Chapter 4. Akuntansi Overhead Pabrik

(1)

Chapter 4

Akuntansi Overhead Pabrik

(2)

Learning Objectives



_{Identify cost behavior patterns.}



_{Separate semivariable costs into variable}

and fixed components.



_{Prepare a budget for factory overhead}

costs.



_{Distribute service department factory}

overhead costs to production

departments.

(3)

Learning Objectives



_{Apply factory overhead using}

predetermined rates.



_{Account for actual and applied factory}

overhead.

(4)

Accounting for Factory

Overhead



_{Identifkasi Pola Perilaku Biaya.}



_{Anggaran Biaya overhead Pabrik.}



_{Akumulasi biaya overhead Pabrik Aktual.}



_{Aplikasi perkiraan oberhead pabrik ke}

produksi.



_{Menghitung dan menganalisa perbedaan}

antara biaya overhead aktual dan

dibebankan.

(5)

Cost Behavior Patterns



_{Biaya variabel adalah biaya yang}

berubah proposional dengan perubahan

volume.



_{Biaya tetap konstan.}



_{Biaya semivariabel memiliki}

kharakteristik biaya tetap dan variabel.

 _{Type A –konstan sebatas range of production,}_{Type A –konstan sebatas range of production,}

selanjutnya berubah.

(6)

Cost Behavior Patterns

Cost Volume Fixed Variable Cost Volume

Semivariable Type A Semivariable Type B

Cost Cost

Volume Volume

(7)

Techniques for Analyzing

Semivariable Costs



_{Observation Method (Account}

Classification Method)



_{High-Low Method}



_{Scattergraph Method}

(8)

Budgeting Factory

Overhead Costs



_{Anggaran adalah rencana oprasi}

manajemen dalam bentuk kuantitatif.



_{Biaya-biaya dipisahkan ke dalam}

komponen tetap dan variabel.



_{Anggaram dipersipakan pada tingkat}

produksi yang berbeda (flexible budget).



_{Alat manajemen yang dapat dinilai untuk}

perencanaan dan pengendalian biaya.

(9)

Accounting for Factory

Overhead

 Ayat-ayat yang dibuat pada jurnal umum untuk _{Ayat-ayat yang dibuat pada jurnal umum untuk}

bahan tidak langsung dan upah tidak langsung

yang berasal dari ringkasan pengeluaran

bahan dan upah kerja.

 Biaya-biaya overhead pabrik dicatat di general _{Biaya-biaya overhead pabrik dicatat di general}

ledger berasala dari faktur dan skedul untuk

biaya tetap.

 _{A factory overhead subsidiary ledger boleh}_{A factory overhead subsidiary ledger boleh}

digunakan jika jumlah perkiraan overhed pabrik

menjadi banyak.

(10)

Examples of Factory

Overhead Accounts

 Defective Work_{Defective Work}

 Depreciation_Depreciation

 Employee Fringe Benefits_{Employee Fringe Benefits}

 Fuel_Fuel

 Heat and Light_{Heat and Light}

 Indirect Labor_{Indirect Labor}

 Indirect Materials_{Indirect Materials}

 Insurance_Insurance

 Janitorial Service_{Janitorial Service}

 Lubricants_Lubricants

 Maintenance_Maintenance

 Materials Handling_{Materials Handling}

 Overtime Premium_{Overtime Premium}

 Plant Security_{Plant Security}

 Power_Power

 Property Tax_{Property Tax}

 Rent_Rent

 Repairs_Repairs

 Small Tools_{Small Tools}

 Spoilage_Spoilage

 Supplies_Supplies

 Telephone/Fax_{Telephone/Fax}

 Water_Water

 Workers’ Compensation _{Workers’ Compensation}

Insurance

(11)

Factory Overhead

Analysis Sheets

 _{These sheets may be}_{These sheets may be}

used to keep a used to keep a subsidiary record of subsidiary record of factory overhead factory overhead expenses. expenses.  Expense-type _Expense-type analysis spreadsheet analysis spreadsheet  Department-type _{Department-type} analysis spreadsheet analysis spreadsheet

(12)

Schedule of Fixed Costs

 _{Biaya-biaya tetap di asumsikan tidak berubah}_{Biaya-biaya tetap di asumsikan tidak berubah}

jumlahnya dari bulan ke bulan.

 Karena biaya tetap dapat diperkirakan, _{Karena biaya tetap dapat diperkirakan,}

sehingga skedul dapat dipersiapkan juga.

 Ayat jurnal biaya tetap dicatat berasal dari _{Ayat jurnal biaya tetap dicatat berasal dari}

skedul biaya tetap.

(13)

Example of Schedule of

Fixed Costs

$1,050 $1,050 $1,050 Total Fixed Costs

$550 $550 $550 Total 270 270 270 Dept. B $280 $280 $280 Dept. A Property Tax $500 $500 $500 Total 200 200 200 Dept. B $300 $300 $300 Dept. A Depreciation-Machinery March February January

(14)

General Factory Overhead

Expenses



_{Ketika biaya overhead pabrik tidak}

diidentifikasi pada departemen tertentu,

maka dibebankan pada departemen

alokasi prosesnya.



_{Boleh masing-masing item biaya}

yangdibebankan, atau biaya akumalsi

dan dialokasi pada akhir periode.

(15)

Summary of Factory

Overhead

700 200 350 150 General factory expenses 650 150 200 300 Depreciation 410 120 140 150 Power 490 140 150 200 Indirect labor $190 $40 $50 $100 Indirect materials Expenses Total Dept. C Dept. B Dept. A

(16)

Distributing Service

Department Expenses

 Departemen pelayanan (Jasa) adalah sebuah _{Departemen pelayanan (Jasa) adalah sebuah}

bagian organisasi yang penting, tetapi mereka

tidak secara langsung berproduksi.

 Departemen produksi melakukan operasi _{Departemen produksi melakukan operasi}

manufaktur yang mana mengubah phisik unit

yang diproduksi.

 Biaya departemen jasa harus dibagi ke _{Biaya departemen jasa harus dibagi ke}

departemen produksi.

 Analisa departemen jasa harus dilakukan untuk _{Analisa departemen jasa harus dilakukan untuk}

menghubungkan ke departemen lain.

(17)

Common Bases for

Distributing Service

Department Costs

Total direct labor hours in departments served Tool Room

Units of materials requisitioned Stores

Quantity and weight of items shipped Shipping

Number of purchase orders Purchasing

Number of workers in departments served Human Resources

Value of machinery and equipment Machine Shop

Production volume Inspection and Packing

Floor space occupied by other departments Building Maintenance

Basis for Distribution Service Departments

(18)

Methods of Distributing

Costs

 Direct Distribution Method_{Direct Distribution Method}

 Biayadeparteen jasa di alokasikan hanya ke _{Biayadeparteen jasa di alokasikan hanya ke}

departemen produksi.

 Sequential Distribution or Step-Down Method_{Sequential Distribution or Step-Down Method}

 Distribusi biaya departemen jasa ke departmen jasa _{Distribusi biaya departemen jasa ke departmen jasa}

lain, kemudian ke departmen produks.

 Algebraic Distribution Method_{Algebraic Distribution Method}

 Distributes costs by simultaneous equations _{Distributes costs by simultaneous equations}

recognizing the relationship of services rendered by

departments to each other.

(19)

Applying Factory

Overhead to Production

 _{Biaya overhead tidak diketahui sampa akhir}_{Biaya overhead tidak diketahui sampa akhir}

periode..

 Biaya pekerjaan dibutuhkan segera setelah _{Biaya pekerjaan dibutuhkan segera setelah}

selesai. Jadi metode perkiraan untuk

memperkirakan overhed yang dibebankan

harus disiapkan.

(20)

Methods of Predetermined

Factory Overhead Rates



_{Direct Labor Cost Method}



_{Direct Labor Hours Method}



_{Machine Hours}

(21)

Direct Labor Cost Method

 _{Uses the amount of direct labor cost that has}_{Uses the amount of direct labor cost that has}

been charged to the product as the basis for

applying factory overhead.

$5,500 Total cost of completed job

1,500 Factory overhead (50% of direct labor $)

3,000 Direct labor

$1,000 Direct materials

(22)

Direct Labor Hour Method

 _{Estimated factory overhead cost is divided by}_{Estimated factory overhead cost is divided by}

the estimated direct labor hours to be worked.

2,000 Factory overhead (500 hours @ $4)

3,000 Direct labor (500 hours)

(23)

Machine Hour Method

 This method best serves highly automated _{This method best serves highly automated}

departments where the amount of factory

overhead cost incurred on a job is primarily a

function of the machine time that a job

requires.

3,000 Factory overhead (300 machine hours @ $10)

3,000 Direct labor (500 hours)

(24)

Activity-Based Costing

Method

 _{Perusahaan harus, pertama adalah}_{Perusahaan harus, pertama adalah}

mengindentifikasi aktivitas pabrik dan

menciptakan biaya.

 Selanjutnya sebuah dasar atau cost driver _{Selanjutnya sebuah dasar atau cost driver}

harus dibagi ke masing-masing kelompok

aktivitas.

 Pendekatan ini terbaik dibandingkan _{Pendekatan ini terbaik dibandingkan}

pendekatan tradisnal, yaitu cost drivers

meliputi labor hours dan machine hours.

(25)

Accounting for Actual and

Applied Factory Overhead

XX Factory Overhead

XX Applied Factory Overhead

At the end of the period, the applied factory overhead account is closed to factory overhead.

XX Applied Factory Overhead

XX Work in Process

(26)

Under- and Overapplied

Factory Overhead

 After the applied factory overhead account is _{After the applied factory overhead account is}

closed, the underapplied (debit balance) or

overapplied (credit balance) balance in the

factory overhead account is moved to work in

process.

XX Under- and Overapplied Factory Overhead

XX Cost of Goods Sold

XX Factory Overhead

XX Under- and Overapplied Factory Overhead

(27)

Period Costs and Product

Costs



_{Period Costs}

 _{Seluruh biaya yang ditetapkan ke produk,}_{Seluruh biaya yang ditetapkan ke produk,}

tetapi diakui sebagai biaya dan beban yang

diperhitungkan pada periode berjalan.



_{Product Costs}

 Biaya-biaya yang meliputi bagian dari biaya-_{Biaya-biaya yang meliputi bagian dari}

biaya-biaya persedaan dan diekspresikan sebagai

biaya persedaan dan diekspresikan sebagai

harga pokok penjualan.