BAB IV
PROFIL MEDIA CETAK
4.1. Profil Harian Jawa Pos
4.1.1.Sejarah Jawa Pos
Jawa Pos didirikan pada 1 Juli 1949 oleh The Chung Shen, staf marketing film teater di Surabaya. Pada awal berdiri Jawa Pos mempunyai nama Java Pos kemudian berganti menjadi Djawa Pos dan terakhir bernama Jawa Pos. Koran mengalami naik turun pada masa itu. Penurunan mulai terjadi pada akhir 1970. Pada 1982 harian ini hanya mencetak 6.000 eksemplar per hari. Pelanggan di Surabaya hanya 2000 orang dan peredaran di kota Malang tersisa 350 lembar.
Di usianya yang ke 78, The Chung Shen tidak mampu lagi untuk mengurus Jawa Pos. Ketiga anaknya tidak ada yang ingin meneruskan usahanya ini. Namun pak The bertekat supaya surat kabar yang ia dirikannya tidak mati begitu saja. Oleh karena ini pada 1 April 1982, ia menjual Jawa Pos ke PT Grafiti Pers, penerbit majalah Tempo.
Eric Samola, presiden direktur PT Grafiti Pers, memilih Dahlan Iskan untuk bertanggung jawab atas Jawa Pos. Saat itu, Dahlan Iskan adalah kepala kantor redaksi Tempo di Jawa Timur.
Di bawah naungan Dahlan Iskan, Jawa Pos tumbuh dengan pesat. Sekarang Jawa Pos menjadi salah satu media terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 150 media cetak dan stasiun televisi. Eric Samola meninggal dunia pada 2000. Dahlan menganggap Eric bukan hanya sebagai penasehat, tetapi juga sebagai ayah baginya.
Jawa Pos merupakan harian Indonesia pertama yang memenangkan World Press Photo of the Year pada 1996.
Gambar 3. Foto yang menunjukkan truk yang hampir terguling ini memenangkan World Press Photo of the Year 1996.
Pada 2005, Jawa Pos memenangkan tempat pertama dalam penghargaan Cakram Newspaper of The Year, penghargaan paling bergengsi saat itu. Di tahun 2006, Jawa Pos kembali menempati tempat pertama di Indonesia Newspaper Association’s Special Award for Responsible Journalism. Penghargaan BEST BRAND dan SUPERBRANDS, tidak luput diraih oleh Jawa Pos di tahun 2009.
Dan di tahun 2010, SUPERBRANDS kembali diperoleh Jawa Pos.7
4.1.2.Jawa Pos Kini
Jawa Pos menyebut dirinya sebagai “Jawa Pos Leader of Innovation and Awards”. Pasalnya, dalam berbagai kesempatan Jawa Pos menjadi yang pertama menghadirkan hal-hal baru di dunia media cetak di Indonesia. Seperti :
Koran pertama yang menggunakan komputer (1984)
Koran pertama yang terbit bewarna (1986)
Koran pertama yang menggunakan remote printing (1986)
Koran pertama yang tetap terbit di hari libur (1992) Koran pertama yang berbasis online (1994)
7
Koran pertama yang menggunakan standar internasional (1996) Koran pertama yang menampilkan rubrik berbasis anak muda
(2000)
Koran pertama yang menggunakan teknologi Computer To Plate (CTP) (2006)
4.1.3.Rubrik Jawa Pos
Rubrik merupakan kepala karangan yang biasanya terletak di setiap halaman surat kabar atau majalah. Rubrik ini berfungsi untuk membedakan artikel berdasarkan jenisnya. Seperi opini, cerita pendek, atau resep masakan. Sama halnya dengan Jawa Pos, koran mempunyai rubrik-rubrik yang selalu diperbaharui dan menghindarkan kesan bosan bagi para pembacanya. Dalam setiap edisi hariannya, Jawa Pos mempunyai rubrik sebagai berikut :
a. Nasional
Menampilkan berita yang menjadi headline news. Terletak di halaman muka harian Jawa Pos.
b. Opini
Berisi opini-opini dari ahli khusus atau dari bidang pendidikan tinggi untuk menuangkan pendapat mereka terhadap suatu kasus yang tengah terjadi.
c. Politik
Menampilkan berita-berita dari ranah politik nasional.
d. Ekonomi Bisnis
Berisi berita-berita seputar ekonomi dan bisnis.
e. Asean Economic
Sama dengan berita ekonomi bisnis sebelumnya, hanya saja di rubrik ini ditampilakan peristiwa ekonomi di kancah Asean.
f. Sportainment
Berita seputar pentandingan olahraga seperti sepakbola, dan bulutangkis dirangkum dalam satu rubrik Sportainment.
g. For Her
Merupakan rubrik yang diperuntukkan bagi perempuan.
h. Metropolis
Menghadirkan berita dari daerah metropolitan di Indonesia.
i. Nusantara
Liputan dari pelosok Nusantara dihadirkan dalam rubrik ini.
j. Deteksi
Rubrik khusus bagi para remaja.
k. Otomotif
Menyajikan artikel-artikel seputar otomotif.
l. Nouvelle
Rubrik yang diciptakan khusus bagi pembaca yang baru saja menjadi keluarga baru.
m. Life
Bagi pembaca berusia 50 tahun ke atas, Jawa Pos mempersembahkan rubrik Life ini.
n. Internasional
Menghadirkan peristiwa kelas dunia. 4.1.4.Radar
Selain Jawa Pos edisi nasional, Jawa Pos mempunyai Radar yang mempunyai manajemen sendiri dan terbit di seluruh daerah Indonesia. Radar menyuguhkan berita-berita lolal dari daerah tersebut. Antara lain adalah sebagai berikut :
- Sumatra
- Jakarta
- Banten dan Jabar
- Jateng DIY
- Jawa Timur
- Bali dan Nusa Tenggara
- Kalimantan
- Maluku
- Papua
Wilayah Jawa Timur merupakan tempat kejadian perkara peristiwa Salim Kancil. Radar yang terlibat adalah Radar Semeru yang berwilayah edar di antaranya di Kabupaten Lumajang, tempat pembunuhan Salim dan tambang illegal. Serta Radar Jember penyuplai berita untuk Jawa Pos nasional.
4.1.5.Logo dan Tagline
a. Logo Mark
b. Tagline
“Selalu Ada yang Baru!”
Harian Jawa Pos mempunyai slogan “Selalu Ada Yang Baru”. Dimana Jawa Pos adalah surat kabar yang didorong dari ide-ide. Jawa Pos berhusaha menciptakan suasana baru baru dalam menyajikan halaman berita serta cara-cara baru dalam menyajikan surat kabar. Hal ini dibuktikan dengan bagian-bagian baru berupa edisi khusus untuk segment-segment tertentu setiap tahunnya. Meski begitu Jawa Pos tetap mempertahankan daya tarik untuk semua pembacanya. Dengan demikian Jawa Pos selalu berusaha untuk menyajikan berita-berita yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan menampilkan pesan secara lengkap dan jelas dari sebab akibat, serta sisi positif dan negatif dari sebuah peristiwa.8
8
4.1.6.Visi dan Misi
a. Visi
“Menjadi perusahaan media cetak maupun online dunia yang dihormati disegani dan patut dicontoh.”
b. Misi
a. Meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui pemuasan
pelanggan dan mencerdaskan bangsa dengan adanya informasi yang aktual.
b. Menjadi bagian penting dalam mendukung
perkembangan nasional melalui media.
Selain itu, Jawa Pos juga menjalankan motto “Berdasarkan Pancasila Mencerdaskan Bangsa”, media ini berharap bisa menjadi media sarana informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan harapannya, Jawa Pos selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia itu berdasarkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Kebutuhan masyarakat akan informasi adalah sesuatu yang penting bagi Jawa Pos. Karena Jawa Pos beranggapan masyarakat Indonesia dapat mendapatkan haknya untuk menerima informasi dan terhindar dari bias informasi.
Jika diambil dari contoh kasus pembunuhan Salim Kancil ini, dapat digambarkan dari sila ke-dua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap. Pembunuhan Salim ini merupakan peristiwa pelanggaran HAM yang tidak sesuai dengan sila Pancasila ke-tiga ini. Untuk itu Jawa Pos mempunyai tantangan untuk menuliskan pemberitaan mengenai Salim dengan sudut pandang
mereka agar bisa kembali mewujudkan keadilan seperti yang diharapkan oleh cita-cita bangsa Indonesia ini.9
4.1.7.Data yang Dianalisis
1. Warga Penolak Tambang Ketakutan (Selasa, 29 September
2015)
2. Ijin Tambang Harus Dibekukan (Rabu, 30 September 2015)
3. Ketika itu Terjadi, Saya Sedang Tidur (Rabu, 30 September 2015)
4. Polda Selidiki Pembiaran Pembunuhan (Kamis 1 Oktober 2015)
5. Saya Tidak Takut, Saya Tidak Akan Mundur (Kamis 1 Oktober
2015)
6. Giliran Usut Oknum Polisi dan Pejabat (Jumat, 2 Oktober 2015)
7. Dikabari Salim Kancil Kebal, Kirim Eksekutor ke Paranormal (Jumat, 2 Oktober 2015)
8. Rela Jual Apa Saja agar Bisa Mengadu ke Jakarta (Jumat, 2 Oktober 2015)
9. Dewan Jatim Bentuk Pansus Lumajang (Jumat, 2 Oktober 2015)
10. Temukan Air Gun di Rumah Hariyono (Jumat, 2 Oktober 2015)
11. Periksa Pejabat Hingga Mantan Kapolres (Sabtu, 3 Oktober 2015)
12. Polda Tahan Dua Pengusaha Alat Berat (Minggu, 4 Oktober 2015)
13. Menantang Kutukan Tambang (Senin, 5 Oktober 2015)
14. Demi Investasi, Penegakan Hukum Setengah Hati (Senin, 5 Oktober 2015)
15. Stop Tambang Hanya Lip Service (Kamis, 8 Oktober 2015)
16. Uang Mengalir ke Mantan Kapolsek-Camat (Jumat, 9 Oktober 2015)
9
Wawancara dengan Rully Effendy, redaktur Jawa Pos Radar Jember 9 Agustus 2016 via telepon.
