Investor Summit and Capital Market Expo 2011
Surabaya, 24 November 2011
2
Disclaimer
PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini.
Laporan ini dipersiapkan oleh PT. Bank Bukopin Tbk secara independen dan diedarkan untuk tujuan informasi umum saja. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Beberapa pernyataan yang terkandung dalam dokumen ini berisi “Pencapaian" laporan yang sehubungan dengan kondisi keuangan, hasil usaha dan bisnis, dan rencana terkait dan tujuan. Laporan ini tidak secara langsung atau eksklusif berhubungan dengan fakta-faktasejarah dan mencerminkan keinginan dari perusahaan baik rencana, harapan, asumsi dan keyakinan tentang peristiwa masa depan. Laporan melibatkan dikenal dan risiko yang tidak diketahui dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan hasil, kinerja atau peristiwa untuk berbeda secara materi dari orang-orang dalam laporan sebagai awalnya dibuat. Ini bukan sekedar penyataan, dan tidak harus ditafsirkan sebagai representasi untuk kinerja masa depan Perseroan. Pembaca disarankan untuk melihat semua pernyataan yang tercantum di sini dengan hati-hati.
Daftar Isi
Bagian 1 Ikhtisar
4
Bagian 2 Keunggulan Kompetitif
10
Professionalism • Respect Others • Integrity • Dedicated to Customers • Excellence
Bagian 1: Ikhtisar
Struktur Kepemilikan Saham, Per 30 Sept 2011
Pemegang Saham dari Koperasi Memperluas Cakupan Distribusi Kami
Kopelindo, 32.0% Negara RI, 13.1% Yabinstra, 9.4% Kopkapindo, 5.1% Masyarakat, 39.2% Lain-lain,
1.2% Pemegang Saham % Saham
Koperasi 37.1% Masyarakat 40.4% Negara RI 13.1% Yayasan 9.4% Total 100% Saham Total %
Seri A Seri B Saham
Kopelindo - 2,542,461,428 2,542,461,428 32.0% Negara RI 4,736,255 1,034,232,376 1,038,968,631 13.1% Yabinstra 6,118,188 742,697,475 748,815,663 9.4% Kopkapindo 2,971,207 399,559,599 402,530,806 5.1% Masyarakat - 3,114,893,073 3,114,893,073 39.2% Lain– lain 7,512,328 99,583,862 107,096,190 1.2% Total 21,337,978 7,933,427,813 7,954,765,791 100%
6
Posisi Industri
"Salah Satu Bank Terbesar di Indonesia Fokus Pada UKM"
Dalam Rp Jutaan 328,403 294,626 285,689 194,957 120,938 82,381 77,979 66,605 65,665 48,257 42,789 39,958 39,920 39,078 34,861 33,281 32,884 29,453 21,077 20,744 MANDIRI BRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN BUKOPIN OCBC - NISP MEGA CITIBANK JABAR BANTEN UOB BUANA HSBC BTPN DBS Indonesia Bank BPD - Jawa Timur
Dana Pihak Ketiga Peringkat ke 11 424,283 370,303 336,641 252,045 151,158 118,473 107,428 86,045 79,663 73,836 57,679 52,930 51,574 50,825 49,119 47,842 43,995 43,614 42,757 39,993 MANDIRI BRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN CITIBANK OCBC - NISP MEGA BUKOPIN HSBC JABAR BANTEN UOB BUANA Tokyo - Mitsubishi … STANCHART BTPN Aset Peringkat ke 14 Kredit Peringkat ke 14
265,820
242,409
159,762
148,321
113,044
82,089
63,677
56,824
54,609
53,034
34,348
33,841
30,709
30,268
28,532
27,133
26,706
25,048
24,845
23,284
BRI MANDIRI BCA BNI CIMB - Niaga DANAMON PANIN PERMATA BII BTN OCBC - NISP UOB BUANA Tokyo - Mitsubishi … BUKOPIN HSBC MEGA BTPN JABAR BANTEN CITIBANK STANCHARTTonggak Sejarah
1970
1986 - 1987
1993
1996
2003
2006
2009
• Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) berdiri • Merger dengan beberapa bank koperasi • Menjadi Perseroan Terbatas, PT Bank Bukopin
Menerbitkan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B dan Obligasi Syariah Mudharabah • Mendapat ijin sebagai bank devisa • Menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Umum Perdana (IPO)
• Spin off unit usaha Syariah ke dalam PT Bank Syariah Bukopin, kepemilikan 65,4% • Penawaran Umum Terbatas I
2011
• Penawaran Umum Terbatas II • Peningkatan kepemilikan di PT Bank Syariah Bukopin menjadi 77,57%1989
• Berubah nama menjadi Bank Bukopin
8
Ikhtisar Portofolio Kredit
Segmen Plafond
UKMK Rp.500 Jt– Rp.25M UKMK (Mikro) <Rp.500Jt Komersial >Rp.25M
•Segmen Mikro ditujukan untuk pemberian kredit bagi karyawan dengan pendapatan tetap, sedangkan segmen konsumer ditujukan untuk kredit rumah, kendaraan dan kartu kredit.
** audited 60.8% 56.0% 29.4% 35.9% 8.3% 8.1% Des-08 Sep-11 Konsumer Komersial
UKMK (termasuk Bulog dan Mikro *)
Rp.23,01 T Rp.35.92 T
Bulog
(39.9 %) Bulog (33.8%)
Komposisi Dana Pihak Ketiga
Komposisi DPK (Berdasarkan Produk) Komposisi DPK (Berdasarkan Segmen Bisnis)
• Kami menargetkan untuk meningkatkan dana pihak ketiga berupa Giro dan Tabungan. Peningkatan dicapai melalui kampanye pemasaran, promosi dan memperluas jaringan, khususnya jaringan elektronik.
• Kami juga mengembangkan layanan pembayaran dancash management.
* audited
64%
62%
15%
21%
21%
17%
Des-08
Sep-11
Giro
Tabungan
Deposito
* * Rp.27.5 T Rp.43.5 T Komersial 36% Konsumer 31% UKMK 33% Komersial 36% Konsumer 29% UKMK 35% Sep-11 Des -08* *
Professionalism • Respect Others • Integrity • Dedicated to Customers • Excellence
Strategi Pertumbuhan
Pengenalan citra
yang luas dan
pemasaran yang
kuat
Kemitraan
Strategis
Manajemen yang
berpengalaman
Keunggulan sistem
pembayaran dan
cash management
Outlet dan jaringan
elektronik yang
luas
Leading sophisticated
mid-sized bank
Sistem
pengendalian dan
manajemen risiko
yang solid/kuat
12
Kemitraan Strategis
Membangun Kemitraan Strategis yang Terpilih
Kemitraan
Strategis
Bukopin
BULOG
• Badan Urusan Logistik • Bertanggung jawab atasketahanan pangan, distribusi pangan dan pengendalian harga.
Perusahaan Listrik Negara
(PLN)
Swamitra
• Koperasi berbasis komunitas. • Bank Bukopin bermitra dengan
sekitar 600 Swamitra dengan sekitar 405.000 anggota
Jamsostek
• Perusahaan milik Negara untuk jaminan sosial tenaga kerja sektor swasta
• Memiliki 33.9 juta anggota, 10 juta diantaranya adalah anggota aktif.
Pertamina
Taspen
• Perusahan milik Negara untuk pensiunan PNS
Kemitraan Strategis
• Jaringan Distribusi Bulog: 26 Divisi Regional 95 Sub-Divisi Regional 32 Kantor Logistik 475 Gudang
• Bank Bukopin dan Bulog telah bermitra sejak lama. Sekitar 20% dari portofolio kredit Bank Bukopin adalah pinjaman kepada Bulog.
• Kredit Bank Bukopin kepada Bulog untuk pembiayaan distribusi pasokan pangan dari hulu hingga hilir.
• Bank Bukopin juga memberi bantuan kepada Bulog berupa sistem informasi logistik dan manajemen akuntansi.
• Koperasi Simpan Pinjam
• Sejak akhir 1990-an, Bank Bukopin mengembangkan model Swamitra. Bank Bukopin menyediakan Bantuan Manajemen, Sistem dan Prosedur serta Sistem TI.
• Saat ini, Bank Bukopin bermitra dengan sekitar 600 Swamitra, terdiri dari 405.000 anggota di seluruh Indonesia. Sebagian besar anggota koperasi berasal dari segmen bisnis mikro. • Bank Bukopin memberikan pinjaman kepada Swamitra, yang kemudian disalurkan kepada
anggotanya (two step loan).
• Melalui pinjaman Swamitra, setiap anggota dalam koperasi dapat saling mengawasi untuk memastikan pembayaran sehingga dapat menjaga keuntungan koperasi. Hal ini
14
Kemitraan Strategis
• Jamsostek mengelola jaminan sosial bagi 33.9 juta tenaga kerja sektor swasta, 10 juta diantaranya anggota aktif, dengan total aset lebih dari Rp 100 triliun.
• Bank Bukopin memiliki 33 kantor yang berada di kantor Jamsostek. Kantor ini dapat melayani penyetoran iuran keanggotaan dan pembayaran klaim Jamsostek kepada anggotanya.
• Kepemilikan Jamsostek di PT Bank Syariah Bukopin sebesar 6,14% , dimana Bank Bukopin memiliki 77,57% (pemegang saham lainnya dari dalam negeri).
• Sejalan dengan kebijakan transformasi Jamsostek, dari hanya memberikan manfaat finansial menjadi "manfaat total" bagi para anggotanya (termasuk manfaat pangan, perumahan dan kesehatan) – Bank Bukopin bekerjasama dengan Jamsostek untuk menyediakan pembiayaan dan cash managmentuntuk program perumahan dan pangan.
• Jaminan sosial tenaga kerja swasta
• Bank Bukopin memberikan pembiayaan perorangan untuk anggota Taspen pada kuartal ke 2 - 2010, melalui pembiayaan segmen mikro.
• Mekanisme pembayaran melalui pemotongan dana pensiun yang dibayarkan.
• Total Pinjaman melalui program Taspen ini tumbuh signifikan, menjadi sekitar Rp.1,37 Triliun pada bulan September 2011
• Bank Bukopin ditunjuk sebagai salah satu dari 3 bank pembayar dana pensiun.
• Skema pensiun bagi PNS
Kemitraan Strategis
• Bank Bukopin saat ini melayani 13 juta dari 24 juta pelanggan PLN yang membayar tagihan melalui bank.
• Bank Bukopin merupakan bank komersial pertama di Indonesia yang membangun Payment Point On-line Bukopin (PPOB) lebih dari 3 tahun yang lalu. Saat ini terdapat sekitar 13.000 PPOB di seluruh Indonesia.
• PPOB memberikan layanan kepada pelanggan PLN seperti pembayaran tagihan, pemasangan instalasi baru dan pembelian token listrik prabayar. • Kemitraan dengan PLN mendorong peningkatanfee based income Bank
Bukopin, layanan cash management, akumulasi CASA (current account dansaving account) dan portofolio pinjaman (catatan: fee based income memberikan kontribusi sekitar 20% dari total pendapatan Bank Bukopin).
• Perusahaan Listrik Milik Negara
• Bank Bukopin adalah salah satu dari 6 bank yang diberikan hak eksklusif oleh Pertamina untuk penerimaan pembayaran atas produk Pertamina (BBM dan non-bahan bakar), yang dimulai pada awal 2010.
• Bank Bukopin menyediakan fasilitas perbankan (LC / trade finance) dan layanancash management untuk kegiatan operasi Pertamina.
• Kegiatan transaksi Pertamina melalui Bank Bukopin saat ini mencapai rata-rata Rp2 triliun per bulan.
• Perusahaan Tambang Minyak Milik Negara
16
Keunggulan Sistem Pembayaran dan Cash Management
Target meningkatkan
fee based income
PLN
SWITCHING
BUKOPIN
Data Center Biller/
PLN
Switching
Base
Delivery Channels:
• Teller
• ATM
• EDC Mini ATM
Switching
Point
Collecting
Agent
Pembayaran:
•
Individu
•
Koperasi
•
Korporasi
Payment Point Online Bukopin (PPOB)
• SMS Banking
• Internet Banking
• Phone Banking
• Bank Bukopin menerapkan berbagai jaringan distribusielektronik seperti teller, ATM, EDC Mini ATM, SMS banking, internet banking dan phone banking.
• Saat ini Bank Bukopin memiliki sekitar 13.000 PPOB di seluruh Indonesia yang menyediakan berbagai
layanan, termasuk memungkinkan pelanggan PLN untuk membayar tagihan bulanan. Jangkauan yang luas ini memungkinkan Bank Bukopin mencapai hingga daerah pedesaan. Hal ini meningkatkan brand awareness Bank Bukopin .
• Fee-based income memberikan kontribusi 20% dari pendapatan Bank Bukopin, terdiri dari cash
management, trade finance, perbankan elektronik dan remittance.
Above-the-line marketing
Below-the-line marketing
• Bank Bukopin menggunakan figur terkenal sebagai
bagian dari kampanye pemasaran.
• Hadiah seperti mobil BMW digunakan untuk menarik
calon nasabah, sehingga meningkatkan jumlah nasabah.
• Bank Bukopin memiliki berbagai produk kartu kredit yang
memungkinkan perusahaan bekerja sama dengan Bank
Bukopin (
co branding
).
• Staff marketing di cabang-cabang yang berlokasi di 22
provinsi memberikan kontribusi terhadap upaya
marketing.
• Para staff dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah
dan
cross-selling
produk dan layanan perbankan.
18
Banda Aceh
Per 30 Sept 2011
Kantor Cabang 36
Kantor Cabang Pembantu 106
Kantor Kas 132 Kantor Fungsional (Layanan Mikro) 92 Payment point 51 Total outlet 417 PPOB ~13,000 ATM 345 Mini ATM 685
Outlet dan Jaringan Elektronik yang Luas
Infrastruktur yang Kuat Untuk Pertumbuhan
• Jaringan Bank Bukopin ada di 22 dari 33 provinsi di Indonesia.
• Kartu ATM Bukopin memberikan akses kepada pemegangnya untuk semua jaringan ATM di seluruh
Indonesia (seperti ATM BCA, ATM Bersama, ATM Plus dan ALTO), di lebih dari 30.000 ATM.
• 13.000 PPOB di seluruh Indonesia menjangkau penduduk perkotaan dan pedesaan.
• Sistem teknologi informasi kami dapat memonitor secara
real time on-line
atas setiap transaksi dan
posisi di setiap cabang.
Lampung Nanggroe Aceh Darussalam Riau Jambi Sumatera Selatan Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Banten Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Bali Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur Jawa Timur
Jawa Barat D.I.Yogyakarta DKI
Jakarta JawaTengah Sumatera Utara
Permohonan pinjaman Komite Kredit Opini Sistem data kredit • Account Officer menginput historis
kredit, keuangan dll ke dalam sistem data kredit
• Opini dikeluarkan oleh Unit Kerja Hukum, Kepatuhan dan Manajemen Risiko
• Pemeringkatan berdasarkan Internal Credit Risk Rating (ICRR)
• Persetujuan oleh komite kredit (minimal dua anggota)
Sistem Pengendalian dan Manajemen Risiko yang Kuat
Sistem Manajemen Risiko yang solid
• Kebijakan Bank Bukopin menetapkan prosedur
dan kriteria yang jelas untuk analisis dan
persetujuan kredit.
• Bank Bukopin menggunakan sistem data kredit
terpusat yang berbasis web. Hal ini
memudahkan persetujuan kredit dengan
menyajikan sensitivitas harga dan analisis
risiko kredit pada nasabah tertentu.
• Pada umumnya rasio jaminan untuk pinjaman
sebesar 125%, kecuali pinjaman untuk
perusahaan milik negara sebesar 100%.
• Pinjaman lebih besar dari Rp.2,5 miliar harus
20
Manajemen yang Berpengalaman
Direksi
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Sebelumnya menjabat sebagai Direktur UKM & Mikro (2000-2005), Direktur Usaha Kecil & Koperasi (1999), Kepala Urusan Usaha Kecil & Koperasi (1992-1999) dan Pemimpin Cabang Bank Bukopin Cirebon (1989-1992).
Glen Glenardi, Direktur Utama
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi (2000-2006), Sekretaris Perusahaan (1996-2000), Group Head Bisnis (1995-1996), Kepala Urusan Sumber Daya Manusia (1993-1995) dan Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Koperasi (1991-1993 )
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer (2000-2006), Group Head Bisnis (1997-2000) dan Pemimpin Cabang Bank Bukopin (1988-1997)
Agus Hernawan, Direktur Pelayanan & Distribusi
Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan & Perencanaan
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko & Kepatuhan (2003-2006), Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Usaha Kecil & Koperasi (2000-2003), Group Head Wilayah Jawa Tengah (1997-2000) dan Kepala Urusan Supervisi Cabang (1996-1997).
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Jabatan sebelumnya sebagai Group Head Bisnis Institusi (1999 – 2005) dan berbagai posisi di
Bank Bukopin sejak 1988
Sulistyohadi DS, Direktur Usaha Kecil, Menengah & Koperasi
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Jabatan sebelumnya sebagai Group Head Bisnis Komersial (2000 – 2006), Group Head Bisnis
(1995-2000), Group Head Bisnis Komersial (1993-1995), Kepala Kantor Capem (1991-1993)
Lamira S. Parwedi, Direktur Konsumer
• Berpengalaman lebih dari 20 tahun
• Sebelumnya menjabat sebagai Group Head Bisnis Komersial (2001-2006), Group Head Bisnis Komersial Wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah (2000-2001), Group Head Bisnis (1997-2000) dan Pemimpin Cabang Kupang (1992- 1996)
Mikrowa Kirana, Direktur Komersial
Manajemen yang Berpengalaman
Direksi
22
• Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (2006-Agustus 2011), Dirjen Perbendaharaan
Departemen Keuangan (2004), Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara (2001), Kepala Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran (1999), Direktur Perbendaharaan dan Kas Negara (1998), Direktur Pembinaan Anggaran II (1995), Kepala Kanwil II Denpasar (1992).
Mulia P. Nasution, Komisaris Utama
• Saat ini menjabat sebagai Direktur SDM & Umum Bulog (Jan 2011-sekarang).
• Sebelumnya menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog, dan Ketua Kopelindo. Pengalaman lebih dari 30 tahun di Bulog.
Deddy S.A. Kodir, Komisaris
• Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kopkapindo dan Direktur PT Kutai Timber Indonesia.
• Sebelumnya menjabat sebagai Manajer General Affair PT Kutai Timber Indonesia.
Syamsul Effendi, Komisaris Independen
Manajemen yang Berpengalaman
Dewan Komisaris
• Pengalaman sebelumnya Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Fasilitator PUSKUD , Ketua Koordinator GKSI Mojosongo, Manajer GKSI Cirebon.
• Ketua Badan Layanan Umum Kementerian Perumahan Rakyat.
• Pengalaman lebih dari 30 tahun di Kementerian Keuangan.
Yoyok Sunaryo, Komisaris Independen
Margustienny, Komisaris Independen
Manajemen yang Berpengalaman
Dewan Komisaris
Abdul Waries Patiwiri, Komisaris
24
Penghargaan
• The Most Favourite Banking Hall Service Concept, 2011 Katagori: The Excellent Conventional Bank in Prime Services
• “Banking Efficiency Award 2011” untuk Efisiensi Operasional dari Bisnis Indonesia
• Indonesia Brand Champion, Indonesia Bank Loyalty Award, Brand Equity Champion, 2011 dari MarkPlus,
• Bank Bukopin adalah salah satu dari dua bank nasional yang memperoleh sertifikat ISO 27001 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi
• Banking Service Excellence Award 2011: 2nd Best Mobile Banking Commercial Bank 3rd Best SMS Banking Commercial Bank
26
14.4 15.7 17.0 18.5 20.1 6.8 7.2 8.5 9.5 12.9 1.9 1.7 1.8 2.1 2.9 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11 UKMK Komersial KonsumerNeraca
audited 32.6 37.2 43.0 47.5 51.8 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11 23.1 24.6 27.3 30.1 35.9Total Aset (Rp. Triliun)
Total Kredit (Rp. Triliun)
Periode
Persentase
% Y o Y
20.46%
% Y to D
9.05%
Periode
Persentase
% Y o Y
31.50%
% Y to D
19.26%
Neraca
Peningkatan Modal adalah Landasan Kami untuk Menjaga Pertumbuhan
17.6 18.0 20.9 22.8 27.0 4.1 6.5 7.2 9.2 9.3 5.8 7.4 8.8 9.4 7.2 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11
Deposito Tabungan Giro
2.2 2.5 2.7 2.9 4.1 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11 Rp 27.5 T Rp 31.9 T Rp 36.9 T Rp 41.4 T Rp 43.5 T
Total Dana Pihak Ketiga (Rp. Triliun)
Total Modal (Rp. Triliun)
Periode
Persentase
% Y o Y
17.89%
% Y to D
5.07%
Periode
Persentase
% Y o Y
51.85%
% Y to D
41.38%
28
Triliun Rp audited551
520
456
667
621
369
362
336
493
460
2008
2009
Sep-10
2010
Sep-11
Laba Sebelum Pajak
Laba Setelah Pajak
Laba Rugi
Periode % Laba Sebelum Pajak % Laba Setelah Pajak %Y o Y 36.18% 36.90%4.8 4.1 4.8 4.8 4.5 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11
1,468
1,382
1,297
1,797
1,554
2008
2009
Sep-10
2010
Sep-11
Pendapatan Bunga Bersih (Rp. Miliar)
Net Interest Margin (NIM) (%)
Pendapatan
30
4.9
2.8
3.5
3.2
3.4
2008
2009
Sep-10
2010
Sep-11
63.3 70.6 65.9 66.1 60.6 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11 83.6 76.0 72.8 71.9 82.6 2008 2009 Sep-10 2010 Sep-11Cost-to-Income Ratio (CIR) (%)
Net Non-Performing Loan (NPL) (%)
audited