• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN DATA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 63

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

BAB III

TINJAUAN DATA

Dalam bab ini berisi tentang pemaparan lokasi yaitu Kabupaten Pemalang dan pemaparan mengenai kondisi eksisting Stasiun Pemalang serta evaluasi terhadap Stasiun Pemalang sebagai objek perencanaan dan perancangan untuk dikembangkan.

A.KABUPATEN PEMALANG 1. Data Fisik

a. Letak Geografi

Kabupaten Pemalang terletak diantara :

- Bujur Timur (BT) : 1090 17" 30" - 1090 40" 30" - Lintang Selatan (LS): 80 52" 30" - 70 20" 11"

Gambar 3. 1 Peta Kabupaten Pemalang Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2014 Dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Laut Jawa

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 64

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

- Sebelah Barat : Kabupaten Tegal

- Sebelah Timur : Kabupaten Pekalongan

b. Luas Daerah

Luas wilayah Kabupaten Pemalang adalah 1.115,30 Km2 yang terdiridari:

- Luas lahan sawah : 383,51 Km2

a. Luas lahan bukan sawah : 731,79 Km2

Gambar 3. 2 Prosentase Penggunaan Lahan Tanah di Kabupaten Pemalang Tahun 2013

Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2015

c. Topografi (Keadaan Daerah)

Berdasarkan topografinya, Kabupaten Pemalang terdiri dari :

1) Daerah dataran pantai

Yaitu daerah dengan ketinggian antara 1 - 5 meter di atas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 18 desa dan 1 kelurahan terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Pemalang.

2) Daerah dataran rendah

Yaitu daerah dengan ketinggian antara 6 - 15 meter di atas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 98 desa dan 5 kelurahan terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Pemalang.

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 65

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

3) Daerah dataran tinggi

Yaitu daerah dengan ketinggian antara 16 - 212 meter di atas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 35 desa, terletak di bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Pemalang.

4) Daerah pegunungan

Terbagi menjadi dua yaitu :

a) Daerah dengan ketinggian antara 213 - 924 meter di atas permukaan

air laut. Daerah ini meliputi 55 desa, terletak di bagian selatanwilayah Kabupaten Pemalang.

b) Daerah dengan ketinggian 925 meter di atas permukaan air laut,

terletak di bagian selatan meliputi 10 desa yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga.

d. Keadaan Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :

1) Tanah Alluvial : terutama terdapat di dataran rendah yaitu di wilayah

Kecamatan Petarukan, Pemalang, Ampelgading, Bodeh, Comal dan Ulujami.

2) Tanah Regosil : terdiri dari batu-batuan pasir dan intermedier di daerah

bukit sampai gunung yaitu di kecamatan Pemalang, Randudongkal, Belik, Watukumpul, dan Bantarbolang.

3) Tanah Lestasol : terdiri dari batu bekuan pasir dan intermedier di daerah

daerah bukit sampai gunung yaitu di Kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Moga, Pulosari, Randudongkal dan Belik.

2. Data Non-fisik

a. Klimatologi

Curah hujan suatu wilayah pastinya akan mempengaruhi kondisi sirkulasi air sehingga nantinya berpengaruh terhadap kelembaban suatu wilayah. Kondisi lahan juga berpengaruh pada curah hujan suatu wilayah yaitu pada tingkat kelembaban tanah dan tingkat erosi tanah. Kabupaten Pemalang memiliki temperature yang berkisar antara 30°C baik itu di

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 66

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

antara siang dan malam, maupun antara kemarau dan penghujan. Selama tahun 2014 di kabupaten Pemalang, untuk bulan dengan hari hujan tertinggi adalah bulan Januari (23 hari) dan paling sedikit adalah bulan September (0 hari).

Gambar 3. 3 Rata–Rata Hari Hujan Tiap Bulan di Kabupaten Pemalang Tahun 2014 Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2015

Gambar 3. 4 Rata–Rata Curah Hujan Tiap Bulan di Kabupaten Pemalang Tahun 2014 Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2015

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 67

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

B.STASIUN KERETA API PEMALANG 1. Sekilas tentang Stasiun Pemalang

Stasiun Pemalang merupakan stasiun kereta api yang berada di Jalan Veteran, Pekunden, Kabupaten Pemalang. Stasiun Pemalang yang memiliki singkatan stasiun PML ini berada di bawah kendali Daerah Operasi IV Semarang.

Gambar 3. 5 Letak Stasiun Kereta Api Pemalang Sumber : Google Maps 2016

Terminal Pemalang

Alun-alun Pemalang

Kawasan Kota Pemalang Stasiun Pemalang

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 68

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Stasiun Pemalang ini berada dekat dengan fasilitas-fasilitas umum Pemalang seperti kawasan Kota Pemalang, Rumah Sakit Prima Medika, Pasar Kota Pemalang dan Terminal Pemalang.

Jarak stasiun Pemalang dengan kawasan Kota Pemalang ± 500 m, dengan RS Prima Medika ± 850 m, dengan pasar kota Pemalang ± 600 m, sedangkan jarak antara stasiun Pemalang dengan terminal Pemalang ± 1,5 km.

Gambar 3. 6 Lokasi Stasiun Pemalang dan Hubungannya dengan Fasilitas Umum di sekitarnya

Sumber : Google Earth dan Dokumentasi Oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

Keterangan :

Jalan Lingkungan

Jalan Utama Kota

RS Prima Medika

Terminal

Pemalang

Stasiun

Pemalang Pasar Kota

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 69

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

2. Stasiun Pemalang sebagai Bangunan Cagar Budaya

Stasiun Pemalang merupakan salah satu bangunan cagar budaya Indonesia yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dimana bangunan bersejarah harus dilestarikan kehadirannya baik secara fisik ataupun non-fisik berdasarkan keputusan

nomor PM/01/EAB.2013 yang dikeluarkan oleh Unit Station, Maintenance,

Preservation & Architecture PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Gambar 3. 7 Papan Informasi tentang Stasiun Pemalang sebagai Bangunan Cagar Budaya

Sumber : Dokumentasi Oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

3. Data Penumpang dan Kereta Api di Stasiun Pemalang

a. Data Jumlah Penumpang di Stasiun KA Pemalang

Penumpang di Stasiun Kereta Api Pemalang mengalami kenaikan jumlah setiap tahunnya yaitu pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Rata-rata kenaikan jumlah penumpang di Stasiun Kereta Api Pemalang yaitu sebesar ± 50 % dengan tingkat peningkatan paling tinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar ± 83 %.

Tabel 3. 1 Jumlah Penumpang di Stasiun Pemalang Tahun 2011 - 2014

Tahun Jumlah Penumpang Kereta Api

2011 38.421

2012 42.984

2013 78.503

2014 122.807

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 70

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Gambar 3. 8 Grafik Program dan Realisasi Volume dan Pendapatan Penumpang di Stasiun Pemalang

Sumber : Dokumentasi Oleh Dea Karina Putri Tahun 2016 Keterangan :

Kiri = Volume Penumpang : Program

Kanan = Pendapatan : Realisasi

Pada grafik di atas diketahui bahwa volume penumpang lebih banyak daripada program prediksi, sedangkan pada grafik pendapatan diketahui jumlahnya lebih rendah daripada program prediksi. Hal ini dikarenakan mulai bulan Juli 2015, PT. KAI melayani pembelian tiket di luar stasiun seperti agen-agen, indomart, alfamart, dan lain sebagainya, sehingga pendapatan stasiun sudah terbagi-bagi di agen-agen tersebut.

(9)

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 71

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Tabel 3. 2 Jumlah Penumpang di Stasun Pemalang Tahun 2014

Bulan

Macam Kereta Api Argo Anggrek Argo Sindoro Argo Muria Menoreh I Menoreh II Sembrani Tawang Jaya Kaligung Mas Bangun karta* Gumarang * Kamandaka * Januari 50 244 97 508 723 21 1.783 5.259 44 38 - Februari 56 150 135 472 712 63 2.203 4.785 43 69 544 Maret 57 227 117 440 628 82 2.539 5.690 37 60 980 April 58 193 119 654 792 52 1.518 7.048 105 80 911 Mei 64 187 124 599 726 31 1.389 7.026 69 68 1.117 Juni 49 141 138 646 593 30 1.157 7.565 85 188 1.413 Juli 29 83 40 339 327 29 1.184 9.988 65 182 1.790 Agustus 26 133 40 259 459 40 1.185 8.733 99 250 1.882 September 26 174 79 396 454 45 1.189 6.807 106 230 1.700 Oktober 31 137 72 472 558 28 1.104 7.688 104 267 2.212 November 57 128 128 458 512 18 1.286 8.112 101 321 2.345 Desember 32 97 42 604 582 27 861 9.769 134 250 3.647 Jumlah 535 1894 1131 5847 7066 466 17.398 88.470 992 2.003 18.541 2013 687 2.391 1.417 3.824 5.233 498 8.830 55.623 - - - 2012 454 1.613 1.663 2.841 4.272 272 10.155 21.714 - - - 2011 596 - 1.288 2.472 4.678 216 4.786 24.385 - - -

Sumber : BPS, 2015. Pemalang dalam Angka

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 72

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

b. Data Kereta Api yang Keluar & Masuk di Stasiun KA Pemalang

Tabel 3. 3 Macam Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Pemalang tahun 2014

Macam Kereta Api

Rute Perjalanan

(Stasiun Keberangkatan – Stasiun Tujuan)

Kelas Kereta Api

Argo Anggrek Gambir – Surabaya Eksekutif

Argo Sindoro Gambir – Semarang Poncol Eksekutif

Argo Muria Gambir – Semarang Tawang Eksekutif

Menoreh Pasar Senen – Semarang Tawang Ekonomi

Sembrani Gambir – Surabaya Pasar Turi Eksekutif

Tawang Jaya Pasar Senen – Semarang Poncol Ekonomi

Kaligung Mas Tegal – Semarang Poncol Ekonomi

Bangunkarta Pasar Senen – Jombang Eksekutif

Gumarang Pasar Senen – Surabaya Ekonomi, Bisnis &

Eksekutif

Kamandaka Purwokerto – Semarang Tawang Ekonomi

Sumber : BPS, Pemalang dalam Angka 2015 & http://kereta-api.co.id/

Berdasarkan data dari PT. KAI (Persero) pada situs online resmi penjualan

tiket kereta api, http://tiket.kereta-api.co.id, pada tahun 2016 tidak semua

kereta eksekutif yang terdapat pada Tabel masih mengangkut penumpang dari Stasiun Pemalang. Kereta eksekutif yang masih mengangkut penumpang di Stasiun Pemalang pada tahun 2016 yaitu kereta Bangunkarta dengan tujuan Jombang dan kereta Gumarang dengan tujuan Jakarta dan Surabaya.

4. Prediksi Penumpang dan Kereta di Stasiun Pemalang untuk 20 tahun yang akan datang

1) Prediksi Jumlah Penumpang

Dalam pengklasifikasian kelas stasiun digunakan beberapa kriteria yang menjadi tolak ukur, salah satunya adalah jumlah penumpang. Kriteria

jumlah penumpang untuk klasifikasi kelas stasiun adalah sebagai berikut14

:

a) Kelas Besar, jumlah penumpang > 50.000 orang per hari

b) Kelas Sedang, jumlah penumpang 10.000 – 50.000 orang per hari

14 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 33 tahun 2011 tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 73

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

c) Kelas Kecil, jumlah penumpang < 10.000 orang per hari

Perhitungan prediksi jumlah penumpang dihitung berdasarkan jumlah penumpang tahun terakhir dari data yang ada yaitu tahun 2014 dan data rata-rata kenaikan jumlah penumpang per tahunnya selama 4 tahun

terakhir dari data yang ada, dengan menggunakan rumus Future Value

(FV) yaitu,

FV = Future Value (Nilai pada Masa Mendatang)

B = Nilai Sekarang n = Jangka Waktu

Untuk prediksi jumlah penumpang di Stasiun Pemalang pada jangka waktu 20 tahun yang akan datang, berdasarkan data rata- rata kenaikan penumpang sebesar 50 % per tahunnya selama empat tahun maka digunakan asumsi kenaikan jumlah penumpang sebesar 20 % dengan angka sekarang yaitu 122.807 orang (jumlah penumpang di Stasiun Pemalang tahun 2014). Maka, B = 122.807 orang Asumsi kenaikan = 20 % = 0,2 n = 20 tahun FV = B (1 + asumsi kenaikan)n = 122.807 (1 + 0,2)20 = 122.807 (1,5)20 = ± 4.708.125 orang / tahun = ± 13.000 orang / hari

Berdasarkan perhitungan prediksi tersebut, Stasiun Pemalang dalam 20 tahun yang akan datang masih termasuk dalam kelas sedang namun menjadi stasiun kelas sedang yang sesuai dengan ketentuan standar stasiun kereta api menurut PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 74

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

5. Evaluasi Stasiun Kereta Api Pemalang

Stasiun KA Pemalang memiliki tanah seluas ± 0,77 Ha termasuk area untuk peron, namun eksisting stasiun KA Pemalang memiliki luas bangunan

± 350 m2 di atas tanah seluas ± 1.250 m2 (termasuk area peron).

Stasiun Kereta Api Pemalang merupakan stasiun kelas sedang yang melayani jasa angkutan kereta api ekonomi, bisnis dan eksekutif.

Gambar 3. 9 Luas Keseluruhan Lahan dan Kondisi Eksisting Stasiun Pemalang

Sumber : Google Earth, 2016

Keterangan :

: Luas tanah keseluruhan Stasiun Pemalang : Bangunan eksisiting Stasiun Pemalang : Peron eksisting Stasiun Pemalang

a. Zonasi Stasiun Kereta Api Pemalang

1) Zona Pelayanan Stasiun Kereta Api

Pembagian zona pelayanan stasiun ini dimaksudkan agar pengaturan orang di stasiun lebih mudah dan lebih teratur karena akan berdampak langsung terhadap kenyamanan penumpang.

Zona pelayanan stasiun dibagi menjadi tiga yaitu :

a) Zona Umum (Zona I)

Zona umum merupakan tempat dimana calon penumpang, pengantar dan orang umum mendapatkan pelayanan sebelum masuk

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 75

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

ke dalam zona calon penumpang bertiket yaitu zona calon penumpang dan umum sebelum diperiksa tiketnya atau sebelum masuk peron.

Pada Stasiun Pemalang, yang termasuk dalam zona umum adalah hall, area parkir, halaman stasiun dan ruang tunggu umum karena terletak menyatu dengan hall sehingga masih dapat diakses oleh orang umum.

Gambar 3. 10 Zona Umum pada Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

b) Zona Calon Penumpang Bertiket (Zona II)

Zona II merupakan tempat yang disediakan bagi calon penumpang bertiket yang menunggu datangnya kereta. Zona II berupa ruang tunggu bagi penumpang setelah melewati tempat pemeriksaan tiket untuk menunggu kedatangan kereta api.

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 76

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Gambar 3. 11 Zona Calon Penumpang Bertiket di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

Ruang tunggu yang disediakan oleh Stasiun Pemalang yaitu ruang tunggu untuk penumpang umum (kereta kelas ekonomi, bisnis dan juga bahkan eksekutif) dan ruang tunggu khusus untuk penumpang kereta kelas eksekutif. Area untuk zona II berhubungan langsung dengan peron yaitu area siap memasuki kereta api.

c) Zona Penumpang Bertiket (Zona III)

Zona penumpang bertiket atau zona III merupakan area steril yang khusus disediakan bagi penumpang bertiket yang telah siap untuk memasuki kereta api. Zona III ini berhubungan langsung (berhadapan) dengan zona calon penumpang bertiket, sehingga memudahkan penumpang untuk mengetahui kedatangan kereta api dan bersiap untuk memasuki kereta.

Pada Stasiun Pemalang zona III ini berupa peron dengan jenis peron sedang, sedangkan jenis peron yang direkomendasikan untuk standarisasi stasiun adalah peron tinggi.

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 77

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Gambar 3. 12 Zona Penumpang Bertiket pada Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

2) Zona Privat

Zona privat merupakan ruang-ruang perkantoran yang menunjang kegiatan di stasiun kereta dimana tidak semua orang dapat mengaksesnya. Ruang-ruang privat yang berfungsi untuk ruang perkantoran pada Stasiun Pemalang yaitu ruang kepala stasiun, ruang PPKA, ruang kantor umum, ruang loket tiket, ruang keuangan dan ruang polsuska,

Gambar 3. 13 Zona Privat pada Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

Zona III

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 78

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

3) Zona Servis

Zona servis merupakan area pada bangunan berupa ruang-ruang penunjang yang merupakan penunjang untuk keberlangsungan kegiatan-kegiatan pokok. Zona servis hendaknya diletakkan berdekatan, mudah dijangkau dan terlihat dari zona publik. Pada Stasiun Pemalang yang termasuk ke dalam zona servis yaitu kamar madi/wc dan mushola.

Gambar 3. 14 Zona Servis pada Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

b. Macam-macam Ruang Stasiun Pemalang

1) Bangunan Stasiun KA Pemalang

a) Denah Bangunan Stasiun Pemalang

Gambar 3. 15 Denah Bangunan Stasiun KA Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 79

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Ruang Peralatan Ruang Tunggu Umum Ruang Kantor Toilet

Kantor PBD Hall Ruang PPKA Mushola

Kios / Outlet Ruang Eksekutif Ruang Polsuska

Loket Tiket Ruang Kepala Stasiun Ruang Tunggu Penumpang KA Tabel 3. 4 Besaran Ruang-ruang yang ada di Stasiun Pemalang

Jenis Ruang Besaran Ruang Dimensi

Ruang Peralatan 11,75 m2 4,7 m x 2,5 m

Kantor Penguasa Perbendaharaan (PBD) 25 m2 5 m x 5 m

Kios / Outlet 15 m2 5 m x 3 m

Ruang Tunggu Umum 40 m2 8 m x 5 m

Hall 25 m2 5 m x 5 m

Loket Tiket 25 m2 5 m x 5 m

Ruang Eksekutif 25 m2 5 m x 5 m

Ruang Kepala Stasiun 20 m2 5 m x 4 m

Ruang Kantor 31,5 m2 7 m x 4,5 m

Ruang Petugas Pengatur Perjalanan Kereta

Api (PPKA) 20 m

2 5 m x 4 m

Ruang Polisi Khusus Kereta Api

(Polsuska) 9 m

2 3 m x 3 m

Ruang Tunggu Penumpang KA 52,5 m2 35 m x 1,5 m

Ruang UPT Kereta Api 25 m2 5 m x 5 m

Mushola 25 m2 5 m x 5 m

Toilet (Pria & Wanita) 25 m2 5 m x 5 m

Sumber : Gambar Denah Bangunan Stasiun Pemalang (Dokumen PT. KAI)

 Ruang Peralatan

Ruang peralatan memiliki fungsi untuk menyimpan alat-alat yang digunakan untuk menyimpan alat-alat keperluan stasiun seperti alat kebersihan dan sebagainya. Pada Stasiun Pemalang, ruang peralatan juga digunakan oleh petugas kebersihan sebagai ruangan untuk menyiapkan pekerjaannya setiap hari.

 Kantor Penguasa Perbendaharaan (PBD)

Kantor PBD pada Stasiun Pemalang memiliki fungsi sebagai ruang bagi petugas keuangan dalam melaksanakan tugasnya untuk mengatur administrasi dan mengelola perbendaharaan stasiun.

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 80

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Gambar 3. 16 Tampak Luar Ruang Kantor PBD Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Kios / Outlet

Sebelum difungsikan sebagai kios Roti O’, ruangan ini digunakan sebagai loket untuk kegiatan perbendaharaan. Keberadaan toko atau restoran pada sebuah fasilitas publik seperti stasiun ini sangat dibutuhkan terutama bagi orang-orang yang sedang atau akan menempuh perjalanan panjang tanpa persiapan apapun. Namun, pada Stasiun Pemalang ini, fasilitas penunjang (toko/restoran) yang disediakan masih minim dan belum menunjukkan ciri khas Pemalang yang dapat dijadikan sebagai bentuk souvenir.

Gambar 3. 17 Kios Roti O' di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Ruang Tunggu Umum

Ruang tunggu umum di Stasiun Pemalang digunakan bagi pengunjung umum stasiun, baik yang memiliki tiket kereta api ataupun pengunjung umum.

Gambar 3. 18 Ruang Tunggu Umum di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 81

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Pada jam-jam padat seperti pada saat mendekati keberangkatan kereta pai, ruang tunggu tersebut tidak dapat mencukupi, sehingga terdapat beberapa orang yang berdiri pada saat menunggu.

 Hall

Hall pada Stasiun Pemalang berhubungan langsung tanpa sekat dengan ruang tunggu umum, sehingga pada saat jam-jam ramai dapat mengganggu sirkulasi di dalam bangunan stasiun. Kegiatan

pada hall ini mengalami Cross sehingga menimbulkan crowded pada

ruangan, kegiatan tersebut yaitu antrian loket, antrian penumpang yang mencetak tiket pada mesin pencetak dan orang umum ataupun calon penumpang yang berdiri.

Gambar 3. 19 Hall dan Pintu Masuk di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Loket Tiket

Loket tiket digunakan untuk pembelian dan pembatalan tiket kereta

api di Stasiun Pemalang karena tidak tersedianya ruang Customer

Service sehingga pelayanan ticketing terpusat di satu titik.

Gambar 3. 20 Pelayanan Ticketing di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Ruang Tunggu Penumpang KA

Ruang tunggu penumpang di Stasiun Pemalang disediakan bagi penumpang bertiket yang akan naik kereta api. Pada ruang tunggu

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 82

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

penumpang Stasiun Pemalang terdapat area khusus untuk para penumpang yang ingin merokok, karena area umum untuk ruang tunggu penumpang merupakan area bebas rokok.

Gambar 3. 21 Ruang Tunggu Penumpang di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Ruang Kepala Stasiun

Ruang yang digunakan oleh seorang Kepala Stasiun Pemalang dalam melaksanakan tugasnya. Pada ruang kepala stasiun, terdapat satu meja kerja dan kursi serta sofa untuk menerima tamu. Selain itu juga terdapat lemari arsip dan beberapa papan informasi yang berisi tentang informasi jumlah penumpang dan jumlah pendapatan Stasiun Pemalang.

Gambar 3. 22 Ruang Kepala Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Ruang Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA)

Ruangan ini digunakan bagi petugas stasiun untuk mengatur perjalanan kereta api, di dalamnya terdapat beberapa mesin untuk mengatur perjalanan kereta api.

Gambar 3. 23 Ruang Petugas PPKA Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 83

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

 Ruang UPT Kereta Api

Ruang yang disediakan bagi Kru KA yang berdinas untuk menggunakan fasilitas tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 3. 24 Ruang UPT Kereta Api Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Mushola

Stasiun Pemalang sudah dilengkapi dengan fasilitas mushola bagi pengunjung yang ingin menjalankan ibadah sholat. Pada mushola ini telah disediakan tempat wudu dan juga mukena.

Gambar 3. 25 Mushola di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

 Toilet (Pria & Wanita)

Toilet yang berada di Stasiun Pemalang tersedia masing-masing bagi pria dan wanita. Pada toilet pria terdiri dari 2 WC, 2 Urinoar dan 1 wastafel, sedangkan pada toilet wanita terdiri dari 2 WC dan 2 wastafel.

Gambar 3. 26 Toilet di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 84

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Toilet yang disediakan di Stasiun Pemalang ini belum memenuhi standar minimum jumlah toilet untuk stasiun kelas sedang, yaitu untuk toilet pria dan wanita masing-masing minimal 5 kamar dan untuk toilet bagi penyandang cacat minimal 1 kamar masing-masing, serta jumlah urinoar minimal 4 buah.

b) Tampak Bangunan Stasiun Pemalang

Tampak bangunan Stasiun Pemalang menggunakan gaya kolonial yang bisa dilihat pada jendela, pintu dan lubang ventilasinya. Namun, atap bangunannya menggunakan atap jawa seperti limasan. Sedangkan warna eksterior maupun interior bangunan didominasi oleh warna putih dengan tambahan aksen warna abu-abu pada bagian kanopinya.

Gambar 3. 27 Tampak Depan (Fasad) Stasiun Pemalang

Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

c) Kebutuhan Ruang

Berdasarkan data dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero)15,

Stasiun Kereta Api Pemalang termasuk stasiun kelas sedang. Namun, apabila dilihat dari kondisi eksisting Stasiun Pemalang sekarang berdasarkan kriteria-kriteria pengklasifikasian kelas stasiun, banyak aspek yang belum dipenuhi untuk Stasiun Pemalang disebut sebagai stasiun kereta api kelas sedang, salah satunya adalah aspek kesediaan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang yang harus ada di stasiun.

15 http://kereta-api.co.id

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 85

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Tabel 3. 5 Perbandingan Standar Minimun Stasiun dengan Eksisting Stasiun Pemalang

Standar untuk Stasiun Kelas Sedang Luasan Eksisting Stasiun Pemalang (m2)

Macam Ruang Luasan (m2)

Fasilitas Pokok

Ruang Kepala Stasiun (KS) 24 20

Ruang Wakil KS 15 Belum ada

Ruang PPKA 18 20

Ruang Keuangan 16 25

Ruang Serbaguna 50 Belum ada

Ruang Peralatan 12 11,75

Ruang UPT Kru KA - 25

Ruang Istirahat Kru KA 25 31,5

Ruang Petugas Keamanan 12 9

Ruang Petugas Kebersihan 9 Satu ruangan dengan ruang

peralatan

Ruang Hall 150 25

Ruang Loket 12 25

Ruang Pelayanan Informasi 12 Satu ruangan dengan ruang

loket

Ruang Tunggu Eksekutif 60 25

Ruang Tunggu Umum 160 52,5

Ruang Layanan Kesehatan 15 Belum ada

Ruang Toilet Umum 45 25

Ruang Mushola 30 25

Ruang Ibu Menyusui 10 Belum ada

Fasilitas Penunjang

Parkir Kendaraan Mobil = 100

Motor = 150

Mobil = maksimal 5-7 mobil Motor = ± 30-40 motor

Restoran Ada Belum ada

Kios Ada 1 Kios (Roti O’)

ATM Center Ada Belum ada

Penitipan & Pengantar

Barang Ada

Ada tapi bukan fasilitas dari stasiun

Sumber : Unit Station Maintenance, Preservation and Architecture PT. KAI (Persero), Buku Pedoman Standardisasi Stasiun Tahun 2011 dan Data Lapangan Stasiun Pemalang

2) Peron

Pada Stasiun Pemalang terdapat empat jalur kereta api dengan tiga peron, dimana peron yang disediakan merupakan peron jenis sedang.

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 86

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Lebar peron yang terdapat pada Stasiun Pemalang yaitu ± 120 cm dengan panjang ± 50 m.

Gambar 3. 28 Denah Peron Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI DAOP IV Semarang

Gambar 3. 29 Tampak Peron Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi Oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

3) Parkir Kendaraan

Gambar 3. 30 Denah Parkir Kendaraan Stasiun Pemalang Sumber : Dokumen PT. KAI DAOP IV Semarang

Parkir kendaraan di Stasiun Pemalang dibagi menjadi tiga area, yaitu parkir kendaraan roda dua atau motor bagi pengunjung, parkir kendaraan roda dua atau motor bagi karyawan atau staf Stasiun

PERON

IN

OUT Jalan

Perumahan Penduduk

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 87

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Kereta Api Pemalang dan juga parkir mobil. Pada Stasiun Pemalang ini belum tersedia fasilitas drop-off sehingga semua kendaraan yang mengantar calon penumpang akan menurunkan penumpangnya di badan jalan.

a) Parkir motor di Stasiun Pemalang memiliki luas ± 92,5 m2 dan

belum memiliki marka pembatas pada standar tempat parkir motor.

Gambar 3. 31 Tempat Parkir Motor Umum di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

b) Parkir mobil di Stasiun Pemalang belum terdapat tempat khusus

parkir mobil melainkan menggunakan badan jalan yang hanya

seluas ± 35 m2. Selain itu, area ini juga dimanfaatkan oleh para

tukang becak untuk memarkirkan becaknya.

Gambar 3. 32 Area Parkir Mobil di Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

c) Parkir motor karyawan berada dekat pintu keluar dengan luas ±

45 m2.

Gambar 3. 33 Parkir Khusus Karyawan Stasiun Pemalang Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 88

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

c. Sirkulasi pada Stasiun Kereta Api Pemalang

Memasuki Stasiun Pemalang, sirkulasi pengunjung dihubungkan dengan area hall yang berada di antara loket tiket dan ruang tunggu umum, kemudian menuju ruang tunggu khusus penumpang setelah melalui tempat pemeriksaan tiket..

Sirkulasi pengunjung yang datang yaitu :

Skema 3. 1 Sirkulasi Pengunjung yang Datang ke Stasiun Pemalang Sumber : Analisa oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

Sirkulasi pengunjung yang turun dari kereta api yaitu :

Skema 3. 2 Sirkulasi Pengunjung yang Turun sari Kereta Api Sumber : Analisa oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

d. Karakter Bangunan Stasiun Kereta Api Pemalang

Bangunan Stasiun Pemalang memiliki karakter bangunan yang sangat

kolonial sebagai ciri khas bangunan cagar budaya (heritage), sama halnya

dengan bangunan stasiun di Indonesia pada umumnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh tampilan eksterior maupun interiornya, yaitu dari bentuk jendela dan pintu yang melengkung, merupakan ciri khas dari gaya kolonial. Selain itu, pada interiornya juga dapat dilihat dindingnya menggunakan pasangan satu batu bata.

Datang Parkir Masuk Stasiun Loket Tiket Mesin Cetak Pulang Ruang Pemeriksaan Tiket Ruang Tunggu Peron Masuk Kereta Membeli

Mencetak Tiket yang dibeli dari agen di luar Stasiun

Turun dari

Kereta Pintu Keluar Pulang

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DEA KARINA PUTRI | I0212030 89

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang

Sedangkan untuk warna bangunan, Stasiun Pemalang berwarna putih dengan kombinasi abu-abu baik pada bagian eksterior maupun interiornya. Warna putih dan kombinasi abu-abu merupakan standar untuk warna bangunan cagar budaya.

Gambar 3. 34 Tampilan Bangunan Stasiun Pemalang (Eksterior dan Interior) Sumber : Dokumentasi oleh Dea Karina Putri Tahun 2016

e. Kesimpulan Evaluasi terhadap Stasiun Kereta Api Pemalang

Dari hasil evaluasi terhadap Stasiun Pemalang, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1) Penataan zonasi pada Stasiun Pemalang khususnya untuk zona II

kurang memperhatikan sirkulasi yang terjadi sehingga terkesan semrawut terutama pada jam-jam keberangkatan kereta api.

2) Ruang-ruang yang telah tersedia di Stasiun Pemalang belum memenuhi

dan melengkapi standar minimum stasiun kelas sedang.

3) Sirkulasi untuk area loket tiket, ruang tunggu serta mesin pencetak tiket

dan mesin ATM yang terdapat pada area hall mengalami Cross

sehingga menyebabkan crowded apabila sedang dalam waktu-waktu

keberangkatan kereta api.

4) Fasilitas penunjang seperti toko / restoran yang disediakan belum

mencukupi yang disebabkan oleh keterbatasan ruang.

5) Belum terdapat area parkir khusus untuk kendaraan roda dua sehingga

masih memanfaatkan bahu jalan sebagai tempat parkir yang dapat mengganggu sirkulasi jalan raya.

Gambar

Gambar 3. 1 Peta Kabupaten Pemalang  Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2014  Dengan batas-batas sebagai berikut  :
Gambar 3. 2 Prosentase Penggunaan Lahan Tanah di Kabupaten Pemalang  Tahun 2013
Gambar 3. 3 Rata–Rata Hari Hujan Tiap Bulan di Kabupaten Pemalang Tahun 2014
Gambar 3. 5 Letak Stasiun Kereta Api Pemalang  Sumber : Google Maps 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sejak berlaku Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, jual beli hak atas tanah yang belum bersertifikat yang tidak dibuat dengan akta PPAT, maka permohonan

membekali Anda agar bisa menginstal, mengelola, membenahi dan memaksimalkan seluruh fitur database Oracle agar bisa berjalan seefisien mungkin. 2) Kurikulum track DEVELOPER

Setelah penginputan data perbandingan antar kriteria selesai dimasukan kedalam Expert choice, akan menghasilkan normalisasi matriks antar alternatif yang akan menentukan

Maka teranglah Tuan-tuan yang terhormat, bahwa jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka negara kita

  Tabel Pemetaan Proses Bisnis New Physical Fitness Studio pada Proses Bisnis Umum ...112  .

program maupun kelembagaan sebagai media chek and balance. Adanya sikap proaktif pemerintah daerah untuk mendorong partisipasi warga pada proses penganggaran. Hal ini

Maka solusi yang penulis buat untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat suatu sistem informasi geografis tentang letak lokasi yang dilengkapi sesuai dengan

Dalam konteks penelitian ini, pemilihan Twitter sebagai media promosi program non air event Jazz Traffic Festival yang diselenggarakan oleh Suara Surabaya Media