• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR-IMPOR, KUNJUNGAN WISMAN, TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL, TRANSPORTASI, NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR-IMPOR, KUNJUNGAN WISMAN, TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL, TRANSPORTASI, NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 1 No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NFLASI

,

E

KSPOR

-I

MPOR

,

K

UNJUNGAN

W

ISMAN

,

T

INGKAT

P

ENGHUNIAN

K

AMAR

H

OTEL

,

T

RANSPORTASI

,

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

,

D

AN

H

ARGA

P

RODUSEN

G

ABAH

.

 Di bulan Juni 2014, tiga kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,20 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,55 persen, dan Medan sebesar 0,60 persen. Sedangkan kota Pematangsiantar mengalami deflasi yaitu sebesar 0,09 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 mengalami inflasi sebesar 0,52 persen.

 Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Juni 2014 di Medan antara lain: daging ayam ras, bawang merah, wortel, bayam, sepeda motor, telur ayam ras dan kembung/gembung.

 Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Mei 2014 mengalami peningkatan 27,94 persen dibanding April 2014, yaitu dari US$651,74 juta menjadi US$833,82 juta. Namun bila dibandingkan dengan Mei 2013, ekspor Sumatera mengalami penurunan 1,15 persen. Sementara bila dihitung akumulasi sepanjang Januari hingga Mei 2014, total nilai ekspor Sumatera Utara mencapai US$3,87 miliar mengalami penurunan 4,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

 Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Mei 2014 mencapai US$462,751 juta, atau turun sebesar 0,52 persen dibanding bulan April 2014 yang sebesar US$465,16 juta. Namun, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor Mei 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen.

 Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Mei 2014 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$371,07 juta, angka ini naik hingga 98,88 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar US$186,58 juta.

 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada bulan Mei 2014 mencapai 22.345 orang, mengalami kenaikan sebesar 17,16 persen dibanding yang datang pada bulan April 2014 yang mencapai 19.072 orang.

 TPK hotel berbintang di Sumatera Utara pada bulan Mei 2014 mencapai rata-rata 44,85 persen, atau naik 2,68 poin dibanding TPK hotel berbintang bulan April 2014 yang sebesar 42,17 persen.

 Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kuala Namu selama bulan Mei 2014 mencapai 248.371 orang, atau naik sebesar 5,20 persen jika dibandingkan dengan bulan April 2014 yang mencapai 236.090 orang.

 Jumlah penumpang angkutan laut antar pulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan Mei 2014 tercatat sebanyak 5.485 orang, turun 19,92 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 6.849 orang.  Pada Juni 2014, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 101,09, atau mengalami kenaikan

0,15 persen dibandingkan dengan NTP Mei 2014 sebesar 100,94. Sedangkan NTP Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan pada Juni 2014 (2012=100) tercatat sebesar 101,18, atau mengalami kenaikan 0,13 persen dibandingkan dengan NTP Mei 2014 sebesar 101,05. NTP per subsektor masing-masing tercatat sebesar 101,11 untuk subsektor padi & palawija (NTPP); 97,38 untuk subsektor hortikultura (NTPH); 100,11 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR); 106,14 untuk subsektor peternakan (NTPT); dan 97,99 untuk subsektor perikanan (NTNP). Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Juni 2014 sebesar 103,96 atau turun 0,05 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

(2)

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

A.

INFLASI

Pada bulan Juni 2014, tiga kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,20 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,55 persen, dan Medan sebesar 0,60 persen. Sedangkan kota Pematangsiantar mengalami deflasi yaitu sebesar 0,09 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 mengalami inflasi sebesar 0,52 persen.

Terjadinya inflasi pada bulan Juni 2014 menyebabkan laju inflasi kumulatif (bulan Juni 2014 terhadap bulan Desember 2013) masing-masing kota sebagai berikut: Sibolga 1,55 persen, Pematangsiantar sebesar 1,81 persen, Medan sebesar 1,31 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,79 persen. Sementara itu, inflasi kumulatif untuk Sumatera Utara sebesar 1,34 persen.

Terjadinya inflasi pada bulan Juni 2014 juga menyebabkan laju inflasi year on year (bulan Juni 2014 terhadap bulan Juni 2013) masing-masing kota sebagai berikut: Sibolga 4,75 persen, Pematangsiantar 8,14 persen, Medan 6,03 persen, dan Padangsidimpuan 5,79 persen. Sementara itu, inflasi year on year untuk Sumatera Utara sebesar 6,17 persen.

Tabel 1.

Inflasi Bulan Juni 2014, Inflasi Kumulatif,

dan Inflasi Year on Year Bulan Juni 2014 Terhadap Bulan Juni 2013 Menurut Kota di Sumatera Utara (2012=100)

No. Kota Juni IHK 2013 IHK Desember 2013 IHK Mei 2014 IHK Juni 2014 Inflasi Juni 2014 Inflasi Kumulatif 2014 Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Sibolga 106,83 110,19 111,68 101,90 0,20 1,55 4,75 2. Pematangsiantar 106,38 113,00 115,14 115,04 -0,09 1,81 8,14 3. Medan 106,54 111,50 112,29 112,96 0,60 1,31 6,03 4. Padangsidimpuan 104,92 110,13 110,39 111,00 0,55 0,79 5,79 5. Sumatera Utara 106,45 111,53 112,44 113,02 0,52 1,34 6,17

Terjadinya inflasi di Medan pada bulan Juni 2014 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas antara lain: daging ayam ras, bawang merah, wortel, bayam, sepeda motor, telur ayam ras dan kembung/gembung. Adapun persentase kenaikan harga komoditas tersebut antara lain sebagai berikut:

 Harga daging ayam ras naik sebesar 12,85 persen.  Harga bawang merah naik sebesar 18,98 persen.  Harga wortel naik sebesar 48,71 persen.

 Harga bayam naik sebesar 21,06 persen.  Harga sepeda motor naik sebesar 2,95 persen.  Harga telur ayam ras naik sebesar 7,25 persen.  Harga kembung/gembung naik sebesar 5,92 persen.

Dari 23 kota di Pulau Sumatera, sebanyak 22 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,83 persen dan inflasi terendah terjadi di Bukittinggi sebesar 0,09 persen. Sedangkan Pematangsiantar merupakan satu-satunya kota yang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,09 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 3

Di Indonesia, dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 76 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 1,29 persen dan inflasi terendah terjadi di Tual sebesar 0,06 persen. Sedangkan 6 (enam) kota lainnya mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Maumere sebesar 0,72 persen dan deflasi terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar 0,09 persen.

B.

EKSPOR-IMPOR

1.

Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Mei 2014 mengalami peningkatan 27,94 persen dibanding April 2014, yaitu dari US$651,74 juta menjadi US$833,82 juta. Namun bila dibandingkan dengan Mei 2013, ekspor Sumatera mengalami penurunan 1,15 persen. Sementara bila dihitung akumulasi sepanjang Januari hingga Mei 2014, total nilai ekspor Sumatera Utara mencapai US$3,87 miliar mengalami penurunan 4,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Gambaran fluktuasi ekspor melalui Sumatera Utara untuk bulan Januari–Mei 2014 dan beberapa periode lainnya disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2.

Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun 2009–2014

Tahun

Ekspor Impor Neraca (000 US$) Perubahan (%) Berat Bersih (Ton) Nilai FOB (000 US$) Berat Bersih (Ton) Nilai CIF (000 US$) Nilai Ekspor Nilai Impor Neraca (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2009 8 058 927 6 460 118 5 236 554 2 724 234 3 735 884 -30,25 -26,29 -32,88 2010 7 992 103 9 147 778 6 171 734 3 576 248 5 571 530 41,60 31,28 49,14 2011 8 161 003 11 883 268 6 718 063 4 953 462 6 929 806 29,90 38,51 24,38 2012 8 695 942 10 393 936 6 813 898 5 164 751 5 229 185 -12,53 4,27 -24,54 2013 9 275 859 9 597 907 6 922 414 5 108 737 4 489 170 -7,66 -1,08 -14,15 Jan-Mei'13 **) 3 769 666 4 060 829 2 939 353 2 173 592 1 887 237 Jan-Mei'14 *) 3 598 257 3 873 102 3 153 799 2 127 534 1 745 568 -4,62 -2,12 -7,51 Mei'13 792 525 843 554 647 250 459 238 384 316 Jun'13 728 291 736 644 534 020 432 444 304 200 -12,67 -5,83 -20,85 Jul'13 780 478 803 818 701 436 491 406 312 412 9,12 13,63 2,70 Agust'13 717 021 695 697 480 577 387 461 308 236 -13,45 -21,15 -1,34 Sept'13 743 379 793 639 498 072 396 194 397 445 14,08 2,25 28,94 Okt'13 925 307 857 627 687 229 480 349 377 278 8,06 21,24 -5,07 Nov'13 895 025 877 869 487 973 353 792 524 077 2,36 -26,35 38,91 Des'13 716 692 771 784 593 754 393 499 378 285 -12,08 11,22 -27,82 Jan'14 649 407 720 094 711 440 437 660 282 434 -6,70 11,22 -25,34 Feb'14 787 635 829 731 442 528 363 193 466 538 15,23 -17,01 65,18 Mar'14 812 179 837 720 522 685 398 774 438 946 0,96 9,80 -5,91 Apr'14 **) 557 533 651 735 726 606 465 156 186 579 -22,20 16,65 -57,49 Mei'14 *) 791 503 833 822 750 540 462 751 371 071 27,94 -0,52 98,88 Catatan : *) Angka Sementara

(4)

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 Grafik 1.

Perkembangan Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Januari 2009–Mei 2014

1.1.

Ekspor Menurut Sektor

Peran dan perkembangan ekspor Sumatera Utara menurut sektor untuk Januari–Mei 2014 dibanding tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3 dan Grafik 2. Ekspor produk Pertanian turun 18,81 persen, demikian juga ekspor produk Minyak dan gas, dan sektor lainnya yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 87,23 persen dan 96,23 persen. Sementara ekspor dari sektor Pertambangan dan penggalian serta sektor industri mengalami peningkatan sebesar 193,85 persen dan 0,52 persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap keseluruhan ekspor Januari-Mei 2014, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 76,51 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 23,26 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan dan penggalian adalah sebesar 0,23 persen.

Tabel 3.

Nilai Ekspor Sumatera Utara Menurut Sektor Januari–Mei 2014

Sektor

Nilai FOB (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Pertanian 181 092 180 920 1 109 746 901 029 -0,09 -18,81 21,70 23,26 Industri 468 279 651 014 2 947 687 2 963 149 39,02 0,52 78,08 76,51 Pertambangan dan Penggalian 2 341 1 875 3 022 8 880 -19,91 193,85 0,22 0,23

Minyak dan Gas 22 13 321 41 -40,91 -87,23 0,00 0,00

Lainnya 1 0 53 2 -100,00 -96,23 0,00 0,00

Jumlah 651 735 833 822 4 060 829 3 873 101 27,94 -4,62 100,00 100,00 Catatan : *) Angka Sementara

**) Angka Perbaikan 0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2009 2010 2011 2012 2013 2014 (000 US $) Ekspor Neraca Perdagangan Impor

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 5 Grafik 2.

Struktur Nilai Ekspor Sumatera Utara Januari–Mei 2013 dan 2014

1.2.

Ekspor Menurut Golongan Barang HS (

Harmonized System Code

) 2 Dijit

Pada bulan Mei 2014, delapan komoditi ekspor Sumatera Utara mengalami peningkatan nilai ekspor dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$167,59 juta (79,93 persen); berbagai produk kimia sebesar US$13,33 juta (26,53 persen); kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$10,13 juta (25,02 persen); ikan dan udang sebesar US$5,32 juta (28,40 persen); buah-buahan sebesar US$3,38 juta (14,55 persen); tembakau sebesar US$2,99 juta (8,87 persen); bahan kimia organik sebesar US$2,40 juta (10,06 persen); serta sabun dan preparat pembersih naik sebesar US$2,15 juta (12,46 persen). Sementara itu dua komoditi mengalami penurunan yaitu karet dan barang dari karet sebesar US$16,72 juta (turun 12,51 persen); kayu dan barang dari kayu sebesar US$3,38 juta (18,34 persen).

Tabel 4.

Ekspor Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari–Mei 2014

Golongan Barang (HS 2 Dijit)

Nilai FOB (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

15 Lemak & Minyak Hewan / Nabati 209 657 377 246 1 656 181 1 614 571 79,93 -2,51 45,24 41,69 40 Karet Dan Barang Dari Karet 133 668 116 952 963 983 704 515 -12,51 -26,92 14,03 18,19 38 Berbagai Produk Kimia 50 261 63 594 257 370 288 715 26,53 12,18 7,63 7,45 09 Kopi, Teh, Rempah-rempah 40 491 50 621 162 503 182 770 25,02 12,47 6,07 4,72 24 Tembakau 33 703 36 692 112 641 144 443 8,87 28,23 4,40 3,73 29 Bahan Kimia Organik 23 865 26 265 101 063 118 819 10,06 17,57 3,15 3,07 03 Ikan Dan Udang 18 739 24 061 83 476 102 721 28,40 23,05 2,89 2,65 08 Buah-buahan 23 197 26 572 64 147 98 325 14,55 53,28 3,19 2,54 34 Sabun Dan Preparat Pembersih 17 274 19 426 84 293 85 453 12,46 1,38 2,33 2,21 44 Kayu, Barang Dari Kayu 18 430 15 050 74 329 81 007 -18,34 8,98 1,80 2,09

Total 10 Golongan Barang 569 285 756 479 3 559 986 3 421 339 32,88 -3,89 90,72 88,34 Lainnya 82 450 77 343 500 843 451 762 -6,19 -9,80 9,28 11,66 Total 651 735 833 822 4 060 829 3 873 101 27,94 -4,62 100,00 100,00

Catatan : *) Angka Sementara **) Angka Perbaikan Pertanian, 27.33% Industri, 72.59% Pertam-bangan Penggalian, 0,07% Minyak dan Gas, 0.01% Januari - Mei 2013 Pertanian, 23.26% Industri, 76.51% Pertam-bangan Penggalian, 0,23% Minyak dan Gas, 0.00% Januari - Mei 2014

(6)

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

Selama Januari–Mei 2014, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) di atas memberikan kontribusi 88,34 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Sementara itu peranan ekspor di luar 10 golongan barang pada Januari-Mei 2014 sebesar 11,66 persen. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut turun 3,89 persen terhadap periode yang sama tahun 2013.

1.3.

Ekspor Menurut Negara Tujuan Utama

Pada bulan Mei 2014, ditinjau dari distribusi ke berbagai wilayah perdagangan dunia, sekitar 31,37 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia. Negara Tiongkok, India, dan Jepang merupakan pangsa ekspor terbesar untuk kawasan ini, masing-masing sebesar US$74,86 juta, US$57,79 juta, dan US$48,35 juta. Negara Belanda dan Italia untuk kawasan Uni Eropa dengan nilai ekspor masing-masing US$29,53 juta dan US$25,69 juta. Negara utama lainnya yang juga mempunyai nilai ekspor yang besar yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$82,97 juta; Rusia sebesar US$16,04 juta; Turki US$9,89 juta; Kamboja sebesar US$29,57 juta; dan Yunani sebesar US$42,80 juta.

Tabel 5.

Ekspor Sumatera Utara Menurut Negara Tujuan Januari–Mei 2014

Negara Tujuan

Nilai FOB (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ASIA (Diluar ASEAN) 221 124 261 537 1 599 823 1 330 731 18,28 -16,82 31,37 34,36

116 Tiongkok 71 019 74 855 493 302 519 196 5,40 5,25 8,98 13,41 111 Japan 51 729 48 352 441 090 272 844 -6,53 -38,14 5,80 7,04 133 India 46 739 57 792 430 381 231 776 23,65 -46,15 6,93 5,98 Asia Lainnya 51 637 80 538 235 050 306 915 55,97 30,57 9,66 7,92 UNI EROPA 94 473 122 866 590 421 548 998 30,05 -7,02 14,74 14,17 512 Netherlands 29 645 29 527 140 895 180 476 -0,40 28,09 3,54 4,66 526 Italy 13 223 25 685 91 716 100 873 94,24 9,98 3,08 2,60 Uni Eropa Lainnya 51 605 67 654 357 810 267 649 31,10 -25,20 8,11 6,91

NEGARA UTAMA LAINNYA 146 571 181 260 671 804 804 879 23,67 19,81 21,74 20,78

411 United States 76 017 82 967 306 650 352 831 9,14 15,06 9,95 9,11 572 Russian Federation 18 373 16 043 93 747 119 663 -12,68 27,64 1,92 3,09 154 Turkey 18 581 9 888 104 412 116 102 -46,78 11,20 1,19 3,00 126 Cambodia 26 745 29 567 91 809 115 852 10,55 26,19 3,55 2,99 211 Egypt 6 855 42 795 75 186 100 431 524,29 33,58 5,13 2,59

Total 10 Negara Tujuan 358 926 417 471 2 269 188 2 110 044 16,31 -7,01 50,07 54,48 Lainnya 292 809 416 351 1 791 641 1 763 057 42,19 -1,60 49,93 45,52 Total 651 735 833 822 4 060 829 3 873 101 27,94 -4,62 100,00 100,00 Catatan : *) Angka Sementara

**) Angka Perbaikan

Selama bulan Mei 2014, enam negara tujuan utama mengalami peningkatan nilai ekspor, dimana peningkatan terbesar terjadi ke Yunani yaitu sebesar 524,29 persen, Italia sebesar 94,24 persen, India sebesar 23,65 persen, Kamboja sebesar 10,55 persen, Amerika Serikat sebesar 9,14 persen, Tiongkok sebesar 5,40 persen. Di sisi lain negara tujuan utama yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah Turki turun sebesar 46,78 persen, Rusia sebesar -12,68 persen, Jepang turun 6,53 persen, dan Belanda turun sebesar 0,40 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 7

Secara keseluruhan, selama bulan Mei 2014, ekspor kesepuluh negara tujuan utama di atas memberikan peran sebesar 50,07 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Dari sisi pertumbuhan nilai ekspor, bulan Mei 2014 mengalami peningkatan sebesar 16,31 persen dibanding bulan April 2014.

2.

Perkembangan Impor

Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Mei 2014 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) mencapai US$462,751 juta, atau turun sebesar 0,52 persen dibanding bulan April 2014 yang sebesar US$465,16 juta. Namun, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor Mei 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen, yakni dari US$459,24 juta pada bulan Mei 2013 menjadi US$462,75 juta pada bulan Mei 2014.

2.1. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Dari total impor Sumatera Utara pada Mei 2014, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu 55,57 persen (US$257,17 juta), diikuti barang konsumsi 26,28 persen (US$121,62 juta), dan barang modal 18,15 persen (US$83,97 juta).

Dibandingkan bulan sebelumnya golongan barang Modal dan barang konsumsi mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 30,59 persen dan 1,67 persen, sedangkan bahan baku penolong mengalami penurunan sebesar 8,56 persen.

Pangsa impor terbesar untuk periode Januari–Mei 2014 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai 62,07 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 15,40 persen dan 22,52 persen. Pangsa impor untuk golongan barang konsumsi dan barang modal mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya pangsa impor untuk bahan baku/penolong peningkatan.

Tabel 6.

Impor Sumatera Utara Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari–Mei 2014

Penggunaan Golongan Barang

Nilai CIF (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Barang Modal 64 301 83 969 354 310 327 745 30,59 -7,50 18,15 15,40 Bahan Baku Penolong 281 235 257 166 1 324 049 1 320 654 -8,56 -0,26 55,57 62,07 Barang Konsumsi 119 621 121 617 495 233 479 136 1,67 -3,25 26,28 22,52

Total 465 156 462 751 2 173 592 2 127 534 -0,52 -2,12 100,00 100,00 Catatan : *) Angka Sementara

(8)

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 Grafik 3.

Nilai Impor Menurut Kelompok Barang Ekonomi Sumatera Utara, Januari–Mei 2013 dan 2014*)

2.2. Impor Menurut Komoditas Utama

Nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Mei 2014 mengalami peningkatan 0,42 persen atau naik sebesar US$1,48 juta, sedangkan untuk golongan barang lainnya mengalami penurunan 3,52 persen atau turun US$3,88 juta. Nilai impor terbesar Mei 2014 berasal dari golongan barang bahan bakar mineral (HS 27) yang mencapai US$106,23 juta, disusul oleh golongan barang ampas/sisa industri makanan (HS 23) yaitu sebesar US$52,79 juta, dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$43,62 juta.

Tabel 7.

Impor Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari–Mei 2014

Golongan Barang (HS 2 Dijit)

Nilai CIF (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

27 Bahan Bakar Mineral 128 749 106 233 627 126 630 039 -17,49 0,46 22,96 29,61 84 Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 47 920 43 615 157 466 192 063 -8,98 21,97 9,43 9,03 23 Ampas / Sisa Industri Makanan 47 086 52 793 153 598 177 124 12,12 15,32 11,41 8,33 39 Plastik Dan Barang Dari Plastik 26 908 24 201 101 273 123 614 -10,06 22,06 5,23 5,81 31 Pupuk 26 327 36 135 71 527 113 323 37,25 58,43 7,81 5,33 28 Bahan Kimia Anorganik 22 897 23 919 109 322 106 186 4,46 -2,87 5,17 4,99 85 Mesin / Peralatan Listik 11 337 15 834 161 676 95 176 39,67 -41,13 3,42 4,47 72 Besi Dan Baja 16 841 15 639 136 488 86 330 -7,14 -36,75 3,38 4,06 10 Gandum-ganduman 16 226 26 216 82 809 66 392 61,57 -19,83 5,67 3,12 40 Karet Dan Barang Dari Karet 10 394 11 579 50 127 48 464 11,40 -3,32 2,50 2,28

Total 10 Golongan Barang 354 685 356 164 1 651 412 1 638 711 0,42 -0,77 76,97 77,02 Lainnya 110 471 106 587 522 180 488 823 -3,52 -6,39 23,03 22,98 Total 465 156 462 751 2 173 592 2 127 534 -0,52 -2,12 100,00 100,00 Catatan : *) Angka Sementara

**) Angka Perbaikan Barang Modal, 16.30% Bahan Baku Penolong, 60.92% Barang Konsumsi, 22.78% Januari - Mei 2013 Barang Modal, 15.40% Bahan Baku Penolong, 62.07% Barang Konsumsi, 22.52% Januari - Mei 2014

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 9

Empat dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami penurunan nilai impor. Penurunan tertinggi terjadi pada bahan bakar mineral (HS 27) yaitu sebesar US$22,52 juta (-17,49 persen); plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$2,71 juta (-10,06 persen); mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$4,31 juta (-8,98 persen); serta besi dan baja yang turun US$1,20 juta (-7,14 persen). Lebih lanjut, peningkatan nilai impor terjadi pada golongan barang gandum-ganduman (HS 10) naik 61,57 persen atau sebesar USS$9,99 juta; mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$4,50 juta (39,67 persen); pupuk (HS 31) sebesar US$9,81 juta (37,25 persen); ampas/sisa industri makanan sebesar US$5,71 juta (12,12 persen); karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$1,19 juta (11,40 persen); serta bahan kimia anorganik (HS 28) naik sebesar US$1,02 juta (4,46 persen).

Nilai Impor untuk sepuluh golongan barang periode Januari–Mei 2014 menurun US$12,70 juta (-0,77 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, dan untuk golongan barang lain turun USS$33,36 juta (-6,39 persen). Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari–Mei 2014 mencapai 77,02 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral (HS 27) yaitu sebesar 29,61 persen, mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 9,03 persen, serta ampas/sisa industri makanan sebesar 8,33 persen. Adapun andil sembilan golongan barang lain dari sepuluh golongan barang pada periode yang sama masih kurang dari 8 persen.

2.3. Impor Menurut Negara Asal Utama

Pada bulan Mei 2014 dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$462,75 juta, sebesar US$167,66 juta (36,23 persen) berasal dari ASEAN, sebesar US$155,15 juta (33,53 persen) berasal dari Asia (diluar ASEAN), dan sisanya berasal dari kawasan lainnya. Negara pemasok barang impor terbesar pada Mei 2014 adalah Tiongkok sebesar US$76,37 juta (16,50 persen), diikuti Singapore sebesar US$72,65 juta (15,70 persen), dan Malaysia dengan nilai impor sebesar US$71,01 juta (15,35 persen).

Selama bulan Mei 2014, tujuh negara pemasok utama mengalami penurunan nilai impor, dimana penurunan terbesar adalah impor dari Singapore yang turun sebesar US$30,08 juta (-29,28 persen), sementara terendah berasal dari Amerika Serikat yaitu sebesar US$3,09 juta (-12,13 persen). Lebih lanjut, peningkatan nilai impor terbesar adalah Argentina sebesar US$14,07 juta (49,82 persen), sedangkan yang terendah terjadi pada Korea Selatan sebesar US$5,38 juta (70,51 persen).

Secara keseluruhan, selama Mei 2014 kesepuluh negara asal utama di atas memberikan peran sebesar 81,33 persen terhadap total impor melalui Sumatera Utara. Dari sisi nilai, impor dari 10 negara di atas mengalami penurunan sebesar 5,10 persen dibanding impor bulan April 2014.

(10)

10 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 Tabel 8.

Impor Sumatera Utara Menurut Negara Asal Januari–Mei 2014

Negara Asal

Nilai CIF (000 US$)

% Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 Apr

2014**) 2014Mei *) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ASEAN 197 678 167 663 922 852 954 115 -15,18 3,39 36,23 44,85

122 Singapore 102 731 72 651 417 535 519 033 -29,28 24,31 15,70 24,40 124 Malaysia 61 954 71 013 392 493 304 688 14,62 -22,37 15,35 14,32 Asean Lainnya 32 993 23 999 112 824 130 394 -27,26 15,57 5,19 6,13

ASIA (Diluar ASEAN) 139 624 155 149 698 527 602 020 11,12 -13,82 33,53 28,30

116 Tiongkok 83 763 76 367 385 999 340 658 -8,83 -11,75 16,50 16,01 133 India 26 177 32 561 137 728 107 044 24,39 -22,28 7,04 5,03 115 Taiwan 13 022 8 549 55 298 54 401 -34,35 -1,62 1,85 2,56 114 Korea,south 7 632 13 013 68 094 42 115 70,51 -38,15 2,81 1,98 Asia Lainnya 9 030 24 659 51 408 57 802 173,08 12,44 5,33 2,72

NEGARA UTAMA LAINNYA 101 336 102 223 398 595 440 711 0,88 10,57 22,09 20,71

311 Australia 22 860 19 725 122 948 116 719 -13,71 -5,07 4,26 5,49 433 Argentina 28 242 42 312 79 100 113 345 49,82 43,29 9,14 5,33 411 United States 25 507 22 414 126 176 113 147 -12,13 -10,33 4,84 5,32 121 Thailand 24 727 17 772 70 371 97 500 -28,13 38,55 3,84 4,58

Total 10 Negara Asal 396 615 376 377 1 855 742 1 808 650 -5,10 -2,54 81,33 85,01 Lainnya 68 541 86 374 317 850 318 884 26,02 0,33 18,67 14,99 Total 465 156 462 751 2 173 592 2 127 534 -0,52 -2,12 100,00 100,00 Catatan : *) Angka Sementara

**) Angka Perbaikan

3.

Neraca Perdagangan Luar Negeri

Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Mei 2014 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$371,07 juta, angka ini naik hingga 98,88 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar US$186,58 juta. Apabila neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Mei 2014 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angkanya mengalami penurunan 3,45 persen, yaitu dari US$384,32 juta pada bulan Mei 2013 menjadi US$371,07 juta di bulan Mei 2014 (lihat tabel 2).

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 11 Tabel 9.

Kondisi Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara dengan Negara Mitra Utama Januari–Mei 2014

Negara

Nilai (000 US$)

Mei 2014 *) Januari – Mei 2014*) Ekspor Impor Selisih Ekspor Impor Selisih

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 111 Japan 48 352 5 095 43 257 272 844 32 781 240 064 411 United States 82 967 22 414 60 553 352 831 113 147 239 684 116 Tiongkok 74 855 76 367 -1 512 519 196 340 658 178 538 512 Netherlands 29 527 436 29 091 180 476 5 567 174 909 133 India 57 792 32 561 25 231 231 776 107 044 124 732 121 Thailand 10 562 17 772 -7 211 53 261 97 500 -44 239 311 Australia 6 226 19 725 -13 498 33 099 116 719 -83 620 433 Argentina 3 559 42 312 -38 753 11 598 113 345 -101 747 124 Malaysia 18 616 71 013 -52 396 86 075 304 688 -218 613 122 Singapore 7 190 72 651 -65 461 47 115 519 033 -471 918

Total Negara Mitra Utama 339 646 360 346 -20 699 1 788 271 1 750 482 37 790 Lainnya 494 176 102 405 391 770 2 084 830 377 052 1 707 777 Total 833 822 462 751 371 071 3 873 101 2 127 534 1 745 567

Catatan : *) Angka Sementara

Surplus terbesar neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama selama bulan Januari–Mei 2014 berturut-turut adalah senilai US$240,06 juta dengan Jepang, senilai US$239,68 juta dengan Amerika Serikat, senilai US$178,54 juta dengan Tiongkok, senilai US$174,91 dengan Belanda, dan senilai US$124,73 juta dengan India. Sedangkan yang mengalami devisit terbesar adalah dengan negara Singapura yaitu senilai US$471,92 juta, Malaysia defisit US$218,61 juta, Argentina senilai US$101,75 juta, dengan Australia US$83,62 juta, dan Thailand defisit senilai US$44,24 juta.

Tabel 10.

Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara dengan Negara Mitra Utama Januari–Mei 2014

Kode Negara

Nilai (000 US$) % Perub. Mei’14 thd Apr’14 % Perub. Jan-Mei’14 thdp Jan-Mei’13 % Peran thd total Mei’14 % Peran thd total Jan-Mei’14 April 2014**) Mei 2014*) Jan-Mei 2013**) Jan-Mei 2014*) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 111 Japan 43983 43 257 404 778 240 064 -1,65 -40,69 11,66 13,75 411 United States 50511 60 553 180 474 239 684 19,88 32,81 16,32 13,73 116 Tiongkok -12745 -1 512 107 304 178 538 -88,14 66,39 -0,41 10,23 512 Netherlands 28944 29 091 132 514 174 909 0,51 31,99 7,84 10,02 133 India 20563 25 231 292 653 124 732 22,70 -57,38 6,80 7,15 121 Thailand -14294 -7 211 -18 052 -44 239 -49,55 145,06 -1,94 -2,53 311 Australia -16501 -13 498 -83 272 -83 620 -18,20 0,42 -3,64 -4,79 433 Argentina -26438 -38 753 -61 360 -101 747 46,58 65,82 -10,44 -5,83 124 Malaysia -43635 -52 396 -262 352 -218 613 20,08 -16,67 -14,12 -12,52 122 Singapore -95744 -65 461 -338 766 -471 918 -31,63 39,31 -17,64 -27,04

Total Negara Mitra Utama -65 356 -20 699 353 921 37 790 -68,33 -89,32 -5,58 2,16 Lainnya 251 935 391 770 1 533 316 1 707 777 55,50 11,38 105,58 97,84 Total 186 579 371 071 1 887 237 1 745 567 98,88 -7,51 100,00 100,00

Catatan : *) Angka Sementara **) Angka Perbaikan

(12)

12 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

C.

WISATAWAN MANCANEGARA

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada bulan Mei 2014 mencapai 22.345 orang, mengalami kenaikan sebesar 17,16 persen dibanding yang datang pada bulan April 2014 yang mencapai 19.072 orang. Namun demikian, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2013, jumlah wisman pada bulan Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 5,76 persen, yaitu dari 23.711 orang turun menjadi 22.345 orang pada bulan Mei 2014.

Kenaikan jumlah wisman pada Mei 2014 dibanding bulan sebelumnya terjadi pada pintu masuk Tanjungbalai Asahan yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 55,40 persen dan pintu masuk Bandara Kuala Namu Internasional naik sebesar 23,97 persen, sedangkan melalui pintu masuk Belawan mengalami penurunan sebesar 36,58 persen.

Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2014, jumlah wisman yang berkunjung ke Sumatera Utara mencapai 107.443 orang, yang berarti meningkat 8,13 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2013. Persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk Belawan sebesar 22,49 persen, melalui pintu masuk Bandara Kuala Namu dengan kenaikan sebesar 7,83 persen, sedang jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Tanjungbalai Asahan mengalami penurunan sebesar 18,55 persen.

Tabel 11.

Jumlah Wisman Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk Januari–Mei 2014

Pintu Masuk

Jumlah Wisman (Orang) Persentase

Mei13 April’14 Mei’14 Jan-Mei’13 (Orang) Jan- Mei’14 (Orang) Perub. Mei'14 thdp Mei'13 Perub. Mei14 thd April’14 Perub. Jan-Mei14 thd 2013 Peran thd Total Mei14 Peran thd Total Jan-Mei’14 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Bandar Udara Kuala Namu Internasional 20 659 15 956 19 781 84 426 91 039 -4,25 23,97 7,83 88,53 84,73 2. Pelabuhan Laut Belawan 1 918 2 477 1 571 10 323 12 645 -18,09 -36,58 22,49 7,03 11,77 3. Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan 1 134 639 993 4 615 3 759 -12,43 55,40 -18,55 4,44 3,50

TOTAL 23 711 19 072 22 345 99 364 107 443 -5,76 17,16 8,13 100,00 100,00

Dari sepuluh negara pasar utama wisatawan mancanegara pada Januari-Mei 2014, Malaysia masih mendominasi jumlah wisatawan mancanegara yang datang di Sumatera Utara yaitu sebesar 55,40 persen, diikuti oleh Singapura 8,30 persen, Tiongkok 2,24 persen, Australia 2,03 persen, Amerika Serikat 1,92 persen, Belanda 1,86 persen, Inggris 1,67 persen, Jerman 1,38 persen, India 1,16 persen, dan Taiwan 1,10 persen. Jumlah wisman dari sepuluh negara tersebut adalah 77,08 persen dari total kedatangan wisman ke Sumatera Utara.

Jumlah kedatangan wisman selama Januari-Mei 2014 dari sepuluh Negara utama tersebut menunjukkan peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatan terbesar terjadi pada wisman asal Singapura yang mengalami peningkatan 51,31 persen, diikuti wisman asal Amerika Serikat 47,89 persen, India 41,68 persen, Australia 34,86 persen, Taiwan 34,01 persen, Inggris 28,49

(13)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 13

persen, Malaysia 4,58 persen dan Belanda 4,44 persen. Sedangkan wisman yang mengalami penurunan yaitu berasal dari Tiongkok dan Jerman masing- masing turun sebesar 26,17 persen dan 7,04 persen.

Tabel 12.

Wisatawan Mancanegara yang Datang di Sumatera Utara Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk, Menurut Kebangsaan, Januari–Mei 2014

Kebangsaan

Jumlah Wisman (Orang) Persentase

Mei’13 April’’14 Mei14

Jan-Mei’13 (Orang) Jan-Mei’14 (Orang) Perub. Mei14 thdp Mei'13 Perub. Mei’14 thd April’14 Perub. Jan-Mei14 thd 2013 Peran thd Total Mei’14 Peran thd Total Jan-Mei’14 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Malaysia 14 533 9 377 12 936 56 917 59 522 -10,99 37,95 4,58 57,89 55,40 Singapura 1 393 1 889 1 630 5 897 8 923 17,01 -13,71 51,31 7,29 8,30 Tiongkok 860 510 412 3 263 2 409 -52,09 -19,22 -26,17 1,84 2,24 Inggris 265 394 205 1 397 1 795 -22,64 -47,97 28,49 0,92 1,67 Australia 352 660 366 1 621 2 186 3,98 -44,55 34,86 1,64 2,03 Amerika Serikat 323 446 405 1 397 2 066 25,39 -9,19 47,89 1,81 1,92 Belanda 464 382 538 1 916 2 001 15,95 40,84 4,44 2,41 1,86 Jerman 345 339 260 1 591 1 479 -24,64 -23,30 -7,04 1,16 1,38 Taiwan 197 211 191 882 1 182 -3,05 -9,48 34,01 0,85 1,10 India 208 294 347 883 1 251 66,83 18,03 41,68 1,55 1,16 10 Negara Utama 18 940 14 502 17 290 75 764 82 814 -8,71 19,22 9,31 77,38 77,08 Lainnya 4 771 4 570 5 055 23 600 24 629 5,95 10,61 4,36 22,62 22,92 JUMLAH 23 711 19 072 22 345 99 364 107 443 -5,76 17,16 8,13 100,00 100,00

D.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada bulan Mei 2014 mencapai rata-rata 44,85 persen, atau naik 2,68 poin dibanding TPK hotel berbintang bulan April 2014 yang sebesar 42,17 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya angka TPK Mei 2014 turun 0,74 poin, yaitu dari 45,59 persen bulan Mei 2013 menjadi 44,85 persen pada bulan Mei 2014.

Tabel 13.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Utara Menurut Klasifikasi Hotel

Januari – Mei 2014

Klasifikasi TPK (%) Perubahan (Poin)

Mei’13 April’14 Mei’14 Mei’14 thd Mei’13 Mei’14 thd April’14

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Bintang 1 35,79 34,34 36,38 0,59 2,04 Bintang 2 32,81 30,94 37,58 4,77 6,64 Bintang 3 48,93 41,57 45,08 -3,85 3,51 Bintang 4 50,23 48,48 50,07 -0,16 1,59 Bintang 5 54,48 52,88 52,67 -1,81 -0,21 Rata-rata Bintang 45,59 42,17 44,85 -0,74 2,68

(14)

14 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

Pada Mei 2014, TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 5 yaitu mencapai 52,67 persen, sedangkan TPK hotel terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 36,38 persen. Jika dibandingkan TPK bulan April 2014 kenaikan terbesar terjadi pada hotel bintang 2 yaitu sebesar 6,64 poin, hotel bintang 3 naik 3,51 poin, hotel bintang 1 naik 2,04 poin dan hotel bintang 4 naik 1,59 poin, sedangkan hotel bintang 5 turun sebesar 0,21 poin

Rata-rata Lama Menginap Tamu

Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu Asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan Mei tahun 2014 mencapai 1,61 hari, naik sebesar 0,03 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan April 2014.

Jika diamati secara parsial, rata-rata lama menginap untuk tamu asing pada bulan Mei 2014 adalah 1,75 hari, turun sebesar 0,16 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan April 2014. Namun demikian halnya rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Mei 2014 mengalami kenaikan 0,04 poin dari rata-rata lama menginap bulan April 2014 atau dari 1,55 hari pada bulan April 2014 naik menjadi 1,59 hari pada bulan Mei 2014.

Tabel 14.

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Pada Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Utara Menurut Klasifikasi Hotel

Januari – Mei 2014

Klasifikasi Bintang

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

Mei’13 April’14 Mei’14 Mei’13 April’14 Mei’14 Mei’13 April’14 Mei’14

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (10) Bintang 1 1,91 1,00 1,00 1,69 1,18 1,20 1,58 1,17 1,18 Bintang 2 1,12 1,16 1,38 1,26 1,69 1,35 1,20 1,60 1,35 Bintang 3 1,34 1,81 1,38 1,75 1,51 1,73 1,24 1,52 1,70 Bintang 4 2,58 3,12 2,37 1,60 1,63 1,76 1,68 1,76 1,83 Bintang 5 3,47 1,43 1,94 1,65 1,57 1,73 2,16 1,55 1,77 Rata-rata Bintang 2,36 1,91 1,75 1,61 1,55 1,59 1,55 1,58 1,61 Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Mei 2014 yang mencapai 1,75 hari, mengalami penurunan 0,61 poin dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan Mei 2013 yang mencapai 2,36 hari, dan rata-rata lama menginap tamu Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,02 poin atau dari 1,61 hari pada bulan Mei 2013 turun menjadi 1,59 hari pada bulan Mei 2014. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Mei 2014 yang mencapai 1,61 hari mengalami kenaikan sekitar 0,06 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya.

E.

PERKEMBANGAN ANGKUTAN UDARA

Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kuala Namu selama bulan Mei 2014 mencapai 248 371 orang, atau naik sebesar 5,20 persen jika dibandingkan dengan bulan April 2014 yang mencapai 236.090 orang. Secara kumulatif jumlah

(15)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 15

penumpang yang berangkat Januari–Mei 2014 mencapai 1.247.938 orang, atau turun 10,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar 1.391.960 orang.

Demikian pula penumpang domestik yang datang di Sumatera Utara bulan Mei 2014 mencapai 227.296 orang, atau naik sebesar 0,62 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebanyak 225.903 orang. Selama Januari–Mei 2014 penumpang domestik yang datang mengalami penurunan sebesar 5,90 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 1.301.128 orang turun menjadi 1.224.342 orang.

Penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing, pada bulan Mei 2014 naik sebesar 4,90 persen dibandingkan bulan April 2014, yaitu dari 73.025 orang naik menjadi 76.605 orang pada bulan Mei 2014. Jumlah penumpang tujuan luar negeri selama Januari–Mei 2014 mencapai 383.072 orang, atau turun 11,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar 431.026 orang.

Tabel 15.

Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Domestik dan Internasional di Bandara Internasional Kuala Namu

Januari–Mei 2014

Rincian

Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang

April’14 (orang) (orang) Mei14 Perubahan (%) Jan-April’13 (orang) Jan-April’14 (orang) Perubahan (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Domestik Datang 225 903 227 296 0,62 1 301 128 1 224 342 -5,90 Berangkat 236 090 248 371 5,20 1 391 960 1 247 938 -10,35 Internasional Datang 64 326 67 426 4,82 334 470 353 390 5,66 Berangkat 73 025 76 605 4,90 431 026 383 072 -11,13

Kedatangan penumpang dari luar negeri selama bulan Mei 2014 juga mengalami kenaikan sebesar 4,82 persen dibandingkan bulan April 2014 yaitu dari 64.326 orang naik menjadi 67.426 orang. Selama Januari–Mei 2014 penumpang luar negeri yang datang di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 5,66 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu naik dari 334.470 orang menjadi 353.390 orang.

F.

PERKEMBANGAN ANGKUTAN LAUT

Jumlah penumpang angkutan laut antarpulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan Mei 2014 tercatat sebanyak 5.485 orang, turun 19,92 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 6.849 orang. Secara kumulatif jumlah penumpang yang berangkat selama bulan Januari–Mei 2014 mencapai 33.892 orang, atau naik 13,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2013.

Jumlah penumpang yang datang pada bulan Mei 2014 tercatat sebanyak 5.165 orang, atau turun 0,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebanyak 5.167 orang. Selama JanuariMei 2014 jumlah penumpang yang datang mencapai 26.755 orang yang mengalami peningkatan sebesar 71,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 15.572 orang.

(16)

16 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

Jika dilihat dari transportasi barang melalui laut, selama bulan Mei 2014 angkutan barang antarpulau untuk kegiatan muat barang sebesar 28.311 ton, atau mengalami penurunan sebesar 30,48 persen dibandingkan bulan April 2014 yang sebesar 40.726 ton. Secara kumulatif jumlah barang yang dimuat selama bulan Januari–Mei 2014 mencapai 188.771 ton, atau turun 12,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 (214.534 ton).

Untuk kegiatan bongkar barang pada bulan Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 1,05 persen, yakni dari 455.207 ton pada bulan April 2014 turun menjadi 450.441 ton pada bulan Mei 2014. Selama Januari–Mei 2014 barang yang dibongkar mencapai 2.345.057 ton, angka ini mengalami penurunan 12,67 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Tabel 16.

Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal, Penumpang, dan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Pelabuhan Belawan

Januari–Mei 2014

Rincian Satuan 2014 April 2014 Mei Perubahan % Jan-Mei’13 Jan-Mei’14 % Perubahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah Kapal unit 156 164 5,13 793 780 -1,64

Penumpang Datang orang 5 167 5 165 -0,04 15 572 26 755 71,81 Berangkat orang 6 849 5 485 -19,92 29 749 33 892 13,93 Barang Bongkar ton 455 207 450 441 -1,05 2 685 232 2 345 057 -12,67 Muat ton 40 726 28 311 -30,48 214 534 188 771 -12,01

G. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Pada Juni 2014, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 101,09, atau mengalami kenaikan 0,15 persen dibandingkan dengan NTP Mei 2014 sebesar 100,94. Sedangkan NTP Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan pada Juni 2014 (2012=100) tercatat sebesar 101,18, atau mengalami kenaikan 0,13 persen dibandingkan dengan NTP Mei 2014 sebesar 101,05. NTP per subsektor masing-masing tercatat sebesar 101,11 untuk subsektor padi & palawija (NTPP); 97,38 untuk subsektor hortikultura (NTPH); 100,11 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR); 106,14 untuk subsektor peternakan (NTPT); dan 97,99 untuk subsektor perikanan (NTNP).

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2014, It Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen dibandingkan dengan It Mei 2014, yaitu dari 112,18 menjadi 112,44. Kenaikan It terjadi pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (padi & palawija) sebesar 0,71 persen, subsektor peternakan sebesar 0,91 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,98 persen. Sementara penurunan It terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,36 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,33 persen.

(17)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 17

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2014, Ib Provinsi Sumatera Utara naik sebesar 0,09 persen bila dibandingkan dengan Ib Mei 2014, yaitu dari 111,13 menjadi 111,23. Kenaikan Ib terjadi pada seluruh subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,13 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,08 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,02 persen, subsektor peternakan sebesar 0,14 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,12 persen.

3. NTP Subsektor

3.1. Subsektor Padi & Palawija (NTPP)

Pada Juni 2014, NTPP mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,71%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,13%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks subkelompok padi mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen yaitu dari 112,13 menjadi 112,84 dan indeks subkelompok palawija mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen yaitu dari 112,43 menjadi 113,43. Di sisi lain, kenaikan pada Ib terjadi karena perubahan pada indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) yang naik sebesar 0,03 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang juga naik sebesar 0,47 persen.

3.2. Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada Juni 2014, NTPH mengalami penurunan sebesar 0,45 persen, dan hal ini karena perubahan It (-0,36%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,08%). Penurunan yang terjadi pada It karena indeks subkelompok sayur-sayuran mengalami penurunan sebesar 2,60 persen yaitu dari 108,23 menjadi 105,41. Sementara indeks subkelompok buah-buahan naik sebesar 2,22 persen yaitu dari 110,04 menjadi 112,48 dan indeks subkelompok tanaman obat naik sebesar 0,49 persen yaitu dari 107,32 menjadi 107,84. Di sisi lain, kenaikan pada Ib terjadi karena perubahan pada IKRT yang naik sebesar 0,04 persen dan indeks BPPBM yang juga naik sebesar 0,28 persen.

3.3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada Juni 2014, NTPR mengalami penurunan sebesar 0,34 persen, dan hal ini karena perubahan It (-0,33%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,02%). Penurunan yang terjadi pada It karena penurunan indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,33 persen yaitu dari 112,55 menjadi 112,19. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena indeks BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen sementara IKRT turun sebesar 0,01 persen.

3.4. Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada Juni 2014, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,91%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,14%). Kenaikan yang terjadi pada It karena kenaikan indeks pada seluruh subkelompok, yaitu indeks subkelompok ternak besar sebesar 0,71 persen, indeks subkelompok ternak kecil sebesar 1,08 persen, indeks subkelompok unggas sebesar 1,88 persen, dan indeks subkelompok hasil ternak sebesar 0,92 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,03 persen dan indeks BPPBM yang juga naik sebesar 0,25 persen.

(18)

18 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 3.5. Subsektor Perikanan (NTNP)

Pada Juni 2014, NTNP mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,98%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,12%). Kenaikan yang terjadi pada It karena perubahan pada indeks subkelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 1,46 persen dan indeks subkelompok budidaya ikan rata-rata naik sebesar 0,49 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,11 persen dan indeks BPPBM yang juga naik sebesar 0,11 persen.

3.5.1. Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)

Pada Juni 2014, NTN mengalami kenaikan sebesar 1,41 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (1,46%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,05%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 1,46 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,12 persen sementara indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.

3.5.2. Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)

Pada Juni 2014, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,49%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,19%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata naik sebesar 0,49 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,11 persen dan indeks BPPBM yang juga naik sebesar 0,27 persen.

4. Indeks Harga Konsumen Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juni 2014, terjadi inflasi di wilayah perdesaan Sumatera Utara sebesar 0,02 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok perumahan sebesar 0,17 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga sebesar 0,14 persen, dan kelompok transportasi & komunikasi sebesar 0,08 persen. Sedangkan indeks kelompok makanan jadi, minuman & rokok mengalami penurunan sebesar 0,13 persen sementara indeks kelompok bahan makanan relatif stabil.

5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor

Pada Juni 2014 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,05 persen. Hal ini karena kenaikan It sebesar 0,24 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,29 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP di dua subsektor penyusun NTUP, yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,64 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,51 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,24 persen, subsektor peternakan naik sebesar 0,65 persen, dan subsektor perikanan naik sebesar 0,87 persen.

(19)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 19 Tabel 17.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya, Juni 2014 (2012=100)

Subsektor Mei 2014 Juni 2014 % Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan 104,21 104,46 0,24

2. Hortikultura 100,62 99,98 -0,64

3. Tanaman Perkebunan Rakyat 103,08 102,56 -0,51

4. Peternakan 108,85 109,56 0,65

5. Perikanan 98,41 99,27 0,87

a. Tangkap 100,21 101,72 1,51

b. Budidaya 96,61 96,82 0,22

Sumatera Utara 104,01 103,96 -0,05

H. HARGA PRODUSEN GABAH JUNI 2014

Survei harga produsen gabah selama Juni 2014 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 84 observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 44 observasi (52,38%), diikuti oleh Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 34 observasi (40,48%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 6 observasi (7,14%).

Tabel 18.

Jumlah Observasi, Harga Gabah di Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Juni 2014

Kelompok Kualitas

Jumlah Observasi

(%)

Harga Gabah di Petani (Rp/Kg) Harga Rata-rata di Penggilingan (Rp/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)

Selisih Harga Kol (5) atau (6) thd

Kol (7)

Terendah Tertinggi Rata-rata Rp/Kg %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

GKG

34 4.325 5.350

4.972 5.025 4.150 (Penggilingan) 875 21,09

(40,48) Labuhanbatu) (Bilah Hilir; Serdang Bedagai) (Sei Bamban;

GKP 44 3.700 5.350 4.323 4.372 3.300 (Petani) 1.023 31,01 (52,38) Simalungun) (Siantar; Serdang Bedagai) (Sei Bamban, 3.350 (Penggilingan) 1.022 30,52

Gabah Kualitas Rendah

6 3.800 4.208

4.054 4.153 - - - -

(7,14) (Tanah Jawa; Simalungun) Angkola;Tapanuli (Batang Selatan)

Total 84 - - - -

(100,00)

Keterangan: ◙ GKG : KA14,00% dan KH3,00%

◙ GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) ◙ Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00%

(20)

20 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014

Di tingkat petani pada Juni 2014, harga tertinggi senilai Rp5.350,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKG dan GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp3.700,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Bondowoso dan Ciliwung di Kabupaten Simalungun.

Di tingkat penggilingan pada Juni 2014, harga tertinggi senilai Rp5.400,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKG dan GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp3.750,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Bondowoso dan Ciliwung di Kabupaten Simalungun.

(21)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 21 Lampiran Tabel 19.

Perkembangan Inflasi di Sumatera Utara dan Nasional 2000-2014

No. Tahun/ Bulan Medan

Pematang-siantar Sibolga

Padang-sidimpuan Sumut Nasional Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 2000 X 5,90 X 4,67 X 6,95 X 3,95 X 5,73 X 9,35 2 2001 X 15,51 X 13,55 X 8,66 X 9,84 X 14,79 X 12,55 3 2002 X 9,49 X 9,41 X 11,58 X 10,18 X 9,59 X 10,03 4 2003 X 4,46 X 2,51 X 3,94 X 4,07 X 4,23 X 5,06 5 2004 X 6,64 X 7,31 X 6,64 X 8,99 X 6,80 X 6,40 6 2005 X 22,91 X 19,67 X 22,39 X 18,47 X 22,41 X 17,11 7 2006 X 5,97 X 6,06 X 5,03 X 10,02 X 6,11 X 6,60 8 2007 X 6,42 X 8,37 X 7,13 X 5,87 X 6,60 X 6,59 9 2008 X 10,63 X 10,16 X 12,36 X 12,34 X 10,72 X 11,06 10 2009 X 2,69 X 2,72 X 1,59 X 1,87 X 2,61 X 2,78 11 2010 X 7,65 X 9,68 X 11,83 X 7,42 X 8,00 X 6,96 12 2011 X 3,54 X 4,25 X 3,71 X 4,66 X 3,67 X 3,79 13 2012 X 3,79 X 4,73 X 3,30 X 3,54 X 3,86 X 4,30 Januari 1,62 1,62 2,85 2,85 2,53 2,53 0,70 0,70 1,74 1,74 0,76 0,76 Februari -0,82 0,78 -0,83 1,99 -1,23 1,26 -0,20 0,50 -0,81 0,91 0,05 0,81 Maret -0,26 0,52 -0,39 1,60 -0,44 0,82 -0,14 0,36 -0,27 0,63 0,07 0,88 April 0,20 0,72 0,64 2,25 0,35 1,18 -0,23 0,13 0,23 0,86 0,21 1,09 Mei 0,11 0,83 -0,49 1,75 -0,04 1,13 0,22 0,35 0,05 0,91 0,07 1,15 Juni 1,13 1,97 1,78 3,57 2,02 3,17 1,19 1,54 1,23 2,15 0,62 1,79 Juli 0,76 2,74 0,39 3,97 0,11 3,29 0,19 1,73 0,67 2,84 0,70 2,50 Agustus 0,04 2,79 0,10 4,08 0,73 4,04 1,31 3,07 0,13 2,98 0,95 3,48 September -0,02 2,76 0,48 4,58 -0,92 3,08 -0,54 2,52 -0,03 2,95 0,01 3,49 Oktober 0,47 3,25 -0,42 4,14 0,04 3,13 0,27 2,80 0,35 3,31 0,16 3,66 November 0,04 3,29 -0,55 3,57 -0,59 2,52 0,19 2,99 -0,03 3,28 0,07 3,73 Desember 0,48 3,79 1,12 4,73 0,76 3,30 0,54 3,54 0,56 3,86 0,54 4,30 14 2013 X 10,09 X 12,02 X 10,08 X 7,82 X 10,18 X Januari 1,21 1,21 2,01 2,01 3,78 3,78 1,29 1,29 1,39 1,39 1,03 1,03 Februari 0,80 2,02 1,16 3,19 0,12 3,90 0,30 1,59 0,78 2,19 0,75 1,79 Maret 0,42 2,45 0,30 3,50 -0,18 3,71 -0,50 1,08 0,34 2,54 0,63 2,43 April 0,74 3,20 0,31 3,82 0,74 4,48 0,81 1,90 0,70 3,25 -0,10 2,32 Mei 0,34 3,55 0,34 4,17 -0,20 4,27 -0,44 1,45 0,28 3,54 -0,03 2,30 Juni 1,28 4,88 1,22 5,44 1,96 6,31 0,86 2,31 1,28 4,87 1,03 3,85 Juli 2,74 7,75 2,52 8,10 1,71 8,12 3,70 6,10 2,72 7,72 3,29 6,75 Agustus 0,50 8,29 0,37 8,50 0,78 8,97 0,97 7,13 0,52 8,28 1,12 7,94 September 0,12 8,42 0,73 9,29 -0,99 7,89 -0,67 6,41 0,10 8,40 -0,35 7,57 Oktober 1,00 9,50 0,47 9,81 1,25 9,23 0,78 7,24 0,78 7,24 0,09 7,66 November 0,61 10,17 1,39 11,33 0,03 9,26 0,99 8,31 0,68 10,16 0,12 7,79 Desember -0,07 10,09 0,61 12,02 0,75 10,08 -0,44 7,82 0,02 10,18 0,55 8,38 15 2014 X X X X X X Januari 1,00 1,00 1,12 1,12 3,24 3,24 1,34 1,34 1,10 1,10 1,07 1,07 Februari -0,59 0,40 -0,76 0,35 -2,43 0,74 -0,99 0,34 -0,69 0,41 0,26 1,33 Maret -0,34 0,06 0,59 0,95 -0,57 0,16 -0,05 0,29 -0,24 0,16 0,08 1,41 April 0,34 0,40 -0,66 0,28 0,23 0,39 0,08 0,37 0,23 0,39 -0,02 1,39 Mei 0,30 0,71 1,61 1,89 0,96 1,35 -0,14 0,24 0,43 0,82 0,16 1,56 Juni 0,60 1,31 -0,09 1,81 0,20 1,55 0,55 0,79 0,52 1,34

(22)

22 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 Tabel 20.

Inflasi Gabungan 82 Kota Di Indonesia

No. Kota Juni 2014 No. Kota Juni 2014

IHK % Kumulatif IHK % Kumulatif

(1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 112,75 0,20 1,19 42 Kediri 112,51 0,52 1,66

2 Banda Aceh 108,61 0,40 1,98 43 Malang 112,46 0,31 2,06

3 Lhokseumawe 108,61 0,17 2,07 44 Probolinggo 112,94 0,47 1,59 4 Sibolga 111,90 0,20 1,55 45 Madiun 110,95 0,43 1,99 5 Pematangsiantar 115,04 -0,09 1,81 46 Surabaya 111,76 0,37 2,36 6 Medan 112,96 0,60 1,31 47 Tangerang 116,34 0,25 2,56 7 Padangsidimpuan 111,00 0,55 0,79 48 Cilegon 112,97 0,75 2,70 8 Padang 113,89 0,31 1,12 49 Serang 114,20 0,66 3,25 9 Bukittinggi 110,17 0,09 1,80 50 Singaraja 116,35 -0,61 2,30 10 Tembilahan 117,61 0,81 4,34 51 Denpasar 110,15 -0,20 2,20 11 Pekanbaru 111,89 0,54 1,57 52 Mataram 111,03 0,45 1,30 12 Dumai 112,62 0,66 2,20 53 Bima 115,10 0,31 2,75 13 Bungo 110,63 0,80 1,27 54 Maumere 110,93 -0,72 1,91 14 Jambi 112,09 0,14 1,52 55 Kupang 113,63 0,81 2,52 15 Palembang 109,00 0,54 1,00 56 Pontianak 115,88 0,90 3,71 16 Lubuklinggau 107,66 0,47 1,07 57 Singkawang 110,69 1,03 3,16 17 Bengkulu 113,00 0,38 0,57 58 Sampit 112,03 1,03 3,11

18 Bandar Lampung 110,79 0,78 1,39 59 Palangkaraya 112,40 0,91 3,18

19 Metro 121,29 0,45 1,80 60 Tanjung 111,79 0,98 4,02

20 Tanjung Pandan 116,28 0,83 3,74 61 Banjarmasin 110,84 0,79 2,42

21 Pangkal Pinang 111,10 0,24 0,34 62 Balikpapan 113,64 0,49 2,66

22 Batam 109,61 0,27 0,80 63 Samarinda 114,42 0,24 1,62

23 Tanjung Pinang 112,00 0,12 0,89 64 Tarakan 116,58 0,54 3,03

24 DKI Jakarta 112,07 0,41 2,25 65 Manado 110,28 0,67 1,97

25 Bogor 112,59 0,46 1,51 66 Palu 113,64 0,94 2,90 26 Sukabumi 113,19 0,48 2,80 67 Bulukumba 118,31 0,49 3,09 27 Bandung 110,91 0,20 2,05 68 Watampone 111,58 0,69 2,90 28 Cirebon 111,66 0,33 2,09 69 Makassar 109,26 0,25 1,77 29 Bekasi 110,67 0,47 1,43 70 Pare-Pare 109,33 0,39 1,59 30 Depok 112,31 0,43 1,47 71 Palopo 110,28 0,41 3,09 31 Tasikmalaya 111,07 0,43 2,63 72 Kendari 108,71 0,94 0,51 32 Cilacap 114,85 1,07 2,54 73 Bau-Bau 112,72 0,49 2,99 33 Purwokerto 111,90 0,48 2,11 74 Gorontalo 109,32 0,45 0,67 34 Kudus 117,48 0,52 2,75 75 Mamuju 110,28 0,66 1,82 35 Surakarta 110,78 0,51 2,40 76 Ambon 111,85 0,18 3,84 36 Semarang 112,15 0,85 2,51 77 Tual 113,36 0,06 0,83 37 Tegal 108,95 0,60 1,99 78 Ternate 114,28 1,29 2,17 38 Yogyakarta 111,62 0,43 1,82 79 Manokwari 107,39 0,36 0,83 39 Jember 111,35 0,12 1,88 80 Sorong 109,88 -0,26 1,16 40 Banyuwangi 112,59 0,37 1,99 81 Merauke 113,74 0,09 3,10 41 Sumenep 110,55 0,70 1,82 82 Jayapura 112,27 -0,44 0,85 Nasional

(23)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 40/07/12/Thn.XVII, 01 Juli 2014 23 Tabel 21.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Sibolga Bulan Juni 2014

Komoditas Andil

inflasi Komoditas

Andil deflasi

Rokok Kretek Filter 0,1418 Cabai Merah -0,1860

Tongkol 0,1148 Tomat Buah -0,1258

Pepaya 0,1076 Jeruk -0,0610

Dencis 0,0874 Kembung/Gembung -0,0601

Teter 0,0425 Emas Perhiasan -0,0457

Beras 0,0355 Apel -0,0351

Blus 0,0336 Teri -0,0104

Tabel 22.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Pematangsiantar Bulan Juni 2014

Komoditas Andil

Inflasi Komoditas

Andil Deflasi

Daging Ayam Ras 0,1403 Cabai Merah -0,1843

Pepaya 0,1193 Pisang -0,1261

Bawang Merah 0,0778 Dencis -0,1025

Bawang Putih 0,0328 Sawi Hijau -0,0493

Tomat Buah 0,0244 Sepeda Motor -0,0240

Kangkung 0,0184 Nila -0,0199

Tongkol/Ambu-Ambu 0,0169 Emas Perhiasan -0,0153

Tabel 23.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Medan Bulan Juni 2014

Komoditas Andil

Inflasi Komoditas

Andil Deflasi

Daging Ayam Ras 0,1505 Cabai Merah -0,1434

Bawang Merah 0,1242 Kacang Panjang -0,0454

Wortel 0,0819 Dencis -0,0192

Bayam 0,0662 Tongkol -0,0149

Sepeda Motor 0,0458 Cabai Rawit -0,0128

Telur Ayam Ras 0,0386 Ketimun -0,0098

Kembung/Gembung 0,0386 Semangka -0,0091

Tabel 24.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Padangsidimpuan Bulan Juni 2014

Komoditas Andil

Inflasi Komoditas

Andil Deflasi

Bawang Merah 0,0743 Cabai Merah -0,1272

Dencis 0,0732 Beras -0,0835

Tas Sekolah 0,0528 Rimbang/Tekokak -0,0460

Apel 0,0477 Jeruk -0,0391

Rokok Kretek 0,0432 Terong Panjang -0,0129

Bayam 0,0404 Pir -0,0085

Referensi

Dokumen terkait

(3) Tenaga kerja atau suami atau isteri atau anak yang memerlukan rawat inap sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan memilih Rumah Sakit yang tidak ditunjuk, maka biayanya

9.5.2 LSP membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk memastikan bahwa, selama pembekuan sertifikat atau. setelah pencabutan sertifikat,

19 dalam hal ini peneliti telah melakukan pengamatan terlebih dahulu secara tekun dalam upaya menggali data atau informasi untuk dijadikan objek penelitian, yang pada

pemilihan langsung diantara rekanan golongan C2 golongan ekonomi lemah setempat, dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat(7) huruf a sampai dengan c

Hal ini berarti bahwa adanya pengaruh penggunaan APMK terhadap PDB namun dengan hubungan yang lemah, dikarenakan bahwa terdapat faktor faktor lain yang

Berdasarkan definisi tentang kesejahteraan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan adalah suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan hidup baik material

• Potongan program tersebut meminta masukan dari user untuk memasukkan bilangan, kemudian program menyimpan masukan bilangan tersebut ke variabel Array valueArray..

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas pengetahuan mengenai akuntansi pemerintahan dalam hal ini yaitu ilmu