• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMAT IMPERATIF DALAM ACARA TALK SHOW THE COMMENT NET. TV Heru Candriko 1, Elvina A. Saibi 2, Puspawati 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KALIMAT IMPERATIF DALAM ACARA TALK SHOW THE COMMENT NET. TV Heru Candriko 1, Elvina A. Saibi 2, Puspawati 2"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMAT IMPERATIF DALAM ACARA TALK SHOW THE COMMENT NET. TV

Heru Candriko1, Elvina A. Saibi2, Puspawati2 1

Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

E-mail : herucandriko12@gmail.com 2

Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

Abstract

Imperative sentence in the program of Talk show The Comment in NET. TV Imperative sentence can be defined as a sentence which contains of request to the hearer, reader or speaking partner to make an action as requested by the sentence. Imperative sentence in the program of Talk show The Comment in NET. TV has its own uniqueness. The uniqueness can be seen from perspective of the audience, which can be observed on how the use of imperative signer. The aim of the research is to describe the form of imperative sentence in the program of Talk Show The Comment in NET. TV. To analyze imperative sentence in the program, the writer uses theory of Finoza and Alwi. The method of the research which is used is descriptive method. While the techniques for collecting the data are technique of observation, making record, and taking note. The method for analyzing the data is method of addition. While the techniques for analyzing it are technique of omission, reversal technique, and expansion technique. As the result, it is found that there are six kinds of imperative sentences which are used in the program of Talk Show The Comment, such as: (1) Indirect imperative sentence, (2) Direct imperative sentence, (3) Imperative sentence of prohibition, (4) Request imperative sentence, (5) Persuasive and hope imperative sentence, (6) Allowance imperative sentence. (7) Taktransitive imperative sentence, and (8) Transitive imperative sentence. Indirect imperative sentence uses signer or identifier “come” (come on, let us do it) while imperative of prohibition uses identifier “don’t” (do not). Otherwise imperative sentence of request is signed by “give” (please), while the persuasive and hope imperative sentence uses identifier as “come on, and hope” ( come on, let us believe). For the imperative of allowance is signed by “let it be” (let it be)

Keywords : Sentence Imperative, Talk Show The Comment NET. TV

Pendahuluan

Menurut Finoza (2009:162) kalimat dapat dibeda-bedakan berdasarkan beberapa jenis, yaitu (a) jumlah klausa pembentuknya, (b) kelengkapan unsurnya, (c) susunan subjek dan predikatnya, dan

(d) bentuk atau fungsi isinya. Berdasarkan jumlah klausanya, kelimat dapat dibagi menjadi dua diantaranya kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Ditinjau dari kelengkapan unsurnya, kalimat dibagi atas (1) kalimat lengkap atau kalimat major,

(2)

dan (2) kalimat tak lengkap atau kalimat minor.

Kalimat merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesama, kalimat yang diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut di sela jeda, dimulai dengan huruf kapital dan diahkiri dengan tanda baca. Menurut Chaer (2009:44) kalimat merupakan satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. Alwi dkk. (2003:311) menyatakan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang menggunakan pikiran yang utuh

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang isinya meminta pendengar, pembaca atau lawan bicara untuk melakukan tindakan sesuai dengan maksud kalimat, Finoza (2009:169) menyatakan bahwa kalimat imperatif yang dikaji dalam penelitian ini adalah kalimat imperatif dalam acara Talk Show The Comment.

Acara Talk Show The Comment merupakan acara hiburan yang menyajikan informasi dan komedi, sehingga tayangan ini menghasilkan sebuah tayangan yang komplit. Pembawa acaranya saling berinteraksi, mereka juga menjaga

kesantunan dalam berbicara salah satu contohnya adalah sebagai berikut.

(1) Darto : Itu bawa-bawa biola aja. Bisa ga kolaborasi sama Dudndudes?

Danang: Dudndudes! Darto : Soporawe?

Dodit: Ayo mas kita kolaborasi!

Kata penanda ayo pada data (1) termasuk ke dalam kalimat imperatif langsung, karena kalimat imperatif langsung yang menggunakan penanda ayo pada data (1) bertujuan kepada mitra tuturnya langsung tanpa adanya perantara. Data (1) bisa dilesapkan seperti data (1a) berikut. Perhatikan data berikut.

(1a) Darto : Itu bawa-bawa biola aja. Bisa ga kolaborasi sama Dudndudes?

Danang: Dudndudes! Darto : Soporawe?

Dodit : Mas kita kolaborasi!

(1b) Darto : Itu bawa-bawa biola aja. Bisa ga kolaborasi sama Dudndudes?

Danang: Dudndudes! Darto : Soporawe?

Dodit : ayo mari Mas kita kolaborasi!

Kata penanda imperatif ayo pada data (1) merupakan kalimat imperatif langsung. Kata ayo dikatakan kalimat imperatif langsung karena kata ayo menyatakan perbuatan perintah langsung. Data (1) dapat dilesapkan seperti data (1a). Selain itu, data (1) juga dapat diperluas

(3)

dengan menambahkan kata mari sesudah kata ayo, seperti pada data (1b).

Berkaitan dengan ini peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai penanda kesantunan imperatif dalam acara Talk Show The Comment.

1. Kalimat Imperatif Halus

Kalimat imperatif halus yang ditemukan dalam acara Talk Show The

Comment NET. TV episode Angel

Karamoy ditandai dengan kata tolong dan silakan. Perhatikan data berikut.

(3) Danang: Ya Tuhan nona. Darto : Nang, tolong jauhkan

bidadari ini dari hadapan gue Nang, Gue takut khilaf, Nang.

Danang: Haahaha.

Angel : Biasa aja kali mas.

Kata tolong pada data (3) merupakan penanda kalimat imperatif halus. Kata tolong dikatakan halus karena kalimat imperatif yang terjadi pada data (3) disampaikan secara lembut. Kata tolong pada data (3) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (3a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan, seperti data (3b). lihat data berikut.

(3a) Danang: Ya Tuhan nona.

Darto : Nang, jauhkan bidadari ini dari hadapan gue Nang, Gue takut khilaf, Nang. Danang: Haahaha.

Angel : Biasa aja kali mas. (3b) Danang: Ya Tuhan nona.

Darto : Coba tolong jauhkan bidadari ini dari hadapan

gue Nang, Gue takut khilaf, Nang.

Danang: Haahaha.

Angel : Biasa aja kali mas.

Pelesapan penanda tolong pada data (3a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut berbentuk kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat imperatif langsung atau kalimat imperatif biasa. Perluasan pada data (3b) dilakukan dengan menambah kata coba sebelum kata

tolong. Hasil perluasan tersebut

mengakibatkan kalimat tersebut bertambah halus. Pada kalimat ini si penutur betul-betul memohon kepada mitra tuturnya agar menjauhkn bidadari itu dari hadapannya.

Kalimat imperatif halus berikutnya adalah kalimat yang ditandai dengan menggunakan kata tolonglah yang ditemukan pada episode Raisa. Simak data berikut

(4) Danang: Untuk

@Raisa6690 tolonglah ya! Darto: Ya,ya,ya,, commenters juga

pengen mention Raisa semua untuk datang ke The Comment!

Danang: Iya harus dong

(4a) Danang: Untuk @Raisa6690 ya! Darto: Ya,ya,ya,, commenters juga

pengen mention Raisa semua untuk datang ke The

Comment! Danang: Iya harus dong

(4b) Danang: Ayo, tolonglah ya Untuk @Raisa6690

Darto: Ya,ya,ya,, commenters juga pengen mention Raisa semua untuk datang ke The Comment!

(4)

Danang: Iya harus dong

Kata tolonglah pada data (4) juga merupakan penanda kalimat imperatif halus. Kata tolonglah pada data tersebut disampaikan dengan cara lembut seperti memohon kepada mitra tuturnya agar mitra tutur mengabulkan permohonan penutur. Pelesapan penanda tolong pada data (4a) tersebut dapat juga digunakan teknik lesap seperti data (4a) selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas dapat juga dilakukan pada data tersebut, seperti data (4b).

Pelesapan penanda tolonglah pada data (4a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat imperatif langsung. Perluasan pada data (4b) dilakukan dengan menambah kata ayo sebelum kata tolonglah. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan data (4b) semakin halus.

Penanda Kalimat imperatif halus lainnya yang ditemukan dalam acara Talk Show The Comment NET. TV adalah kata silakan. Lihat data berikut.

(5) Darto : Bahasa Inggris akan dihapus pada kurikulum SD. Ini termasuk salah satu wacana yang akan dikeluarkan di tahun 2014. Bagaimana menurut pendapat, siapa yang mau menjawab?”

Danang dan Andre : Saya!

Darto : Silakan Saudara Danang terlebih dahulu.

(5a) Darto : Bahasa Inggris akan dihapus pada kurikulum SD. Ini termasuk salah satu wacana yang akan dikeluarkan di tahun 2014. Bagaimana menurut pendapat, siapa yang mau menjawab?”

Danang dan Andre : Saya! Darto : Saudara Danang terlebih Dahulu

(5b) Darto : Bahasa Inggris akan dihapus pada kurikulum SD. Ini termasuk salah satu wacana yang akan dikeluarkan di tahun 2014. Bagaimana menurut pendapat, siapa yang mau menjawab?”

Danang dan Andre : Saya! Darto : Mari silakan Saudara

Danang terlebih dahulu Kata silakan Pada data (5) juga termasuk ke dalam kalimat imperatif halus. Kata silakan pada data (5) dikatakan kalimat imperatif halus karena disampaikan secara sopan. Selain itu kata silakan juga merupakan kalimat imperatif mengajak. Data (5) tersebut dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (5a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan, seperti data (5b).

Pelesapan penanda silakan pada data (5a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat

(5)

imperatif langsung. Perluasan pada data (5b) dilakukan dengan menambah kata

mari sebelum kata tolonglah. Hasil

perluasan tersebut mengakibatkan data (5b) semakin halus.

2. Kalimat Imperatif Langsung

Kalimat imperatif langsung yang ditemukan dalam acara Talk Show The

Comment NET. TV pada data (6) yaitu

pada episode Dodit Mulyanto dengan menggunakan kata penanda imperatif ayo. Perhatikan data berikut.

(6) Danang: Nari gwiyomi tadi dia nantangin coba bisa ga? Darto : Ayo coba lu Nari

gwiyomi!

Dodit : Ga bisa mas. Ayo mas bantu!

Kata penanda ayo pada data (6) termasuk ke dalam kalimat imperatif langsung, karena kalimat imperatif langsung yang menggunakan penanda ayo pada data (6) bertujuan kepada mitra tuturnya langsung tanpa adanya perantara. Data (6) bisa dilesapkan seperti data (6a) berikut. Perhatikan data berikut

(6a) Danang: Nari gwiyomi tadi dia nantangin coba bisa ga? Darto : Coba Nari gwiyomi! Dodit : Ga bisa mas. Mas bantu!

(6b) Danang: Nari gwiyomi tadi dia nantangin bisa ga?

Darto : Ayo, silakan coba lu Nari gwiyomi!

Dodit : Ga bisa mas. Ayo mas bantu!

Pelesapan penanda ayo pada data (6a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat

imperatif langsung. Perluasan pada data (6b) dilakukan dengan menambah kata ayo sesudah kata ayo. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan data (5b) semakin halus.

Kata penanda penanda ayo yang bermakna kalimat imperatif langsung juga ditemukan pada episode Nikita Willy. Berikut data tersebut.

(7) Darto : Giginya putih banget sih Nikita : Ayo mas kita senyum

bersama. Hehehe

Tuturan yang terjadi pada data (7) tersebut menandakan kalimat imperatif langsung yang terjadi antara penutur dan mitra tutur. Penggunaan penanda ayo pada data (7) tersebut memperjelas maksud dari kalimat imperatif langsung, karena penutur secara langsung mengajak mitra tuturnya untuk senyum bersama.

(7a) Darto : Giginya putih banget sih Nikita : Mas kita senyum bersama. Hehehe

(7b) Darto : Giginya putih banget sih Nikita : Ayo coba Mas kita

senyum bersama. Hehehe Pelesapan penanda ayo pada data (7a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat imperatif langsung. Perluasan pada data (7b) dilakukan dengan menambah kata coba sesudah kata coba. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan data (7b) lebih halus.

Kalimat imperatif langsung yang ditemukan pada episode Rina Nose juga

(6)

melibatkan penanda imperatif ayo. Mari kita simak data berikut.

(8) Danang: Ayo ayo duduk! Rina : Kaga ada istimewa

istimewanye bintang tamu Danang: Ada ada

Darto : Eh durasi durasi

Rina : Mana ade host kek gitu

Kata penanda imperatif ayo pada data (8) merupakan kalimat imperatif langsung. Kata ayo dikatakan kalimat imperatif langsung karena kata ayo menyatakan perbuatan perintah langsung. Pada data (8) dapat dilesapkan dengan meletakan kata ayo pada ahkir kalimat, seperti pada data (8a). selain itu, data (8) juga dapat diperluas dengan menambahkan kata silakan di antara kata duduk, seperti pada data (8b). Simak data berikut.

(8a) Danang: Duduk!

Rina : Kaga ada istimewa

istimewanye bintang tamu, Danang: Ada ada

Darto : Eh durasi durasi

Rina : Mana ade host kek gitu

(8b) Danang: Ayo silakan Duduk! Rina : Kaga ada istimewa

istimewanye bintang tamu, Danang: Ada ada

Darto : Eh durasi durasi

Rina : Mana ade host kek gitu

Pelesapan penanda ayo pada data (8a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif halus kemudian berubah menjadi kalimat imperatif langsung. Perluasan pada data

(8b) dilakukan dengan menambah kata

mari sebelum kata tolonglah. Hasil

perluasan tersebut mengakibatkan data (8b) semakin halus.

3. Kalimat Imperatif Larangan

Langsung

Kalimat imperatif larangan langsung yang ditemukan dalam acara Talk Show The Comment di NET. TV pada episode Cakra Khan dapat diungkapkan dengan menggunakan penanda jangan. Perhatikan data berikut.

(9) Cakra : Kayaknya gue harusnya jago silat juga nih

Darto : Jangan ikutan juga. Nanti gue bakalan tersaingi Danang: Udah lu mah nyanyi nyanyi aja. Gak usah ikutan silat

(9a) Cakra : Kayaknya gue harusnya jago silat juga nih Darto : ikutan juga? Nanti gue

bakalan tersaingi Danang: Udah lu mah nyanyi

nyanyi aja. Gak usah ikutan silat

(9b) Cakra : Kayaknya gue harusnya jago silat juga nih

Darto : Jangan coba ikutan juga. Nanti gue bakalan

tersaingi

Danang: Udah lu mah nyanyi nyanyi aja. Gak usah ikutan silat

Pelesapan penanda jangan pada data (9a) mengakibatkan bentuk kalimat tersebut berubah. Semula kalimat tersebut termasuk dalam kalimat imperatif larangan kemudian berubah menjadi kalimat

(7)

imperatif larangan langsung. Perluasan pada data (9b) dilakukan dengan menambah kata coba sesudah kata jangan. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan data (9b) semakin halus.

Kalimat imperatif larangan yang mengguanakan kata jangan juga ditemukan pada episode Ariel Tantum. Perhatikan data berikut

(10) Danang : Kalau saja kamu mau sama aku, mungkin aku menjadi lelaki yang paling beruntung di atas dunia ini. Ariel : Jangan gitu dong aku kan

jadi terharu

(10a) Danang : Kalau saja kamu mau sama aku, mungkin aku menjadi lelaki yang paling beruntung di atas dunia ini.

Ariel : gitu dong aku kan jadi terharu

(10b) Danang: Kalau saja kamu mau sama aku, mungkin aku menjadi lelaki yang paling beruntung di atas dunia ini.

Ariel : jangan coba gitu dong. Aku kan jadi terharu

Penanda jangan pada data (10) merupakan kata kalimat imperatif larangan langsung. Penanda jangan dikatakan kalimat imeratif larangan langsung karena merupakan perbuatan melarang secara langsung. Penanda jangan dapat dilesapkan, seperti pada data (10a) yang berubah makna dari kalimat sebelumnya. Pada data (10) dapat juga diperluas dengan

menambahkan kata coba setelah kata jangan yang lebih memperjelas penekanan kalimat pada data (10b).

4. Kalimat Imperatif Permintaan

Kalimat imperatif permintaan juga dapat ditemukan dalam acara Talk Show The Comment NET. TV pada episode Luna Maya dengan menggunakan penanda minta. Perhatikan data berikut

(11) Darto : Aku minta permennya nona

Luna Maya : Beli napa,

(11a) Darto : *Aku

permennya nona

Luna Maya : Beli napa,

(11b) Darto : Coba minta aku permennya nona

Luna Maya : Beli napa, Pelesapan penanda minta pada data (11a) mengakibatkan kalimat tersebut tidak gramatikal. Perluasan pada data (11b) dilakukan dengan menambah kata coba sebelum kata minta. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat (11b) tersebut bertambah lebih jelas maksudnya. Si penutur Pada kalimat ini betul-betul menginginkan permen tersebut.

Kalimat imperatif larangan juga ditemukan yang menggunakan kata minta pada episode Isyana Sarasvati. Perhatikan data berikut

(8)

(12) Danang: Aku minta dinyanyiin dong, Mba cantik Isyana : Mau dinyayiin lagu apa

nih mas tampan

(12a) Danang: Aku dinyanyiin dong, Mba cantik

Isyana: Mau dinyayiin lagu apa nih mas tampan

(12b) Danang: Aku minta tolong dinyanyiin dong, Mba cantik

Isyana: Mau dinyayiin lagu apa nih mas tampan

Pelesapan penanda minta pada data (12a) mengakibatkan kalimat tersebut menjadi gramatikal. Perluasan pada data (12b) dilakukan dengan menambah kata tolong setelah kata minta. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat (12b) tersebut bertambah lebih jelas maksudnya. Si penutur Pada kalimat ini betul-betul ingin dinyanyikan.

Kalimat imperatif permintaan juga dapat ditemukan pada episode Praz Teguh dengan menggunakan kata ambilkan pada kalimatnya. Simaklah data berikut

(13) Darto : Tolong ambilkan itu dong mas.

Praz : buat apa?

Darto : buat dimakanlah masa buat ditidurin.

(13a) Darto : Tolong itu dong mas. Praz : buat apa?

Darto : buat dimakanlah masa buat ditidurin.

(13b) Darto : Tolong coba ambilkan itu dong mas.

Praz : buat apa?

Darto : buat dimakanlah masa buat ditidurin.

Pelesapan penanda ambilkan pada data (13a) mengakibatkan kalimat tersebut menjadi jelas. Perluasan pada data (13b) dilakukan dengan menambah kata coba sebelum kata ambilkan. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat (13b) tersebut bertambah lebih jelas maksudnya. Si penutur Pada kalimat ini betul-betul menginginkan sesuatu yang berada dekat dengan mitra tutur.

5. Kalimat Imperatif Ajakan dan

Harapan

Kalimat imperatif ajakan dan Harapan dapat ditemukan pada episode Ayu Tingting yang menggunakan kata mari. Perhatikan data berikut

(14) Danang: Mba. Mari sini gabung sama kita kita

Ayu : Oke mas, tunggu dulu

Kalimat pada data (14) merupakan salah satu bentuk kalimat imperatif ajakan yang ditandai oleh kata mari. Kata mari pada data (14) dikatakan kalimat imperatif ajakan kareana kata mari menyatakan perbuatan mengajak, sehingga kalimat pada data (14) dapat menjadi (14a) yang maknanya tidak berubah. Disampaing itu kalimat pada data (14) dapat pula dibalik posisinya dengan meletakan mari ditengah kalimat seperti data (14b). perhatikan data berikut

(9)

(14a) Danang: Mari mba sini gabung sama kita kita

Ayu: Oke mas, tunggu dulu

(14b) Danang: Mba. sini mari gabung sama kita kita

Ayu : Oke mas, tunggu dulu

Perluasan pada data (14a) dengan berpindah posisinya kata mari pada data (14a) dan (14b) tidak berubah makna yang disampaikan penutur terhadap mitra tuturnya yang menggunakan kalimat imperatif ajakan dan harapan.

Kalimat imperatif ajakan dan harapan juga dapat ditemukan pada episode Iko Uwais dengan menggunakan kata pada kalimatnya. Simaklah data berikut

(15) Darto : Nyanyilah sedikit buat istri mu tercinta!

Iko Uwais: Aduh, saya tidak bisa nyanyi

Kata Nyanyilah pada data (15) merupakan penanda kalimat impertaif ajakan. Kata nyanyilah pada data (15) dikatakan kalimat impertif ajakan karena kata nyanyilah merupakan perbuatan mengajak. Data (15) dapat menjadi data (15a) dengan menambahkan frase coba di awal kalimat. Selanjutnya, data (15) dapat menjadi data (15b) yaitu dengan membalikan posisi kata nyanyilah di tengah kalimat. Perhatikan data berikut. (15a) Darto : Coba nyanyilah sedikit

buat istri mu tercinta! Iko Uwais: Aduh, saya tidak bisa

nyanyi

(15b) Darto : Coba sedikit nyanyilah buat istri mu tercinta! Iko Uwais: Aduh, saya tidak bisa

nyanyi

Perluasan pada data (15a) dengan menambhkan frase coba lebih memperjelas maksud dari kalimat. Makna kalimat pada data (15b) tidak berubah meskipun posisi penanda impertifnya berubah.

Kalimat imperatif ajakan dan harapan juga dapat ditemukan pada episode Massayu Anastasya dengan menggunakan kata pergi pada kalimatnya. Simaklah data berikut.

(16) Danang: Pergi ke mall bareng aku donk!

Massayu: Kapan? Boleh tuh!

Penanada imperatif pergi dan bareng pada data (16) merupakan penanda dari kalimat impertif ajakan. Kata pergi dikatakan kalimat impertif ajakan karena kata pergi menyatakan perbuatan mengajak. Data (16a) dapat dibalik posisinya dengan meletakan kata pergi di tengah kalimat tnpa merubah maknanya. Selanjutnya, kalimat pada data (16b) dapat ditambah dengan frase –nya pada akhir kalimat juga tidak merubah makna dari kalimat tersebut. Simaklah data berikut.

(16a) Danang: Ke mall pergi bareng aku donk!

(10)

(16b) Danang: Ke mall bareng aku donk perginya!

Massayu: Kapan? Boleh tuh!

6. Kalimat Imperatif Pembiaran

Data dibawah ini menunjukan penanda kalimat imperatif pembiaran yang terdapat pada episode Varrel Bramastha yang menggunakan kata biarin. Perhatikan data berikut.

(17) Danang: Mantan kamu apa kabar? Varrel : Biarin aja itu masa lalu!

Kalimat pada data (17) yang ditandai oleh kata biarin merupakan kalimat imperatif pembiaran. Kata biarin dikatakan kalimat imperatif pembiaran karena kata biarin menyatakan perbuatan tidak melarang. Data (17) dapat dipindahkan posisi kalimat imperatif pada akhir kalimat yang tidak merubah maknanya dan dapat ditambah dengan frase udah mas pada awal kalimat, sehingga menjadi data (17a) dan (17b). Perhatikan data berikut.

(17a) Danang: Mantan kamu apa kabar? Varrel : Itu masa lalu, biarin aja!

(17b) Danang: Mantan kamu apa kabar? Varrel : Udah mas,Biarin aja itu

masa lalu!

Perluasan bentuk kalimat pada data (17a) dan (17b) dengan menambahkan frase udah mas lebih memperjelas informasi yang disampaikan.

Kalimat imperatif pembiaran juga dapat ditemukan pada episode Rina Nose dengan menggunakan kata biarkan pada kalimatnya. Simaklah data berikut.

(18) Rina : Biarkan saja dia menggoda aku! Darto : Yaelah Rin!

Pemarkah biarkan pada data (18) merupakan penanda imperatif pembiaran. Pemarkah biarkan dikatakan pembiaran karenan merupakan perbuatan membiarkan. Pemarkah biarkan dapat ditambahkan frase aku mau , seperti data (18a). Selain itu, kalimat pada data (18) bisa menjadi pada data (18b) dengan membalikan posisi kata biarkan di akhir kalimat. Perhatikan data berikut.

(18a) Rina : Aku mau, biarkan saja dia menggoda aku!

Darto : Yaelah Rin!

(18b) Rina : Dia menggoda aku, biarkan saja!

Darto : Yaelah Rin!

Kalimat pada data (18a) termasuk kalimat imperatif pembiaran. Perluasan pada data (18a) dengan menambahkan frase aku mau lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan. Perpindahan posisi pemarkah pada data (18b) tidak merubah makna kalimat pada data (18).

7. Kalimat Imperatif Taktransitif

Bentuk kalimat imperatif taktransitif yang ditemukan dalam acara Talk Show The Comment di NET. TV ada

(11)

tiga macam, yaitu verba dasar, adjektiva dasar dan frase preposisional.

a. Verba Dasar

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar yang ditemukan dalam acara Talk Show The Comment di NET. TV menggunakan konstituen minum,

lari, dan tunggu pada episode Putri

Anandita, Omesh, dan Mulan Jameela. Perhatikan data berikut.

(19) Putri : Minum kopi di café aku aja!

Danang: Oke, gratis kan?

(19a) Putri : Kopi di café aku aja! Danang: Oke, gratis kan?

(19b) Putri : Ayo minum kopi di café aku!

Danang: Oke, gratis kan?

Kalimat pada data (19) yang ditandai oleh kata minum merupakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar. Kata minum dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar karena kata minum merupakan verba dasar. Pelesapan kata minum pada data (19a) mengakibatkan kalimat tersebut tetap gramatikal. Namun, makna yang ditimbulkannya berbeda. Pada data (19a) kata kopi adalah kata yang dipentingkan, sedangkan pada data (19) imperatif minum yang dipentingkan. Perluasan pada data (19b) dilakukan dengan menambah kata ayo sebelum kata minum. Hasil perluasan

tersebut mengakibatkan kalimat pada data (19b) bertambah lebih jelas maksudnya. Perluasan kata ayo pada data (19b) dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang bermakna ajakan.

Kalimat imperatif taktransitif verba dasar juga dapat ditemukan pada episode Ananda Omesh dengan menggunakan konstituen tunggu . Simaklah data berikut. (20) Danang: Kapan keluar film terbaru

Mesh?

Omesh : Tunggu aja , sebentar lagi kok!

Penanda imperatif tunggu pada data (20) merupakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar. Verba dasar tunggu pada data (20) dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang menggunakan verba dasar karena kata tunggu merupakan verba dasar. Verba dasar tunggu pada data (20) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (20a). selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (20b). perhatikan data berikut. (20a) Danang: Kapan keluar film terbaru

Mesh?

Omesh : *aja, Sebentar lagi kok.

(20b) Danang: Kapan keluar film terbaru Mesh?

Omesh : Silakan tunggu aja , sebentar lagi kok!

Pelesapan verba dasar tunggu pada data (20a) mengakibatkan kalimat tersebut

(12)

tidak gramatikal. Sementara itu perluasan pada data (20b) dilakukan dengan menambahkan kata silakan sebelum kata

tunggu. Hasil perluasan tersebut

mengakibatkan kalimat pada data (20b) bertambah lebih jelas maksudnya. Perluasan kata silakan sebelum kata tunggu pada data (20b) dikatakan kalimat imperatif halus.

Makna kalimat pada data (20a) tidak berubah meskipun posisi penanda imperatif berubah. Perluasan kalimat pada data (20b) dengan menambahkan kata kita lebih memperjelas informasi yang disampaikan.

Kalimat imperatif taktransitif verba dasar juga dapat ditemukan pada episode Mulan Jammela dengan menggunakan konstituen lari . Simaklah data berikut. (21) Mulan : Aku ndak kuat lari!

Darto : Lari pelan-pelan aja!

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar pada data (21) ditandai oleh kata lari. Kata lari dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk verba dasar karena kata lari merupakan verba dasar. Verba dasar lari pada data (21a) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (21a). selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (21b). Perhatikan data berikut.

(21a) Mulan : Aku ndak kuat lari! Darto : Pelan-pelan aja.

(21b) Mulan : Aku ndak kuat lari!

Darto : Coba lari, pelan-pelan aja!

Pelesapan verba dasar lari pada data (21a) mengakibatkan kalimat tersebut tetap gramatikal. Namun, informasi yang disampaikan kurang jelas. Sementara itu perluasan pada data (21b) dilakukan dengan menambahkan kata coba sebelum kata tunggu. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat pada data (21b) bertambah lebih jelas maksudnya. Perluasan kata coba sebelum kata lari pada data (20b) dikatakan kalimat imperatif halus.

b. Ajektiva Dasar

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk ajektiva dasar yang ditemukan dalam acara Talk Show The Comment di NET. TV menggunakan konstituen cepat

dan dingin pada episode Syahrini dan

Raffy Ahmad. Perhatikan data berikut. (22) Syahrini: Cepat pergi sana, aku

marah!

Danang : Ampun syahrini!

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk ajektiva dasar pada data (22) ditandai oleh kata cepat. Kata cepat dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk ajektiva dasar karena kata cepat merupakan ajektiva dasar. Ajektiva dasar cepat pada data (22) dapat

(13)

dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (22a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (22b). Perhatikan data berikut. (22a) Syahrini: Pergi sana, aku marah!

Danang : Ampun syahrini!

(22b) Syahrini: Ayo cepat pergi sana, aku marah!

Danang : Ampun syahrini!

Pelesapan ajektiva dasar cepat pada data (22a) mengakibatkan kalimat tersebut tetap gramatikal. Sementara itu perluasan pada data (22b) dilakukan dengan menambahkan kata ayo sebelum kata

cepat. Hasil perluasan tersebut

mengakibatkan kalimat pada data (22b) bertambah lebih jelas maksudnya. Perluasan kata ayo sebelum kata cepat pada data (22b) dikatakan kalimat imperatif yang bermakna ajakan dan harapan.

Data di bawah ini menunjukan penanda kalimat imperatif taktransitif adjektiva dasar dengan menggunakan konstituen dingin yang terdapat pada episode Raffy Ahmad. Perhatikan data berikut.

(23) Raffy : Pesen minuman dingin dong!

Danang : Dikata kita pembantu apa!

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk ajektiva dasar pada data (23)

ditandai oleh kata dingin. Kata dingin dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk ajektiva dasar karena kata dingin merupakan ajektiva dasar. Ajektiva dasar dingin pada data (23) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (23a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (23b). Perhatikan data berikut. (23a) Raffy : Pesen minuman dong,!

Danang : Dikata kita pembantu apa!

(23b) Raffy : Pesan minuman agak dingin dong

Danang : Dikata kita pembantu apa!

Pelesapan ajektiva dasar dingin pada data (23a) mengakibatkan kalimat tersebut tetap gramatikal. Sementara itu perluasan pada data (23b) dilakukan dengan menambahkan adverbial agak sebelum ajektiva dasar dingin. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat pada data (23b) bertambah lebih jelas maksudnya. Perluasan kata adverbia agak sebelum kata dingin pada data (23b).

c. Frase Preposisional

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk frase preposisional yang ditemukan dalam acara Talk Show The

Comment di NET. TV menggunakan

konstituen ke toilet pada episode Dahlia Poland. Perhatikan data berikut.

(14)

(24) Dahlia : Kamu mau kemana? Danang: Berak dulu ke toilet ! Darto : Jorok lu,Nang!

Kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk frase preposisional pada data (24) ditandai oleh kata ke toilet. Frase preposisional ke toilet dikatakan kalimat imperatif taktransitif yang berbentuk frase preposisional ke toilet merupakan frase preposisional. Frase preposisional ke toilet pada data (24) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (24a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (24b). Perhatikan data berikut.

(24a) Dahlia : Kamu mau kemana? Danang: Berak dulu !

Darto : Jorok lu,Nang!

(24b) Dahlia : Kamu mau kemana? Danang: berak dulu sebentar ke

toilet!

Darto : Jorok lu,Nang!

Pelesapan frase preposisional ke

toilet pada data (24a) mengakibatkan

kalimat tersebut tetap gramatikal. Sementara itu perluasan pada data (23b) dilakukan dengan menambahkan kata kala sebentar sebelum frase preposisional ke

toilet. Hasil perluasan tersebut

mengakibatkan kalimat pada data (24b) bertambah lebih jelas maksudnya.

Perluasan kata kala sebentar sebelum kata ke toilet pada data (24b).

8. Kalimat Imperatif Transitif

Kalimat imperatif transitif yang ditemukan dalam acara Talk Show The

Comment di NET. TV menggunakan

konstituen panggil, buka, dan mati pada episode Gading Marten, Nycta Gina, dan Desta Perhatikan data berikut.

(25) Darto : Panggil dia Roy Marten! Gading : Woi, gue anaknya bukan

Roy Marten!

Darto : Oh,maaf pak saya kira bapaknya!

Kalimat imperatif transitif pada data (25) ditandai oleh kata panggil. Kata

panggil dikatakan kalimat imperatif

transitif karena awalnya berasal dari kalimat “Engkau memanggil dia Roy Marten”. Kata imperatif transitif panggil pada data (25) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (25a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (24b). Perhatikan data berikut.

(25a) Darto : dia Roy Marten?

Gading : Woi, gue anaknya bukan Roy Marten!

Darto : Oh,maaf pak saya kira bapaknya!

(25b) Darto : Tolong panggil dia Roy Marten

Gading : Woi, gue anaknya bukan Roy Marten!

(15)

bapaknya!

Pelesapan kata imperatif transitif

panggil pada data (25a) mengakibatkan

kalimat tersebut tetap gramatikal. Namun, semula kalimat tersebut berupa kalimat imperatif transitif kemudia menjadi kalimat Tanya atau interogatif. Sementara itu perluasan pada data (25b) dilakukan dengan menambahkan kata tolong sebelum kata panggil. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat pada data (24b) bertambah lebih halus maknanya.

Penanda kalimat imperatif dengan menggunakan kata buka yang terdapat pada episode Nycta Gina . Berikut datanya.

(26) Nycta : Buka acaranya Pak! Danang: Loh, Ibuk kok main

masuk aja,ini kan acara kita!

Darto : Anda emangnya artis? Kamu kenal Nang?

Kalimat imperatif transitif pada data (26) ditandai oleh kata buka. Kata imperatif transitif buka pada data (26) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (26a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (26b). Perhatikan data berikut. (26a) Nycta : *acaranya Pak!

Danang: Loh, Ibuk kok main masuk aja,ini kan acara kita!

Darto : Anda emangnya artis? Kamu kenal Nang?

(26b) Nycta : mari buka acaranya Pak! Danang: Loh, ibuk kok main

masuk aja,ini kan acara kita!

Darto : Anda emangnya artis? Kamu kenal Nang?

Pelesapan kata imperatif transitif

buka pada data (26a) mengakibatkan

kalimat tersebut tidak gramatikal. Sementara itu perluasan pada data (26b) dilakukan dengan menambahkan kata mari sebelum kata buka. Hasil perluasan tersebut mengakibatkan kalimat pada data (26b) berubah menjadi kalimat yang bermakna ajakan.

Penanda kalimat imperatif dengan menggunakan kata mati yang terdapat pada episode Desta . Berikut datanya. (27) Darto : Mati kita kalau posisi kita

digantiin jadi host ! Danang: Betul pak, gimana ini? Desta : Anda membicarakan saya?

Kalimat imperatif transitif pada data (27) ditandai oleh kata mati. Kata imperatif transitif mati pada data (27) dapat dilesapkan dengan menggunakan teknik lesap seperti data (26a). Selain menggunakan teknik lesap, teknik perluas juga dapat dilakukan pada data tersebut seperti data (26b). Perhatikan data berikut. (27a) Darto : *kita kalau posisi kita

digantiin jadi host ! Danang: Betul pak, gimana ini? Desta : Anda membicarakan saya?

(16)

(27b) Darto : bisa mati kita kalau posisi kita digantiin jadi

hostmatilah kita ! Danang: Betul pak, gimana ini? Desta : Anda membicarakan saya?

Pelesapan kata imperatif transitif

mati pada data (27a) mengakibatkan

kalimat tersebut tidak gramatikal.

Sementara itu perluasan pada data (26b)

dilakukan dengan menambahkan adverbia

bisa sebelum kata mati. Hasil perluasan

tersebut mengakibatkan kalimat pada data

(27b) berubah menjadi kalimat yang

bermakna kemungkinan.

Simpulan

Dari uraian yang telah dianalisis

terdahulu, penulis menyimpulkan bahwa :

(1) Kalimat imperatif dalam acara Talk Show The Comment di NET. TV penggunaannya sangat bervariasi, ada yang menggunakan penanda kalimat imperatif, ada juga yang tidak.ditandai dengan penanda imperatif.

(2) Kalimat imperatif halus yang ditandi dengan kata tolong dan silakan.

(3) Kalimat imperatif langsung adalah kalimat perintah yang

disampaikan secara langsung atau tidak dengan perantara, dengan ditandainya dengan penanda ayo.

(4) Kalimat imperatif larangan langsung merupakan kalimat perintah yang melarang sesuatu perbuatan secara langsung, kalimat imperatif larangan langsung hanya ditandai dengan kata jangan.

(5) Kalimat imperatif permintaan adalah kalimat imperatif yang berisikan perbuatan meminta, dengan ditandainya dengan kata minta, dan ambilkan.

(6) Kalimat imperatif permintaan/permohonan

merupakan kalimat imperatif yang berisikan perbuatan memohon, dengan ditandainya dengan kata minta.

(7) Kalimat imperatif ajakan dan harapan ialah kalimat imperatif yang berisikan perbuatan mengajak sesuatu yang dapat diharapkan agar berbuat sesuatu, dengan ditandainya dengan kata ayo.

(8) Kata imperatif pembiaran merupakan kalimat imperatif yang berisikan perbuatan tidak melarang. Kalimat imperatif

(17)

pembiaran ditandai dengan kata biar.

(9) Kalimat imperatif taktransitif dapat diungkapkan dengan verba dasar yang ditandai dengan kata minum, tunggu,dan

lari. Ajektiva dasar juga

ditandai dengan kata cepat, dan dingin. Frase preposional yang ditandai dengan kata ke toilet (10) Kalimat imperatif transitif

menunjukkan kalimat imperatif dengan kata panggil, buka, dan mati.

Saran

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat dijadkan sebagai referensi oleh peneliti lain yang ingin meneliti Kalimat Imperatif lebih mendalam. Selain itu, penulis juga menyarankan agar peneliti yang lain dapat meninjau dengan kajian yang berbeda, supaya hasil yang diperoleh tentang kalimat Imperatif lebih bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk.2003. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2009. Sintastik Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipata.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insane Mulia.

Gusti , Fitri Irda . 2013. “Kalimat Imperatif Bahasa Minangkabau di Lubuk Malako Solok Selatan”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.

Pusat Pembinaan dan Pengembangkan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Saputri, Yoffi Dessi. 2013. : “Analisis Tindak Tutur Bahasa Minangkabau di Daerah Sangir”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.

Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.

---. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

dalam sistem air pengisi pada PLTU Nii Tanasa seperti yang telah disebutkan sebelumnya baik itu untuk sistem air pengisi tekanan rendah serta sistem air pengisi

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil tabulasi data dengan membandingkan produksi total untuk tiap jenis verietas rumput tanpa memperhatikan dosis pupuk didapatkan bahwa

Pengujian berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dapat dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kapuas Hulu atau unit pengujian

Terbentuknya duta budaya muda dengan visi kebangsaan dan wawasan kebudayaan yang baik sehingga mampu memproyeksikan nilai-nilai keindonesiaan sekaligus berkontribusi

untuk menyimpan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat kecamatan, sertifikat hasil dan rincian penghitungan perolehan suara dari

Cabang Perusahaan) apabila yang mendaftar bukan Pimpinan Perusahaan. 2) Asli Surat Pendaftaran keikutsertaan Lelang Pengadaan Kendaraan Dinas BPJS Kesehatan. 3) Fotocopy

Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi   juga