• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Skripsi: Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Tahun 2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Judul Skripsi: Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Tahun 2017 - Test Repository"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

i

HAMBATAN GURU PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

DALAM KURIKULUM 2013 DI MI SE KECAMATAN GEMUH

KABUPATEN KENDAL

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendididikan

Oleh

TIARA NISYATUL YUSDIAH NINGRUM NIM 11513014

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah:

Nama : Tiara Nisyatul Yusdiah Ningrum

NIM : 115-13-014

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan plagiat dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN

Salatiga.

Salatiga, 15 Agustus 2017

Yang Menyatakan

Tiara Nisyatul Yusdiah Ningrum

(6)

vi MOTTO

Jatuh? Bangkit Lagi

Malu? Tampil Lagi

Kalah? Usaha Lagi

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah Swt, skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yusro dan Ibu Mardiah, karena dengan

bimbingan, kasih sayang, dan doa keduanya aku melangkah ke depan

dengan optimis untuk meraih cita-cita.

2. Bapak Suwardi, M.Pd yang tidak henti-hentinya memberikan semangat

dan arahan dalam pembuatan skripsi ini dengan luar biasa

3. Adik saya Kintan Yusdiah Pratiwi yang selalu membimbing, memberikan

dorongan dan inspirasi dalam hal kuliah dan selalu ada saat aku butuhkan.

4. Keluarga besarku yang selalu mendoakan keberhasilanku.

5. Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman sejawat seperjuangan angkatan 2013 terlebih khusus kelas PGMI,

teman-teman IPS, PPL, KKN, teman-teman nongkrongku di warung kopi

Pak Sabar dan teman lainnya di IAIN SALATIGA yang telah memberikan

motivasi, inspirasi dan semangat belajar, I love you guys.

7. Kepada teman-temanku di kos dan di rumah yang selalu memberikan

semangat kepadaku.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasiih lagi Maha

Penyanyang. Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah-Nya. Sholawat serta salam penulis

sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah

menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan, sehingga penyusunan skripsi

yang berjudul: “HAMBATAN GURU PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM KURIKULUM 2013 DI MI SE KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017” dapat terlesaikan.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan

bimbingan, motivasi dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.

4. Para dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Keluarga, saudara, sahabat semua yang telah memberikan dukungan dalam

penyelesaikan skripsi ini

6. Berbagai pihak secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu

baik moral maupun materil dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta

(9)

ix

bahwa dalam penulisan ini jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan

keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan penulis. Sehingga masih banyak

kekurangan yang perlu untuk diperbaiki dalam skripsi ini.

Dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan

memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia pendidikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 15 Agustus 2017

(10)

x ABSTRAK

Ningrum, Tiara Nisyatul Yusdiah. 2017. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

Kata Kunci: Kurikulum 2013; PembelajaranTematik; Hambatan

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, baik dari perencanaan pembelajaran tematik, pelaksanaan pembelajaran tematik maupun evaluasi pembelajaran tematik.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Deskriptif kuantitatif, dengan subyek penelitian 35 orang guru kelas I sampai dengan guru kelas VI dari 5 MI. Teknik analisis data menggunakan; data sebelum di lapangan (membuat angket, observasi lokasi, observasi jumlah responden), analisis selama di lapangan (pemberian angket pada responden), dan analisis setelah di lapangan (analisis kuantitatif dan penarikan kesimpulan).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, guru kelas I sampai VI di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal telah melaksanakan pembelajaran tematik yang terdiri atas aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan menemui kesulitan. Diperoleh hasil jawaban responden persentase 69% atau menemui

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN LOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KELULUSAN ... v

MOTTO ... vi

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Definisi Operasional ... 6

H. Metode Penelitian ... 9

(12)

xii

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 16

A. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik ... 16

1. Pengertian Hambatan ... 16

2. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 16

3. Karakter Pembelajarantemati ... 17

4. Prinsip Pembelajaran Tematik ... 19

5. Kesulitan Yang Dialami Guru Pada Pembelajaran Tematik ... 20

a. kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam merencanakan

2. Pendekatan kurikulum 2013 ... 28

3. Karakteristik Kurikulum 2013 ... 30

BAB III. HASIL PENELITIAN ... 34

A. Deskripsi Lokasi ... 34

1.Lokasi Penelitian ... 34

2.Akreditasi Sekolah ... 35

3.Data Guru dan Siswa ... 37

(13)

xiii

5.Sarana dan Prasarana... 46

6.Kurikulum ... 51

7.Kegiatan Ekstra Kulikler ... 52

B. Penyajian Data Penelitian ... 59

BAB IV. ANALISIS DATA ... 63

A. Analisis Data ... 63

B. Analisis Lanjut ... 66

BAB V. PENUTUP ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran-saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I.I Indikator dan pertanyaan angket hambatan guru pada pembelajaran

tematik dalam kurikulum 2013 di MI se Kecamatan gemuh Kabupaten

Kendal ...11

Tabel 2.1 Perbedaan KBK 2004/ KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 ...26

Tabel 3.1 Data Guru di MI NU 21 Pucangrejo Kecamatan Gemuh kabupaten

kendal...37

Tabel 3.2 Data Siswa di MI NU 21 Pucangrejo Kecamatan Gemuh kabupaten

kendal...38

Tabel 3.3 Data Guru di MI NU 42 Tlahab Kecamatan Gemuh kabupaten

kendal...38

Tabel 3.4 Data Siswa di MI NU 42 Tlahab Kecamatan Gemuh kabupaten

kendal...39

Tabel 3.5 Data Guru di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh kabupaten

kendal...39

Tabel 3.6 Data Siswa di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh kabupaten kendal

(15)

xv

Tabel 3.13 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal ...48

Tabel 3.14 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 73 Poncorejo Kecamatan Gemuh

Kabupaten kendal ...59

Tabel 3.15 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 05 Tamangede Kecamatan

Gemuh Kabupaten Kendal ...50

Tabel 3.16 Jawaban Angket Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam

Kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ..60

Tabel 3.17 Skor Jawaban Responden Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik

dalam Kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal ...61

Tabel 4.1 Hasil Skor Hambatan Guru pada Pembelajaran Temati dalam

Kurikulum2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...65

Tabel 4.2 Interval Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum

2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...66

Tabel 4.3 Nilai Nominal Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam

Kurikulum2013di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...67

Tabel 4.4 Nilai Prosentase Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai SKK

Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3 Lembar Konsultasi

Lampiran 4 Surat Ijin Melakukan Penelitian Skripsi

Lampiran 5 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian Skripsi

Lampiran 6 Lembar Kuesioner

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan salah satu jenjang

pendidikan dasar yang dalam proses pembelajarannya harus lebih

diarahkan pada pengembangan kemampuan dasar seperti keterampilan

berpikir dan pemahaman konsep sebagai dasar untuk jenjang pendidikan

selanjutnya. Namun, saat ini banyak sekolah yang kurang memperhatikan

kebutuhan siswa terhadap pengembangan kemampuan dalam berpikir dan

memahami. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini lebih banyak

menekankan kepada belajar informasi dan menekankan materi daripada

kemampuan berpikir dan pemahaman siswa. Pada praktiknya di kelas

banyak menggunakan model pembelajaranyang menuntut siswa untuk

menerima apa adanya apa yang disampaikan guru tanpa didahului oleh

proses berpikir kreatif.

Saat ini pemerintah sudah banyak upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan sekolah khususnya sekolah tingkat dasar seperti SD/MI.

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan

sekolah dasar adalah dengan diberlakukannya kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 ini dilaksanakan secara bertahap/berkala yang dimulai

pada tahun ajaran 2013 tepatnya pada bulan Juli tahun 2013, akan tetapi

dalam pelaksanaannya tidak semua sekolah khususnya Madrasah

(18)

2

2013(Prabawati, 2016:3 )

Di lain tempat masih banyak SD/MI yang menggunakan

kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.Penyusunan KTSP

oleh sekolah dimulai Tahun 2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi

(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan tingkat

dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan

Nomor 23 Tahun 2006 , serta Panduan Pengembangan KTSP yang

dikeluarkan oleh BSNP (Baedhowi 2007:174).

Dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang digunakan adalah

dengan menggunakan pembelajaran tematik, dimana merupakan

gabungan dari beberapa mata pelajaran yang digabung dalam satu tema

dan saling berkaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lainya.

Pembelajaran tematik sangat membantu dalam meningkatkan

keterampilan berpikir menyeluruh dan kebermaknaan belajar.

Pengetahuan yang diterima siswa dapat tersimpan dengan lebih baik

karena informasi yang masuk kedalam bawah sadar pikiran siswa melalui

proses yang logis dan alami dari tema-tema yang disajikan. Pembelajaran

tematik juga membantu siswa agar lebih lebih dekat dengan objek yang

sedang dipelajarinya.

(19)

3

masih banyak kesulitan dalam penggunaan kurikulum 2013, mungkin

benar dalam menulis pada RPP menggunakan model pembelajaran

tematik yang memadukan beberapa pelajaran dalam satu tema, namun

pada kenyataan praktiknya sangat jauh dari apa yang menjadi ciri khas

pembelajaran tematik itu sendiri. Beberapa mata pelajaran yang

seharusnya terpadu dan tidak terpisah-pisahdengan menyatukan

pembahasannya dalam satu tema, tetap saja pada proses belajar

mengajarnya terpisah-pisah. Hal ini tentu tidak mencerminkan

pembelajaran tematik yang sesungguhnya.

Penguasaan materi oleh guru menjadi kurang maksimal.Hal ini

dikarenakan kurangnya pemahaman tentang pembelajaran tematik

tersebut. Guru merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran

tematik. Akibatnya pembelajaran tidak dapat berjalan efektif, efisien dan

dinamis. Seorang guru kelas dituntut memiliki profesionalitas,

pengetahuan, sikap dan keahlian yang memadai dalam proses

pembelajaran. Seharusnya guru menguasai teori belajar, model

pembelajaran dan strategi belajar mengajar yang memumpuni

dibidangnya.

Dengan kemampuan guru yang kurang tersebut menyebabkan

kebingungan dalam memilih metode pembelajaran.Metode pembelajaran

yang dijalankan hanya alakadarnya saja dan kurang bervariasi. Guru lebih

sering menggunakan metode yang sama dan berulang-ulang.pembelajaran

(20)

4

dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa tidak antusias

dalam memperhatikan pelajaran yang disajikan oleh guru, seperti siswa

mudah mengantuk, atau malah asik dengan duania nya sendiri bisa juga

m,alah bermain dengan teman sebangkunya.

Karena metode pembelajaran yang cenderung sama dan

berulang-ulang, juga media pembelajaran yang kurang memfasilitasi

sehingga penyampaian materi kurnag dapat mngena pada diri siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik diperlukan persiapan yang

matang oleh guru.Mulai dari perencanaan tujuan pembelajaran sampai

pada persiapan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut.

Alasan yang sering dikeluhkan oleh guru adalah kurangnya fasilitas dari

sekolah dalam mendukung proses pembelajaran. Sebenarnya seperti

media pembelajaran, guru dapat membuatnya sendiri jika guru-guru mau

berfikir kreatif.

Selain guru yang kurang pemahaman mengenai pembelajaran

tematik, metode pembelajaran yang cenderung sama dan dilakukan secara

berulang-ulang dan media pembelajaran yang kurang memadai kadang

juga kurangnya sumber belajar yaitu berupa buku entah itu buku guru

maupun buku siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka di MI

Se-kecamatan Gemuh ini dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

(21)

5

1. Guru masih kesulitan dalam menyusun RPP yang sesuai dengan

kaidah Kurikulum 2013

2. Guru masih kesulitan dalam memilih dan menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.

3. Guru masih kesulitan dalam memperoleh/mebuat, menyiapkan dan

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

4. Guru masih kesulitan dalam memperoleh dan menggunakan sumber

belajar

5. Guru masih kesulitan dalam menentukan dan membuat penilaian

C. Fokus Penelitian

Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dijelaskan di atas serta keterbatasan peneliti, maka pada penelitian ini

peneliti hanya tertuju pada hambatan yang dialami guru pada

pemebelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI seluruh Kecamatan

Gemuh Kabupaten Kendal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan Identifikasi Masalah,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apa saja hambatan guru pada pelaksanaan pembelajaran tematik

dalamKurikulum 2013 di MI Se-Kecamatan Gemuh?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

(22)

6

Kurikulum 2013 di MI Se-kecamtan Gemuh

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. ManfaatTeoritis

Hasil penelitihan ini diharapkan dapat meningkatkan teori

pembelajaran pada proses pembelajaran tematik di sekolah tingkat

dasar khususnya MI

2. ManfaatPraktis

a. Bagi penulis, selanjutnya dapat memberikan masukan dan

sumbangan bagi kelangsungan ilmu pengetahuan

b. Bagi guru kelas, penelitian ini dapat menjadi acuan guna

menambah pengetahuan dalam rangka menyempurnakan aspek

pembelajaran khususnya dalam menyajikan model

pembelajarantematik sesuai dengan kaidah Kurikulum 2013.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini merupakan bahan pertimbangan

untuk meningkatkan kualitas madrasahdan kemampuan para

pendidik khususnya dalam penerapan pembelajaran tematik pada

kurikulum 2013.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam

memahami judul di atas, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah

yang digunakan antara lain sebagai berikut:

(23)

7

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hambatan

adalah kendala, halangan, rintangan, kesulitan.

Hambatan juga diartikan sebagai usaha yang ada dan berasal

dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk

melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional (tidak

terarah)(www.habibullahurl/artihambatan.com dikutip pada tanggal 08

Juli 2017 pukul 08.00 WIB)

2. Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema yang kemudian dikembangkan

menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitannya dengan mata

pelajaran yang terkait.Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat

kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun

lintas mata pembelajaran (Asep Herry Hernawan 2014:1).

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran trepadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta

memberikan keuntungan bagi siswa (Munasik 2014 Vol.15:2).

Pembelajaran tematik merupakan modelpembelajaran terpadu

yang menggunakan tema untuk menga itkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna kepada siswa

(Sukini 2012 Vol.24:82).

(24)

8

beberapa mata pelajaran atau terpadu melalui beberapa tema

(Pitadjeng, 2009:88).

Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik

dalam intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran (Riffiane

dan Saptaningrum, 2011:43).

Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan pembelajaran

yang mengintegratifkan berbagai kompetensi dan bebagai mata

pelajaran kedalam berbagai tema. Pengintegratifan tersebut dilakukan

dalam dua hal, yaitu integrative sikap, keterampilan dan pengetahuan

dalam proses pembelajaran dan integratif berbagai konsep dasar yang

berkaitan. Tema merajut makna bebrbagai konsep dasar secara parsial.

Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yangutuh

kepada siswa seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia

(Kurniawati dan Wakhyudin,2014:60).

3. Kurikulum 2013

kurikulum yang berbasis proses pembelajaran yang

mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati,

menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk

meningkatkan kreativitas peserta didik (Sariono Vol 3: 6).

Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana

(25)

9

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter

bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat

terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah

kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya

manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual

kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan Hambatan Guru pada

Pembelajaran Tematik adalah kendala atau kesulitan yang dihadapi

oleh guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

mata pelajaran yang dikaitkan melalui tema sesuai dengan kaidah

Kurikulum 2013.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

Deskriptif kuantitatif, yaitu bertujuan menjelaskan fenomena yang ada

dengan menggunakan angka-angka untuk mencadarkan karakteristik

individu atau kelompok (Syamsudin&Damiyanti, 2011:35).

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yang masih minim

(26)

10

wilayah tersebut adalah sedikitnya MI yang menggunakan

pembelajaran tematik pada kurikulum 2013, sehingga peneliti ingin

mencari tahu apa yang menyebabkan madrasah-madrasah di wilayah

tersebut masih belum menggunakan model pembelajaran tematik pada

kurikulum 2013 ini.

3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian saat dimana peneliti melakukan penelitian yakni

pada tanggal 12-15 Juni 2017

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Adapun yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah MI di wilayah kecamatan Gemuh

Sampel adalah Sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka

subjek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25 % atau lebih (Arikunto,

2006:20).Karena Jumlah Guru MI yang ada di wilayah Kecamatan

Gemuh ini kurang dari 100 maka peneliti mengambil semua sampel.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket

(27)

11

atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar

pertanyaan).Metode angket merupakan serangkaian daftar

pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim

untuk diisi oleh responden.Setelah diisi, angket dikirim kembali

atau dikembalikan kepetugas atau peneliti (Bungin, 2005: 123).

Teknik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data

mengenai Hambatan Pembelajaran Tematik di MI Se-Kecamatan

Gemuh.

6. Instrument Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya.Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu

merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda (Arikunto,

2005: 101). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah

angket.

Tabel I.I

Indikator dan pertanyaan angket hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal

Indikator Soal

Perencanaan

Pembelajaran

Tematik pada

1. Apakah Bapak/ibu Guru mengalami

kesulitan dalam menyusun RPP sesuai

dengan kaidah Kurikulum 2013?

2. Apakah Bapak/Ibu guru menemui

(28)

12

Kurikulum 2013 pembelajaran dalam RPP Kurikulum

2013?

3. Apakah Bapak/ibu Guru menemui

kesulitan menetapkan pokok materi

dalam RPP Kurikulum 2013?

4. Apakah Bpak/Ibu Guru menemui

kesulitan menetapkan metode

pembelajaran dalam RPP Kurikulum

2013?

5. Apakah Bapak/Ibu menemui kesulitan

memperoleh media pembelajaran dalam

RPP Kurikulum 2013?

6. Apakah Bapak/Ibu guru menemui

kesulitan dalam memperoleh sumber

belajar?

7. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan menentukan bentuk penilaian

dalam RPP Kurikulum 2013?

8. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan menentukan langkah-langkah

10. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam membuka

pembelajaran?

11. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

(29)

13

Kurikulum 2013 yang telah tersedia sebelumnya?

12. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam menggunakan metode

pembelajaran yang telah ditentukan

sebelumnya?

13. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam menyiapkan media

pembelajaran yang sudah diperoleh

sebelumnya?

14. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam penggunaan media

pembelajaran yang telah disiapkan

sebelumnya?

15. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam menggunakan sumber

belajar yang sudah diperoleh

sebelumnya Yaitu berupa buku guru dan

buku siswa di pembelajaran tematik

dalam Kurikulum 2013?

Evaluasi

Pembelajaran

Tematik pada

Kurikulum 2014

16. Apakah Bapak/ibu Guru menemui

kesulitan dalam menentukan dan

membuat soal pilihan ganda?

17. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam menentukan dan

membuat soal isian singkat?

18. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam menentukan dan

membuat soal uraian?

19. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

(30)

14

kerja?

20. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui

kesulitan dalam melakukan penilaian

sikap dari masing-masing peserta didik?

7. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

data kuantitatif deskriptif. Analisis data deskriptif dapat digunakan

bila peneliti hanya ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk

populasi dimana sampel diambil, mengenai data deskriptif peneliti

perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya .jika peneliti

mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah

mencari ukuran frekuensi mutlak, frekuensirelatif (prosentase) atau

mencari mean, median dan modus (Arikunto 1993:363).

𝑃 =

𝐹N X 100%

Keterangan: P : Persentase

F : Frekuensi

N : jumlah keseluruhan pemilih

I. Sistematika Penulisan

Adapun isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas

ini terdiri atas lima bab yang saling berkaitan dan dapat di jelaskan

sebagai berikut :

(31)

15

masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator

keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional,

metode penelitian yang meliputi: rancangan

penelitian,subyek penelitian, waktu pelaksanaan penelitian,

langkah-langkah/siklus penelitian, metode pengumpulan

data,instrumen penelitian, analisis data dan sistematika

penulisan.

BAB II : Kajian pustaka memuat tentangapa hambatan yang dialami

guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013

BAB III : Gambaran Lokasi Penelitian (Profil Sekolah)

1. Letak MI Se-Kecamatan Gemuh

2. Akreditasi Madrasah

3. Jumlah guru dan siswa

4. Daftar Responden

5. Sarana dan Prasarana

6. Kurikulum

7. Kegiatan Ekstra Kulikuler

BAB IV : Hasil Penelitian/Penyajian Data

Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Hambatan

Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di

MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

(32)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Hambatan

Hambatan berarti kendala, halangan, rintangan, kesulitan.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:385).

Hambatan juga diartikan sebagai usaha yang ada dan berasal dari

dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk

melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional (tidak

terarah).(www.habibullahurl.com di unduh pada tanggal 8 Juli 2017

pada pukul 08.30 WIB)

2. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran trepadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta

memberikan keuntungan bagi siswa. (Munasik 2014 Vol.15:2)

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu

yang menggunakan tema untuk menga itkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

(Sukini 2012 Vol.24:82).

Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang melibatkan

(33)

17

tema.(Pitadjeng, 2009:88)

Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik

dalam intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran. (Riffiane

dan Saptaningrum, 2011:43)

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan

berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema

tertentu. Tema tersebut diulas dan dielaborasi dari berbagai sudut

pandang baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu

pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan

pengalaman bermakna bagi peserta didik.(Kadir dan Asrohah, 2014:9)

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan (Majid, 2014: 80)

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik

a. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student

centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang

lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,

sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu

(34)

18

aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung bagi siswa

Pembelajaran tematik bisa memberikan pengalaman

langsung kepada siswa.Dengan pengalaman langsung ini, siswa

dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar

untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c. Mengembangkan keterampilan berpikir dan kreatif siswa

d. Pemisahan mata pelajaran

Dalam pembelajaran tematik, pemisahan pembelajaran

tidak begitu jelas karena fokus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan

kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.

e. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari

berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep

tersebut secara utuh.

f. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana

guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke

mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan

kehidupan siswa dan keadaan limgkungan dimana sekolah dan

(35)

19

g. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

h. Menggunakan prinsipbelajar sambil bermain dan menyenangkan

(Kusdaryani dan Septaningrum, 2010:95)

4. Prinsip Pembelajaran Tematik

a. Menurut Trianto (2014:58) dapat diklasifikasikan menjadi:

1) Penggalian tema, artinya tema-tema yang saling tumpang

tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam

pembelajaran

2) Pengelolaan pembelajaran; guru harus mampu menempatkan

diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses

pembelajaran

3) Evaluasi; bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apa

bila tidak dilakukan evaluasi

4) Reaksi; guru dituntut agar mampu merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas

tujuan-tujuan pembelajaran.

b. Menurut (Prastowo, 2014:11) Prinsip Pembelajaran Tematik

adalah:

1) Pembelajaran Tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat

dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari

2) Pembelajaran Tematik perlu memilih materi beberapa mata

pelajaran yang mungkin saling terkait

(36)

20

kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya harus mendukung

pencapaian tujuan untuk kegiatan pembelajaran yang termuat

dalam kurikulum

4) Materi pembelajaran dapat dipadupadankan dalam satu tema

selalu mempertimbangkan karakteristik siswa

5) Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.

5. Kesulitan atau Kendala yang dialami Guru pada Pembelajaran

Tematik

a. Kesulitan Dalam Merencanakan atau Mempersiapkan

Persiapan guru ini harus dirancang dalam RPP (Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kaidah penulisan

RPP Kurikulum 2013 yang didalamnya berisi:

(37)

21

Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam merencanakan

pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:

1) Menyusun Tujuan Pembelajaran

2) Menetapkan pokok materi

3) Menetapkan metode pembelajaran

4) Memperoleh media pembelajaran

5) Memperoleh sumber belajar

6) Menentukan bentuk langkah-langkah dalam proses belajar

mengajar yang sesuai dengan waktu belajar

(38)

22

8) Menyesuaikan alokasi waktu dengan materi yang diajarkan

b. Kesulitan atau kendala dalam melaksanakan pembelajaran

tematik

Pada pelaksanaan belajar mengajar harus sesuai dengan RPP

yang ditulis dari kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan juga kegiatan penutup.:

1) Kegiatan awal atau pendahuluan

Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran adalah yang

pertama, untuk menarik perhatian peserta didik yang dapat

dilakukan dengan cara seperti meyakinkan peserta didik bahwa

materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna

untuk dirinya; melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi

peserta didik; dan melakukan interaksi yang menyenangkan.

Kedua, menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yang

dapat dilakukan dengan cara membangun suasana akrab

sehingga peserta didik merasa dekat; menimbulkan rasa ingin

tahu; mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan

dilakukan dengan kebutuhan peserta didik. Ketiga,

memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran

yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara seperti

mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas

yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian

(39)

23

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap

tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan

menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik

mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.Selain

multimetode dan media, guru mulai menyajikan tema

pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan

berbagai strategi atau metode yang bervariasi.Bahkan, dalam

penyajian tema pembelajaran, guru juga bisa melakukan secara

kelompok kecil, individual, atau klasikal (Hajar, 2013:91).

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dapat diartikan sebagai kegiatan

yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan

maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa

yang telah dipelajari peserta didik serta keterkaitannya dengan

pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan

peserta didik serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran (Majid, 2014:130)

Hajar (2013:92-93) menyebutkan hal pokok yang

harus dilakukan guru dalam kegiatan penutup diantaranya:

a) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dari

(40)

24

kendala, maupun hal-hal yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung.

b) Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya,

kurang atau pun lebih, baik dalam bentuk angka-angka,

nilai, maupun pandangan guru secara lisan.

c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengomentari seputar pembelajaran tematik yang telah

dilakukan bersama, mengungkapkan segala keluhannya,

atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

pembelajaran yang baru saja dilakukan.

d) Memberi nasihat dan pesan moral kepada peserta didik,

bukan hanya yang berkaitan dengan tema pembelajaran,

tetapi juga hal lain yang dianggap penting, seperti anjuran

rajin belajar, nasihat menjadi anak yang baik, rajin

menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan

lain sebagainya.

Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam melaksanakan

pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:

1) Menggunakan metode pembelajaran yang telah disiapkan di

RPP

2) Menyiapkan media pembelajaran yang sudah diperoleh dan

(41)

25

3) Menggunakan media pembelajaran yang sudah disiapkan di

depan kelas

4) Menggunakan sumber belajar yang telah diperoleh

c. Kesulitan Atau Kendala Dalam Mengevaluasi Pembelajaran

Tematik

Pada pengevaluasi juga sesuai dengan RPP yang telah

guru tulis dari penilaian psikomotor atau ketrampilan siswa, sikap

atau afektif siswa sampai kognitif atau kecerdasan siswa, tidak

boleh melenceng dari RPP yang telah dibuat sebelumnya (Hajar,

2013:267).

Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam

mengevaluasi siswa dari materi yang tealah diajarkan

sebelumnya terletak pada:

1) Menetukan penialian berupa tes tertulis yang dibuat dalam

bentuk soal pilihan ganda, isian singkat dan soal uraian

2) Menetukan penilaian berupa non tes yang berbentuk

portofolio atau unjuk kerja siswa dalam berdiskusi

3) Melakukan penilaian sikap siswa selama dalam proses belajar

mengajar

B. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

(42)

26

pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter

bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini.Korupsi, penyalahgunaan obat

terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah

kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya

manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual

kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14).

Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013

adalah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global

Institute dan Programme for International Student Assessment (PISA)

merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia

tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60).

Tabel 2.1

Perbedaan Kurikulum KBK 2004/KTSP 2006 dan Kurikulum 2013

(43)

27

oleh kompetensi inti (tiap kelas)

(diunduh dari www.puskurbuk.netpada tanggal 08 Juli 2013 pada pukul

10.00 WIB)

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis proses

pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses

mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning)

untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. (Sariono Vol 3: 6).

Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang

berisi tujuan dari proses pembelajaran. Berikut adalah isi dari Kompetensi

Inti:

(44)

28

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

2. Pendekatan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, menurut M.

Lazim (2013: 1), pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut:

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstrukkonsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati(untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskanmasalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkandata dengan

berbagai teknik, menganalisis data, menarikkesimpulan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan

siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga

mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan

pengetahuan sebelumnya.Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih

efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran

tradisional.

a. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

(45)

29

senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

b. Menanya

Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut.

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta

didik.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,

serta mengembangkan pertanyaan dari dan untukdirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus

menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan

pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,

sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,berargumen,

mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta

mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap

dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

(46)

30

kemampuan berempati satu sama lain.

c. Menalar/Mengasosiasi

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis

atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan

berupa pengetahuan.

d. Mencoba

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan

untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

e. Membentuk Jejaring/ Kolaboratif Situasi kolaboratif peserta didik

akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan

menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter

dan kompetensi (Mulyasa, 2013: 163).Kurikulum 2013 tidak hanya

menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga

pembentukkan karakter. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang

telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan

tujuan pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI 4

berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.

3. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,

pengetahuan, dan keperampilan, serta menerapkannya dalam

(47)

31

b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang

memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu

menerpakan apa yang dipelajari di sekolah ke masyrakat dan

memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar

c. Member waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan

d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk

kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalamkompetensi

dasar mata pelajaran

e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsure

pengorganisasi Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan

proses pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai

kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti

f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada rinsip

akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan.

Dalam Kurikulum 2013 guru dituntut aktif dan menguasai semua

materi yang disediakan didalam buku guru.Untuk membuat siswa lebih

memahami materi guru di haruskan dapat menggunakan metode yang

menarik bukan hanya monoton seperti penggunaan metode ceramah saja.

Sebenarnya sudah banyak dijumpai guru-guru tidak atau jarang

menggunakan metode lain selain metode ceramah, karena metode

(48)

32

padahal sebenarnya penggunaan metode ceramah terus menerus membuat

siswa mudah bosan dan mengantuk yang akhirnya siswa tidak minat

untuk belajar. Oleh karena itu penggunaan metode pembelajaran yang

kreatif dan menarik dapat meningkatkan daya ketertarikan siswa dalam

proses belajar mengajar.

Selain menggunakan metode yang menarik, untuk menunjang

semangat belajar siswa guru diharuskan pula menggunakan media

pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung, seperti

penggunaan media gambar, video, atau pun sibawakan benda-benda

seperti benda sesungguhnya. Jadi saat proses belajar mengajar dengan

menggunakan media pembelajaran siswa tidak hanya menerawang apa

yang diterangkan oleh guru melainkan siswa juga dapat melihat secara

langsung tentang apa yang dipelajari di kelas. Menentukan atau memilih

media pembelajaran juga tidak sembarangan harus sesuai dengan materi

yang disampaikan

Dari masing-massing pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 adalah kendala

atau kesulitan yang dialami oleh guru pada pelaksanaan pembelajaran tematik

baik dalam mempersiapkan, merencanakan maupun mengevaluasi pembelajaran

tematik yang sesuai dengan kaidah dalam kurikulum 2013.

Kendala atau kesulitan yang dialami oleh guru pada pelaksanaan

pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 ini banyak dari dalam penyusunan

(49)

33

sesuai dengan materi dan kondisi siswa, kesulitan dalam memperoleh/mebuat,

menyiapkan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi,

kesulitan dalam memperoleh dan menggunakan sumber belajar dan juga dalam

(50)

34 BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Lokasi Penelitian

Madrasah Ibtidaiyah yang Peneliti teliti merupakan

madarsah/sekolah swasta yang dibawah kelembagaan Lembaga

Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU), MI yang diteliti terdapat 5

(lima) MI yang ada di dalam cakupan satu kecamatan yaitu

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, antara lain:

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

MI NU 21 Pucangrejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta

Gg.Kauman Rt.02 Rw.02 Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal.

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

MI NU 42 Tlahab berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta

Gg.Musholla No. 07 Desa Tlahab Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal.

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

MI NU 33 Johorejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta Gg.

Kauman No.08 Desa Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten

(51)

35

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

MI NU 73 Poncorejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta

Gg.Madrasah No.05 Desa Poncorejo Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal.

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

MI NU 05 Tamangede berlokasi di Jl. Sri Agung Km.3

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

2. Akreditasi Sekolah

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo Terakreditasi B,

untuk bangunan sekolahnya sudah bagus dan nyaman, juga

terdapat kelas paralel untuk kelas 5 (lima) yaitu kelas A dan B. MI

NU 21 Pucangrejo hanya kekurangan alat peraga untuk menunjang

proses belajar mengajar.

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab Terakreditasi B,

untuk bangunan sudah bagus, utuk kenyamanan mungkin kurang

nyaman karena lokasi sekolah yang terletak di sebelah makam. Di

MI NU 42 Tlahab ini juga masih kekurangan alat peraga untuk

menunjang proses belajar mengajar.

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo Terekreditsi B,

(52)

36

(dua), 4 (empat) dan 6 (enam) yang terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu

kelas A dan B lokasi sekolah nyaman. MI NU 33 Johorejo ini juga

masih kekurangan alat peraga untuk menunjang proses belajar

mengajar.

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo Terakreditasi, itu

dikarenakan MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru yang

baru berdiri ± 2 tahun, untuk bangunan sudah bagus akan tetapi

bangunan di MI NU 73 Poncorejo baru ada 5 ruang yaitu kelas 1

(satu), 2 (dua), 3 (tiga), kelas 4(empat) dan kantor guru sekaligus

Kepala Sekolah. Untuk kelas 3 (tiga) akan digunakan pada tahun

ajaran baru ini dan untuk kelas 4 (empat) masih dikosongkan.

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede Terakreditasi A,

untuk bangunan dan lokasi bagus dan nyaman untuk ditempati. MI

NU 05 mempunyai alat peraga yang sudah memadai untuk

menunjang proses belajar mengajar. Ada kelas paralel untuk 3 (tiga)

kelas yaitu kelas 1 (satu) A dan kelas 1 (satu) B, kelas 2 (dua) A,

kelas 2 (dua) B dan kelas 2 (dua) C, 4 (empat) A dan kelas 4

(53)

37

3. Data Guru dan Siswa

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

1) Data Guru

Tabel 3.1

Data Guru di MI NU 21 Pucangrejo Gemuh

(54)

38

2) Data Siswa

Tabel 3.2

Data Siswa MI NU 21 Pucangrejo

No Kelas

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

(55)

39

7. M.Maskon, S.PdI Guru Kelas VI L IAIN

8. Syaiful Ulum, S.PdI Guru Agama L IAIN

2) Data Siswa

Tabel 3.4

Data Siswa MI NU 42 Tlahab

No Kelas

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

1) Data Guru

Tabel 3.5

Data Guru MI NU 33 Johorejo

No Nama Guru Jabatan L/P Alumni

1. Bachtiar Zamroni, S.Ag Kepala Sekolah L IAIN

2. Asrofin, S.PdI Guru Kelas 1 L IAIN

3. Rozikin, S.PdI Guru Kelas 2 A L IAIN

(56)

40

Sofroul Maysaroh, S.PdI Guru Bahasa

Arab

Data Siswa MI NU 33 Johorejo

(57)

41

8. Kelas 5 11 14

9. Kelas 6 A 15 9

10. Kelas 6 B 13 11

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

1) Data Guru

Tabel 3.7

Data Guru MI NU 73 Poncorejo

No Nama Guru Jabatan L/P Alumni

Data Siswa MI NU 73 Poncorejo

No Kelas

Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan

1. Kelas 1 15 10

(58)

42

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

1) Data Guru

Tabel 3.9

Data guru MI NU 05 Tamangede

No Nama Guru Jabatan L/P Alumni

Ali Purnomo, S.PdI Guru Bahasa

Arab

P IAIN

(59)

43

Inggris

2) Data Siswa

Tabel 3.10

Data Siswa MI NU 05 Tamangede

No Kelas

Jumlah responden yang peneliti ambil yaitu semua guru kelas

dari kelas satu sampai kelas enam.Jumlah daftar responden yang ada

kurang dari yang peneliti perkirakan yaitu jumlahnya hanya 33 (tiga

(60)

44

jumlah responden harus diambil semua.

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

1) Guru kelas 1 (satu) : 01

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

1) Guru Kelas 1 (satu) : 08

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

(61)

45

7) Guru Kelas 5 (lima) : 20

8) Guru Kelas 6 (enam) A : 21

9) Guru Kelas 6 (enam) B : 22

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

1) Guru Kelas 1 (satu) : 23

2) Guru Kelas 2 (dua) : 24

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

1) Guru Kelas 1 (satu) A : 25

2) Guru Kelas 1 (satu) B : 26

3) Guru Kelas 2 (dua) A : 27

4) Guru Kelas 2 (dua) B : 28

5) Guru Kelas 2 (dua) C : 29

6) Guru Kelas 3 (tiga) A : 30

7) Guru Kelas 3 (tiga) B : 31

8) Guru Kelas 4 (empat) A : 32

9) Guru Kelas 4 (empat) B : 33

10)Guru Kelas 5 (lima) : 34

(62)

46

5. Data Sarana Dan Prasarana

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

Tabel 3.11

Data Sarana dan Prasarana MI NU 21 Pucangrejo

(63)

47

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

Tabel 3.12

Data Sarana dan Prasarana MI NU 42 Tlahab

(64)

48

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Pucangrejo

Tabel 3.13

Data Sarana dan Prasarana MI NU 33 Johorejo

(65)

49

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

Tabel 3.14

Data Sarana dan Prasarana MI NU 73 Poncorejo

(66)

50

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

Tabel 3.15

Data Sarana dan Prasarana MI NU 05 Tamangede

(67)

51

6. Kurikulum

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

Kelas 1 dan 4

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

Kelas 1 dan 4

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

Kelas 1 dan 4

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

Kelas 1 dan 4

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

(68)

52

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo

1) Ekstra Kulikuler

Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 21 Pucangrejo ini,

antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra

Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan

ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,

dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu

semester saja yaitu di semester satu.

Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari

jumat pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak

kelas 3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk

pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan

untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk

ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih

PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam

tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk

banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang

(69)

53

mempelajari symbol-simbol.

Untuk ekstra kulikuler drumband dilaksanakan pada

hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak

siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;

pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk

kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk

mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang

berpenampilan menarik.

Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat

pada pukul 15.30-17.00 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini

diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah

terampil dalam memainkan rebana.Anggota rebana ini

berisikan 12 orang atau siswa.

2) Prestasi yang diraih

a) Juara III Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota

b) Juara II Rebana tingkat kabupaten/kota

c) Juara II Pesta Siaga Putra tingkat kabupaten/kota

d) Juara II Pesta Siaga Putri tingkat kabupaten/kota

e) Juara II Pidato Putri tingkat kabupaten/kota

f) Juara II Lompat Jauh Putra tingkat kabupaten/kota

g) Juara I Bulu Tangkis Putra tingkat kabupaten/kota

h) Juara II Lari 100 Meter tingkat kabupaten/kota

(70)

54

j) Juara II Lomba Cerdas Cermat tingkat kabupaten/kota

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab

1) Ekstra Kulikuler

Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 42 Tlahab ini,

antara lain; Pramuka. Kegiatan ekstra Kulikuler dilaksanakan

dalam satu minggu sekali.Kegiatan ekstra kulikuler hanya

boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja, dan untuk kelas 6 hanya

diijinkan mengikuti ekstra satu semester saja yaitu di semester

satu.

Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari

sabtu pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak kelas

3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk

pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan

untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk

ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih

PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam

tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk

banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang

pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan

mempelajari symbol-simbol.

2) Prestasi yang diraih

a) Juara Harapan I Pesta Siaga Putra

(71)

55

c) Juara III Lompat Tinggi tingkat Kecamatan Gemuh

d) Juara III lari 100 Meter tingkat kabupaten/kota

e) Juara Harapan I Lompat Jauh

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo

1) Ekstra Kulikuler

Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 33 Johorejo ini,

antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra

Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan

ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,

dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu

semester saja yaitu di semester satu.

Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari

Sabtu pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak

kelas 3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk

pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan

untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk

ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih

PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam

tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk

banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang

pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan

mempelajari symbol-simbol.

(72)

56

hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak

siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;

pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk

kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk

mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang

berpenampilan menarik.

Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat

pada pukul 14.00-15.30 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini

diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah

terampil dalam memainkan rebana.

2) Prestasi yang diraih

a) Juara II Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota

b) Juara III Rebana tingkat kabupaten/kota

c) Juara III Pesta Siaga Putra tingkat kabupaten/kota

d) Juara III Pesta Siaga Putri tingkat kabupaten/kota

e) Juara Harapan I Pidato Putri tingkat kabupaten/kota

f) Juara III Lompat Jauh Putra tingkat kabupaten/kota

g) Juara Harapan II Bulu Tangkis Putra tingkat

kabupaten/kota

h) Juara III Lari 100 Meter PORSENI Kecamatan Gemuh

i) Juara II Lari 200 Meter tingkat kabupaten/kota

j) Juara Harapan II Lomba Cerdas Cermat tingkat

(73)

57

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo

1) Ekstra Kulikuler

MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru,yag

baru didirikan 2 tahun lalu dan baru terdiri dari 2 kelas saja

yaitu kelas 1 dan kelas 2, oleh karena itu di MI NU 73

Poncorejo belum diadakan ekstra kulikuler.

2) Prestasi yang diraih

Untuk prestasi yang diraih juga belum ada dikrenakan

MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru yang baru

didirikan 2 tahu lalu yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas 1 dan

kelas 2, oleh karena itu di MI NU 73 Pucangrejo belum pernah

memperoleh prestasi dari perlombaan.

e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede

1) Ekstra Kulikuler

Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 21 Pucangrejo ini,

antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra

Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan

ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,

dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu

semester saja yaitu di semester satu.

Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari

jumat pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak

(74)

58

pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan

untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk

ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih

PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam

tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk

banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang

pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan

mempelajari symbol-simbol.

Untuk ekstra kulikuler drumband dilaksanakan pada

hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak

siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;

pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk

kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk

mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang

berpenampilan menarik.

Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat

pada pukul 15.30-17.00 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini

diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah

terampil dalam memainkan rebana.Anggota rebana ini

berisikan 12 orang atau siswa.

2) Prestasi yang diraih

a) Juara I Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota

Gambar

Tabel I.I Indikator dan pertanyaan angket hambatan guru pada pembelajaran
Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum KBK 2004/KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
Tabel 3.1 Data Guru di MI NU 21 Pucangrejo Gemuh
Tabel 3.2 Data Siswa MI NU 21 Pucangrejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

2. Analisislah hubungan setiap garis dari gambar berikut !.. KISI-KISI SOAL POST-TEST No. Indikator pencapaian kompetensi Indikator komunikasi matematis Indikator soal Soal

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tugas mengarang II. Adapun data hasil

Creambath digunakan untuk perawatan rambut secara basah, kosmetik yang digunakan dapat menutrisi kulit kepala dan rambut. Tujuan penelitian 1) untuk mengetahui pengaruh

Kebiijakan Pemerintah mengeluarkan Perda No. 10 tahun 1956 tentang pemberantasan pelacuran di jalanan dalam Kota Besar Semarang dan penutupan rumah tempat pelacuran

Adapun hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry sosial dalam pembelajaran maka hasil belajar tentang

Sebagian ulama salaf shalat malam di bulan Ramadhan tigapuluh tiga rakaat dan witir tiga rakaat, sebagian mereka shalat empat puluh satu sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul

MODIFIKASI MODEL A,B, DAN CTES KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING VERNON A.. CREW PADA PERMAINAN

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •