• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA HUKUM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I

TAHUN 2014/2015

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

Muh_Nur_Jamal

D070AF70

081223956738

16jamal

muh.jamal08

muh.nurjamaluddin UNIVERSITY

KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG

(2)

Silakan follow ya

   muh.jamal85@yahoo.com muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id muh.jamal1608@gmail.com SAAT INI ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

(3)

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

(4)

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261 UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2014/2015

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA HUKUM

HARI, TANGGAL : KAMIS, 08 JANUARI 2015 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H-I/I

WAKTU : 90 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : OPEN BOOK

Soal:

1. Sebagai mahasiswa saudara dituntut untuk dapat menyusun karya tulis ilmiah. Untuk itu coba saudara jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan karya ilmiah berikut:

a. Ciri-ciri dan syarat-syarat karya ilmiah Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menanyakan penjelasan tentang

ciri-ciri/syarat-syarat karya ilmiah.

Jawaban:

Adapun ciri-ciri karya ilmiah, yaitu: 1) Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya teridiri atas bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri atas beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

(5)

2) Komponen dan Subtansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya. Namun semua karya ilmiah mengandung sebuah pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat jurnal dalam jurnal mempersyaratkatkan adanya abstrak.

3) Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan meggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4) Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Selanjutnya syarat-syarat karya ilmiah, yaitu:

1) Isi

Dari sisi isi, karya ilmiah harus memiliki fokus masalah yang yang jelas, harus adanya penjelasan latar belakang dan pembatasan masalah serta dibahas pula manfaat dan tujuan dari karya ilmiah tersebut.

2) Permasalahan

Dalam mengkaji masalah, suatu karya ilmiah harus didasari landasan teoritis keilmuan yang mantap dan jelas.

3) Menjawab Permasalahan

Dalam menjawab masalah, karya ilmiah selalu menekankan pentingnya penggunaan yang tepat dan bukti atau data empiris yang mendukung untuk menjawab masalah yang dikaji. 4) Penyajian

Dari sisi penyajian, karya ilmiah disajikan secara sistematis dan logis yang berdasarkan teoritis.

5) Kaidah

Dari sisi kaidah penggunaan bahasa, karya ilmiah menggunakan ragam bahasa baku, baik dalam struktur maupun dalam diksi.

(6)

b. Sistematika karya ilmiah Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menanyakan penjelasan tentang

sistematika karya ilmiah.

Jawaban:

Sistematika dalam sebuah karya ilmiah adalah sebagai berikut: 1) Halaman Judul

Dalam bagian ini, halaman judul menyajikan logo lembaga pendidikan, judul, nama penulis, tujuan karya ilmiah, nama instansi, kota, bulan, dan tahun. Kemudian halaman berikutnya menyajikan lembar pengesahan dan abstrak. Abstrak menyajikan uraian singkat karya tulis yang meliputi sebuah latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan, hasil, dan saran yang direkomendasikan.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar adalah halaman yang berisi ucapan-ucapan dari penulis atas selesainya penulisan karya tulis ilmiah tersebut, baik tentang ucapan rasa syukur, ucapan rasa terima kasih, tujuan dan manfaat penulisan serta kritik dan saran yang membangun.

3) Daftar Isi

Daftar isi adalah halaman yang menjadi penunjuk isi pokok dalam sebuah karya ilmiah yang menunjukan letak-letak bagian karya ilmiah.

4) Daftar Lain

Daftar lain dilampirkan jika ada tabel, grafik, gambar, dan lain-lain di dalam karya ilmiah. 5) Bab I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian yang terdiri atas sebuah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

6) Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kerangka konseptual berisi batasan atau konsep sebuah teori yang mendukung penulisan karya ilmiah. Teori pada bagian ini dapat diperoleh dari jurnal penelitian, buku, atau sumber-sumber lainnya.

(7)

7) Bab III Metode Penulisan

Metode penulisan menyajikan langkah-langkah atau prosedur yang benar dan digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang menguraikan secara cermat atau metode pengumpulan informasi dan atau data penarikan kesimpulan, serta merumuskan saran. Metode penulisan dapat mencakup pendekatan penulisan, sumber penulisan, sasaran penulisan, tahapan penulisan, dan lain-lain.

8) Bab IV Pembahasan

Analisis permasalahan didasarkan pada data atau informasi, serta dikaitkan dengan telaah pustaka untuk mengahasilkan alternatif pemecahan masalah atau gagasan kreatif.

9) Bab V Penutup

Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diambil harus konsisten dan saran yang disampaikan juga harus berupa gagasan yang berkaitan dengan isi karya tulis secara keseluruhan.

10) Dafta Pustaka

Daftar pustaka berisi referensi atau sumber acuan yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka untuk buku dimulai dengan nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempat terbitnya buku, dan nama penerbit buku tersebut.

2. Pada umumnya cara merujuk kutipan dalam penulisan karya tulis ilmiah dibagi dalam dua kategori, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Bagaimanakah cara merujuk kutipan langsung dan kutipan tidak langsung? Jelaskan!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menanyakan penjelasan tentang

cara merujuk kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Jawaban:

a. Kutipan Langsung

1) Cara merujuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, yaitu: a) Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi.

b) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi. c) Kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip.

(8)

d) Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

e) Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 s.d. 7 ketikan. Contoh:

... “Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia non-composmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).

2) Cara merujuk kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Mengutip persis seperti aslinya. Misalnya: undang-undang, anggaran dasar, dsb. Kutipan langsung yang kurang dari 40 kata atau 4 baris ditulis diantara kutip [“...”], sebagai bagian yang terpadu atau tidak terpisahkan dalam teks utama.

Contoh:

John C. Garnet mengatakan bahwa “politik internasional adalah bidang studi yang mempelajari transaksi-transaksi yang mempelajari serta hubungan-hubungan antar pemerintah”

atau

“Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan”. (Lasa HS, 2004:25)

3) Cara merujuk jika tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘...’). Contoh:

Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Ikar Nusa Bhakti bahwa “lahirnya undang-undang antiterorisme di sejumlah Negara Asia Tenggara hasil dari ‘campur tangan’ pemerintah AS”.

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. Kutipan seperti ini lazim disebut dengan parafrase.

Pada hakikatnya seorang penulis harus mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasanya sendiri agar mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung ditulis tanpa

(9)

Contoh:

Sidik (2002a:35) tidak menduga bahwa kondisi umum perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat tidak representatif sebagai sumber belajar.

Secara umum, perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta kondisinya tidak layak dijadikan sebagai sumber belajar (Sidik, 2002b:35)

3. Buatlah catatan kaki dan daftar pustaka dari sumber berikut: Judul buku : Bahasa Hukum Indonesia

Pengarang : Hilman Hadikusuma Tempat terbit : Bandung

Tahun : 1988

Penerbit : Alumni Halaman yang dikutip : 23 & 24 Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menuntut kita untuk membuat

catatan kaki dan daftar pustaka dari sumber di atas.

Jawaban:

a. Catatan Kaki

Hilman Hadikusuma, Bahasa Hukum Indonesia (Bandung: Alumni, 1988), hlm 23-24. b. Daftar Pustaka

Hadikusuma, Hilman. 1988. Bahasa Hukum Indonesia. Bandung: Alumni.

4. Ketika anda membaca buku tata karya ilmiah, di dalamnya selalu terdapat kutipan, daftar pustaka atau catatan kaki. Kenapa ketiga hal tersebut ada dalam karya ilmiah? Apakah fungsi ketiganya? Jelaskan!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menanyakan penjelasan tentang:

a. Alasan adanya kutipan, daftar pustaka atau catatan kaki dalam karya ilmiah b. Fungsi kutipan, daftar pustaka atau catatan kaki dalam karya ilmiah

(10)

Jawaban:

a. Alasan adanya kutipan, daftar pustaka atau catatan kaki dalam karya ilmiah

Adanya kutipan dalam karya ilmiah dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Kemudian daftar pustaka dalam karya ilmiah memiliki arti penting, karena dengan adanya daftar pustaka pembaca dapat melihat kembali pada sumber asli yang membuat tulisan tersebut. Selanjutnya catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

b. Fungsi kutipan, daftar pustaka atau catatan kaki dalam karya ilmiah 1) Fungsi Kutipan Dalam Karya Ilmiah

Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut: a) Menunjukkan kualitas karya ilmaih yang lebih tinggi.

b) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat. c) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.

d) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan. e) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

f) Meningkatkan estetika penulisan.

g) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

2) Fungsi Daftar Pustaka Dalam Karya Ilmiah

Daftar pustaka memiliki manfaat baik bagi penulis karya ilmiah maupun bagi pembaca karya ilmiah tersebut. Berikut adalah manfaat dari daftar pustaka dalam karya ilmiah, yaitu:

a) Bagi penulis, daftar pustaka berfungsi untuk menyatakan kebenaran ilmiah atau membuktikan benarnya informasi yang dipetik dan dituangkan dalam tulisannya. b) Fungsi yang lain adalah untuk menyatakan seberapa luas cakrawala ilmu pengetahuan

penulis tentang pokok karya tulisannya itu.

c) Bagi pembaca, daftar pustaka itu berfungsi sebagai alat uji kebenaran petikan yang dijadikan tumpuan oleh penulis karya ilmiah.

(11)

e) Dengan begitu, bagi pembaca tulisan, daftar pustaka bermanfaat untuk memperoleh keyakinan tentang benarnya isi petikan dalam tulisan, memperluas pengetahuan, serta memperkaya sudut pandang keilmuan yang berkaitan dengan topik tulisan.

3) Fungsi Catatan Kaki Dalam Karya Ilmiah

Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:

a) Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan. b) Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang

digunakan.

c) Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.

d) Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.

5. Bahasa hukum yang kita pergunakan sekarang masih banyak yang kurang sempurna baik dari segi semantik, bentuk dan komposisi kalimatnya, dikarenakan istilah-istilah tersebut berasal dari bahasa Belanda yang dibuat oleh para sarjana hukum terdahulu yang lebih menguasai tata bahasa Belanda daripada tata bahasa Indonesia.

a. Jelaskan jenis paragraf di atas berdasarkan penempatan gagasan utamanya! Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menuntut kita untuk

menentukan jenis paragraf di atas berdasarkan penempatan gagasan utamanya.

Jawaban:

Berdasarkan penempatan gagasan utamanya bahwa jenis paragraf di atas termasuk paragraf dekduktif. Penjelasannya bahwa paragraf deduktif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Kemudian paragraf deduktif juga dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum ke khusus.

(12)

b. Sebutkan jenis paragraf di atas jika dintinjau dari segi isinya! Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menuntut kita untuk

menyebutkan jenis paragraf di atas jika dintinjau dari segi isinya.

Jawaban:

Jika ditinjau dari segi isinya, paragraf di atas termasuk jenis paragraf eksposisi, tepatnya jenis paragraf eksposisi proses.

Bahasa hukum yang kita pergunakan sekarang masih banyak yang kurang sempurna baik dari

segi semantik, bentuk dan komposisi kalimatnya, dikarenakan istilah-istilah tersebut berasal

dari bahasa Belanda yang dibuat oleh para sarjana hukum terdahulu yang lebih menguasai tata bahasa Belanda daripada tata bahasa Indonesia.

Catatan: bahwa kalimat yang berwarna ungu merupakan kalimat utama dan kalimat yang berwarna merah merupakan kalimat penjelas proses dari kalimat uatama tersebut.

c. Apakah pargaraf di atas sebuah koheren dan kohesip? Jelaskan yang memperkuat pendapat saudara!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti mengetahui maksud dari pertanyaannya

secara utuh dan menyeluruh. Pertanyaan di atas menanyakan penjelasan

terhadap pargaraf di atas sebuah koheren dan kohesip atau bukan.

Jawaban:

Menurut pendapat saya bahwa paragraf di atas koheren dan kohesip, karena paragraf di atas menyampaikan alasan bahasa hukum yang kurang sempurna dan didukung oleh kalimat penjelas yang tepat dan rasional.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat obyek yang sudah dibuat tersebut memanggil overridden method pada parent class, kompiler Java akan melakukan invocation (pemanggilan) terhadap

Objek-objek yang bekerja sama membentuk suatu sistem harus saling berkomunikasi untuk menjalankan sistem tersebut. Dalam sebuah program, objek-objek berkomunikasi satu sama

Kelindan antara nilai tradisi batik Nusantara dengan perkembangan digital berbasis frak- tal dapat menjadi modal budaya yang sangat penting dan berguna dalam menghadapi

Sengaja tidak merubah warna karena ingin menonjolkan kesan alami dari produk yang dibuat, dengan menggunakan varnish transparan maka tidak akan merubah warna asli

merti dalam bahasa Jawa yang artinya memetri atau memelihara. Dengan demikian merti dusun mengandung pengertian memelihara dusun, menjaga dan melestarikan dengan

Hukum Tanah Nasional yang diatur dalam Undang-Undang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Undang-Undang No 5 tahun 1960, pada Penjelasan

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terhadap sikap ke arah penggunaan.Berdasarkanhasil perhitungan pada tabel

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis, para pengembang (developer) biasanya lebih suka membuat produk games dan menjual putus