• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengelolaan obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pengelolaan obat"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum wr.wb Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah kami panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT karena Alhamdulillah kami panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Judul untuk makalah ini adalah “Pengelolaan Pemberian Obat Melalui

Judul untuk makalah ini adalah “Pengelolaan Pemberian Obat Melalui ChemoteraphyChemoteraphy Pada Pasien

Pada Pasien Cancer Cancer ”. Adapu”. Adapun makalah n makalah ini dibuini dibuat untuk memat untuk memenuhi salaenuhi salah satu syarath satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah

dalam menyelesaikan tugas mata kuliah  Basic  Basic Science Science In In Nursing Nursing IV IV  Fakultas IlmuFakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran.

Keperawatan Universitas Padjadjaran. Ke

Kebeberhrhasasililan an dadalalam m pepenynyususununan an mamakakalalah h inini i titidadak k lelepapas s dadari ri babantntuauan,n,  bimbingan,

 bimbingan, pengarahan pengarahan baik baik moral moral maupun maupun material material yang yang tidak tidak ternilai ternilai besarnya besarnya daridari  berbagai pihak.

 berbagai pihak. Semoga Allah Semoga Allah SWT membalas SWT membalas semua kebaikan semua kebaikan dan bantuan dan bantuan yang telahyang telah diberikan oleh pihak tersebut.

diberikan oleh pihak tersebut. Pen

Penuliulis s sadasadar r bahbahwa wa terterdapdapat at kekkekuraurangangan n padpada a makmakalaalah h iniini, , teruterutamtama a daldalamam  penulisan.

 penulisan. Oleh Oleh karena karena itu, itu, diharapkan diharapkan adanya adanya saran saran dan dan kritik kritik yang yang membangun membangun daridari  para

 para pembaca. pembaca. Namun Namun terlepas terlepas dari dari semuanya, semuanya, penulis penulis berharap berharap makalah makalah ini ini dapatdapat  berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

 berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Wa’alaikumsalam wr.wb Wa’alaikumsalam wr.wb

Sumedang,

Sumedang, Mei Mei 20112011

Penulis Penulis

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... ... 1.2 Rumusan Masalah……… 1.3 Tujuan Penulisan………. BAB II ISI 2.1 Pengertian Kemoterapi………. 2.2 Jenis-jenis kemoterapi... 2.3 Pola Pemberian Kemoterapi... 2.4 Macam – macam Obat Kemoterapi... 2.5 Prinsip Kerja Obat Kemoterapi (sitostatika) Terhadap Kanker... 2.6 Cara Pemberian dan Dosis Obat Kemoterapi... 2.7 Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Obat Kemoterapi... 2.8 Syarat dan Persiapan Pelaksanaan Kemoterapi... 2.9 Prosedur Pemberian Obat Kemoterapi... 2.10 Efek Samping Pengobatan Kemoterapi dan Cara Mengatasinya...

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………...………... 3.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA………... 1 2 2 4 4 4 5 5 6 7 8 8 9 13 13 iii

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau Tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan Kanker. Tumor Ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Kanker mempunyai karakteristik yang  berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat.

Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit Kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda- beda. Tetapi semua jenis Kanker itu memiliki kesamaan; terdiri atas sel-sel yang

membelah dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat kemoterapi adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti ini. Pengobatan kanker  tergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita dan dari mana asal kanker tersebut. Pada kasus kanker, pengobatan utama adalah melalui:

2. Pembedahan atau Operasi

3. Kemoterapi atau dengan cara pemberian Obat-obatan 4. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi

Pada kenyataannya secara umum biasanya digunakan lebih dari satu macam cara  pengobatan di atas, misalnya pembedahan yang diikuti oleh kemoterapi atau radioterapi, bahkan kadang pengobatan digunakan dengan kombinasi ketiganya. Pada dasarnya tujuan utama dari pembedahan adalah mengangkat kanker secara keseluruhan karena kanker hanya dapat sembuh apabila belum menjalar ketempat lain. Sedangkan kemoterapi dan radiasi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan  pertumbuhan sel-sel kanker yang masih tertinggal. Tentunya, perawat harus mengetahui  bagaimana cara penanganan pasien kanker dengan tiga metode pengobatan di atas tadi,

(4)

khususnya kemoterapi sehingga kesalahan medis dapat diminimalisir sedari dini sehingga tidak merugikan perawat didalamnya.

Oleh karena hal tersebut, kami terdorong untuk membahas “Pengelolaan Pemberian Obat Melalui Chemoteraphy Pada Pasien Cancer ” dalam makalah kami. Materi ini penting untuk dipahami sebab menyangkut profesionalitas kerja perawat dalam menangani pasien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian dari kemoterapi? 2. Sebutkan jenis-jenis kemoterapi? 3. Jelaskan pola pemberian kemoterapi?

4. Sebutkan macam – macam obat kemoterapi?

5. Bagaimanakah prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker? 6. Bagaimanakah cara pemberian dan dosis dari obat kemoterapi?

7. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari pemberian obat kemoterapi?

8. Apa saja syarat dan persiapan yang harus dilakukan saat akan dilakukan kemoterapi?

9. Bagaimana prosedur pemberian obat kemoterapi?

10. Sebutkan efek samping yang dapat timbul dari pengobatan kemoterapi dan cara mengatasinya?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari kemoterapi. 2. Mengetahui jenis-jenis kemoterapi. 3. Mengetahui pola pemberian kemoterapi.

4. Mengetahui macam – macam obat kemoterapi.

5. Mengetahui prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker. 6. Mengetahui cara pemberian dan dosis dari obat kemoterapi.

(5)

8. Mengetahui syarat dan persiapan yang harus dilakukan saat akan dilakukan kemoterapi.

9. Mengetahui prosedur pemberian obat kemoterapi.

10. Mengetahui efek samping yang dapat timbul dari pengobatan kemoterapi dan cara mengatasinya.

(6)

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang  bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker. Banyak 

obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat fungsi reproduksi (proliferasi) sel-sel kanker. Adapun kemoterapi diberikan dengan tujuan untuk menyembuhkan kanker, mengurangi resiko penyebaran kanker, menghambat pertumbuhan kanker, menghambat pertumbuhan sebaran sel kanker (metastasis), dan mengurangi gejala-gejala yang disebabkan karena kanker.

2.2 Jenis Kemoterapi

Ada dua jenis kemoterapi, yaitu:

1. Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat.

2. Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara  bersamaan.

2.3 Pola Pemberian Kemoterapi

1. Kemoterapi Induksi

Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan  penyelamatan.

2. Kemoterapi Adjuvan

Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).

(7)

Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker  yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.

4. Kemoterapi Neo-Adjuvan

Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti  pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

2.4 Macam-macam Obat Kemoterapi

Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :

1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik   Anthrasiklil,  bekerja dengan cara mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel

tersebut tidak bisa melakukan replikasi.

2. Obat golongan Antimetabolit , bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.

3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid , dan Taxanes  bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan

mitosis sel.

5. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.

2.5 Prinsip Kerja Obat Kemoterapi

Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika, hal ini disebut kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut kemoresisten.

(8)

Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis), makin cepat sel bermitosis, makin sensitif terhadap kemoterapi.

Prinsipnya ada 2 yaitu:

1. CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang  berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu.

2. CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang  berkembang maupun yang istirahat.

2.6 Cara Pemberian dan Dosis Obat Kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan dengan cara: 1. Intra vena (IV)

Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV  pelan-pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.

2. Intra tekal (IT)

Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor  dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.

3. Radiosensitizer 

Jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk  memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.

4. Per Oral (PO)

Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran®, Alkeran®, Myleran®,  Natulan®, Puri-netol®, hydrea®, Tegafur®, Xeloda®, Gleevec®.

5. Subkutan (SC) dan intramuscular (IM)

Pemberian subkutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.

(9)

6. Intraperitoneal/Intrapleural (IP)

Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak   pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian

intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk mengehntikan produksi efusi  pleura hemoragis yang amat banyak, contohnya Bleocin.

Untuk  dosisnya sendiri, dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan tabel berdasarkan tinggi badan dan berat badan. Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, misalnya: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPB = 1,5 m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.

2.7 Indikasi dsan Kontraindikasi Dari Pemberian Obat Kemoterapi

Indikasi pasien yang layak diberi kemoterapi adalah pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb :

1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status penampilan <= 2

2. Jumlah lekosit >=3000/ml

3. Jumlah trombosit>=120.0000/ml

4. Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10

5. Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal ) 6. Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ) 7. Elektrolit dalam batas normal

8. Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun

(10)

2. Kehamilan trimester pertama 3. Kondisi septikemia dan koma

Kontra indikasi relatif :

Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3

2.8 Syarat dan Persiapan Pengobatan Kemoterapi

Sebelum pengobatan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi:

1. Darah tepi; Hemoglobin, Leukosit, Trombosit.

2. Fungsi hepar; Bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.

3. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.

4. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum) 5. EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin). 6. Syarat :

• Keadaan umum cukup baik.

• Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed

concent.

• Faal ginjal dan hati baik.

• Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi. • Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.

• Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit

> 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.

2.9 Prosedur Pemberian Obat Kemoterapi

Semua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian farmasi dengan memakai kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam tempat khusus tertutup. Diterima oleh  perawat dengan catatan nama pasien, jenis obat, dosis obat dan jam pencampuran.

(11)

• Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara

 pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.

• Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sarung tangan

dan sepatu.

• Lakukan teknik aseptik dan antiseptik.

• Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan

infus.

• Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran,

kitril secara intra vena).

• Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %

• Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe pump)

sesuai program.

• Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%

• Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat

serta diberi etiket.

• Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam dengan deterjen. Bila

disposible masukkkan dalam kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.

• Catat semua prosedur. Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR 

tiap setengah jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi.

2.10 Efek Samping Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap  pemberian. Selain itu, efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.

Efek samping yang dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau  beberapa waktu setelah pengobatan antara lain:

(12)

Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak  langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir   pengobatan.

2. Mual dan Muntah

Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada  beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.

3. Gangguan Pencernaan

Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan  bila memungkinkan.

4. Sariawan

Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.

5. Rambut Rontok 

Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.

6. Otot dan Saraf 

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.

7. Efek Pada Darah

Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi  berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.

(13)

8. Mudah terkena infeksi

Hal ini disebabkan oleh karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang  bisa meningkatkan jumlah leokosit.

9. Perdarahan

Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan  jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di

kulit. 10. Anemia

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

11. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna

Lebih sensitif terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

12. Produksi Hormon

Menurunkan nafsu seks dan kesuburan.

Cara mengatasi efek samping kemoterapi diantaranya:

• Pemberian anti mual dan muntah

• Saat merasa mual duduk ditempat yang segar 

• Lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah

makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan  pembersih mulut.

• Berikan pelembab bibir sesuai kebutuhan • Hindari rokok, makanan pedas dan air es.

Alternatif lain mengatasi efek samping kemoterapi lainnya dengan menggunakan  beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh. Ketika akan menggunakannya, alangkah  baiknya jika dikonsultasikan terlebihdahulu dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter.

(14)

Selain itu, saat ini marak penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), sehingga banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. Jika akan menggunakan jasa tersebut, pastikan yang menanganinya adalah seorang dokter medis. Paling tidak harus dikonsultasikan dengan dokter yang merawat kita dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk  memantau hasilnya.

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker. Kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita kanker tahap dini, namun bagi  penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan kemoterapi hanya mampu

memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara waktu.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca terutama pembaca yang mengalami kanker agar dapat memahami bahwa kemoterapi tidak terlalu membahayakan jika mengikuti prosedur yang telah ditentukan sehingga dapat membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak  terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel kanker agar tidak  menyebar lebih luas. Bagi pembaca yang merupakan mahasiwa di bidang kesehatan  juga orang yang berprofesi di bidang kesehatan diharapkan agar dapat memahami  proses pelaksanaan kemoterapi dengan sebaik-baiknya sehingga dapat

(16)

DAFTAR PUSTAKA

http://clinic-cancer.com/metode_pengobatan.php diakses pada 11 Mei 2011

http://dhanwaode.wordpress.com/2010/10/26/farmakologi-kemoterapi/ diakses pada 11 Mei 2011

http://dr-rizkyp.blogspot.com/2008/05/kemoterapi.html diakses pada 11 Mei 2011 http://www.indonesiaindonesia.com/f/13788-kemoterapi-menggunakan-zat-kimia-mengatasi-kanker/ diakses pada 12 Mei 2011

http://www.infokeperawatan.com/prosedur cara pemberian kemoterapi.html diakses pada 11 Mei 2011 http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/04/01/informasi-tentang-kemoterapi/ diakses  pada 12 Mei 2011 http://medicastore.com/apotik_online/kemoterapi_antimikroba/obat_kanker.html diakses  pada 12 Mei 2011 http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=110 diakses  pada 11 Mei 2011 http://mimi-forum.blogspot.com/2010/01/dapatkah-diberikan-hanya-satu-atau-dua.html diakses pada 12 Mei 2011

http://roohit.com/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/04/cara-kerja-sitostatika-dan-efek-sampingnya/ diakses pada 11 Mei 2011

http://roohit.com/http://wwwmelilea.blogspot.com/2009/10/pengetahuan-dasar-tentang-kemoterapi.html diakses pada 11 Mei 2011

Referensi

Dokumen terkait

Pelbagai masalah negatif dan bencana telah berlaku dalam sistem mata wang kini termasuklah kecelaruan sistem nilai sebenar dan wujudnya perniagaan yang tidak sebenar seperti

Pertumbuhan pada tanaman cabai merupakan proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga sampai dewasa yang sifatnya kuantitatif, artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan dengan

Pada penelitian yang dilakukan, diperoleh hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kecepatan renang, artinya semakin tinggi nilai kekuatan otot lengan semakin cepat

Kandungan Cr pada organ ikan di Dayeuhkolot cukup tinggi dengan rata-rata 12,38 ppm namun masih lebih rendah dibandingkan ikan di Situ Cisanti (stasiun 1) dan Sapan

cynocephalus yang digunakan dalam pengujian (perbesaran 10 kali) 5 5 Media pengujian ketahanan terhadap serangan rayap tanah 6 6 Media pengujian ketahanan contoh uji terhadap

Analisis sebelumnya menunjukan nilai pembobotan untuk manusia 0,6 dan lainnya dengan total nilai 0,4 yang memberi hasil bahwa kejadian yang mempuntai paling tinggi risikonya

Tahap verifikasi dan validasi terhadap sistem dilakukan dengan perangkat lunak yang sudah dibuat, bertujuan untuk mengoreksi apakah hasilnya sesuai dengan

Namun demikian, belum dapat mencapai grade daya tolak air 2 hingga 5 ( water repellent ), dengan penambahan laminasi resin akrilat daya tolak air mencapai grade 5 dan