• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Standar akuntansi adalah prinsip atau standar akuntansi didesain untuk dipakai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Standar akuntansi adalah prinsip atau standar akuntansi didesain untuk dipakai"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

Standar akuntansi adalah prinsip atau standar akuntansi didesain untuk dipakai

sebagai kerangka acuan dan membantu para akuntan didalam menerapkan secara

konsisten prinsip-prinsip atau metode akuntansi pada berbagai tipeatau jenis

perusahaan. Standar akuntansi tersebut diakui sebagai generally accceted position oleh para anggota profesi akuntansi, dan harus dipatuhi dalam menyajikan laporan

keuangan, kecuali jika situasi atau keadaan tidak memungkinkan untuk mematuhi

standar, (Harnanto,2009 : 8).

Menurut Harnanto (2009:9), standar akuntansi adalah merupakan konsensus

tentang:

a. Sumber-sumber ekonomi dan kewajiban manakah yang seharusnya dicatat

sebagai aktiva utang,dalam artian bahwa sumber-sumber ekonomi harus dicatat

pada aktiva sedangkan kewajiban dicatat pada utang.

b. Perubahan-perubahan pada aktiva dan utang manakah yang seharusnya dicatat

dalam artian bahwa setiap terjadi perubahan posisi keuangan yang dicatat pada

aktiva adalah sumber daya sedangkan pada utang adalah kewajiban.

c. Kapan perubahan-perubahan aktiva dan utang harus dicatat, pada saat terjadi

(2)

d. Bagaimana aktiva dan utang serta perubahan-perubahan harus diukur, dengan

menetapkan kriteria dan atribut-atribut pengukuran sebagai pedoman dalam

menentukan jumlah rupiah

e. Informasi apa saja yang seharusnya diungkapkan dan bagaimana

mengungkapkannya, berupa informasi akuntansi yang diungkapkan melalui

pihak internal dan eksternal

f. Laporan keuangan apa saja yang seharusnya disajikan oleh pemerintah yaitu

laporan keuangan, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, neraca, catatan

atas laporan keuangan

Menurut Mahsun.,dkk (2006: 65) standar akuntansi sektor publik adalah

prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

sektor publik. Pemerintah Indonesia sudah menerapkan standar akuntansi untuk

pemerintah yang disebut standar akuntansi pemerintah (SAP). Standar akuntansi ini

dinyatakan dalam bentuk pernyataan standar akuntansi sektor publik yang memuat

rumusan secara terperinci elemen-elemen standar akuntansi. Pernyataan tersebut

dinamakan pernyataan akuntansi sektor publik, yang dipemerintah disebut pernyataan

standar akuntansi pemerintah (PSAP). Sedangankan menurut Mardiasmo (2004: 148)

standar akuntansi pemerintah (SAP) merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang

mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan

pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi

adalah merupakan praktik khusus yang digunakan untuk menginplementasikan standar.

(3)

pemerintah harus dilengkapi dengan pengendalian intern atas penerimaan dan

pengeluaran dana publik.

Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam

pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan

menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya realibitas dan objektivitas informasi

yang disajikan, inkonstensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam

pengauditan, (Halim, 2007: 125).

Secara tegas, dapat dikatakan bahwa standar akuntansi pemerintah sangat

dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

anggaran pendapatan dan belanja, baik negara maupun daerah, berupa laporan

keuangan yang setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan

arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini sangat membantu, karena

banyaknya perbedaan antara entitas akuntansi dengan entitas pelaporan, baik ditingkat

pemerintah pusat dan pemerintah daerah. kesimpang siuran dan keselahan interpretasi

sistem akuntansi pemerintah dapat dihindari dengan berpedoman pada SAP.

Lahirnya standar akuntansi pemerintahan (SAP) telah membuat perubahan

hebat terhadap pola pengelolaan keuangan pemerintah di Indonesia. Standar tersebut

dikukuhkan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut

menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan

pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana.

(4)

Standar Akuntansi Pemerintahan yang menggunakan basis kas, kas menuju akrual

(cash towards accrual) sampai basis akrual.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan berbasis akrual memuat 12 Pernyataan (Tanjung (2010: 8) yaitu:

1. PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan

Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan untuk

tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran antar periode, maupun

antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang

ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan

keuangan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan

peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini

menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan,

pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan

keuangan. Laporan keuangan disusun dengan menerapkan basis akrual.

Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan

peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintah lainnya,

(SAP, 2010: 41).

2. PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas

Tujuan standar laporan realisasi anggaran adalah menetapkan dasar-dasar

penyajian laporan realisasi anggaran untuk pemrintah dalam rangka memenuhi

(5)

Tujuan pelaporan realsiasi anggaran adalah memberikan informasi realisasi dan

anggaran entitas pelaporan. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya

menunjukan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif

dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan, (SAP, 2010: 79).

3. PSAP 03 Laporan Arus Kas

Tujuan pernyataan standar laporan arus kas adalah mengatur penyajian laporan

arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara

kas suatu entitas pelaporan dengan mengkalisifikasikan arus kas berdasarkan

aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris selama satu periode

akuntansi.

Tujuan pelaoran arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber,

penggunaan, perubahan kas, dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini

disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan, (SAP, 2010:

107).

4. PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan

Tujuan pernyataan standar catatan atas laporan keuangan adalah mengatur

penyajian dan pegungkapan yang diperlukan pada catatan atas laporan keuangan.

Tujuan penyajian catatan atas laporan keuangan adalah untuk meningkatkan

transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik, atas

informasi keuangan pemerintah, (SAP, 2010: 131).

(6)

Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi

persediaan yang dianggap perlu disajikan dalam laporan keuangan, (SAP, 2010:

149)

6. PSAP 06 Akuntansi Investasi

Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk

investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam

laporan keuangan, (SAP, 2010: 157).

7. PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap

Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk aset

tetap meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat serta penentuan dan perlakuan

akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat (carrying value) aset tetap, (SAP, 2010: 169).

8. PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Tujuan pernyataan standar konstruksi dalam pengerjaan adalah mengatur perlakuan

akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan.Pernyataan standar ini memberikan

panduan untuk: (a) identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai

kontruksi dalam pengerjaan, (b) penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan

disajikan di neraca dan (c) penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya

konstruksi, (SAP, 2010: 187)

9. PSAP 09 Akuntansi Kewajiban

Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur perlakukan akuntansi kewajiban

meliputi saat pengakuan, penentuan nilai tercatat, amortisasi dan biaya pinjaman

(7)

10. PSAP 10 koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi

akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan.

Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi

kesalahan akuntansi dan pelaporan laporan keuangan, perubahan kebijakan

akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang tidak dilanjutkan, (SAP,

2010: 219)

11. PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian

Tujuan pernyataan standar ini adalah untuk mengatur penyusunan laporan

keuangan konsolidasi pada unit-unit pemerintah dalam rangka menyajikan laporan

keuangan untuk tujuan umum demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan

keuangan dimaksud. Dalam standar ini, yang dimaksud dengan laporan keuangan

untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditunjukan untuk memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif

sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, (SAP,

2010: 231)

12. PSAP 12 Laporan Operasional

Tujuan pernyataan standar operasional adalah menetapkan dasar-dasar penyajian

laporan operasional untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan. Tujuan pelaporan operasi adalah memberikan informasi tentang kegiatan

operasional keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan LO, beban dan

(8)

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1Pengertian dan tujuan Laporan Keuangan pemerintah daerah

Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses

pengumpulan, pengolahan dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk

pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organsiasi, (Halim, 2007: 94). Adapun

pengertian laporan keuangan menurut Mahsun., dkk (2006: 123) adalah hasil dari

proses akuntansi yang berisi laporan keuangan. Informasi keuangan yang terdapat

dalam laporan keuangan tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,

baik internal maupun pihak internal.

Mahmudi (2010) menjelaskan laporan keuangan adalah informasi yang disajikan

untuk membantu stakeholders dalam membuat keputusan sosial, politik dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas. Sedangkan dalam PP Nomor 71

tahun 2010 menjelaskan bahwa laporan keuangan disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.Laporan keuangan

terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan

untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan,

mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu

menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Menurut SAP dalam PSAP No. 01, tujuan laporan keuangan ditetapkan

berdasarkan manfaat informasi dan pihak yang dituju oleh informasi keuangan tersebut.

Fokus utama informasi dalam laporan keuangan adalah pengguna internal karna dalam kata “mengevaluasi” berarti menunjukan peranan laporan keuangan dalam kerangka

(9)

konseptual (KK) untuk kepentingan manajemen pemerintah. Peranan manajemen

pemerintah adalah untuk membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode laporan sehingga memudahkan fungsi

perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan laporan

keuangan membantu pihak internal dalam mengevaluasi program dan kegiatan yang

telah direncanakan sebelumnya melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah

(APBD).

Berdasarkan penjelasan tersebut Halim (2007: 140) menjelaskan beberapa

tujuan dari pelaporan keuangan:

1. Menyediakan informasi sumberdaya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana.

Berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana, tujuan

pelaporan keuangan menyediakan informasi mengenai sumber-sumber ekonomi

yang ada dalam penguasaan pemerintah, kewajiban pemerintah untuk mentransfer

sumber-sumber ekonomi tersebut kepada pihak lain, dan informasi mengenai

ekuitas. Informasi tentang hal-hal tersebut terdapat dalam laporan keuangan, yaitu

laporan neraca. Neraca merupakan media informasi untuk memenuh tujuan

tersebut.

2. Informasi mengenai perubahan posisi sumberdaya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas

dana pemerintah.

Media yang digunakan dalam hal ini adalah laporan neraca sebagaimana diketahui

bahwa karakteristik laporan keuangan adalah dapat dibandingkan. Maksud dapat

(10)

lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau laporan keuangan entitas lainnya.

Penjelasan ini menunjukan bahwa dalam laporan keuangan disajikan dalam dua

periode akuntansi, dimana periode sebelumnya sebagai pembanding dengan

periode utama. Hal ini agar laporan keuangan memiliki manfaat umpan balik

(feedback value) dimana laporan keuangan memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengkoreksi ekspestasi mereka dimasa yang lalu.

3. Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumberdaya ekonomi.

Informasi yang digunakan adalah informasi keuangan adalah laporan realisasi

anggara dalam laporan realisasi anggaran menunjukan adanya penerimaan berhasil

dikumpulkan oleh pemerintah dan kemana dana tersebut digunakan atau

dibelanjakan. Sumberdaya-sumberdaya ekonomi berasal dari pendapatan asli

daerah (PAD), Dau, DAK, Hutang, dan penjualan aset. Sementara penggunaannya

dapat berupa belanja pegawai, belanja modal, belanja operasional kantor, belanja

pemeliharaan aset-aset daerah, pelunasan hutang dsb.

4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

Laporan keuangan yang berhubungan dengan hal ini adalah laporan realisasi

anggaran. Dengan laporan realisasi anggaran pengguna menilai bahwa pemerintah

telah menggunakan anggarannya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya, dalam prinsip-prinsip pelaporan disebut realisasi.

5. Informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi

(11)

Laporan yang berhubungan dengan hal ini adalah laporan arus kas. Dengan laporan

ini pengguna dapat mengamati bahwa dalam mendanai kegiatan pemerintah

adanya cara-cara yang strategis sehingga mampu memenuhi kebutuhan kas. Kas

dalam pemerintah bagaikan aliran darah karena tanpa kas, pemerintah tidak dapat

melaksanakan pembangunan.

6. Informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan

pemerintah.

Pemakai laporan dapat membandingkan potensi daerah yang paling diunggulkan

yang mana paling berpotensi pendapatan daerah terbesar dalam membiayai

kegiatan pembangunan. Laporan yang tepat adalah laporan realisasi anggaran,

dalam laporan tersebut terdapat persentase masing-masing sumber penerimaan

yang disumbangkan dalam membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan.

7. Informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam

mendanai aktivitasnya.

Pengguna selalu ingin mengatahui sejauh mana hasil-hasil yang dicapai oleh

pemerintah sehingga mampu mendanai aktivitasnya. Kemampuan entitas sangat

berarti terutama oleh pihak insvestor berguna untuk penanaman modal daerah dan

kreditur bertujuan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam melunasi

kewajibannya.

2.1.2.2 Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan akuntabilitas

pemerintah atas pengelolaan sumberdaya-sumberdaya yang dipercayakan oleh

(12)

ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya. Halim (2007: 112) mengungkapkan secara karekteristik, tujuan

laporan keuangan yang diwujudkan dalam informasi akuntansi yang merupakan

persyaratan normatif agar laporan keuangan harus memenuhi kualitas yang diinginkan

yaitu:

1. Laporan keuangan harus mempunyai informasi yang relevan, yang dimaksud

dengan relevan adalah:

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi

ekspestasi mereka dimasa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan

datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat Waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam

pengambilan keputusan.

d. Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, yaitu

mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan. informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang

termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan

(13)

2. Laporan keuangan harus mempunyai informasi yang andal, yang dimaksud dengan

informasi yang andal adalah:

a. Penyajian jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang

seharusnya disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

b. Dapat diverifikasi (verifiability)

Informasi dapat disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabilia

pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap

menunjukan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralisasi

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan

pihak tertentu.

3. Laporan keuangan harus mempunyai informasi yang dapat dibandingkan.

Yang dimaksud informasi yang dapat dibandingkan adalah informasi yang termuat

dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan

laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan

lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal atau eksternal.

Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal

dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi

yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang

lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan

(14)

4. Laporan keuangan harus mempunyai informasi yang dapat dipahami.

Yang dimaksud dengan informasi yang dapat dipahami adalah informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan

dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para

pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai

atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan

pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan

Berbagai penelitian sebelumnya tentang penerapan standar akuntansi

pemerintah dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan, diantaranya penelitian dari

Kusumah (2012) yang membuktikan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintah

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota

Tasikmalaya, selain itu penelitian dari Nugraheni dan Subaweh (2008) membuktikan

terdapat pengaruh penerapan SAP di Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan

Nasional terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan Inspektorat Jenderal

Departemen Pendidikan Nasional.

Untuk lebih jelasnya tabel berikut menyajikan berbagai penelitian yang relevan

yang dijadikan acuan oleh penulis dalam penelitian ini:

Tabel 1: Penelitian Yang Relevan

(15)

o Peneliti Penelitian Penelitian 1 Kusumah, Arif Ardi (2012) Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah (Studi kasus pada SKPD/OPD Pemerintah kota Tasikmalaya) Standar akuntansi pemerintah (SAP) dan Kualitas laporan keuangan Hasil penelitian menunjukan bahwa:

1. Penerapan SAP pada SKPD/OPD Pemerintah kota Tasikmalaya baik 2. Kualitas laporan keuangan pada SKPD/OPD Pemerintah kota Tasikmalaya) baik. 3. Terdapat pengaruh signifikan antara penerapan standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan. 2 Pakaya, Sulistianing sih (2011) Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Standar akuntansi Pemerintah (SAP) dan Kualitas laporan keuangan Penerapan standar akuntansi pemerintah yang meliputi akuntansi neraca, akuntansi laporan realisasi anggaran dan catatan atas laporan keuangan berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

3 Nugraheni, Purwaniati dan Imam Subaweh (2008) Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan Terhadap kualitas laporan keuangan Sistem Akuntansi Pemerintah an, Pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, Sarana dan Prasarana.

Hasil menunjukkan, tanpa

penerapan standar

akuntansi di

Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan ketersediaan sarana dan prasarana diperoleh

angka konstanta

peningkatan kaulitas

(16)

Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan

Nasional. Setiap

penambahan satu satuan

penerapan standar

akuntansi di Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan ketersediaan sarana dan prasarana

akan berpengaruh

meningkatkan kualitas laporan keuangan sebesar

pengaruh penerapan

standar akuntansi di Inspektorat Jenderal, pengetahuan pengelola UAPPA E1 dan UAPPB, dan ketersediaan sarana dan prasarana terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan pada tingkat sedang.

Sumber: Data diolah

2.3 Kerangka Berpikir

Fungsi Utama dari laporan keuangan pemerintah daerah adalah untuk

memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dengan

laporan tersebut yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi,

sosial dan politik, (Mahmudi, 2010: 8). Laporan keuangan disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan

(17)

untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintah, menilai kondisi keuangan,

mengevaluasi efekivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu

menentukan ketaatannya terhadap peraturan pemerintah, (Tanjung, 2010: 11).

Harus disadari bahwa terdapat bayak pihak yang akan mengandalkan informasi

keuangan yang dipublikasikan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan, oleh karena itu, laporan keuangan publikasi tersebut harus

disajikan dengan berkualitas, (Mahmudi, 2010: 9). Laporan keuangan harus dapat

disajikan secara wajar dan terbebas dari salah saji. Menurut Mahmudi (2010: 11),

laporan keuangan yang disajikan pemerintah daerah dinilai berkualitas apabila

memenuhi ciri-ciri yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sangat dipengruhi seberapa andal

sistem akuntansi dan standar akuntansi pemerintah yang diterapkan, (Mahmudi, 2010).

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) perlu dilaksankan dalam upaya meningkatkan

kualitas laporan keuangan pemerintah. Standar akuntansi pemerintahan dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang dilakukan harus berdasarkan pada

aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam standar keuangan dan dapat dimengerti oleh

semua pihak, baik pihak internal maupun eksternal. Mahmudi (2010: 28) menjelaskan

standar akuntansi pemerintah merupakan pedoman yang mengatur bagaimana laporan

keuangan tersebut harus disajikan.Standar akuntansi pemerintah mengatur tentang

bagaimana suatu transaksi diakui atau dicatat, kapan harus diakui, bagaimana

mengukurnya, serta bagaimana melaporkannya. Apa saja yang harus dilaporkan,

bagaimana format pelaporannya dan kebijakan akuntansi lainnya diatur dalam standar

(18)

Tujuan utama standar akuntansi pemerintah adalah agar laporan keuangan bisa

lebih mudah dipahami bagi para pengguna laporan keuangan, agar tidak terjadi

kesalahpahaman antara pihak penyaji dengan pembaca laporan keuangan, serta agar

terdapat konsistensi dalam pelaporan sehingga laporan keuangan dapat memiliki daya

banding. Dengan adanya standar akuntansi pemerintah maka pelaporan keuangan

lebih berkualitas, (Mahmudim 2010: 29).

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang

diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar

akuntansi pemerintahan merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum

dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah diindonesia. Hal ini

menunjukan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintah tentunya sngat

mempengaruhi kualitas lalporan keuangan yang dihaslikan. Hal tersebut sebagaiman

dijelaskan sebelumnya oleh Mahmudi (2010) baawa dengan adanya standar akuntansi

pemerintah maka pelaporan keuangan lebih berkualitas. Hal ini juga dibuktikan dengan

penelitian dari Kusumah (2012) yang membuktikan bahwa penerapan standar

akuntansi pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

Pemerintah Kota Tasikmalaya, penelitian dari Nugraheni dan Subaweh (2008)

membuktikan terdapat pengaruh penerapan SAP di Inspektorat Jenderal Departemen

Pendidikan Nasional terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan Inspektorat

Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melihat terdapat hubungan penerapan

standar akuntansi pemeritahan terhadap kualitas laporan keuangan Kabupaten

(19)

Gambar 1: Kerangka Pikir

Permasalahan Penelitian :

Adanya penelitian ini untuk menguji dan mengetahui apakah penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

Dasar Teori:

Menurut PP No. 71 tahun 2010 standar akuntansi pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Menurut kerangka konseptual PP No. 71 tahun 2010 karakteristik laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya, adapun karakteristik kualitas laporan keuangan tersebut adalah relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami

Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahanTerhadap kualitas laporan keuangan

Penelitian terdahulu :

1. Arif Ardi Kusumah (2012) Tentang Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (SKPD/OPD Pemerintah Kota Tasikmalaya)

2. Nugraheni, Purwaniati dan Imam Subaweh (2008) tentang Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan Terhadap kualitas laporan keuangan

Penerapan SAP (X) Kualitas Laporan

(20)

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah dilakukan sebelumnya,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Diduga bahwa terdapat

pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan

Gambar

Gambar 1: Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Melihat kapasitas adsorpsi dan efisiensi removal untuk data ketiga jenis produk adsorben tersebut terjadi fenomena penurunan persen removal efisiensi sedang

Berdasarkan hasil penelitian pola bakteri pada otitis media supuratif kronik di RSUD Ulin Banjarmasin dengan 33 sampel dapat ditarik simpulan bahwa pola bakteri

menu, yaitu menu pelanggan, barang, salesmen, dan ubah password. 2) Menu transaksi, memiliki 4 menu transaksi utama dalam aplikasi penjualan berbasis konsinyasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai representasi kekerasan pada film Dilan 1990 dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes,

Pada tuturan di atas mengalami campur kode berbentuk baster yang dilakukan penyiar radio musik Radio Most FM Malang. Hal tersebut dikarenakan serpihan yang disisipkan merupakan

Untuk membuat komunikan mengerti akan misi pesan yang disampaikan ustad atau mubaligh dalam hal ini dapat dikatakan sebagai komunikator, harus memiliki kemampuan

Perlakuan hidrolisis asam pada fraksi air daun mengkudu dan batang brotowali dapat meningkatkan aktivitas penangkapan radikal DPPH yang ditunjukkan pada nilai