• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW PROGRAM KKBPK TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVIEW PROGRAM KKBPK TAHUN 2017"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PROVINSI SUMATERA BARAT

2017

REVIEW

PROGRAM KKBPK

TAHUN 2017

(2)
(3)

MATERI

EVALUASI

PROGRAM

KKBPK

SEMESTER I

TAHUN 2017

Perwakilan BKKBN

Provinsi Sumatera Barat

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai amanat Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.

Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu: 1) penduduk tidak hanya diperlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan. Paradigma penduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan, 2) ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal ini menyangkut “pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas”.

Sesuai dengan arah pembangunan Pemerintahan periode 2015 - 2019, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L) yang diberi mandat untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita), terutama pada Agenda Prioritas nomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana”. Kemudian di dalam Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 (Dimensi Pembangunan), BKKBN berada pada Dimensi Pembangunan Manusia, yang didalamnya berperan serta

(5)

Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN bertanggung jawab untuk meningkatkan peran keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.

Selanjutnya, terkait dengan integrasi penduduk dengan pembangunan diperlukan penguatan kebijakan dalam pembangunan berwawasan kependudukan. Secara garis besar, pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan, penduduk harus dijadikan subyek dan obyek dalam pembangunan, dimana pembangunan dilaksanakan oleh penduduk dan untuk penduduk. Pembangunan berwawasan kependudukan merupakan pembangunan dari sisi peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan, maka BKKBN turut memperkuat pelaksanaan pembangunan kependudukan dengan upaya pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk dan mengarahkan persebaran penduduk. Pembangunan kependudukan juga merupakan upaya untuk mewujudkan keserasian kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dilakukan melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera, serta diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah, struktur, komposisi dan persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Perjalanan pergeseran distribusi umur penduduk dan penurunan rasio ketergantungan penduduk muda (youth dependency ratio) di Indonesia membentuk keadaan ideal yang menghasilkan potensi terjadinya bonus demografi,

(6)

di mana jumlah penduduk usia kerja hampir dua kali dibandingkan dengan jumlah penduduk di bawah 15 tahun. Rasio ketergantungan penduduk Indonesia telah menurun dari 54/100 pada tahun 2000 menjadi 51/100 pada tahun 2011 dan turun menjadi 50/100 tahun 2012. Kondisi ini akan menurun terus mencapai angka terendah pada tahun 2020 sampai 2030, di mana angkanya berkisar 44 per 100, dengan catatan pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Bonus demografi, jika dimanfaatkan akan menghasilkan jendela peluang atau window of opportunity untuk memicu pertumbuhan ekonomi termasuk peningkatan ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa. Pada saat bersamaan akan menghasilkan kualitas penduduk usia produktif yang tinggi sehingga menjadi modal pembangunan bangsa dengan karakter keuletan dan ketangguhan sebagai unsur utama dalam mewujudkan ketahanan nasional guna mengantisipasi berbagai ancaman baik dari luar maupun dari dalam.

Berdasarkan uraian di atas diperlukan kebijakan, strategi, dan upaya yang optimal dalam pemanfaatan peluang bonus demografi tersebut melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama melalui upaya pencapaian target/sasararan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk (LPP), angka kelahiran total (TFR), meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR), menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), menurunnya Angka kelahiran pada remaja usia 15-19

tahun (ASFR 15 – 19 tahun), serta menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan

dari WUS (15-49 tahun).

Beberapa isu strategis dan permasalahan pengendalian kuantitas penduduk, sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015 - 2019 Buku II (Bab II – Bidang Sosial budaya) yang harus mendapat perhatian khusus adalah:

1. Angka prevalensi dari penggunaan kontrasepsi (CPR) tahun 2016 sebesar 63,71 %, berarti terjadinya peningkatan sebesar 10,61 point dari target

(7)

penggunaan alat Kontrasepsi sebesar 53,1. Pencapaian Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi mengalami penerunan dibandingan dengan pencapaian tahun 2015, yang disebabkan antara lain karena terjadinya kekosongan alat kontrasepsi dalam waktu yang cukup lama.

2. Pada akhir tahun 2016 kebutuhan ber KB yang tidak terlayani atau unmet need adalah sebesar 18,35 % dengan target 11,1 % capaian kinerja sebesar 65,3 %, angka ini menunjukan belum bisa tercapainya penurunan unmet need sebesar 11,1. Terjadinya kenaikan persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet Need) pada akhir tahun 2016, disebabkan karena berbagai hal, diantaranya adalah alat kontrasepsi yang tidak tersedia dalam beberapa bulan pada tahun 2016, seperti IUD, Implant dan suntik.

3. Pencapaian persentase peserta KB Baru MKJP Tahun 2016 adalah 23,03 ( 116,90 %) dari 19,7 % target yang telah ditetapkan dalam KKP. Terjadi kenaikan sebanyak 37 % bila dibandingkan dengan tahun 2015.

4. Realisasi pencapaian persentase peserta KB Aktif MKJP Tahun 2016 sebesar 30,06 (130,13 %) dari target yang diberikan sebesar 23,1%, berarti ada peningkatan sebesar 7,05%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 persentase peserta KB aktif MKJP juga mengalami peningkatan sebesar 2,96%.

5. Jumlah Peserta KB Baru yang dicapai pada Tahun 2016 adalah sebanyak 145,279 akseptor atau 94,90 % dari target yang sudah ditetapkan sebanyak 153.090 akseptor. Hal ini menunjukan bahwa adanya penurunan pencapaian jumlah peserta KB Baru sebanyak 7.811 akseptor dari jumlah yang sudah ditargetkan.

6. Persentase kesertaan KB Pria Aktif (MOP + Kondom) pada tahun 2016 adalah sebanyak 5,59% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 4,8 %. Kalau dibandingkan dengan pencapaian persentase Kesertaan KB Pria Aktif Tahun 2015 sebesar 5,33 %, berarti terjadi peningkatan sebesar 0,26 %.

7. Persentase sasaran yang mendapatkan promosi dan konselling kesehatan reproduksi tahun 2016 sebesar 10% , kalau dilihat dari hasil capaian sudah mencapai 100%.

(8)

8. Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap isu kependudukan pada tahun 2016 pada KKP Sumatera Barat sebesar 46 %, realisasi sampai akhir tahun 2016 berdasarkan survey RPJMN tahun 2016 sebesar 46% atau 100%.

B. VISI, MISI DAN TUJUAN

1. VISI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian kependudukan dan menyelenggarakan program KB Nasional. Oleh sebab itu terdapat pembaharuan Visi dari BKKBN. Visi BKKBN yang akan dicapai ke depan yang mengacu kepada fokus pembangunan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan Visi Misi Presiden yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010-2014, adalah “Menjadi

lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh

Seimbang dan berkualitas”, yang ditandai dengan menurunnya Angka

Fertilitas ( TFR ) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate ( NRR ) = 1

2. M I S I

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, Misi Pembangunan Kependudukan

dan Keluarga Berencana adalah “mengutamakan pembangunan

berwawasan kependudukan, menyelenggarakan Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi, memfasilitasi pembangunan keluarga,

mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga, dan membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten”, dengan melakukan

penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, penetapan parameter penduduk, peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan informasi pengendalian penduduk dalam pembangunan kependudukan dan keluarga

berencana dan mendorong stakeholder dan mitra kerja dalam

(9)

penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta KB.

3. T U J U A N

Untuk melaksanakan misi dan mencapai visi BKKBN, maka tujuan yang harus dicapai oleh BKKBN yaitu :

1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan kependudukan.

2. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera.

(10)

BAB II

SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. SASARAN

Sebagai rujukan dalam penetapan strategi adalah Rencana Starategis Program KKBPK Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tahun 2015-2019, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 , tentang Pemerintahan daerah menetapkan bahwa urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, dan adalah urusan

bersama antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota. Sekalian dengan hal itu maka sasaran program KKBPK tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR per WUS (15-49 tahun) 2,89

2. Persentase pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive

prevalence rate/CPR) 56,05

3. Persentase penurunan angka ketidakberlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi 25,30

4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) 10,83 5. Persentase Peserta KB Aktif MKJP 28,00

6. Jumlah peserta KB Aktif tambahan 18,876

7. Angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun) 22,80

8. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahhun) 6,90 9. Median usia kawin pertama wanita 21,70

10. Meningkatkan pengetahuan tentang kependudukan (isu kependudukan) KB (pengetahuan tentang metoda alat kontrasepsi) dan pembangunan keluarga: a. Persentase pengetahuan keluarga tentang isu kependudukan 52,90 b. Persentase pengetahuan PUS tentang metoda alat kontrasepsi (semua

alat/cara KB modern) 34,20

11. Persentase capaian kinerja pelaksanaan anggaran ≥ 90

12. Persentase pencapaian output ≥ 95

13. Pesersentase Penyerapan anggaran ≤ 95

(11)

Kemudian sasaran strategis yang harus dicapai Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat seperti yang telah tertuang dalam Rencana Strategis BKKBN 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Target angka kelahiran total (TFR) per wanita usia subur 15-49 tahun yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 2,7 pada tahun 2016 adalah 2,61 pada tahun 2017 adalah 2.53, tahun 2018 adalah 2.42, dan tahun 2019 adalah 2.39. 2. Target persentase pemakaian kontrasepsi modern (CPR) yang harus dicapai

pada tahun 2015 adalah 51,3 % pada tahun 2016 adalah 52,5 % pada tahun 2017 adalah 53,9%, tahun 2018 adalah 55,4%, dan tahun 2019 adalah 57%. 3. Target persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) yang

harus dicapai pada tahun 2015 adalah 9,1% pada tahun 2016 adalah 8,3% pada tahun adalah 2017 adalah 7,6%, tahun 2018 adalah 7%, dan tahun 2019 adalah 6,6%.

4. Target persentase peserta KB aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 33,2% pada tahun 2016 adalah 33,5% pada tahun adalah 2017 adalah 33,7%, tahun 2018 adalah 33,8 %, dan tahun 2019 adalah 33,9%.

Target persentase tingkat putus pakai kontrasepsi yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 25%, tahun 2016 adalah 23%, tahun 2017 adalah 21%, tahun 2018 adalah 19 % dan tahun 2019 adalah 17%.

B. KEBIJAKAN

Dalam mencapai sasaran yang sudah ditetapkan dilakukan melalui berbagai kebijakan, meliputi:

1. Guna memahami arah kebijakan pembangunan Nasional, Visi dan Misi dan program prioritas nasional yang telah ditetapkan periode 2015 -2019 . Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut pembangunan nasional tahun 2015- 2019, pemerintah Indonesia telah menetapkan sembilan program prioritas atau Nawacita yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015- 2019.

2. BKKBN memiliki program utama : yaitu program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara khusus harus dapat memdukung

(12)

secara umum mendukung Cita ke tiga“ membangun Indonesia dari pinggiran, daerah- daerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan “ , dan Cita ke delapan “ melakukan Revolusi Karakter Bangsa“. Kemudian dari sisi dimensi pembangunan, BKKBN masuk dalam Dimensi Manusia dalam prioritas kesehatan dan pembangunan mental karakter bangsa.

Lebih lanjut, arah kebijakan dan strategi pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) seperti yang telah tertuang dalam RPJMN adalah: a. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan Kesehatan

Reproduksi.

b. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai.

c. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi resiko drop-out dan penggunaan non MKJP dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaan ber-KB.

d. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas Tenaga Lapangan KB dan Tenaga kesehatan pelayanan KB.

e. Advokasi program KKBPK kepada para Pembuat Kebijakan, serta promosi dan penggerakkan masyarakat.

f. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB.

g. Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB melalui penguatan landasan hukum dan kelembagaan.

C. STRATEGI

Upaya Strategis Pembangunan KKBPK adalah:

1. Peningkatan akses dan kualitas Pelayanan KB secara merata adalah upaya yang strategis dalam pengendalian kelahiran (kuantitas/jumlah penduduk). 2. Meningkatkan promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi secara merata. 3. Penguatan Advokasi dan KIE serta Penguatan Kelembagaan dan Ketenagaan

(13)

4. Pembinaan dan Permberdayaan Keluarga adalah upaya dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan jumlah akseptor KB serta kemandirian ber-KB.

5. Penguatan program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan prasyarat penyiapan anak usia dini yang berkualitas. BKB perlu terus menjadi bagian Program Nasional PAUD Holistik terintegrasi.

6. Dukungan kebijakan Bidang KKB yang sinergis dan harmonis serta ketersediaan data yang akurat sangat diperlukan.

(14)

BAB III

UPAYA DAN KEGIATAN STRATEGIS

PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEMESTER I TAHUN 2017

A. PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK

Kegiatan Program Pengendalian Penduduk Tahun 2017 yang telah dilaksanakan

sampai dengan Juni 2017 sebagai berikut :

1. Kegiatan Parameter Kependudukan yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 ini adalah ;

a. Workshop Parameter Kependudukan yang diadakan pada tanggal 4 April 2017 di Ruangan Latbang BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini diharakap kepada masing OPDKB Kab/Kota mampu menyusun parameter Kependudukan di Kab/Kota masing-masing. Kegiatan ini juga membentuk kepengurusan baru FAPSEDU (Forum pertemuan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk).

b. FAPSEDU (Forum pertemuan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk).

Kegiatan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk

menyamakan persepsi dan memfasilitasi serta dapat memasukkan program KKBPK kedalam RPJMD 2016-2021 yang akan dilaksanakan. c. Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Wilayah Kampung KB

dilaksanakan di Kampung KB Kab/Kota.

Pembangunan berwawasan kependudukan di wilayah kampung KB penting dilakukan antara lain untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang kependudukan terutama pada kampung KB. Kegiatan ini telah dilaksanakan di tiga Kab/Kota yaitu Padang, Padang Panjang dan Mentawai.

d. Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Wilayah Kampung KB dilaksanakan di Kampung KB Kab/Kota.

Pembangunan berwawasan kependudukan di wilayah kampung KB penting dilakukan antara lain untuk meningkatkan wawasan dan

(15)

pengetahuan masyarakat tentang kependudukan terutama pada kampung KB. Kegiatan ini telah dilaksanakan tiga Kab/Kota yaitu Padang, Padang Panjang, Kab. Solok dan Mentawai.

e. Pertemuan Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Kuantitas Penduduk.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 mei 2017 di Kota Payakumbuh dalam kegiatan ini dilaksanakan pengukuhan pengurus daerah Koalisi Indonesia untuk kependudukan dan Pembanguna Kota Payakumbuh Periode 2017-2021

2. Menyediakan Analisis Dampak Kependudukan dalam Rangka Penyerasian kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan, melalui kegiatan : a. Pertemuan Inventaris Analisis Dampak Kependudukan Bagi Pengelola,

Mitra dan KK-BPK Kab/Kota Se Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 April 2017 yang dihadiri oleh narasumber Direktur Analisis Dampak Kependudukan yaitu Dra. Theodora Pandjaitan M.Sc. Kegiatan ini bertujuan bagi pengelola, mitra dan KK-BPK Kab/Kota mampu meinventariskan analisis dampak kependudukan di Kab/Kota b. Kajian Analisis Dampak Kependudukan terhadap Ketersedihan Lahan

Pertanian tahun 2017, dengan menggandakan/mencatak hasil kajian yang

sudah dilaksanakan pada tahun 2017 dan didistribusikan ke

Kabupaten/kota dan mitra sebagai bahan referensi dalam penyusunan kebijakan kependudukan.

c. Kajian Permodelan Sistem Dinamis Pertumbuhan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Kualitas Lingkungan serta arahan kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat disosialisasikan pada masyarakat dan mampu menghasilkan kebijakan dampak kependudukan di daerah.

d. Kajian Anak Jalanan dan Kaitanya dengan Kualitas Keluarga. Kegiatan ini diharapkan dapat disosialisasikan pada masyarakat dan mampu menghasilkan kebijakan dampak kependudukan di daerah.

(16)

3. Peningkatan Kerjasama Pendidikan Kependudukan

a. Sosialisasi Kependudukan Melalui Jalur Informal Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017, dalam upaya peningkatan pengetahuan kependudukan bagi peserta didik melaui jalur pesantren ramadhan.

b. Identifikasi Muatan Budaya Lokal Materi Pendidikan Kependudukan, dialog sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dilaksanakan dengan Universitas Negeri Padang dalam pengadaan Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan di Perguruan Tinggi.

c. Bhakti Mahasiswa Peduli Kependudukan Kegiatan ini bekerjasama dengan perguruan Tinggi yaitu Universitas Andalas melalui kegiatan KKN yang akan dilakukan oleh mahasiswa di 5 Kab/ Kota di Sumbar.

d. Pembangunan Berwawasan Kependudukan di SLTA.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman Kepala Sekolah, Mitra kerja dan siswa tentang

Pembangunan berwawasan Kependudukan di sekolah.

e. Pertemuan Koordinasi Identifikasi Kemitraan Kerjasama Penduk melalui KKN KKBPK. Kegitan ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2017 di Kampus Universitas Andalas. Kegitan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dengan Perguruan Tinggi.

f. Pembekalan Materi Kependudukan bagi Mahasiswa KKN, Kegiatan ini diadakan pada tanggal 20 Juni 2017, melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa KKN memeliki wawasan kependudukan ketika menjalani kegiatan KKN sehingga masyarakat memiliki pengetahuan baru dari mahasiswa KKN tentang Kependudukan.

B. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA BERENCANA

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pelayanan KB berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan keluarga Berencana (KB) dan kesehatan Reproduksi (KR) termasuk upaya menurunkan angka

(17)

kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil bahagia sejahtera.

1. Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta

Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Juni 2017 :

a. Pelayanan KB Baru sampai dengan bulan Juni 2017 dimana pencapaian peserta KB baru sebanyak 71.636 dari PPM 174.127 dengan persentase 41,14% dengan rincian:

ALKON PPM PENC. % THD PPM % MIX IUD 7,864 4,077 51.84 5.69 MOW 1,964 1,621 82.54 2.26 MOP 580 21 3.62 0.03 KONDOM 7,420 5,031 67.80 7.02 IMPLANT 16,270 8,364 51.41 11.68 SUNTIK 49,496 36,378 73.50 50.78 PIL 90,533 16,144 17.83 22.54 TOTAL 174,127 71,636 41.14 100.00 PRIA 8,000 5,052 63.15 7.05 WANITA 166,127 66,584 40.08 92.95 MKJP 26,678 14,083 52.79 19.66

b. Peningkatan MKJP Melalui Bundo kandung

Dalam rangka meningkatkan kepedulian ,wawasan ,dan cakupan peserta KB MKJP maka diperlukan peran serta bundo Kandung dalam meningkatkan Program KKBPK. Kegiatan ini dilaksanakan di Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar tanggal 28 Februari 2017

c. Pertemuan Kesepakatan Bhakti IBI KB-KES Tk.Provinsi

Untuk mempringati Hari Ulang tahun IBI selama bulan Februari sampai dengan Juni, Ikatan Bidan Indonesia melaksanakan bhakti Sosial dalam memberikan pelayanan KB dan kesehatan gratis kepada masyarakat yang berada pada daerah tertinggal, terpencil dan terbatas. Kegiatan ini dilaksanakan di Latbang Perwakilan BKKBN Prov.Sumbar tanggal 22 maret

(18)

d. Sosialisasi Pelayanan KB Era JKN

Kegiatan ini bertujuan agar terwujudnya peningkatan akses kualitas pelayanan KB dalam JKN, terlaksananya mekanisme pembiayaan pelayanan KB dan terjaminnya ketersediaan alat dan Obat kontrasepsi di faskes. Kegiatan ini baru terlaksana di 4 Kab. yaitu kab.Padang, Pariaman. Solok Selatan, Pasaman Barat dan kab.Kepulauan Mentawai

e. Sosialisasi Kesertaan KB MKJP dan Penurunan Unmet Need

Kegiatan bertujuan untuk meningkatnya kepedulian dan peran serta jajaran IBI dalam Pelaksanan Program KKBPK, hususnya MKJP serta meningkatnya pencapaian peserta KB Baru MKJP dan terjadinya penurunan Unmet need.

Kegiatan ini baru terlaksana di dua kabupaten yaitu Kab.Sijunjung dan Kab.pasaman.

f. Pengadaan Formulir Inform Concent dan tes kehamilan

Pengadaan ini dilakukan untuk melengkapi sarana pelayanan KB , inform concent merupakan lembaran persetujuan yang harus diisi oleh calon akseptor baru beserta suaminya, sehingga apabila terjadi sesuatu pada akseptor , pihak medis bisa terayomi .

g. Pengadaan Bahan Medis habis Pakai (BMHP)

Pengadaan ini dilakukan untuk melengkapi sarana pendukung pelayanan KB khususnya MKJP yang dilaksanakan pada Triwulan I.

h. Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB-Kesehatan

Pencanangan bhakti IBI KB-Kesehatan ini dilaksanakan di Kab.Pesisir Selatan pada tanggal 3 Mei 2017 yang dicanangkan oleh Badan Capil dan Kependudukan Prov.Sumbar, dan dihadiri oleh Kepala Perw.BKKBN, semua pengurus PC Kabupaten/Kota.

(19)

i. Pemilihan Puskesmas dalam Pencapaian terbanyak pelayanan KB MKJP Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi Puskesmas dalam memberikan pelayanan KB MKJP kepada masyarakat. Disamping itu juga untuk meningkatkan peserta KB baru MKJP dan pembinaan peserta KB aktif . Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017,dengan pemenangnya sbb :

No. Pemenang Puskesmas

1 Terbaik I Puskesmas Situjuh Kab. Lima Puluh Kota

2 Terbaik II Puskesmas Padang Sibusuk Kec. Kupitan Kab.

Sijunjung

3 Terbaik III Puskesmas Lintau Buo III Kec. Lintau Buo Utara

Kab. Tanah Datar

j. Pemilihan Bidan Praktek mandiri pelayanan KB MKJP

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi Bidan Praktek Mandiri dalam memberikan pelayanan KB MKJP kepada masyarakat .Disamping itu juga untuk meningkatkan peserta KB baru MKJP dan pembinaan peserta KB aktif . Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017,dengan pemenangnya sbb :

No. Pemenang Bidan Praktek Mandiri

1 Terbaik I Hj. Netty Rustam, SST (Kota Padang Panjang

2 Terbaik II Widya Safitri, SST (Kab. Lima Puluh Kota)

3 Terbaik III Hj. Nilawati, S.Sip (Kota Padang)

k. Pelayanan KB MOW secara Massal

Sampai dengan bulan Juni 2017 pencapaian peserta KB baru MOW sebanyak 1.621 akseptor atau 82,54 % dari PPM sebanyak 1.964 akseptor.

(20)

Masalah yang Dihadapi :

1) Masih ditemui peserta KB dari keluarga Pra Sejahtera yang belum mempunyai kartu BPJS, oleh sebab itu mereka tidak bisa dilayani secara gratis di faskes baik faskes tingkat pertama maupun tingkat lanjutan.

2) Masih banyaknya Bidan Praktek mandiri yang belum bekerja sama dengan BPJS

3) Untuk pelayanan KB di fasilitas kesehatan Bidan yang melayani KB mengharapkan adanya pelayanan Bkasos dari BKKBN untuk dapat dibayarkan langsung dana penggerakannya krn mereka tidak mau melakukan pengkleman lewat BPJS, hal ini disebabkan karena dana dari BPJS tidak langsung ke Bidan yang melayani

4) Masih adanya Klinik yang melayani KB (FKTP) yang belum punya K/0/KB

Upaya Pemecahan masalah:

1) Seluruh petugas lapangan agar membuat daftar infentaris sasaran dan rekapitulasi di Kabupaten/Kota, dan mensingkronkan dengan data yang ada di BPJS yaitu keluarga miskin yang telah mempunyai kartu KIS.

2) Mendorong Bidan Praktek Mandiri agar bekerja sama dengan BPJS

3) Mendorong FKTP untuk melakukan pelayanan statis bagi peserta BPJS dan mengajukan pembayaran klaim ke BPJS.

4) Bagi FKTP yang belum teregistrasi dengan pelaporan BKKBN, namun telah bekerjasama dengan BPJS dan berpotensi sebagai penyelenggara pelayanan KB atau memiliki jejaring yang dapat melayani KB ,hendaknya segera diberikan K/0/KB oleh OPDKB Kabupaten/Kota

2. Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus

Pada Tahun 2017, target KB Pria yang diberikan oleh BKKBN Pusat adalah sebanyak 8.00 kasus, yang terdiri dari MOP sebanyak 580 kasus dan Kondom sebanyak 7.420 kasus. Sampai dengan bulan Juni 2017, pencapaian peserta KB Pria sebanyak 3.956 akseptor atau 49,45%, terdiri dari Kondom 3.939 akseptor atau 53,09% dan MOP sebanyak 17 akseptor atau 2,93%. Untuk mencapai Kontrak Kinerja Pemerintah (KKP) yang sudah ditetapkan oleh

(21)

BKKBN Pusat tersebut sekaligus untuk meningkatkan pencapaian peserta KB Pria di Provinsi Sumatera Barat, maka kegiatan strategis yang sudah dilaksanakan pada Subbid Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus adalah sebagai berikut :

a. Dukungan Pasca Pelayanan bagi Peserta Vasektomi dan Penggerakan KIE bagi Calon peserta Vasektomi

Dukungan Pasca Pelayanan bagi Peserta Vasektomi merupakan dana yang diberikan kepada akseptor Vasektomi yang baru siap dilayani sebagai pengganti biaya hidupnya selama 3 (tiga) hari. Sedangkan Penggerakan KIE bagi Calon peserta Vasektomi adalah biaya yang diberikan kepada pendamping / orang yang membawa calon akseptor Vasektomi ketempat pelayanan. Pada Tahun 2017, dukungan Pasca Pelayanan bagi peserta Vasektomi sebanyak 580 akseptor. Sampai dengan bulan Juni 2017, baru terealisasi sebanyak 17 orang atau 2,93 %.

b. Penggerakan MOP bersama Ninik Mamak

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para Ninik Mamak agar turut serta berperan aktif dalam mendukung MOP di lapangan, sehingga target yang diberikan oleh BKKBN Pusat dapat tercapai. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2017 bertempat di Ruang Belajar Balatbang Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dengan Nara Sumber Bapak Sekretaris Utama BKKBN (H. Noprijal. MA) dan Bapak Bupati Agam (Bapak Indra Catri) dengan jumlah peserta sebanyak 46 orang.

c. Penggarapan KB Wilayah Unmet Need

Kegiatan ini dilakukan terhadap daerah-daerah yang Unmet Need nya masih tinggi dengan harapan bisa menurunkan angka unmet Need tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pengelola program KB di wilayah tersebut, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Pada Tahun 2017 penggarapan KB Wilayah Unmet Need sudah dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Agam.

(22)

d. Fasilitasi Penggarapan Pelayanan KB di Daerah Maritim

Kegiatan Penggarapan Pelayanan KB di Daerah Maritim di lakukan terhadap daerah daerah yang merupakan daerah perairan yang Unmet Neednya masih tinggi dan merupakan daerah yang tepencil dan sulit dijangkau dengan transportasi darat. Tahun 2017 penggarapan pelayanan KB di Daerah Maritim dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali dan direncanakan pelaksanaanya pada Semester II Tahun 2017.

e. Pendampingan Pelayanan KB Bhaksos Daerah Pantai dan Terisolir

Kegiatanr ini dilakukan bersama dengan Mitra terkait seperti TNI, Dokter dan Bidan pada momentum strategis dan dilakukan terhadap daerah pantai, daerah terisolir. Tujuan dari kegiatan adalah mendekatkan pelayanan KB itu sendiri kepada masyarakat dengan Pelayanan KB Bhaksos bagi keluarga Pra KS dan KS I yang tidak peserta BPJS sehingga bisa menurunkan Unmet Need didaerah tersebut.

f. Mendekatkan Pelayanan KB MOP ke Kab/Kota melalui Mobil Unit Pelayanan KB (Muyan KB)

Kegiatan pelayanan MOP melalui Mobil Unit Pelayanan KB (Muyan KB) ini dilakukan kalau ada permintaan dari Kab/Kota yang sudah mempunyai calon akseptor MOP lebih dari 40 (empat puluh) orang. Sampai dengan bulan Juni 2017, pelayanan KB secara Mobile sudah dilaksanakan pada saat Pencanangan Bhakti IBI - KB – Kes Tahun 2017 di Kota Padang dan Bhakti TNI-KB-Kes Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 di Kabupaten Solok.

g. Pelayanan KB ke Kabupaten Kepulauan Mentawai

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menurunkan angka Unmet Need daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan dilakukan bersama dengan mitra terkait. Pada Tahun 2017 pelayanan KB di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah dilaksanakan pada bulan April 2017 bertempat di Puskesmas Mapadegat Kecamatan Sipora Utara Kab. Mentawai. Kegiatan

(23)

Pelayanan ini dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Daerah Kab. Kep. Mentawai yang dihadiri oleh Bapak Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, dan Kepala Bidang lainnya yang mempunyai kegiatan berhubungan dengan Program KKBPK di Kab. Kepulauan Mentawai.

h. Pelayanan Bergerak (Mobile) di Wilayah Miskin Perkotaan dengan Mitra Terkait.

Kegiatan ini dilaksanakan terhadap daerah – daerah miskin perkotaan yang unmet neednya masih tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan pelayanan itu sendiri kepada masyarakat sehingga bisa menurunkan angka unmet need daerah tersebut. Untuk semester I Tahun 2017 kegiatan dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali.

i. Pelayanan KB Bergerak Di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dengan Mitra Terkait.

Tahun 2017 kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 8 (delapan) kali pada Kabupaten yang termasuk kategori Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menurunkan angka unmet need daerah DTPK tersebut. Sampai dengan bulan Juni 2017, kegiatan pelayanan KB Bergerak di DTPK sudah dilaksanakan di Kabupaten Solok.

j. Analisis dan Evaluasi Hasil Penggarapan KB di Wilayah dan Sasaran Khusus.

Kegiatan ini merupakan pertemuan para pengelola program KB Penggarapan KB wilayah dan Sasaran Khusus. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pencapaian peserta KB di wilayah.

k. Pendampingan bagi Calon Peserta Vasektomi

Kegiatan ini merupakan pemberian dana KIE bagi orang yang mendapatkan calon peserta MOP dan mendampinginya sampai ketempat pelayanan. Sampai dengan bulan Juni 2017, kegiatan baru terealisasi sebanyak 17 akseptor atau 2,93% dari target 580 orang.

(24)

l. Penggarapan KB di Daerah Perbatasan

Kegiatan ini sangat strategis dilaksanakan dalam hal menurutkan angka Unmeet Need di daerah Perbatasan. Penggarapan KB Daerah Perbatasan dilaksanakan bekerjasama dengan daerah perbatasan dengan Provinsi lain.

m. Pertemuan calon Peserta KB Pria

Kegiatan ini merupakan sosialisasi KB Pria ke Kab/Kota terutama daerah Galciltas yang kesertaan KB Prianya masih rendah. Untuk Tahun 2017 kegiatan ini akan dilakukan sebanyak 4 (empat) kali. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para calon peserta KB Pria yang semula tidak faham atau tidak mengerti dengan vasektomi menjadi lebih faham dan tidak ada keraguan lagi untuk menjadi peserta vasektomi.

Permasalahan

1) Masih Rendahnya pencapaian Peserta KB MOP, sampai dengan bulan Juni 2017 baru tercapai 17 Akseptor atau 2,93% dari target 580 akseptor 2) Masih adanya kegagalan dan komplikasi MOP di lapangan.

Penyelesaian Masalah

1) Pencapaian peserta MOP akan meningkat pada Momentum Strategis Bhakti TNI-KB-Kes 2017, karena pelayanan KB MOP di Provinsi Sumatera Barat biasanya akan gencar dilaksanakan pada saat Momentum Bhakti TNI-KB-Kes 2017

2) Meningkatkan kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan baik Provinsi dan Kab/Kota sehingga kalau terjadi komplikasi dan kegagalan bisa terayomi dengan baik

3) Meningkatkan kualitas pelayanan MOP melalui tenaga Medis dan Sarana Prasarana yang di pakai.

(25)

3. Pembinaan Akses dan Kualitas Kesehatan Reproduksi.

Kesehatan Reproduksi (Kespro) mendapat perhatian khusus secara global sejak diangkatnya isu tersebut dalam konfrensi (International Conference on Population Developmen, (ICPD), di kairo Mesir pada tahun 1994. Hal penting dalam konfrensi tersebut adalah disepakatinya perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang terfokus pada kesehatan Reproduksi serta upaya pemenuhan hak hak reproduksi.

Selain itu, dengan terbitnya PP no. 61 tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi, maka untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan reproduksi setiap orang diperoleh melalui pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan reproduksi, yang di lakukan pelayanan kesehatan ibu melalui pelayanan pengaturan kehamilan,penggunaan kontrasepsi, dan kesehatan seksual pelayanan dapat dilakukan melalui promosi dan konseling kesehatan reproduksi. Hal tersebut dapat berjalan jika dilaksanakan melalui institusi daerah yang memiliki kewenangan terhadap penyelenggaraan kesehatan reproduksi yang terpadu dan terintegrasi dalam program KKBPK di setiap tingkatan wilayah.

Promosi dan konseling Kesehatan Reproduksi saat ini dilaksanakan melalui pendekatan siklus hidup manusia (life cycle). hal ini berarti bahwa harus memperhatikan kebutuhan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut (continuum of care). Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat di perkirakan, apabila tidak ditangani dengan baik, maka dapat berakibat buruk pada fase kehidupan selanjutnya.

(26)

Adapun kegiatan-kegiatan yang mendukung Kesehatan Reproduksi di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 yang telah dilakukan selama periode Semester Pertama ( Januari s/d Juni 2017) adalah sebagai berikut :

a. Dukungan Pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca keguguran di Rumah Sakit.

Dalam pelaksanaan pelayanan KB PP dan PK dirumah sakit, diberikan dukungan operasional bagi petugas pelaksana KB PP dan PP dirumah sakit sebanyak 2 orang untuk 6 bulan untuk 30 rumah sakit di 18 Kab/kota , Sampai dengan akhir bulan Juni 2017 telah direalisasikan 1 s/d 2 bulan di 10 Kab/Kota.

Adapun Kab/Kota yang sudah merealisasikan sebanyak 1 bulan adalah Kota Payakumbuh, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kota Bukitinggi, Kota Padang Panjang, Kota Padang dan Kota Sawahlunto sedangkan yang telah meralisasikan sebanyak 2 bulan adalah Kab. Padang Pariaman dan Kab. Pasaman.

b. Promosi dan konseling Hak – hak Reproduksi

Kegiatan ini berupa promosi Kesehatan Reproduksi melalui media Lembar Balik . Pengadaan Lembar Balik ini telah selesai dilaksanakan pada bulan April 2017 dan akan diditribusikan kepada 1002 Poktan yang ada di Sumatera Barat.

c. Sosialisasi Kespro di Kampung KB di Kab/Kota.

Peserta pada kegiatan Sosialisasi ini sebanyak 65 orang yang terdiri dari pengelola di tingkat Kabupaten/Kota ,Kecamatan, Nagari, Jorong,seperti ; , Babinsa, Babinkamtibmas, Wali Nagari, kader Nagari, Kepala Jorong, KaUPT, PKB/PLKB, PPKBD, Sub PPKBD dan Toma, Toga, Kader, Pasangan Usia Subur yang ada di wilayah Kampung KB tersebut.

Kegiatan Sosialisasi Kespro ini pada Tahun 2017 dialokasikan untuk 10 Kab/Kota dengan Kategori jumlah penduduk yang banyak, sampai akhir Juni 2017 telah dilaksanakan di 7 Kab/Kota sebagai berikut : Kab Padang

(27)

Pariaman, Kab. Pasaman, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Dharmasraya, Kab. Solok, Kota Solok dan Kota Padang.

d. Promosi Kespro dan 4 Terlalu diwilayah Pantai dan Kepulauan

Pada tahun 2017 ini di alokasikan untuk 2 Kab/ Kota ( Kab. Kep. Mentawai dan Kota Pariaman), Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku (PSP) Pasangan Usia Subur tentang Kesehatan Reproduksi, sekaligus dalam upaya terwujudnya pelaksanaan promosi dan KIP/Konseling Kespro di seluruh Masyarakat pantai dan Kepulauan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dengan menghindari 4 terlalu.Sampai dengan akhir Juni 2017 yang telah melaksanakan kegiatan ini adalah Kab. Kep. Mentawai pada tanggal 24 April 2017.

e. Deteksi Dini KAR Terintegrasi dengan Pelayanan

Kegiatan Pelayanan Papsmear telah dilaksanakan pada saat Bhakti Sosial di Pekan IVA Kota Solok, Bhakti Bayangkara Kota Padang, pada dua kegiatan ini telah dilakukan pemeriksaan Papsmear dengan Metoda IVA kepada 60 orang peserta.

f. Workshop Kespro Bagi Kader Poktan di Kab/Kota.

Peserta pada kegiatan Workshop ini adalah sebanyak 30 orang yang terdiri dari Kader Poktan seperti kader BKB, BKR, BKL, UPPKS dan PIK R dan Peserta Provinsi sebanyak 3 orang. .

Kegiatan Workshop yang telah dilaksanakan di 9 (sembilan) Kab/Kota sebagai berikut : Kab. Pesisir Selatan, Kab Padang Pariaman , Kab. Pasaman, Kota Padang, Kab. Sijunjung, Kab. Solok Selatan, Kab. Solok, Kab. Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh.

g. Workshop Kespro Bagi Pengelola KB dan Kespro di Faskes

Kegiatan ini adalah di cukil pada DIPA yang ada di 18 Kab/Kota, yang pesertanya adalah sebanyak 30 orang yang teridiri dari PLKB/PKB dan Bidan Klinik KB yang melakukan Pelayanan KB Baru maupun ulangan.

(28)

kegiatan yang telah dilaksanakan adalah 3 Kab/Kota sbb : Kab Sijunjung, Kota Payakumbuh dan Kota Sawahlunto.

h. Workshop Kespro Bagi Penggeliat Seni Tradisionil

Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap danPrilaku (PSP) sekaligus dalam upaya terwujudnya pelaksanaan Promosi dan KIP/konseling Kespro yang digerakan oleh disel Penggeliat Seni Tradisonil, melalui media tradidionil sebagai kearifan lokal Sumatera Barat. Peserta Kegiatan ini adalah sebanyak .63 orang yang terdiri dari pengelola KB Kab/Kota sebanyak 1 orang, 2 orang Penggeliat Seni Tradisionil, Peserta Pengelola KB Provinsi dan Mitra . Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal, 25 Januari 2017 di Pangeran Beach Hotel Jln Juanda No. 79 Padang.

Permasalahan :

1) Masih rendahnya cakupan kesertaan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran di Rumah Sakit di Provinsi Sumatera Barat tiga tahun terakhir, tahun 2012 terlihat dari data persalinan yang dilayani di Rumah Sakit yaitu sebanyak 10.246 sedangkan yang memakai kontrasepsi hanya 3.767 akseptor atau 36,77 %. Tahun 2013 menjadi 32.11%, pada tahun 2014 dari 14.070 persalinan yang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 4.224 atau 30.02% dan pada tahun 2015 terjadi penurunan lagi menjadi 25%, dari 4.097 persalinan dan menggunakan kontrasepsi sebanyak 1.105 akseptor. Untuk tahun 2016 dari 10. 938 persalinan sedangkan yang menggunakan kontrasepsi adalah sebanyak 2.095 atau 19,15. %

2) Masih kurangnya KIE yang dilakukan, sehingga kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kontrasepsi sehingga menyulitkan petugas untuk pemakaian alat kontrasepsi.

3) Kurangnya dukungan anggaran untuk mendukung Promosi dan Konseling pelayanan KB PP dan PK Rumah Sakit yang melayani KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

(29)

4) Adanya kecendrungan penurunan cakupan KB PP dan PK Rumah Sakit sejak diberlakukannya Program BPJS.

5) Masih banyak petugas yang melayani KB PP dan PK belum mendapat pelatihan CTU IUD dan Impalnt.

Upaya Pemecahan Masalah :

1) Dilakukan Sosialisasi/Promosi dan Workshop KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran sejak awal kehamilan/waktu pemeriksaan pertama kehamilan (K1) bagi ibu hamil di Rumah Sakit.

2) Adanya pembinaan dengan Organisasi Profesi seperti POGI ke Rumah Sakit yang pencapaiannya KB PP dan PK masih rendah.

3) Adanya advokasi dengan BPJS Kab/kota terkait untuk pemecahan permasalahan di pelayanan KB di Rumah Sakit.

4) Kemitraan dengan petugas promkes Rumah Sakit untuk KIE KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

5) Agar Kab/Kota menganggarkan dana pada APBD untuk promosi KB PP dan PK di Rumah Sakit.

6) Agar Petugas Lapangan meningkatkan KIE tentang pemakaian alat kontrasepsi, khususnya KB PP dan PK.

C. PROGRAM PEMBINAAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

1. Program Generasi Berencana (GenRe) dan Bina Keluarga Remaja

a. Orientasi Program KKBPK Bagi Petugas Penasehat Perkawinan Oleh Petugas Calon Pengantin (Catin). Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman BP4/Petugas penasihat Perkawinan tentang Program KKBPK dan Program GenRe serta berperan aktif dalam memberikan Nasihat Perkawinan kepada Calon Pengantin sebelum menjalani kehidupan berkeluarga. Melalui orientasi ini hendaknya dapat meningkatkan komitmen antara BKKBN dan Bp4 untuk tersampaikannnya informasi Program GenRe kepada Calon Pengantin - Waktu pelaksanaan : 24 – 31 Januari 2017

(30)

- Peserta : Petugas KUA / BP4 (Petugas Penasihat Pelestarian Perkawinan) setiap Kecamatan Se-Sumatera Barat sebanyak 6 angkatan, masing-masing angkatan 30 0rang, sehingga total peserta adalah 180 orang.

- Narasumber : BKKBN Sumatera Barat, Bp4 Provinsi Sumatera Barat dan Tokoh Ulama.

b. Pentaloka Saka Kencana Tingkat Provinsi.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pelaksana pengelola Pramuka Saka Kencana serta memberikan kepada mereka kegiatan Inovatif, Kreatif, dan Produktif.

Selain itu, diharapkan terbentuknya komitmen terhadap saka kencana, dan semua pamong Saka yang sudah diundang bisa menyampaikan materi Krida Saka Kecana dan bisa mengaktifkan Pramuka Saka Kencana di daerah masing-masing

- Waktu pelaksanaan : 2 Februari 2017

- Tempat pelaksanaan : Gedung Pramuka Kwarda 03 Sumatera Barat - Peserta : Peserta Pentaloka Saka Kencana Tingkat Provinsi berjumlah

sebanyak 40 (empat puluh) orang yang terdiri dari Kabid/Kasi Pembina Saka Kencana/Pengelola PIK R/M,, DKC/Pamong dari Kwarcab yang membidangi Saka Kencana, dan Forum GenRe Sumatera barat.

- Narasumber : dari BKKBN Sumatera Barat, Kwarda 03 Sumatera Barat.

c. Fasilitasi Program GenRe Bagi Duta Mahasiswa dan Forum PIK R/M Sumatera Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan promosi dan sosialisasi Program GenRe melalui jaringan komunikasi antara Duta GenRe Kab/Kota - Waktu pelaksanaan : 18 Februari 2017

- Tempat pelaksanaan : Gedung Kwarda 03 Sumatera Barat

- Peserta : Pengurus Forum Duta dan Forum PIK Kab/Kota Se-Sumatera Barat sebanyak 50 0rang

(31)

- Narasumber : dari BKKBN Sumatera Barat, Pengurus Forum GenRe Sumatera Barat.

d. Workshop Program GenRe Bagi Guru Pesantren Ramadhan Tingkat Provinsi.

Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman, dan Keterampilan Para Guru/Pengurus Masjid/Musholla Pesantren tentang Program GenRe. Diharapkan yang sudah dilatih bisa menyampaikan dan mensosialisasikan Materi GenRe kepada Peserta Pesantren Ramadhan.

- Waktu pelaksanaan : 4 April 2017

- Tempat pelaksanaan : Gedung Kwarda 03 Sumatera Barat

- Peserta : Peserta Workshop Program GenRe adalah para

Guru/Pengurus Masjid/Mushola yang terlibat dalam Kegiatan Pesantren Ramadhan Tk. Provinsi Sebanyak 50 (limapuluh) Orang, 17 (tujuh belas) orang berasal dari Kab/Kota, dan 33 (tiga puluh tiga) orang dari Kota Padang.

- Narasumber : dari BKKBN Sumatera Barat, Tokoh Ulama.

e. Temu / Tukar Pengalaman Forum GenRe dan Forum PIK R/M

Kegiatan ini bertujuan untuk sharing dan tukar pengalaman Forum GenRe dan Forum PIK se-Sumatera Barat.

- Waktu pelaksanaan : 16 April 2017

- Tempat pelaksanaan : Gedung Kwarda 03 Sumatera Barat

- Peserta : Pengurus Forum Duta dan Forum PIK Kab/Kota Se-Sumatera Barat sebanyak 40 0rang

- Narasumber : BKKBN Sumatera Barat, Pengurus Forum GenRe Sumatera Barat.

f. Pentaloka Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Provinsi.

Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku yang positif dalam pengembangan diri serta berkarakter dan berintegritas baik dikalangan

(32)

Remaja/Mahasiswa dan sekolah/kampus maupun masyarakat dalam mempromosikan dan mensosialisasikan Program GenRe.

- Waktu pelaksanaan :19-22 April 2017

- Tempat pelaksanaan : Kyriad Bumi Minang Hotel Padang

- Peserta : Remaja/Mahasiswa yang berumur 17 – 22 Tahun, bagi Mahasiswa Maksimal Semester IV (empat) dan berasal dari Sekolah Tinggi, Akademi dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta .

- Narasumber : dari BKKBN Sumatera Barat, Psikolog, Public Speaker, dan Akademisi, dengan peserta sebanyak 50 orang, berasal dari Kab/Kota se Sumatera Barat.

Pemenang Pemilihan Duta Genre Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1) Duta GenRe Provinsi Sumatera Barat tahun 2017

a. Putra : Muhammad Arif Varelino (Kota Padang)

b. Putri : Nagmah Putri Dinda Toni (Kota Padang)

2) Runner Up 1 Duta GenRe Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Azbar Lubis (Kota Bukittinggi)

b. Putri : Zikril Husna (Kota Padang Panjang)

3) Runner Up 2 Duta GenRe Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Muhammad Ichsan (Kab. Solok Selatan)

b. Putri : Yatsuko Juliana Sukamto (Kota Padang)

4) Duta GenRe Top 5

a. Putra : Tamsil Darussalam (Kab. Tanah Datar)

b. Putri : Anita Ramadhani (Kota Padang)

5) Duta GenRe Top 5

c. Putra : Gibran Muhammad Zahran (Kota Padang Panjang)

d. Putri : Indira Marsa (Kab. Solok)

6) Duta GenRe Talenta Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Mushfa Umri (Kab. Padang Pariaman)

(33)

7) Duta GenRe Fotogenic Provinsi Sumatera Barat 2017

a. Putra : Hotman Thommasy AG (Kota Padang Panjang)

b. Putri : Syawelly Hanim (Kota Padang)

8) Duta GenRe Favorit Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Muhammad Nabil (Kota Padang) b. Putri : Faiza Alfira (Kota Bukittinggi)

9) Duta GenRe Motivator Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Larassaty (Kota Padang)

b. Putri : Sepri Wifandi (Kab. Sijunjung)

10) Duta GenRe Persahabatan Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Raichel Vega Fitra Delmi (Kab. Padang Pariaman)

b. Putri : Suci Yohanifah

11) Duta GenRe Kepemimpinan Provinsi Sumatera Barat 2017 a. Putra : Aljumpati Agus (Kab. Agam)

b. Putri : Winni Indah Kurnia Sari (Kab. Tanah Datar)

Selain itu diadakan juga kategori Lomba Iklan Layanan Genre Provinsi Sumatera Barat tahun 2017, dengan pemenang sebagai berikut:

1) Kota Padang Panjang 2) Kota Padang

3) Kabupaten Sijunjung

g. Workshop Program GenRe bagi Guru Pesantren Ramadan di Kamp. KB. Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman, dan Keterampilan Para Guru/Pengurus Masjid/Musholla Pesantren tentang Program GenRe di Kampung KB Kab/Kota se-Sumatera Barat sebanyak 16 Kegiatan yang terdiri dari :

• Kab. Sijunjung 2 Kegiatan tanggal 6 dan 7 mei 2017 • Kab. Pasaman 2 Kegiatan tanggal 11 dan 12 Mei 2017 • Kab. Solok Selatan 2 Kegiatan tanggal 2 dan 3 Mei 2017 • Kab. Padang Pariaman 2 Kegiatan tanggal 5 dan 6 Mei 2017

(34)

• Kota Padang 8 Kegiatan tanggal 7, 17, 18, 19, 20, 21, 22 dan 23 Mei 2017.

h. Bengkel GenRe Pedesaan di Kampung KB.

Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan kemampuan Life Skill Remaja dan Masyarakat sebanyak 5 kegiatan yang akan dilaksanakan di Kampung KB Kab/Kota . Yang baru dilaksanakan di Kampung KB Kota Payakumbuh tanggal 9 April 2017.

i. Pembentukan PIK Remaja Jalur Luar Sekolah Pedesaan di Kampung KB. Meningkatkan Pengetahuan, Pemahaman dan Keterampilan Remaja Luar Sekolah tentang Program GenRe dalam pengembangan dirinya serta Meningkatkan jumlah PIK Jalur Luar Sekolah / Masyarakat serta meningkatkan jumlah PIK R/M Jalur Luar Sekolah di Kab/Kota sebanyak 16 Kegiatan diantaranya di:

• Kota Padang Panjang 13 Februari 2017 • Sijunjung, 5 April 2017

• Pasaman, 10 April 2017

• Solok Selatan 30 April dan 1 Mei 2017 • Kepulauan Mentawai

j. Apresiasi Bagi Pengelola Kelompok PIK R/M dan BKR

Penilaian profil dan nominasi dilaksanakan pada bulan Juni 2017 dan telah terpilih 5 Kab/kota sebagai Nomonasi terbaik PIK R/M dan Kelompok BKR Unggulan.

k. Pentaloka Saka Kencana Tk. Nasional

Dilaksanakan pada tanggal 8 – 12 Mei 2017, bertempat di Hotel Lembang, Provinsi Jawa Barat, dengan nara sumber dari BKKBN dan Kwarnas Gerakan Pramuka.

(35)

l. Perbanyakan Media Visual GenRe bagi Remaja

m. Repro Buku program GenRe , PIK R/M , BKR dan Saka Kencana

n. Penggandaan Buku Tuntutan Islami untuk GenRe

o. Penyediaan sarana kelompok PIK R/M

p. Apresiasi Kader BKR Lomba Tingkat Nasional, yang dilaksanakan di Hotel Horizon Bekasi, tanggal 30 Mei s/d 2 Juni 2017, diwakili oleh Kader BKR dari Kota Padang Panjang, dan mendapatkan juara II tingkat Nasional.

q. Fasilitasi GenRe Pesantren Ramadhan

Kegiatan ini merupakan Kerja Sama BKKBN dan Pemerintah Kota Padang berupa Roadshow dan Sosialisasi Program GenRe kepada pelajar SMP dan SMA selama Bulan Ramadhan ke mesjid-mesjid dan sekolah/sekolah di setiap Kecamatan Kota Padang yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2017.

2. Program Bina Keluarga Balita dan Bina Keluarga Lansia

Hakekat dari Pembangunan Yang dilaksanakan oleh Republik kita saat ini adalah untuk membangun Sumber Daya Manusia seutuhnya dan untuk mewujudkan hal tersebut memang harus dimulali dari usia dini sekali malah menurut para ahli dimulai dari persiapan pernikahan, ketika memasuki jenjang perkawinan, ketika janin bayi dalam kandungan dan saat melahirkan, ketika usia balita, anak dan remaja malah sampai menjalani hidup sebagai Lansia (Lanjut Usia).Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bagi bayi periode 5 tahun pertama kehidupannya merupakan masa-masa keemasan (golden period) ataupun jendela kesempatan (window opportunity) dalam meletakkan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangannya. Kualitas pertumbuhan dan perkembangannya selama 5 (lima) tahun pertama

(36)

kehidupannya menentukan sekali kualitas kesehatan fisik, kesehatan mental, emosional dan prilakunya kelak dikemudian hari.

Banyak sekali ditemui kegagalan dalam pengasuhan anak balita terjadi di Negara kita ini. Hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya kasih saying orang tua yang dicurahkan kepada anaknya, akan tetapi lebih banyak disebabkan oleh sebahagian orangtua tidak tahu bagaimana caranya melakukan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anaknya dengan benar seperti untuk pertumbuhan fisik anaknya harus memberikan asupan gizi yang sehat dan berimbang dan untuk perkembangan ketrampilannya harus dilakukan stimulasi ketrampilan bagi anak sesuai dengan usia anak tersebut. Perhatian terhadap pentingnya Pengasuhan anak disaat usia 0 sampai 5 tahun telah banyak sekali dilakukan baik oleh pemerintah maupun sector swasta, Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini secara lengkap yang mencakup upaya peningkatan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan ketrampilan yang harus dimiliki balita sesuai usianya.

Salah satu upaya yang telah dilakukan BKKBN adalah melalui wadah Bina Keluarga Balita (BKB) bagi keluarga dan orangtua yang mempunyai anak balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orangtua dan anggota keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anaknya yang dilakukan semenjak kehamilan, dalam kandungan dengan tujuan agar dapat menjaga kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak balitanya.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan lainnya adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup yang menyebabkan jumlah penduduk lansia (lanjut usia) terus meningkat dari tahun ketahun. Saat ini jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah 20,8 juta jiwa dan di Propinsi Sumatera Barat berkisar antara 10 – 11 %. Dalam kehidupan sehari-hari ditemui variasi permasalahan yang dihadapi lansia. Untuk itu lansia harus menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, swasta, lembaga terkait dan

(37)

masyarakat dalam penaggulangan permasalahan yang sangat ber variasi tersebut.

Ketika memasuki usia pra senja atau pra lansia berbagai upaya telah dipersiapkan dan dilakukan oleh Lansia itu sendiri maupun keluarga yang mempunyai anggota keluarga lansia dengan harapan nantinya lansia itu menjadi lansia yang sehat, aktif, mandiri dan produktif yang dikategorikan Lansia Tangguh. Lansia tangguh bukan merupakan bebean bagi keluarga, masyarakat dan Negara melainkan menjadi suatu potensi bagi pembangunan keluarga. Potensi Lansia Tangguh tersebut dalam kehidupan sehari-hari sangat berperan dalam keluarga karena berperan sebagai grand parenting atau pengasuh bagi cucu-cucunya. BKKBN telah berusaha mewadahi kegiatan-kegiatan sebagai upaya mempersiapkan sumberdaya lansia supaya menjadi lansia tangguh didalam kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)

Semua dimensi pembangunan keluarga diatas akan berhubungan dengan upaya pembinaan ketahanan keluarga melalui peningkatan kualitas balita dan anak melalui wadah kelompok BKB, peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat semua itu juga perlu pelayanan konselling keluarga untuk mendukung pembinaan keluarga yang telah diselenggarakan oleh masyarakat tersebut. Semua pelayanan konselling itu akan terwadahi melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) yang akan memberikan KIE, Konseling, bimbingan dan fasilitasi.

Dengan adanya PPKS diharapkan akan terlaksananya penyelenggaraan pelayanan data dan informasi kependudukan dan keluarga berencana, seperti konsultasi dan konseling keluarga balita dan anak, konsultasi dan konseling keluarga remaja dan remaja, konsultasi dan konseling pranikah, konsultasi dan konseling keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, konsultasi dan konseling keluarga lansia dan lansia, serta pemberdayaan ekonomi keluarga.

Berbagai upaya strategis yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan Program Ketahanan Keluarga melalui Program Bina Keluarga Balita (BKB) dengan sasaran keluarga-keluarga yang punya anak Balita, Program Bina

(38)

Keluarga Lansia (BKL) dengan sasaran keluarga yang mempunyai Lansia serta pelayanan konseling keluarga di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di Provinsi Sumatera Barat. Adapun Program dan kegiatan strategis Balita dan Anak yang telah dilaksanakan dari Januari s/d Juni 2017 sebagai berikut :

a. Pengadaan Buku Pedoman Menjadi Orang Tua Hebat

Merupakan kegiatan pengadaan yang bertujuan untuk menyediakan buku pedoman bagi orang tua dalam mengasuh dan memantau tumbuh kembanga anak balita mereka. Pengadaan buku pedoman ini dibuat dalam bentuk buku saku sebanyak 760 buku dan lembar balik sebanyak 570 bh. Buku pedoman ini nantinya akan di distribusikan ke kab/kota dan kelompok-kelompok yang dikunjungi oleh Tim BKKBN Prov.Sumbar. Kegiatan ini sedang dalam proses pengadaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

b. Pertemuan Orang Tua Hebat Di Pedesaan

Merupakan kegiatan pertemuan yang dilaksanakan di desa/korong/nagari dengan sasarannya keluarga, kader, tokoh masyarakat / tokoh agama yang mempunyai kepedulian dengan program ketahanan keluarga. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 3 Kabupaten yaitu Pasaman, Kab.Kep.Mentawai dan Kab.Pesisir Selatan dengan nara sumber dari BKKBN Prov.Sumbar, OPD KB dan TP.PKK Kab/Kota

c. Apresiasi Kader BKB Tk. Provinsi

Merupakan kegiatan pemberian Reward dan penilaian kepada Kader-kader BKB terbaik Kab/Kota. Proses kegiatan ini dilaksanakan dengan penilaian profil terbaik kader BKB yang dikirim oleh OPD KB Kab/Kota, dari penilaian profil ini kita dapatkan 3 nominasi yang selanjutnya akan dikunjungi oleh Tim Penilai.

Adapun Pemenang kegiatan ini Apresiasi ini sbb :

1. Terbaik I, Kader Kelompok BKB Buah Hati Ibu dari Kota Padang Panjang a/n Gusnelli

(39)

2. Terbaik II, Kader Kelompok BKB Tunas Bangsa dari Kota Padang, a/n Putri Julita Minaharafah

3. Terbaik III, Kader Kelompok BKB Cempaka II dari Kota Solok a/n Sriyatni.

Adapun kader BKB terbaik I Tk.Provinsi Sumatera Barat mengikuti Gebyar Temu Kader Tk.Nasional di Jakarta

d. Dukungan Pembinaan Kelompok BKB HI

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan pembinaan kepada kelompok-kelompok BKB HI yang ada di Kab/Kota. Untuk tahun 2017 kelompok BKB yang mendapatkan dukungan sebanyak 90 kelompok selama 12 bulan dengan nominal Rp.250.000 per kelompom per bulan. Tujuan diberikannya dukungan pembinaan ini adalah sebagai reward kepada kelompok agar kelompok BKB tetap melaksanakan kegiatan pertemuan pembinaan rutin bulanan.

e. Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor BKB Holistik Integratif Tk. Provinsi Kegiatan pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari di BKKBN Provinsi dengan peserta yang berasal dari pengelola/penanggung jawab BKB HI Kab/Kota. Tujuan dari kegiatan pertemuan ini adalah untuk melakukan evaluasi kegiatan BKB HI di Kab/kota, kendala serta pemasalahan yang dihadapi oleh pengelola, kader serta keluarga sasaran serta merumuskan rencana operasional yang berhubungan dengan kegiatan BKB ke depannya.

f. Orientasi Manjujai Bagi Kader BKB Tk. Provinsi

Kegiatan Orientasi Manjujai yang dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 18, 19 dan 20 April 2017 di BKKBN Provinsi, dimana masing-masing Kab/Kota mengirimkan 4 orang peserta dengan rincian 1 orang Pengelola / penanggung jawab Program BKB Kab/Kota, 1 orang Bundo kanduang Kab/Kota, 1 Orang UPT KB Kecamatan serta 1 orang Bundo Kanduang Kecamatan. Tujuan dilaksanakannya orientasi ini adalah untuk

(40)

meningkatkan wawasan, pengetahuan peserta tentang program Manjujai, sehingga diharapkan peserta yang telah mengikuti kegiatan orientasi ini dapat melaksanakan kegiatan manjujai di kelompok BKB di wilayah kerjanya masing-masing. Adapun narasumber dari kegiatan ini adalah Prof.Raudha Tahib Ketua DPP Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat, DR.Helmizar SKM,M.Biomed Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan dari Perwakilan BKKBN Prov.Sumbar.

g. Pendampingan Pengelola BKB Tk. Nasional

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei s/d 2 Juni 2017 di Bekasi Jawa Barat. Merupakan kegiatan tingkat nasional yang diikuti oleh kader kelompok BKB terbaik I Tk.Provinsi Sumatera Barat. Tujuan dari kegiatan adalah sebagai reward bagi Kader BKB dalam mengelola kegiatan BKB dan sebagai motivasi bagi kader BKB lainnya.

h. Repro Kartu Pintar Manjujai Bagi Kader BKB

Merupakan kegiatan repro kartu Pintar Manjujai yang akan digunakan oleh kader BKB dalam setiap pertemuan bulanan BKB. Kartu ini nantinya akan diberikan langsung kepada kader BKB, keluarga sasaran BKB sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung dalam memantau tumbuh kembang anak balita mereka.

i. Sosialisasi Lansia Tangguh Bagi Kader BKL

Kegiatan Sosialisasi Lansia Tangguh yang dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret 2017 di BKKBN Provinsi dengan peserta yang berasal dari Pengelola dan penanggung jawab Prgram BKL Kab/Kota. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan peserta tentang materi Lansia Tangguh. Serta untuk meningkatkan komitmen para pengelola untuk meningkatkan kualitas kegiatan Bina Keluarga Lansia di Kab/Kota. Nara Sumber dari kegiatan ini berasal dari Dinas Soial Provinsi Sumatera Barat serta BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

(41)

j. Dukungan Pembinaan Kelompok BKL

Kegiatan ini merupakan pemberian dukungan pembinaan kepada 140 kelompok BKL yang ada dk Kab/kota. Tujuan pemberian dukungan pembinaan adalah untuk menambah semangad kelompok BKL dalam melakukan pertemuan bulanan. Dukungan pembinaan diberikan sebanyak Rp.250.000 selama 10 bulan.

k. Apresiasi Kader Kelompok BKL TK.Provinsi dan TK.Nasional

Merupakan kegiatan pemberian Reward kepada Kader Kelompok BKL Terbaik I Tk.Kab/Kota untuk mengikuti kegiatan penilaian di tingkat provinsi. Kegiatan Apresiasi ini dilaksanakan dengan melakukan penilaian profil kelompok BKL yang dikirim oleh Kab/Kota ke BKKBN Provinsi, berdasarkan seleksi profil inilah ditetapkan kelompok BKL yang masuk nominasi dan akan dikunjungi oleh Tim Penilai dari BKKBN Provinsi dan untuk selanjutnya akan ditetapkan pemenang tingkat provinsi. Adapun hasil penilaian Aprisiasi kader Kelompok BKL sbb :

1. Terbaik I Kader Kelompok BKL Sinar Gunung IV dari Kota Padang a/n Dasiah

2. Terbaik II Kader kelompok BKL Bundo dari Kota Solok a/n Kasmawati 3. Terbaik III Kader Kelompok BKL Seroja dari kab.Pd Pariaman a/n

Arlina Depi

Untuk terbaik I kader Kelompok BKL tk.Provinsi Sumatera Barat mengikuti temu kader tingkat nasional di Bekasi, Jawa Barat dan mendapat juara Harapan III Lomba Kader BKL tingkat Nasional.

l. Pertemuan Keluarga Harmonis Tk. Nasional

Merupakan kegiatan pemberian Reward kepada pasangan Terbaik I Keluarga Harmonis Tk.Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti pertemuan di tingkat nasional. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei s/d 2 Juni 2017 di Bekasi Jawa Barat dan Provinsi Sumatera Barat diwakili oleh pasangan Keluarga harmonis a/n Jamalis dan Erniyetti dari Kota Solok.

(42)

m. Repro Kartu Penyuluhan Lansia Tangguh Dengan 7 Dimensi

Kegiatan ini merupakan upaya untuk memperbanyak media penyuluhan Lansia Tangguh bagi kader BKL dengan tujuan untuk memudahkan kader dalam melakukan pertemuan rutin bulanan BKL

n. Optimalisasi Fungsi Balai Penyuluhan PPKS di Kampung KB

Merupakan kegiatan pertemuan PPKS yang dilaksanakan di 16 kab/kota dengan tujuan meningkatkan fungsi balai penyuluhan dalam peningkatan PPKS di kampung KB. Adapun peserta dari kegiatan ini adalah para kader, tokoh masyarakat, mitra kerja yang mempunyai perhatian tentang PPKS. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 April 2017 di Kab.Pasaman bertempat di Kantor UPT KB Kecamatan Panti. Nara sumber dari kegiatan ini berasal dari BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

o. Workshop PPKS Percontohan Kampung KB

Merupakan kegiatan berbentuk workshop yang dilaksanakan di kampung KB. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengelola PPKS tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan di PPKS sehingga PPKS di kampung KB dapat berjalan secara optimal sesuai dengan fungsi PPKS itu sendiri. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 di Kantor Camat Panti,Kab.Pasaman dengan nara sumber dari BKKBN Prov.Sumbar dan Kepala OPD KB Kab.Pasaman

p. Temu Pengelola PPKS Tk. Nasional

Merupakan Kegiatan pertemuan Pengelola PPKS tingkat nasional yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei s/d 2 Juni 2017 di Bekasi Jawa Barat dihadiri oleh pengelola PPKS Terbaik I tk.Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Silvia Rossel Pengelola PPKS Melati dari Kecamatan Rao Kab.Pasaman . Tujuan kegiatan ini sebagai reward kepada pengelola PPKS sehingga bisa menjadi contoh dan motivasi bagi pengelola PPKS lainnya.

(43)

3. Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peran yang penting di dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional. Untuk itu keluarga perlu dibina agar tercipta keluarga sejahtera. Pemerintah telah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) Nasional yang melibatkan pemerintah, masyarakat dan keluarga. Untuk memantapkan keikut sertaan masyarakat ber-KB sekaligus memberdayakan ekonomi keluarga maka pemerintah semenjak tahun 1993 memperkenalkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang memberi peluang bagi setiap keluarga untuk belajar berusaha, mengelola modal, bermitra usaha, berorganisasi, mempelajari teknis produksi dan belajar menganalisis pasar.

Berbagai upaya telah dilakukan, baik melalui sosialisasi maupun melakukan pembinaan serang langsung ke kelompok sehingga diperoleh peluang pemasaran produk UPPKS dan peningkatan pengetahun dan kualitas kader kelompok UPPKS, dengan rincian sebagai berikut :

a. Apresiasi Kader Kelompok UPPKS Tk. Nasional

Kegiatan ini adalah melakukan penilaian kepada kelompok UPPKS Berprestasi. Berdasarkan profil yang dikirim oleh Kab/Kota dan peninjauan langsung ke kelompok UPPKS, maka pemenang Tk. Provinsi Sumatera Barat adalah Sbb:

NO KELOMPOK UPPKS KAB/KOTA KET

1. 2. 3. 4. 5.

Kelp. UPPKS Sejahtera II Kelp. UPPKS Harapan Kita Kelp. UPPKS Makmur Kelp. UPPKS Mawar Kelp. UPPKS Mangga II

Kota Padang Panjang Kota Solok

Bukittinggi

Kab. Pasaman Barat Kab. Pasaman Terbaik I Terbaik II Terbaik III Harapan I Harapan II

Gambar

GRAFIK PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TERHADAP PPM  PER KAB/KOTA SE SUMATERA BARAT
GRAFIK PENCAPAIAN PESERTA KB BARU WANITA TERHADAP PPM  PER KAB/KOTA SE SUMATERA BARAT
GRAFIK PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PRIA TERHADAP PPM  PER KAB/KOTA SE SUMATERA BARAT
GRAFIK PENCAPAIAN PESERTA KB BARU MKJP TERHADAP PPM  PER KAB/KOTA SE SUMATERA BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Nilai hasil uji statistik diperoleh Pvalue = 0,002 artinya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan Pemberian ASI Eksklusif

Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan, pada proses ini bisa dilakukan tanpa bahan kimia bila ukurannya

Hal pertama yang dibuat adalah bentuk global dari bentuk patung secara keseluruhan, yaitu bentuk dasar dari wajah manusia yang digabungkan dengan bentuk lain yang

Lembang. 2) Untuk Mengetahui Talent Management di KPSBU Lembang. 3) Mengetahui Pengembangan Karir Karyawan di KPSBU Lembang. Teknik penarikan sampel adalah sampling

Dengan dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini maka diharapkan para wirausaha muda meiliki pengetahuan tentang kiat meningkatkan omset dengan pemanfaatan Facebook

Tampak edema retina, spasme setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri. Jarang terjadi perdarahan atau eksudat atau spasme. Retinopatia arteriosklerotika pada

Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan

Metode ini merupakan metode yang memiliki keunggulan untuk menghitung secara statistik nilai parameter keaktifan gempa bumi yang lebih baik dari metode least- square karena dapat