BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hambatan Guru pada Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Hambatan
Hambatan berarti kendala, halangan, rintangan, kesulitan.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:385).
Hambatan juga diartikan sebagai usaha yang ada dan berasal dari
dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional (tidak
terarah).(www.habibullahurl.com di unduh pada tanggal 8 Juli 2017
pada pukul 08.30 WIB)
2. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran trepadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta
memberikan keuntungan bagi siswa. (Munasik 2014 Vol.15:2)
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk menga itkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
(Sukini 2012 Vol.24:82).
Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang melibatkan
17
tema.(Pitadjeng, 2009:88)
Pembelajaran Tematik merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antara mata pelajaran. (Riffiane
dan Saptaningrum, 2011:43)
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan
berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema
tertentu. Tema tersebut diulas dan dielaborasi dari berbagai sudut
pandang baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu
pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik.(Kadir dan Asrohah, 2014:9)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan (Majid, 2014: 80)
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
a. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang
lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu
18
aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung bagi siswa
Pembelajaran tematik bisa memberikan pengalaman
langsung kepada siswa.Dengan pengalaman langsung ini, siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Mengembangkan keterampilan berpikir dan kreatif siswa
d. Pemisahan mata pelajaran
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan pembelajaran
tidak begitu jelas karena fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.
e. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep
tersebut secara utuh.
f. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana
guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke
mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan limgkungan dimana sekolah dan
19
g. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
h. Menggunakan prinsipbelajar sambil bermain dan menyenangkan
(Kusdaryani dan Septaningrum, 2010:95)
4. Prinsip Pembelajaran Tematik
a. Menurut Trianto (2014:58) dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Penggalian tema, artinya tema-tema yang saling tumpang
tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam
pembelajaran
2) Pengelolaan pembelajaran; guru harus mampu menempatkan
diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses
pembelajaran
3) Evaluasi; bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apa
bila tidak dilakukan evaluasi
4) Reaksi; guru dituntut agar mampu merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas
tujuan-tujuan pembelajaran.
b. Menurut (Prastowo, 2014:11) Prinsip Pembelajaran Tematik
adalah:
1) Pembelajaran Tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat
dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari
2) Pembelajaran Tematik perlu memilih materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin saling terkait
20
kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya harus mendukung
pencapaian tujuan untuk kegiatan pembelajaran yang termuat
dalam kurikulum
4) Materi pembelajaran dapat dipadupadankan dalam satu tema
selalu mempertimbangkan karakteristik siswa
5) Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
5. Kesulitan atau Kendala yang dialami Guru pada Pembelajaran
Tematik
a. Kesulitan Dalam Merencanakan atau Mempersiapkan
Persiapan guru ini harus dirancang dalam RPP (Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kaidah penulisan
RPP Kurikulum 2013 yang didalamnya berisi:
1) Identitas Sekolah: a) Nama Madrasah b) Kelas/Semester c) Tema d) Subtema e) Pembelajaran f) Fokus Pembelajaran g) Alokasi Waktu 2) KI (Kompetensi Inti) 3) KD (Kompetensi Dasar) 4) Indikator
21 5) Tujuan Pembelajaran 6) Materi Pokok 7) Materi Pembelajaran 8) Metode Pembelajaran 9) Media Pembelajaran
10)Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Penutup
11)Penilaian Hasil Pembelajaran:
a) Penilaian Keterampilan
b) Penilaian Kognitif
c) Penilaian Sikap
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam merencanakan
pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:
1) Menyusun Tujuan Pembelajaran
2) Menetapkan pokok materi
3) Menetapkan metode pembelajaran
4) Memperoleh media pembelajaran
5) Memperoleh sumber belajar
6) Menentukan bentuk langkah-langkah dalam proses belajar
mengajar yang sesuai dengan waktu belajar
22
8) Menyesuaikan alokasi waktu dengan materi yang diajarkan
b. Kesulitan atau kendala dalam melaksanakan pembelajaran
tematik
Pada pelaksanaan belajar mengajar harus sesuai dengan RPP
yang ditulis dari kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan juga kegiatan penutup.:
1) Kegiatan awal atau pendahuluan
Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran adalah yang
pertama, untuk menarik perhatian peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara seperti meyakinkan peserta didik bahwa
materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna
untuk dirinya; melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi
peserta didik; dan melakukan interaksi yang menyenangkan.
Kedua, menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yang
dapat dilakukan dengan cara membangun suasana akrab
sehingga peserta didik merasa dekat; menimbulkan rasa ingin
tahu; mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan
dilakukan dengan kebutuhan peserta didik. Ketiga,
memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran
yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara seperti
mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian
23
2) Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap
tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan
menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.Selain
multimetode dan media, guru mulai menyajikan tema
pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan
berbagai strategi atau metode yang bervariasi.Bahkan, dalam
penyajian tema pembelajaran, guru juga bisa melakukan secara
kelompok kecil, individual, atau klasikal (Hajar, 2013:91).
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari peserta didik serta keterkaitannya dengan
pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan
peserta didik serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (Majid, 2014:130)
Hajar (2013:92-93) menyebutkan hal pokok yang
harus dilakukan guru dalam kegiatan penutup diantaranya:
a) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dari
24
kendala, maupun hal-hal yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
b) Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya,
kurang atau pun lebih, baik dalam bentuk angka-angka,
nilai, maupun pandangan guru secara lisan.
c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengomentari seputar pembelajaran tematik yang telah
dilakukan bersama, mengungkapkan segala keluhannya,
atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
pembelajaran yang baru saja dilakukan.
d) Memberi nasihat dan pesan moral kepada peserta didik,
bukan hanya yang berkaitan dengan tema pembelajaran,
tetapi juga hal lain yang dianggap penting, seperti anjuran
rajin belajar, nasihat menjadi anak yang baik, rajin
menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan
lain sebagainya.
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik biasanya terletak dalam:
1) Menggunakan metode pembelajaran yang telah disiapkan di
RPP
2) Menyiapkan media pembelajaran yang sudah diperoleh dan
25
3) Menggunakan media pembelajaran yang sudah disiapkan di
depan kelas
4) Menggunakan sumber belajar yang telah diperoleh
c. Kesulitan Atau Kendala Dalam Mengevaluasi Pembelajaran
Tematik
Pada pengevaluasi juga sesuai dengan RPP yang telah
guru tulis dari penilaian psikomotor atau ketrampilan siswa, sikap
atau afektif siswa sampai kognitif atau kecerdasan siswa, tidak
boleh melenceng dari RPP yang telah dibuat sebelumnya (Hajar,
2013:267).
Kesulitan atau kendala yang dialami guru dalam
mengevaluasi siswa dari materi yang tealah diajarkan
sebelumnya terletak pada:
1) Menetukan penialian berupa tes tertulis yang dibuat dalam
bentuk soal pilihan ganda, isian singkat dan soal uraian
2) Menetukan penilaian berupa non tes yang berbentuk
portofolio atau unjuk kerja siswa dalam berdiskusi
3) Melakukan penilaian sikap siswa selama dalam proses belajar
mengajar