• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. Mengenal Pasar Modal Syariah 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. Mengenal Pasar Modal Syariah 1"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

Visi & Misi Pasar Modal Syariah

Logo dan Tagline

Konsep Pasar Modal Syariah

Saham Syariah

Sukuk

Reksa Dana Syariah

Efek Beragun Aset Syariah

05

06

09

21

33

47

61

(3)
(4)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disahkan tanggal 22 November 2011.

Visi:

• Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang

terpercaya;

• Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat; serta

• Mewujudkan industri keuangan menjadi pilar perkonomian

nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

Misi:

• Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

(5)

Fungsi:

Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

Tujuan:

• Seluruh kegiatan dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

• Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan

(6)

Visi dan misi:

Visi:

Menjadi pasar modal syariah yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, berkeadilan, dan melindungi kepentingan masyarakat.

Misi:

1. Menjadikan pasar modal syariah sebagai sarana pembiayaan bagi pemerintah dan sektor swasta, serta sebagai sarana investasi pilihan masyarakat;

2. Mewujudkan pasar modal syariah yang tumbuh, stabil, berkelanjutan, dan akuntabel;

(7)

Logo dan

Tagline

(8)

Selanjutnya, OJK juga telah menetapkan tagline pasar modal syariah yaitu “Berinvestasi yang Amanah”. Melalui tagline ini diharapkan kegiatan dan produk-produk investasi di pasar modal syariah tidak hanya memiliki legalitas yang jelas tetapi juga dikelola secara amanah. Di samping itu, kata “amanah” mencerminkan komitmen seluruh pelaku industri untuk memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat terhadap pasar modal syariah. Konsep logo pasar modal

syariah terinspirasi semburan air mancur yang memiliki filosofi kesejahteraan dan kemakmuran yang dibagikan secara adil dan merata.

Hal ini relevan untuk mengekspresikan konsep pasar modal, dimana investor menanamkan modalnya guna memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi dan kemudian investor mendapatkan hasil di masa mendatang. Selain bentuk air mancur, 3 bentuk menjulang ke atas juga bisa dilihat sebagai bentuk tangan yang membuka ke atas, bentuk ini dapat merepresentasikan

(9)
(10)

Konsep

Pasar Modal

Syariah

(11)

Apa yang dimaksud dengan

pasar modal syariah?

Pasar modal syariah merupakan kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.

Apa peran pasar modal syariah?

Pasar modal syariah memiliki 2 (dua) peran penting, yaitu:

• Sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembang­ an usahanya melalui penerbitan efek syariah.

• Sebagai sarana investasi efek syariah bagi investor

(12)

Apakah bedanya pasar modal syariah

dengan pasar modal secara umum?

Pasar modal syariah merupakan bagian dari Industri Pasar Modal Indonesia. Secara umum, kegiatan pasar modal syariah sejalan dengan pasar modal pada umumnya. Namun demikian, terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

(13)

Konsep dasar

pasar modal syariah

• Mengatur hubungan antara sesama manusia • Hukum asalnya boleh, kecuali ada

keterangan (dalil) yang melarangnya

Fiqih Ibadah Muamalah Investasi Syariah di Pasar Modal

• Mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT

• Hukum asalnya terlarang (haram) kecuali ada keterangan (dalil) yang memerintahkannya

Dalam melakukan muamalah, manusia diberi keleluasaan untuk melakukan kegiatan namun wajib memperhatikan hal-hal yang dilarang. Kegiatan pasar modal termasuk dalam kelompok muamalah, sehingga transaksi dalam pasar modal diperbolehkan sepanjang tidak ada larangan menurut syariah. Kegiatan muamalah yang dilarang adalah kegiatan spekulasi dan manipulasi yang di

(14)

Kegiatan/ tindakan yang bertentangan dengan prinsip syariah (sesuai fatwa DSN-MUI Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011), antara lain:

Setiap kegiatan yang melibatkan perjudian dimana pihak yang memenangkan perjudian akan mengambil taruhannya dan pihak yang kalah akan kehilangan taruhannya;

Ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya;

Tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang-barang ribawi (al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak; 

Salah, batal; cara yang tidak dibenarkan oleh syariah Islam; Upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi;

Melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang belum dimiliki (short selling)

Maisir

Gharar

Riba

Bathil

Taghrir

Membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih mahal;

Ikhtikar Bai’ al-ma’dum

(15)

Satu bentuk tadlis; yaitu penjual menjelaskan/ memaparkan keunggulan/ keistimewaan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya;

Tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacat;   

Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya;

Suatu pemberian yang bertujuan untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya, membenarkan yang bathil dan menjadikan yang bathil sebagai sesuatu yang benar;

Bagian dari ghabn; yaitu jual-beli atas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar karena pihak penjual tidak mengetahui harga tersebut;

Ghisysy Tadlis

Tanajusy/ Najsy

Tindakan yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian bagi pihak lain;

Talaqqi al-rukban

Maksiat dan Zalim

Perbuatan yang merugikan, mengambil atau

menghalangi hak orang lain yang tidak dibenarkan secara syariah, sehingga dapat dianggap sebagai salah satu bentuk penganiayaan.

Dharar

(16)

Apa dasar hukum kegiatan

pasar modal syariah?

Sebagai bagian dari sektor keuangan yang diawasi oleh OJK, kegiatan pasar modal Indonesia juga sesuai dengan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK.

Selain itu, kegiatan di pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksananaannya. Selain aturan di atas, dasar hukum yang menjadi dasar kegiatan pasar modal syariah, antara lain:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal;

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah di Pasar Modal

(17)

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah

7. Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-Akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal;

8. Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah; dan

9. Peraturan lainnya yang terkait dengan efek syariah antara lain peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran, Penawaran Umum, dan Perdagangan Efek.

10. Selain peraturan di atas, terdapat beberapa fatwa yang terkait dengan kegiatan pasar modal syariah, antara lain:

a. Fatwa DSN-MUI Nomor 6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna

b. Fatwa DSN-MUI Nomor 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)

c. Fatwa DSN-MUI Nomor 8/DSN-MUI/IV/2000 tentang

(18)

e. Fatwa DSN-MUI Nomor 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Wakalah

f. Fatwa DSN-MUI Nomor 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Kafalah

g. Fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. h. Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang

Obligasi Syariah

i. Fatwa DSN-MUI Nomor 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

j. Fatwa DSN-MUI Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

k. Fatwa DSN-MUI Nomor 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

l. Fatwa DSN-MUI Nomor 50/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad

Mudharabah Musyarakah

m. Fatwa DSN-MUI Nomor 59/DSN-MUI/IV/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi

n. Fatwa DSN-MUI Nomor 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Syariah (HMETD Syariah) o. Fatwa DSN-MUI Nomor 66/DSN-MUI/III/2008 tentang

Waran Syariah

p. Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

(19)

r. Fatwa DSN-MUI Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back

s. Fatwa DSN-MUI Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

t. Fatwa DSN-MUI Nomor 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang Ijarah Asset to be Leased

u. Fatwa DSN-MUI Nomor 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

v. Fatwa DSN-MUI Nomor 94/DSN-MUI/IV/2014 tentang Repo Surat Berharga Syariah (SBS) Berdasarkan Prinsip Syariah w. Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2014 tentang

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wakalah

x. Fatwa DSN-MUI Nomor 96/DSN-MUI/IV/2015 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah (al-Tahawwuth al-Islami / Islamic Hedging) atas Nilai Tukar

OJK dan DSN-MUI melakukan kerja sama dalam penyusunan fatwa dan peraturan yang terkait dengan pasar modal syariah.

(20)
(21)

Produk dan layanan apakah yang ada

di pasar modal syariah?

Produk pasar modal syariah adalah efek syariah. Efek syariah merupakan surat berharga di Pasar Modal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

Efek syariah terdiri atas:  Efek syariah berupa saham

 Sukuk

 Reksa Dana Syariah

 Efek Beragun Aset Syariah (EBA Syariah)  Efek Syariah lainnya

Sedangkan layanan Pasar Modal Syariah, antara lain:  Sistem Online Trading Syariah

(22)
(23)

Saham

Syariah

(24)

Bagaimana saham dapat disebut sebagai

efek syariah?

Secara konsep, saham tidak bertentangan dengan prinsip syariah, karena saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal dari investor kepada perusahaan, yang kemudian investor akan mendapatkan bagi hasil berupa dividen.

Konsep penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah atau kegiatan musyarakah/ syirkah.

Namun demikian, tidak semua saham dapat langsung dikategorikan sebagai saham syariah.

Suatu saham dapat dikategorikan sebagai efek syariah, karena 2 (dua) hal:

 Pertama, saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang

secara eksplisit mendeklarasikan sebagai perusahaan syariah, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasarnya.

 Yang kedua, saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang

(25)

AKTIF Perusahaan menyatakan kesyariahan kegiatan usahanya

dalam anggaran dasar

PASIF Perusahaan tidak menyatakan

kesyariahan kegiatan usaha­ nya dalam anggaran dasar

II.K.1 sesuai dengan

kriteria efek syariah

SAHAM

DAFTAR EFEK SYARIAH

Saham sebagai efek syariah

Sesuai dengan peraturan terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah Berupa

Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah

(26)

Screening

SAHAM SYARIAH

Tidak melakukan kegiatan usaha antara lain sebagai berikut:

• Perjudian dan sejenisnya • Perdagangan yang dilarang • Jasa Keuangan RIBAWI

• Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (GHARAR) dan/atau judi (MAISIR) • Produksi atau Distribusi BARANG HARAM,

merusak moral atau mudharat • Transaksi SUAP

TOTAL UTANG berbasis BUNGA dibanding TOTAL ASET tidak lebih dari 45%

PENDAPATAN NON HALAL dibanding TOTAL PENDAPATAN tidak lebih dari 10% BUSINESS SCREENING SAHAM SYARIAH FINANCIAL SCREENING

(27)

Kriteria apa yang harus dipenuhi

perusahaan agar sahamnya dikategorikan

sebagai efek syariah?

 Pertama, Kriteria kegiatan usaha.

Perusahaan tidak boleh melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi;

2. Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/ jasa;

3. Perdagangan dengan penawaran/ permintaan palsu; 4. Bank berbasis bunga;

5. Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

6. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/ atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;

7. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/ atau menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi), barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/ atau, barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat;

8. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah).

(28)

 Kedua, Kriteria rasio keuangan, yang terdiri atas:

1. Rasio antara total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus), dan

2. Rasio antara total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus).

Emiten/ Perusahaan Publik yang memenuhi kriteria tersebut di atas, sahamnya dimuat dalam Daftar Efek syariah (DES) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(29)
(30)

Apakah yang dimaksud

dengan DES?

Daftar efek syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh OJK atau pihak yang mendapat persetujuan dari OJK sebagai Pihak Penerbit DES.

Siapa sajakah pihak yang dapat

menerbitkan DES selain OJK?

Pihak yang dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah (Pihak Penerbit DES) selain OJK adalah pihak yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk menerbitkan DES yang berisi efek syariah yang tercatat di Bursa Efek luar negeri. Pihak tersebut harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dan mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

(31)

Apa tujuan dari penerbitan DES?

DES merupakan panduan investasi bagi pihak pengguna DES, seperti manajer investasi pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah, dan investor syariah lainnya. Selain itu, DES juga menjadi acuan bagi Bursa Efek Indonesia dan pihak lain yang Ingin menerbitkan indeks saham syariah.

Kapan DES diterbitkan?

OJK secara periodik menerbitkan DES 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada akhir bulan Mei dan akhir bulan November. Selain itu, terdapat DES Insidentil yang diterbitkan karena adanya penetapan saham yang memenuhi kriteria syariah pada saat pernyataan pendaftaran Emiten dalam rangka penawaran umum perdana (IPO) efektif.

(32)
(33)
(34)

Apakah Indeks Saham

Syariah Indonesia itu?

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan Indeks saham yang mencerminkan seluruh saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Apakah Jakarta Islamic Index?

Jakarta Islamic Index adalah indeks saham syariah yang berisi 30 saham syariah yang tercatat di bursa efek Indonesia dengan rata-rata nilai kapitalisasi terbesar dan nilai likuiditas perdagangan paling tinggi dalam setahun terakhir.

(35)
(36)

Sukuk

(37)

Apa yang dimaksud dengan sukuk?

Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset).

Apa yang dimaksud dengan

underlying asset?

Underlying Asset adalah aset yang dijadikan sebagai obyek atau dasar transaksi dalam kaitannya dengan penerbitan sukuk. Aset yang dijadikan underlying dapat berupa barang berwujud seperti tanah, bangunan, berbagai jenis proyek pembangunan, atau aset tidak berwujud seperti jasa, hak manfaat atas tanah, bangunan, dan peralatan.

(38)

Bagaimana karakteristik sukuk?

Sukuk memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

 Memerlukan adanya underlying asset dalam penerbitan.  Merupakan bukti kepemilikan atas underlying asset.

 Imbal hasil (return) yang diberikan berupa upah/sewa (ujrah), selisih harga lebih (margin), dan bagi hasil, sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan.

 Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.

(39)

Perbedaan antara sukuk dan obligasi

Deskripsi Sukuk Obligasi

Prinsip Dasar Kepemilikan bersama atas suatu aset/manfaat atas aset/jasa/proyek/investasi tertentu

Utang piutang antara penerbit obligasi dan investor

Klaim Klaim kepemilikan atas aset/manfaat atas aset/ jasa/proyek/investasi tertentu

Klaim piutang kepada penerbit

Penggunaan

Dana Penggunaan dana hanya untuk kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Tidak terbatas pada kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Imbal Hasil Bagi hasil, fee atau ujrah,

margin Bunga

Underlying

(40)

Apakah manfaat penerbitan sukuk?

 Memperluas alternatif pembiayaan bagi perusahaan.

 Sarana yang tepat untuk pembiayaan infrastruktur mengingat

jangka waktu yang relatif panjang.

 Sebagai sarana investasi bagi investor terhadap produk syariah di pasar modal.

 Diversifikasi basis investor.

 Memanfaatkan dana-dana masyarakat yang belum terjaring

oleh sistem keuangan konvensional.

 Mengembangkan alternatif instrumen investasi.

 Mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri

(41)

Siapa saja pihak yang terlibat

dalam penerbitan sukuk?

Selain OJK sebagai Otoritas di sektor Pasar Modal, terdapat Pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Sukuk Korporasi:

Emiten

Merupakan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan sukuk dengan tujuan untuk mendapatkan dana.

Penjamin Emisi

Merupakan perusahaan yang menjamin penjualan sukuk.  Wali Amanat

Merupakan pihak yang mewakili kepentingan investor (para pemegang sukuk).

Investor

Merupakan pihak yang membeli sukuk.  Pemeringkat Efek

Melakukan rating atas sukuk dalam rangka mengevaluasi risiko sukuk.

Profesi Penunjang

Terdiri dari: Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Penilai, dan Notaris.

(42)

Tim Ahli Syariah

Seorang atau lebih ahli syariah yang bertanggung jawab terhadap kesesuaian syariah atas produk atau jasa syariah di Pasar Modal yang diterbitkan atau dikeluarkan perusahaan.

Bursa Efek Indonesia

Merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak - Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) yang bertugas sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia dengan menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek.

Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)

Salah satu Self Regulatory Organization (SRO) yang menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

(43)

Apa saja jenis-jenis sukuk?

Jenis-jenis sukuk dapat dibedakan berdasarkan pada akad yang digunakan dalam penerbitannya. Di Indonesia, terdapat berbagai pilihan akad yang dapat digunakan untuk menerbitkan sukuk, antara lain ijarah, mudharabah, musyarakah, istishna, dan salam atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

Akad-akad dalam Penerbitan Sukuk

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/ POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah, akad syariah adalah perjanjian atau kontrak tertulis antara para pihak yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. Penerbitan sukuk korporasi menggunakan akad-akad sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor IX.A.14. Akad akad tersebut adalah

ijarah, mudharabah, wakalah, musyarakah, istishna, kafalah, dan akad lainnya.

(44)

Penjelasan terkait akad-akad tersebut adalah sebagai berikut:

1. Akad Ijarah

Adalah akad antara pihak pemberi sewa dan pihak penyewa untuk memindahkan hak guna atas suatu obyek ijarah yang dapat berupa manfaat barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti perpindahan kepemilikan obyek ijarah itu sendiri.

2. Akad Istishna

Adalah akad antara pihak pemesan/ pembeli dan pihak

pembuat/ penjual untuk membuat obyek Istishna yang

dibeli oleh pihak pemesan/ pembeli dengan kriteria, persyaratan, dan spesifikasi yang telah disepakati kedua belah pihak.

(45)

3. Akad Musyarakah

Adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dengan cara menyertakan modal baik dalam bentuk

uang maupun bentuk asset lainnya untuk melakukan

suatu usaha.

4. Akad Mudharabah

Adalah akad kerjasama antara pihak pemilik modal dan pihak pengelola usaha dengan cara pemilik modal menyerahkan modal dan pengelola usaha mengelola modal tersebut dalam suatu usaha.

5. Akad Wakalah

Adalah akad antara pihak pemberi kuasa dan pihak penerima kuasa dengan cara pihak pemberi kuasa memberikan kuasa kepada pihak penerima kuasa untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu.

6. Akad Kafalah

Adalah akad antara pihak penjamin dan pihak yang dijamin untuk menjamin kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak lain.

(46)

investor emiten Emiten menerbitkan sukuk, dan investor

menyerahkan dana Proyek yang dibiayai Sukuk kegiatan usaha Kegiatan lain 2. Pendapatan Biaya-Biaya pendapatan 4. Pengembalian modal saat jatuh

tempo

1. Membiayai kegiatan usaha

3. Distribusi pendapatan untuk investor dan emiten

Laba Kotor

Variasi skema sukuk korporasi

Hingga saat ini, penerbitan sukuk korporasi di Indonesia baru menggunakan akad ijarah dan akad mudharabah. Namun demikian, akad-akad lainnya juga dapat digunakan bagi emiten untuk menerbitkan sukuk korporasi atau dengan mengkombinasikan dua atau beberapa akad tersebut.

(47)

Penerbitan sukuk tersebut memiliki struktur sebagai berikut:

1. Emiten menerbitkan sukuk dengan basis mudharabah pada investor;

2. Dana hasil emisi sukuk atas kegiatan tertentu yang menjadi

underlying asetnya dipergunakan oleh emiten untuk peningkatan kapasitas produksi dan sarana pendukung;

3. Dari kegiatan usaha (produksi) emiten, diperoleh pendapatan yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil; 4. Distribusi pendapatan yang dibagihasilkan untuk investor dan

emiten berasal dari gross profit atau laba kotor (pendapatan emiten dalam satu periode perhitungan dikurangi harga pokok penjualan dalam periode tersebut) sesuai dengan nisbah yang disepakati;

5. Pada saat jatuh tempo, emiten membayar kembali modal kepada investor sebesar nilai sukuk pada saat penerbitan.

(48)

Ijarah, emiten menerbitkan sukuk ijarah, dan investor menyerahkan dana sukuk ijarah investor 1. Pengalihan manfaat objek ijarah objek ijarah emiten mewakili investor (pemberi sewa) emiten sebagai pemilik objek ijarah

(penerbit)

pihak ketiga (penyewa)

2. Wakalah

3. Menyewakan kepada pihak ketiga 4. Pembayaran

sewa

Keterangan:

Objek ijarah yang dijadikan underlying dalam penerbitan sukuk adalah fixed asset milik emiten yang sudah ada dengan jenis aset dan spesifikasi yang jelas.

: garis putus-putus karena bukan aset fisiknya yang pindah tapi manfaat aset yang pindah

(49)

Penerbitan sukuk tersebut memiliki struktur sebagai berikut: 1. Emiten menerbitkan sukuk dengan basis ijarah pada investor 2. Atas penerbitan sukuk ijarah tersebut, emiten mengalihkan

manfaat obyek ijarah kepada investor, dan investor yang diwakili wali amanat sukuk menerima manfaat obyek ijarah dari emiten. 3. Investor yang diwakili wali amanat sukuk memberikan kuasa

(akad wakalah) kepada emiten untuk menyewakan obyek ijarah tersebut kepada pihak ketiga.

4. Emiten selaku penerima kuasa dari investor bertindak sebagai

mu’jir (pemberi sewa) menyewakan obyek ijarah tersebut kepada pihak ketiga sebagai musta’jir (penyewa).

5. Atas obyek ijarah yang disewa tersebut, pihak ketiga memberikan pembayaran sewa kepada emiten.

Emiten meneruskan pembayaran sewa yang diterima dari pihak ketiga kepada investor berupa cicilan ijarah secara periodik sesuai dengan waktu yang diperjanjikan serta sisa fee ijarah pada saat jatuh tempo sukuk.

(50)
(51)

Reksa Dana

Syariah

(52)

Apa yang dimaksud reksa dana syariah?

Reksa Dana Syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer Investasi dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau instrumen syariah lainnya.

(53)

Apa karakteristik reksa dana syariah?

1. Terjangkau Minimum Investasi Rp. 100.000 2. Diversifikasi Investasi Dana yang terkumpul diinvestasikan pada berbagai jenis efek, sehingga risiko terdiversifikasi 3. Kemudahan Investasi Investor tidak memerlukan analisis yang dalam karena dikelola oleh Manajer Investasi 4. Efisiensi Biaya dan Waktu • Biaya investasi relatif rendah • Investor tidak perlu memantau terus menerus karena sudah dilakukan oleh Manajer Investasi

(54)

5. Hasil yang Optimal

Tingkat pertumbuhan nilai investasi akan lebih baik dan optimal dalam jangka panjang 6. Likuiditas Terjamin Pencairan dana investasi dapat dilakukan sewaktu-waktu 7. Transparansi Informasi Investor menerima laporan secara berkala dan dapat mengetahui hasil investasinya setiap saat 8. Sesuai dengan Syariah Hanya dapat diinvestasikan pada Efek Syariah 9. Legalitas Terjamin Diawasi oleh OJK dan dikelola oleh Manajer Investasi yang memperoleh izin dari OJK

(55)

Apa perbedaan reksa dana syariah dan

reksa dana?

Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana adalah sebagai berikut:

Reksa Dana Syariah Reksa Dana Pengelolaan Dikelola sesuai prinsip

syariah Dikelola tanpa memperhatikan prinsip syariah

Efek yang menjadi

portofolio investasi Investasi hanya pada efek-efek yang masuk dalam DES

Investasi pada seluruh efek yang diperbolehkan Mekanisme pembersihan kekayaan non halal Terdapat mekanisme Pembersihan kekayaan Non-Halal (cleansing) Tidak ada Keberadaan Dewan Pengawas Syariah

Ada Tidak ada

(56)

Mekanisme kegiatan reksa dana syariah

Return/Imbal Hasil Investasi

Fee/Ujrah Menguasakan/

mewakilkan

INVESTOR

SAHAM Yang termasuk dalam DES

Sukuk Negara (SBSN) Instrumen Pasar Uang Syariah dan Efek Syariah

Lainnya Sukuk Korporasi INVESTASI

MI BK

Keterangan:

KIK = kontrak investasi kolektif antara MI dan BK

MI = manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah BK

(57)

Bagaimana mekanisme pembersihan

kekayaan reksa dana syariah dari

unsur non halal?

Reksa dana syariah memiliki kemungkinan terjadinya kondisi yang menyebabkan portofolio reksa dana syariah tidak lagi memenuhi kriteria syariah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian (dengan sengaja) atau bukan karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian (tidak dengan sengaja). Oleh karena itu, dalam reksa dana syariah terdapat mekanisme pembersihan kekayaan Reksa Dana Syariah dari unsur non halal.

a. Bukan karena kesengajaan Manajer Investasi dan Bank Kustodian

Jika kondisi tersebut bukan karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, maka kewajiban Manajer Investasi Reksa Dana Syariah yang bersangkutan adalah melakukan pembersihan (cleansing) terhadap portofolio yang dianggap tidak lagi memenuhi kriteria syariah tersebut.

Mekanisme pembersihan tersebut yaitu Manajer Investasi wajib menjual efek tersebut secepat mungkin dan diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diketahuinya di dalam

(58)

Mekanisme pembersihan kekayaan reksa

dana syariah dari unsur non halal

Manajer Investasi wajib menjual Efek Non Halal

Portofolio Bercampur Dengan Efek Non Halal Bukan Disebabkan Oleh Tindakan MI dan BK

Hari H H+10 MI Wajib Menjual

(59)

b. Karena kesengajaan Manajer Investasi dan Bank Kustodian

Jika kondisi terdapatnya efek atau instrumen (surat berharga) selain efek syariah dalam portofolio reksa dana syariah tersebut disebabkan karena tindakan sengaja pengelola reksa dana syariah, maka:

 MI dan BK dilarang menjual unit penyertaan baru;

 MI dan BK dilarang mengalihkan kekayaan reksa dana

syariah selain dalam rangka pembersihan dari unsur non halal;

 MI dan BK wajib secara tanggung renteng untuk membeli

efek non halal sesuai dengan harga perolehan;

 MI wajib mengumumkan kepada publik sesegera mungkin

paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya surat OJK;

 Jika MI dan BK melanggar, OJK berwenang:

1. Mengganti Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian; atau

(60)

Siapa saja pihak yang terkait

dalam Penerbitan dan Pengelolaan

Reksa Dana Syariah?

Selain Otoritas Jasa Keuangan sebagai otoritas di sektor Pasar Modal, terdapat pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan Reksa Dana Syariah yaitu:

Manajer Investasi

merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek atau portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. MI berperan mengelola portofolio efek dalam reksa dana syariah

Bank Kustodian

merupakan bank umum yang disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk menyelenggarakan jasa kustodian, yakni jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain seperti termasuk menerima dividen, bunga atau hak-hak lainnya, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Bank Kustodian berperan menyimpan dan melakukan administrasi kekayaan reksa dana syariah.

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

merupakan dewan yang bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran serta mengawasi pemenuhan prinsip syariah di

(61)
(62)

Apa saja jenis-jenis reksa dana syariah?

Reksa Dana Syariah Pasar Uang

Reksa dana yang hanya melakukan investasi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri dan/atau efek syariah berpendapatan tetap yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun  Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap.  Reksa Dana Syariah Saham

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek syariah bersifat ekuitas.

Reksa Dana Syariah Campuran

Reksa dana yang melakukan investasi pada efek syariah bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang masing-masing tidak melebihi 79% dari Nilai Aktiva Bersih, dimana dalam portofolio reksa dana tersebut wajib terdapat efek syariah bersifat ekuitas dan efek syariah berpendapatan tetap.

(63)

Reksa Dana Syariah Terproteksi

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 70% dari NAB dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap dan paling banyak 30% dari NAB dalam bentuk saham syariah dan/atau sukuk yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri

Reksa Dana Syariah Indeks

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari NAB dalam efek syariah yang merupakan bagian dari suatu indeks syariah yang menjadi acuannya. Investasi pada efek syariah tersebut paling sedikit 80% dari seluruh efek syariah yang ada dalam indeks. Pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam reksa dana syariah indeks tersebut antara 80% sampai 120% dari pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam indeks yang menjadi acuan.  Reksa Dana Syariah berbentuk KIK yang unit penyertaannya

diperdagangkan di bursa efek (ETF)

Reksa dana yang portofolio efeknya terdiri dari efek syariah yang likuid

Reksa Dana Syariah berbentuk KIK Penyertaan Terbatas

Reksa dana yang hanya ditawarkan kepada pemodal profesional dan dilarang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau dilarang dimiliki oleh 50 pihak atau lebih. Pemodal profesional merupakan pemodal yang memiliki kemampuan untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisis risiko.

(64)

Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 51% dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah pada Efek Syariah Luar Negeri yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah

Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 85% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk:

a. Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum;

b. Surat Berharga Syariah Negara; dan/atau

c. Surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 tahun atau lebih dan masuk dalam kategori layak investasi (investment grade)

Reksa dana syariah tersebut dilarang melakukan investasi pada efek yang berbasis kegiatan sektor riil diluar negeri.

(65)

Bagaimanakah tingkat pengembalian dan

risiko reksa dana syariah?

Jika dilihat dari tingkat pengembalian dan risiko, maka semakin tinggi tingkat imbal hasil dari suatu jenis reksa dana syariah, semakin tinggi pula tingkat risikonya.

Jenis reksa dana syariah yang memiliki tingkat imbal hasil paling rendah, yaitu reksa dana syariah pasar uang, sementara jenis reksa dana syariah yang memiliki tingkat imbal hasil paling tinggi, yaitu reksa dana syariah saham.

Risk and return

reksa dana syariah

berdasarkan Jenisnya

REKSA DANA SYARIAH PASAR UANG REKSA DANA SYARIAH PENDA­ PATAN TETAP REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN REKSA DANA SYARIAH SAHAM

(66)

Apakah EBA syariah itu?

Efek beragun aset syariah merupakan efek beragun aset yang portfolionya terdiri dari aset keuangan berupa piutang pembiayaan atau aset keuangan lainnya yang akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

(67)
(68)

Apakah Ahli Syariah Pasar

Modal itu?

Ahli Syariah Pasar Modal adalah Pihak yang bertindak sebagai penasihat dan/atau pengawas terkait dengan aspek syariah dalam kegiatan usaha perusahaan termasuk memberikan opini kesesuaian terhadap prinsip syariah atas produk/jasa syariah di pasar modal.

ASPM dapat berupa orang perseorangan atau badan usaha yang wajib memiliki integritas dan kompetensi (pengetahuan dan pengalaman di bidang pasar modal

(69)

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

ASPM sebagai DPS, antara lain:

1. Memberikan nasihat dan saran terhadap pihak yang melakukan kegiatan syariah di pasar modal.

2. Mengawasi pemenuhan penerapan prinsip syariah di pasar modal dalam kegiatan usaha perusahaan.

3. Mendamping/mewakili perusahaan dalam berdiskusi dengan DSN-MUI.

4. Memberikan pernyataan kesesuaian syariah terhadap prinsip syariah di pasar modal atas produk/jasa syariah di pasar modal.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

ASPM sebagai TAS antara lain adalah:

1. Menelaah pemenuhan prinsip syariah di pasar modal atas produk/ jasa syariah yang diterbitkan oleh perusahaan.

2. Memberikan pendapat dan memastikan Tim Ahli Syariah memberikan pernyataan kesesuaian syariah terhadap prinsip syariah di pasar modal atas produk/jasa syariah di pasar modal. 3. Meminta data dan informasi kepada perusahaan dalam rangka

memberikan nasihat dan melakukan pengawasan pelaksanaan penerapan prinsip syariah di pasar modal.

(70)

Layanan Syariah di Pasar Modal

Apakah sharia online trading system?

Sharia Online Trading System (SOTS) merupakan Sistem perdagangan saham melalui internet (online stock trading) dimana saham yang bisa diperjualbelikan adalah saham-saham yang memenuhi kriteria sehingga tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Selain itu, SOTS tidak dapat memfasilitasi margin trading dan short selling. SOTS menerapkan cash basis transaction dimana jual beli yang dilakukan harus sesuai dengan modal yang dimiliki dan saham yang dapat diperjualbelikan hanya saham syariah.

Apakah layanan kustodian syariah?

Layanan kustodian syariah merupakan layanan yang dapat diberikan oleh bank umum dalam produk investasi syariah (seperti reksa dana syariah dan efek beragun aset syariah) berupa jasa penitipan efek syariah, penyelesaian transaksi efek syariah, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Apakah layanan wali amanat syariah

itu?

(71)

Milestones

Pasar Modal Syariah

Reksa Dana Syariah pertama Danareksa Syariah Berimbang Jakarta Islamic Index (JII) Regulasi Pasar Modal Syariah Peraturan Nomor IX.A.13 dan IX.A.14 Sukuk Pertama Sukuk Korporasi Mudharabah Indosat Fatwa Pasar Modal Syariah 1997 2000 2002 2003 2006 2015 2008 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Syariah

Online Trading pertama Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) Exchange Traded Fund pertama Regulasi Pasar Modal Syariah Peraturan Nomor II.K.1 dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) pertama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pertama & Undang-undang 2007 2011 2013 2014

Peluncuran Roadmap Pasar Modal Syariah, Logo dan

(72)
(73)

Minggu Januari

1 : Tahun Baru Masehi 2016

Februari

8 : Tahun Baru Imlek 2567

Maret

9 : Hari Raya Nyepi 1938 25 : Wafat Isa Almasih

April

Mei Juni

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

(74)

Minggu Juli

6-7 : Hari Raya Idul Fitri 1437 H

Agustus

17 : HUT Republik Indonesia ke-71

September

12 : Hari Raya Idul Adha 1437 H

Oktober

November Desember

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 2 : Tahun Baru Islam 1438 H

(75)

Minggu Januari

1 : New Year Masehi 2017 28 : Tahun Baru Imlek 2568

Februari

Maret April

Mei Juni

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 28 : Hari Raya Nyepi 1938 14 : Wafat Isa Almasih

(76)

Minggu

Juli Agustus

17 : HUT Republik Indonesia ke-72

September Oktober

November Desember

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 : Hari Raya Idul Adha 1438 H

(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)

Referensi

Dokumen terkait

mempelajari dan mengevaluasi sifat fisis mekanis papan semen dari limbah serat tandan kosong sawit, dan dari penelitian ini diharapkan menghasilkan papan semen yang

3.1.1.1 Melalui kegiatan percobaan membuat lup sederhana, siswa dapat mengkorelasikan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan

Teori fiqih menjelaskan bahwa darah nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan wanita (farji) karena melahirkan, meskipun anak yang dilahirkan mengalami keguguran.Dalam

5. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan topik yang akan dipelajari pada saat ini. Peserta didik menerima informasi dari

Dari penjelasan teori yang diberikan diatas dapat disimpulkan bahwa Prosedur Pengajuan Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) merupakan serangkaian langkah – langkah yang menjadi

Apa interpretasi dari pemeriksaan orofaringeal : tonsil : T4/T4, mukosa hiperemis, kripte melebar +/+, detritus +/+ dan pada faring ditemukan mukosa hiperemis dan terdapat granul

Tahapan monitoring dan compliance merupak- an tahapan dimana melihat hasil dari apa yang diubah atau diperbaiki dan dikembangkan pada sistem maupun fasilitas yang ada

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan, yang meliputi analisis internal dan eksternal (IFE dan EFE Matriks), analisis SWOT dan analisis