1
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERESIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANCUNG SOAL Yeni Marlina*, Rahmi**, Dewi Yuliana Fitri**
*) Mahasiswi Program Studi Matematika STKIP PGRI **) Staf Pengajar Program Studi Matematika STKIP PGRI
ABSTRAK
The background from this research is a low comprehension students’ mathematics concept at SMPN 1 Pancung Soal. The aim from this research is to know the comprehension students’ mathematics which use Bisnis Beresiko Technique more better from a comprehension students’ with use a conventional learning. A kind from this research is experiment with random design to subject. The instrument is study kuesioner effectiviness and comprehension students’ mathematics test like essay with reliability test is = 0,85. Analysis data technique which use is t-test in one side with Minitab. According to the hypothesis, the result P-value = 0,023 more smaller from α = 0,05, so that the hypothesis research is accepted. The conclusion from this research is a comprehension students’ mathematics with use Bisnis Beresiko Technique more better from with use conventional learning.
Key word: Pemahaman Konsep Matematika, Teknik Bisnis Beresiko
PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Pentingnya matematika membuat pemerintah selalu berupaya meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Menurut Nikson yang dikutip oleh Muliyardi (2002: 3): “pembelajaran matematika adalah upaya untuk membantu siswa dalam mengkonstruksikan konsep-konsep
atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep dan prinsip itu terbangun kembali”.
Keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan komunikasi (Shadiq 2009: 10). Jelas sekali pemahaman konsep sangat diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pemahaman konsep adalah
2 kesanggupan dalam penyerapan arti suatu materi yang dipelajari yang merupakan suatu ide abstrak agar dapat menggolongkan suatu objek atau kejadian.
Kenyataan di lapangan pemahaman konsep matematis siswa masih rendah. Rendahnya pemahaman konsep siswa disebabkan karena siswa kurang berminat dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi, sehingga siswa cepat bosan. Jika siswa cepat bosan maka konsep dasar yang terkandung dalam materi pelajaran tidak dikuasai dengan baik, sehingga menghambat siswa dalam menjawab soal, yang akhirnya hasil belajar siswa menjadi rendah. Oleh karena itu, dituntut kreativitas seorang guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran mudah dimengerti dan konsep dasar yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
Salah satu strategi yang diperkirakan dapat digunakan adalah dengan menggunakan penerapan Teknik Bisnis Beresiko. Teknik
Bisnis Beresiko merupakan suatu nama dalam strategi pembelajaran, yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan dadu (Ginnis 2008: 109). Fungsi dadu disini adalah untuk menentukan kelompok yang akan menjawab soal-soal dengan indikator pemahaman konsep. Soal disajikan oleh guru dengan menggunakan media berbentuk kartu, yang bagian depannya diberi tanda dengan huruf A, B, C,.... dan bagian belakang kartu ditulis soal. Pengaruh acak dari dadu membuat siswa lebih berusaha memahami materi yang diajarkan. Selain itu menyenangkan dan umumnya memberi motivasi bagi siswa (Ginnis 2008: 110).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Teknik Bisnis Beresiko lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Penelitian relevan telah dilakukan oleh Defni Arita (2006) dan diperoleh hasil belajar siswa dengan menggunakan Teknik Bisnis Beresiko lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Oleh karena hipotesis
3 dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Teknik Bisnis Beresiko lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Menjawab permasalahan yang ditemukan dilakukan penelitian eksperimen pada tanggal 23 Agustus 2013 sampai dengan 6 September 2013. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pancung Soal Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel random terhadap subjek, terpilih kelas VIII5 sebagai kelas ekperimen dan kelas VIII6 sebagai kelas kontrol.
Instrumen penelitian adalah angket utuk mengetahui bagaimana keefektifan belajar matematika siswa dengan strategi teknik bisnis beresiko dan tes akhir dengan indikator pemahaman konsep. Penilaian pemahaman konsep dilakukan menggunakan rubrik analitik. Menurut Iryanti (2004: 13) “Rubrik analitik adalah pedoman untuk
menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan.
Soal tes yang disusun diuji cobakan di SMPN 4 Pancung Soal pada tanggal 28 Agustus 2013. Hasil analisis tes uji coba disimpulkan bahwa semua soal diterima dengan reliabilitas = 0,85 dan rtabel = 0,156
pada α = 0,05 dan n = 32 artinya soal tes akhir reliabel. Kriteria pengujian didasarkan pada Arikunto (2010: 228).
Teknik analisis data menggunakan uji t dengan bantuan Minitab untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak. Kriteria pengujian didasarkan pada kriteria yang dikemukakan Syafriandi (2001: 4)
HASIL PENELITIAN
Hasil analisis dapat dilihat dari angket dan tes akhir.
1. Angket
Berdasarkan data angket diperoleh dari 28 orang siswa yang mengisi angket keefektifan pembelajaran, diperoleh skor tingkat keefektifan pembelajaran secara keseluruhan sebesar 75,75%, menurut Uno &
4 Mohamad (2011: 174) skor ini berada pada kriteria sangat efektif
2. Tes Akhir
Deskripsi data tes akhir dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.Hasil analisis data tes akhir
Kelas
Sampel S Xmaks Xmin
Eksperimen 70,61 22,00 100 32,5 Kontrol 57,93 24,27 96 16,2
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata skor siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dan simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol. Hal ini berarti kemampuan siswa kelas eksperimen tidak lebih beragam dari kelas kontrol. Selanjut nya hasil pengujian hipotesis dengan bantuan Minitab diperoleh P-value = 0,023 lebih kecil daripada = 0,05, maka hipotesis yang diuji diterima.
PEMBAHASAN
Analisis angket menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan Teknik Bisnis Beresiko memenuhi indikator pembelajaran efektif. Proses
pembelajaran dengan menerapkan Teknik Bisnis Beresiko membuat siswa lebih bersemangat. Siswa terus memperhatikan konsep-konsep yang diterangkan guru. Siswa memiliki rasa tanggungjawab dalam mengerjakan soal-soal yang di dapat kelompok mereka masing-masing. Siswa saling bekerjasama dan semangat mempresentasikan jawaban jika mereka ditunjuk oleh angka dadu yang keluar. Berdasarkan hasil tes akhir pemahaman konsep matematis yang dilakukan pada akhir penelitian di kedua kelas sampel terlihat bahwa siswa yang tuntas pada kelas eksperimen lebih banyak daripada ketuntasan siswa kelas kontrol. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen 15 orang dengan nilai rata-rata 70,56 sedangkan kelas kontrol 10 orang dengan nilai rata-rata 57,86.
Hasil tes menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa secara umum sudah baik, namun masih terdapat kesalahan. Berikut ini adalah hasil kerja siswa yang memiliki nilai tertinggi soal no 1 a
Gambar 1. Contoh tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan jawaban siswa pada gambar 1, siswa sudah mampu menyebutkan pengertian variabel memberikan contoh variabel serta memperoleh hasil akhir dengan tepat. Selanjutnya jawaban siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol
Berdasarkan jawaban siswa gambar 2, pada kelas kontrol siswa juga sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan memberikan contoh dari konsep walaupun masih ada yang kurang tepat. Misalnya dalam menyebutkan pengertian dari variabel siswa masih salah.
Selanjutnya jawaban siswa yang memiliki nilai terendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
5 Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan jawaban siswa pada siswa sudah mampu menyebutkan pengertian variabel dan memberikan contoh variabel serta memperoleh hasil akhir dengan tepat.
awaban siswa pada kelas ihat pada gambar 2.
lembar jawaban ontrol
Berdasarkan jawaban siswa pada , pada kelas kontrol siswa juga sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan memberikan contoh dari konsep walaupun masih ada yang kurang tepat. Misalnya dalam menyebutkan pengertian dari
siswa masih salah.
Selanjutnya jawaban siswa ki nilai terendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
soal 4 a dapat dilihat pada gambar 3 dan gamabr 4.
Gambar 3. Contoh lembaran jawaban tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan jawaban siswa gambar 3, siswa sudah memenuhi indikator mengaplikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu
dengan konsepnya. Namun siswa kurang hati-hati dalam menyelesaikan operasi perkalian, sehingga hasil yang didapat masih kurang sempurna. Seharusnya −2
(3x-−6 + 10
Jawaban siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar
Gambar 4. Contoh lembaran jawaban tes akhir kelas kontrol
Gambar 4 menunjukkan siswa kelas kontrol sudah melakukan perkalian aljabar tapi perkalian yang dilakukan siswa tidak benar berarti siswa belum dapat mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu soal 4 a dapat dilihat pada gambar 3
lembaran jawaban tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan jawaban siswa pada , siswa sudah memenuhi indikator mengaplikasikan objek sifat tertentu sesuai . Namun siswa hati dalam menyelesaikan , sehingga hasil yang didapat masih kurang sempurna. -5y) hasil nya
Jawaban siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.
lembaran jawaban ontrol
4 menunjukkan siswa kelas sudah melakukan perkalian aljabar tapi perkalian yang dilakukan siswa tidak benar berarti siswa belum dapat mengklasifikasikan objek sifat tertentu
6 berdasarkan objeknya, sehingga hasil akhir yang didapat salah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan Teknik Bisnis Beresiko sangat efektif digunakan dalam pembelajaran matematika. Selain itu pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran Teknik Bisnis Beresiko lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta. Arita, Defni (2006). “Penerapan
Teknik Bisnis Beresiko Dalam Proses Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 Ginnis, Paul (2008). Trik & Taktik
Mengajar: Strategi
Meningkatkan Pengajaran di
Kelas. Jakarta: Indekx
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk
Kerja. Yogyakata:
Depdiknas.
Muliyardi. (2003). Strategi Belajar
Mengajar Matematika.
Padang: FMIPA UNP. Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran
Matematika. Yogyakarta.
Depdiknas.
Uno, Hamzah & Mohamad Nurdin. (2011). Belajar dengan
Pendekatan PAILKEM.