commit to user
PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN TERAPETIK CEFTRIAXONE TERHADAP KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI
PASIEN PASCA OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) MAKSILOFASIAL DENGAN APPROACH INTRAORAL
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik
Oleh :
Chris Andra
S501102013
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Perbandingan Pengaruh Pemberian Antibiotik Profilaksis dan Terapetik Ceftriaxone Terhadap Kejadian Infeksi Luka Operasi Pasien Pasca Open Reduction Internal Fixation (ORIF) Maksilofasial dengan Approach Intraoral”
Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan belajar pada program pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan fasilitas dalam menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana.
3. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Endang Agustinar, dr., M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
5. Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Soebandrijo, dr., Sp.B, Sp.BTKV, selaku Kepala SMF Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
commit to user
7. Amru Sungkar, dr, Sp.B, Sp.BP-RE, selaku Ketua Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing utama yang membimbing dan mendorong saya agar menyelesaikan karya akhir ini serta memberikan banyak bantuan kepada saya dalam menyelesaikan karya akhir ini.
8. Dr. Ida Bagus Budhi, dr., Sp.B(K)BD, M.Kes. dan Dr. Untung Alifianto, Sp.BS, selaku pembimbing pendamping yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya akhir ini.
9. Mochamad Arief TQ, dr., MS. Selaku pembimbing tesis ilmu bedah yang telah banyak membantu kelancaran dalam pembuatan karya ilmiah.
10. Agus Raharjo,dr, Sp.B(K)BD, Dr. Suharto Wijanarko, dr, Sp.U, Setya Anton, dr, Sp.U selaku dewan penguji, atas masukan dan saran sehingga karya akhir ini menjadi lebih baik.
11. Seluruh Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
12. Paramedis dan non paramedis di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. 13. Seluruh residen bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
14. Pasien-pasien yang sudah bersedia menjadi sampel dalam penelitian saya ini.
15. Orang tua dan istri serta keluarga besar saya yang memberikan semangat, doa dan dukungannya hingga selesainya karya akhir ini.
commit to user
Kami menyadari bahwa karya akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu setiap kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati. Semoga Tuhan yang Maha Esa merestui segala langkah dalam menuntut ilmu, dan menjadi pribadi yang lebih berguna dalam membantu sesama. Amin.
Surakarta, September 2016
commit to user ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN TERAPETIK CEFTRIAXONE TERHADAP
KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI PASIEN PASCA OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) MAKSILOFASIAL
DENGAN APPROACH INTRAORAL Chris Andra1, Amru Sungkar2, Ida Bagus Budhi3
1. Residen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
2. Sub. Bagian Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD
Dr. Moewardi Surakarta
3. Sub. Bagian Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD
Dr. Moewardi Surakarta
Latar Belakang : Trauma maksilofasial dialami sekitar 3 juta orang di Amerika Serikat
setiap tahun, menyumbang lebih dari 400.000 kasus pada bagian kegawat daruratan. Intervensi bedah sering diperlukan dalam pengelolaan fraktur maksilofasial untuk mengembalikan fungsi. Karena tindakan bedah melibatkan jaringan lunak maka diperlukan pemberian antibiotik profilaksis dan antibiotik terapetik untuk mencegah
kejadian infeksi pada luka insisi pasca operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
fraktur maksilofasial. Di era modern ini sudah menjadi tugas pihak rumah sakit dan tenaga medis untuk memonitor serta membatasi pemberian antibiotik pada pasien bedah untuk menghindari kelebihan biaya, toksisitas dan resistensi antibiotik.
Tujuan : Mengetahui perbedaan penyembuhan luka operasi pada pasien yang mendapat
antibiotik profilaksis dan antibiotik terapetik pasca ORIF maksilofasial dengan melihat kejadian infeksi luka operasi.
Metode : Penelitian dilakukan dengan rancangan eksperimen negatif pada 14 subyek
yang sudah disesuaikan dengan kriteria retriksi. Subyek dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : Kelompok I tujuh subyek (Pasien ORIF maksilofasial dengan pemberian antibiotik terapetik) dan Kelompok II tujuh subyek (Pasien ORIF maksilofasial dengan pemberian antibiotik profilaksis). Penilaian luka insisi memakai kriteria modifikasi Nagaoka, data yang terkumpul dilakukan uji statistik dengan Non
Parametrix X2 (α = 0,05).
Hasil : Berdasarkan hasil penilaian dengan kriteria modifikasi Nagaoka terjadi penurunan
tanda infeksi lokal pada hari ke 3 pada kelompok I dan kelompok II. Dari analisis data
dengan Uji Mann Withney didapatkan nilai p = 1.000 (p>0,05) yang berarti tidak ada
perbedaan kejadian infeksi luka operasi pada pasien pasca ORIF maksilofasial dengan approach intra oral yang diberikan antibiotik terapetik dan antibiotik profilaksis.
Simpulan : Kejadian infeksi luka operasi pada pasien ORIF maksilofasial dapat di cegah
cukup dengan pemberian antibiotik profilaksis.
commit to user ABSTRACT
COMPARISON EFFECT OF ANTIBIOTICS PROPHYLAXIS AND ANTIBIOTIC THERAPEUTIC CEFTRIAXONE AGAINST INCIDENT WOUND INFECTION AFTER OPERATION IN PATIENTS POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) MAXILLOFACIAL WITH
INTRAORAL APPROACH
Chris Andra1, Amru Sungkar2, Ida Bagus Budhi3
1.Resident of Surgery, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University / Hospital Dr. Moewardi Surakarta
2. Plastic Surgery subdivison, Department Faculty of Medicine, Sebelas Maret University / Hospital Dr.Moewardi Surakarta
3. Digestive Surgery subdivision, Departement Faculty of Medicine, Sebelas Maret University/Hospital Dr.Moewardi Surakarta
Background: Maxillofacial Trauma affects about 3 million people in the United States
each year, accounted for more than 400,000 cases in the emergencies. Surgical intervention is often required in the management of maxillofacial fractures to restore function. Because surgery involving soft tissue would require prophylactic and therapeutic antibiotic to prevent the incidence of the infection in the incision post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) maxillofacial fractures. In the modern era, it is the duty of the hospital and medical staff to monitor and restrict antibiotics in surgical
patients to avoid excess costs, toxicity, and antibiotic resistance.
Objective: To determine differences effect in surgical wound healing in patients
receiving antibiotic prophylaxis and therapeutic antibiotics after ORIF Maxillofacial by looking at the incidence of surgical site infection.
Methods: The study was conducted with negative experimental design in 14 subjects that
have been adapted to the restriction criteria. The subjects are grouped into two groups. The first group of seven subjects (ORIF Maxillofacial Patients with therapeutic antibiotics) and Group II seven subjects (ORIF Maxillofacial Patients with prophylactic antibiotics). Rate incision wearing modification criteria Nagaoka, the data collected by
statistical test with Non Parametrix X2(α=0.05).
Results: Based on the results of the assessment criteria Nagaoka modifications decreased
signs of local infection at day 3 in group I and group II.
From the data analysis Mann Whitney Test p value = 1.000 (p> 0.05), which means there is no difference in the incidence of surgical site infection in patients with post ORIF Maxillofacial with intra oral approach on the antibiotic therapeutic and prophylactic antibiotics.
Conclusion: The incidence of surgical site infection in patients with maxillofacial ORIF
can be prevented simply by administration of prophylactic antibiotics.
commit to user DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI . ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang . ... 1
I.B. Rumusan Masalah. ... 4
I.C. Tujuan Penelitian . ... 4
I.D. Manfaat Penelitian . ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.A. Fraktur Maksilofasial. ... 6
II.B. Infeksi Luka Operasi. ... 13
II.C. Jenis – jenis luka operasi . ... 14
II.D. Prinsip antibiotik propilaksis . ... 17
II.E. Prinsip antibiotik terapetik. ... 20
II.F. Penyembuhan luka . ... 21
II.G. Imunitas mukosa oral . ... 23
commit to user
BAB III. METODE PENELITIAN
IV.A Tempat dan waktu . ... 29
IV.B Rancangan Penelitian. ... 29
IV.C Populasi Penelitian. ... 30
IV.D Variabel dan Definisi Operasional Variabel. ... 33
IV.E Alur Penelitian. ... 35
IV.F Analisis Data. ... 36
BAB IV. HASIL IV.A. Deskripsi Data. ... 37
IV.B. Analisis data. ... 39
BAB V PEMBAHASAN ... 42
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN VI.A. Simpulan. ... 45
VI.B. Saran... 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Anatomi Maksilofasial ... 5
Gambar 2.2. Klasifikasi Angel (Oklusi) ... 7
Gambar 2.3. Insisi Aprroach mandibula proyeksi anterior ... 9
Gambar 2.4. Insisi Approach mandibula proyeksi melintang ... 10
Gambar 2.5. Penjahitan luka insisi ... 11
Gambar 2.6. Fase Inflamasi Penyembuhan Luka ... 19
commit to user DAFTAR SINGKATAN
ORIF = Open Reduction Internal fixation CDC = The Centers for Disease Control ILO = Infeksi Luka Operasi
AB = Antibiotik
RSDM = Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
IMF = Intermaxillary Fixation
AP = Antero Posterior
Lat = Lateral
NPS = National Surveillance Programmes
SSI = Surgical Site Infection
PBPs = Penicillin-Binding Protein
MALT = Mucosa Associated Lymphoid Tissue Hb = Hemoglobin
AL = Angka Leukosit
AT = Angka Trombosit
PT = Protombin Time
APTT = Activated Partial Thromboplastin Time HbsAg = Antigen Hepatitis B
commit to user DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi Luka Operasi dan Insiden infeksi luka operasi ... 13
Tabel 2.2. Definisi infeksi luka operasi menurut CDC ... 14
Tabel 2.3. Sistem scoring luka operasi menurut Kriteria modifikasi nagaoka ... 16
Tabel 2.4. Rekomendasi Antibiotik Profilaksis ... 17
Tabel 2.5. Agen antimikroba pada saliva ... 23