• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika Tanaman Seledri

Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Apiales Suku : Apiaceae Marga : Apium

Jenis : Apium graveolens

2.2 Deskripsi Tanaman

Tanaman seledri ini berupa herba tegak. Umur tanaman ini bisa mencapai 2 tahun. Daun berpangkal pada batang dekat tanah, bertangkai, dan mengeluarkan bau aromatis yang khas. Bunga majemuk dan bertangkai pendek – pendek. Buah membulat panjang dan berwarna coklat. Biji berwarna hitam (Mursito, 2002)

2.3 Trigliserida dan Struktur trigliserida

Gambar 2. 1 Rumus bangun trigliserida

Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Rigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Fungsi utama gliserida adalah sebagai zat energi. Lemak

(2)

disimpan dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya kedalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O) (Linder, 1992).

2.4 Gemfibrozil dan strukturnya

Gambar 2.2 Rumus bangun gemfibrozil (Ditjen POM, 1995)

Gemfibrozil adalah senyawa yang mampu mengatur lipid plasma, dengan jalan menurunkan kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein), kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan pembersihan apolipoprotein B sebagai pembawa VLDL sehingga kadar VLDL berkurang dan meningkatkan kolesterol HDL dengan jalan meningkatkan substrak HLD serta Apolipoprotein AI dan AII (Suyatna, 1995).

2.5 Lipid Plasma

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut kedalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol,trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari

(3)

a. Kilomikron

merupakan partikel paling besar dan paling ringan dari lipoprotein plasma. Fungsinya ialah untuk mengangkut lemak dari makanan yang diabsorpsi usus, dan masuk ke sirkulasi darah.

b. Very low density lipoprotein (VLDL)

Lipoprotein densitas sangat randah terutama berisi trigliserida yang berasal dari usus dan hati, dan membawanya kejaringan perifer ( jaringan adipose). Dihati VLDL – trigliserida di bentuk dari trigliserida, kolesterol (bebas dan teresterifikasi), fosfolipid dan apoprotein. Setiap pembentukan trigliserida akan diikuti dengan peningkatan VLDL– trigliserida. Katabolisme VLDL terjadi didalam intra vaskula, dengan bantuan enzim lipotik lipoprotein lipase. Produksi VLDL yang berlebihan merupakan penyebab utama hipertrigliseridemia.

c. Low density lipoprotein (LDL)

Lipoprotein densitas rendah terutama berisi kolesterol, dan berfungsi membawa kolesterol dari hati ke sel-sel perifer yang dibutuhkan untuk pembentukan membran. Kadar LDL dipengaruhi oleh makanan yang berlemak. Bila makanan merupakan lemak tidak jenuh berantai panjang meningkat, akan terjadi penurunanan kadar LDL karena pembentukannya berkurang dan katabolismenya meningkat tetapi bila makannnya merupakan lemak jenuh tinggi, maka akan terjadi perubahan sebaliknya. Peningkatan ladar LDL akan penyebabkan hiperkolesterolemia. LDL kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat buruk atau merugikan, karena kadar LDL kolesterol meningkat akan menyebabkan penebalan

(4)

dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol sering digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui resiko PJK (Penyakit Jantung Koroner).

d. High density lipoprotein (HDL)

Lipoprotein densitas tinggi berfungsi membawa kolesterol dari jaringan kehati. HDL kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari penbulu darah kembali kehati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko terjadinya PJK (Penyakit Jantung Koroner). Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok, dan menambah aktivitas (Suharti. dkk,1984).

2.6 Jalur Pengangkutan Lemak

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara yaitu melaulai jalur eksogen dan endogen.

1. Jalur Eksogen

Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron. Kilomikron ini akan membawa kedalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam kilomikron akan megalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron bermolekul besar (kilomikron remnan). Asam lemak bebas akan melewati jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali menjadi cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan

(5)

dimetabolisme dalamm hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan kedalam usus, berfungsi seperti detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol kejaringan tubuh lainnya melalui jaringan endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.

2. Jalur Endogen.

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari – hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah kerbohidrat dan lemak menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, tirgliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk. VLDL yang kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. LDL berfungsi menghantarkan kolesterol kedalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan kedalam darah, di mana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL yang berfungsi membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Sehingga muncul istilah LDL kolesterol yang disebut dengan lemak ” jahat” dan HDL kolesterol disebut dengan lemak ” baik ” (Smaolin & Grosvenor, 1997).

(6)

Gambar 2.3 Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein 2.7 Hiperlipidemia

2.7.1 Pengertian Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid/ lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:

o Hiperlipidemia Primer

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

o Hiperlipidemia Sekunder

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya: diabetes militus, penyakit hepar dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang)

(Mery, dkk, 2001)

Klasifikasi klinis hipirlidemia (dalam hubungannya dengan penyakit jantung koroner), yaitu:

o Hiperkolesterolemia yaitu : peningkatan kadar kolesterol dalam darah o Hipertrigliseridemia yaitu : peningkatan kadar trigliserida dalam darah

(7)

o Hiperlipidemia yaitu : peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.

2.7.2 Penyebab hiperlipidemia:

 Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)

 Penyebab sekunder, seperti: 1. Usia

Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.

2. Jenis kelamin

Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah manopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.

3. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, es krim, keju, daging berlemak

4. Kurang melakukan olah raga 5. Obesitas/ kegemukan

6. Pengguna alkohol

Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreastitis, diabetes militus, penyakit hepar dan penyakit ginjal. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreastitis (gangguan pada organ pankreas) (Smaolin & Grosvenor, 1997)

Biasanya pengobatan yang paling baik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi adalah:

(8)

 Berhenti merokok

 Mengurangi jumlah lemak dalam makanan

 Melakukan olah raga

 Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (Anonim, 2009).

Hiperlipoproteinemia adalah keadaan di mana kadar satu atau beberapa kombinasi lipoproteion yang mentranspotr kolesterol atau trigliserida dalam plasma meningkat. Ada 4 tipe hiperlipoproteinemia, yaitu:

 Tipe I (hiperkilomikronemia Familial)

Tipe ini mmperlihatkan adanya peningkatan kadar kilomikron pada waktu puasa bahkan dengan diet lemak normal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi lipoprotein lipase yang dibutuhkan untuk metabolisme kilomikron. Trigliserida serum meningkat.

 Tipe IIa (hiperkolesterolemia familial)

Pada tipe ini terjadi peningkatan LDL dengan kadar VLDL normal karena penghambatan dalam degradasi LDL, sehingga terdapat peningkatan kolesterol serum tetapi triasilgliserol normal. Disebabkan karena berkurangnya reseptor LDL normal. Dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik. Pengobatan dapat dilakukan dengan diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh, dan pemberian obat-obat hipolipoprotein seperti, kolestiramin atau kolestipol dan/atau lovastatin atau mevastatin.

 Tipe IIb (hiperlipidemia campuran familial)

Tipe ini sama dengan IIa kecuali VLDL juga meningkat, menyebabkan trigliserida serum dan kolesterol meningkat. Disebabkan produksi VLDL oleh hati yang berlebih. Sering ditemukan. Pengobatan dapat dilakukan

(9)

dengan pembatasan kolesterol dan lemak jenuh dalam diet serta alkohol. Terapi obat sama dengan IIa.

 Tipe III (disbetalipoproteinemia familial)

Konsentrasi IDL serum meningkat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Penyebabnya adalah overproduksi atau IDL kurang digunakan, karena mutasi apolipoprotein E. Terbentuk xantoma dan terjadinya penyakit jantung koroner dan vaskular yang dipercepat. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan (jika perlu), pembatasan diet kolesterol dan alkohol, terapi dengan obat termasuk niasin dan klofibrat (atau gemfibrozil) atau lovastatin (atau mevastatin).

 Tipe IV (hipertrigliseridemia familial)

Terjadi peningkatan kadar VLDL, sedangkan LDL normal atau berkurang, mengakibatkan kolesterol normal atau meningkat dan peningkatan kadar trigliserida. Disebabkan karena overproduksi dan/atau berkurangnya pengeluaran VLDL trigliserida dalam serum. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, pembatasan diet dalam karbohidrat yang terkontrol, mengganti lemak yang dikonsumsi, konsumsi alkohol rendah. Terapi obat dengan memberikan niasin dan/atau gemfibrozil atau lovastatin (atau mevastatin).

 Tipe V (hipertrigliseridemia campuran familial)

Ditunjukkan dengan kadar VLDL dan kilomikron serum meningkat. LDL normal atau meningkat, sehingga kadar kolesterol meningkat dan terjadi peningkatan trigliserida yang sangat tinggi. Penyebabnya adalah peningkatan produksi atau penurunan bersihan VLDL dan kilomikron.

(10)

Tipe ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang gemuk dan/atau diabetes. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, rendah lemak dan karbohidrat, diet harus mengandung protein, tidak boleh mengkonsumsi alkohol, jika perlu terapi dengan obat termasuk niasin, gemfibrozil, atau lovastatin (atau mevastatin).

Tabel 2.1. Pola Lipoprotein pada berbagai Tipe Hiperlipidemia (Mery,

dkk, 2001)

2.8 Pengertian Infus

Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simpisia nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit ( Ditjen POM 1995 )

Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum penyarian akan bertambah baik apabila permukaan simplisia yang bersentuhan semakin luas (Ansel, 1989).

Cara penyarian dapat dibedakan menjadi infudasi, maserasi, perkolasi, dan penyarian berkesinambungan. Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Anonim, 1986).

Pola lipoprotein Peningkatan utama dalam plasma

Lipoprotein lipid

Type I kilomikron Trigliserida

Type IIa LDL Kolesterol

Type IIb LDL dan VLDL Kolesterol dan trigliserida

Type III IDL Trigliserida dan kolesterol

Type IV VLDL Trigliserida

(11)

2.9 Suspensi

2.9.1 Pengertian suspensi

Suspensi merupakan sediaan yang homongen yang terdiri dari 2 fase. Yaitu, fase kontinu atau fase luar umumnya merupakan cairan atau fase padat, dan fase terdispers atau fase dalam berupa partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut, tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinu. Suspensi yang baik harus tetap homongen selama waktu yang dibutuhkan untuk penuangan dan pemberian dosis setelah wadahnya dikocok.

2.9.2 Alasan pembuatan suspensi.

Ada beberapa alasan pembuatan suspensi, antara lain:

1. beberpa obat tertentu tidak stabil secara kimia dalam bentuk larutan

2. untuk sebagian pasien bentuk cairan lebih disukai daripada bentuk padat (tablet atau kapsul dari obat yang sama).

3. bentuk cair lebih mudah untuk ditelan dan kemudahan dalam pemberian dosis.

4. untuk pemberian dosis yang sangat besar relatif lebih mudah. 5. aman

6. penyesuian dosis untuk anak – anak lebih mudah diberikan 7. untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari obat.

2.9.3 Sifat – sifat yang di inginkan dalam suatu suspensi (Ansel, 1989) : 1. suatu suspensi yang dibuat harus dengan tepat mengendap secara lambat,

(12)

2. karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel tetap agak konstan untuk waktu yang lama untuk menyimpanan pada waktu yang lama.

Gambar

Gambar  2.3 Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein  2.7 Hiperlipidemia
Tabel 2.1. Pola Lipoprotein pada berbagai Tipe Hiperlipidemia (Mery,  dkk, 2001)

Referensi

Dokumen terkait

Nisbah ini mengukur keupayaan syarikat daripada segi mengurus dan mengawal perbelanjaan syarikat yang mempunyai kesan secara langsung ke atas keuntungan

Danang ingin menjual tanah kavelingnya yang terletak di Jalan Pattimura nomor 12, Semarang. Letaknya sangat strategis, sudah diurug, dan siap bangun. Danang

dsetorkan oleh pemegang saham n d2atat dalam akun yang terpsah bag masng# masng "ens:kelas saham! apabla hanya terdapat satu "ens saham atau

Pengaruh pemberian kulit umbi ubi kayu (Manihotutilissimapohl) yang difermentasi dengan kapang Penicillium sp dalam ransum terhadap performa broiler.. Skripsi.Fakultas

(Kebiasaan yang tak ajarkan ya shalat, doa-doa. Kalau shalat ya menirukan tapi nanti belum selesai udah lari. Sebelum shalat kan sebelumnya wudhu dulu tapi kalau wudhu juga

Dengan rancangan sistem ini penulis berharap dapat mengatasi permasalahan asap rokok pada ruangan bebas asap rokok dengan cara mendeteksi asap rokok menggunakan

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Zakat adalah harta yang wajib ditunaikan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang