• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profile Perusahaan

Indischetafel Restaurant merupakan suatu restoran yang berdiri pada bulan Juli tahun 2009. Restoran ini memiliki konsep Indo-Belanda dengan moto “Achter elk stukje schuilt een eigen verhaal” yang artinya adalah setiap detail punya cerita. Restoran ini berdiri diatas bangunan yang merupakan tempat atau bangunan lama peninggalan Belanda. Pada tahun 2011 pemerintah kota Bandung memberikan penghargaan pada restoran ini sebagai resto sekaligus museum “Bandung Heritage”.

Restoran ini memiliki konsep yang sangat unik mulai dari bangunan hingga properti yang ditampilkan. Dikarenakan tema dari restoran ini adalah tempo dulu, maka pada berbagai sudut ruangan terdapat beberapa benda bersejarah atau benda kuno seperti mesin kasir, radio, alat musik kuno, mesin ketik, timbangan hingga alat pengukur gempa. Menu yang ditawarkan juga disesuaikan dengan konsepnya. Terdapat beberapa menu Belanda seperti Bitter Ballen, Erwten Soup dan Stampot potato. Sedangkan pada menu Indonesia seperti Nasi Cingkur, Es Doger dan Sekoteng Djahe. Selain itu restoran ini juga menawarkan beberapa varian Cookies khas Indonesia dan Belanda.

Lokasi dari restoran ini berada di Jl. Sumatera no.19 Bandung, Jawa Barat. Terdapat beberapa fasilitas yang ditawarkan oleh Indischetafel Restaurant diantaranya adalah kapasitas ruangan mampu menampung hingga 150 orang serta terdapat Wi-Fi, mushola, dan toilet yang cukup nyaman untuk digunakan. Restoran ini buka setiap hari Minggu–Jumat pukul 08.00 – 22.00 WIB dan hari Sabtu pukul 08.00 – 23.00 WIB.

(2)

2 1.1.2 Logo Perusahaan

GAMBAR 1.1

Logo Indischetafel Restaurant Sumber: Indischetafel Restaurant, 2016

1.1.3 Visi dan Misi

Berikut ini merupakan Visi dan Misi dari Indischetafel Restaurant, yaitu : a. Visi

Diakui sebagai salah satu restaurant yang menyajikan makanan khas Indo-Belanda terbaik di Jawa Barat karena memiliki interior bangunan yang unik dan menjadi cagar budaya di Bandung serta kualitas makanan yang tidak kalah dengan makanan luar negeri.

b. Misi

Memperkenalkan makanan-makanan yang berbeda dengan restaurant lainnya karena resep turun menurun dari zaman kolonial Belanda kepada masyarakat luas serta membawa kembali suasana tempo dahulu dan menjadi ajang nostalgia bagi para tamunya yang memasuki area restaurant.

(3)

3 1.1.4 Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan gambar struktur organisasi dari Indischetafel Restaurant :

GAMBAR 1.2

Struktur Organisasi Indischetafel Restaurant Sumber: Indischetafel Restaurant, 2016

1.2 Latar Belakang

Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang kondisi bisnisnya sedang meningkat dan berkembang dengan cukup baik. Ibu kota Provinsi Jawa Barat ini telah menjelma menjadi salah satu wisata kota terpopuler di Indonesia. Kota yang dikenal sebagai “Paris Van Java” ini berhasil menarik para wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati ragam wisata belanja dan kuliner. Perpaduan unik gedung tua, factory outlet, restoran, wisata alam, dan akses yang mudah menjadikan Bandung sebagai tempat yang ideal untuk liburan. Potensi-potensi inilah yang membuat industri pariwisata, wisata kuliner, dan fashion di Bandung cukup berkembang dengan pesat.

(4)

4

Berikut merupakan tabel jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung tahun 2015 :

TABEL 1.1

Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan Domestik Jumalah

Wisatawan

2012 158.848 3.354.857 3.513.705

2013 170.982 3.897.429 4.068.411

2014 176.487 4.242.294 4.418.781

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2015

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang mengunjungi Kota Bandung pada tahun 2012-2014 mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Tentunya hal ini berkaitan dengan kreatifitas yang terus dilakukan oleh para pebisnis di Kota Bandung.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations

Educational, Scientific and Cultural Organization-UNESCO) mengumumkan

Kota Bandung sebagai salah satu dalam jaringan kota kreatif UNESCO (Creative Cities Network). Hal itu disampaikan Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova yang mengumumkan penunjukan 47 kota dari 33 negara sebagai anggota baru dari UNESCO Creative Cities Network di markas besar UNESCO, Paris, Jumat 11 November 2015.

Kreatifitas merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Kota Bandung. Para pebisnis di Bandung saling bersaing untuk menciptakan keunikan dan kreatifitas yang dapat mereka andalkan. Salah satu bisnis yang sedang sangat berkembang pesat di Kota Bandung adalah bisnis kuliner. Terdapat beraneka macam jenis kuliner yang tersedia mulai dari jajanan tradisional hingga masakan luar negri. Tidak hanya dari segi makanannya saja yang beragam namun juga terdapat banyak restoran yang menawarkan konsep yang unik serta kualitas yang baik bagi pelanggannya.

(5)

5

Berikut ini merupakan tabel jumlah Cafe dan Resto yang berada di Kota Bandung berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung tahun 2015 :

TABEL 1.2

Data Cafe dan Resto Kota Bandung Tahun 2010-2014 Tahun Jumlah Cafe dan Resto

2010 458

2011 472

2012 486

2013 627

2014 653

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2015

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa jumlah data Cafe dan Resto yang berada di wilayah Kota Bandung pada tahun 2010-2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan berkembangnya bisnis kuliner di Kota Bandung membuat para pelaku bisnis saling berlomba untuk menciptakan pelanggan yang loyal. Hal tersebut tentunya dapat dicapai melalui keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen, misalnya memberikan kualitas produk dan pelayanan yang baik.

Dalam memperkenalkan suatu produk maupun jasa kepada konsumen memerlukan proses awal dalam program promosi yaitu membangun presepsi yang menyentuh indera manusia. Persepsi inilah yang menentukan nasib produk itu sendiri dan keberhasilan perusahaan, apakah akan terus bertahan atau malah mundur dari kancah industri. Diperlukan strategi yang efektif agar potensi pasar dapat diraih secara maksimal.

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk atau jasa kepada calon konsumen. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen (Alma,2013:179).

(6)

6

Promosi juga merupakan salah satu sarana utama yang dipergunakan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan penjualan, laba, dan menunjang perkembangan perusahaan. Disetiap perusahan yang bergerak dibidang perdagangan dan penjualan produk, promosi penjualan merupakan sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan. Promosi memiliki alat-alat promosi yang dapat digunakan, yang disebut bauran promosi. Menurut Kotler dan Keller (2012:500) bauran promosi atau Promotion Mix terdiri dari Advertising (iklan), Sales Promotion (promosi penjualan), Events and Experiences, Public Relations and Publicity (publisitas), Direct Marketing (penjualan langsung),

Interactive Marketing, Word-of-Mouth Marketing, dan Personal Selling

(penjualan pribadi).

Hal yang ingin diteliti oleh penulis kali ini adalah mengenai salah satu dari aspek bauran promosi yaitu promosi penjualan (sales promotion). Promosi penjualan menurut Tjptono dan Chandra (2012:367), merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer, atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera. Promosi penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah memberikan contoh atau sample, kupon atau voucher, premi, tawaran uang kembali, promosi dagang, pemajangan di tempat penjualan, pameran dagang, kontes dan undian.

Persaingaan yang cukup ketat membuat para pelaku bisnis kuliner harus berani melakukan berbagai strategi yang dapat menarik minat konsumen. Oleh karena itu, pengelola perusahaan dituntut agar lebih peka terhadap keinginan konsumen dan pandai memilih alternatif strategi yang tepat untuk dapat mengatasi persaingan tersebut. Promosi penjualan merupakan salah satu hal yang dilakukan berbagai perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan dan memperoleh laba. Promosi penjualan harus dilakukan dengan tepat dan benar agar dapat mencapai tujuan berupa omset penjualan yang optimal dan menguntungkan bagi perusahaan.

(7)

7

Melalui promosi, perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah pikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut. Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk.

Salah satu restoran yang memiliki konsep yang cukup unik di Kota Bandung adalah Indeschetafel Restaurant yang terletak di Jl. Sumatera no. 19, Bandung, Jawa Barat. Restoran ini memiliki konsep suasana tempo dulu serta berdiri pada sebuah bangunan yang juga merupakan cagar budaya kota Bandung. Dalam restoran ini terdapat banyak koleksi benda-benda kuno dan langka yang jarang bisa ditemui di tempat lainnya. Tentu saja hal tersebut dapat menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Indischetafel Restaurant dibandingkan tempat lainnya.

Dalam memperkenalkan produk serta pelayanan mereka kepada konsumen, Indischetafel Restaurant melakukan berbagai kegiatan promosi penjualan. Tentunya promosi penjualan dianggap sangat penting bagi perusahaan mengingat persaingan cafe dan restoran di kota Bandung cukup tinggi. Dengan melakukan promosi penjualan, Indischetafel Restaurant mengharapkan mampu meningkatkan penjualan sehingga menghasilkan profit yang diinginkan oleh perusahaan, menarik perhatian konsumen untuk mendatangi Indischetafel Restaurant, meningkatkan loyalitas konsumen serta meraih pangsa pasar secara lebih luas.

(8)

8

Berikut ini merupakan tabel jumlah pengunjung dan jumlah penjualan perbulan di Indischetafel Restaurant pada tahun 2015:

TABEL 1.3

Data Pengunjung dan Penjualan Indischetafel Restaurant Tahun 2015

No Periode Penjualan Jumlah Pengunjung Jumlah Penjualan

1 Januari 3.214 Rp. 273.155.476 2 Februari 2.798 Rp. 261.662.869 3 Maret 2.540 Rp. 234.601.800 4 April 2.729 Rp. 264.920.220 5 Mei 2.816 Rp. 291.262.874 6 Juni 2.572 Rp. 243.188.381 7 Juli 3.910 Rp. 347.091.270 8 Agustus 3.187 Rp. 271.484.736 9 September 2.698 Rp. 231.501.851 10 Oktober 3.073 Rp. 264.832.013 11 November 2.611 Rp. 248.383.803 12 Desember 3.171 Rp. 280.573.867

Sumber : Indischetafel Restaurant, 2016

Melihat dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa jumlah pengunjung dan penjualan perbulan dari Indischetafel Restaurant masih mengalami kenaikan dan penurunan. Sebagai contoh pada bulan Januari 2015 jumlah pengunjung restoran ini mencapai 3.214 pengunjung dengan penjualan mencapai Rp. 273.155.476, namun pada bulan Februari 2015 jumlah kunjungan mengalami penurunan menjadi 2.798 pengunjung dengan jumlah penjualan Rp. 261.662.869.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan melakukan suatu penelitian untuk menganalisis sejauh mana promosi penjualan yang telah diterapkan oleh Indeschetafel Restaurant ditengah tingginya daya saing restoran di kota Bandung. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian dengan memilih judul “Tinjauan Mengenai Promosi Penjualan pada Indischetafel Restaurant Bandung Tahun 2016”.

(9)

9 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh Indischetafel Restaurant pada bulan Februari hingga Mei 2016 ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan promosi penjualan pada Indischetafel Restaurant 2016. 1.5 Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan penulis mengenai promosi penjualan dan untuk mengetahui sejauh mana terdapat kesesuaian antara teori yang telah dipelajari dengan kenyataan yang sesungguhnya.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Indischetafel Restaurant sebagai salah satu ide dan masukan dalam mengembangkan promosi yang dilakukan terutama pada bagian promosi penjualan.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai ilmu pemasaran terutama pada bagian promosi atau promosi penjualan dan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

(10)

10

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini berisi gambaran dari masing-masing bab yang dibahas, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi hasil dari kajian kepustakaan yang diperoleh penulis berupa teori-teori mengenai pemasaran, bauran pemasaran, bauran promosi kemudian penjelasan mengenai promosi penjualan (sales promotion).

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini merupakan penjelasan mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini merupakan hasi dari penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta memberikan saran yang diharapkan kedepannya dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang telah membaca penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat (internal) seperti usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

Selanjutnya Wardani (2002) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dPenjasorkeskai dalam kelas melalui refleksi diri

Penelitian lain yang sesuai adalah penelitian yang dilakukan oleh Heru Pratikno (2008) dengan judul hubungan antara pola makan dan kebiasaan menggosok gigi dengan

Bila kita mengacu kepada ayat tadi, maka hal pertama yang harus disadari adalah bahwa seluruh apa pun yang dilakukan oleh kita-entah itu rekayasa manajemen dakwah dalam

Kalimat yang digaris bawahi di atas, terdapat kata-kata yang bermakna referensial atau memiliki referen (acuan). Kata ‘ roti’ ‘ roti’ berarti mengacu kepada sebuah

9ormulir;5ormulir yang diguna'an dalam &ela'sanaan dan &ertanggungjawaban 9ormulir;5ormulir yang diguna'an dalam &ela'sanaan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 prosedur, terdapat 50 model petri net valid yang digunakan untuk clustering dengan complete linkage.. Dari nilai average

*) Penyakit hipertensi dinilai pada penduduk berumur >=18 tahun.. Menurut hasil Riskesdas 2007 untuk propinsi Maluku Utara, prevalensi hi- pertensi paling tinggi terdapat pada