• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 S truktur Organisasi Niaga pada PT. Garuda Indonesia

Struktur organisasi pada PT. Garuda Indonesia sangatlah luas, oleh

karena itu struktur organisasinya dipersempit menjadi organisasi niaga yang

merupakan gambaran sederhana dari bentuk organisasi seluruhnya. Adapun

bentuk organisasinya adalah sebagai berikut :

(2)

Secara sederhana dapat diartikan bahwa seluruh Vise President

bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Niaga dimana dalam

prosesnya selalu dipantau oleh Representative for Performance Control and

Quality Assurance (Management Representative).

Direktur Niaga

Service Delivery Service

Facility Branch Office Quality Assurance

Costumer Voice

Consumer

Gambar 4.2 Alur Pelayanan Direktorat Niaga PT. Garuda Indonesia

Direktur Niaga memberikan tugas kepada service facility untuk

mendesain proses jasa yang dapat memberikan nilai kepada konsumen,

khususnya adalah menyediakan jasa penerbangan dengan didukung berbagai

fasilitas lain yang menunjang kebutuhan pelanggan. Setelah konsep dibuat

maka tugas selanjutnya adalah mengirimkan konsep yang telah dibuat ke

service delivery untuk dianalisa dan selanjutnya sebagai branch office hingga

(3)

Jika terjadi ketidak sesuaian atau kepuasan terhadap jasa yang di terima

oleh konsumen maka berbagai bentuk masukan (suggestion), kritik

(complaint) maupun pujian (compliment) masuk kedalam customer voice

untuk dianalisa dan dicari solusinya. Semua kegiatan ini di evaluasi juga oleh

bagian quality assurance untuk menilai performa setiap departemen dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hasil dari evaluasi oleh quality

assurance dilaporkan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada Direktur

Niaga.

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Operasional PT. Garuda Indonesia

Di dalam pelaksanaan realisasi jasa terhadap pelanggan, semua kegiatan

dilakukan oleh departemen operasional yang dipimpin langsung oleh Direktur

Operasional. Direktur Operasional membawahi Vice President Cabin Service

(4)

President Cabin service sendiri terbagi menjadi 2 yaitu section manager

quality assurance yang bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan dan

section manager development sebagai departemen pengembangan produk

(realisasi jasa).

4.1.2 Tugas dan Output Quality Assu rance

Tugas dan output yang dihasilkan pada quality assurance (management

representative) adalah berbasis information technology yang tujuannya agar

setiap kegiatan alur komunikasi berjalan dengan cepat dan lancar sehingga

dapat memaksimalkan etos kerja pada setiap departemen. Selain itu,

penggunaan teknologi informasi juga mendukung kemajuan jaman sehingga

PT. Garuda Indonesia dapat menjadi perusahaan penerbangan modern yang

menjadi pilihan utama konsumen. Adapun tugas dan output yang dihasilkan

oleh quality assurance ada di dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Tugas dan output quality assurance

Tugas Hasil Kerja

1. M enyusun program kerja tahunan

dari Quality Assurance

Program kerja tahunan pada

bagian Quality Assurance

2. M enyusun dan juga menerapkan

bisnis proses dari direktorat niaga

yang menggunaan sistem yang

(5)

Tugas Hasil Kerja

berbasis IT yang disesuaikan dengan

kebutuhan

3. M enyusun standard dari sistem IT

yang digunakan untuk meningkatkan

efektifitas sistem kerja, efisiensi

biaya, dan juga sistem komunikasi

yang berada diantara unit yang

terdapat pada kantor pusat dengan

branch office.

Standarisasi sistem IT pada

bagian direktorat niaga

4. M enjamin untuk optimalisasi sistem

IT yang sesuai dengan kebutuhan

dari unit kerja direktorat niaga

Laporan realisasi dari IT system

pada direktorat niaga

5. M engerjakan kontrol untuk updating

dan juga melakukan revisi system

yang diperlukan oleh direktorat niaga

Sistem pendukung mutu yang

terisolasi dengan baik dan

direkomendasikan untuk

dilakukan perbaikan sistem

6. M elakukan evaluasi pada data yang

dan melakukan analisa kebutuhan

dari hardware dan juga software

yang dibutuhkan oleh bagian

Laporan untuk melakukan

realisasi data dan juga analisa

untuk kebutuhan hardware dan

(6)

Tugas Hasil Kerja

direktorat niaga

7. M enjamin untuk ketersediaan

laporan pada sistem pendukung mutu

yang dimana dilakukan secara

periodik yang diperuntukkan untuk

pelaporan kepada atasan untuk bahan

masukan dan juga evaluasi

Rekomendasi untuk dilakukannya

peningkatan pada sistem mutu

8. M enjamin desain commercial quality

system support yang telah

disesuaikan dengan ISO 9001:2000

Blue print untuk system

pendukung mutu

9. M elakukan kegiatan studi banding

atau benchmarking dengan maskapai

dari penerbangan asing ataupun

perusahaan yang sejenis dalam hal

sistem pendukung mutu

M elampirkan laporan dari hasil

studi banding atau benchmarking

10.M enyusun dan juga menerapkan

standarisasi dari sistem pendukung

mutu yang dimana sistem pendukung

mutu ini harus dimiliki oleh setiap

unit kerja

Standard dari sistem pendukung

mutu yang disesuaikan dengan

beban kerja yang ditanggung oleh

(7)

Tugas Hasil Kerja

11.M enjamin kemutakhiran data pada

media intranet Quality Assurance di

direktorat niaga

Data pada media intranet Quality

Assurance selalu update

12.M enyusun dan juga menerapkan

pengembangan commercial Quality

System Support yang sesuai dengan

perkembangan dunia usaha

penerbangan yang ada di

mancanegara yang ter-update

Sistem pendukung mutu yang

selalu sesuai dengan kebutuhan

dari dunia usaha penerbangan

13.M enyusun dan mengkoordinasikan

program sistem pendukung mutu

serta memastikan production

comformity pada semua area yang

mempunyai kaitan fungsi dengan

inspeksi kualitas yang didelegasikan

dan juga dilakukan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan

Program untuk sistem pendukung

mutu yang dapat memastikan

production comfirmity yang

applicable dan juga terjadwal

14.M elakukan kegiatan pendataan dan

juga pemonitoran kegiatan publikasi

dan juga distribusi prosedur yang

Prosedur yang ada terdistribusi

(8)

Tugas Hasil Kerja

berlaku pada direktorat niaga

15.M endata dan juga melakukan analisa

kebutuhan dari hardware maupun

software pada komputer di jajaran

direktorat niaga

M emberikan kebutuhan akan

laporan IT direktorat niaga

16.M enjamin untuk kemutakhiran di

dalam bank data dan standard untuk

database pada unit Quality

Assurance pada direktorat niaga

Bank data harus update dan juga

standard data base quality

assurance

17.M enyusun dan juga melakukan

implementasi sistem pengukuran

kinerja pada direktorat niaga

Sistem pengukur kinerja yang

komprehensif

18.M enyusun dan mengimplementasi

dari optimalisasi IT seperti SAP,

ARGA, CAREGA, sebagai sarana

untuk melakukan peningkatan

pelayanan dan juga pendapatan

M enghasilkan sistem IT yang

optimal, efisien, dan juga efektif

19.M elakukan pembinaan dan juga

pengelolaan sumber daya manusia

pada jajaran commercial quality

M otivasi sumber daya yang

(9)

Tugas Hasil Kerja

system support

20.M elakukan evaluasi pada hasil kerja

sumber daya manusia pada jajaran

commercial quality system support

sebagai bahan pembinaan karir

Sistem M anajemen Kinerja

21.M elakukan evaluasi dari hasil kerja

sumber daya manusia sebagai bahan

pembinaan karir karyawan

Sistem M anajemen Kinerja

Sumber : Quality Assurance PT. Garuda Indonesia

4.1.3 Laporan Customer Voice Tahun 2006 – 2008

Tabel 4.2 Customer Voice Periode Januari – Desember 2006

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

IN FLIGHT ANNOUNCEMENT 11 3 28 42

CABIN FACILITIES 179 13 79 271

CABIN PERFORMANCE 41 1 24 66

CC ATTITUDE, SKILL &

PROFFESIONALISM 10 7 4 21

FA PERFORMANCE 97 171 97 365

FOOD & BEVERAGE 318 36 181 535

IN FLIGHT

ENTERTAINMENT 199 10 177 386

IN FLIGHT SHOPPING 55 7 46 108

(10)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

SAFETY INFORMATION &

PROCEDURE 10 2 41 53

IN FLIGHT Total 972 272 760 2004

MANAGEMENT

SUPPORT KINERJA MANAJEMEN 0 25 21 46

KOMITMEN MANAJEMEN 2 10 31 43 MANAGEMENT SUPPORT Total 2 35 52 89 OVERALL SERVICE SERVICE ALONG JOURNEY 15 516 215 746 OVERALL SERVICE Total 15 516 215 746

POST FLIGHT BAGGAGE HANDLING 446 16 42 504

disem barkasi 2 2

POST FLIGHT

Total 448 16 42 506

POST JOURNEY CUSTOMER CARE 17 10 6 33

GFF 441 19 74 534

POST JOURNEY

Total 458 29 80 567

PRE FLIGHT AIRPORT FACILITIES 12 3 15

BOARDING MANAGEMENT 35 8 43 change aircraft 1 1 CHECK IN 363 40 75 478 DELAY MANAGEMENT 72 13 85 EXECUTIVE LOUNGE/WAITING LOUNGE 12 5 5 22 SCHEDULE 358 21 114 493

(11)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

PRE FLIGHT SPECIAL SERVICE 1 1

Total 853 66 219 1138

PRE JOURNEY CITY CHECK IN 13 4 5 22

DISTRIBUTION CHANNEL 2 1 3 RESERVATION 206 26 37 269 TICKETING 263 26 47 336 WEBSITE 10 1 9 20 PRE JOURNEY Total 494 57 99 650

PRODUCT AIRCRAFT ASSIGNMENT 7 1 19 27

citilin k 1 1 INFORMATION 1 1 MARKET PRICE 1 1 NETWORK DESIGN 11 1 83 95 PRICING POLICY 12 5 28 45 PROMOTION PROGRAM 8 3 39 50 REVENUE MANAGEMENT 3 7 10 SEAT CONFIG 1 1

sim plify bussiness 2 9 11

PRODUCT Total 43 10 189 242

Grand Total 3285 1001 1656 5942

Sumber : Costumer Voice PT. Garuda Indonesia

Tabel 4.3 Customer Voice Periode Januari – Desember 2007

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

IN FLIGHT ANNOUNCEMENT 8 8

CABIN FACILITIES 203 79 99 381

CABIN PERFORMANCE 69 29 25 123

(12)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

FA PERFORMANCE 114 326 75 515

FOOD & BEVERAGE 256 95 169 520

IN FLIGHT

ENTERTAINMENT 198 43 103 344

reading m aterial 71 38 90 199

safety procedure &

INFORMATION 17 5 41 63

SALES ON BOARD 50 14 43 107

(blank) 1 1

IN FLIGHT Total 993 645 669 2307

m anagem ent

support kinerj a m anajemen 0 11 14 25

kom itm en manaj emen 0 14 25 39

m anagem ent support Total 0 25 39 64 OVERALL SERVICE (blank) 14 759 238 1011 OVERALL SERVICE Total 14 759 238 1011

POST FLIGHT BAGGAGE HANDLING 409 32 33 474

DISEMBARKASI 2 2

POST FLIGHT

Total 411 32 33 476

POST JOURNEY custom er care 3 4 1 8

GFF 584 39 139 762

POST JOURNEY

Total 587 43 140 770

PRE FLIGHT AIRPORT FACILITIES 5 4 9

BOARDING

(13)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total CHECK IN 329 100 70 499 DELAY MANAGEMENT 37 4 22 63 IRREGULARITIES 1 1 SCHEDULE 428 68 131 627 waiting lounge 12 1 4 17 PRE FLIGHT Total 859 174 246 1279

PRE JOURNEY CITY CHECK IN 11 1 5 17

distribution channel 4 1 5 RESERVATION 205 52 39 296 TICKETING 203 53 33 289 WEBSITE 3 1 4 PRE JOURNEY Total 426 106 79 611

product AIRCRAFT ASSIGMENT 7 3 26 36

aircraft m aintenance 1 3 4 NETWORK DESIGN 15 4 82 101 pricing policy 7 3 19 29 PROMOTION PROGRAM 1 2 7 10 REVENUE MANAGEMENT 3 3 SIMPLIFY BUSSINESS 5 5 product Total 31 12 145 188 Grand Total 3321 1796 1589 6706

Sumber : Costumer Voice PT. Garuda Indonesia

Tabel 4.4 Customer Voice Periode Januari – Desember 2008

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

IN FLIGHT CABIN FACILITIES 167 47 49 263

CABIN PERFORMANCE 44 24 15 83

(14)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total

FA PERFORMANCE 102 425 63 590

FOOD & BEVERAGE 283 88 120 491

IN FLIGHT ENTERTAINMENT 219 17 87 323 kinerj a m anajemen 1 1 reading m aterial 72 21 74 167

safety procedure &

INFORMATION 25 2 25 52 sales on board 36 8 18 62 cabin appearance 1 1 amm enities 1 1 announcement 1 1 IN FLIGHT Total 962 649 456 2067 m anagem ent

support kinerj a m anajemen 0 3 4 7

m anagem ent

support Total 0 3 4 7

OVERALL

SERVICE kinerj a m anajemen 26 903 153 1082

OVERALL

SERVICE Total 26 903 153 1082

POST FLIGHT BAGGAGE HANDLING 576 10 12 598

DISEMBARK 1 1 TRANSFER DESK 1 1 POST FLIGHT Total 578 10 12 600 POST JOURNEY GFF 300 12 60 372 Total 300 12 60 372

PRE FLIGHT airport facilities 11 1 1 13

(15)

SERVICE AREA TOUCH POINT COMPLAINT COMPLIMENT SUGGESTION Grand Total BOARDING MANAGEMENT 33 14 47 CHECK IN 335 64 47 446 DELAY MANAGEMENT 41 2 20 63 SCHEDULE 236 31 62 329 TRANSFER DESK 1 1 WAITING LOUNGE 23 1 2 26 TRANSIT PAX PRE FLIGHT Total 682 99 146 927

PRE JOURNEY CITY CHECK IN 2 1 3

RESERVATION 199 26 32 257

TICKETING 188 39 38 265

WEBSITE 66 1 13 80

PRE JOURNEY

Total 455 66 84 605

product AIRCRAFT ASSIGNMENT 8 3 21 32

NETWORK DESIGN 5 1 67 73

pricing policy 4 16 20

PROMOTION PROGRAM 1 3 4

aircraft m aintenance 1 1

product Total 18 5 107 130

(blank) kinerj a m anajemen 1 1

(blank) Total 1 1

Grand Total 3021 1748 1022 5791

Sumber : Costumer Voice PT. Garuda Indonesia

(16)

Tabel 4.5 Customer Voice Bulanan Tahun 2006

TYPE OF CUSTOMER

VOICE

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Grand Total COMPLAINT 196 137 196 265 286 229 232 323 430 334 323 334 3285 COMPLIMENT 47 71 84 73 88 53 69 88 105 121 94 108 1001 SUGGESTION 146 157 106 200 113 116 134 107 164 134 125 154 1656 Grand Total 389 365 386 538 487 398 435 518 699 589 542 596 5942

Tabel 4.6 Customer Voice Bulanan Tahun 2007

TYPE OF CUSTOMER

VOICE

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Grand Total COMPLAINT 323 264 295 223 309 314 260 321 300 202 266 244 3321 COMPLIMENT 131 93 122 163 164 128 165 152 192 168 225 93 1796 SUGGESTION 133 96 203 132 154 131 129 121 138 118 149 85 1589 Grand Total 587 453 620 518 627 573 554 594 630 488 640 422 6706

(17)

Tabel 4.7 Customer Voice Bulanan Tahun 2008

TYPE OF CUSTOMER

VOICE

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Grand Total COMPLAINT 309 301 251 279 254 275 260 271 198 186 205 232 3021 COMPLIMENT 114 155 144 205 148 168 143 116 136 118 166 135 1748 SUGGESTION 94 55 69 100 115 99 88 119 54 59 76 94 1022 Grand Total 517 511 464 584 517 542 491 506 388 363 447 461 5791 Sumber : Costumer Voice PT. Garuda Indonesia

(18)

responden. Responden terdiri dari 50 orang dimana 33 orang menyatakan

pernah menggunakan Garuda Indonesia dan 17 orang mengatakan belum.

Responden mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat umum. Untuk

menjadikan data itu dapat dipertanggung jawabkan syarat minimal responden

adalah 30, oleh karena itu jumlah sebanyak 50 orang dapat mewakili

pandangan terhadap garuda Indonesia secara umum.

4.1.5 Konsep S istem Manajemen Mutu Perusahaan

Untuk menghadapi persaingan global di dunia bisnis penerbangan, PT.

Garuda Indonesia menciptakan suatu terobosan di dalam sistem manajemen

mutu untuk menciptakan keunggulan dalam dunia penerbangan dan

administrasi perusahaan, yaitu dengan menggunakan strategi Power Eight

2008. Power eight tersebut terdiri dari :

a. Restrukturisasi Keuangan

b. Restrukturisasi Neraca

c. Restrukturisasi organisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

d. Kehandalan pesawat dan aspek safety

e. Kenyamanan pesawat

(19)

g. Konsep baru dan peningkatan program pemasaran

h. Peningkatan citra

M elalui strategi ini diharapkan mampu membangun perusahaan untuk

lebih berkembang lagi dan selalu menjadikan Garuda Indonesia sebagai

penerbangan pilihan utama konsumen. Apabila proses administrasi berjalan

dengan baik dan tindak kecurangan dapat diminimasi maka keuntungan

perusahaan juga akan meningkat dimana keuntungan tersebut dapat digunakan

untuk perkembangan kemajuan PT. Garuda Indonesia.

Selain dengan terciptanya proses administrasi yang baik pada

perusahaan, aspek-aspek lainnya lebih mengutamakan kepuasan konsumen

sebagai pengguna dari jasa penerbangan. Semakin baik fasilitas yang

ditawarkan maka konsumen akan lebih merasa puas dan yakin bahwa

(20)

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Pengolahan Data Kuesioner

Dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh 50 orang responden didapat

data sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Pertanyaan Nomor 1

Q1 Total Presentase

Brand Image 28 56%

Kerabat 4 8%

Media Massa 18 36%

Grand Total 50 100%

Tabel 4.11 Hasil Pertanyaan Nomor 2

Q2 Total Presentase

Tidak 18 36%

Ya 32 64%

Grand Total 50 100%

Tabel 4.12 Hasil Pertanyaan Nomor 3

Q3 Total Presentase Brand Image 4 12% Kualitas 28 85% Rekomendasi perusahaan 1 3% (blank) 0% Grand Total 33 100%

Tabel 4.13 Hasil Pertanyaan Nomor 4

Q4 Total Presentase Agen Resmi GI 13 39% Agen Travel 15 45% E-Ticketing 4 12% Lainnya 1 3% (blank) 0% Grand Total 33 100%

(21)

Tabel 4.14 Hasil Pertanyaan Nomor 5 Q5 Total Presentase Jarang 17 52% Sangat Jarang 12 36% Sangat Sering 4 12% (blank) 0% Grand Total 33 100%

Tabel 4.15 Hasil Pertanyaan Nomor 6 a

Q6a Total Presentase

Puas 20 61%

Sangat Puas 1 3%

Tidak Puas 12 36%

(blank) 0%

Grand Total 33 100%

Tabel 4.16 Hasil Pertanyaan Nomor 6 b

Q6b Total Presentase

Puas 28 85%

Sangat Puas 5 15%

(blank) 0%

Grand Total 33 100%

Tabel 4.17 Hasil Pertanyaan Nomor 6 c

Q6c Total Presentase

Puas 27 82%

Sangat Puas 6 18%

(blank) 0%

(22)

Tabel 4.18 Hasil Pertanyaan Nomor 6 d Q6d Total Presentase Puas 22 67% Sangat Puas 8 24% Tidak Puas 3 9% (blank) 0% Grand Total 33 100%

Tabel 4.19 Hasil Pertanyaan Nomor 6 e

Q6e Total Presentase

Puas 27 82%

Sangat Puas 6 18%

(blank) 0%

Grand Total 33 100%

Tabel 4.20 Hasil Pertanyaan Nomor 7

Q7 Total Presentase

Tidak 26 79%

Ya 7 21%

(blank) 0%

Grand Total 33 100%

Tabel 4.21 Hasil Pertanyaan Nomor 8

Q8 Total Presentase

Ramah 5 71%

Sangat Ramah 2 29%

(blank) 0%

Grand Total 7 100%

Tabel 4.22 Hasil Pertanyaan Nomor 9

Q9 Total Presentase

Ramah 31 100%

(blank) 0%

(23)

Tabel 4.23 Hasil Pertanyaan Nomor 10 Q10 Total Presentase Puas 28 85% Sangat Puas 4 12% Tidak Puas 1 3% (blank) 0% Grand Total 33 100%

Tabel 4.24 Hasil Pertanyaan Nomor 11

Q11 Total Presentase Puas 22 67% Sangat Puas 2 6% Tidak Puas 9 27% (blank) 0% Grand Total 33 100%

Tabel 4.25 Hasil Pertanyaan Nomor 12

Q12 Total Presentase

Puas 32 97%

Sangat Puas 1 3%

(blank) 0%

Grand Total 33 100%

Tabel 4.26 Hasil Pertanyaan Nomor 13

Q13 Total Presentase Kurang 1 6% Kurang Promosi 2 12% Lainnya 5 29% Mahal 8 47% Rute Penerbangan 1 6% (blank) 0% Grand Total 17 100%

(24)

Tabel 4.27 Hasil Pertanyaan Nomor 14 Q14 Total Presentase Tidak 1 6% Ya 16 94% (blank) 0% Grand Total 17 100%

Note : Kuesioner terlampir pada lampiran 2

4.2.2 Identifikasi klausul Sistem Manajemen Mutu IS O 9001 : 2008

Di dalam pembahasan yang dilakukan, klausul-klausul ISO 9001:2008

yang digunakan untuk mengolah data adalah sebagai berikut :

Tabel 4.28 Pengolahan data berdasarkan ISO 9001 : 2008

Klausul Tujuan

Klausul 5.2 Fokus pada pelanggan

Klausul 5.4.1 Sasaran mutu harus ditetapkan, terukur

dan konsisten kebijakan mutu.

Klausul 5.6 Tinjauan M anajemen

Klausul 7.1 Perencanaan realisasi jasa

Klausul 7.2 Proses yang berkaitan dengan pelanggan

Klausul 8.2.1 Kepuasan pelanggan

Klausul 8.2.2 Audit internal

Klausul 8.4 Analisa data

(25)

4.2.3 Penerapan klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

Klausul 5.2 : Fokus pada pelanggan

Kualitas pesawat yang baik dengan didukung berbagai aspek seperti

safety, keramahan pramugari/pramugara, serta asuransi yang diberikan dapat

menjadikan Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama konsumen.

Konsumen sebagai pihak yang dilayani berhak mendapatkan pelayanan yang

maksimal dari perusahaan. Seperti istilah yang sering kita dengar pelanggan

adalah raja. Oleh karena itu pimpinan puncak harus menetapkan suatu

komitmen untuk tetap fokus terhadap pelanggan. Beberapa hal yang dilakukan

oleh PT. Garuda Indonesia diantaranya melakukan survey dengan kuesioner

mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan

mampu untuk memenuhi harapan dari konsumen dengan tujuan agar

konsumen dapat tetap percaya pada PT. Garuda Indonesia.

Fokus pada pelanggan

• M eningkatkan kepercayaan pelanggan untuk tetap menggunakan Garuda

Indonesia.

• M eningkatkan efektifitas pelayanan terhadap konsumen.

• M eningkatkan loyalitas pelanggan.

Setiap sub bagian pada PT. Garuda Indonesia berkolerasi langsung

dengan konsumen sehingga setiap departemen bertanggung jawab untuk

(26)

Klausul 5.4.1 : Sasaran mutu harus ditetapkan, terukur dan konsisten

kebijakan mutu.

Berdasarkan komitmen manajemen PT. Garuda Indonesia, yaitu terus

memberikan lebih banyak kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan

sehingga PT. Garuda Indonesia menciptakan suatu sasaran mutu yang terukur

dan juga konsisten. Contohnya pada tahun 2009 ini, peningkatan pelayanan

tidak hanya difokuskan pada pelayanan penumpang, tetapi pelayanan cargo

juga akan semakin ditingkatkan. Pada pelayanan cargo diperkenalkan sistem

go product (menggunakan jaminan kecepatan dan kepastian berangkat) selain

itu PT. Garuda Indonesia melakukan kerjasama dengan China Airlines untuk

menghasilkan network yang lebih luas.

Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada PT.

Garuda Indonesia, yaitu pengembangan strategi Power Eight 2008. Sebagai

bahasan pada strategi ini, yaitu point tiga sampai dengan delapan yang

berkaitan dengan sistem manajemen mutu. Pembahasan point-point tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Restrukturisasi organisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

Sebagai parameter yang digunakan pada point ini adalah efektifitas

pekerjaan.

Untuk menunjang efektifitas pekerjaan tersebut, PT. Garuda

(27)

dengan tujuan agar sumber daya manusia yang dimiliki lebih memahami

dan juga bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Untuk mengetahui

dari hasil pelatihan yang dilakukan, PT. Garuda Indonesia membentuk

suatu tim khusus (Quality Assurance) yang mempunyai tugas untuk

melakukan evaluasi secara berkesinambungan agar efektifitas kerja

karyawan PT. Garuda Indonesia tetap terjaga.

b. Kehandalan pesawat dan aspek safety

Sebagai parameter yang digunakan untuk kehandalan pesawat dan

aspek safety ini adalah minimnya jumlah delay atau kegagalan terbang

tepat waktu dan kelengkapan safety pada saat penerbangan.

Pihak dari PT. Garuda Indonesia selalu berusaha menyediakan

pesawat yang berkualitas, yaitu pesawat yang layak terbang sehingga

konsumen merasa puas dengan pesawat yang digunakannya. Untuk

menjaga aspek safety, PT. Garuda Indonesia di dalam penerbangannya

selalu menjaga keselamatan pesawat dengan cara membawa bahan bakar

yang mampu digunakan untuk melakukan perjalanan pulang – pergi. Hal

tersebut bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan pada saat penerbangan ataupun melakukan pendaratan. Sebagai

contoh, apabila pesawat tidak dapat melakukan pendaratan di tempat

tujuan, pesawat dapat mencari alternative pendaratan yang lain, atau

kembali ke kota asal. Berdasarkan penelitian, banyak terjadi kecelakaan

(28)

melakukan pendaratan darurat walaupun memiliki resiko yang besar,

seperti mendarat pada saat terjadi badai.

c. Kenyamanan pesawat

Sebagai parameter yang digunakan untuk kenyaman pesawat adalah

minimnya customer voice tentang keluhan pelanggan.

Pesawat yang dimiliki PT. Garuda Indonesia mulai dari jenis Boeing

sampai jenis Airbus memiliki standar pelayanan yang sama, sehingga

konsumen akan tetap merasa nyaman. Survey terus dilakukan oleh pihak

PT. Garuda Indonesia terhadap kenyamanan pesawat yang dimiliki untuk

tetap menjaga kepuasan konsumen. Beberapa hal yang penting dijaga

kualitas kenyamanannya adalah interior cabin, tempat duduk, peralatan

yang mendukung konsumen dalam melakukan penerbangan, tersedianya

hiburan, keramah tamahan cabin crew, dan juga konsumsi yang diberikan

kepada konsumen selama melakukan penerbangan dengan PT. Garuda

Indonesia.

d. Peningkatan kualitas pelayanan

Sebagai parameter yang digunakan untuk peningkatan kualitas

pelayanan adalah tingginya jumlah konsumen pada PT. Garuda Indonesia.

Pada industri jasa, pelayanan yang baik merupakan salah satu aspek

penting. Suatu pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang

diberikan melebihi dari harapan yang diinginkan konsumen. Secara kasat

(29)

baik terbukti dengan kualitas dari pesawat terbang yang baik, pelayanan

dari cabin crew yang tanggap terhadap kebutuhan dari konsumen,

pemberian merchandise apabila pihak PT. Garuda Indonesia melakukan

suatu kelalaian di dalam melakukan pelayanan konsumen dan dukungan

dari fasilitas lainnya yang dapat membuat konsumen merasa puas.

e. Konsep baru dan peningkatan program pemasaran

Sebagai parameter dari Konsep baru dan peningkatan program

pemasaran PT. Garuda Indonesia adalah dengan mengedepankan brand

image yang diciptakan oleh PT. Garuda Indonesia.

Pada saat ini, PT. Garuda Indonesia banyak melakukan promosi

melalui media massa, yaitu misalnya melalui televisi maupun

majalah-majalah. Promosi ini bertujuan untuk memperkenalkan PT. Garuda

Indonesia kepada masyarakat agar dapat mengenal lebih dalam PT.

Garuda Indonesia. Selain itu, dengan adanya promosi, brand image yang

dibuat oleh PT. Garuda Indonesia akan tercipta.

f. Peningkatan citra

Sebagai parameter di dalam peningkatan citra adalah kepercayaan

dari konsumen terhadap PT. Garuda Indonesia.

PT. Garuda Indonesia berdiri sejak tahun 1949, sehingga pada tahun

2009 ini PT. Garuda Indonesia ini menginjak usia 60 tahun. Tidak semua

perusahaan memiliki pengalaman sedramatis PT. Garuda Indonesia.

(30)

juga pernah dicela karena kinerjanya yang terus memburuk. Pada periode

1970 - 1980, PT. Garuda Indonesia tercatat sebagai flag carrier

kebanggaan karena berhasil mengoprasikan pesawat twinjet Fokker F-28

Fellowship terbesar di dunia. PT. Garuda Indonesia sudah mengangkasa

hampir keseluruh dunia dengan berbagai pesawat yang dimilikinya.

Perusahaan ini juga hampir gulung tikar karena krisis ekonomi. Dari tahun

1993 – 1998 secara terus menerus PT. Garuda Indonesia mengalami

kemunduruan baik dalam kinerja financial maupun operasional dan

kondisi terburuk memuncak pada tahun 1998, dimana pada saat itu PT.

Garuda Indonesia mengalami kerugian sebanyak Rp. 4,73 triliun.

Kemunduran juga terjadi pada tahun 2000 – 2004 karena banyaknya

persaingan dalam dunia bisnis pernerbangan. Barulah pada tahun 2006,

PT. Garuda Indonesia sedikit demi sedikit memperbaiki karirnya untuk

menjadi salah satu perusahaan yang besar. Di tahun ini, PT. Garuda

Indonesia terus bangkit dengan peningkatan kualitas diberbagai bidang,

seperti perbaikan manajemen keuangan, perbaikan sumber daya manusia,

dan lain sebagainya.

Pada logo ulang tahun PT. Garuda Indonesia ke 60, sayap terlentang

lebar dan kokoh yang menyimbolkan ekspansi untuk lebih maju. PT.

Garuda Indonesia juga membuat iklan transformasi dimana iklan utama

terdiri dari dua pesawat yang bertransformasi dari pesawat pertama PT.

(31)

dimiliki PT. Garuda Indonesia. M enyimbolkan bahwa PT. Garuda

Indonesia adalah flag carrier pertama yang sudah bertransformasi.

Inspirasi lainnya terdiri dari:

1.Dari batik menjadi pesawat.

Ketelitian di dalam membatik mencerminkan ketelitian awak kabin

PT. Garuda Indonesia dalam memberikan servis ataupun pelayanan

kepada konsumen.

2.Kebesaran Borobudur

Transisi dari kekuatan Borobudur berubah menjadi turbin engine yang

menginspirasikan untuk menjadi lebih besar lagi.

3.Kapal Phinisi

M enginspirasi keberanian dan pengalaman bangsa Indonesia dalam

mengarungi lautan dengan kapal phinisi, untuk menyimbolkan

pengalaman dan keberanian mengarungi sesuatu hal yang baru.

Klausul 5.6 : Tinjauan M anajemen

Tinjauan manajemen dilakukan secara berkala pada PT. Garuda

Indonesia. Tinjauan ini dilakukan berkala oleh atasan tiap departemen secara

langsung dan juga di bantu oleh bagian quality assurance. Fungsi dari

melakukan tinjauan manajemen adalah untuk menjaga supaya kinerja dari

setiap departemen berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apabila setiap

(32)

yang telah ditentukan maka akan menciptakan etos kerja yang baik serta dapat

membuat perusahaan semakin besar khususnya menjadikan PT. Garuda

Indonesia sebagai perusahaan penerbangan miliki negara terbesar dan menjadi

pilihan utama konsumen.

Klausul 7.1 : Perencanaan realisasi jasa

PT. Garuda Indonesia di dalam usahanya adalah untuk menyediakan jasa

transportasi udara yang aman sesuai kebutuhan konsumen. Dari hal tersebut

maka PT. Garuda Indonesia selalu berinovasi menciptakan berbagai macam

terobosan seperti yang konsumen harapkan. Selain itu realisasi jasa yang

diberikan oleh PT. Garuda Indonesia di usahakan dapat melebihi harapan

konsumen agar jasa yang diberikan berkualitas untuk menciptakan kepuasan

pelanggan. Terobosan yang ada selain jasa transportasi udara adalah adanya

jasa cargo atau pengiriman barang yang cepat dan aman untuk mendukung

keperluan konsumen terhadap jasa pengiriman.

Klausul 7.2 : Proses yang berkaitan dengan pelanggan

Pelanggan adalah raja, itulah pribahasa yang sering kita dengar. PT.

Garuda Indonesia juga mengangkat hal yang sama karena untuk perusahaan

jasa kepuasan pelanggan adalah hal utama. PT. Garuda Indonesia selalu

(33)

Di dalam pelaksanaannya, kekurangan terhadap jasa yang diberikan

selalu saja ada karena konsumen terdiri dari berbagai lapisan dan golongan.

Untuk itu PT. Garuda Indonesia selalu berusaha mencari tahu apa yang

konsumen inginkan agar pelayanan yang baik serta kepuasan pelanggan selalu

terjaga. Berbagai proses yang berkaitan dengan pelanggan/konsumen

diantaranya seperti cara perusahaan menanggapi delay, complaint, overbook,

pelayanan khusus apabila terjadi kesalahan dari pihak garuda.

Delay selalu menjadi masalah yang sering dialami oleh perusahaan

penerbangan yang mengakibatkan kerugian terhadap konsumen dan juga

perusahaan. Namun untuk selalu menjaga kepuasan pelanggan, PT. Garuda

Indonesia akan mengantisipasi berbagai masalah yang terjadi seperti

terjadinya delay untuk menjaga kepuasan pelanggan walaupun harus

memperkecil keuntungan perusahaan bahkan jika perusahaan terpaksa merugi,

yang terpenting adalah kepuasan pelanggan/konsumen.

Apabila terjadi delay, maka PT. Garuda Indonesia telah mendesain

tindakan-tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan bobot dari ketidak

nyamanan yang terjadi misalnya apabila delay terjadi kurang dari 2 jam maka

pihak PT. Garuda Indonesia memberikan snack sebagai upaya permintaan

maaf dari PT. Garuda Indonesia terhadap ketidak nyamanan yang dialami

konsumen. Apabila delay yang tejadi lebih dari 6 jam maka akan dilakukan

pemberian penginapan secara gratis. Apabila hal itu tidak dikehendaki oleh

(34)

penerbangan lain yang memiliki fasilitas minimal sama dengan yang di pesan

konsumen.

M asalah-masalah yang lain seperti yang diungkapkan diatas juga akan

selalu ada solusinya karena kepuasan pelanggan adalah utama. Seperti

masalah overbooking, bila terjadi hal tersebut maka PT. Garuda Indonesia

akan memberikan pelayanan yang tetap menjaga kepuasan konumen. Apabila

terjadi complaint, maka complaint tersebut akan segera ditanggapi dengan

serius oleh PT. Garuda Indonesia, serta macam-macam masalah lainnya yang

mengakibatkan ketidak nyaman yang dirasakan oleh konsumen.

Bebagai usaha akan terus dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia apabila

terjadi ketidak nyamanan terhadap konsumen dengan harapan supaya

konsumen selalu menjadikan Garuda Indonesia tetap menjadi maskapai

penerbangan utama pilihan konsumen.

Klausul 8.2.1 : Kepuasan pelanggan

PT. Garuda Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

pada industri jasa transportasi, khususnya transportasi udara. Untuk

transportasi udara, keselamatan penumpang adalah hal paling penting, hal ini

karena apabila terjadi keadaan bahaya dalam penerbangan, kemungkinan

selamat sangatlah kecil karena pesawat berada pada ketinggian ribuan kaki.

Untuk itu pada perusahaan penerbangan keselamatan penumpang adalah hal

(35)

mulut, media masa maupun dari laporan perusahaan ternyata dapat diketahui

bahwa PT. Garuda Indonesia dapat memberikan kepuasan paling baik diantara

perusahaan lainnya.

Klausul 8.2.2 : Audit internal

Audit internal adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh quality

assurance pada perusahaan atau bagian management representative yang

bertugas untuk menjaga mutu perusahaan agar tetap pada sistem mutu yang

telah ditetapkan. Harapan lainnya adalah supaya perusahaan mendapatkan

sertifikasi Sistem M anajamen M utu dari badan sertifikasi nasional maupun

internasional.

Audit internal biasanya dilakukan secara berkala guna menjaga

kestabilan kinerja mutu tiap departemen. Bagian auditor internalnya sendiri

bertanggung jawab secara langsung pada pimpinan perusahaan dan dipantau

sendiri kinerjanya oleh pimpinan perusahaan.

Pada PT. Garuda Indonesia, selain dilakukan audit internal secara rutin,

pihak quality assurance (management representative) juga melakukan ghost

shopping, yaitu memata-matai perusahaan sendiri dengan berpura-pura

sebagai konsumen yang menggunakan jasa penerbangan PT. Garuda

indonesia. Tujuan ghost shopping adalah untuk mengetahui secara langsung

pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh karyawan PT. Garuda Indonesia tanpa

(36)

melakukan audit seperti biasanya yaitu dengan membuat janji audit untuk

menentukan waktu pelaksanaan audit dan mempersiapkan materi yang akan

diaudit, biasanya hal ini kurang efektif karena orang yang akan diaudit atau

dievaluasi sudah mempersiapkan hal-hal yang akan diaudit supaya orang

tersebut mendapat nilai yang baik padahal belum tentu keseharian orang

tersebut baik.

Dengan pelaksanaan audit internal ini diharapkan dapat menjaga

kualitas manajemen mutu perusahaan di semua tingkatan jabatan pada PT.

Garuda Indonesia sehingga PT. Garuda Indonesia dapat menjadi perusahaan

yang memiliki standard Sistem M anajemen M utu yang Baik dan dapat

memiliki sertifikasi Sistem M anajemen M utu ISO 9001 : 2008.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar perusahaan dapat

menerapkan Sistem M anajemen M utu ISO 9001 : 2008, Hal tersebut antara

lain :

• Training Pemahaman ISO 9001:2008 sebagai standard baru.

• Training Tools ISO seperti paket 5S, QCC, 7 Quality Tools, SPC, PPIC, dan lain-lain

• Implementasi Sistem M anajemen M utu menurut ISO 9001 : 2008

• Audit M utu Internal M enurut ISO 9001 : 2008

(37)

Klausul 8.4 : Analisa data

Adalah kegiatan untuk menganalisa dan mengolah temuan-temuan

masalah atau data yang berkaitan dengan kinerja PT. Garuda Indonesia.

M elalui hasil analisa data ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap

perkembangan PT. Garuda Indonesia.

Klausul 8.5 : Perbaikan

Jika ditemukan masalah-masalah terhadap kinerja pada PT. Garuda

Indonesia maka perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dapat berupa revisi

sistem yang lama, penggantian karyawan dan lain sebagainya. Setiap temuan

masalah harus direkam agar perbaikan yang terjadi dapat dipertanggung

jawabkan.

4.3 Analisa Data

4.3.1 Analisa Data Kuesioner

Berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan yaitu sebanyak 50

kuesioner kepada 50 orang secara acak dapat dilakukan analisa seperti yang

tercantum di bawah ini.

Sigma n = 50 responden

M argin eror = ± 20 %

Convidence level = 99.9 %

(38)

Total 56% 8% 36% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Brand Image Kerabat Media Massa

Brand Image Kerabat Media Massa Count of Q1

Q1

Gambar 4.4 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomorr 1

Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat bahwa sebagian orang lebih

banyak mengenal Garuda Indonesia dikarenakan brand image yang telah

dimilikinya. Oleh karena itu maka Garuda Indonesia harus selalu menjaga

citra yang telah dimiliki agar tetap menjadi pilihan utama penerbangan yang

(39)

Total 36% 64% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Tidak Ya Tidak Ya Count of Q2 Q2

Gambar 4.5 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 2

Tehadap 50 responden yang telah melakukan pengisian kuesioner,

didapatkan bahwa 64 % sudah pernah menggunakan Garuda indonesia. Hal

ini juga dapat membuktikan bahwa banyak orang yang mempercayakan

(40)

Total 12 % 85% 3% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Brand Image Kualitas Rekomendasi

perusahaan (blank) Brand Image Kualitas Rekomendasi perusahaan (blank) Count of Q3 Q3

Gambar 4.6 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 3

Berdasarkan gambar diatas, ternyata alasan utama konsumen memilih

Garuda Indonesia adalah karena kualitas yang dimilikinya. Walaupun

harganya tergolong cukup mahal untuk kalangan menengah ke bawah, namun

dengan kualitas yang diberikan dapat memenuhi kekurang tersebut dalam

bidang harga.

Komitmen Garuda sendiri memang selalu berusaha menjaga kualitas

untuk mencapai kepuasan pelanggan sehinggan konsumen akan selalu percaya

(41)

Total 3 9% 45% 12% 3 % 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Agen Resmi

GI Agen Travel E-Ticketing Lainnya (blank)

Agen Resmi GI Agen Travel E-Ticketin g Lainnya (blank) Count of Q4 Q4

Gambar 4.7 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 4

Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa pembelian tiket garuda

Indonesia pada agen travel lebih dominan dibanding dengan yang lainnya. Hal

ini dikarenakan agen travel banyak terdapat dimana-mana sehingga lebih

memudahkan konsumen. Untuk agen resmi Garuda Indonesia hanya terdapat

di tempat-tempat tertentu sehingga konsumen lebih senang pergi ke agen

travel dengan alasan salah satunya adalah karena jarak yang dekat atau lebih

mudah dijangkau konsumen.

Garuda Indonesia sendiri sudah melakukan penjualan tiket pesawat

melalui media internet yaitu dengan fasilitas E-Ticketing dimana melalui

layanan ini konsumen dapat mengakses secara langsung tentang jadwal

(42)

tetapi, layanan ini memang kurang begitu disenangi khususnya untuk

masyarakat menengah ke bawah karena kebanyakan konsumen lebih puas

mendatangi langsung agen penjualan tiket Garuda Indonesia atau agen travel

lainnya yang bekerja sama dengan Garuda Indonesia.

Oleh karena itu sebaiknya pihak PT. Garuda Indonesia

menginstruksikan kepada agen travel yang telah bekerja sama dengan PT.

Garuda Indonesia untuk memberikan standard pelayanan yang sama terhadap

konsumen Garuda Indonesia. M elalui hal itu diharapkan akan memberikan

kepuasan terhadap konsumen yaitu dimana pun konsumen membeli tiket

Garuda Indonesia, budaya pelayanan Garuda Indonesia tetap menjadi ciri khas

Garuda Indonesia. Untuk fasilitas lain sepeti E-Ticketing sebaiknya lebih

dipromosikan dan lebih dipermudah aksesnya dan dapat memberikan

kepercayaan terhadap konsumen apabila konsumen menggunakan fasilitas

E-Ticketing tersebut. Apabila banyak konsumen yang telah terbiasa

menggunakan layanan E-Ticketing maka masyarakat dapat dengan mudah dan

terbiasa menggunakan layanan pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia

baik melalui Agen Resmi Garuda Indonesia, Agen Travel, E-Ticketing

maupun fasilitas lainnya yang hasilnya akan meningkatkan kepuasan

konsumen terhadap Garuda Indonesia serta dapat meningkatkan citra atau

(43)

Total 52% 3 6% 12% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Jarang Sangat Jarang Sangat Sering (blank)

Jarang Sangat Jarang Sangat Sering (blank) Count of Q5 Q5

Gambar 4.8 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 5

Karena responden yang mengisi kuesioner ini kebanyakan mahasiswa,

maka yang paling dominan apakah responden sering menggunakan Garuda

Indonesia atau tidak hasilnya adalah lebih dominan jarang dan sangat jarang.

Walau begitu dapat kita lihat bahwa dari 50 kuesioner yang disebar secara

acak, terdapat 33 orang yang pernah menggunakan Garuda Indonesia. M elalui

hasil sederhana ini kita dapat menyimpulkan bahwa Garuda Indonesia tetap

menjadi pilihan utama konsumen terutama yang mengutamakan kualitas

(44)

Total 61% 3% 36% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blank)

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blan k) Count of Q6 a Q6a

Gambar 4.9 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 6A

Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa konsumen puas dengan harga

yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia. M emang Garuda Indonesia dapat

dikatakan mahal, akan tetapi karena hanya sedikit responden yang menjawab

sangat tidak puas maka dapat dikatakan bahwa harga tiket Garuda Indonesia

dapat dijangkau oleh konsumen baik kalangan atas, menengah, hingga

(45)

Total 85% 15% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas (blank)

Puas Sangat Puas (blan k) Count of Q6 b

Q6b

Gambar 4.10 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 6B

Pada poin ini adalah mengenai kenyamanan yang dapat di berikan oleh

Garuda Indonesia secara umum. Dapat kita lihat bahwa faktor yang muncul

hanyalah puas dan sangat puas sehingga dapat dikatakan bahwa garuda

Indonesia dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam hal

(46)

Total 82% 18% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas (blank)

Puas Sangat Puas (blan k) Count of Q6 c

Q6c

Gambar 4.11 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 6C

Seperti pada pertanyaan sebelumnya pada poin keramahan, Garuda

Indonesia juga mendapat hasil penilaian responden hanya pada puas dan

sangat puas, berarti dapat kita lihat bahwa Garuda Indonesia selalu menjaga

kepuasan setiap pelanggannya baik itu yang baru pertama kali menggunakan

Garuda Indonesia maupun yang sudah sering menggunakan Garuda

(47)

Total 67% 24% 9% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blank)

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blan k) Count of Q6 d Q6d

Gambar 4.12 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 6C

Pada poin ini, ada yang perlu diperhatikan bahwa 9 % dari total

responden yang pernah menggunakan Garuda Indonesia mengatakan tidak

puas dalam hal safety. Walaupun kecil, tetapi ketidakpuasan ini harus dicari

tahu solusinya agar tidak terjadi kesalah pahaman antara pihak garuda

Indonesia dengan konsumen. Kebanyakan komplain safety yang muncul

adalah karena pesawat yang mengalami delay atau ada berita di media

massa bahwa pesawat Garuda Indonesia pernah mengalami kecelakaan atau

gangguan safety.

Poin ini bisa diperjelas bahwa apabila terjadi delay, kebanyakan

penyebabnya adalah memang pesawat belum layak untuk terbang atau

(48)

keselamatan penumpang, misalnya saat cuaca buruk pesawat tidak boleh

mendarat atau take off karena apabila hal itu dipaksakan dapat

mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu pesawat harus

melakukan pemeriksaan terlebih dahulu atau tetap mengudara sampai

pesawat siap untuk mendarat.

Hal lainnya seperti kecelakaan yang terjadi memang tidak bisa diduga

sebelumnya. Akan tetapi apabila terjadi keadaan darurat, crew penerbangan

akan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk memberikan rasa aman kepada

konsumen dan secara profesional akan melakukan yang terbaik untuk

keselamatan penumpang dan semua awak pesawat.

Total 82% 18% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas (blank)

Puas Sangat Puas (blan k) Count of Q6 e

Q6e

(49)

Dalam hal pelayanan, 82 % responden mengatakan puas dan 18 %

responden mengatakan sangat puas. Dengan hal ini berarti Garuda Indonesia

telah memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen sehingga garuda

Indonesia dapat meraih kepuasan pelanggan. Apabila kita kaitkan dengan

Sistem M anajemen M utu ISO 9001 : 2000 maupun ISO 9001 : 2008 dalam

klausul 8.2.1 kepuasan pelanggan adalah hal utama.

Berdasarkan hasil diatas maka PT. Garuda Indonesia telah mewujudkan

suatu kepuasan pelanggan dalam hal kenyamanan, keramahan dan

pelayanan. Oleh karena itu sebaiknya aspek lainnya juga ikut mendukung

kepuasan pelanggan pada poin ini karena dengan mengorganisasikan semua

aspek menjadi satu kesatuan yang mempunyai tujuan yang sama yaitu

kepuasan pelanggan maka PT. Garuda Indonesia akan dengan mudah

mendapatkan sertifikasi Sistem M anajemen M utu terbaru yaitu ISO 9001 :

(50)

Total 79% 21% 0 % 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00% Tidak Ya (blank) Tidak Ya (blank) Count of Q7 Q7

Gambar 4.14 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 7

Dari 33 responden, terdapat 7 responden ( 21 %) yang pernah

menggunakan jasa call service center Garuda Indonesia. M elaui grafik yang

ditampilkan, ternyata call service center Garuda Indonesia kurang diminati

oleh responden dalam memberikan informasi mengenai Garuda Indonesia.

Dalam hal ini responden cenderung untuk mendatangi agen resmi atau agen

travel yang bekerja sama dengan Garuda Indonesia.

Untuk itu, peran call service center Garuda Indonesia sebaiknya perlu

ditingkatkan agar setiap fasilitas yang digunakan oleh konsumen dapat

memberikan informasi dan kepuasan kepada konsumen sehingga garuda

memiliki citra atau brand image yang melekat di hati konsumen. Sebagai

(51)

selalu menggunakan Garuda Indonesia sebagai pilihan utama disetiap pernerbangannya. Total 71% 2 9% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Ramah Sangat Ramah (blank)

Ramah Sangat Ramah (blank) Count of Q8

Q8

Gambar 4.15 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 8

Pertanyaan no 8 pada kuesioner ini berhubungan dengan pertanyaan

sebelumnya yaitu mengenai call service center garuda Indonesia. Pada poin

ini, yang dinilai adalah seberapa puas konsumen terhadap layanan call

cervice center Garuda Indonesia. Dari 7 responden yang pernah

menggunakan jasa call service center, mereka memberikan penilaian ramah

dan sangat ramah. Oleh karena itu call service center dapat dikatakan

mendukung PT. Garuda Indonesia untuk menciptakan kepuasan pelanggan

(52)

Total 100% 0 % 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00% Ramah (blank) Ramah (blank) Count of Q9 Q9

Gambar 4.16 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 9

M elalui pertanyaan bagaimana pelayanan agen resmi Garuda

Indonesia yang pernah anda kunjungi pada saat pembelian tiket ataupun

transaksi lainnya 100 % responden mengatakan ramah. Hal ini berarti agen

resmi Garuda Indonesia telah menjalankan standardisasi yang baik dalam

hal pelayanan terhadap konsumen.

Walau begitu, sebaiknya perlu ditingkatkan lagi karena bentuk

pelayanan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kepribadian

masing-masing petugas yang melayani konsumen. Oleh karena itu sebaiknya sering

diadakan review dan pelatihan agar pelayanan yang diberikan dapat

melebihi harapan konsumen sehingga kepuasan konsumen dapat selalu

(53)

Total 85% 12% 3% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blank)

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blan k) Count of Q1 0 Q10

Gambar 4.17 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 10

Dari pertanyaan bagaimana dengan sikap staff Garuda Indonesia

(pramugara/i, pilot, layanan tiket, staff office) secara umum, 85 % responden

mengatakan puas dan terdapat 3 % responden mengatakan tidak puas.

Walaupun hanya 3 %, sebaiknya tetap ditangani dengan baik karena 1 %

saja konsumen tidak puas dapat mempengaruhi konsumen lainnya.

Setiap ketidaksesuaian yang ditemukan sebaiknya didokumentasikan

dan secepat mungkin dicari solusinya agar konsumen selalu percaya dan

(54)

Total 67% 6% 27% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blank)

Puas Sangat Puas Tidak Puas (blan k) Count of Q1 1 Q11

Gambar 4.18 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 10

Secara umum permasalahan yang sering menyebabkan kekecewaan

konsumen disemua maskapai penerbangan adalah mengenai ketepatan

jadwal penerbangan. M emang hal ini tidak bisa di dipastikan secara pasti

karena trasportasi penerbangan berbeda dengan trasportasi darat maupun

transportasi air karena tranportasi udara memerlukan konsentrasi yang tinggi

khususnya dalam hal safety. Pesawat tidak bisa sembarangan take off, dan

juga tidak bisa sembarang landing karena kesalah kecil yang terjadi dapat

mengancam keselamatan semua awak dan penumpang pesawat. Oleh karena

itu perlu adanya kesadaran konsumen dalam hal ketepatan waktu

(55)

memberikan yang terbaik terhadap setiap pengguna jasa transportasi Garuda Indonesia. Total 97% 3% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00%

Puas Sangat Puas (blank)

Puas Sangat Puas (blan k) Count of Q1 2

Q12

Gambar 4.19 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 12

Secara keseluruhan, pada diagram diatas dapat kita lihat bahwa 97 %

responden mengatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Garuda

Indonesia dan 3 % menyatakan sangat puas.

Hal tersebut akan medukung terciptanya suatu kepuasan pelanggan

yang berbasis Sistem M anajemen M utu ISO 9001 : 2008 sebagai suatu

(56)

Total 6% 12% 2 9% 47% 6% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00% Ku ra n g Ku ra n g Pr om os i La inny a Ma h a l Ru te Pe n e rb an g an (b la n k ) Kurang Kurang Promosi Lainnya Mahal Rute Penerbangan (blank) Count of Q1 3 Q1 3

Gambar 4.20 Histogram hasil kuesioner pertanyaan nomor 13

Grafik diatas terdiri dari 17 orang responden yang belum pernah

menggunakan Garuda Indonesia. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa

alasan utama konsumen yang belum pernah menggunakan Garuda Indonesia

adalah karena Garuda Indonesia mempunya harga tiket yang mahal. Sebab

(57)

Sumber : Quality Assurance PT. Garuda indonesia

Gambar 4.21 Diagram tulang ikan

Dari gambar diatas dapat kita lihat berbagai hal yang menyebabkan

harga tiket pesawat Garuda Indonesia tinggi atau lebih mahal dari maskapai

penerbangan lain. Hal-hal diatas salah satunya adalah mendukung aspek

safety yang merupakan salah satu poin vital dalam dunia penerbangan.

Ada hal kecil yang belum banyak diketahui masyarakat yaitu salah

satunya mengenai bahan bakar. Bahan bakar mempunyai andil yang cukup

besar yang menyebabkan harga tiket pesawat Garuda Indonesia terbilang

mahal. Perbedaan dengan maskapai lain adalah setiap kali melakukan

penerbangan, bahan bakar yang diisi harus mencukupi rute pulang pergi

(58)

mendarat ditempat yang dituju (keadaan darurat) maka cadangan bahan

bakar dapat mengkondisikan pesawat untuk mendarat di bandara lain atau

kembal ke kota asal. M askapai penerbangan lain yang harganya lebih murah

biasanya hanya membawa bahan bakar secukupnya sehingga biaya

operasionalnya dapat diminimasi. Namun efeknya adalah pesawat harus

memaksakan mendarat di tempat yang telah dituju walaupun pesawat tidak

memungkinkan mendarat karena keterbatasan bahan bakar yang dibawanya.

Sedikit penjelasan ini dapat memberikan gambaran kepada kita bahw a

pengaruh harga yang mahal karena lebih mengutamakan aspek safety dan

kepuasan terhadap setiap pelanggan Garuda Indonesia.

Total 6% 94% 0 % 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 1 00% Tidak Ya (blank) Tidak Ya (blank) Count of Q1 4 Q14

(59)

Dari hasil kuesioner nomor 14 yaitu mengenai responden yang belum

pernah menggunakan Garuda indonesia, terdapat 94 % responden yang

berkeinginan menggunakan Garuda Indonesia. Alasan mereka belum

menggunakan Garuda Indonesia diantaranya adalah karena jarang pergi ke

luar kota dan harga tiket Garuda yang mahal. Oleh karena itu yang menjadi

masukan dari pertanyaan kuesioner nomor 14 adalah responden mempunyai

keinginan yang tinggi untuk menggunakan Garuda Indonesia.

4.3.2 Analisa Jumlah Complaint, Compliment dan S ugestion Tahunan

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 COMPLAINT 196 137 196 265 286 229 232 323 430 334 323 334 COMPLIMENT 47 71 84 73 88 53 69 88 105 121 94 108 SUGGESTION 146 157 106 200 113 116 134 107 164 134 125 154 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

Gambar 4.23 Complaint, Compliment dan Sugestion tahun 2006

Pada tahun 2006, jumlah complaint yang paling tinggi adalah pada

bulan september. Pada bulan ini merupakan musim hujan dimana sering

terjadi cuaca buruk sehingga banyak konsumen yang kompalin mengenai

(60)

sehingga pihak Garuda Indonesia pada tahun tersebut harus banyak

melakukan perbaikan guna mendapatkan kepuasan pelanggan.

0 50 100 150 200 250 300 350 COMPLAINT 323 264 295 223 309 314 260 321 300 202 266 244 compliment 131 93 122 163 164 128 165 152 192 168 225 93 SUGGESTION 133 96 203 132 154 131 129 121 138 118 149 85 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OC T NOV D ES

Gambar 4.24 Complaint, Compliment dan Sugestion tahun 2007

Pada tahun 2007, jumlah complaint termasuk paling tinggi di tiga

tahun terakhir ini yaitu tahun 2006 – 2008. Complaint di tiap bulan dapat

dikatakan tinggi. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa PT. Garuda

Indonesia kurang tepat dalam mengatasi complaint. Akan tetapi,

compliment juga memiliki nilai yang cukup tinggi sehingga etos kerja dari

(61)

0 50 100 150 200 250 300 350 C OMPLAINT 309 301 251 279 254 275 260 271 198 186 205 232 compliment 114 155 144 205 148 168 143 116 136 118 166 135 suggestion 94 55 69 100 115 99 88 119 54 59 76 94

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV D EC

Gambar 4.25 Complaint, Compliment dan Sugestion tahun 2008

Pada tahun 2008 ini, suggestion memiliki rata-rata yang cukup tinggi

dibanding dengan 2 tahun sebelumya. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa

PT. Garuda Indonesia telah berusaha melakukan perbaikan. Dalam Sistem

M anajemen M utu perbaikan berkesinambungan perlu diterapkan agar

dapat meningkatkan kepuasan pelangggan.

4.3.3 Analisa Total Complaint, Compliment dan Sugestion

0 2000 4000

Complaint 3285 3321 3021

Compliment 1001 1796 1748

Sug ges tion 1656 1589 1022

2006 2007 2008

(62)

Dari gambar diatas, jumlah complaint cukup tinggi. Akan tetapi kurang

dirasakan adanya penurunan yang cukup signifikan dalam rangka

mengurangi complaint.

Yang dirasakan cukup tinggi adalah compliment (pujian), sehingga

dapat disimpulkan bahwa Garuda Indonesia memiliki poin lebih

khususnya dalam bidang pelayanan. Dari segi suggestion, sebaiknya setiap

saran yang masuk segera diolah dan dijalankan sesuai dengan

kepentingannya.

Dengan adanya suatu standardisasi berbasis ISO 9001 : 2008

diharapkan dapat meningkatkan brand image PT. Garuda indonesia.

Selain itu juga dapat mengurangi jumlah complaint, meningkatkan

compliment, dan segera melakukan tindakan apabila ada suggestion yang

masuk.

4.3.4 Evaluasi Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Menuju ISO 9001 : 2008

Setelah data yang diperoleh selesai diolah, untuk menganalisis data yang

berkaitan dengan Sistem M anajemen M utu maka di lakukan evaluasi

(63)

Tabel 4.29 Daftar Periksa Klausul 4 SM M ISO 9001 : 2008

4. Sistem M anajemen M utu

4.1 Syarat General

4.1.1 Sudahkah organisasi menetapkan, mendokumentasikan,

mengimplementasikan, mempertahankan Quality

Management System dan peningkatan berkelanjutan dalam

mengefektifkan syarat dari ISO 9001 : 2008 dengan

diberikan berdasarkan pertimbangan :

a. Identifikasi dari proses yang dibutuhkan untuk Quality

Management System dan aplikasi yang dibutuhkan

melalui organisasi.

Ya

b. M endefinisikan hubungan yang terjadi pada setiap

proses.

Ya

c. Determinasi dari kriteia dan metode yang dibutuhkan

untuk pengoprasian yang efektif dan mengontrol

proses tersebut.

Ya

d. Ketersediaan dari sumber daya dan informasi yang

dibutuhkan untuk membantu pengoprasiannya dan

memonitor prosesnya.

(64)

e. M emonitor, mengukur, dan menganalisa proses

tersebut dan mengimplementasikan tindakan yang

dibutuhkan untuk mencapai hasil yang direncanakan

dan juga pengembangan secara terus-menerus dari

proses tersebut.

Ya

4.1.2 Dimana sebuah organisasi memilih untuk melakukan

proses secara outsorching yang memberikan dampak

terhadap kebutuhan berikut :

• Sudahkah organisasi memastikan kontrol proses

Ya

• Sudahkah diidentifikasikan kontrol dari proses yang berasal dari luar agar tetap berada di dalam Quality

Management System

Ya

4.2 Syarat Dokumen

4.2.1 General

4.2.1.1 Sudahkah organisasi menetapkan prosedur dokumen untuk

melakukan :

• Kontrol dokumen

Ya

• Kontrol rekaman Ya

• Audit internal Ya

(65)

• Tindakan koreksi Ya

• Tindakan pencegahan Ya 4.2.1.2 Sudahkan organisasi mengidentifikasikan dan mengontrol

dokumen terutama yang dibutuhkan untuk memastikan

apakah operasi sudah efektif dan kontrol dari proses itu.

Note : prosedur dokumen mungkin berbentuk bermacam-macam

Ya

4.2.2 Quality Manual

4.2.1.2 Sudahkah Quality Manual ditetapkan dan di kontrol Ya

4.2.2.2 Apakah Quality Manual termasuk :

a. Bidang dari Sistem M anajen M utu

Ya

b. Detail dari pengeluaran untuk tiap seksi berdasarkan

kebenaran

Ya

c. Prosedur dokumen atau referensinya Ya

d. Deskripsi dari urutan dan interaksi dari proses

termasuk kedalam sistem manajemen mutu yang

tersangkut paut dengan aktifitas organisasi,

ukurannya, kerumitan dari operasi dan kompetensi

dari personal.

Ya

(66)

4.2.3 Kontrol dari dokumen Ya

4.2.3.1 Sudahkah ditetapkannya prosedur dokumen yang berguna

untuk mengontrol semua dokumen (termasuk dokumen

yang menegaskan sebagai rekaman kualitas)

Ya

4.2.3.2 Apakah prosedur termasuk didalam kontrol untuk :

a. Izin dari kecukupan dokumen sebelumnya untuk

dikeluarkan

Ya

b. Review, update, kebutuhan, dan peninjauan ulang

dokumen

Ya

c. Identifikasi dan revisi dari dokumen sekarang Ya

d. M emastikan dokumen dari versi yang relavan yang

tersedia pada point yang digunakan.

Ya

e. M emastikan bekas dari dokumen tersedia, siap

diidentifikasi, dan dapat diperoleh kembali.

Ya

f. M emastikan dokumen yang berasal dari luar dan

dalam dapat diidentifikasi dan distribusinya dapat

dikontrol.

Ya

g. Untuk mencegah hal yang tidak diharapkan atas

penggunaan dokumen kuno dan untuk menggunakan

identifikasi yang cocok kepada dokumen jika

dokumen tersebut disimpan atas berbagai alasan.

(67)

4.2.4 Pengendalian Rekaman

4.2.4.1 Sudahkah prosedur dokumentasi ditetapkan untuk

diidentifikasi, penyimpanan, mendapatkan kembali,

perlindungan, waktu penyimpanan, penempatan dari

rekaman kualitas.

Ya

4.2.4.2 Apakah rekaman kualitas digunakan untuk kontrol Ya

4.2.4.3 Sudahkah organisasi mengidentifikasikan rekaman kualitas

untuk kebutuhan yang luas di dalam memberikan bukti

dari conformance yang dibutuhkan dan demi operasi yang

efektif berdasarkan Quality Management System.

Ya

4.2.4.4 Pengecekan dari kontrol rekaman di bawah :

• Hasil dari management review

Ya

• Rekaman dari pendidikan, pengalaman, latihan dan kualifikas.

Ya

• Hasil dari review dari jasa yang dibutuhkan dan berikut tindakan pelaksanaan.

Ya

• Rekaman review dari desain pengembangan dan berikut tindakan pelaksanaan.

Ya

• Rekaman verifikasi dari desain pengembangan dan berikut tindakan pelaksanaan.

(68)

• Rekaman validasi desain pengembangan dan berikut tindakan pelaksanaan.

Ya

• Rekaman perubahan desain pengembangan dan berikut tindakan pelaksanaan.

Ya

• Rekaman evaluasi supplier dan tindakan pelaksanaan. Ya

• Identifikasi yang unik dari jasa, dapat diketahui jejaknya saat dibutuhkan.

Ya

• Hasil dari kalibrasi untuk pengukuran dan alat untuk dimonitor.

Ya

• Tanggung jawab dan wewenang untuk merelease jasa. Ya 4.2.4.5 Apakah terdapat pemenuhan bukti yang terekam seperti di

bawah ini :

• Properti dari konsumen yang hilang, rusak, ataupun yang tidak nyaman untuk dipakai dilaporkan ke

konsumen.

Ya

• Rekaman proses validasi. Ya

• Basis dari kalibrasi di dalam kekurangan pelacakan nasional atau standar internasional.

Ya

• Hasil dari pengambilan tindakan korektif. Ya

(69)

Setelah dilakukan evaluasi berdasarkan klausul 4 Sistem M anajemen M utu

ISO 9001 : 2008 pada PT. Garuda Indonesia dinyatakan Sesuai

Tabel 4.30 Daftar Periksa Kalusul 5 SM M ISO 9001 : 2008

5. Tanggung Jawab M anagement

5.1 Komitmen M anajemen

5.1.1 Apakah terdapat bukti komitmen dari Top M anagement

terhadap pengembangan dan peningkatan dari sistem

M anagement M utu seperti di bawah ini :

a. Apakah dengan pengaturan yang cukup dapat

membuat sadar dan terdapatnya kebutuhan yang sah

yang dapat diterapkan ke bidang organisasi dari jasa

yang ditawarkan.

Ya

b. Apakah Top M anagement memulai

tindakan/pengukuran untuk mengkomunikasikan

kepada organisasi pentingnya rapat kebutuhan

konsumen.

(70)

c. Apakah Top M anagement memeriksa sumber

kebutuhan atau memiliki tempat pengukuran untuk

mengumpulkan data dan penyediaan sumber daya

secara tepat waktu untuk mencapai tujuan kualitas.

Ya

d. Apakah tindakan Top management memberikan bukti

dari komitmen dari 8 prinsip management mutu.

Ya

e. Apakah Top M anagement memimpin manajemen

review dari sistem manajemen mutu perusahaan. Ya

5.2 Fokus Terhadap Pelanggan

5.2.1 Apakah Top M anagement mempunyai metodologi untuk

memastikan bahwa keinginan dan harapan konsumen

menentukan terhadap Sistem M anajemen M utu dan hal

tersebut diubah menjadi syarat dan diisi dengan tujuan dari

pencapaian kepuasan pelanggan.

Ya

5.2.2 Apakah obligasi mempunyai hubungan dengan realisasi

jasa, termasuk sah dan identifikasi dari pengaturan syarat

dan pengukuran yang tidak dapat dipungkiri untuk mengisi

yang sama.

Ya

5.3 Quality Policy

5.3.1 a. Sudahkah Top M anagement menetapkan Quality

(71)

Policy

b. Apakah Quality Policy ditandatangani oleh Top

Management

Ya

c. Apakah Quality Policy cocok dengan tujuan dari

organisasi

Ya

d. Apakah Quality Policy termasuk komitmen dari

pernyataan untuk memenuhi syarat kepuasan

konsumen dan peningkatan berkesinambungan.

Ya

e. Apakah Quality Policy dikomunikasikan dan

dimengerti pada level yang cocok didalam

pengukuran yang cukup pada organisasi.

Ya

f. Apakah mekanisme tinjauan dari Quality policy untuk

keserasian sudah ditetapkan secara terus menerus dari

Top M anagement.

Ya

g. Apakah Quality Policy terkontrol ? (4.2.4) Ya

5.4 Rencana

5.4.1.1 Apakah kualitas objektif ditetapkan oleh Top management

pada fungsi yang relavan dan level didalam organisasi.

Ya

5.4.1.2 Apakah pengukuran yang objektif untuk memastikan

efisiensi dan efektifitas dari organisasi.

Gambar

Tabel 4.4 Customer Voice Periode Januari – Desember 2008
Tabel 4.6 Customer Voice Bulanan Tahun 2007
Tabel 4.7 Customer Voice Bulanan Tahun 2008
Tabel 4.14 Hasil Pertanyaan Nomor 5  Q5 Total  Presentase  Jarang 17  52%  Sangat Jarang  12 36%  Sangat Sering  4  12%  (blank)   0%  Grand Total  33 100%
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny”A” dengan hipotermi sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dewan direksi, komisaris independen, dan komite lingkungan terhadap pengungkapan emisi karbon

pengamatan pasang surut pada lokasi Pantai Tirtayasa yang terdekat dengan lokasi Pantai Tanjung Pasir yang akan digunakan dalam penelitian ini.. Grafik Pasang

Salsabila (2013), menunjukan bahwa pemberian dosis 600 kg/ha NPK Pelangipada tanaman mentimun memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang di teliti, dengan adanya pengontrolan ketat pada faktor- faktor luar

Gambar 5: Grafik Hasil Titik Pencocokan Citra Bawah laut dengan Koreksi Gamma dan Histogram Equalization Dari 50 buah tersebut diuji dengan algoritma SIFT tanpa peningkatan

Penelitian yang dilakukan oleh Robiah (2015) yang mengenai Kesulitan-kesulitan Calon Guru dalam Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar Pada Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian yang telah dijabarkan padabab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan, strategi