• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN MODEL SOLOW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDEKATAN MODEL SOLOW"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

PENDEKATAN MODEL SOLOW

Mursal1, Mohd. Nursyechalad2, Sofyan Syahnur2

1)Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Abstract: Economic growth is an important thing of each country or region because it is one of main indicators to represent the welfare of a country or region. Solow underlined that the country’s economic growth is affected by some factors such as capital accumulation, labor, as well as technology. The purpose of this study is to analyze the effect of the investment and labor on the economic growth in Aceh Province. The data used in this study are secondary data (time series) during the years 1980-2014 and analyzed by using Ordinary Least Square method. The result show that investment is the important factor to affect the economic growth of Aceh Province. Therefore, the investment policy on economic sectors is expected to increase the labor absorbtion and also expected to investors and the capital owner focus on the capital goods in absorbting labor in every economic activity.

Keywords: Economic Growth, Solow model, Aceh

Abstrak: Pertumbuhan ekonomi merupakan hal penting setiap negara atau daerah, karena pertumbuhan ekonomi salah satu indikator kesejahteraan suatu negara atau daerah. Solow mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh akumulasi modal, tenaga kerja, dan teknologi. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk runtut waktu (time series) dari tahun 1980-2014 yang diolah dengan menggunakan metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa investasi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Diharapkan supaya penyerapan tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan harapan adanya kebijakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah di semua sektor ekonomi serta disarankan kepada para investor dan pemilik modal agar kegiatan investasi lebih diutamakan kepada barang-barang modal yang memperhatikan padat karya untuk penyerapan tenaga kerja yang lebih luas.

Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Model Solow, Aceh

PENDAHULUAN

Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi. Investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi

rendahnya pertumbuhan ekonomi,

mencerminkan marak dan lesunya pembangunan. Isu mengenai investasi sering mendapat banyak tanggapan oleh para teoritisi dan praktisi pembangunan. Pandapat tentang

pentingnya investasi dalam menunjang pembangunan negara-negara berkembang dimulai dengan ditemukannya model pertumbuhan setelah perang dunia ke II yaitu pada tahun 1950-an dan 1960-an oleh beberapa ahli pembangunan seperti Rostow dan Harrod-Domar. Menurut Rostow bahwa setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilitas tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan

(2)

Volume 3, No. 1, Februari 2015 - 2 ekonomi (Todaro, 1994 : 65).

Menurut Dumairy (1997 : 133) pada periode 1967-30 April 1995, proyek-proyek PMDN dapat menyerap 1.979.535 orang tenaga kerja Indonesia dan 5.300 orang tenaga asing. Proyek-proyek PMA secara keseluruhan menyerap 496.594 tenaga kerja, 9.447 orang diantaranya tenaga kerja asing. Jadi secara keseluruhan proyek-proyek PMDN dan PMA yang telah membuka kesempatan kerja bagi 2.481.429 orang, dimana 0,59 % diantaranya dimasuki oleh tenaga kerja asing.

Berbeda dengan pola investasi di masa sebelum tahun 1986, investasi setelah deregulasi 1986 adalah lebih bersifat padat karya dan berorientasi pada ekspor. Di masa sebelum tahun 1986 investasi lebih berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar di dalam negeri yang sangat diproteksi (Nasution, 1998 : 9). “Kecondongan anti ekspor” telah diperkecil sejak pertengahan 1980-an, sehingga mayoritas penanaman modal asing baru yang kebanyakan adalah penanaman modal dari Negara Industri Baru (NIB) lebih bersifat padat karya dan berorientasi ekspor (Wie, 1994 : 157). Di sini penduduk merupakan salah satu daya tarik dari investasi swasta. Pada investasi yang berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar dalam negeri, penduduk menggambarkan luasnya pangsa pasar. Hal ini tentunya harus di dukung dengan daya beli masyarakat, yang dapat dilihat dari perkembangan PDB. Sedangkan investasi yang berorientasi ekspor, tenaga kerja merupakan faktor produksi, apalagi penanaman modal asing yang

berorientasi ekspor adalah bersifat padat karya. Dengan demikian angkatan kerja dan PDB merupakan hal yang menjadi pertimbangan bagi investor.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu berapa besar pengaruh investasi dan tenaga kerja, terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja, terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.

Kegunaan yang diharapkan dari penulisan ini :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah dalam pertimbangan perencanaan strategi ekonomi di Provinsi Aceh dan untuk menentukan kebijakan yang tepat bagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai

bahan kajian bagi peneliti lainnya agar dapat memberikan kontribusi yang positif bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pembangunan di suatu negara pada dasarnya adalah pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan ini dilaksanakan harus merata sehingga tidak terjadinya ketimpangan

pembangunan. Pembangunan yang

dilaksanakan biasanya dititikberatkan pada bidang ekonomi. Pembangunan adalah sebagai

(3)

3 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

suatu proses perbaikan yang berkesinambungan atas suatu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi (Todaro, 2004:19).

Menurut Arsyad (2009:15)

pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik Product (GDP) dan

Gross National Product (GNP) tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau terjadi perubahan struktur ekonomi maupun tidak. Sedangkan menurut Boediono (2002:1) pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.

Kuznets dalam Arsyad (2009:221) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “meningkatkan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideology yang dibutuhkannya.

Ananta (2003:2), menambahkan bahwa untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar harga konstan secara berkala, yaitu pertumbuhan yang positif menunjukkan peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadi penurunan pertumbuhan perekonomian biasanya disertai dengan proses akumulasi atau proses penggunaan sumber daya dan dana negara.

Penelitian Sebelumnya

Hanum (2004) Penelitian ini menemukan bahwa variasi dari variabel kesempatan kerja, penanaman modal, pengeluaran pemerintah, dan ekspor mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi Provinsi NAD sebesar 89,62 persen dun sisanya sebesar 10,38 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Analisa secara serentak (simultan) variabel kesempatan kerja, penanaman modal, pengeluaran pemerintah, dan ekspor memberi pengaruh yang sangat signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Analisis secara parsial menunjukkan hanya variabel pengeluaran daerah dan investasi yang memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi NAD. Sedangkan kesempatan kerja dan ekspor tidak memberikan pengaruh yang berarti. Dari hasil estimasi, tanda koefisien regresi dari semua variabel bebas menunjukkan tanda positif yang berarti sesuai dengan hipotesis. Dari uji asumsi klasik yang dilakukan, ternyata spesifikasi model tersebut terbebas dari uji asumsi klasik.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dirumuskan yaitu investasi dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.

(4)

Volume 3, No. 1, Februari 2015 - 4 METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Investasi dan tenaga kerja sebagai variabel bebas dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat.

Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Dinas Tenaga Kerja, Bappeda dan lain-lain. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunakan variabel investasi, jumlah penduduk dan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi dari tahun 1980-2014.

Metode Analisis

Model analisis pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh digunakan model dari teori pertumbuhan Solow yang dirumuskan sebagai berikut : Dimana : q = Pertumbuhan Ekonomi A = Koefisien Teknologi K = Investasi L = Tenaga Kerja

Kemudian model tersebut diformulasikan ke dalam bentuk semi Ln dengan model penelitian sebagai berikut: Dimana : PE = Pertumbuhan ekonomi Ln A = Konstanta β1...β2 = Koefisien Regresi LnK = Investasi LnL = Tenaga Kerja

ε = Error (variabel pengganggu)

Dari persamaan diatas akan diestimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan memperhatikan kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik yaitu multicolinieritas, heterocedastisity dan autocorellation. Pengujian statistik dilakukan dengan melihat uji-t dan uji-F.

Definisi Operasional Variabel

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Ekonomi (PE)

Pertumbuhan ekonomi merupakan proxi dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu keseluruhan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara berdasarkan harga konstan 1993 yang dihitung dalam jangka waktu tertentu dan diukur dalam persen. b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang berumur mulai dari 15-64 tahun dan bekerja pada setiap usaha tertentu dari tahun 1980-2014 yang diukur dalam jiwa. c. Investasi

Investasi adalah total penanaman modal yang dilakukan baik oleh pihak swasta dalam negeri maupun asing dan

q

=

A

 . 

K

b1

L

b2

(5)

5 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

pemerintah yang diukur dalam juta rupiah dari tahun 1980 -2014.

HASIL PEMBAHASAN

Untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh maka dilakukan perhitungan diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil Perhitungan Regresi

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015) Dari Tabel di atas menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dipengaruhi oleh investasi dan tenaga kerja sebesar 94 persen yang artinya variasi dari variabel investasi dan tenaga kerja mampu menjelaskan atau mempengaruhi variasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh sebesar 94 persen dan sisanya sebesar 6 persen dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti, PAD, jumlah uang beredar, inflasi dan lain-lain.

Dari hasil penelitian diperoleh persamaan akhir estimasi yaitu :

PE = 0,403 + 1,402LnK+ 0,185LnL Dari persamaan tersebut diperoleh konstanta sebesar 0,403 yang artinya apabila

investasi dan tenaga kerja dianggap konstan maka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh hanya sebesar 0,403 persen.

Investasi diperoleh koefisien regresi sebesar 1,402 yang artinya setiap adanya kenaikan 1 persen terhadap investasi maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya pertumbuhanekonomi di Provinsi Aceh sebesar 1,402 persen dengan asumsi variabel tenaga kerja dianggap tetap. Hal ini sesuai dengan teori Solow yang menyebutkan bahwa investasi berpengaruh terhadap tingkat perekonomian dan pertumbuhannya. Pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan modal. Hampir seluruh ahli ekonomi menekankan arti penting penanaman modal (investasi) sebagai salah satu faktor dan penentu utama pertumbuhan ekonomi. Investasi, di satu pihak mencerminkan permintaan efektif, dan dipihak lain ia mencerminkan kemampuan penawaran menciptakan efisiensi produktif bagi produksi di masa depan. Bahkan Rostow mengemukakan bahwa investasi merupakan salah satu kondisi penting yang harus dipenuhi dalam memasuki tahap proses tinggal landas.

Koefisien estimasi tenaga kerja sebesar 0,185 artinya setiap kenaikan 1 persen tenaga kerja maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 0,185 persen dengan asumsi variabel investasi dianggap konstan. hal ini juga sesuai dengan teori yang dikatakan oleh Solow yaitu pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja yang dilihat dari jumlah populasi. Pertumbuhan populasi lebih Unstandardized Coefficients t Sig. B (Constant) LnA 0,403 5,205 0,000 Investasi (LnK) 1,402 14,939 0,000 Tenaga Kerja 0,185 8,044 0,003 R R Square Adjuste d R Square F Change 0,975 0,951 0,94 170.486

(6)

Volume 3, No. 1, Februari 2015 - 6 bisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi secara

berkelanjutan. Populasi meningkatkan jumlah labor dan dengan sendirinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut teori Solow ada beberapa hal yang dilakukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan porsi tabungan akan meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu meningkatkan investasi yang sesuai dalam perekonomian baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Mendorong kemajuan teknologi dapat meningkatkan pendapatan per tenaga kerja sehingga pemberian kesempatan untuk berinovasi pada sektor swasta akan berpengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa F hitung diporoleh sebesar 170.486 lebih besar dari F tabel 4.2051 pada tingkat convident interval 95 % dan df (32) artinya secara simultan tenaga kerja dan investasi ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.

Variabel investasi diperoleh t hitung sebesar 14,939 dengan nilai probabilitas sebesar 0,00 hal ini menggambarkan bahwa secara partial investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Pengujian secara partial diperoleh t-hitung untuk variabel tenaga kerja sebesar 8,044 dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 hal ini menggambarkan bahwa secara partial variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Oleh karenanya peningkatan investasi di Provinsi Aceh menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat baik dari pengujian secara umum maupun secara parsial, dimana semua variabel bebas dalam penelitian ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

b. Pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel tenaga kerja, dan investasi sebesar 94 persen dan sisanya sebesar 6% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diajukan dari hasil temuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Diharapkan supaya penyerapan tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan harapan adanya kebijakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah di semua sektor ekonomi. b. Untuk penciptaan lapangan kerja yang luas diperlukan perusahaan-perusahaan industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Disarankan kepada para investor dan

(7)

7 - Volume 3, No. 1, Februari 2015

pemilik modal agar kegiatan investasi lebih diutamakan kepada barang-barang modal yang memperhatikan padat karya, hal ini sesuai dengan kondisi ekonomi Aceh yang lebih banyak Tenaga Kerja dan lemah dipermodalan. Alternatif lainnya mengingat sangat terbatasnya kemampuan sub sektor industri besar dan menengah dalam menyerap tenaga kerja, maka sebaiknya perhatian pemerintah lebih diarahkan pada pengembangan industri kecil dan rumah tangga, terutama dalam bentuk kemudahan-kemudahan dalam memperoleh modal dan sekaligus bimbingan dan pembinaan dalam meningkatkan efisiensi.

DAFTAR PUSTAKA

Ananta, A. (2003). Ciri Demografis, Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi, Lembaga Demografi, Jakarta: FEUI.

Antara, M. (2000). Dampak Pengeluaran Pemerintah dan Wiasatawan serta Investasi Swasta Terhadap Kinerja Perekonomian Bali; Pendekatan Social Accounting Matrix. Jurnal Ekonomi Keungan Indonesia. Vol XLVIII No 3.

Azis, I.J. (2002). Pemikiran, Pelaksanaan dan Perintisan Pembangunan Ekonomi,

Jakarta: Penerbit FEUI.

Arsyad, L. (2009). Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Bukit, D. (2005). Analisis Ketenagakerjaan, Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Djojohadikusumo (2005) Ekonomi Umum, Jakarta: PT. Pembangunan.

Esmara, H. (2006) Perencanaan dan Pembangunan di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia.

Ermindra, E. (1992). Investasi dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Palembang: Jurnal FE-UNSRI. Hanum, N. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Thesis Tidak di Publikasikan. e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara. Kusumosuwidho, S. (2009). Angkatan Kerja

Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lin, Justin Yifudan, L., dan Zhiqiang. (2000)

Fiscal Decentralization and Economic Growth in China,

(8)

Volume 3, No. 1, Februari 2015 - 8 Chicago: Economic Development and

Cultural Change, Vol. 49.

Sagir. (2004). Ekonomi Industri, Jakarta: Berdikari Student Studi Club Union. Simanjuntak dan Pangaribuan E. (1985).

Peranan Pertanggungan Dalam Usaha Memberikan Jaminan Sosial, Yogyakarta: Liberty.

Sukirno, S. (2008). Makro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi ke tiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sasana, H. (2009). Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Antar Daerah dan Tenaga Kerja Terserap terhadap Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah dalam Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2009, Hal: 50-69. Salhab, A., Soedjono, L. (2012). Pengaruh

Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 3 No 4 : 114-123.

Todaro, dan Michael P. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid I, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga. Wibowo, P. (2008). Mencermati Dampak

Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah.

Jurnal Keuangan Publik, Vol. 5 No. 1, Oktober 2008 Hal: 55-83.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian efek hepatoprotektif serbuk kering teripang emas ( Stichopus variegatus ) dapat disimpulkan bahwa pemberian serbuk kering teripang emas ( Stichopus

Model Pemanfaatan Limbah Industri Pangan Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pakan Ikan. PAKAN ALAMI - Hewan - Tumbuhan

seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.Kesiapan belajar dapat diperoleh siswa jika siswa tersebut

a) Kegiatan awal : guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran, kemudian guru memberikan motivasi dalam membangkitkan rasa ingin tahu

Perkembangan Teknologi Ekstrasi Nikel Berdasarkan data referensi dan tabulasi perhitungan pada bagian lampiran 2, terlihat harga total bahan bakar terendah terdapat pada

Telah berhasil dikumpulkan fakta dan bukti yang menunjukkan indikasi kuat bahwa dalam peristiwa Abepura 7 Desember 2000 telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang berat

Tabel 4.101 menunjukkan hasil validasi total sosial Jatim dengan perbandingan grafik data hasil model terhadap data asli pada Gambar 4.64.. terjadi di masa depan. Tabel 4.105

Keanekaragaman dari ketujuh jenis kupu-kupu yang ditemukan di sekitar pinggiran sungai Maslete adalah sebagai berikut: Agraulis vanillae dengan nilai keanekaragaman