• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan Majapahit No. 58 Mataram Telp. (0370)621876,639395, Fax Website :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jalan Majapahit No. 58 Mataram Telp. (0370)621876,639395, Fax Website :"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

Jalan Majapahit No. 58 Mataram Telp. (0370)621876,639395,643492 Fax 642074 Website : www.pta-mataram.go.id e-mail : [email protected] [email protected] [email protected]

(2)

GEDUNG KANTOR

(3)
(4)

TIM PENYUSUN

LAPORAN TAHUNAN 2012

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

Bidang teknis Yustisial, Administrasi Kepaniteraan dan Sekretariat, Bidang Pembinaan serta Pengawasan

Kesimpulan dan Rekomendasi

Pelindung : Drs. H. A. Karim A. Razak, SH., MH. Penanggung Jawab : Drs. H. Marsaid, SH., MH.

Pengarah : H. Muh Ibrahim, SH., MM.

Ketua Tim : H. L. Muhammad Taufik, SH.

Sekretaris : Fahrurrosyid, SH., MH.

Anggota : IGB. Karyadi, SH.

L. Ruslan, SH. H. Mahsyar, SH. Agus Hadi Suryono, SH. Drs. Syaifullah, SH. Marsoan, SH.

M. Khobir jaelani, SH. Hairiyah, SH.

Penyunting : S u a d i, SH.

Arif Rahman Hakim, S. Sos. Baiq Naning Suryatni, ST. Kurniatun, SE.

Abdul Halim, ST.

Hendra Sari Atmaja, S. Kom. M. Anwar, SH.

Tatang Winarto, S. Kom. Titiek Fitriani, SH. Qurratul Aini, SH.

Abrati Diesyani Esser, S. Sos. Yuliana Asti astuti

Marjeni, A. Md.

Design & Layout : Baiq Naning Suryatni, ST. Russinta Irmayanti, ST.

(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Pelaksanaan Tugas Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2012 dapat diselesaikan tepat waktu.

Dengan berakhirnya pelaksanaan tugas tahun anggaran 2012 berarti Pengadilan Tinggi Agama Mataram telah menyelesaikan kegiatan sebagaimana Rencana Strategis yang telah digunakan sebagai acuan pelaksanaan tugas Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam memenuhi visi dan misinya. Selama Tahun 2012, sejumlah capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Mataram, yang kemudian dituangkan dalam Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2012.

Laporan ini menguraikan secara deskriptif tentang Pelaksanaan Tugas Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2012, yang meliputi bidang teknis yudisial, administrasi kepaniteraan dan kesekretariatan, bidang pembinaan dan pengawasan serta bidang pembangunan. Laporan ini sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Mataram kepada Pimpinan Mahkamah Agung R.I. untuk dijadikan bahan evaluasi dan perencanaan guna penyempurnaan pelaksanaan tugas dimasa yang akan datang, dan sekaligus sebagai bahan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan, khususnya Pimpinan Pengadilan Agama di propinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tugas.

Kami telah berusaha menyajikan laporan seobyektif mungkin, akan tetapi kami sadari masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan koreksi dan saran dari semua pihak demi peningkatan kinerja dan kesempurnaan laporan yang akan datang. Demikian, semoga laporan ini ada guna dan manfaatnya.

(9)

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Bab I Pendahuluan 1

A. Kebijakan Umum Peradilan 5

B. Visi dan Misi 9

C. Renstra 11

Bab II Struktur Organisasi (Tupoksi) 17

A. Penyusunan Alur Tupoksi 19

B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) 39

Bab III Keadaan Perkara 41

Bab IV Pengawasan Internal 55

Bab V Pembinaan dan Pengelolaan 67

A. Sumber Daya Manusia 67

1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial 69

2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial 70

3. Promosi dan Mutasi 72

4. Pengisian Jabatan Struktural 88

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana 89

1. Sarana dan Prasarana Gedung 89

a). Pengadaan 90

b). Pemeliharaan 91

c). Penghapusan 92

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung 93

a). Pengadaan 93

b). Pemeliharaan 96

c). Penghapusan 98

3. Pengelolaan Teknologi Informasi 98

C. Pengelolaan Keuangan 101 1. Belanja Pegawai 102 a). Pagu b). Realisasi c). Sisa 2. Belanja Barang 104 a). Pagu b). Realisasi c). Sisa 3. Belanja Modal 106 a). Pagu b). Realisasi c). Sisa D. Pengelolaan Administrasi 108 1. Administrasi Peradilan 108 2. Administrasi Umum 112

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi 131

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

ahun 2012 adalah tahun ketiga perjalanan pembaruan menuju “Peradilan Yang Agung” yaitu merupakan Visi Badan Peradilan yang berhasil dirumuskan oleh pimpinan MA pada tanggal 10 September 2009, dengan skenario “Cetak Biru dan Renstra Peradilan Agama 2010-2035” telah menjadi kebijakan dan tekad segenap unsur pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama seluruh Indonesia dari empat lingkungan peradilan.

Hal tersebut direalisasikan dalam bentuk konsentrasi usaha-usaha perbaikan badan peradilan Indonesia yang terkristalisasi dalam misi Mahkamah Agung RI, yang ditopang oleh empat misi, yaitu menjaga kemandirian badan peradilan, memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan, meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan, dan meningkatkan kredibilitas serta transparansi badan peradilan.

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman. Sebagai respon terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-undang No. 4 tahun 2005 dinyatakan bahwa “organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang disebut Peradilan Satu Atap.

Sementara itu dalam Pasal 13 ayat (3) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2005 disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi, dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi pasal tersebut lahirlah Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2005 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagai

(12)

penyempurnaan dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tersebut tentang Peradilan Agama), antara lain sebagai berikut:

1. Penguatan pengawasan hakim, baik pengawasan internal oleh Mahkamah Agung maupun pengawasan eksternal atas perilaku hakim yang dilakukan oleh Komisi Yudisial dalam menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim;

2. Memperketat persyaratan pengangkatan hakim, baik hakim pada pengadilan agama maupun hakim pada Pengadilan Tinggi Agama, antara lain melalui proses seleksi hakim yang dilakukan secara transparan, akuntabel, dan partisipatif serta harus melalui proses atau lulus pendidikan hakim;

3. Pengaturan mengenai pengadilan khusus dan hakim ad hoc;

4. Pengaturan mekanisme dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian hakim; 5. Keamanan dan kesejahteraan hakim;

6. Transparansi putusan dan limitasi pemberian salinan putusan;

7. Transparansi biaya perkara serta pemeriksaan pengelolaan dan pertanggung jawaban biaya perkara, bantuan hukum;

8. Majelis Kehormatan Hakim dan kewajiban hakim untuk mentaati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

Dengan perubahan Perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama yang pada saat berada di bawah Departemen Agama ditangani oleh Direktorat, setelah bergabung dengan Mahkamah Agung ditangani oleh Direktorat Jenderal. Perubahan ini telah membawa konsekuensi yang luar biasa terhadap pengembangan dan pengelolaan Peradilan Agama ke depan, dalam mewujudkan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka dan peradilan yang bersih serta berwibawa, yang dilakukan melalui penataan sistem peradilan yang terpadu (integrated justice system), terlebih peradilan agama secara konstitusional merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung. Visi Badan Peradilan Yang Agung dalam Cetak Biru dan Renstra Badan Peradilan 2010-2035 yang nota-bene merupakan perwujudan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 versi Mahkamah Agung RI atau lebih dikenal dengan “Reformasi Birokrasi Gelombang Kedua Badan Peradilan Indonesia” kesemuanya disandarkan pada dua pedoman penting, yakni :

(13)

1. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, merupakan arah strategi reformasi birokrasi yang mengacu pada RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional);

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014, merupakan arah pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang mengacu pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).

Reformasi Birokrasi gelombang kedua Badan Peradilan Indonesia yang terkristalisasi dalam Buku Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010 – 2035, secara ideal Badan Peradilan Yang Agung adalah Badan Peradilan yang :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan;

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN;

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur;

4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional;

5. Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggara peradilan;

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria objektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional;

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan;

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima;

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparan;

10. Modern dengan berbasis Teknologi Informasi Terpadu.

Respon dan langkah Mahkamah Agung RI guna menyikapi dan menjawab kebijakan pemerintah tersebut, Ketua Mahkamah Agung RI menginstruksikan seluruh peradilan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama berkaitan perubahan atau pembaruan melalui beberapa kebijakan diantaranya :

1. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 033/KMA/SK/III/2011 tentang Pembentukan Tim Reformasi Mahkamah Agung RI;

(14)

tentang Tim Reformasi Mahkamah Agung RI;

3. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Kemudian ditindak-lanjuti oleh Direkrorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI (Badilag-MARI) yang merupakan instansi di bawah Mahkamah Agung RI yang khusus melakukan pembinaan terhadap Badan Peradilan Agama Se- Indonesia telah membentuk Tim Monitoring Program Prioritas Pembaruan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MARI Nomor : 0014/DjA/SK/KU/V/2011 tanggal 11 Mei 2011, dengan tugas utama adalah “Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring program prioritas pembaruan Direkrorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI dan melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

Adapun Program Prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama sebagai berikut:

1. Penyelesaian perkara tepat waktu; 2. Manajemen informasi publik;

3. Pengelolaan website guna keterbukaan informasi publik;

4. Meja informasi guna memberikan pelayanan informasi di pengadilan; 5. Pelayanan peradilan yang prima;

6. Implementasi SIADPTA/SIADPA Plus guna otomatisasi Pola Bindalmin; 7. “Justice for All” dengan paket kegiatan :

a. Pelayanan Perkara Prodeo b. Pelayanan Sidang Keliling

c. Pelayanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) 8. Pengawasan

Pengadilan Tinggi Agama Mataram sebagai kawal depan (voor-post) Mahkamah Agung RI dalam rangka mengejawantahkan visi misi “Badan Peradilan Yang Agung” dalam Cetak Biru dan Renstra Badan Peradilan 2010-2035 --- Khusus pada tahun 2012, secara umum merupakan kesinambungan gerak dan langkah serta arah pembaruan Mahkamah Agung RI dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, baik di bidang Kekuasaan Kehakiman mapun bidang manajemen yang meliputi permasalahan administrasi perkara, personil, finansial dan sarana prasarana – diarahkan pada upaya mewujudkan organisasi/lembaga kepemerintahan yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

(15)

A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN

Pengadilan Tinggi Agama Mataram selama tahun 2012 telah melakukan berbagai program kinerja peradilan dan berupaya untuk merealisasikan agenda Pembaharuan yang terus digaungkan oleh Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan Peradilan Indonesia Modern dan Badan Peradilan Yang Agung, yaitu ditandai penetapan kebijakan umum peradilan agama di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram untuk semaksimal mungkin merealisasikan Reformasi Birokrasi, dalam konsep ideal Badan Peradilan Yang Agung yang sesuai dengan karakteristik Peradilan Agama di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali serta menyentuh aspek-aspek pelayanan publik dan transparansi peradilan, sebagai berikut :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan;

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN;

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur;

4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional;

5. Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggara peradilan;

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria objektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional;

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan;

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima;

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparan;

10. Modern dengan berbasis Teknologi Informasi Terpadu.

Kebijakan Umum Peradilan Tinggi Agama Mataram dalam melaksanakan amanat sebagai badan peradilan pelaksanan kekuasaan kehakiman di tingkat banding dalam hal penanganan keperkaraan dan keadilan juga merealisasikan amanat Reformasi Birokrasi/Reformasi Yudisial melalui Kebijakan Umum Pengadilan Tinggi Agama Mataram sebagai berikut :

(16)

KEBIJAKAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

BAGI PERADILAN AGAMA SE-PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN BALI TAHUN 2012 No. BADAN PERADILAN KONSEP IDEAL

(MAHKAMAH AGUNG)

ARAH KEBIJAKAN PENGADILAN TINGGI

AGAMA MATARAM

KEBIJAKAN UMUM PENGADILAN

TINGGI AGAMA MATARAM KETERANGAN

1 Kemandirian Peradilan (Pelaksanaan kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan) Upaya merevitalisasi fungsi peradilan 1. Meningkatkan kualitas putusan 2. Mengembangkan

kepakaran dan keahlian Hakim dalam mengadili perkara

3. Meningkatkan produktivitas dalam pemeriksaan perkara

4. Meningkatkan akses

keadilan bagi masyarakat

5. Mempercepat proses

penyelesaian perkara

Pimpinan dan Para Hakim Tinggi Pimpinan dan Para Hakim Tinggi

Pimpinan dan Para Hakim Tinggi Pimpinan dan Para Hakim Tinggi

Pimpinan, Para

Hakim Tinggi dan Kepaniteraaan 2 Penyelenggaraan manajemen dan administrasi perkara a) Upaya memberikan pelayanan hokum yang memiliki kepastian dan berkeadilan bagi masyarakat b) Upaya meningkatkan kredibilitas dan transparansi peradilan

1. Penyelesaian perkara tepat waktu

2. Melaksanakan 3 program “Justice for all” : a). Pelayanan Perkara prodeo; b) Pelayanan siding keliling; c) Posbakum

1. Modernisasi manajemen

perkara, melalui

pengimplementasian Aplikasi SIADPA Plus On-Line

2. Mengintensifkan publikasi

putusan pada website

satker

3. Menyelenggarakan

pelayanan meja informasi

guna memberikan

pelayanan informasi di pengadilan

4. Mengefektifkan

pemostingan laporan

keperkaraan pada website

Pimpinan, Panitera dan Kepaniteraan PTA Mataram dan PA yang ditunjuk oleh Badilag MARI

Badilag MARI, PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah 3 Pengelolaan Anggaran berbasis kinerja secara mandiri, professional dan proporsional Upaya meningkatkan kemampuan mengelola anggaran

yang tertib, akuntabel dan akseptabel

1. Melakukan perencanaan

anggaran yang berbasis kinerja, prioritas dan realistis

2. Melaksanakan

perencanaan

kegiatan/program kerja

prioritas dan realistis

3. Melakukan pelaporan

keuangan yang akuntabel dan tepat waktu

4. Transparansi pengelolaan

anggaran secara

professional dan

proposional

5. Melakukan pembinaan

pengelolaan anggaran dan

pelaporannya secara Pimpinan PTA, Hatiwasda dan Ketua PA Pimpinan, Hatiwasda dan Pejabat Struktural PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

(17)

intensif, gradual dan terkoordinasi

4 Pengelolaan sarana

dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja

Upaya meningkatkan kemampuan

mengelola sarana dan prasarana yang tertib, aman, nyaman, dan

kondusif bagi

penyelenggara peradilan

1. Melakukan perencanaan

berbasis kebutuhan

priotitas dalam pengadaan asset

2. Memantapkan dan

meningkatkan kualitas

penyelenggaraan

pengadaan barang/jasa

sesuai peraturan dan

ketentuan yang berlaku

3. Mengoptimalkan pengadministrasian asset (BMN) berbasis aplikasi SIMAK BMN 4. Menertibkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan asset (BMN) secara terencana dan tepat sasaran 5. Meningkatkan kualitas penginventarisan asset (BMN) sesuai dengan realitanya 6. Melakukan penghapusan

asset secara tertib dan

sesuai ketentuan yang

berlaku 7. Transparansi pengelolaan asset (BMN) secara professional dan proporsional 8. Melakukan pembinaan pengelolaan asset (BMN) secara intensif dan gradual

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

5 Pengelolaan dan

Pembinaan SDM

yang kompeten dan objektif

Upaya pengelolaan

dan pembinaan SDM yang kompeten dan

objektif guna

terwujudnya aparatur

peradilan yang

berintegritas tinggi dan profesional

1. Pelaksanaan rekruitmen

pegawai berbasis

kompetensi dan sesuai dengan ketentuan 2. Peningkatan mutu pelayanan administrasi ketatausahaan kepegawaian 3. Melakukan penegakan

disiplin kerja dan kinerja aparatur peradilan secara tegas, bijaksana dan sesuai ketentuan yang berlaku

4. Mengimplementasikan

pembinaan dan

pengembangan pegawai

berbasis kompetensi

5. Meningkatkan kualitas

akurasi dan validitas

database kepegawaian

6. Mengoptimalkan

pemanfaatan aplikasi

system informasi dan

administrasi kepegawaian

MARI, Badilag dan PTA Mataram

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

(18)

terintegritas berbasis website 6 Pengawasan dan pembinaan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan Upaya mengefektifkan pengawasan dan pembinaan yang

efektif, kredibel dan

berwibawa serta

disegani dan dihormati

1. Memformulasikan system

dan mekanisme

pengawasan yang efektif

2. Meningkatkan keahlian

Hakim Pengawas dalam melakukan pengawasan 3. Publikasi hasil pengawasan

pada website satker

Pimpinan dan Para Hakim Tinggi Pimpinan dan Para Hakim Tinggi

PTA Mataram dan PA sewilayah 7 Penyelenggaraan keterbukaan informasi pengadilan Upaya memberikan pelayanan informasi pengadilan yang akuntabel, kredibel, dan transparan 1. Membangun budaya keterbukaan informasi di pengadilan : a. Sosialisasi UU No. 14/2008, KMA1-144/2011, KMA 076/2010, KWKMA 01/2009 dan SE Dirjen Badilag 2189/DJA/HM.00/VII/2 011 b. Menyusun SOP pelayanan meja informasi dan pengaduan c. Melakukan pembinaan

terpadu ketrampilan dan kecakapan petugas meja

pengaduan dan

informasi

d. Meningkatkan kualitas

pelayanan dan

manajemen meja

pengaduan dan meja informasi

e. Melakukan penilaian

pelayanan public dan meja informasi

f. Publikasi pelayanan

meja informasi dan

penmgaduan

2. Mengembangkan

mekanisme akses informasi yang sederhana, cepat, tepat waktu dan biaya ringan :

a. Me-regulasi menu dan content menu website

satker yang berwawasan informative dan transparansi setiap satker b. Mencantumkan

seluruh SOP TUPOKSI

kedinasan dan

prosedur pelayanan

hokum dan keadilan pada website satker

c. Menyediakan layanan

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

(19)

informasi dan layanan pengaduan secara

on-line pada website

satker

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi

putusan pengadilan

dan website satker e. Meningkatkan kualitas

dan kuantitas

pemostingan laporan perkara melalui NIR

f. Mengefektifkan

pemanfaatan aplikasi berbasis web yang

telah dibangun menjadi media pelaksanaan TUPOKSI (kepaniteraan dan kesekretariatan) PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah 8 Pengembangan Teknologi Informasi Upaya mengembangkan teknologi informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparan serta menuju peradilan modern berbasis IT Terpadu

1. Melakukan regulasi menu website Peradilan Agama sesuai Standarisasi NLRP dan RB (Reformasi Birokrasi)

2. Pengembangan dan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu berbasis web : a. Membangun dan menertibkan manajemen jaringan internet b. Membangun Dash-Board Sistem Mmanajemen Terpadu c. Membangun Sistem Informasi Administrasi Arsip dan Persuratan (SIAAP) d. Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Perpustakaan (SIPP) e. Membangun Sistem Informasi Manajemen Administrasi Pengaduan (SIMADU)

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah

PTA Mataram dan PA sewilayah PTA Mataram dan PA sewilayah

Kebijakan umum Pengadilan Tinggi Agama Mataram, selain berupaya merealisasikan konsep ideal “Badan Peradilan Yang Agung” dengan kebijakan-kebijakan di atas. B. VISI DAN MISI

Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Agama Mataram mengacu pada visi dan misi Mahkamah Agung RI sebagai puncak Kekuasaan Kehakiman di Negara Indonesia yang

(20)

telah menetapkan Visi Misi bagi Badan Peradilan di Indonesia. Visi Pengadilan Tinggi Agama Mataram adalah :

“Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Mataram Yang Agung” Misi Pengadilan Tinggi Agama Mataram, adalah :

1. Menyelenggarakan Peradilan yang Mandiri, Berkeadilan, efektif dan efisien

Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang objektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian institusional), serta kemandirian Hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian individual/funngsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, oleh karenanya adalah keharusan bagi setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Penyelenggaraan peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses yang adil, yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak.

3. Meningkatkan profesionalisme aparatur peradilan

Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam system satu atap, peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non-teknis (Kepemimpinan dan manajerial). Terkait aspek yudisial, pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnnya. Untuk area non- teknis, secara operasional, pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi.

Dengan kata lain MA, menitik-beratkan pada peningkatan kualitas kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi teknis yudisial dan non-teknis yudisial (kepemimpinan dan manajerial).

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan

(21)

mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan system pembinaan, pengawasan serta publikasi putusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Selain sebagai pertangung-jawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karier, kesempatan mengembangkan diri dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan.

Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara, secara jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara professional dan menjaga integritasnya.

C. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Mataram pada hakekatnya sebagai pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-undangan bidang peradilan termasuk pembinaan akhlak dan perilaku serta pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapai efektifitas, efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan pemerintahan.

Tujuan dan sasaran yang jelas adalah menjadi tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan peradilan yang diselaraskan dengan arah kebijakan badan peradilan (Mahkamah Agung) yang dijadikan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan, serta menjadi pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Mataram yang merupakan bagian dari pilar pelaksanaan Kekuasaan Kehakiman, akan melaksanakan kekuasaan Negara yang merdeka dan mandiri untuk menyelenggarakan peradilan bagi rakyat pencari keadilan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku sebagai upaya untuk mewujudkan organisasi/lembaga peradilan yang independen, professional, efektif dan efisien.

(22)

RENCANA STRATEGIS

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2010-2014

No. Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama

Misi 1 :

1 Menyelenggarakan

Peradilan yang mandiri, berkeadilan, efektif dan efisien

1.1 Terwujudnya manajemen peradilan yang baik untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok 1.1.1 Meningkatnya kemampuan menyelesaikan perkara yang memenuhi rasa keadilan 1 Automatisasi pola bindalmin melalui implementasi SIADPTA 2 Proses penyelesaian perkara < 6 bulan

3 Sisa perkara yang

belum diputus < 5 %

1.1.2 Meningkatnya

kemampuan mengelola anggaran yang tertib, akuntabel dan akseptebel 1 Prosentase meningkatnya plafon anggaran DIPA 2 Prosentase meningkatnya realisasi anggaran DIPA

3 Laporan keuangan yang

akuntabel dan tepat waktu

4 Transparansi laporan

keuangan pada website satker

1.1.3 Meningkatnya

kemampuan mengelola sarana dan prasarana yang tertib,aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggara peradilan

1 Pengadaan tanah

untuk gedung PA se-provinsi NTB-Bali 2 Pengelolaan gedung PA se-provinsi NTB-Bali a Pengadaan gedung b Pemeliharaan gedung 3 Pengelolaan fasilitas gedung PA se-provinsi NTB-Bali

a Pengadaan fasilitas gedung

b Pemeliharaan fasilitas gedung

c Penghapusan fasilitas gedung 4 Pengelolaan teknologi informasi a Pengadaan TI b Pemeliharaan TI c Penghapusan TI

5 Jumlah satker yang

melaksanakan administrasi aset BMN berbasis aplikasi SIMAK BMN

6 Laporan SIMAK BMN

yang akuntabel dan tepat waktu

7 Transparansi laporan

SIMAK BMN pada website satker

(23)

1.1.4 Meningkatnya kemampuan mengelola dan pembinaan SDM yang kompeten dan obyektif 1 Menyusun dan memetakan kuantitas pegawai sewilayah PTA Mataram

2 Prosentase jumlah

pegawai yang mengikuti diklat

3 Prosentase jumlah

pegawai yang mutasi dan promosi

4 Prosentase jumlah

pegawai yang mengikuti ujian dinas

5 Membuat kartu kendali

kepegawaian, yaitu :

a Kartu Kendali Cuti

b Kartu Kendali Kenaikan

Pangkat

c Kartu Kendali Kenaikan

Gaji Berkala

6 Akurasi dan validasi

database kepegawaian setiap bulan

7 Jumlah satker yang

melaksanakan administrasi

kepegawaian berbasis aplikasi SIMPEG DAN SIKEP ONLINE 8 Transparansi laporan administrasi kepegawaian pada website satker Misi 2 : 2 Memberikan pelayanan hukum yang prima kepada pencari keadilan 2.1 Meningkatnya pelayanan penerimaan perkara 2.1.1 Terdaftarnya perkara gugatan/permohonan secara tertib dan cepat

- Prosentase Jumlah perkara

gugatan/permohonan yang terdaftar secara tertib 2.2 Terwujudnya proses pemeriksaan perkara yang sederhana, cepat, dan biaya ringan

2.2.1 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana

- prosentase jumlah persidangan perkara yang cepat, sederhana dan biaya ringan

2.2.2 Meningkatnya penyelesaian perkara tepat waktu

- Prosentase jumlah perkara banding yang diputus > 90 %

2.2.3 Terlaksananya 3 program "Justice for all"

a Pelayanan Perkara Prodeo

- Prosentase pelayanan perkara secara prodeo

b Pelayanan Sidang

Keliling - Prosentase pelayanan perkara secara sidang keliling

c Pelayanan Posbakum - Pelayanan posbakum

2.3 Terwujudnya putusan/penetapan yang memenuhi rasa keadilan, kepastian hukum dan eksekutabel 2.3.1 Terbitnya putusan/penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan dan eksekutabel

- Prosentase jumlah putusan/penetapan yang terbit terhadap perkara banding yang masuk

(24)

2.3.2 Diterimanya salinan putusan/penetapan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

- Terkirimnya salinan putusan/penetapan selambat-lambatnya 14 hari setelah perkara banding diputus 2.3.3 Terlaksananya eksekusi yang memberikan pangayoman kepada masyarakat - Prosentase jumlah putusan/penetapan yang dapat di eksekusi

Misi 3 : 3 Meningkatkan profesioanlisme aparatur peradilan 3.1 Terselenggaranya pengelolaan dan pembinaan SDM yang efektif 3.1.1 Mengimplementasikan pembinaan dan pengembangan pegawai berbasis kompetensi 1 Penegakan disiplin kerja dan kinerja

2 Membuat dan

menyusun buku pedoman kerja yang mencakup SOP Penanganan perkara tingkat pertama maupun tingkat banding, SOP Pelaksanaan dan pelayanan publik, JOB dan MPS

3.1.2 Meningkatnya mutu

pelayanan publik

1 Menyediakan sarana

ruang meja informasi dan pengaduan

2 Menyediakan hotline

pengaduan via website

3.2 Terlaksananya pengawasan SDM yang efektif 3.2.1 Terwujudnya sistem dan mekanisme pengawasan yang efektif 1 Merumuskan panduan pengawasan yang efektif sesuai karakteristik PA se-provinsi NTB dan Bali guna penyamaan persepsi dan meningkatnya keahlian Hakim Pengawas/Tim Pengawas dalam melakukan pengawasan 2 Publikasi Hasil Pengawasan pada website satker

3 Tindak lanjut hasil

pengawasan melalui monitoring 4 Meningkatkan kredibilitas dan transparansi peradilan 4.1 Terselenggaranya keterbukaan informasi di pengadilan 4.1.1 Modernisasi manajemen perkara melalui implementasi aplikasi SIADPTA - Automatisasi pola bindalmin melalui implementasi SIADPTA 4.1.2 Publikasi putusan pada website satker

- Prosentase publikasi putusan pada website satker 4.1.3 Memosting laporan keperkaraan website - implementasi laporan perkara melalui SMS Gateway

(25)

4.1.4 mekanisme akses informasi yang sederhana, cepat, tepat, waktu dan biaya ringan

1 Mencantumkan seluruh

SOP Tupoksi Kedinasan dan Prosedur

pelayanan hukum dan keadilan pada website satker

2 Menyediakan layanan

informasi dan layanan pengaduan secara online pada web satker

3 Updating secara kontinyu dan berkesinambungan website satker 4.1.5 Meningkatnya pelayanan meja informasi dan pengaduan - Menyusun SOP pelayanan meja informasi dan pengaduan 4.2 Pengembangan Teknologi Informasi menuju peradilan modern berbasis IT terpadu 4.2.1 Melakukan regulasi menu website PA sistem standarisasi NLRP dan Reformasi Birokrasi 1 Melakukan penilaian pelayanan publik dan meja informasi

2 Publikasi Hasil

Penilaian pelayanan publik dan meja informasi 4.2.2 Pengembangan dan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu berbasis web

1 Membangun Sistem

Informasi Manajemen Administrasi Arsip dan Persuratan (SIMAAP) 2 Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Perpustakaan (SIPP) 3 Membangun Sistem Informasi Manajemen Administrasi Pengaduan (SIMADU)

(26)
(27)
(28)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

erdasarkan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Pasal 1 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, bahwa yang dimaksud dengan:

1. Peradilan Agama adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam.

2. Pengadilan adalah Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama di lingkungan peradilan agama.

3. Hakim adalah hakim pada Pengadilan Agama dan Hakim pada Pengadilan Tinggi Agama.

4. Pegawai Pencatat Nikah adalah pegawai pencatat nikah pada Kantor Urusan Agama.

5. Juru Sita dan/atau Juru Sita Pengganti adalah juru Sita dan atau juru sita pengganti pada Pengadilan Agama.

6. Mahkamah Agung adalah salah satu pelaku Kekuasaan Kehakiman sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

7. Komisi Yudisial adalah lembaga negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

8. Pengadilan Khusus adalah pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam Undang-Undang.

9. Hakim ad hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tertentu untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang pengangkatannya diatur dalam Undang-Undang.

Salah satu agenda reformasi peradilan yang dilakukan oleh Mahakamah Agung RI adalah ditandai dengan lahirnya sebuah komitmen yang dikristalisasikan dalam Pilot Project penataan kembali struktur organisasi atau dalam Blue Print Mahkamah Agung RI 2010 – 2035, dikenal sebagai Restrukturisasi Organisasi dalam kerangka Reformasi Birokrasi (RB).

Restrukturisasi dan pengembangan organisasi Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya mengarah pada dua desain organisasi, yaitu :

1. Organisasi berbasis kinerja (Performance-based Organization) yang ditargetkan bisa

B

(29)

tercapai dan mapan pada tahun 2019;

2. Organisasi berbasis pengetahuan (Knowledge-based Organization) yang ditargetkan bisa tercapai dan mapan pada tahun 2035;

Mengingat struktur dan demografi keberadaan pengadilan serta sistem pengelolaan organisasi yang dikembangkan Mahakah Agung RI adalah Sistem Pengelolaan Organisasi Desentralisasi. Sistem ini mendelegasikan sebagian besar wewenang pengambilan keputusannya kepada tingkat manajemen di bawah manajemen puncak. Dengan mengadopsi sistem ini, maka seluruh Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Agama Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali akan ada di bawah pengelolaan Pengadilan Tingkat Banding (Pengadilan Tinggi Agama Mataram), terutama pasca RAKERNAS 2011, tanggal 18 – 22 September 2011, dengan Tema “Meningkatkan Peran Pengadilan Tingkat Banding Sebagai Kawal Depan Mahkamah Agung RI”.

Adapun Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama Mataram dapat tervisualisasikan sebagai berikut :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN TINGGI AGAMA

Keterangan : Garis Koordinasi Garis Komando HAKIM TINGGI HAKIM TINGGI KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA PANITERA/SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETAR IS PAN. MUDA BANDING PANITERA PENGGANTI PAN. MUDA HUKUM S T A F KASUBAG

KEPEGAWAIAN KASUBAG UMUM

KASUBAG KEUANGAN S T A F S T A F STAF STAF

(30)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA

Keberhasilan pengelolaan organisasi yang terdesentralisasi, ditentukan oleh beberapa hal berikut :

1. Kejelasan proses kerja dan SOP atau Standar Operational Prosedure untuk setiap proses kerja;

2. Kejelasan tugas, tanggungjawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi;

3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan;

4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya;

5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi dengan IT yang terpadu harus senantiasa dalam kondisi terhubung (interconnected);

6. Profesionalitas aparatur peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-sistem yang dibangun. A. PENYUSUNAN ALUR TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Pengadilan Agama

Pengadilan Agama, yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan HAKIM HAKIM KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA PANITERA/SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARI S PAN. MUDA GUGATAN PAN. MUDA PERMOHONAN PANITERA PENGGANTI PAN. MUDA HUKUM S T A F JURUSITA PENGGANTI KAUR KEPEGAWAIA N KAUR UMUM KAUR KEUANGAN S T A F S T A F

(31)

berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf dan shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;

b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara);

d. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

f. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya;

g. Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya.

2. Pengadilan Tinggi Agama

Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Agama bertugas dan berwenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding. Disamping itu juga bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya.

(32)

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan teknis yustisial bagi perkara banding;

b. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding dan administrasi peradilan lainnya;

c. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

d. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan perilaku Hakim, Panitera, Sekretaris dan Jurusita di daerah hukumnya;

e. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat Pengadilan Agama dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya;

f. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama (kepegawaian, keuangan kecuali biaya perkara dan umum);

g. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti Hisab Rukyat dan sebagainya.

Adapun Alur Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) kedinasan Pejabat Struktural dan Fungsional pada Pengadilan Tinggi Agama sebagai berikut :

a. Ketua

1) Ikhtisar Jabatan :

Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama dan Mahkamah Agung RI serta peraturan perundang - undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memimpin dan bertanggung jawab serta mempertanggungjawabkan setiap bentuk kegiatan institusi Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

b) Memimpin dan bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi Pengadilan sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang berlaku ;

c) Memimpin dan bertanggung jawab terhadap pembinaan aparatur organisasi dan administrasi Kantor Pengadilan ;

d) Memimpin dan bertanggungjawab atas terselenggaranya peradilan yang bebas, mandiri, cepat, adil dan biaya ringan ;

(33)

e) Membina dan menindak aparat Pengadilan yang melakukan perbuatan indisipliner melalui prosedur dan ketentuan perundang - undangan yang berlaku ;

f) Membentuk dan mengarahkan Tim Baperjakat yang akan membantu memberikan bahan pertimbangan kepada pimpinan dalam menentukan pengembangan karier pegawai;

g) Ketua bersama-sama Wakil Ketua memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas Pengadilan secara baik dan lancar;

h) Merupakan kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap :

Penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan; Masalah-masalah hukum yang timbul;

Masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan; Masalah eksekusi yang berada di wilayah hukum yustisial untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung; i) Membuat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dengan

pengawasan yang baik, serasi dan selaras : Perencanaan (Planning/Programing) Pengorganisasian (Organizing);

Pelaksanaan (Implementation/Executing); Pengawasan (Evaluation/Controlling)

j) Membagi dan menetapkan tugas dan tanggung jawab secara jelas dalam rangka mewujudkan keserasian dan kerja sama antar sesama pejabat/petugas yang bersangkutan;

k) Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan rutin;

l) Melaksanakan pertemuan berkala sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dengan para Hakim serta Pejabat Struktural, dan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan dengan seluruh pegawai;

m) Membuat/menyusun legal data tentang putusan-putusan perkara yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank; n) Mengaktifkan Majelis Kehormatan Hakim;

o) Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas serta memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlukan, baik bagi para

(34)

Hakim maupun seluruh pegawai;

p) Melakukan pengawasan internal dan eksternal :

Internal : Pejabat dan teknis peradilan, keuangan dan material; Eksternal : Penasehat hukum, notaris dan pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;

q) Menugaskan Hakim Tinggi untuk membina dan mengawasi Pengadilan Agama di wilayahnya;

r) Menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya; s) Membagi perkara kepada Hakim;

t) Meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis peradilan;

u) Membina dan memberikan petunjuk, tegUran atau peringatan bila dipandang perlu;

v) Memberikan penilaian kinerja Pejabat Strukttural (Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris) dan Fungsional Hakim dilingkungan PTA Mataram serta Ketua pengadilan Agama di lingkungan PTA Mataram; w) Memperhatikan keluhan-keluhan yang timbul dari masyarakat dan

menanggapinya bila dipandang perlu. b. Wakil Ketua

1) Ikhtisar Jabatan :

Mewakili Ketua Pengadilan Tinggi Agama dalam hal : Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi peradilan agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Mahkamah Agung RI, Dirjen Peradilan Agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Tinggi Agama, apabila Ketua berhalangan;

b) Melaksanakan tugas-tugas yang didelegasikan Ketua, yakni :

- Membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara- perkara yang penting di wilayah hukum PTA Mataram untuk dikirim ke Mahkamah Agung, bila diminta;

- Menyusun putusan PTA setiap tahun dan membukukannya untuk digandakan dan dikirim ke Mahkamah Agung dan Hakim-Hakim PA;

(35)

Daerah dan Hakim Pengawas Bidang di lingkungan PTA Mataram;

- Menangani surat-surat pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan perkara dan pejabat dilingkungan PTA Mataram;

c) Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan;

d) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

e) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan; f) Mengadakan rapat dinas;

g) Menetapkan rumusan kebijaksanaan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

h) Meningkatkan koordinasi dengan instansi instansi terkait;

i) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

j) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap waktu diperlukan; k) Menunjuk dan menetapkan tugas majelis Hakim dan mengatur

pembagian tugas para Hakim untuk melakukan sidang perkara;

l) Memberikan nasihat tentang hUkum Islam sebagai upaya penyuluhan hukum kepada masyarakat;

m) Melaksanakan tugas sebagai Ketua BAPERJAKAT Pengadilan Tinggi Agama Mataram (memberikan pertimbangan dalam mutasi, promosi, pemberian sanksi bagi pejabat di lingkungan PTA Mataram);

n) Melaksanakan tugas selaku Ketua Penegakan Disiplin Kerja dan Kinerja Aparatur Peradilan di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram dan Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Mataram ;

o) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;

p) Mengevaluasi prestasi kerja para aparat di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

q) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis ;

r) Melaksanakan pemeriksaan terhadap kasus yang terjadi atas perintah Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

s) Dalam hal Ketua mendelegasikan wewenang pembagian perkara, harus membagikannya kepada Hakim secara merata;

(36)

t) Mencatat hasil pekerjaan setiap hari kedalam buku kerja dan melaporkan kepada atasan langsung secara periodik.

c. Panitera/Sekretaris 1) Ikhtisar Jabatan :

Merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis dibidang administrasi perkara, administrasi peradilan dan administrasi umum di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Pengadilan Agama dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memberikan pelayanan teknis di bidang administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

c) Memimpin Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Agama dalam melaksanakan tugas bidang administrasi perkara dan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

d) Merumuskan kebijaksanaan di bidang Kepaniteraan dan Kesekretariatan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagai dasar penentuan sasaran dan program kerja/kegiatan setiap tahun kegiatan;

e) Menetapkan sasaran kegiatan kepaniteraan dan kesekretariatan setiap tahun kegiatan agar setiap sub unit kerja PTA dan satuan kerja PA memahami tujuan dan dapan menyusun rencana kerja; f) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;

g) Memberi pengarahan dan petunjuk pelaksanaan rencana kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan;

h) Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawab kegiatan Kepaniteraan dan Kesekretariatan;

i) Menggerakan dan mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Kepaniteraan/Kesekretariatan, agar tercipta kesatuan tindak dalam rangka keberhasilan pencapaian tujuan;

(37)

mengevaluasi kegiatan Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang dikordinasikan oleh Wakil Panitera dan Wakil Sekretaris serta bawahan sesuai laporan yang disampaikan untuk mengetahui perkembangan dan kebenarannya;

k) Mengadakan rapat dinas, bimbingan dan membina administrasi, organisasi dan tata laksana terhadap seluruh unsur di lingkungan Kepaniteraan dan Kesekretariatan;

l) Menentukan kebijaksanaan pengadaan dan pengaturan fasilitas keuangan untuk kepentingan PTA Mataram;

m) Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara dan surat-surat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan;

n) Melaksanakan tugas selaku Pejabat Kuasa Anggaran/Pengguna Barang;

o) Mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti;

p) Menandatangani salinan putusan Pengadilan Tinggi Agama, surat- surat pesanan barang kebutuhan kantor dan surat-surat lain yang menjadi wewenangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku;

q) Membuat perencanaan pembinaan administrasi Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama;

r) Menyiapkan konsep rumusan kebijakan kebijaksanaan pimpinan di bidang kepaniteraan/kesekretariatan;

c) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;

d) Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawab kegiatan kesekretariatan;

e) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kesekretariatan;

f) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan; g) Mengadakan rapat dinas;

h) Menyiapkan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang kesekretariatan;

i) Meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait;

j) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kesekretariatan;

(38)

l) Melaksanakan tugas dan bertangung jawab sebagai Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan/Pembuat Komitmen Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

m) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;

n) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan di lingkungan Kepaniteraan/Kesekretariatan;

o) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris/Ketua Pengadilan Tinggi Agama;

p) Bertanggung jawab atas kegiatan Kesekretariatan, Sub Bagian Kepegawaian, Keuangan dan kegiatan yang bersifat umum lainnya kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara;

q) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh unit kerja dan staf di bawahnya;

r) Bertanggung jawab terhadap ketertiban dan kebersihan kantor, kedisiplinan kerja pegawai serta urusan rumah tangga kantor lainnya;

s) Bertanggung jawab terhadap ketertiban inventarisasi barang Kantor PTA dan PA;

t) Membuat rencana pembinaan dan pengembangan administrasi Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama; u) Memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya

dalam melaksanakan tugas;

v) Mengadakan rapat berkala baik dengan pejabat struktural maupun dengan semua pegawai yang menjadi bawahannya;

w) Mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang Kesekretariatan baik di Pengadilan Tinggi Agama maupun di Pengadilan Agama;

x) Memberikan penilaian kinerja Pejabat Struktural Kesekretaratan (Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Umum) di lingkungan PTA Mataram dalam bentuk DP3;

3) Tugas Ekstra :

a) Melaksanakan tugas sebagai anggota BAPERJAKAT Pengadilan Tinggi Agama Mataram (memberikan pertimbangan dalam mutasi, promosi, pemberian sanksi bagi pejabat di lingkungan PTA Mataram);

(39)

Kesekretariatan Website Institusi PTA Mataram;

c) Melaksanakan tugas selaku Anggota Pengawas Penegakan Disiplin Kerja Pegawai PTA Mataram dan PA di lingkungan PTA Mataram; d) Menjabarkan hasil Rakerda PTA dengan PA sewilayah Pengadilan

Tinggi Agama Mataram. d. Wakil Sekretaris

1) Ikhtisar Jabatan

Mewakili Sekretaris dalam : merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis di bidang administrasi umum di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Pengadilan Agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memimpin pelaksanaan tugas kesekretariatan;

b) Menetapkan sasaran kegiatan kesekretariatan setiap tahun kegiatan; c) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;

d) Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawab kegiatan kesekretariatan;

e) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kesekretariatan;

f) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan; g) Mengadakan rapat dinas;

h) Menyiapkan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang kesekretariatan;

i) Meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait;

j) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kesekretariatan;

k) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan;

l) Melaksanakan tugas dan bertangung jawab sebagai Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan/Pembuat Komitmen Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

m) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;

n) Mengevaluasi prestasi kerja bawahan di lingkungan kepaniteraan/kesekretariatan;

(40)

Tinggi Agama;

p) Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan, Sub Bagian Kepegawaian, Keuangan dan kegiatan yang bersifat umum lainnya kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara;

q) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh unit kerja dan staf di bawahnya;

r) Bertanggung jawab terhadap ketertiban dan kebersihan kantor, kedisiplinan kerja pegawai serta urusan rumah tangga kantor lainnya;

s) Bertanggung jawab terhadap ketertiban inventarisasi barang Kantor PTA dan PA;

t) Membuat rencana pembinaan dan pengembangan administrasi kesekretariatan Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama;

u) Memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya dalam melaksanakan tugas;

v) Mengadakan rapat berkala baik dengan pejabat struktural maupun dengan semua pegawai yang menjadi bawahannya;

w) Mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang kesekretariatan baik di Pengadilan Tinggi Agama maupun di Pengadilan Agama;

x) Memberikan penilaian kinerja Pejabat Struktural Kesekretaratan (Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Umum) di lingkungan PTA Mataram dalam bentuk DP3.

3) Tugas Ekstra :

a) Melaksanakan tugas sebagai Anggota BAPERJAKAT Pengadilan Tinggi Agama Mataram (memberikan pertimbangan dalam mutasi, promosi, pemberian sanksi bagi pejabat di lingkungan PTA Mataram);

b) Melaksanakan tugas selaku Wakil Pimpinan Redaksi Bidang Kesekretariatan Website Institusi PTA Mataram;

c) Melaksanakan tugas selaku Anggota Pengawas Penegakan Disiplin Kerja Pegawai PTA Mataram dan PA di lingkungan PTA Mataram. e. Kepala Sub Bagian Umum

1) Ikhtisar Jabatan :

Merencanakan dan melaksanakan urusan ketata-usahaan, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah tangga dan inventaris barang

(41)

serta mengelola mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memimpin pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum; b) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun kegiatan; c) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan; d) Membuat dan menyusun program kerja Sub Unit Umum;

e) Melengkapi data penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara (RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA); f) Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan; g) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan; h) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan;

i) Menyiapkan bahan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan dan kehumasan protokoler serta implementasi teknologi informasi untuk kepentingan dinas;

j) Mengadakan rapat dinas dengan bawahan;

k) Mengadakan koordinasi dengan satuan kerja lain yang terkait;

l) Menyelenggarakan pemanfatan implementasi IT/Website institusi PTA Mataram serta Pengadilan Agama di lingkungan PTA Mataram;

m) Menanggung-jawab pengelolaan perpustakaan dinas PTA Mataram; n) Memeriksa laporan tahunan (LT), laporan mutasi barang tahunan

(LMBT) dan Kartu Inventaris Barang (KIB)serta SABMN; o) Mengusulkan penghapusan barang milik/kekayaan negara; p) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul; q) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan; r) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;

s) Memberikan penilaian kinerja unit pengelola teknis/staf Sub Bagian Umum di lingkungan PTA Mataram;

3) Tugas Ekstra :

a) Melaksanakan tugas sebagai Kordinator Teknis Akuntansi Barang Milik Negara dalam Tim Pengelola Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

(42)

Penyelenggaranan Kehumasan dan Protokoler Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

c) Melaksanakan tugas selaku Dewan Redaksi dan Penanggung Jawab Portal Bidang Umum Website Institus Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

d) Mempublikasikan informasi seizin atasan berkaitan dengan bidang kebijakan administrasi Sub Bagian Umum di portal umum pada Website Institusi Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

f. Kepala Sub Bagian Keuangan 1) Ikhtisar Jabatan :

Merencanakan dan melakukan pengurusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Uraian Tupoksi :

a) Memimpin pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;

b) Mempelajari hasil pelaksanaan kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;

c) Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun; d) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;

e) Membuat dan menyusun program kerja Sub Unit Keuangan;

f) Membagi tugas kepada bawahan dan menentukan penanggung jawab kegiatan;

g) Meneliti dan memeriksa Kelengkapan pengajuan SPM dan menandatangani SPM;

h) Menerima dan meneliti Konsep SPP dari bawahan;

i) Meneliti dan mengkoreksi SPJ yang diajukan bawahan untuk disampaikan kepada atasan;

j) Memeriksa SPJ dan pembukuan kedalam Buku Kas Umum atau ke Buku Pembantu lainnya;

k) Memeriksa dan meneliti laporan perhitungan realisasi anggaran yang dibuat oleh bawahan;

l) Memeriksa dan meneliti laporan SAKPA yang dibuat oleh bawahan; m) Memeriksa dan meneliti laporan UAPPA-W (koordinator wilayah)

(43)

n) Memberikan Petunjuk dalam rangka penyusunan RKAKL dan DIPA;

o) Memeriksa dan meneliti konsep revisi DIPA dari bawahan;

p) Memeriksa dan meneliti Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara (RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Tinggi Agama Mataram ;

q) Memonitor Pengajuan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara (RKA-KL) dari 24 satuan kerja diwilayah Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

r) Menyampaikan usulan DIPA / RKAKL PTA Mataram dan 22 Pengadilan Agama kepada Biro Perencanaan Mahkamah Agung. s) Melakukan Penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran

Pusat.

t) Melakukan Penelaahan PAGU Definitif dengan Kanwil XII DJA NTB; u) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan bawahan; v) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan;

w) Mengadakan rapat dinas dengan bawahan;

x) Menyiapkan bahan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang Keuangan;

y) Mengadakan koordinasi dengan satuan kerja terkait;

z) Mengevaluasi prestasi kerja dan memberikan penilaian kinerja kerja bawahan;

3) Tugas Ekstra :

a) Melakukan Koordinasi dengan Sub Kepaniteraan Hukum dalam pemantauan laporan perkara yang diterima;

c) Melaksanakan tugas sebagai Dewan Redaktur dan penanggung jawab portal Sub Bagian Keuangan pada Website Institusi Pengadilan Tinggi Agama Mataram;

d) Mempublikasikan informasi seizing atasan berkaitan dengan bidang kebijakan administrasi keuangan di portal kepegawaian pada Website Institusi Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

g. Kepala Sub Bagian Kepegawaian 1) Ikhtisar Jabatan :

Merencanakan dan melaksanakan pengurusan kepegawaian dan organisasi tata laksanan di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram dan Pengadilan Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan

Gambar

GRAFIK PERBANDINGAN PERKARA YANG DITANGANI PENGADILAN AGAMA SE-NTB BALI
GRAFIK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERCERAIAN
GRAFIK PENYELESAIAN PERKARA BANDING  WILAYAH PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM
GRAFIK SDM TEKNIS YUDISIAL PENGADILAN AGAMA   DI LINGKUNGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM
+6

Referensi

Dokumen terkait