BAB IV
Teknis Perancangan dan Media
4.1 Teknis Perancangan
Sketsa rancangan langsung dibuat dalam bentuk format digital dengan menggunakan software computer grafis. Program grafis yang berbasis vector, program ini digunakan penulis karena sesuai digunakan untuk proses digitalisasi logo.
Dalam proses membuat logo penulis langsung menerapkan pada bentuk digital, tool yang digunakan dalam program grafis adalah pen tool untuk membuat icon – icon Kota Tangerang yang nantinnya digabung dengan huruf pada logo atau logotype.
4.1.1 Bentuk Visualisasi logogram
Bentuk awal logo yang dipakai dalam visual logo adalah pembuatan icon – icon pada logo yang menjadi logogram pada logo city brand Kota Tangerang dalam bentuk digital.
Tabel IV.1. Siluet Logogram
No Icon Keterangan
1. Siluet Barongsai 2. Siluet Masjid Al azhom 3. Siluet Gedung - Gedung 4. Icon Air 4.1.2 Visual logotype
Font yang digunakan dalam pembuatan logotype adalah “Showcard Gothic” karena memiliki kharakteristik tidak kaku namum tetap dapat dibaca dengan jelas, bentuk hurufnnya yang lebar dan besar sehingga cocok untuk digabungkan dengan icon – icon Kota Tangerang yang akan dijadikan sebagai logogram.
Gambar IV.1 (logotype) 4.1.3 Penambahan Slogan
“ Natural, Religious,and Modern “ adalah slogan yang dipilih oleh penulis, dengan filosofi dari Kota Tangerang yang berhasil mendapatkan predikat kota metropolotan langit biru oleh Kementerian Negeri Lingkungan Hidup Republik Indonesia membuktikan bahwa Kota Tangerang masih menjadi kota yang udara cukup baik. Selain itu kota Tangerang memiliki Motto membangun Kota Tangerang dengan Akhlakul Kharimah sehingga membuat Kota Tangerang menjadi kota yang bernuansa islami dan lebih mengedepankan unsur – unsur keagamaan dalam membangun kota. Saat ini Kota Tangerang sudah menjadi modern city dengan terlihat dibangunnya beberapa pembangunan – pembangunan di Kota Tangerang yang sekarang sudah dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Tangerang atau masyrakat dari luar Kota Tangerang.
Penulisan slogan “Natural, Relegious,and Modern” menggunakan font Rage Italic.
Gambar IV.3. (Keterangan Warna Slogan)
4.1.4 Penggabungan Logo
Tabel IV.2. Tahap –tahap perancangan
No Keterangan Tahap – tahan Perancangan 1. Tahap 1 Perancangan 2. Tahap 2 Perancangan 3. Tahap 3 Perancangan
4. Tahap 4 Perancangan 5. Tahap 5 Perancangan 6. Tahap 6 Perancangan
4.1.4 Hasil Akhir Logo
Gambar IV.4 ( Hasil akhir logo)
Gambar 4.5 (penjelasan logo)
Keterangan
1. Barongasi adalah salah satu kesenian dari negeri cina, masyarakat Etnis Tiong Howa mulai masuk kedalam Kota Tangerang sekitar abad 7 M dan mereka dikenal dengan sebutan “Cina Benteng”. Cina benteng adalah kumpulan masyarakat Etnis Tiong Howa yang tinggal di sekitar aliran sungan Cisadane yang dahulunnya adalah Benteng Pertahanan yang berfungsi untuk pengemanan mencegah serangan dari kesultanan Banten oleh pertahanan Belanda di Pulau Jawa. Budaya cina yang dibawa kedalam Kota Tangerang sangatlah kuat sekali, terbukti dengan adannya tempat-tempat ibadah yang termasuk dalam 9 Cagar Budaya Kota Tangerang yaitu “ Klenteng Boen Tek Bio dab Klenteng Boen San Bio”, dan tidak hanya itu saja Rumah Arsitektur Cina (Benteng Heritage) yang juga masih dalam budaya cina. Selain peningglaan bersejarah, kesenian dan acara – acara adat cina juga menjadi daua tarik para
wisatawan domestik atau pun Internasional untuk datang ke Kota Tangerang.
Penggunaan warna dalam logo juga penulis mengambil dari warna kebesaran dari budaya Cina, Yaitu Merah dan kuning keemasan. Warna merah mempunyai filosifi menggambarkan keadaan yang terang, ceria dalam kehidupan masyarakat, kemakmuran, semangat hidup dan keberuntungan. Sehingga penulis berharap dengan warna adannya warna merah dalam logo membuat Kota Tangerang lebih meningkat lagi dari sektor perekonomian khususnnya masyrakat Kota Tangerang serta untuk sektor bisnis.
2. Siluet Masjid Al-Azhom yang terdapat pada huruf “NGE” pada Logo TANGERANG, pemilihan masjid Al Azhom karena merupakan salah satu Obyek Pariwista Kota Tangerang karena termasuk didalam Masjid dengan kubah terbesar di Tangerang, selain itu juga masjid Al Azhom adalah salah satu icon Kota Tangerang yang dibangun pada jaman pemerintahan Walikota Bapak Wahidin Halim yang memiliki motto kota Akhlakul Karimah. Akhlakul Karimah dalam perkembangan Kota Tangerang mengedepankan nilai – nilai keislaman dan tidak hanya itu, agar masyarakat Kota Tangerang tetap menghargai dan menghormati perbedaan antar umat beragama. Mayoritas Masyarakat Kota
Tangerang mayoritas memeluk agama Islam, dan selebihnnya memeluk agama Protestan, Hindu, Budha, dll.
Pemilihan warna Hijau oleh penulis adalah warna hijau mempunyai makna tenang, natural, alami. Selain itu juga, warna hijau yang bernuasa dengan agama islam. Tertulis dalam Al Qur’an, warna hijau adalah warna kegemaran Rasullah SAW, warna – warna untuk symbol islam di dunia adalah hijau, dan warna surga.
3. Siluet bangunan perkotaan yang terdapat di dalam huruf “RA” pada logo TANGERANG, perkembangan Kota Tangerang yang sekarang menuju Kota Metropolitan dengan segala perkembangan disemua sektro terutama dalam sektor pembangunan, bisnis, dan pendidikan. Di Kota Tangerang sendiri, sudah terdapat 4 pusat pembelanjaan 3 diantarannya baru dibuat beberapa tahun ini. Selain pusat pembelanjaan, juga mulai dengan dioperasikannya bus trans JABODETABEK yaitu Bus line sehingga mempermudah masyrakat untuk datang dan keluar Kota Tangerang.
Pemilihan warna kuning pada Logo karena kuning memiliki karakteristik ceria, optimis. Dalam dunia bisnis, warna kuning tergolong kepada untuk bisnis yang sifatnnya kegiatan yang menyenangkan,atau hiburan.
4. Icon aliran air adalah perumpamaan dari aliran sungai yang ada di Kota Tangerang, yaitu sungai cisadane. Fungsi
sungai cisadane dari jaman Belanda sampai bagi masyarakat Kota Tangerang adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, yaitu mencuci, mandi, dan mengairi lahan – lahan pertanian yang ada di Kota Tangerang. Oleh karena itu, pemilihan Sungai Cisadane dalam logo TANGERANG, karena masyarakat sudah menggap bahwa sungai cisadane adalah bagian dari Kota Tangerang terbukti dengan adannya kegiatan acara tahunan yang dilakukan di Kota Tangerang yaitu Festival Cisadane. Festifal cisadane adalah acara tahunan yang dilakukan oleh Pemerintahan Kota Tangerang,yang dilakukan disepanjang aliran sungai cisadane.
Warna biru dipilih oleh penulis, karena warna biru adalah warna dari air yang disimbolkan air sungai cisadane. Selain itu, warna biru memiliki karakteristik kepercayaan dan trustfulness.
5. “ Natural, Religious,and Modern “ adalah slogan yang dipilih oleh penulis, dengan berfilosofi dari Kota Tangerang yang berhasil mendapatkan predikat kota metropolotan langit biru oleh Kementrian Negeri Lingkungan Hidup Republik Indonesia membuktikan bahwa Kota Tangerang masih menjadi kota yang udara cukup baik. Selain itu kota Tangerang memiliki Motto Bangun Kota Tangerang dengan Akhlakul Kharimah sehingga membuat Kota Tangerang menjadi kota yang bernuansa islami dan lebih
mengedepankan unsur – unsur keagamaan dalam membangun Kota. Saat ini Kota Tangerang sudah menjadi Kota Modern dengan terlihat dibangunnya beberapa pembangunan – pembangunan di Kota Tangerang yang sekarang sudah dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Tangerang atau masyrakat dari luar Kota Tangerang.
4.3 Media Utama
Media utama yang akan dibuat adalah penerapan logo city brand Kota Tangerang ini menjelaskan tentang konsep, ketentuan warna, variasi logo dan pengaplikasian logo yang merupakan bagian dari suatu perancangan identitas visual. Pedoman Penerapan logo city brand sebuah pedoman sebagai media acuan untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi identitas (logo) tersebut agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam penempatannya pada berbagai media.
Gambar IV.7. (daftar isi)
Gambar IV.9. (abstraksi)
Gambar IV.11. (ide konsep logo)
Gambar IV.13. (al azhom)
Gambar IV.15. (sungai cisadanei)
Gambar IV.17. (typography)
Gambar IV. 19. (visi dan misi)
Gambar IV.21 (penjelasan warna logo)
Gambar IV.23. (proporsi ukuran logo)
Gambar IV.25. (logo hitam putih)
Gambar IV.27. (penerapan logo yang salah)
Gambar IV.29. (kop surat)
Gambar IV.31. (amplop)
Gambar IV.33. (kartu nama)
Gambar IV.35. (memo)
Gambar IV.37. (stempe)
Gambar IV.39. (flayer)
Gambar IV.41. (x-banner)
Gambar IV.43. (jam dinding)
Gambar IV.45. (payung)
Gambar IV.47. (sovenir kaos)
Gambar IV.49. (cover belakang)
4.4 Biaya Produksi
Tabel IV. 3. Biaya Produksi Media Luar Ruang / ATL
Jenis Media Keterangan
Baliho Jumlah Cetak 10 buah
Ukuran 60m X 160m Bahan
Jenis Cetak Digital Printing Biaya
Ongkos Rp. 1.200.000 X 10
Rp.
Jumlah Rp.
12.000.000
Total Rp.
12.000.000
Tabel IV.4 Biaya Media Stationary
Jenis Media Keterangan
Kop Surat Jumlah Cetak 5 Rim (2500 lbr)
Ukuran A4
Bahan Art Paper 80 gr
Jenis Cetak Offsett Biaya
Ongkos Rp. 164.000 /Rim X 5
Rp. 820.000
Jumlah Rp. 820.000
Kop Surat Faks Jumlah Cetak 5 Rim (2500 lbr)
Ukuran A4
Bahan Art Paper 80 gr
Jenis Cetak Offsett Biaya
Ongkos 86.600/Rim X 5
Rp. 433.000
Jumlah Rp. 433.000
Ukuran 23cm X 11cm Bahan Art Paper 150 gr Jenis Cetak Offsett
Biaya
Ongkos Rp. 629/lbr X 2500
Rp. 1.730.000
Jumlah Rp. 1.730.000
Amplop Besar Jumlah Cetak 2500 lbr
Ukuran 24cm X 35cm
Bahan Art Paper 150 gr Jenis Cetak Offsett
Biaya
Ongkos 1.636/lbr X 2500
Rp. 4.090.000
Jumlah Rp. 4.090.000
Kartu Nama Jumlah Cetak 100 Box (1 Box = 100lbr)
Ukuran 9cm X 5,5 cm
Bahan Art Carton 260 gr Jenis Cetak Digital Printing
Biaya
Ongkos Rp. 60.000 / Box X 100
Rp. 6.000.000
Jumlah Rp. 6.000.000
Ukuran
Bahan PVC
Jenis Cetak Digital Printing Biaya Ongkos Rp. 7.000 /buah X 2500 RP. 17.500.000 Jumlah RP. 17.500.000
Memo Jumlah Cetak 5 Rim (2500 lbr)
Ukuran A4
Bahan Art Paper 80 gr
Jenis Cetak Offsett Biaya
Ongkos Rp. 164.000 /Rim X 5
Rp. 820.000
Jumlah Rp. 820.000
Kwitansi Jumlah Cetak 30 Buku
Ukuran
Bahan NCR / kertas karbon
Jenis Cetak Offset
Biaya
Ongkos Rp. 5.367/buku X 30
Rp. 161.000
Stempel Jumlah Cetak 10 Buah Ukuran 3cm X 7,7cm Bahan
Jenis Cetak Digital Printing Biaya
Ongkos Rp. 30.000 X 10
Rp. 300.000
Jumlah Rp. 300.000
Kalender Jumlah Cetak 2500 Buah
Ukuran A5
Bahan Artpaper 210 gr
Jenis Cetak Digital Printing Biaya Ongkos Rp. 6.212 / Buah X 2500 Rp. 15.530.000 Jumlah Rp. 15.530.000 Total Rp. 47.384.000
Tabel IV.5. Biaya Media Cetak / BTL
X – banner Jumlah Cetak 100 buah
Ukuran 60 cm X 160 cm
Bahan Vinly
Jenis Cetak Digital Print Biaya
Ongkos 120.000 /set X 100
12.000.000
Jumlah 12.000.000
Poster Jumlah Cetak 20 Rim (10.000 lbr)
Ukuran A3 (29.7 x 42cm)
Bahan Art Paper 120 gr
Jenis Cetak Offset
Biaya
Ongkos Rp. 480/lbr X 10.000lbr
Rp. 4.800.000
Jumlah Rp. 4.800.000
Flayer Jumlah Cetak 20 Rim (10.000 lbr)
Ukuran A5 (14,8 x 21 Cm)
Bahan Art Paper 120 gr
Jenis Cetak Offset
Biaya Ongkos Cetak Rp. 160/lbr X 10.000lbr Rp. 1.600.000 Jumlah Rp. 1.600.000 Total Rp. 18.400.000
Tabel IV.6 Biaya Media Souvenir
Ukuran
Bahan Digital Printing Jenis Cetak Biaya Ongkos Rp 50.000 X 100 Rp 5.000.000 Jumlah Rp 5.000.000
Jam Dinding Jumlah Cetak 100 buah
Ukuran Bahan
Jenis Cetak Digital Printing Biaya
Ongkos Rp. 5000 X 100 Rp. 500.000
Jumlah Rp. 500.000
Gelas Jumlah Cetak 100 buah
Ukuran Bahan
Jenis Cetak Digital Printing Biaya Ongkos Rp 12.000 X 100 Rp. 1.200.000 Jumlah Rp. 1.200.000
Ukuran Bahan
Jenis Cetak Digital Printing Biaya Ongkos Rp. 10.000 X 100 Rp. 1.000.000 Jumlah Rp. 1.000.000
Topi Jumlah Cetak 100 buah
Ukuran Bahan
Jenis Cetak Bordir
Biaya Ongkos Rp. 25.000 X 100 Rp. 2.500.000 Jumlah Rp. 2.500.000 Total Rp. 10.200.000