• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS No: FM-UMY/RS/34

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS No: FM-UMY/RS/34"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

2016 – 2021

No: FM-UMY/RS/34

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

2016

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA STRATEGIS

2016 – 2021

No: FM-UMY/RS/34

Disahkan oleh Dekan FKIK Diperiksa oleh Kaprodi Farmasi Disiapkan oleh Ketua Tim Renstra Prodi Farmasi

dr. Ardi Pramono, Sp.An, M.Kes Sabtanti Harimurti, Ph.D., Apt Rima Erviana, M.Sc., Apt. NIK. 19691213199807 173 310 NIK. 19730223201310 173 127 NIK. 19780606201504 173 240

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT, bahwa Rencana Strategis Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2016-2021dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Strategis Program Studi Farmasi ini merupakan pedoman bagi Prodi Farmasi untuk mengelola organisasi dengan penerapan sistem penjaminan mutu dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan.

Tujuan dari diberlakukannya Rencana Strategis Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini adalah:

1. Sebagai arah kebijakan strategis Prodi Farmasi

2. Sebagai pedoman dasar dalam mengevaluasi kinerja Prodi Farmasi 3. Sebagai evaluator antara target dan capaian Prodi Farmasi

4. Sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan Prodi Farmasi.

Pada Rencana Strategis Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, beberapa pengembangan dilakukan dengan cara mengevaluasi kinerja periode lalu. Namun demikian, arahan Rencana Strategis lebih dititik beratkan pada kondisi dan tantangan di masa depan, sehingga penyusunan Rencana Stategis Prodi Farmasi dibuat berdasarkan analisis SWOT.

Dalam penyusunan Rencana Strategis ini, tentu terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Banyaknya tugas yang dimiliki oleh tenaga pendidik maupun kependidikan merupakan kendala utama. Namun dengan adanya kerjasama tim yang kuat, dengan dukungan sistem yang baik, serta dukungan stakeholder dan Pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka Rencana Strategis ini dapat tersusun dengan baik.

Dengan penyusunan Rencana Strategis ini diharapkan Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memiliki daya saing yang kuat baik di tingkat nasional dan internasional.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 1 April 2016 Kaprodi Farmasi

(4)

DAFTAR ISI

Sampul Renstra Prodi Farmasi i

Lembar Pengesahan Renstra ii

Kata Pengantar Kaprodi Farmasi iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar ix

Bab 1. Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Farmasi 1

1.2 Struktur Organisasi Prodi Farmasi 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Renstra Prodi Farmasi 2 1.4 Tahapan Pencapaian Renstra Prodi Farmasi 3

1.5 Sasaran Prodi Farmasi 3

Bab 2. Landasan Penyusunan Renstra Prodi Farmasi 5

2.1 Landasan Filosofi Prodi Farmasi 5

2.1.1. Visi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 5 2.1.2. Misi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 5

2.2 Landasan Institusional Prodi Farmasi 7

2.2.1. Visi Prodi Farmasi 7

2.2.2. Misi Prodi Farmasi 7

2.3 Tujuan Prodi 8

2.3.1. Tujuan Umum Prodi 8

2.3.2. Tujuan Khusus Prodi 8

2.4 Pola Pikir Prodi Farmasi 9

2.5 Metode Peramalan Prodi Farmasi 9

2.5.1. Faktor Internal 10

2.5.2. Faktor Eksternal 10

2.5.3. Matriks Analisis SWOT 16

2.6 Faktor Lingkungan Prodi Farmasi 23

2.6.1. Prodi Farmasi dalam Merespon Masyarakat Ekonomi

Asean 23

2.6.2. Perubahan Politik dan Regulasi Pendidikan Tinggi 23 2.6.3. Kecenderungan Demografi dan Permintaan Pasar

akan Kualitas Lulusan Prodi Farmasi 24 2.6.4. Kualitas Prodi Farmasi dibandingkan dengan Prodi

Sejenis (Nasional dan Internasional) 25 Bab 3. Identifikasi Faktor Pendorong Pencapaian Kinerja 2015-2020 29

3.1 Standar 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi

Pencapaian Prodi Farmasi 29

3.1.1. Visi 29

3.1.2. Misi 29

(5)

3.1.4. Sasaran dan Strategi Pencapaian 30 3.2 Standar 2: Tata Pamong, Kepemimpinan dan Penjaminan

Mutu 31

3.2.1. Tata Pamong 31

3.2.2. Kepemimpinan 33

3.2.3. Sistim Pengelolaan 34

3.2.4. Penjaminan Mutu 35

3.3 Standar 3: Mahasiswa dan Lulusan Prodi Farmasi 36 3.3.1. Animo Mahasiswa Prodi Farmasi 36 3.3.2. Prestasi Mahasiswa Prodi Farmasi 38 3.3.3. Layanan Mahasiswa Prodi Farmasi 39

3.3.4. Lulusan Prodi Farmasi 42

3.3.5. Mahasiswa Asing dan Mobilitas Mahasiswa Prodi

Farmasi 42

3.3.6. Pembinaan Kemahasiswaan Prodi Farmasi 43 3.4 Standar 4: Sumber Daya Manusia Prodi Farmasi 44 3.4.1. Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia Prodi

Farmasi 44

3.4.2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Prodi Farmasi 49 3.4.3. Pendidik (Dosen) Prodi Farmasi 52 3.4.4. Pendidik (Dosen Tidak Tetap/DLB) Prodi Farmasi 55 3.4.5. Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia

(Dosen) dalam 3 Tahun Terakhir 57

3.4.6. Tenaga Kependidikan Prodi Farmasi 81

3.4.7. Kemampuan Berbahasa Inggris Bagi Dosen Prodi

Farmasi 81

3.5 Standar 5: Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana

Akademik Prodi Farmasi 82

3.5.1. Kurikulum Prodi Farmasi 82

3.5.2. Pembelajaran Prodi Farmasi 117

3.5.3. Suasana Akademik Prodi Farmasi 127 3.6 Standar 6: Pembiayaan, Sarana-Prasarana, Sistem Informasi

Prodi Farmasi 134

3.6.1. Penerimaan Dana dari Mahasiswa Prodi Farmasi 136 3.6.2. Penerimaan Hibah Penelitian dari LP3M Farmasi 137 3.6.3. Penerimaan Hibah Penelitian dari Eksternal Prodi

Farmasi 138

3.6.4 Kerjasama Prodi Farmasi 139

3.6.5 Beasiswa Dosen yang diperoleh Prodi Farmasi 142 3.6.6 Sistem Informasi Prodi Farmasi 143 3.7 Standar 7: Pendidikan, Pengabdian Kepada Masyarakat,

Publikasi & Penerbitan dan Kerjasama Prodi

(6)

3.7.1. Penelitian pada Tingkat Prodi Farmasi 147 3.7.2. Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tingkat Prodi

Farmasi 148

3.7.3. Publikasi dan Penerbitan pada Tingkat Prodi Farmasi 148

3.7.4. Kerjasama Prodi Farmasi 150

3.7.5. Strategi Kebijakan Prodi Farmasi 153

Bab 4. Strategi Pencapaian Prodi Farmasi 154

4.1. Road Map Menuju Klas Internasional/WCU Prodi Farmasi 154

4.2. Strategi Pencapaian Prodi Farmasi 156

4.3. Hasil Akreditasi Prodi Farmasi yang Telah dicapai dari

Tahun ke Tahun 157

4.4. Indikator Keberhasilan Prodi Farmasi 157 4.5. Monitoring, Pengukuran dan Evaluasi Pencapaian Prodi

Farmasi 158

4.6. Koordinasi Pelaksanaan di Tingkat Prodi Farmasi 158 4.7. Peningkatan Daya Saing Prodi Farmasi 158

Bab 5. Penutup 161

5.1 Kesimpulan 161

5.2 Koordinasi Pelaksanaan 161

5.3 Road Map Prodi Farmasi 162

5.3.1 Outcome yang diharapkan 163

5.3.2 Program-Program Prodi Farmasi yang diunggulkan 165

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Analisis SWOT 10

Tabel 2.2. Matriks Peta Kekuatan Prodi Farmasi 16 Tabel 2.3. Matriks Peta Kelemahan Prodi Farmasi 19 Tabel 2.4. Matriks Peta Peluang Prodi Farmasi 20 Tabel 2.5. Matriks Peta Ancaman Prodi Farmasi 21 Tabel 2.6. Latest official projections of health worker needs:

Health workers projection based on HRH ratio to population to target of life expectancy rate, years

2014, 2019 and 2025 24

Tabel 2.7. Peta Hasil Analisis SWOT 26

Tabel 3.1. Prestasi mahasiswa 38

Tabel 3.2. Tahap Seleksi dan Rangkaian Orientasi 46 Tabel 3.3. Data dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai

dengan bidang program studi 52

Tabel 3.4. Data Dosen Tidak Tetap Prodi Farmasi 55 Tabel 3.5. Data Tenaga Ahli/Pakar Sebagai Pembicara

Dalam Seminar/Pelatihan, Pembicara, Tamu, Dari

Luar Prodi Farmasi 57

Tabel 3.6. Peningkatan Kemampuan Dosen Tetap Melalui

Program Tugas Belajar 63

Tabel 3.7. Kegiatan Dosen Tetap Dalam Seminar Ilmiah/ Lokakarya/ Penataran/ Workshop/ Pagelaran/

Pameran/ Peragaan 64

Tabel 3.8. Pencapaian Prestasi/Reputasi Dosen 72 Tabel 3.9. Keikutsertaan Dosen Tetap Dalam Organisasi

Keilmuan Atau Organisasi Profesi 78

Tabel 3.10. Data tenaga kependidikan di Prodi Farmasi 81

Tabel 3.11. Susunan Kurikulum Prodi Farmasi 85

Tabel.3.12. Sebaran Blok dan matakuliah dalam 24 blok 87

Tabel.3.13. Struktur Kurikulum 89

Tabel 3.14. Struktur Kurikulum Berdasarkan Urutan Nama

Mata Kuliah Semester Demi Semester 95

Tabel 3.14. Mata Kuliah Pilihan 104

Tabel 3.15. Praktikum/Praktek Yang Mandiri 104

Tabel 3.16. Nama Dosen Pembimbing Akademik Dari Prodi

Farmasi 120

Tabel 3.17. Proses Pembimbingan Akademik 121

Tabel 3.18. Nama Dosen Pembimbing Tugas Akhir 123

Tabel 3.19. Upaya Perbaikan Pembelajaran 126

Tabel 3.20. Penerimaan dana dari mahasiswa Prodi Farmasi

(8)

Tabel 3.21. Penerimaan Hibah Penelitian Dosen Prodi

Farmasi 137

Tabel 3.22. Hibah Penelitian Yang Berhasil Didapatkan

Dosen Farmasi Dari Luar Prodi 138

Tabel 3.23. Kerjasama Dalam Negri 139

Tabel 3.24. Kerjasama Luar Negeri 141

Tabel 3.25. Beasiswa Yang Pernah Diperoleh Dosen Prodi

Farmasi 142

Tabel 3.26. Penelitian di Prodi Farmasi tahun 2010-2015 147 Tabel 3.27. Pengabdian di Prodi Farmasi tahun 2010-2015 148 Tabel 3.28. Publikasi danPenerbitan pada Tingkat Prodi

Farmasi 148

Tabel 3.29. Kerjasama dengan Lembaga dan Organisasi 150 Tabel 3.30. Kerjasama dengan Universitas Luar Negeri 152 Tabel 4.1. Roadmap Internasionalisasi Prodi Farmasi 159

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Prodi Farmasi FKIK UMY 2 Gambar 3.1. Perbandingan antara daya tampung dan jumlah

pendaftar Prodi Farmasi FKIK UMY 37

Gambar 3.2. Proses Masa Orientasi 46

Gambar 3.3. Diagram Pengembangan Pegawai Edukatif 48

Gambar 3.4. Organisasi Kurikulum 115

Gambar 3.5. Bagan Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum 116 Gambar 3.6. Alur Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah 125 Gambar 3.7. Alur Perencanaan Dan Pengajuan Anggaran Prodi

Farmasi Tahun 1 Dan 2 134

Gambar 3.8. Alur Perencanaan Dan Pengajuan Anggaran Prodi

Farmasi Tahun 3 Dan Selanjutnya 135

Gambar 4.1. Tahapan Pencapaian UMY 2015-2040 155 Gambar 4.2. Tahapan Pencapaian Prodi Farmasi tahun 2015-2020 155 Gambar 5.1. Koordinasi pada Level Kepemimpinan Prodi 162

(10)

Kata Pengantar Senat Fakultas iv

Kata Pengantar Kaprodi Farmasi v

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1. Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Farmasi 1

1.2 Struktur Organisasi Prodi Farmasi 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Renstra Prodi Farmasi 2

1.4 Tahapan Pencapaian Renstra Prodi Farmasi 3

1.5 Sasaran Prodi Farmasi 3

Bab 2. Landasan Penyusunan Renstra Prodi Farmasi 4

2.1 Landasan Filosofi Prodi Farmasi 4

2.2 Landasan Institusional Prodi Farmasi 5

2.2.1 Visi Prodi Farmasi 5

2.2.2 Misi Prodi Farmasi 5

2.3 Tujuan Prodi 6

2.3.1 Tujuan Umum Prodi 6

2.3.2 Tujuan Khusus Prodi 6

2.4 Pola Pikir Prodi Farmasi 7

2.5 Metode Peramalan Prodi Farmasi 7

2.6 Faktor Lingkungan Prodi Farmasi 7

2.6.1 Prodi Farmasi dalam Merespon Masyarakat Ekonomi Asean 8 2.6.2 Perubahan Politik dan Regulasi Pendidikan Tinggi 8 2.6.3 Kecenderungan Demografi dan Permintaan Pasar akan Kualitas

Lulusan Prodi Farmasi 8

2.6.4 Kualitas Prodi Farmasi dibandingkan dengan Prodi Sejenis

(Nasional dan Internasional) 9

Bab 3. Identifikasi Faktor Pendorong Pencapaian Kinerja 2015-2020 11 3.1 Standar 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi Pencapaian Prodi

Farmasi 11

3.1.1. Visi 11

3.1.2. Misi 11

3.1.3. Tujuan 11

3.1.4. Sasaran dan Strategi Pencapaian 11

3.2 Standar 2: Tata Pamong, Kepemimpinan dan Penjaminan Mutu 13

3.2.1 Tata Pamong 13

3.2.2 Kepemimpinan 14

3.2.3 Sistim Pengelolaan 15

3.2.4 Penjaminan Mutu 16

(11)

3.3.6 Pembinaan Kemahasiswaan Prodi Farmasi 23 3.4 Standar 4: Sumber Daya Manusia Prodi Farmasi 23 3.4.1 Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia Prodi Farmasi 23 3.4.2 Sistem Monitoring dan Evaluasi Prodi Farmasi 28

3.4.3 Pendidik (Dosen) Prodi Farmasi 31

3.4.4 Pendidik (Dosen Tidak Tetap/DLB) Prodi Farmasi 34 3.4.5 Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia (Dosen) dalam 3

Tahun Terakhir 36

3.4.6 Tenaga Kependidikan Prodi Farmasi 57

3.4.7 Kemampuan Berbahasa Inggris Bagi Dosen Prodi Farmasi 57

3.5 Standar 5: Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik Prodi

Farmasi 57

3.5.1 Kurikulum Prodi Farmasi 57

3.5.2 Pembelajaran Prodi Farmasi 87

3.5.3 Suasana Akademik Prodi Farmasi 96

3.6 Standar 6: Pembiayaan, Sarana-Prasarana, Sistem Informasi Prodi

Farmasi 102

3.6.1 Penerimaan Dana dari Mahasiswa Prodi Farmasi 104 3.6.2 Penerimaan Hibah Penelitian dari LP3M Farmasi 105 3.6.3 Penerimaan Hibah Penelitian dari Eksternal Prodi Farmasi 105

3.6.4 Kerjasama Prodi Farmasi 106

3.6.5 Beasiswa Dosen yang diperoleh Prodi Farmasi 109

3.6.6 Sistem Informasi Prodi Farmasi 110

3.7 Standar 7: Pendidikan, Pengabdian Kepada Masyarakat, Publikasi &

Penerbitan dan Kerjasama Prodi Farmasi 113

3.7.1 Penelitian pada Tingkat Prodi Farmasi 114 3.7.2 Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tingkat Prodi Farmasi 114 3.7.3 Publikasi dan Penerbitan pada Tingkat Prodi Farmasi 115

3.7.4 Kerjasama Prodi Farmasi 116

3.7.5 Strategi Kebijakan Prodi Farmasi 119

Bab 4. Strategi Pencapaian Prodi Farmasi 120

4.1 Road Map Menuju Klas Internasional/WCU Prodi Farmasi 120

4.2 Strategi Pencapaian Prodi Farmasi 122

4.3 Hasil Akreditasi Prodi Farmasi yang Telah dicapai dari Tahun ke

Tahun 123

4.4 Indikator Keberhasilan Prodi Farmasi 123

4.5 Monitoring, Pengukuran dan Evaluasi Pencapaian Prodi Farmasi 123 4.6 Koordinasi Pelaksanaan di Tingkat Prodi Farmasi 124

4.7 Peningkatan Daya Saing Prodi Farmasi 124

Bab 5. Penutup 125

(12)
(13)

target of life expectancy rate, years 2014, 2019 and 2025 9

Tabel 3.1. Prestasi mahasiswa 19

Tabel 3.2. Tahap Seleksi dan Rangkaian Orientasi 25 Tabel 3.3. Data dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan

bidang program studi 31

Tabel 3.4. Data Dosen Tidak Tetap Prodi Farmasi 34

Tabel 3.5. Data Tenaga Ahli/Pakar Sebagai Pembicara Dalam Seminar/Pelatihan, Pembicara, Tamu, Dari Luar Prodi

Farmasi 36

Tabel 3.6. Peningkatan Kemampuan Dosen Tetap Melalui Program

Tugas Belajar 41

Tabel 3.7. Kegiatan Dosen Tetap Dalam Seminar Ilmiah/Lokakarya/

Penataran/Workshop/Pagelaran/Pameran/Peragaan 42

Tabel 3.8. Pencapaian Prestasi/Reputasi Dosen 50

Tabel 3.9. Keikutsertaan Dosen Tetap Dalam Organisasi Keilmuan Atau

Organisasi Profesi 55

Tabel 3.10. Data tenaga kependidikan di Prodi Farmasi 57

Tabel 3.11. Susunan Kurikulum Prodi Farmasi 60

Tabel.3.12. Sebaran Blok dan matakuliah dalam 24 blok 63

Tabel.3.13. Struktur Kurikulum 64

Tabel 3.14. Struktur Kurikulum Berdasarkan Urutan Nama Mata Kuliah

Semester Demi Semester 70

Tabel 3.14. Mata Kuliah Pilihan 78

Tabel 3.15. Praktikum/Praktek Yang Mandiri 78

Tabel 3.16. Nama Dosen Pembimbing Akademik Dari Prodi Farmasi 90

Tabel 3.17. Proses Pembimbingan Akademik 90

Tabel 3.18. Nama Dosen Pembimbing Tugas Akhir 93

Tabel 3.19. Upaya Perbaikan Pembelajaran 95

Tabel 3.20. Penerimaan dana dari mahasiswa Prodi Farmasi FKIK UMY 105 Tabel 3.21. Penerimaan Hibah Penelitian Dosen Prodi Farmasi 105 Tabel 3.22. Hibah Penelitian Yang Berhasil Didapatkan Dosen Farmasi

Dari Luar Prodi 106

Tabel 3.32. Kerjasama Dalam Negri 107

Tabel 3.24. Kerjasama Luar Negeri 109

Tabel 3.25. Beasiswa Yang Pernah Diperoleh Dosen Prodi Farmasi 110 Tabel 3.26. Penelitian di Prodi Farmasi tahun 2010-2015 114 Tabel 3.27. Pengabdian di Prodi Farmasi tahun 2010-2015 114 Tabel 3.28. Publikasi danPenerbitan pada Tingkat Prodi Farmasi 115 Tabel 3.29. Kerjasama dengan Lembaga dan Organisasi 117 Tabel 3.30. Kerjasama dengan Universitas Luar Negeri 118

(14)

Gambar 3.2. Proses Masa Orientasi 26 Gambar 3.3. Diagram Pengembangan Pegawai Edukatif 27

Gambar 3.4. Organisasi Kurikulum 86

Gambar 3.5. Bagan Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum 86

Gambar 3.6. Alur Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah 94

Gambar 3.7. Alur Perencanaan Dan Pengajuan Anggaran Prodi Farmasi Tahun

1 Dan 2 103

Gambar 3.8. Alur Perencanaan Dan Pengajuan Anggaran Prodi Farmasi Tahun

3 Dan Selanjutnya 103

Gambar 4.1. Tahapan Pencapaian UMY 2015-2040 121

Gambar 4.2. Tahapan Pencapaian Prodi Farmasi tahun 2015-2020 121 Gambar 5.1. Koordinasi pada Level Kepemimpinan Prodi 126

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prodi Farmasi

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan bangsa. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam perubahan kondisi dan status kehidupan masyarakat. Perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya sebagai dampak pembangunan dan globalisasi, menuntut kesiapan sumberdaya manusia untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul kemudian.

Sebagai konsekuensi, dinamika terhadap tantangan yang harus dihadapi, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional, peningkatan keterampilan dan profesionalitas, bertumpu pada dunia pendidikan, Perguruan tinggi, termasuk UMY dan didalamnya adalah Prodi Farmasi harus mampu menjawab tantangan masa depan tersebut dengan melaksanakan tugas, fungsi dan peran sebaik-baiknya. Karena itulah, dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, menghadapi situasi dan kondisi yang penuh tantangan, laju perubahan yang cepat, tuntutan masyarakat yang lebih maju, kehidupan yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta arus globalisasi pada umumnya, penyusunan rencana strategis dan rencana operasional, menjadi prasyarat yang harus disiapkan.

Sejalan dengan hal tersebut, perencanaan strategis pada hakekatnya merupakan kerangka kerja yang berorientasi pada penanggulangan isu strategis. Isu tersebut dijabarkan dari kondisi internal yang menunjukkan adanya kekuatan dan kelemahan, serta kondisi eksternal yang mengindikasikan adanya peluang dan tantangan yang harus dihadapi.

1.2 Struktur Organisasi Prodi Farmasi

Sturktur organisasi Prodi Farmasi FKIK UMY seperti telihat pada Gambar 1. Kaprodi membawahi Sekretaris Prodi, Kepala Departemen (Kimia Farmasi, Fisika Farmasi, Biologi Farmasi, Farmakologi dan Klinik dan manajemen Farmasi) dan

(16)

Kepala Laborotorium. Dalam penjaminan mutu internal Prodi, Kaprodi berkoordinasi dengan bidang Mutu Prodi.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Prodi Farmasi FKIK UMY

1.3 Tujuan dan Manfaat Renstra Prodi Farmasi

Perencanaan strategis Program Studi Farmasi FKIK UMY dimaksudkan untuk: 1. Menjamin kesinambungan pelaksanaan kegiatan/program menuju pencapaian

visi misi.

2. Menyiapkan kerangka kerja bagi pertumbuhan dan perkembangan Prodi Farmasi

3. Menyiapkan strategi bagi pengalokasian sumberdaya,

Sedangkan tujuan disusunnya perencanaan strategis Program Studi Farmasi adalah: 1. Sebagai sarana dalam mengantisipasi dinamika tuntutan kebutuhan masyarakat. 2. Sebagai pedoman dalam menentukan kegiatan atau tindakan dalam kurun waktu

tertentu.

3. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien.

4. Sebagai sarana untuk mewujudkan visi dan misi lembaga dan program studi farmasi

(17)

5. Sebagai sarana untuk menjaga kesinambungan pengembangan lembaga dan program studi farmasi

6. Sebagai sarana monitoring dan evaluasi kinerja program lembaga dan program studi farmasi

1.4 Tahapan Pencapaian Renstra Prodi Farmasi

Prodi Farmasi dalam mencapai hal-hal yang sudah direncanakan dalam Renstra Prodi Farmasi melalui beberapa tahapan antara lain:

1. Membuat Renstra Prodi Farmasi berdasarkan renstra dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang diturunkan dari renstra Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Program-program yang direncanakan diaktualisasikan dalam kurun waktu 2016-2021 dengan penanggung jawab program adalah Kaprodi Farmasi dibantu dengan bagian-bagian yang tercantum dalam struktur organisasi. 3. Koordinasi, pengukuran, dan evaluasi terhadap program yang sudah

berjalan dilakukan oleh bagian MUTU Prodi Farmasi yang dikoordiansikan oleh penanggung jawab Prodi.

1.5 Sasaran Prodi Farmasi

Sasaran yang diharapkan dicapai oleh Prodi Farmasi FKIK UMY pada tahun 2016-2021 adalah termasuk dalam sasaran jangka pendek didirikannya Prodi Farmasi yang meliputi sasaran terkait dengan kurikulum, dosen, mahasiswa dan lulusan, karyawan, dan sumber daya dengan rumusan sebagai berikut:

1. Implementasi kurikulum berbasis KPT

2. Persentase mahasiswa yang diterima dengan yang registrasi > 95% 3. Jumlah dosen S3 > 40%

4. Jumlah dosen tersertifikasi > 40%

5. Jumlah dosen dengan jabatan akademik minimal AA = 100% 6. Ratio jumlah penelitian dan dosen tetap > 75 %

7. Jumlah penelitian dengan biaya luar institusi > 2 penelitian/tahun 8. Penelitian dosen melibatkan mahasiswa > 3 mhs/judul penelitian

(18)

9. Jumlah publikasi nasional > 75 % 10. Jumlah publikasi internasional > 5% 11. Jumlah MOU dalam negeri > 25 12. Jumlah MOU luar negeri > 10

13. Rumah Sakit Jejaring FKIK sebagai RS Pendidikan 14. Pendirian Program Studi Profesi Apoteker

15. Masa tunggu lulusan adalah kurang dari 6 bulan

BAB II

(19)

2.1 Landasan Filosofi Prodi Farmasi

Visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Farmasi FKIK UMY disusun oleh Tim Penyusun Rencana Strategis Program Studi. Tim Penyusun Rencana Strategis Program Studi Farmasi ditetapkan dengan SK Dekan. Penyusunan visi, misi dan tujuan prodi mengacu pada visi misi dan tujuan yang ada pada tingkat fakultas. Seterusnya visi, misi, dan tujuan fakultas mengacu pada visi, misi, dan tujuan institusi (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Visi dan misi dari Universitas Muhammadiyah sendiri adalah sebagai berikut:

2.1.1. Visi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni dengan berlandaskan nilai-nilai Islam untuk kemaslahatan umat.

2.1.2. Misi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pendididkan yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah merupakan salah satu dari bentuk dan jenis amal usaha Persyarikatan, yang struktur kelembagaannya bersifar formal, berjenjang dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Adapun bentuk, jenis, dan tingkat pendidikan Muhammadiyah itu pada hakikatnya merupakan perwujudan dan pengembangan misi Muhammadiyah khususnya dalam bidang pendidikan, yang terkait secara substansial dengan pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah sebagaimana menjadi paham agama dalam Muhammadiyah, maupun secara kesejahteraan terkait pula dengan gagasan-gagasan dasar K.H. Ahmad Dahlan dalam merintis dan membangun Pendidikan Muhammadiyah.

Pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi adalah pimpinan prodi, pimpinan fakultas, sejumlah dosen yang tergabung dalam tim penyusun dan stakeholders. Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Farmasi melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:

(20)

1. Rapat Pleno Prodi Farmasi membentuk Tim Penyusun Rencana Strategis Program Studi Farmasi. Tim ini menyusun draft visi, misi, tujuan dan sasaran yang selanjutnya hasil draft tersebut dibawa kembali ke rapat pleno Prodi Farmasi.

2. Dalam menyusun draft visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, tim juga menggali masukan dari berbagai pihak, seperti calon pengguna, dosen, mahasiswa, pakar dan stakeholders untuk melakukan jaring aspirasi dan menerima masukan tentang perkembangan pendidikan sarjana farmasi dan dunia farmasi saat ini dan di masa mendatang sehingga menghasilkan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi yang selaras dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas dan Universitas. Stakeholders yang dilibatkan adalah dari pihak calon pengguna antara lain: a) RS PKU Muhammadiyah sebagai RS mitra; b) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada sebagai fakultas Pembina; c) Apotek UMY sebagai Apotek pendidikan Prodi farmasi UMY; d) Dinas Kesehatan Propinsi DIY; e) Pimpinan Daerah Ikatan Apoteker Indonesia. 3. Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi farmasi FKIK UMY didahului

dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT Analysis) dilanjutkan dengan menentukan strategi pencapaiannya.

4. Hasil musyawarah pada rapat pleno Program Studi dibahas dalam rapat senat FKIK dan disahkan oleh Dekan FKIK. Senat FKIK terdiri dari pimpinan FKIK, Pimpinan Prodi, kepala bagian dan anggota senat kehormatan.

Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaiannya yang telah ditetapkan disosialisasikan kepada semua stakeholder Farmasi FKIK UMY melalui Buku Panduan Akademik, website FKIK UMY, leaflet FKIK dan melalui rapat-rapat tingkat fakultas dan prodi baik dalam forum dosen maupun tenaga administrasi dan karyawan lainnya.

2.2 Landasan Institusional Prodi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1981 berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta No: A-1/01.E/PW/1981 tanggal 26 Maret 1981. Berdasarkan SK

(21)

Pengurus Pusat Muhammadiyah No. E/1/1996/1982, maka pengelolaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berada langsung di bawah Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peranan yang besar pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dengan beberapa program khusus meliputi Integrated

Islamic Curriculum, University Residence, Soft Skill for Students dan Practical Skill for Student.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) saat ini mempunyai 4 program studi (Prodi), yaitu Prodi Pendidikan Dokter, Prodi Ilmu Keperawatan, Prodi Pendidikan Dokter Gigi dan Prodi Farmasi. Prodi Farmasi FKIK UMY berdiri berdasarkan SK Dirjen Dikti nomor 98/D/O tanggal 9 Juli 2010.

2.2.1 Visi Prodi Farmasi

Visi Prodi Pendidikan Farmasi adalah pada tahun 2035 menjadi Program Studi Farmasi di Indonesia yang mandiri, bertata kelola baik (good governance), unggul dan menghasilkan lulusan yang kompeten, kompetitif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang kefarmasian, serta memiliki moral, etika keislaman, akhlak mulia dan berwawasan global.

2.2.2 Misi Prodi Farmasi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, Prodi Pendidikan Farmasi FKIK UMY menetapkan misi program studi yaitu:

1. Menyelenggarakan sistem pendidikan akademik berbasis bukti yang berorientasi kepada layanan kefarmasian menggunakan metode pembelajaran

Problem Based Learning yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi

sesuai Standar Kompetensi Apoteker Indonesia;

2. Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang berakhlak mulia, berwawasan, dan berkemampuan tinggi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

(22)

3. Mengembangkan ilmu kefarmasian melalui penelitian yang berkualitas dan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai keislaman;

4. Menyebarluaskan ilmu kefarmasian dengan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat;

5. Menyelenggarakan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang saling menguntungkan dengan institusi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

2.3 Tujuan Prodi Farmasi

2.3.1 Tujuan Umum Prodi Farmasi

Tujuan umum Prodi Farmasi FKIK UMY adalah menjadi Prodi Pendidikan Farmasi yang mandiri, bertata kelola baik (good governance), unggul dan menghasilkan lulusan yang kompeten, kompetitif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang kefarmasian, serta memiliki moral, etika keislaman, akhlak mulia dan berwawasan global.

2.3.2 Tujuan Khusus Prodi Farmasi

Tujuan Prodi Farmasi FKIK merupakan turunan dari misi Prodi Farmasi FKIK UMY, yaitu :

1. Menghasilkan sistem pendidikan akademik yang bermutu dan islami serta memiliki kompetensi di bidang farmasi.

2. Menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai standar kompetensi Apoteker Indonesia, berkualitas tinggi, profesional dan islami dalam pelayanan kefarmasian yang meliputi layanan klinik dan komunitas kepada masyarakat, serta memiliki kemampuan enterpreunership.

3. Menghasilkan produk penelitian yang inovatif dan aplikatif di bidang farmasi, dalam rangka mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kesejahteraan umat, bangsa dan kemanusiaan, berbasis pharmaceutical care dan nilai-nilai keislaman.

(23)

4. Menjadi pusat layanan informasi ilmu kefarmasian.

5. Menghasilkan kerjasama dan kemitraan dengan lembaga/instansi baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

2.4 Pola Pikir Prodi Farmasi

Dalam menghadapi persaingan bangsa dan kemitraan dengan bangsa lain di era globalisasi, Prodi Farmasi memerlukan peningkatan daya saing dan daya mitra. Selain itu, Prodi Farmasi memerlukan kemampuan pengelolaan akademik untuk mewujudkan catur dharma perguruan tinggi dan memiliki kebebasan mimbar akademik serta budaya akademik yang sesuai dengan pola pikir Organisasi Muhammadiyah yang modern, Islami dan berwawasan global.

PP 51 tahun 2011 menyatakan bahwa lulusan Sarjana Farmasi dan lulusan Profesi Apoteker adalah memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja kefarmasian maka prodi farmasi FKIK UMY mengusulkan pendirian Prodi Profesi Apoteker. Hal ini disasarkan akan kondisi Prodi Farmasi yang sudah terakreditasi B sehingga layak untuk mendirikan Prodi Profesi Apoteker.

2.5 Metode Peramalan Prodi Farmasi

Berdasarkan Badan akreditasi Nasional Perguruan Tinggi di Indonesia terdapat 79 prodi Farmasi di Indonesia. Dari 79 prodi tersebut, hanya 29 prodi yang mempunyai Program Profesi Apoteker. Oleh karena itu, Prodi Farmasi mengusulkan kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk membuka Prodi Profesi Apoteker guna memenuhi kriteria lulusan yang mempunyai kriteria yang diperlukan untuk persaingan pasar tenaga kerja baik untuk pasar dalam negeri atau luar negeri. Pengembangan Prodi Farmasi didasarkan pada analisis SWOT yang secara singkat ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Analisis SWOT

(24)

1. Fasilitas yang memadai di bawah fakultas FKIK (PBL, IPE, EPhE)

2. SDM yang memadai 3. Terakreditasi B

4. Islamic Revealed Knowledge 5. Summer School

1. Belum mempunyai PSPA 2. Belum mempunyai Apotik

Pendidikan

3. Jabatan fungsional yang lemah 4. Belum punya Jurnal Farmasi

Opportunity/Peluang Threat/Ancaman

1. Kebutuhan Tenaga Apoteker 2. Interest dari lulusan S1

Farmasi yang ingin

melanjutkan profesi Apoteker 3. Joint research (satu profesi

atau inter-profesi)

1. Semua Prodi Farmasi di Yogyakarta sudah terakreditasi A

2. UKAI sebagai exit exam (syarat kelulusan)

Makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum diimbangi oleh kecukupan jumlah farmasis yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendorong masih luasnya peluang kerja bagi farmasis. Program Studi Farmasi UMY merupakan salah satu dari Program Studi Farmasi di Indonesia yang mengembangkan sistem pendidikan PBL (Problem Based Learning). Keberadaan program studi ini diharapkan dapat menjawab tantangan kekurangan farmasis dan juga dapat berperan dalam meningkatkan kualitas farmasis berdasarkan kompetensi.

2.5.1. Faktor Internal

1. Kekuatan

Kekuatan Program Studi Farmasi UMY terletak pada sudah mapannya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY (FKIK UMY) sebagai induk Program Studi Farmasi, telah 10 tahun menjalankan metode pendidikan Problem Based Learning, yaitu sejak 2004. FKIK UMY yang telah berdiri sejak tahun 1993 mempunyai pengalaman yang cukup lama, serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan program studi baru. Tersedianya sarana dan prasarana yang representatif bagi proses pendidikan dan manajemen, seperti gedung perkuliahan beserta alat peraga mutakhir, laboratorium, jaringan komputer on-line, serta sumber daya manusia yang kuat dimana diharapkan dapat menjadi motor untuk berkembangnya program studi yang baru ini. Adanya Program Studi lain dibawah FKIK UMY (Pendidikan Dokter, Kedokteran Gigi, Keperawatan) memudahkan untuk melakukan integrasi keilmuan antara ilmu farmasi dengan ilmu kedokteran dan keperawatan.

(25)

Sebagai bagian dari organisasi Muhammadiyah, UMY juga telah memiliki lini jaringan yang cukup luas, baik dengan sesama Universitas Muhammadiyah, universitas negeri dan swasta yang lain, maupun rumah sakit sebagai mitra pendidikan yaitu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Asri Medical Center (AMC).

Program Studi Farmasi FKIK UMY juga memiliki keunggulan dan karakteristik tersendiri yang berbeda dari program studi Farmasi lainnya. Adapun keunggulan dan karakteristik yang dimiliki oleh program studi Farmasi FKIK UMY antara lain:

a) Pendidikan akademik yang mengacu pada Kurilkulum Perguruan Tinggi dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning.

Salah satu penerapan Kurilkulum Perguruan Tinggi tersebut adalah dengan menggunakan metode Problem Based Learning yang bersifat Student

Center. Problem Based Learning (PBL) adalah belajar berdasar masalah.

Sebelum pembelajar mempelajari suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi suatu masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. Dengan pemakaian PBL sebagai metode pembelajaran, maka Program Studi Farmasi FKIK UMY merupakan Program Studi Farmasi pertama di Indonesia yang menerapkan sistem pembelajaran dengan metode PBL .Dengan metode tersebut diatas diharapkan dapat menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang memenuhi kualifikasi kompetensi Nasional Sarjana Farmasi.

b) Memiliki fasilitas unggulan berupa Mini apotek, yang berada dalam Mini Hospital Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY.

Program Studi Farmasi UMY perlu didukung dengan fasilitas yang dapat meningkatkan Clinical Skills dari para mahasiswanya, salah satunya dengan penyediaan sarana Mini apotek dan mini instalasi farmasi rumah sakit serta Mini Hospital Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Ruangan Mini Hospital Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY tersebut merupakan replika miniatur dari sebuah rumah sakit yang terdiri dari ruang UGD, ruang pasien, ruang pemeriksaan pasien, dan ruang pendaftaran pasien. Di dalamnya, dibuat suatu sistem ward/bangsal untuk meningkatkan Clinical Skills dari mahasiswa Farmasi yang menerapkan konsep UDD (Unit Dose Dispensing) dalam kaitannya dengan integrasi antara Mahasiswa Farmasi dengan mahasiswa Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan. Selain mini apotek dan mini instalasi farmasi rumah sakit di

(26)

mini hospital, dirancang pula sub Instalasi Farmasi terpisah dari mini hospital yang meliputi ruang peracikan, ruang konseling, ruang display obat, CSSD, dan Sistem Informasi Manjemen (SIM). Dengan adanya keberadaan mini apotek dan mini instalasi farmasi rumah sakit dan sub instalasi farmasi tersebut, maka Program Studi Farmasi FKIK UMY merupakan satu-satunya dan termasuk Program Studi Farmasi pertama di Indonesia yang mempunyai fasilitas mini apotek di dalam mini hospital FKIK UMY, di dalam ruang lingkup akademiknya.

c) Integrated Islamic Curriculum.

Dalam rangka mewujudkan misi UMY sebagai universitas yang unggul dan Islami, Program Studi Farmasi UMY berusaha menselaraskan dengan misi UMY, yaitu mengintegrasikan dasar-dasar pengetahuan keislaman dalam kurikulum pendidikannya. Setiap mahasiswa akan mendapatkan kuliah dasar agama Islam dan akhlaq islam. Selain itu juga terdapat integrasi antara ilmu-ilmu farmasi dasar maupun terapan dengan Farmasi Islam (Islamic Revealed Knowledge) pada kegiatan di masing-masing blok. Materi dan bahan kajian Islamiic Revealed

Knowledge yang akan diangkat adalah, sebagai berikut : 1) Islamic Pharmacy

2) Obat dan Pengobatan menurut Islam 3) Praktek Kefarmasian Islam

4) Pengembangan Obat yang diilhami ajaran Islam

5) Kajian Halal dan Haram terhadap produk kefarmasian menurut ajaran Islam

d) Plenary Discussion Programme antar mahasiswa Program Studi Farmasi, Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Keperawatan.

Plenary Discussion Programme merupakan suatu forum yang mempertemukan

mahasiswa farmasi dengan mahasiswa pendidikan dokter, kedokteran gigi, dan ilmu keperawatan yang diharapkan dapat mendorong mahasiswa menjalin kerjasama dan saling bertukar ilmu menambah keahlian dan ilmu masing-masing, melatih keberanian mahasiswa berdiskusi dalam skala besar, dan melatih critical

thinking untuk menciptakan komunikasi yang baik antar sesama tenaga profesional

tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan klinik dan keamanan pasien ketika terjun di masyarakat nantinya. Kegiatan belajar ini berupa diskusi pleno klasikal dengan bahasa Inggris sebagai pengantarnya yang

(27)

mengambil topik salah satu problem dalam skenario yang dinilai paling menarik dan up to date ,dilaksanakan satu kali setiap semester.

e) Soft Skill Programme untuk mahasiswa Farmasi.

Soft Skill merupakan ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skill) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intra-Personal Skill) yang mampu mengembangkan kinerja secara optimal. Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada soft skill programme ini meliputi :

1) Training Kepemimpinan (Leadership) dan Emotional and Spiritual Quotient 2) Pembekalan Materi Kewirausahaan

Program tersebut akan dilakukan melalui metode perkuliahan, pelatihan maupun praktek diantaranya dalam blok inovasi sehingga diharapkan dapat membekali mahasiswa secara komprehensif tentang motivation skill,

negotiation skill, presentation skill, communication skill, relationship buildng, public speaking skill dan self marketing skill.

f) Early Pharmaceutical Exposure.

Kegiatan Early Pharmaceutical Exposure merupakan kegiatan lapangan yang dilakukan mulai tahun pertama sampai tahun keempat yang bertujuan memberikan pengalaman belajar secara nyata dan lebih awal baik di masyarakat, apotek, maupun rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan membandingkan antara kondisi di kampus dengan kondisi lapangan sebagai upaya Early Pharmaceutical Exposure (pemaparan sedini mungkin kasus-kasus klinik kepada mahasiswa), baik di rumah sakit, apotek, puskesmas, maupun di masyarakat. Materi dan topik kegiatan Early Clinical Exposure disusun berdasarkan standar kompetensi sarjana farmasi dengan melibatkan bagian klinik. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini wajib 100%. Penilaian hadir belajar didasarkan atas keaktifan mahasiswa di lapangan dengan menggunakan daftar isian dan hasil refleksi kasus mahasiswa terhadap suatu kasus menarik yang terjadi baik di apotek, puskesmas, rumah sakit, maupun di masyarakat.

(28)

Kelemahan yang dihadapi oleh program studi ini salah satunya adalah masih terakreditasi B yang apabila dibandingkan dengan Prodi Farmasi yang lain di Yogyakarta sudah banyak yang terakreditasin A. Sehingga perlu ditingkatkan mutunya baik dari sumberdaya manusianya dengan meningkatkan jumlah dosen yang mempunyai jabatan akademik, yang mempunyai setifikasi dosen . Selain itu juga meningkatkan jumlah penilitian yang terpublikasi di jurnal internasional yang mampu mengangkat nama prodi ataupun universitas ke tingkat internasionl. Meningakatakan jumlah pengabdian masyarakat yang merupakan hasil inovasi dari prodi farmasi UMY. Dan tidak ketinggalan pula untuk tetap meningkatkan nilai keislaman kepada seluruh civitas akademika untuk tetap islami dalam segala aspeknya. Upaya-upaya tersebut tentunya akan sangat mendukung akan keberhasilan lulusan Prodi Farmasi.

2.5.2. Faktor Eksternal

1. Peluang

Besarnya animo masyarakat, terhadap lembaga perguruan tinggi yang memiliki ciri khas, yakni lembaga yang dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan aspek Islami merupakan peluang bagi Program Studi Farmasi UMY untuk berkembang. Dari hasil proyeksi peminat terhadap Perguruan Tinggi Farmasi, terlihat bahwa Program Studi Farmasi mempunyai jumlah peminat yang cukup besar. Banyaknya peminat terhadap Program Studi Farmasi UMY akan membantu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) agar mencapai target 25% pada tahun 2020.

Program Studi Farmasi UMY mempunyai peluang yang besar untuk berkembang terutama karena masih luasnya lapangan kerja bagi farmasis baik di sarana kesehatan, komunitas, industri, maupun instansi pemerintah dan swasta. Hal inilah yang menjadi harapan cerah bagi Fakultas Farmasi UMY untuk mencetak farmasis berkualitas dan bisa bersaing dengan lulusan dari Universitas lain.

2. Tantangan

Tantangan yang dihadapi oleh Program Studi Farmasi UMY adalah telah banyaknya Program Studi Farmasi khususnya di Pulau Jawa. Hal ini membuat Program Studi Farmasi UMY lebih tertantang dalam mengembangkan program studi Farmasi yang kompetitif, unggul, dan inovatif untuk mengimbangi Program Studi Farmasi di Universitas

(29)

lain dan untuk menciptakan output farmasis yang handal dan bermutu berdasarkan kompetensi farmasis.

Berdasarkan analisis SWOT tersebut, ada beberapa analisis lapangan yang dapat digunakan untuk menyusun strategi :

a. Menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan.

1) Sistem pembelajaran dengan PBL (Problem Based Learning) harus dipersiapkan dengan matang dan dikembangkan agar dapat bersaing dengan Program Studi Farmasi di Universitas lain terutama dalam metode pembelajaran yang lebih inovatif.

2) Jalinan kerjasama UMY dengan universitas lain dan sarana kesehatan seperti RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Asri Medical Center (AMC) sebagai RS Pendidikan (teaching hospital) harus tetap dijaga untuk membantu Program Studi Farmasi UMY dalam mendidik mahasiswa yang berkualitas dengan merekrut dosen tidak tetap terutama dalam hal yang berkaitan langsung dengan pelayanan pasien.

b. Mengerahkan peluang untuk mengoptimalkan kekuatan.

Program Studi Farmasi UMY merupakan program studi yang akan mendukung perubahan paradigma dari drug oriented menjadi patient oriented. Hal ini juga didukung tenaga kesehatan lainnya karena Program studi farmasi UMY berada di bawah payung FKIK UMY sehingga memungkinkan adanya kerjasama interprofesional sejak dini.

c. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan.

1) Minimnya pengalaman sumber daya manusia yang dimiliki dapat diatasi dengan melakukan kerjasama atau MoU ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan praktisi dari rumah sakit pendidikan.

2) Belum terujinya program studi Farmasi UMY yang mempunyai sistem pembelajaran PBL ini dapat diatasi dengan membekali mahasiswa dengan kemampuan enterpreunership.

d. Meminimalkan tantangan dari luar dan kelemahan yang dimiliki.

1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan secara mandiri dengan cara mengikutsertakan staf akademik dalam pelatihan maupun pendidikan studi lanjut oleh Program Studi Farmasi UMY melalui beasiswa baik dari Dalam dan Luar Negeri.

(30)

2) Evaluasi dan perbaikan program harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari Program Studi Farmasi UMY melalui program penjaminan mutu. 3) Bekerjasama dengan Medical Education Unit FKIK UMY untuk membantu

menyusun kurikulum PBL dan juga melakukan studi banding ke universitas lain yang memiliki Program Studi Farmasi ataupun yang menggunakan sistem pembelajaran Problem Based Learning.

2.5.3. Matriks Analisis SWOT

Analisis SWOT Prodi Farmasi FKIK UMY secara keseluruhan tertuang dalam matriks berikut ini.

Tabel 2.2. Matriks Peta Kekuatan Prodi Farmasi STRENGTH/KEKUATAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

1

Visi, misi, dan tujuan mampu menjadi panduan terhadap semua kebijakan dan keputusan dibawahnya

2% 4 0.08

2 Adanya Pembagian Job Description yang

jelas untuk setiap staf 2% 4 0.08

2

Setiap aktivitas pekerjaan dilaksanakan berdasarkan mekanisme atau prosedur standar (SOP)

2% 2 0.04

2 Layanan Legalisasi Transkrip dan Ijazah

cepat (maksimal 1 x 24 Jam) 2% 2 0.04

2

Stuktur organisasi cukup sederhana, jelas, berbasis fungsi, efektif, dan efisien lengkap pembagian wewenang, dan tanggung jawab serta uraian tugas masing-masing unit

3% 3 0.09

2

Berada pada lokasi strategis dan mudah diakses karena berdekatan dengan pusat

kota Yogyakarta 1% 3 0.03

STRENGTH/KEKUATAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

3 Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

lulusan > 3, 0 3% 4 0.12

3 Rerata kehadiran mahasiswa pada

(31)

3 Lebih dari 80% mahasiswa

menyelesaikan tugas akhir tepat waktu 3% 3 0.09 3 Tersedia organisasi kemahasiswaan yang

aktif 3% 3 0.09

3 Serapan Alumni cukup tinggi (terbukti

dengan masa tunggu pendek) 3% 3 0.09

3 Jumlah mahasiswa baru yang mendaftar

dari tahun k etahun meningkat 4% 4 0.16 3

Berkomitmen tinggi untuk peningkatan kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi

3% 2 0.06

4 Rerata kehadiran dosen lebih dari 95% 4% 4 0.16 4

Sistem rekruitmen pegawai dilakukan secara terbuka dan melalui beberapa seleksi ketat

2% 3 0.06

4

Sebagian besar dosen dan karyawan masih berusia muda dan memiliki semangat tinggi

2% 4 0.08

4

Sebagian besar dosen memiliki

pendidikan yang relevan dengan Program Studi

3% 3 0.09

4 Latar belakang pendidikan staf Karyawan

yang sesuain dengan jenis pekerjaan 3% 3 0.09 5

Tersedianya rencana pembelajaran program Prodi setiap semesternya tepat waktu

2% 3 0.06

5 Dipastikannya kesiapan Jadwal

Pelaksanaan sebelum KBM dimulai 3% 4 0.12 5 Ada Kalender Akademik dan Kepatuhan

dalam Pelaksanaannya 2% 4 0.08

5 Evaluasi pembelajaran (Ujian Blok) yang

berjalan sesuai dengan kalender akademik 2% 4 0.08

5

Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) yang diterapkan telah mengacu pada peraturan yang berlaku dan standar kompentensi apoteker

4% 4 0.16

STRENGTH/KEKUATAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

5

Pendidikan akademik dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning

4% 4 0.16

5 Struktur kurikulum yang disusun telah

(32)

5

Penyusunan kurikulum melibatkan unsur dosen maupun pengguna jasa perguruan tinggi (stakeholder internal maupun eksternal)

3% 4 0.12

5 Memiliki panduan akademik yang cukup

lengkap 3% 3 0.09

5 Sistem pembelajaran dengan penggunaan

bahasa Inggris 3% 3 0.09

5

Adanya soft skills program bagi mahasiswa serta early pharmaceutical exposure dalam sistem pembelajaran

3% 4 0.12

5 Integrasi Keislaman, dan

Kemuhammadiyahan dalam mata kuliah 3% 4 0.12 6 Dipastikannya dilakukan perencanaan

anggaran berbasis indikator kinerja unit 3% 3 0.09 6 Pengelolaan dan Pemanfaatan Saran dan

Prasarana yang telah tersedia 3% 3 0.09 6 Pengelolaan keuangan transparan dan

akuntabel 3% 4 0.12

6 Biaya kuliah yang masih dapat dijangkau

(reasonable) dan bersaing 2% 3 0.06

7 Memiliki jaringan kerjasama yang baik

dengan institusi dalam negeri 3% 3 0.09 7

Tersedianya dana reguler penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari internal cukup besar

2% 3 0.06

100% Total 3.41

Tabel 2.3. Matriks Peta Kelemahan Prodi Farmasi WEAKNESSES/ KELAMAHAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

3 Rasio jumlah dosen : mahasiswa masih

(33)

3 Memiliki jumlah mahasiswa masih

kurang dari 1000 mahasiswa 6% 3 0.18

3 Gaji pertama kerja lulusan masih rendah

(Kurang dari 2.000.000,00) 6% 2 0.12

3 Jaringan komunikasi antar Alumni belum

berjalan optimal 4% 4 0.16

3 Kurangnya kemampuan Alumni dalam

berbahasa Asing (English) 5% 3 0.15

3

Tingkat kesadaran yang rendah dari mahasiswa untuk pemanfaatan TIK sebagai sarana belajar

4% 3 0.12

4 Jumlah SDM bagian Adm. Umum dan

SDM masih rendah 6% 3 0.18

4 Banyak dosen yang belum memiliki

jabatan fungsional akademik 6% 3 0.18

4 Rendahnya Kompetensi Sumber Daya

Manusia (SDM) sesuai dengan bidangnya 5% 2 0.1 4 Kultur meneliti dan menulis di kalangan

dosen masih rendah 6% 3 0.18

4 Kemampuan bahasa asing (english) dosen

rendah 6% 3 0.18

4 Pengalaman kerja tenaga pengajar (dosen

tetap) masih minimal 6% 4 0.24

4 Kurangnya kompetensi kerja tenaga non

akademik dalam bidang kerjanya 4% 3 0.12 4 Kurangnya tenaga pengajar (dosen tetap)

yang ahli di bidangnya (S3) 6% 2 0.12

5

Kepatuhan dalam pelaksanaan

pembelajaran (Materi Mata Kuliah) sesuai dengan jadwal/ timeline rendah

3% 3 0.09

5 Presensi mahasiswa masih manual 2% 4 0.08 6 Belum tersedia sarana dan prasarana

laboratorium yang memadai 7% 3 0.21

6 Sumber dana sebagian besar

mengandalkan dari mahasiswa 3% 3 0.09

7 Belum ada karya akademik yang

dipublikasikan dan mendapatkan HAKI 6% 3 0.18 WEAKNESSES/ KELAMAHAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

7 Kerjasama dengan pihak luar negeri

masih kurang 5% 3 0.15

(34)

Tabel 2.4. Matriks Peta Peluang Prodi Farmasi OPPORTUNITIES/PELUANG

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

2 Jaringan Organisasi Muhammadiyah yang

kuat 2% 4 0.08

3 Tersedia banyak peluang pendanaan

kegiatan kemahasiswaan dari DIKTI 2% 4 0.08 4 Untuk mendapatkan jabatan fungsional

akademik cukup terbuka 3% 3 0.09

4

Tersedianya tawaran untuk mengikuti pelatihan, penataran, seminar dari lembaga perguruan tinggi

4% 4 0.16

4 Semakin banyaknya tenaga terampil di

bidang sistem informasi 2% 3 0.06

4 Kesempatan beasiswa pelajar bagi Dosen

ke Dalam dan Luar Negeri terbuka luas 5% 4 0.2

4 Adanya Sertifikasi Dosen 5% 2 0.1

5

Adanya otonomi perguruan tinggi yang memberikan kebebasan penuh untuk menyusun kurikulum sesuai ciri khas perguruan tinggi masing-masing

2% 4 0.08

5 Adanya kebebasan untuk meninjau ulang

kurikulum 3% 4 0.12

Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan sistem, metoda, dan media pembelajaran

2% 4 0.08

5 Terbukanya kesempatan untuk

mengembangkan wawasan keilmuan 2% 3 0.06 5 Adanya kebebasan akademik yang

diberikan kepada dosen dan mahasiswa 5% 3 0.15 6 Tersedia cukup banyak software open

source Learning Management System 4% 2 0.08 6

Tersedia cukup banyak content

pembelajaran yang dapat diakses memalui

internet 5% 3 0.15

OPPORTUNITIES/PELUANG

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

6 Peluang untuk mendapatkan dana dari luar

cukup terbuka, hibah, kerjasama 5% 3 0.15

(35)

6 Semakin murahnya harga-harga peralatan

TIK sebagai pendukung pembelajaran 3% 2 0.06 7

Tersedia banyak lembaga eksternal yang dapat diajak kerjasama untuk penjamin mutu pendidikan

5% 3 0.15

7

Peluang untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat cukup besar, karena ada dukungan dana dari DIKTI, Kopertis Wilayah V, Pemda DIY

5% 3 0.15

7 Peluang untuk melakukan kerjasama

dengan lembaga lain terbuka 5% 3 0.15

7 Adanya dukungan dari institusi

Pemerintah maupun swasta 5% 4 0.2

7 Terbukanya pasar kerja luar negeri 3% 3 0.09 7 Tersedia banyak lembaga penyelenggara

pelatihan 3% 4 0.12

7 Banyaknya kesempatan untuk menjalin

kerjasama secara global 4% 3 0.12

7

Jalinan kerjasama dan kemitraan untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terbuka luas

5% 4 0.20

7 Kesempatan untuk menjamin kerjasama

pihak dalam dan luar negeri terbuka luas 5% 3 0.15 7

Berlakunya kesepakatan masyarakat ekonomi ASEAN dimulai pada tahun 2016

3% 3 0.09

Total 100% Total 3.21

Tabel 2.5. Matriks Peta Ancaman Prodi Farmasi THREAT/ ANCAMAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

2 Tuntutan kecepatan pelayanan semakin

meningkat 4% 2 0.08

2 Bermunculan daerah lain yang juga

mencanangkan sebagai kota pelajar 5% 3 0.15 THREAT/ ANCAMAN

Standard Aspek Bobot Nilai Hasil

2

Lemahnya penerapan peraturan pemerintah setempat yang mengatur tentang kost mahasiswa

(36)

2

Munculnya perguruan tinggi baru/program studi baru yang sejenis sebagi akibat adanya otonomi daerah/otonomi kampus

6% 3 0.18

2 Tuntutan stakehorders makin meningkat 5% 3 0.15 3 Tuntutan terhadap kemampuan Berbahasa

Inggris, Arab, dan budaya tinggi 6% 4 0.24 3 Penerimaan PNS mensyaratkan Akreditasi

B dan IPK minimal 3,0 6% 4 0.24

3 Adanya tuntutan Uji Kompetensi untuk

mendapatkan surat ijin profesi 6% 4 0.24 3 Tingkat persaingan lulusan semakin berat 5% 3 0.15 3 Pengaruh budaya seks bebas/

prnografi/pornoaksi 6% 2 0.12

3 Pengaruh penyebaran narkoba/HIV/AIDS 6% 2 0.12 4 Tuntutan terhadap sertifikasi keahlian

SDM 5% 3 0.15

4 Ketersediaan tenaga dosen yang

kompeten/profesional yang masih rendah 4% 3 0.12 6 Tingginya kecepatan perkembangan TI

diluar 4% 3 0.12

6 Tuntutan terhadap fasilitas lab yang

modern 4% 4 0.16

6 Kebijakan Pemerintah tentang Standar

Gaji yang selalu naik 6% 3 0.18

6 Inflasi berpengaruh pada kenaikan harga

kebutuhan saran dan fasilitas pendidikan 4% 2 0.08 6 Harga alat lab yang modern dan canggih

masih relatif mahal 4% 3 0.12

7

Munculnya persepsi masyarakat tentang mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi

4% 2 0.08

7

Tuntutan masyarakat terhadap aplikasi hasil penelitian dan pengabdian

masyarakat di idang kesehatan semakin tinggi

5% 2 0.1

100% Total 2.93

2.6 Faktor Lingkungan Prodi Farmasi

Prodi Farmasi merupakan salah satu prodi di bawah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sehingga suasana akademik yang dibangun sangat mendukung adanya kolaborasi antar profesi

(37)

kesehatan yang harmonis. Selain itu, fasilitas pembelajaran seperti rumah sakit jejaring dan pusat layanan kesehatan sebagai tempat praktik mahasiswa juga tersedia dengan baik. Suasana akademik ini akan memfasilitasi mahasiwa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang berkompeten. Bekal ini akan sangat bermanfaat bagi lulusan untuk bersaing dengan lulusan dari universitas lain dalam mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat luas yang menjadi salah satu visi Negara Indonesia yaitu menjadikan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

2.6.1 Prodi Farmasi dalam Merespon Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Indonesia sedang menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dampak berlakunya MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Dalam menghadapi MEA tersebut, terutama dalam bidang tenaga kerja, prodi Farmasi FKIK UMY yang merupakan salah satu lembaga yang akan menghasilkan tenaga kerja dalam bidang kefarmasian berusaha memaparkan tantangan MEA kepada mahasiswa dan masyarakat luas melalui seminar dan juga melalui materi-materi yang dimasukkan dalam bahan kuliah yang diberikan kepada mahasiswa. Pemaparan tersebut ditujukan untuk menyiapkan tenaga-tenaga kefarmasian yang berwawasan global untuk menghadapi persaingan pasar bebas dunia.

2.6.2 Perubahan Politik dan Regulasi Pendidikan Tinggi

Ketidakpastian dan perubahan politik pendidikan tinggi dan regulasinya, akan mempengaruhi perguruan tinggi swasta. Hal ini dapat diukur dengan kepemimpinan mentri yang membawahi pendidikan tinggi baik di Kementrian Pendidikan dan Kementrian Agama, kepemimpinan seorang direktur Jendral Pendidikan tinggi, perlakukan pengaturan pemerintah terhadap perguruan tinggi swasta, kemampuan pemimpin UMY untuk jejaring politik, dan lain sebagainya.

2.6.3 Kecenderungan Demografi dan Permintaan Pasar akan Kualitas Lulusan Prodi Farmasi

(38)

Makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum diimbangi oleh kecukupan jumlah farmasis yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendorong masih luasnya peluang kerja bagi Farmasis/Apoteker (Tabel 2). Program Studi Farmasi UMY merupakan salah satu dari Program Studi Farmasi di Indonesia yang menggunakan kurikulum perguruan tinggi dengan menggunakan sistem pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Keberadaan program studi ini diharapkan dapat menjawab tantangan kekurangan farmasis dan juga dapat berperan dalam meningkatkan kualitas farmasis berdasarkan kompetensi.

Tabel 2.6. Latest official projections of health worker needs: Health workers projection based on HRH ratio to population to target of life expectancy rate, years 2014, 2019 and 2025 (Human Resources for Health, 2014)

2.6.4 Kualitas Prodi Farmasi dibandingkan dengan Prodi Sejenis (Nasional dan Internasional)

Prodi Farmasi mulai beroperasi tahun 2010 dengan jumlah mahasiswa angkatan pertama sejumlah 50 orang. Saat berdiri, Prodi Farmasi mendapatkan akreditasi C dari BAN-PT. Kemudian pada tahun ke 4 beroperasinya, saat

(39)

pengajuan akreditasi yang pertama, Prodi Farmasi mendapatkan akreditasi B di tahun 2014. Sejauh ini Prodi Farmasi dalam proses belajar mengajarnya menggunakan system PBL berbasis KPT yang merupakan satu-satunya Prodi Farmasi yang menggunakan sistem tersebut secara menyeluruh. Selain itu, Prodi ini memiliki program integrasi unggulan berupa program Interprofesional Education untuk melatih skill komunikasi antar profesi kesehatan yang sangat diperlukan dalam penanganan kasus-kasus pasien. Hasil pembelajaran bagi mahasiswa bisa dilihat dari prestasi mahasiswa yang menjadi juara di tingkat nasional. Apabila dilihat dari alumninya, Prodi Farmasi menghasilkan lulusan yang bisa bersaing dengan Prodi Farmasi lain baik negeri ataupun swasta. Hal tesebut dapat dilihat dari alumni Prodi Farmasi yang bisa melanjutkan ke Prodi Profesi Apoteker di Universitas lain seperti Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Padjajaran, Universitas Islam Indonesia, Universitas Indonesia dan Universitas Setya Budi. Selain itu semua, para tenaga pendidiknya juga mempunyai prestasi yang cukup memuaskan seperti menjadi the best presenter dalam ajang konferensi ilmiah internasional. Prestasi para pendidik di Prodi Farmasi didukung oleh suasana akademik dan penelitian yang sangat kondusif seperti diterimanya hibah penelitian dari DIKTI dan Universitas dalam upaya pengembangan penelitian-penelitian bidang kefarmasian.

Berbagai peningkatan terus diupayakan dengan berpedoman pada standar kompetensi perguruan tinggi. Berdasarkan perhitungan matriks analisis SWOT, secara singkat dapat digambarkan pada table berikut.

Tabel 2.7. Peta Hasil Analisis SWOT

KOMPONEN SASARAN 2021 Pelembagaan Penyusunan, Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Strategis Prodi

 Memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang sangat Jelas dan Sangat Realitik

(40)

(Standard 1)  Sosialialisasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran bisa sampai kepada para alumni dan

pengguna jasa diluar negeri Tatapamong,

kepemimpian, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu (Standard 2)

 Telah berjalan struktur dan sistem organisasi yang sehat, dinamis, dan tanggap perubahan.  Sistem administrasi akademik, dan keuangan

telah bersertifikat ISO

 Sistem administrasi mutu internal telah berjalan dengan efektif.

 Terwujudnya sistem database yang lengkap dan selalu di mutakhirkan

 Terwujudnya kepemimpinan organisasi, operasional dan publik yang baik di FTUB Mahasiswa dan Lulusan

(Standard 3)

 Prosentasi jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi nasional

(SNMPTN) semakin meningkat untuk setiap tahunnya

 Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur non- SNMPTN didasarkan atas prestasi akademik semasa studi di tingkat pendidikan menengah, bukan semata-mata dari aspek kemampuan ekonomi.

 Fasilitas yang disediakan untuk kegiatan soft skill dan hard skill bagi bimbingan konseling, kesehatan bagi mahasiswa

 Meningkatnya jumlah penerima beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu untuk setiap tahunnya.

 Terpenuhinya proses pembelajaran yang berbasis pada kompetensi secar konsisten dan konsekuen.

 Ketersediaan sistem data base yang berbasis pada knowledge management dan ICT, serta pengelolaan yang profesional sehingga terwujud jaringan komunikasi yang efektif dan efisien antara FT, alumni, dan

stakeholder lainnya

 Terjalin berbagai kerjasama dengan alumni dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi

KOMPONEN SASARAN 2021

Sumber Daya Manusia (Standard 4)

 Memiliki SDM dosen yang mempunyai kinerji baik, berdedikasi tinggi dan loyal kepada institusinya

(41)

 Memiliki SDM Tenaga Kependidikan yang berkemampuan dan berketrampilan tinggi dan loyal kepada institusinya

Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik (Standard 5)

 Memiliki kurikulum berbasis kompetensi yang menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi

 Memiliki perangkat pembelajaran yang efisien dan efektif

 Terciptanya suasana akademik yang kondusif  Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan

yang optimal

 Peningkatan perolehan paten, publikasi ilmiah dan tulisan berbentuk buku

 Adanya buku ajar untuk sebagian besar mata kuliah yang ada

Pembiyaan, Sarana, dan prasarana, serta system informasi (Standard 6)

 Program studi memiliki perencanaan alokasi dan pengelolaan dana sesuai dengan

proporsionalitas pendapatan anggaran masing-masing

 Dana operasional bagi kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat yang sesuai standar

 Tersedianya fasilitas, ruang, sarana dan prasarana untuk kegiatan pendidikan,

penelitian, pengabdian pada masyarakat yang sesuai standar.

 Meningkatnya prestasi mahasiswa

 Meningkatnya jumlah dan kualitas prasarana yang dalam proses pembelajaran (termasuk bahan keputasan, sarana pembelajaran) dan penelitian sesuai dengan ketetapan berbagai standar

 Meningkatnya jumlah dan kualitas prasarana sarana dan prasarana laboratorium baik untuk tujuan pembelajaran maupun untuk tujuan penelitian sesuai dengan RIP

 Meningkatanya jumlah dan kualitas prasarana sarana dan prasarana laboratorium baik untuk tujuan pembelajaran maupun untuk tujuan penelitian sesuai dengan ketetapan sebagai standar

 Bertambahnya dan operasional untuk perawatan sarana dan prasarana pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

(42)

 Makin meningkatnya sistem informasi, fasilitas e-learning guna keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Penelitian dan

Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama (Standard 7)

 Menghasilkan produktivitas dan mutu yang tinggi hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat,dan kerjsama, dan keterlibatan mahasiswa dalamkegiatan tersebut

 Menghasilkan kegiatan pelayanan/

pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian dan pemanfaatan jasa/ produk kepakaran)

 Menghasilakn jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi

BAB 3

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PENCAPAIAN KINERJA 2016-2021

(43)

3.1. Standar 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi Pencapaian Prodi Farmasi

3.1.1. Visi

Visi Prodi Pendidikan Farmasi adalah pada tahun 2035 menjadi Program Studi Farmasi di Indonesia yang mandiri, bertata kelola baik (good governance), unggul dan menghasilkan lulusan yang kompeten, kompetitif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang kefarmasian, serta memiliki moral, etika keislaman, akhlak mulia dan berwawasan global

.

3.1.2. Misi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, Prodi Pendidikan Farmasi FKIK UMY menetapkan misi program studi yaitu :

1. Menyelenggarakan sistem pendidikan akademik berbasis bukti yang berorientasi kepada layanan kefarmasian menggunakan metode pembelajaran

Problem Based Learning yang mengacu pada Kurilkulum Berbasis

Kompetensi sesuai Stadar Kompetensi Apoteker Indonesia.

2. Menyiapkan Sarjana Farmasi yang mempunyai kemampuan, ketrampilan, dan daya saing di bidang layanan kefarmasian ,berjiwa enterpreuner, dan mampu menggunakan ilmu kefarmasian yang dimilikinya untuk kepentingan ummat di tingkat nasional maupun internasional;

3. Mengembangkan ilmu kefarmasian melalui penelitian yang berkualitas dan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai keislaman;

4. Menyebarluaskan ilmu kefarmasian dengan menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.

3.1.3. Tujuan

Tujuan Prodi Farmasi FKIK merupakan turunan dari misi Prodi Farmasi FKIK UMY, yaitu:

(44)

1. Menghasilkan sistem pendidikan akademik yang bermutu dan islami serta memiliki kompetensi di bidang farmasi

2. Menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai standar kompetensi Apoteker Indonesia, berkualitas tinggi, profesional dan islami dalam pelayanan kefarmasian yang meliputi layanan klinik dan komunitas kepada masyarakat, serta memiliki kemampuan enterpreunership.

3. Menghasilkan produk penelitian yang inovatif dan aplikatif di bidang farmasi, dalam rangka mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kesejahteraan umat, bangsa dan kemanusiaan,berbasis pharmaceutical care dan nilai-nilai keislaman.

4. Menjadi pusat layanan informasi ilmu kefarmasian

3.1.4. Sasaran dan Strategi Pencapaian

1. Menghasilkan sistem pendidikan akademik yang bermutu dan islami serta memiliki kompetensi di bidang farmasi.

a. Terwujudnya kurikulum pembelajaran yang berbasis kompetensi dan berbasis bukti (evidence based) dengan pendekatan PBL dan Student

Oriented.

1) Program pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan bukti dengan pendekatan PBL dan student oriented.

2) Program monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum 3) Program penerapan EBM dalam sistem pembelajaran. 4) Program integrasi dan implementasi konsep leadership dan

manajerial dalam kurikulum

b. Terwujudnya kurikulum yang terwarnai nilai-nilai islami Peningkatan integrasi nilai-nilai Islam dalam proses

pembelajaran

c. Terwujudnya pembelajaran terintegrasi dengan profesi lain (Inter

Profesional Education)

Program IPE padatahapAkademikKlinik d. Terlaksananya Blok elektivsesuai kebutuhan pasar.

Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Prodi Farmasi FKIK UMY
Tabel 2.2. Matriks Peta Kekuatan Prodi Farmasi  STRENGTH/KEKUATAN
Tabel 2.3. Matriks Peta Kelemahan Prodi Farmasi  WEAKNESSES/ KELAMAHAN
Tabel 2.5. Matriks Peta Ancaman Prodi Farmasi  THREAT/ ANCAMAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis melakukan analisa produk yang lebih banyak diproduksi dalam perusahaan tersebut dengan menggunakan klasifikasi ABC, kemudian melakukan peramalan terhadap data hisotri

Proses pendaftaran melalui telepon genggam, dimana pelanggan akan memasukkan data yang diperlukan agar dapat melakukan transaksi pemesanan tiket.. Aplikasi pada pihak

Dari uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan oleh yayasan rumah yatim arrohman yang berada di kemang utara

Bila terjadi error pada transmisi, suatu negative acknowledgment (nak) dipakai untuk mengindikasikan bahwa suatu sistem tidak siap menerima, atau data yang

Suatu studi autopsi yang dilakukan pada 402 subjek efusi pleura di negara maju mendapatkan penyebab efusi terbesar adalah gagal jantung kongestif sebesar 72%, sebagian

Respirasi tanah merupakan indikator penting pada suatu ekosistem, meliputi seluruh aktivitas mikroorganisme yang berkenan dengan proses metabolisme di dalam tanah, dekomposisi

Data diperoleh dari pemeriksaan kebugaran jasmani dengan metode Harvard step test kepada pasien sehingga didapatkan gambaran frekuensi kebugaran jasmani pasien TB

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian hubungan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang diharapkan pihak perusahaan dapat lebih