• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIWAYAT HIDUP. SURYA MARJUANSYAH, lahir pada tanggal 7 Desember 1986 di. Sesayap, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, anak keenam dari tujuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RIWAYAT HIDUP. SURYA MARJUANSYAH, lahir pada tanggal 7 Desember 1986 di. Sesayap, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, anak keenam dari tujuh"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

SURYA MARJUANSYAH, lahir pada tanggal 7 Desember 1986 di Sesayap, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Asyikin Nur dan Asmara.

Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 015 Sesayap. Lulus pada tahun 1999, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 02 Sesayap dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Dharmabakti (SMKPD) Bulungan dan lulus 2006. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 2006 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Jurusan Pengelolaan Hutan.

Pada tanggal 2 Maret sampai 4 Mei 2009 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Prima Nusantara, kec. Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

(6)

ABSTRAK

SURYA MARJUANSYAH, Pemanfaatan Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Vanili (Vanilla planifolia), dibawah bimbingan Syarifuddin.

Kalimantan Timur merupakan daerah potensial untuk kegiatan perluasan tanaman panili, karena areal pertanian yang luas juga didukung oleh kondisi iklim yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman panili (Anonim 2002). Mengingat tingkat keperluan bibit panili yang terus me ningkat sementara jumlah pohon induk yang tersedia terbatas maka pembibitan dengan stek tiga ruas dapat dikembangkan sebagai alternatif perbanyakan vegetatif karena relatif ekonomis.

Tujuan penelitian adalah untuk melihat respon pemberian pupuk abu tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik pada pertumbuhan stek tanaman panili.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata jumlah ruas dan jumlah daun stek tanaman panili yang diberi perlakuan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag (a2) menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan

dengan perlakuan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 10 g/polibag (a1),

Pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20g/polibag mampu meningkatkan pertumbuhan jumlah ruas dan jumlah daun stek tana man panili,pada bibit stek 3 ruas.

Rancangan penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu sejak tanggal 10 Mei 2009 sampai dengan 14 Agustus 2009, terhitung dari persiapan alat dan bahan hingga pengamatan data terakhir.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ……….……… vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Tinjauan Umum Tanaman Panili ... 3

B. Tinjauan Umum Stek Tanaman Panili ... 6

C. Limbah Kelapa Sawit ... 7

III. METODE PENELITIAN ... 8

A. Tempat dan Waktu ... 8

B. Alat dan Bahan ... 8

C. Rancangan Penelitian ... 9

D. Prosedur Penelitian ... 9

E. Pengambilan dan Pengolahan Data ... 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 12

A. Hasil ... 12

B. Pembahasan ... 14

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 16

A. Kesimpulan ... 16

B. Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya maka laporan karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak lupa penulis haturkan salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi baik secara moril maupun materil.

2. Ibu Ir. Budi Winarni, MSi selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan dosen penguji.

3. Bapak Ir. Syarifuddin MP selaku dosen pembimbing.

4. Seluruh staf dosen dan teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu di dalam proses belajar mengajar maupun di luar jam perkuliahan.

5. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu di dalam penyusunan karya ilmiah yang memberi motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, namun penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menambah pengetahuan serta informasi kepada pembaca.

Penulis Kampus Sei Keledang

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Rata-rata pertumbuhan jumlah ruas tanaman panili ... 12 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman panili ... 13

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pertumbuhan jumlah ruas tanaman panili …... 12 2. Pertumbuhan jumlah daun tanaman panili ... 13

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Jumlah ruas tanaman panili ...……...………... 18

2. Jumlah daun tanaman panili ...………...……….. 18

3. Pembakaran tandan kosong kelapa sawit ...………..…………....… 19

4. Abu tandan kosong kelapa sawit ...………...….. 19

5. Pengisian polibag ... 20

(12)

I. PENDAHULUAN

Panili merupakan salah satu tanaman industri yang patut mendapat perhatian, karena melihat manfaatnya yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai produksi panili Indonesia khususnya Kalimantan Timur, pada tahun 2000 produksi mencapai 34,48 ton pertahun dan meningkat pada tahun 2002 menjadi 111,11 ton pertahun (Anonim, 2002).

Kalimantan Timur merupakan daerah potensial untuk kegiatan perluasan tanaman panili, karena areal pertanian yang luas juga didukung oleh kondisi iklim yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman panili (Anonim, 2002). Mengingat tingkat keperluan bibit panili yang terus meningkat sementara jumlah pohon induk yang tersedia terbatas maka pembibitan dengan stek tiga ruas dapat dikembangkan sebagai alternatif perbanyakan vegetatif karena relatif ekonomis.

Dalam usaha peningkatan keberhasilan dalam pembibitan panili yang lebih ekonomis tersebut maka diperlukan adanya suatu perlakuan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan pupuk. Menurut Suriatna (1992), respon tanaman terhadap pemberian pupuk meningkat bila menggunakan jenis pupuk, dosis, waktu dan cara pemberian yang tepat. Pemupukan bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki kesuburan tanah dengan memberikan unsur hara atau zat kedalam tanah yang langsung atau tidak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan bagi tanaman. Pemupukan juga akan memperbaiki pH tanah dan memperbaiki lingkungan tanah sebagai tempat tumbuh tanaman

(13)

Menurut Novizan (2007) pupuk digolongkan menjadi dua yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Sedangkan pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Menurut cara aplikasinya pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan melalui penyemprotan pada daun tanaman sedangkan pupuk akar diberikan melalui pembenaman atau penebaran di tanah. Salah satu pupuk akar yang dapat digunakan ialah pupuk abu tandan kosong kelapa sawit.

Abu tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Abu tandan kosong kelapa sawit mencapai 23 % dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk kompos dan juga memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi.

Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan akan menghasilkan abu tandan abu tandan tersebut ternyata memiliki kandungan 30-40 % K2O (Fauji, 2008). Dengan demikian penggunaa abu tandan kosong kelapa

sawit dapat menghemat penggunaan pupuk KCL dan dapat menekan biaya pembelian pupuk tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat respon pemberian pupuk abu tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik pada pertumbuhan stek tanaman panili.

Sedangkan hasil yang diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang memerlukan tentang pengaruh abu tandan kosong kelapa sawit pada pertumbuhan stek panili.

(14)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tanaman Panili 1. Taksonomi tanaman panili

Menurut Rismunandar (1989), Tanaman Panili (Vanilla planifolia) termasuk ke dalam :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledon

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Vanilla

Spesies : Vanilla planifolia

2. Morfologi tanaman panili a. Akar

Akar ada dua macam akar yang keluar dari setiap ruas batang yaitu : 1). Akar gantung

Fungsinya untuk menyerap zat-zat mineral yang melekat padanya dalam bentuk dolon yang halus dan jika mencapai permukaan tanah membantu pengambilan zat-zat makanan di dalam tanah.

2). Akar yang tersusun didalam tanah

Fungsinya menghisap zat-zat makanan di dalam tanah akarnya akar serabut dimana akar-akar tersebut tumbuh me njalar dilapisan permukaan jadi tidak menghujam ke dalam tanah.

(15)

b. Batang

Batangnya berbentuk silinder, beruas-ruas dan berbuku-buku, memiliki panjang ruas 5-15 cm serta berdiameter 1-2 cm, berbatang gemuk,agak lunak dan berwarna hijau serta tumbuh melekat pada pohon. c. Daun

Berdaun tunggal pipih dan berdaging, berbentuk oblong eliptis hingga lanset dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar, daunnya berwarna hijau tua besar, datar serta liat dengan panjang 10-20,5 cm dan lebar 5-7 cm. Mempunyai helai daun dan tumbuh selang-seling pada batang.

d. Bunga

Bunga tersusun dalam suatu karang berbentuk tandan yang terdiri dari 15-20 cm kuntum bunga per tangkai dengan panjang tangkai 5-10 cm dan panjang bunga 3,75-5 cm. Tiap batang dapat keluar 5 tandan bunga, bentuk bunga seperti terompet berwarna putih kehijau-hijauan dan keluar dari ketiak daun pada bagian atas dari batang, tiap kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing- masing berlapis satu sama lain.

e. Buah

Buah termasuk buah polong yang lunak bergaris-garis, berdaging, bersiku tiga dan lurus memanjang dengan panjang 25 cm dan tebal 12-14 cm, buah bewarna hijau masih muda setelah masak bewarna kekuning-kuningan, jika sudah masak buah terbelah menjadi dua bagian dan mengelurkan aroma khas panili dan buah akan pecah arah memanjang dan

(16)

di dalam akan terlihat biji-biji kecil bewarna hitam kecoklatan dengan ukuran 0,2 mm berjumlah banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit mengandung cadangan makanan (Rismunandar, 1982).

3. Syarat tumbuh a. Iklim

Pertumbuhan tanaman panili 200LU-200LS, ketinggian tempat 700m dpl, intensitas cahaya 30-50%, tempertur 9-380C dan optimalnya 200C, kelembaban untuk masaknya buah 75%, curah hujan 2000-3000 mm pertahun.

b. Tanah

Tanah yang baik baik bagi pertumbuhan tanaman panili yaitu tanah yang kaya akan bahan organik (humus), mudah melewatkan air (poreus), gembur dan ringan sehingga mudah ditembus oleh akar panili. Penambahan bahan organik, yang paling baik dari pupuk hijau (daun-daun yang telah membusuk). Pemakaian pupuk kandang tidak dianjurkan, karena sering menjadi sumber inokulum yang dapat menyebabkan busuk akar panili. Faktor tanah seperti tekstur dan pH tanah yang penting bagi kesuburan tanah. Tipe tanah yang dikehendaki adalah tipe liat berpasir dan tanah gravel. Jika tanah agak berat/liat dan banyak hujan, tanaman panili sebaiknya ditanam pada gundukan/guludan untuk memudahkan drainase. Kemasaman pH tanah yang dikehendaki tanaman panili berkisar antara 5,5-7,1. pH yang optimal bagi panili yaitu 6. Pada pH 5,0-5,5 timbul masalah yaitu penyakit busuk batang. Pada tanah yang terlalu

(17)

masam itu perlu dilakukan pengapuran. Pada tanah dengan bahan batuan induk kapur tanaman panili dapat tumbuh baik jika disertai penambahan bahan organik (Rismunandar, 1982).

B. Tinjauan Umum Stek Tanaman Panili

Tanaman panili dapat diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif masih terbatas untuk tujuan penelitian karena relatif sulit dilakaukan sedangkan perbanyakan secara vegetatif sangat mudah dilakukan yaitu melalui penyetekan sulur. Panjang sulur sekitar tujuh buku (1 m) sulur bisa langsung ditanam di kebun. Makin panjang sulur yang digunakan makin cepat tanaman berbuah. Jika bahan tanaman terbatas, penggunaan stek pendek sepanjang 1-3 buku dapat digunakan, Bahan tanaman yang digunakan sebagai bibit, diambil dari sulur-sulur pohon induk terpilih (produksi tinggi dan bebas dari hama dan penyakit). Sulur yang baik untuk dijadikan stek adalah sulur yang belum pernah berbunga dari pohon yang pernah berbuah dan mempunyai ruas yang pendek.

Pengambilan stek sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim penghujan, saat pertumbuhan pohon induk berada dalam keadaan aktif. Untuk mendapatkan stek dengan daya tumbuh yang baik, bagian pucuk sulur harus dipotong 20 cm. Perlakuan ini bertujuan agar bahan pembangun seperti karbohidrat, asam amino, vitamin dan zat pengatur tumbuh tidak banyak terpakai serta tertimbun di bagian sulur tanaman (Ruhnayat, 2004).

(18)

C. Limbah Kelapa Sawit

Menurut Musnawar (2005), tandan kosong dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar broiler, bahan campuran materil (ekopanel), bahan pembuatan triplek atau dikomposkan. Limbah padat, terutama tandan kosong, mengandung unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya walaupun kandungangan hara sedikit dibanding dengan pupuk kimia. Pemanfaatan limbah padat berupa tandan kosong sebagai pupuk organik dapat dilakuan dengan dua cara, yaitu dikomposkan terlebih dahulu ditempat khusus atau ditebarkan langsung ke kebun.

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaaman. Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23 % dari jumlah limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk kompos dan juga memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi.

Tandan kosong sebagai limbah padat dapat dibakar dan akan menghasilkan abu tandan. Tandan tersebut ternyata memiliki kandungan 30-40 % K2O, 74 %

P2O5,, 9 % CaO dan 3 %MgO. Selain itu mengandung unsur hara mikro yaitu 1.

200 ppm Fe, 1.000 ppm Mn, 400 pp, Zn dan 100 ppm Cu (Fauji, 2008).

Sebagai gambaran umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 1.200 ton tandan buah segar perhari akan menghsilkan abu tandan kosong kelapa sawit sebesar 10,8 % perhari, setara dengan 5,8 ton KCl, 2,2 ton kieserit dan 0,7 ton TSP (Fauji, 2008).

(19)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama tiga bulan terhitung dari tanggal 10 Mei 2009 sampai 14 Agustus 2009.

B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Alat tulis 7. Staples 2. Kamera 8. Gembor 3. Penggaris 9. Timangan 4. Cangkul 10. Gunting stek 5. Ember plastik 11. Kotak persemain 6. Kalkulator

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Bibit stek panili

2. Plastik label

3. Polibag ukuran 18x22 cm 4. Abu tandan kosong kelapa sawit 5. Tanah

6. Air bersih

(20)

C. Rancangan Penelitian

Pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit terdiri dari 2 perlakuan, masing- masing diulang sebanyak 10 ula ngan, dengan taraf perlakuan yaitu sebagai berikut:

a1 = pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 10 g/polibag.

a2 = pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag.

Pengambilan data pertama dilakukan pada saat stek panili berumur 1 bulan setelah penanaman kemudian pengambilan data selanjutnya dilakukan setiap 1 bulan sekali samapai stek panili berumur 3 bulan.

D. Prosedur Penelitian 1. Persiapan abu tandan kosong kelapa sawit

Cara mendapatkan abu tandan kosong kelapa sawit adalah dengan membakar tandan kosong kelapa sawit kemudian mengump ulkan abunya 2. Persiapan media tanam dan bibit

Tanah yang digunakan untuk mengisi polybag dalam penelitian ini adalah top soil yang dibersihkan dari sisa-sisa perakaran, daun dan ranting. Top soil ditimbang sebanyak 20 kg selanjutnya dilakukan pencampuran pupuk dasar yaitu NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 60 g (3g/polibag).

Media yang telah dicampur dengan pupuk dasar kemudian di timbang masing- masing sebanyak 10 kg untuk 10 polibag dan selanjutnya dilakukan pencampuran abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 100 g untuk perlakukan a1 (pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 10 g/polibag) dan 200 g untuk perlakuan a2 (pemberian abu tandan kosong

(21)

kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag). Polibag yang telah diisi dengan tanah kemudian disusun pada bak-bak persemaian.

Bibit di ambil dari sulur-sulur pohon induk terpilih (produksi tinggi dan bebas dari hama dan penyakit). Sulur yang baik untuk dijadikan stek adalah sulur yang belum pernah berbunga dari pohon yang pernah berbuah dan mempunyai ruas yang pendek. Panjang ruas yang digunakan sekitar 3 ruas. Pemotongan ruas menggunakan gunting stek dengan cara dimiringkan. 3. Penanaman

Tanah dilubangi ditengah-tengah polibag, kemudian dilakukan penanam stek tanaman panili dengan cara memasukkan stek ke dalam lubang yang telah dibuat sebanyak dua ruas di dalam tanah dan menyisakan satu ruas di atas permukaan tanah kemudian lubang di tutup kembali sambil di- padatkan. 4. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari untuk menjaga kelembaban tanah, penyiraman disesuaikan dengan keadaan tanah, jika tanah basah/lembab penyiraman dihentikan.

b. Penyiangan

Penyiangan dilakukan di luar dan di dalam polibag untuk mengendalikan gulma yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

(22)

E. Pengambilan dan Pengolahan Data 1. Pengambilan data

Pengamatan dilakukan setiap satu bulan selama tiga bulan dengan parameter yang diamati adalah sebagai berikut :

a. Jumlah ruas

Dihitung berdasarkan jumlah ruas tanaman yang muncul sempurna b. Jumlah daun (helai)

Dihitung berdasarkan jumlah helai daun yang sudah mekar sempurna. 2. Pengolahan data

Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan persamaan rata-rata (Nugroho, 1995) dengan rumus:

x = n x ? Keterangan : x = Rata-rata S = Jumlah. n = Banyaknya data. x = Nilai data.

(23)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Jumlah ruas

Dari hasil penelitian pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit terhadap pertumbuhan jumlah ruas tanaman panili dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Rata-rata pertumbuhan jumlah ruas tanaman Panili (Vanilla planifolia). Bulan ke Perlakuan 1 2 3 a1 3 4 5 a2 4 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3

Pengambilan Data (Bulan ke-)

Jumlah Ruas

a1 a2

Gambar 1. pertumbuhan ruas tanaman panili

Gambar 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman ruas stek tanaman panili yang diberi perlakuan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag (a2) menunjukkan hasil jumlah ruas yang lebih banyak dibandingkan

(24)

2. Jumlah daun (helai)

Dari hasil penelitian pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit terhadap pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman panili dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman Panili (Vanilla planifolia). Bulan ke Perlakuan 1 2 3 a1 2 3 4 a2 3 5 6 0 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3

Pengambilan Data (Bulan ke-)

Jumlah Daun

a1 a2

Gambar 2. pertumbuhan daun tanaman panili

Gambar 2 menunjukan bahwa pertumbuhan daun stek tanaman panili yang diberi perlakuan abu tandan kosong kelapa sawit (a2) yaitu pemberian

abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag menunjukkan hasil jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 10 g/polibag (a1).

(25)

B. Pembahasan

Hasil pengamatan pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit yang dilakukan selama 3 bulan terhadap stek panili memberikan hasil yang berbeda, dimana a2 memberikan hasil yang terbaik dari parameter yang diamati. Hal ini

menunjukkan bahwa pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20 g/polibag hasilnya memperlihatkan lebih baik dari pada pemanfaatan abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 10 g/polibag. Diduga salah satu penyebabnya adalah karena perbedaan dosis pemberian abu tandan kosong kelapa sawit.

Menurut (Fauzi, 2008) Abu tandan kosong kelapa sawit memiliki kandungan unsur hara K2O, P2O5, C2O, MgO. unsur-unsur yang terdapat pada abu

tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut:

Kalium (K) berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit dan kekeringan (Parnata, 2004). Kandungan K pada abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 30-40% diduga mampu meningkatkan ketahanan stek panili terhadap serangan penyakit dan kekeringan sehingga selama pengamatan berlangsung bibit yang dihasilkan tidak mudah terserang penyakit.

Posfor (P) yang terkandung di dalam abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 7%. Menurut Parnata (2004), Posfor (P) dapat memacu pembentukan akar, memperkuat batang tanaman dan membantu proses fotosintesis dan respirasi. Dengan demikian proses metabolisme pada stek tanaman panili dapat meningkat. Proses ini berdampak pada meningkatnya laju pembentukan tunas dan daun.

(26)

Kalsium (Ca) yang terkandung di dalam abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 5,9%. Menurut Parnata (2004), kalsium (Ca) berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah Ca juga berguna untuk menghilangkan atau penawar racun dalam tanaman. Selain itu Ca berguna untuk mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar serta dapat menetralkan kondisi senyawa dan tanah yang merugikan.

Magnesium (Mg) yang terkandung di dalam abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 3%. Menurut Parnata (2004), magnesium (Mg) membantu pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu, berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak. Mg membantu proses transportasi fospat dalam tanaman.

Hal ini didukung oleh pernyataan Mangun (2006), bahwa pupuk dapat digunakan untuk lebih merangsang terjadinya proses pertumbuhan daun dan tunas yang lebih cepat dalam jumlah banyak. Ditambahkan oleh Novizan (2007), dengan menggunakan pupuk kekurangan unsur hara yang ada didalam tanah dapat ditambah supaya pertumbuhan tanaman menjadi optimal.

(27)

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebanyak 20g/polibag mampu meningkatkan pertumbuhan jumlah ruas dan jumlah daun stek tanaman panili pada bibit stek 3 ruas dalam waktu 3 bulan.

B. Saran

Sebaiknya untuk melakukan penelitian selanjutnya digunakan perbandingan sebagai kontrol ulangan tanpa perlakuan penambaha n abu tandan kosong kelapa sawit,agar dapat di ketahui efektivitas abu tandan kosong kelapa sawit (sebagai kontrol).

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2002. Statistik Perkebunan Kalimatan Timur. Dinas Perkebunan. Samarinda.

Fauji Y,Yustiana EW,Iman S,Rudi H, 2008. Kelapa Sawit Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisa Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gunawan, 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Pusat Antar Universitas (PAU). Insitut Pertanian Bogor.

Mangun S. 2006. Seri Agribisnis Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Musnawaar EI. 2005. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Apliksi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka. Depok.

Nugroho. 1995. Rumus-rumus Statistik dan penerapannya. Kanisius. Jakarta. Parnata AS. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi Dan Manfaatnya. Agro Media

Pustaka. Depok.

Rismundar, 1989. Bertanam Panili. Penebar Swadaya, Jakarta.

Ruhnayat A. 2004. bertanama Panili Si Emas Hijau Nan Wangi. Agro Media Pustaka. Depok.

Suriatna S. 1992. Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama Sarana perkasa. Jakarta.

(29)

Lampiran 1. Jumlah ruas tanaman panili Ulangan x Bulan Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a1 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 I a2 4 3 5 3 5 4 5 4 4 3 4 a1 3 6 3 5 3 5 4 4 4 3 4 II a2 6 4 6 8 5 8 5 8 5 7 6 a1 5 7 4 7 3 5 6 4 4 5 5 III a2 7 6 7 9 6 8 7 8 6 8 7

Lampiran 2. Jumlah daun tanaman panili

Ulangan x Bulan Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 3 2 I a2 3 2 4 2 3 3 5 3 2 4 3 a1 3 2 5 2 4 3 4 3 4 3 3 II a2 6 3 6 3 5 6 6 4 6 6 5 a1 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 III a2 7 4 8 4 5 8 6 5 6 8 6

(30)

Lampiran 3. Pembakaran tandan kosong kelapa sawit.

(31)

Lampiran 5. Pengisisan Polibag.

Gambar

Tabel  1.  Rata-rata pertumbuhan jumlah ruas tanaman Panili  (Vanilla  planifolia).  Bulan ke  Perlakuan   1  2  3  a 1  3  4  5  a 2    4  6  7  012345678 1 2 3
Tabel 2.  Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman Panili  (Vanilla  planifolia).  Bulan ke  Perlakuan   1  2  3  a 1  2  3  4  a 2    3  5  6  01234567 1 2 3

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat

Oleh karena itu tujuan artikel ini adalah membahas penggunaan sensor intensitas radiasi matahari dengan biaya yang murah dan sederhana menggunakan

Pada penelitian ini metode Algoritma Genetika dipadu- kan dengan metode Constraint Satisfaction Problem karena kromosom yang dihasilkan pada metode Algoritma Ge- netika dapat

Prinsip sistem pendengaran manusia dapat diaplikasikan ke dalam sistem identifikasi suara.Contoh metode sistem pengenalan suara adalah Jaringan syaraf Tiruan (JST) dan

Dalam kesempatan ini, akademisi dari FEB Prof Dr Djoko Mursinto SE M.Ec mengemukakan, problem yang muncul di tengah Pelindo II sebenarnya secara teknis terjadi pula di Pelindo

Sehubungan berakhirnya masa sanggah dan tidak adanya sanggah dari peserta, maka dengan ini diundang untuk hadir sebagaimana perihal di atas pada :. Hari / Tanggal : JUM AT,

Berdasarkan hasil penelitian di RS Mayapada Tangerang, didapat 80 (60,2%) orangtua yang memiliki peran positif dalam menurunkan stressor hospitalisasi anak. Menurut

Menurut Mulyadi (2012) didalam bukunya variable costing atau sering pula disebut direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya