• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III : METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1.

Pendekatan Metode Penelitian

Terdapat beberapa jurnal penelitian yang mendukung pembahasan tentang batas fisik. Dari beberapa jurnal yang dikumpulkan, masing-masing peneliti memiliki metode dan cara tersendiri yang dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh. Pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Salah satunya adalah “Persepsi dan respon masyarakat terhadap desain batas perumahan (Isnandar,Utami, 2016)”.

Pada penelitian pertama yang dikaji Isnandar, Utami (2016) memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi dan respon masyarakat terhadap dinding batas perumahan di Greenland Forest Park, Sawangan, Depok. Perlakuan yang berbeda terhadap dinding batas perumahan menandakan adanya perbedaan persepsi dan respon dari masyarakat di luar dan di dalam perumahan. Sedangkan untuk pengumpulan data, pada penelitian yang dikaji Isnandar, Utami (2016) untuk mendapatkan persepsi masyarakat, metode yang digunakan adalah kuesioner sementara untuk mendapatkan respon masyarakat, metode yang digunakan adalah observasi. Kuesioner dilakukan dengan format wawancara terstruktur. Responden yang dilibatkan adalah masyarakat di luar dan di dalam perumahan (yang tinggal pada radius terdekat dengan dinding batas perumahan). Observasi/Pengamatan dilakukan selama satu minggu. Pengamatan tidak dilakukan setiap hari, melainkan hanya hari Senin dan Jumat (mewakili hari kerja) dan hari minggu (mewakili hari libur). Pengamatan dalam satu minggu ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mengindikasikan terjadinya respon.

Setelah data terkumpul, kemudian data-data tersebut diolah dan dianalisis. Pada penelitian Isnandar, Utami (2016) menggunakan metode komparatif, karena membandingkan antara dua subjek (baik itu kelompok atau golongan) lebih dari satu dari suatu variabel tertentu. Dari beragam metode penelitian, teknik pengumpulan data dan hasil yang didapat dari beberapa penelitian yang sama serta memenuhi kriteria pernyataan masalah yang sama pada penelitian yang akan dilakukan, Maka penelitian dilakukan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan data yang diperoleh. Yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sementara

(2)

berdasarkan proses pelaksanaannya juga terbagi menjadi dua jenis yakni tahap observasi dan tahap kuisioner, merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh Isnandar, Utami (2016) yang juga sama-sama mengkaji tentang persepsi batas pagar perumahan.

Penelitian Kualitatif

Menurut Creswell menyebutkan: “Qualitaive research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report

detailed views of information, and conducts the study in a natural setting”. Menurut Sugiono

menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Meleong menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.

Tahapan Penelitian

Dalam tahapan penelitian ini, menjelaskan beberapa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk mengukur persepsi dan respon masyarakat terhadap batas fisk apartemen. Setelah mengumpulkan kajian pustaka yang didapat melalui berbagai kajian jurnal ilmiah, skripsi, internet, maupun buku yang sesuai dengan topik penelitian hingga mendapatkan variabel yang nantinya akan digunakan untuk menyusun pertanyaan dalam kuisioner untuk mencari tahu persepsi masyarakat baik di luar maupun di dalam batas.

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini dibatasi oleh variable terikat yaitu masyarakat yang berada di Jl. Rasela Blok A Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tidak keseluruhan

(3)

masyarakat, tetapi hanya masyarakat dalam radius terdekat/disepanjang dinding batas apartemen. Adapun variabel dan indikatornya yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Variabel Penelitian Variabel

- Keamanan

1. Penanda batas wilayah

2. Memberi rasa aman dan nyaman - Visual

3. Tinggi dinding 4. Material dinding 5. Kemasifan dinding 6. Warna dinding - Interaksi dan Komunikasi

7. Interaksi sosial 8. Interaksi ekonomi

3.2.

Lokasi Penelitian

Lokasi studi pada penelitian ini terletak di Jl. Rasela, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pemilihan lokasi ini dipilih dengan segaja (metode purposive) karena melihat beberapa permasalahan yang ada, seperti yang di katakana Irianto Agus (2004) yaitu, metode purposive adalah metode pemilihan lokasi dengan sengaja dengan melihat beberapa faktor atau permasalahan yang ada dan Sugiyono (2011) teknik purposive adalah teknik pengambilan sample dengan melihat permasalahan atau pertimbangan yang ada.

Dengan begitu peneliti melihat salah satu objek yang cukup menarik untuk di bahas dalam studi penelitian ini yaitu dibangunnya sebuah apartemen di kawasan perumahan low rise dengan batas lahan tinggi dan masih yang telah banyak menimbulkan efek negativ bagi warga perumahan.

(4)

Gambar3. Kawasan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat

(5)

Gambar 5. Titik Pengamatan 1 Jl. Rasela

(6)

3.3.

Wawancara Terhadap Pengelola

Wawancara dilakukan dengan format wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur atau bebas ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada salah satu responden yang mewakili pihak apartemen. Pertanyaan yang akan diajukan untuk menggali informasi terkait sejarah singkat dan asal usul tempat serta fenomena sosial yang faktual terjadi di lokasi penelitian.

3.4.

Wawancara Terhadap Masyarakat

3.4.1. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur atau bebas ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada salah satu responden yang mewakili masyarakat (pengurus lingkungan/RT) di sekitar lokasi penelitian. Pertanyaan yang akan diajukan untuk menggali informasi terkait sejarah singkat dan asal usul tempat serta fenomena sosial yang faktual terjadi di lokasi penelitian.

3.4.2. Wawancara terstruktur (Kuisioner)

Kuisioner dibuat berdasarkan acuan dari kesimpulan tinjauan pustaka. Variabel-variabel dari tinjauan pustaka diturunkan hingga dapat dibuat pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap batas fisik apartemen. Variabel-variabel itu yakni faktor visual, keamanan, interkasi dan komunikasi. Pengisian kuisioner dalam penelitian bersifat self-administered dimana responden mengisi sendiri kuisioner yang diberikan oleh peneliti, lalu akan diambil lagi ketika pengisian sudah selesai dilakukan. Oleh karena itu peneliti berusaha menggunakan kata-kata dan bahasa yang jelas serta singkat dalam memberikan pertanyaan di dalam kuisioner.

Skala data yang digunakan pada pengukuran variabel independen adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2006) yang dikutip dalam Hartoyo (2014) bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada metode ini, responden diminta untuk menjawab pernyataan yang diberikan, dan jawaban dibagi menjadi lima macam kategori yaitu:

– Sangat Setuju (SS) : 5 – Setuju (S) : 4

(7)

– Tidak Setuju (TS) : 2

– Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

3.4.3. Menguji Coba Kuisioner

Dalam tahap ini, penyusunan kuisioner yang sudah jadi dilakukan tahap uji coba dengan responden teman dekat, hal ini untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut mampu dipahami oleh calon responden.

3.4.4. Memperbaiki Kuisioner

Tahap ini lanjutan dari tahap uji coba kuisioner. Hasil yang didapatkan dari uji coba kuisioner tersebut menjadi acuan atau koreksi untuk mempermudah pemahaman calon responden dengan isi kuisioner yang berupa pertanyaan-pertanyaan terkait batas lingkungan.

3.4.5 Menentukan Responden

Dalam kuisioner yang akan dibagikan dan diisi oleh responden minimal 30 orang, yang berada di radius terdekat/disepanjang dinding batas apartemen, dan yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki rumah sendiri atau sewa (minimal 1 tahun) 2. Menghuni/tinggal sebelum apartemen dibangun

3. Merupakan Kepala Keluarga atau sudah berumur diatas 17 tahun

4. Masyarakat yang tinggal di Jl Rasela dengan radius terdekat dengan dinding batas di sekitar lokasi penelitian

3.4.6. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini, peneliti membagikan kuisioner ke tiap-tiap responden dengan jumlah yang memenuhi batas penelitian dan memenuhi syarat penelitian sebagai responden. Teknis penyebaran dibagi menjadi dua, pengisian kuisioner dalam penelitian bersifat self-administered dimana responden mengisi sendiri kuisioner yang diberikan oleh peneliti, lalu akan diambil lagi ketika pengisian sudah selesai dilakukan dan kuisioner

(8)

dibagikan sembari peneliti menjelaskan maksud dari pertanyaan-pertanyaan di dalamnya. Waktu pelaksanaan setelah proses observasi selesai.

Sedangkan tahap pengumpulan data dengan metode observasi dilakukan secara berkala selama 3 minggu namun tidak setiap hari, hanya hari-hari tertentu. Untuk hari kerja diwakili hari Senin dan Kamis, sementara untuk hari libur diwakili hari Minggu. Pengamatan secara berkala ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh antara aktivitas dan respon warga terhadap dinding batas.

3.4.7. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan pada pengamatan secara langsung adalah form/table dan peta lokasi pengamatan dan dilakukan selama 3 minggu yang diwakili oleh beberapa hari. Serta kamera untuk mengambil gambar di jam-jam yang sudah ditentukan.

- Pagi (08.00-09.00). Hasil pengamatan berupa foto - Sore (17.00-18.00). Hasil pengamatan berupa foto - Malam (20.00-21.00). Hasil pengamatan berupa foto

Sedangkan alat yang digunakan ketika pengumpulan dan pengisian kuisioner adalah form kuisioner itu sendiri berserta alat tulis dan software pengolah data untuk interpretasi data hasil kuisioner (jika diperlukan).

3.4.8. Metode Analisa Data

Setelah data observasi terkumpul tahapan selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut sehingga mudah dipahami. Cara menganalisanya adalah dengan mencari persamaan dan perbedaan dari setiap sampel selama 3 minggu melakukan pengamatan. Dari penemuan persamaan dan perbedaan itu kemudian masuk ke tahap interpretasi data, untuk mengetahui indikasi mengapa hal-hal unik yang tertangkap saat pengamatan dapat terjadi. Sedangkan untuk data kuisioner yang sudah terkumpul, data tersebut diolah untuk mencari seberapa banyak yang setuju atau tidak setuju di setiap variabel. Selain menunjukkan data kuantitatif, peneliti juga menjabarkan seberapa besar kecenderungan masyarakat terhadap masing-masing variabel. Jika ada kaitannya dengan hasil pengamatan/observasi, maka peneliti akan mengaitkan kedua data tersebut.

(9)

3.5.

Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap dinding batas apartemen. Jenis observasi yang akan dilakukan adalah observasi langsung, yaitu observasi akan dilakukan oleh peneliti dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian dan mengambil data primer yang diwujudkan melalui alat perekam gambar (kamera) untuk merekam respon pada objek yang akan diteliti. Selain mengambil data dengan kamera, peneliti juga akan menyiapkan peta lokasi pengamatan dan form tabel pengamatan berdasarkan waktu dan jumlah hari yang yang telah ditentukan.

Gambar

Tabel 2. Variabel Penelitian  Variabel
Gambar 4. Jl. Rasela, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat
Gambar 5. Titik Pengamatan 1 Jl. Rasela

Referensi

Dokumen terkait

Ekologi atau lingkungan yang tidak terpisahkan satu sama lain seperti adanya kampung nelayan di pesisir pantai Pasir Panjang - Kelapa Lima dan hamparan pasir

Karakteristik dan bentuk yang ingin diperlihatkan dalam desain interior sebuah restoran dapat ditampilkan pada meja makan dan kursi, atau dengan kata lain mebel dalam ruangan

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses

Tindakan bodoh adalah sesuatu yang dilakukan tapi tidak membuat Anda mendekati yang Anda inginkan atau, bahkan lebih buruk lagi, menjauhkan dari yang Anda

Hasil dari penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menunjukkan frekuensi anak dengan riwayat berat lahir

Tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi, sehingga laba yang dijadikan sebagai

Penerapan bentuk gubahan massa bangunan yang dinamis melalui strategi dekonstruksi/ dekomposisi pada hotel U Janevalla berhasil diterapkan dengan baik (nilai 78,56%), dimana