• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Risiko Kredit Personal Personal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Risiko Kredit Personal Personal"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Risiko Kredit Personal (Personal Credit Risk)

Dari gambaran past performance terdapat kesan yang kuwat bahwa Personal Credit Risk terutama terjadi pada dua kelompok utama personal finance. Kedua jenis personal finance yang dimaksud adalah kegiatan pemberian kredit berjamin real estate (yaitu mortgage landing) dan kegiatan pemberian kredit tak berjamin (yaitu terutama pada consumer finance).

Adapun lingkup dari personal kredit ini, bersama – sama dengan kegiatan pemberian fasilitas bagi small business activities, biasanya dicakup dalam kegiatan retail banking, yang meliputi kegiatan pemberian kredit berikut ini

a. Home mortgages. Baik fixed rate mortgage maupun apa yang dikenal sebagai adjustable-rate mortgage (ARM) adalah dijamin oleh agunan berupa residential properties yang dibiayai dari loan. Di sini besaran loan-to-value ratio (LTV) yang membandingkan antara nilai property dan loan yang membiayainya itu merupakan suatu key risk variable.

b. Home equity loans. Fasilitas ini kadang – kadang disebut sebagai home equity loan of credit (HELOC) loans yang merupakan gabungan antara consumer loan dan mortgage loan. Keduanya dijamin oleh residential properties.

c. Installment loans. Kelompok pinjaman ini termasuk pula revolving loans, seperti personal lines of credit yang dapat dipergunakan berulang kali hingga suatu jumlah limit tertentu. Termasuk pula di dalamnya, credit cards, pinjaman untuk kepemilikan moobil dan lain – lain. Installment loans ini biasanya dijamin oleh kepemilikan atas mobil, residential property, personal property dan financial asset lainnya.

d. Credit card revolving loans. Ini merupakan unscured loans.

e. Small business loans (SBL). Pinjaman ini dijamin oleh nilai aset dari unit bisnis yang dibiayai atau dijamin oleh personal guarantees dari owners.

a. Personal Credit dan Personal Budgets

(2)

mortgage dan home equity loans, yang menempati porsi terbesar. Porsi kedua terbesar berikutnya adalah berupa credit cards dan non-revolving credits.

Gambaran tersebut di atas berbeda dengan keadannya di Negara – Negara berkembang, dimana umumnya porsi dari personal credit justru merupakan bagian pembiayaan perbankan yang relative kecil. Mungkin sekali karena di Negara – Negara itu sumber pembiayaan dari pasar modal bagi corporate companies telah memainkan peranan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sumbangan yang diberikan oleh perbankan.

Namun demikian, di mana pun tetap berlaku pemikiran sederhana bahwa pemberian pinjaman bagi kegiatan personal tersebut memerlukan pemahaman perihal personal budgets. Hal itu tetap berlaku bagi pemberian personal loan yang dijamin oleh kepemilikan rumah atau bahkan tidak berjamin sekalipun. Hal yang terjadi pada personal budgets yang menggambarkan cash-inflow dan cash outflow dari suatu kegiatan pembiayaan personal tersebut pada umumnya dapat dicerminkan melalui perubahan outstanding balance dari account yang bersangkutan dalam bank.

Sebagai wakil dari Negara yang sedang berkembang, perbankan di Indonesia pun menghadapi kendala yang sama dalam menilai suatu personal loan melalui gambaran perkembangan rekening individual borrower tersebut dalam banknya masing – masing.

Selain karena masih terbatasnya jangkauan kegiatan operasional, layanan jasa – jasa serta produk perbankan ditengah – tengah aktivitas perekonomian masyarakat yang beragam, namun terbatas itu, juga kurang memadainya unsur keterbukaan telah menjadi palang pintu yang utama. Undang – undang perbankan yang berlaku disini menetapkan bahwa informasi perihal simpanan masyarakat dalm bank (apakah berupa deposito, tabungan dan giro) masih merupakan unsur rahasia bank kecuali bagi aparat yudikatif secara sangat selektif.

b. Credit Scoring Models (CSM)

(3)

credit market menjadi terbatas sehingga mendorong berkembangnya penggunaan credit scoring models.

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Dilingkungan Kebersihan dan Perumahan Kota Singkawang mengumumkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi sebagai berikut

Kesimpulan : Semua intervensi hasil literature review ini berupa mengulum es batu, mengunyah permen karet, dan berkumur dengan obat kumur dapat digunakan

Afasia adalah gangguan atau ketidakmampuan dalam berbahasa yang disebabkan oleh gangguan pada otak, dimana gangguan tersebut bukan merupakan penyakit yang

- Pavingisasi lanjutan lingkungan RT 05/01 dusun ngadirejo ke timur ds bulurejo kec purwoharjo Pembangunan sarana air bersih dan sanitary P6 Dinas Pendidikan 6 B 1 UNIT PEMB KM/WC

Untuk mengetahui pengaruh faktor harga output, harga bahan baku, omset dan upah pekerja terhadap penyerapan tenaga kerja pada Industri Kain Perca di Pekon Sukamulya Kecamatan

Dengan melalui belajar penemuan, peserta didik akan merasakan suatu yang dipelajarinya akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan cara belajar klasik

Dilihat dari tujuan Bank Indonesia menerapkan kebijakan suku bunga tinggi yaitu untuk kontraksi likuiditas dan men- jaga agar return yang diberikan oleh sim- panan rupiah

 Libatkan mereka yang dapat membantu kampanye Anda: Di salah satu studi kasus, Pokja melibatkan (PKK) dalam diskusi bagaimana dengan meningkatkan layanan air limbah dapat