i
HAMBATAN GURU PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
DALAM KURIKULUM 2013 DI MI SE KECAMATAN GEMUH
KABUPATEN KENDAL
TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendididikan
Oleh
TIARA NISYATUL YUSDIAH NINGRUM NIM 11513014
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah:
Nama : Tiara Nisyatul Yusdiah Ningrum
NIM : 115-13-014
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan plagiat dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN
Salatiga.
Salatiga, 15 Agustus 2017
Yang Menyatakan
Tiara Nisyatul Yusdiah Ningrum
vi MOTTO
Jatuh? Bangkit Lagi
Malu? Tampil Lagi
Kalah? Usaha Lagi
vii
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah Swt, skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yusro dan Ibu Mardiah, karena dengan
bimbingan, kasih sayang, dan doa keduanya aku melangkah ke depan
dengan optimis untuk meraih cita-cita.
2. Bapak Suwardi, M.Pd yang tidak henti-hentinya memberikan semangat
dan arahan dalam pembuatan skripsi ini dengan luar biasa
3. Adik saya Kintan Yusdiah Pratiwi yang selalu membimbing, memberikan
dorongan dan inspirasi dalam hal kuliah dan selalu ada saat aku butuhkan.
4. Keluarga besarku yang selalu mendoakan keberhasilanku.
5. Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman sejawat seperjuangan angkatan 2013 terlebih khusus kelas PGMI,
teman-teman IPS, PPL, KKN, teman-teman nongkrongku di warung kopi
Pak Sabar dan teman lainnya di IAIN SALATIGA yang telah memberikan
motivasi, inspirasi dan semangat belajar, I love you guys.
7. Kepada teman-temanku di kos dan di rumah yang selalu memberikan
semangat kepadaku.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasiih lagi Maha
Penyanyang. Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah-Nya. Sholawat serta salam penulis
sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah
menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan, sehingga penyusunan skripsi
yang berjudul: “HAMBATAN GURU PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM KURIKULUM 2013 DI MI SE KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017” dapat terlesaikan.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan
bimbingan, motivasi dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.
4. Para dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Keluarga, saudara, sahabat semua yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaikan skripsi ini
6. Berbagai pihak secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu
baik moral maupun materil dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
ix
bahwa dalam penulisan ini jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan
keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan penulis. Sehingga masih banyak
kekurangan yang perlu untuk diperbaiki dalam skripsi ini.
Dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan
memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 15 Agustus 2017
x ABSTRAK
Ningrum, Tiara Nisyatul Yusdiah. 2017. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.
Kata Kunci: Kurikulum 2013; PembelajaranTematik; Hambatan
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, baik dari perencanaan pembelajaran tematik, pelaksanaan pembelajaran tematik maupun evaluasi pembelajaran tematik.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Deskriptif kuantitatif, dengan subyek penelitian 35 orang guru kelas I sampai dengan guru kelas VI dari 5 MI. Teknik analisis data menggunakan; data sebelum di lapangan (membuat angket, observasi lokasi, observasi jumlah responden), analisis selama di lapangan (pemberian angket pada responden), dan analisis setelah di lapangan (analisis kuantitatif dan penarikan kesimpulan).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, guru kelas I sampai VI di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal telah melaksanakan pembelajaran tematik yang terdiri atas aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan menemui kesulitan. Diperoleh hasil jawaban responden persentase 69% atau menemui
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KELULUSAN ... v
MOTTO ... vi
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Definisi Operasional ... 6
H. Metode Penelitian ... 9
xii
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik ... 16
1. Pengertian Hambatan ... 16
2. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 16
3. Karakter Pembelajarantemati ... 17
4. Prinsip Pembelajaran Tematik ... 19
5. Kesulitan Yang Dialami Guru Pada Pembelajaran Tematik ... 20
a. kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam merencanakan
2. Pendekatan kurikulum 2013 ... 28
3. Karakteristik Kurikulum 2013 ... 30
BAB III. HASIL PENELITIAN ... 34
A. Deskripsi Lokasi ... 34
1.Lokasi Penelitian ... 34
2.Akreditasi Sekolah ... 35
3.Data Guru dan Siswa ... 37
xiii
5.Sarana dan Prasarana... 46
6.Kurikulum ... 51
7.Kegiatan Ekstra Kulikler ... 52
B. Penyajian Data Penelitian ... 59
BAB IV. ANALISIS DATA ... 63
A. Analisis Data ... 63
B. Analisis Lanjut ... 66
BAB V. PENUTUP ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran-saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA... 73
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I.I Indikator dan pertanyaan angket hambatan guru pada pembelajaran
tematik dalam kurikulum 2013 di MI se Kecamatan gemuh Kabupaten
Kendal ...11
Tabel 2.1 Perbedaan KBK 2004/ KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 ...26
Tabel 3.1 Data Guru di MI NU 21 Pucangrejo Kecamatan Gemuh kabupaten
kendal...37
Tabel 3.2 Data Siswa di MI NU 21 Pucangrejo Kecamatan Gemuh kabupaten
kendal...38
Tabel 3.3 Data Guru di MI NU 42 Tlahab Kecamatan Gemuh kabupaten
kendal...38
Tabel 3.4 Data Siswa di MI NU 42 Tlahab Kecamatan Gemuh kabupaten
kendal...39
Tabel 3.5 Data Guru di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh kabupaten
kendal...39
Tabel 3.6 Data Siswa di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh kabupaten kendal
xv
Tabel 3.13 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 33 Johorejo Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal ...48
Tabel 3.14 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 73 Poncorejo Kecamatan Gemuh
Kabupaten kendal ...59
Tabel 3.15 Data Sarana dan Prasarana di MI NU 05 Tamangede Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal ...50
Tabel 3.16 Jawaban Angket Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam
Kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ..60
Tabel 3.17 Skor Jawaban Responden Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik
dalam Kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal ...61
Tabel 4.1 Hasil Skor Hambatan Guru pada Pembelajaran Temati dalam
Kurikulum2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...65
Tabel 4.2 Interval Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum
2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...66
Tabel 4.3 Nilai Nominal Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam
Kurikulum2013di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal ...67
Tabel 4.4 Nilai Prosentase Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik dalam
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nilai SKK
Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 Surat Ijin Melakukan Penelitian Skripsi
Lampiran 5 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian Skripsi
Lampiran 6 Lembar Kuesioner
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan salah satu jenjang
pendidikan dasar yang dalam proses pembelajarannya harus lebih
diarahkan pada pengembangan kemampuan dasar seperti keterampilan
berpikir dan pemahaman konsep sebagai dasar untuk jenjang pendidikan
selanjutnya. Namun, saat ini banyak sekolah yang kurang memperhatikan
kebutuhan siswa terhadap pengembangan kemampuan dalam berpikir dan
memahami. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini lebih banyak
menekankan kepada belajar informasi dan menekankan materi daripada
kemampuan berpikir dan pemahaman siswa. Pada praktiknya di kelas
banyak menggunakan model pembelajaranyang menuntut siswa untuk
menerima apa adanya apa yang disampaikan guru tanpa didahului oleh
proses berpikir kreatif.
Saat ini pemerintah sudah banyak upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan sekolah khususnya sekolah tingkat dasar seperti SD/MI.
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan
sekolah dasar adalah dengan diberlakukannya kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 ini dilaksanakan secara bertahap/berkala yang dimulai
pada tahun ajaran 2013 tepatnya pada bulan Juli tahun 2013, akan tetapi
dalam pelaksanaannya tidak semua sekolah khususnya Madrasah
2
2013(Prabawati, 2016:3 )
Di lain tempat masih banyak SD/MI yang menggunakan
kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.Penyusunan KTSP
oleh sekolah dimulai Tahun 2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan tingkat
dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan
Nomor 23 Tahun 2006 , serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh BSNP (Baedhowi 2007:174).
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang digunakan adalah
dengan menggunakan pembelajaran tematik, dimana merupakan
gabungan dari beberapa mata pelajaran yang digabung dalam satu tema
dan saling berkaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lainya.
Pembelajaran tematik sangat membantu dalam meningkatkan
keterampilan berpikir menyeluruh dan kebermaknaan belajar.
Pengetahuan yang diterima siswa dapat tersimpan dengan lebih baik
karena informasi yang masuk kedalam bawah sadar pikiran siswa melalui
proses yang logis dan alami dari tema-tema yang disajikan. Pembelajaran
tematik juga membantu siswa agar lebih lebih dekat dengan objek yang
sedang dipelajarinya.
3
masih banyak kesulitan dalam penggunaan kurikulum 2013, mungkin
benar dalam menulis pada RPP menggunakan model pembelajaran
tematik yang memadukan beberapa pelajaran dalam satu tema, namun
pada kenyataan praktiknya sangat jauh dari apa yang menjadi ciri khas
pembelajaran tematik itu sendiri. Beberapa mata pelajaran yang
seharusnya terpadu dan tidak terpisah-pisahdengan menyatukan
pembahasannya dalam satu tema, tetap saja pada proses belajar
mengajarnya terpisah-pisah. Hal ini tentu tidak mencerminkan
pembelajaran tematik yang sesungguhnya.
Penguasaan materi oleh guru menjadi kurang maksimal.Hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman tentang pembelajaran tematik
tersebut. Guru merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
tematik. Akibatnya pembelajaran tidak dapat berjalan efektif, efisien dan
dinamis. Seorang guru kelas dituntut memiliki profesionalitas,
pengetahuan, sikap dan keahlian yang memadai dalam proses
pembelajaran. Seharusnya guru menguasai teori belajar, model
pembelajaran dan strategi belajar mengajar yang memumpuni
dibidangnya.
Dengan kemampuan guru yang kurang tersebut menyebabkan
kebingungan dalam memilih metode pembelajaran.Metode pembelajaran
yang dijalankan hanya alakadarnya saja dan kurang bervariasi. Guru lebih
sering menggunakan metode yang sama dan berulang-ulang.pembelajaran
4
dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa tidak antusias
dalam memperhatikan pelajaran yang disajikan oleh guru, seperti siswa
mudah mengantuk, atau malah asik dengan duania nya sendiri bisa juga
m,alah bermain dengan teman sebangkunya.
Karena metode pembelajaran yang cenderung sama dan
berulang-ulang, juga media pembelajaran yang kurang memfasilitasi
sehingga penyampaian materi kurnag dapat mngena pada diri siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik diperlukan persiapan yang
matang oleh guru.Mulai dari perencanaan tujuan pembelajaran sampai
pada persiapan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Alasan yang sering dikeluhkan oleh guru adalah kurangnya fasilitas dari
sekolah dalam mendukung proses pembelajaran. Sebenarnya seperti
media pembelajaran, guru dapat membuatnya sendiri jika guru-guru mau
berfikir kreatif.
Selain guru yang kurang pemahaman mengenai pembelajaran
tematik, metode pembelajaran yang cenderung sama dan dilakukan secara
berulang-ulang dan media pembelajaran yang kurang memadai kadang
juga kurangnya sumber belajar yaitu berupa buku entah itu buku guru
maupun buku siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka di MI
Se-kecamatan Gemuh ini dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai
5
1. Guru masih kesulitan dalam menyusun RPP yang sesuai dengan
kaidah Kurikulum 2013
2. Guru masih kesulitan dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.
3. Guru masih kesulitan dalam memperoleh/mebuat, menyiapkan dan
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
4. Guru masih kesulitan dalam memperoleh dan menggunakan sumber
belajar
5. Guru masih kesulitan dalam menentukan dan membuat penilaian
C. Fokus Penelitian
Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dijelaskan di atas serta keterbatasan peneliti, maka pada penelitian ini
peneliti hanya tertuju pada hambatan yang dialami guru pada
pemebelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI seluruh Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan Identifikasi Masalah,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apa saja hambatan guru pada pelaksanaan pembelajaran tematik
dalamKurikulum 2013 di MI Se-Kecamatan Gemuh?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
6
Kurikulum 2013 di MI Se-kecamtan Gemuh
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. ManfaatTeoritis
Hasil penelitihan ini diharapkan dapat meningkatkan teori
pembelajaran pada proses pembelajaran tematik di sekolah tingkat
dasar khususnya MI
2. ManfaatPraktis
a. Bagi penulis, selanjutnya dapat memberikan masukan dan
sumbangan bagi kelangsungan ilmu pengetahuan
b. Bagi guru kelas, penelitian ini dapat menjadi acuan guna
menambah pengetahuan dalam rangka menyempurnakan aspek
pembelajaran khususnya dalam menyajikan model
pembelajarantematik sesuai dengan kaidah Kurikulum 2013.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini merupakan bahan pertimbangan
untuk meningkatkan kualitas madrasahdan kemampuan para
pendidik khususnya dalam penerapan pembelajaran tematik pada
kurikulum 2013.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam
memahami judul di atas, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah
yang digunakan antara lain sebagai berikut:
7
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hambatan
adalah kendala, halangan, rintangan, kesulitan.
Hambatan juga diartikan sebagai usaha yang ada dan berasal
dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional (tidak
terarah)(www.habibullahurl/artihambatan.com dikutip pada tanggal 08
Juli 2017 pukul 08.00 WIB)
2. Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema yang kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitannya dengan mata
pelajaran yang terkait.Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat
kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pembelajaran (Asep Herry Hernawan 2014:1).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran trepadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta
memberikan keuntungan bagi siswa (Munasik 2014 Vol.15:2).
Pembelajaran tematik merupakan modelpembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk menga itkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalamanbermakna kepada siswa
(Sukini 2012 Vol.24:82).
8
beberapa mata pelajaran atau terpadu melalui beberapa tema
(Pitadjeng, 2009:88).
Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran (Riffiane
dan Saptaningrum, 2011:43).
Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegratifkan berbagai kompetensi dan bebagai mata
pelajaran kedalam berbagai tema. Pengintegratifan tersebut dilakukan
dalam dua hal, yaitu integrative sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran dan integratif berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Tema merajut makna bebrbagai konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yangutuh
kepada siswa seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia
(Kurniawati dan Wakhyudin,2014:60).
3. Kurikulum 2013
kurikulum yang berbasis proses pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik (Sariono Vol 3: 6).
Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana
9
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter
bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat
terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah
kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya
manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual
kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan Hambatan Guru pada
Pembelajaran Tematik adalah kendala atau kesulitan yang dihadapi
oleh guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
mata pelajaran yang dikaitkan melalui tema sesuai dengan kaidah
Kurikulum 2013.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
Deskriptif kuantitatif, yaitu bertujuan menjelaskan fenomena yang ada
dengan menggunakan angka-angka untuk mencadarkan karakteristik
individu atau kelompok (Syamsudin&Damiyanti, 2011:35).
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal yang masih minim
10
wilayah tersebut adalah sedikitnya MI yang menggunakan
pembelajaran tematik pada kurikulum 2013, sehingga peneliti ingin
mencari tahu apa yang menyebabkan madrasah-madrasah di wilayah
tersebut masih belum menggunakan model pembelajaran tematik pada
kurikulum 2013 ini.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian saat dimana peneliti melakukan penelitian yakni
pada tanggal 12-15 Juni 2017
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah MI di wilayah kecamatan Gemuh
Sampel adalah Sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka
subjek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25 % atau lebih (Arikunto,
2006:20).Karena Jumlah Guru MI yang ada di wilayah Kecamatan
Gemuh ini kurang dari 100 maka peneliti mengambil semua sampel.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket
11
atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar
pertanyaan).Metode angket merupakan serangkaian daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden.Setelah diisi, angket dikirim kembali
atau dikembalikan kepetugas atau peneliti (Bungin, 2005: 123).
Teknik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data
mengenai Hambatan Pembelajaran Tematik di MI Se-Kecamatan
Gemuh.
6. Instrument Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu
merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda (Arikunto,
2005: 101). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
angket.
Tabel I.I
Indikator dan pertanyaan angket hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI se Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal
Indikator Soal
Perencanaan
Pembelajaran
Tematik pada
1. Apakah Bapak/ibu Guru mengalami
kesulitan dalam menyusun RPP sesuai
dengan kaidah Kurikulum 2013?
2. Apakah Bapak/Ibu guru menemui
12
Kurikulum 2013 pembelajaran dalam RPP Kurikulum
2013?
3. Apakah Bapak/ibu Guru menemui
kesulitan menetapkan pokok materi
dalam RPP Kurikulum 2013?
4. Apakah Bpak/Ibu Guru menemui
kesulitan menetapkan metode
pembelajaran dalam RPP Kurikulum
2013?
5. Apakah Bapak/Ibu menemui kesulitan
memperoleh media pembelajaran dalam
RPP Kurikulum 2013?
6. Apakah Bapak/Ibu guru menemui
kesulitan dalam memperoleh sumber
belajar?
7. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan menentukan bentuk penilaian
dalam RPP Kurikulum 2013?
8. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan menentukan langkah-langkah
10. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam membuka
pembelajaran?
11. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
13
Kurikulum 2013 yang telah tersedia sebelumnya?
12. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam menggunakan metode
pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya?
13. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam menyiapkan media
pembelajaran yang sudah diperoleh
sebelumnya?
14. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam penggunaan media
pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya?
15. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam menggunakan sumber
belajar yang sudah diperoleh
sebelumnya Yaitu berupa buku guru dan
buku siswa di pembelajaran tematik
dalam Kurikulum 2013?
Evaluasi
Pembelajaran
Tematik pada
Kurikulum 2014
16. Apakah Bapak/ibu Guru menemui
kesulitan dalam menentukan dan
membuat soal pilihan ganda?
17. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam menentukan dan
membuat soal isian singkat?
18. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam menentukan dan
membuat soal uraian?
19. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
14
kerja?
20. Apakah Bapak/Ibu Guru menemui
kesulitan dalam melakukan penilaian
sikap dari masing-masing peserta didik?
7. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
data kuantitatif deskriptif. Analisis data deskriptif dapat digunakan
bila peneliti hanya ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk
populasi dimana sampel diambil, mengenai data deskriptif peneliti
perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya .jika peneliti
mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah
mencari ukuran frekuensi mutlak, frekuensirelatif (prosentase) atau
mencari mean, median dan modus (Arikunto 1993:363).
𝑃 =
𝐹N X 100%Keterangan: P : Persentase
F : Frekuensi
N : jumlah keseluruhan pemilih
I. Sistematika Penulisan
Adapun isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas
ini terdiri atas lima bab yang saling berkaitan dan dapat di jelaskan
sebagai berikut :
15
masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional,
metode penelitian yang meliputi: rancangan
penelitian,subyek penelitian, waktu pelaksanaan penelitian,
langkah-langkah/siklus penelitian, metode pengumpulan
data,instrumen penelitian, analisis data dan sistematika
penulisan.
BAB II : Kajian pustaka memuat tentangapa hambatan yang dialami
guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013
BAB III : Gambaran Lokasi Penelitian (Profil Sekolah)
1. Letak MI Se-Kecamatan Gemuh
2. Akreditasi Madrasah
3. Jumlah guru dan siswa
4. Daftar Responden
5. Sarana dan Prasarana
6. Kurikulum
7. Kegiatan Ekstra Kulikuler
BAB IV : Hasil Penelitian/Penyajian Data
Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Hambatan
Guru pada Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 di
MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
16 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Hambatan
Hambatan berarti kendala, halangan, rintangan, kesulitan.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:385).
Hambatan juga diartikan sebagai usaha yang ada dan berasal dari
dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional (tidak
terarah).(www.habibullahurl.com di unduh pada tanggal 8 Juli 2017
pada pukul 08.30 WIB)
2. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran trepadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta
memberikan keuntungan bagi siswa. (Munasik 2014 Vol.15:2)
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk menga itkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
(Sukini 2012 Vol.24:82).
Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang melibatkan
17
tema.(Pitadjeng, 2009:88)
Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran. (Riffiane
dan Saptaningrum, 2011:43)
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan
berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema
tertentu. Tema tersebut diulas dan dielaborasi dari berbagai sudut
pandang baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu
pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik.(Kadir dan Asrohah, 2014:9)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan (Majid, 2014: 80)
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
a. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang
lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu
18
aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung bagi siswa
Pembelajaran tematik bisa memberikan pengalaman
langsung kepada siswa.Dengan pengalaman langsung ini, siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Mengembangkan keterampilan berpikir dan kreatif siswa
d. Pemisahan mata pelajaran
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan pembelajaran
tidak begitu jelas karena fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.
e. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh.
f. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana
guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke
mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan limgkungan dimana sekolah dan
19
g. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
h. Menggunakan prinsipbelajar sambil bermain dan menyenangkan
(Kusdaryani dan Septaningrum, 2010:95)
4. Prinsip Pembelajaran Tematik
a. Menurut Trianto (2014:58) dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Penggalian tema, artinya tema-tema yang saling tumpang
tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam
pembelajaran
2) Pengelolaan pembelajaran; guru harus mampu menempatkan
diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses
pembelajaran
3) Evaluasi; bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apa
bila tidak dilakukan evaluasi
4) Reaksi; guru dituntut agar mampu merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas
tujuan-tujuan pembelajaran.
b. Menurut (Prastowo, 2014:11) Prinsip Pembelajaran Tematik
adalah:
1) Pembelajaran Tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat
dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari
2) Pembelajaran Tematik perlu memilih materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin saling terkait
20
kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya harus mendukung
pencapaian tujuan untuk kegiatan pembelajaran yang termuat
dalam kurikulum
4) Materi pembelajaran dapat dipadupadankan dalam satu tema
selalu mempertimbangkan karakteristik siswa
5) Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
5. Kesulitan atau Kendala yang dialami Guru pada Pembelajaran
Tematik
a. Kesulitan Dalam Merencanakan atau Mempersiapkan
Persiapan guru ini harus dirancang dalam RPP (Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kaidah penulisan
RPP Kurikulum 2013 yang didalamnya berisi:
21
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam merencanakan
pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:
1) Menyusun Tujuan Pembelajaran
2) Menetapkan pokok materi
3) Menetapkan metode pembelajaran
4) Memperoleh media pembelajaran
5) Memperoleh sumber belajar
6) Menentukan bentuk langkah-langkah dalam proses belajar
mengajar yang sesuai dengan waktu belajar
22
8) Menyesuaikan alokasi waktu dengan materi yang diajarkan
b. Kesulitan atau kendala dalam melaksanakan pembelajaran
tematik
Pada pelaksanaan belajar mengajar harus sesuai dengan RPP
yang ditulis dari kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan juga kegiatan penutup.:
1) Kegiatan awal atau pendahuluan
Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran adalah yang
pertama, untuk menarik perhatian peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara seperti meyakinkan peserta didik bahwa
materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna
untuk dirinya; melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi
peserta didik; dan melakukan interaksi yang menyenangkan.
Kedua, menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yang
dapat dilakukan dengan cara membangun suasana akrab
sehingga peserta didik merasa dekat; menimbulkan rasa ingin
tahu; mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan
dilakukan dengan kebutuhan peserta didik. Ketiga,
memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran
yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara seperti
mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian
23
2) Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap
tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan
menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.Selain
multimetode dan media, guru mulai menyajikan tema
pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan
berbagai strategi atau metode yang bervariasi.Bahkan, dalam
penyajian tema pembelajaran, guru juga bisa melakukan secara
kelompok kecil, individual, atau klasikal (Hajar, 2013:91).
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari peserta didik serta keterkaitannya dengan
pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan
peserta didik serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (Majid, 2014:130)
Hajar (2013:92-93) menyebutkan hal pokok yang
harus dilakukan guru dalam kegiatan penutup diantaranya:
a) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dari
24
kendala, maupun hal-hal yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
b) Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya,
kurang atau pun lebih, baik dalam bentuk angka-angka,
nilai, maupun pandangan guru secara lisan.
c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengomentari seputar pembelajaran tematik yang telah
dilakukan bersama, mengungkapkan segala keluhannya,
atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
pembelajaran yang baru saja dilakukan.
d) Memberi nasihat dan pesan moral kepada peserta didik,
bukan hanya yang berkaitan dengan tema pembelajaran,
tetapi juga hal lain yang dianggap penting, seperti anjuran
rajin belajar, nasihat menjadi anak yang baik, rajin
menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan
lain sebagainya.
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:
1) Menggunakan metode pembelajaran yang telah disiapkan di
RPP
2) Menyiapkan media pembelajaran yang sudah diperoleh dan
25
3) Menggunakan media pembelajaran yang sudah disiapkan di
depan kelas
4) Menggunakan sumber belajar yang telah diperoleh
c. Kesulitan Atau Kendala Dalam Mengevaluasi Pembelajaran
Tematik
Pada pengevaluasi juga sesuai dengan RPP yang telah
guru tulis dari penilaian psikomotor atau ketrampilan siswa, sikap
atau afektif siswa sampai kognitif atau kecerdasan siswa, tidak
boleh melenceng dari RPP yang telah dibuat sebelumnya (Hajar,
2013:267).
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam
mengevaluasi siswa dari materi yang tealah diajarkan
sebelumnya terletak pada:
1) Menetukan penialian berupa tes tertulis yang dibuat dalam
bentuk soal pilihan ganda, isian singkat dan soal uraian
2) Menetukan penilaian berupa non tes yang berbentuk
portofolio atau unjuk kerja siswa dalam berdiskusi
3) Melakukan penilaian sikap siswa selama dalam proses belajar
mengajar
B. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
26
pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter
bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini.Korupsi, penyalahgunaan obat
terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah
kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya
manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual
kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14).
Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013
adalah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global
Institute dan Programme for International Student Assessment (PISA)
merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia
tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60).
Tabel 2.1
Perbedaan Kurikulum KBK 2004/KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
27
oleh kompetensi inti (tiap kelas)
(diunduh dari www.puskurbuk.netpada tanggal 08 Juli 2013 pada pukul
10.00 WIB)
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis proses
pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning)
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. (Sariono Vol 3: 6).
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang
berisi tujuan dari proses pembelajaran. Berikut adalah isi dari Kompetensi
Inti:
28
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
2. Pendekatan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, menurut M.
Lazim (2013: 1), pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut:
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstrukkonsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati(untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskanmasalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkandata dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarikkesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan
siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga
mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan
pengetahuan sebelumnya.Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih
efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran
tradisional.
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
29
senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.
b. Menanya
Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,
serta mengembangkan pertanyaan dari dan untukdirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta
mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
30
kemampuan berempati satu sama lain.
c. Menalar/Mengasosiasi
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis
atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan.
d. Mencoba
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan
untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
e. Membentuk Jejaring/ Kolaboratif Situasi kolaboratif peserta didik
akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter
dan kompetensi (Mulyasa, 2013: 163).Kurikulum 2013 tidak hanya
menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga
pembentukkan karakter. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang
telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan
tujuan pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI 4
berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.
3. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keperampilan, serta menerapkannya dalam
31
b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerpakan apa yang dipelajari di sekolah ke masyrakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar
c. Member waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan
d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalamkompetensi
dasar mata pelajaran
e. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsure
pengorganisasi Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan
proses pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti
f. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada rinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan.
Dalam Kurikulum 2013 guru dituntut aktif dan menguasai semua
materi yang disediakan didalam buku guru.Untuk membuat siswa lebih
memahami materi guru di haruskan dapat menggunakan metode yang
menarik bukan hanya monoton seperti penggunaan metode ceramah saja.
Sebenarnya sudah banyak dijumpai guru-guru tidak atau jarang
menggunakan metode lain selain metode ceramah, karena metode
32
padahal sebenarnya penggunaan metode ceramah terus menerus membuat
siswa mudah bosan dan mengantuk yang akhirnya siswa tidak minat
untuk belajar. Oleh karena itu penggunaan metode pembelajaran yang
kreatif dan menarik dapat meningkatkan daya ketertarikan siswa dalam
proses belajar mengajar.
Selain menggunakan metode yang menarik, untuk menunjang
semangat belajar siswa guru diharuskan pula menggunakan media
pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung, seperti
penggunaan media gambar, video, atau pun sibawakan benda-benda
seperti benda sesungguhnya. Jadi saat proses belajar mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran siswa tidak hanya menerawang apa
yang diterangkan oleh guru melainkan siswa juga dapat melihat secara
langsung tentang apa yang dipelajari di kelas. Menentukan atau memilih
media pembelajaran juga tidak sembarangan harus sesuai dengan materi
yang disampaikan
Dari masing-massing pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa
hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 adalah kendala
atau kesulitan yang dialami oleh guru pada pelaksanaan pembelajaran tematik
baik dalam mempersiapkan, merencanakan maupun mengevaluasi pembelajaran
tematik yang sesuai dengan kaidah dalam kurikulum 2013.
Kendala atau kesulitan yang dialami oleh guru pada pelaksanaan
pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 ini banyak dari dalam penyusunan
33
sesuai dengan materi dan kondisi siswa, kesulitan dalam memperoleh/mebuat,
menyiapkan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi,
kesulitan dalam memperoleh dan menggunakan sumber belajar dan juga dalam
34 BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Lokasi Penelitian
Madrasah Ibtidaiyah yang Peneliti teliti merupakan
madarsah/sekolah swasta yang dibawah kelembagaan Lembaga
Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU), MI yang diteliti terdapat 5
(lima) MI yang ada di dalam cakupan satu kecamatan yaitu
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, antara lain:
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
MI NU 21 Pucangrejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta
Gg.Kauman Rt.02 Rw.02 Desa Pucangrejo Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal.
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
MI NU 42 Tlahab berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta
Gg.Musholla No. 07 Desa Tlahab Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal.
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
MI NU 33 Johorejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta Gg.
Kauman No.08 Desa Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten
35
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
MI NU 73 Poncorejo berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta
Gg.Madrasah No.05 Desa Poncorejo Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal.
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
MI NU 05 Tamangede berlokasi di Jl. Sri Agung Km.3
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
2. Akreditasi Sekolah
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo Terakreditasi B,
untuk bangunan sekolahnya sudah bagus dan nyaman, juga
terdapat kelas paralel untuk kelas 5 (lima) yaitu kelas A dan B. MI
NU 21 Pucangrejo hanya kekurangan alat peraga untuk menunjang
proses belajar mengajar.
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab Terakreditasi B,
untuk bangunan sudah bagus, utuk kenyamanan mungkin kurang
nyaman karena lokasi sekolah yang terletak di sebelah makam. Di
MI NU 42 Tlahab ini juga masih kekurangan alat peraga untuk
menunjang proses belajar mengajar.
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo Terekreditsi B,
36
(dua), 4 (empat) dan 6 (enam) yang terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu
kelas A dan B lokasi sekolah nyaman. MI NU 33 Johorejo ini juga
masih kekurangan alat peraga untuk menunjang proses belajar
mengajar.
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo Terakreditasi, itu
dikarenakan MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru yang
baru berdiri ± 2 tahun, untuk bangunan sudah bagus akan tetapi
bangunan di MI NU 73 Poncorejo baru ada 5 ruang yaitu kelas 1
(satu), 2 (dua), 3 (tiga), kelas 4(empat) dan kantor guru sekaligus
Kepala Sekolah. Untuk kelas 3 (tiga) akan digunakan pada tahun
ajaran baru ini dan untuk kelas 4 (empat) masih dikosongkan.
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede Terakreditasi A,
untuk bangunan dan lokasi bagus dan nyaman untuk ditempati. MI
NU 05 mempunyai alat peraga yang sudah memadai untuk
menunjang proses belajar mengajar. Ada kelas paralel untuk 3 (tiga)
kelas yaitu kelas 1 (satu) A dan kelas 1 (satu) B, kelas 2 (dua) A,
kelas 2 (dua) B dan kelas 2 (dua) C, 4 (empat) A dan kelas 4
37
3. Data Guru dan Siswa
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
1) Data Guru
Tabel 3.1
Data Guru di MI NU 21 Pucangrejo Gemuh
38
2) Data Siswa
Tabel 3.2
Data Siswa MI NU 21 Pucangrejo
No Kelas
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
39
7. M.Maskon, S.PdI Guru Kelas VI L IAIN
8. Syaiful Ulum, S.PdI Guru Agama L IAIN
2) Data Siswa
Tabel 3.4
Data Siswa MI NU 42 Tlahab
No Kelas
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
1) Data Guru
Tabel 3.5
Data Guru MI NU 33 Johorejo
No Nama Guru Jabatan L/P Alumni
1. Bachtiar Zamroni, S.Ag Kepala Sekolah L IAIN
2. Asrofin, S.PdI Guru Kelas 1 L IAIN
3. Rozikin, S.PdI Guru Kelas 2 A L IAIN
40
Sofroul Maysaroh, S.PdI Guru Bahasa
Arab
Data Siswa MI NU 33 Johorejo
41
8. Kelas 5 11 14
9. Kelas 6 A 15 9
10. Kelas 6 B 13 11
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
1) Data Guru
Tabel 3.7
Data Guru MI NU 73 Poncorejo
No Nama Guru Jabatan L/P Alumni
Data Siswa MI NU 73 Poncorejo
No Kelas
Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
1. Kelas 1 15 10
42
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
1) Data Guru
Tabel 3.9
Data guru MI NU 05 Tamangede
No Nama Guru Jabatan L/P Alumni
Ali Purnomo, S.PdI Guru Bahasa
Arab
P IAIN
43
Inggris
2) Data Siswa
Tabel 3.10
Data Siswa MI NU 05 Tamangede
No Kelas
Jumlah responden yang peneliti ambil yaitu semua guru kelas
dari kelas satu sampai kelas enam.Jumlah daftar responden yang ada
kurang dari yang peneliti perkirakan yaitu jumlahnya hanya 33 (tiga
44
jumlah responden harus diambil semua.
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
1) Guru kelas 1 (satu) : 01
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
1) Guru Kelas 1 (satu) : 08
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
45
7) Guru Kelas 5 (lima) : 20
8) Guru Kelas 6 (enam) A : 21
9) Guru Kelas 6 (enam) B : 22
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
1) Guru Kelas 1 (satu) : 23
2) Guru Kelas 2 (dua) : 24
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
1) Guru Kelas 1 (satu) A : 25
2) Guru Kelas 1 (satu) B : 26
3) Guru Kelas 2 (dua) A : 27
4) Guru Kelas 2 (dua) B : 28
5) Guru Kelas 2 (dua) C : 29
6) Guru Kelas 3 (tiga) A : 30
7) Guru Kelas 3 (tiga) B : 31
8) Guru Kelas 4 (empat) A : 32
9) Guru Kelas 4 (empat) B : 33
10)Guru Kelas 5 (lima) : 34
46
5. Data Sarana Dan Prasarana
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
Tabel 3.11
Data Sarana dan Prasarana MI NU 21 Pucangrejo
47
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
Tabel 3.12
Data Sarana dan Prasarana MI NU 42 Tlahab
48
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Pucangrejo
Tabel 3.13
Data Sarana dan Prasarana MI NU 33 Johorejo
49
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
Tabel 3.14
Data Sarana dan Prasarana MI NU 73 Poncorejo
50
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
Tabel 3.15
Data Sarana dan Prasarana MI NU 05 Tamangede
51
6. Kurikulum
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
Kelas 1 dan 4
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
Kelas 1 dan 4
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
Kelas 1 dan 4
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
Kelas 1 dan 4
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
52
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 21 Pucangrejo
1) Ekstra Kulikuler
Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 21 Pucangrejo ini,
antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra
Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan
ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,
dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu
semester saja yaitu di semester satu.
Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari
jumat pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak
kelas 3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk
pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan
untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk
ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih
PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam
tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk
banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang
53
mempelajari symbol-simbol.
Untuk ekstra kulikuler drumband dilaksanakan pada
hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak
siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;
pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk
kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk
mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang
berpenampilan menarik.
Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat
pada pukul 15.30-17.00 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini
diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah
terampil dalam memainkan rebana.Anggota rebana ini
berisikan 12 orang atau siswa.
2) Prestasi yang diraih
a) Juara III Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota
b) Juara II Rebana tingkat kabupaten/kota
c) Juara II Pesta Siaga Putra tingkat kabupaten/kota
d) Juara II Pesta Siaga Putri tingkat kabupaten/kota
e) Juara II Pidato Putri tingkat kabupaten/kota
f) Juara II Lompat Jauh Putra tingkat kabupaten/kota
g) Juara I Bulu Tangkis Putra tingkat kabupaten/kota
h) Juara II Lari 100 Meter tingkat kabupaten/kota
54
j) Juara II Lomba Cerdas Cermat tingkat kabupaten/kota
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 42 Tlahab
1) Ekstra Kulikuler
Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 42 Tlahab ini,
antara lain; Pramuka. Kegiatan ekstra Kulikuler dilaksanakan
dalam satu minggu sekali.Kegiatan ekstra kulikuler hanya
boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja, dan untuk kelas 6 hanya
diijinkan mengikuti ekstra satu semester saja yaitu di semester
satu.
Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari
sabtu pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak kelas
3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk
pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan
untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk
ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih
PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam
tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk
banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang
pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan
mempelajari symbol-simbol.
2) Prestasi yang diraih
a) Juara Harapan I Pesta Siaga Putra
55
c) Juara III Lompat Tinggi tingkat Kecamatan Gemuh
d) Juara III lari 100 Meter tingkat kabupaten/kota
e) Juara Harapan I Lompat Jauh
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 33 Johorejo
1) Ekstra Kulikuler
Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 33 Johorejo ini,
antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra
Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan
ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,
dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu
semester saja yaitu di semester satu.
Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari
Sabtu pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak
kelas 3, 4, dan 5 saja. Dipisahkan menjadi dua bagian untuk
pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan
untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk
ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih
PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam
tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk
banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang
pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan
mempelajari symbol-simbol.
56
hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak
siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;
pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk
kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk
mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang
berpenampilan menarik.
Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat
pada pukul 14.00-15.30 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini
diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah
terampil dalam memainkan rebana.
2) Prestasi yang diraih
a) Juara II Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota
b) Juara III Rebana tingkat kabupaten/kota
c) Juara III Pesta Siaga Putra tingkat kabupaten/kota
d) Juara III Pesta Siaga Putri tingkat kabupaten/kota
e) Juara Harapan I Pidato Putri tingkat kabupaten/kota
f) Juara III Lompat Jauh Putra tingkat kabupaten/kota
g) Juara Harapan II Bulu Tangkis Putra tingkat
kabupaten/kota
h) Juara III Lari 100 Meter PORSENI Kecamatan Gemuh
i) Juara II Lari 200 Meter tingkat kabupaten/kota
j) Juara Harapan II Lomba Cerdas Cermat tingkat
57
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 73 Poncorejo
1) Ekstra Kulikuler
MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru,yag
baru didirikan 2 tahun lalu dan baru terdiri dari 2 kelas saja
yaitu kelas 1 dan kelas 2, oleh karena itu di MI NU 73
Poncorejo belum diadakan ekstra kulikuler.
2) Prestasi yang diraih
Untuk prestasi yang diraih juga belum ada dikrenakan
MI NU 73 Poncorejo merupakan sekolah baru yang baru
didirikan 2 tahu lalu yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas 1 dan
kelas 2, oleh karena itu di MI NU 73 Pucangrejo belum pernah
memperoleh prestasi dari perlombaan.
e. Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU 05 Tamangede
1) Ekstra Kulikuler
Ekstra kulikuler yang ada di MI NU 21 Pucangrejo ini,
antara lain; Pramuka, Drumband, Rebana. Kegiatan ekstra
Kulikuler dilaksanakan dalam satu minggu sekali.Kegiatan
ekstra kulikuler hanya boleh diikuti oleh kelas 3-kelas 6 saja,
dan untuk kelas 6 hanya diijinkan mengikuti ekstra satu
semester saja yaitu di semester satu.
Pada ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan pada hari
jumat pada pukul 14.00-15.30 WIB yang melibatkan anak
58
pramuka siaga beranggotakan kelas 3 dan kelas 4, sedangkan
untuk pramuka penggalang beranggotakan kelas 5 saja. Untuk
ekegiatan pramuka penggalang biasanya pelatihnya melatih
PBB (baris berbaris) Kemudian mempelajari berbagai macam
tepuk seperti tepuk pramuka, tepuk beri semangat, tepuk
banana, dan sebagainya.Sedangkan untuk pramuka penggalang
pelatih mengajarkan PBB, tali temali, semapor, dan
mempelajari symbol-simbol.
Untuk ekstra kulikuler drumband dilaksanakan pada
hari sabtu jam 14.00, ekstra drumband diikuti oleh banyak
siswa dari kelas 3-kelas 6. Untuk pembagian posisi antaralain;
pada posisi pemegang bendera di pegang oleh kelas 3, untuk
kelas 4-kelas 6 bisa menempati posisi pemain musik, untuk
mayor diambil alih oleh kelas 6 atau kelas 5 yang
berpenampilan menarik.
Untuk ekstra rebana dilaksanakan pada hari jumat
pada pukul 15.30-17.00 WIB, kebanyakan ekstra rebana ini
diminati oleh siswa yang mempunyai suara bagus dan sudah
terampil dalam memainkan rebana.Anggota rebana ini
berisikan 12 orang atau siswa.
2) Prestasi yang diraih
a) Juara I Lompat Tinggi tingkat kabupaten/kota