0
MODUL PERKULIAHAN
Pengenalan
E-learning
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen
14
MK90001 Miftahul Fikri, M.SiAbstract
Kompetensi
e-learning merupakan sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.
Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan sistem pembelajaran yang berbasis e-learning.
PENGERTIAN E-LEARNING
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut : e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD -ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan profesional dalam bidangnya.
Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.
Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut:
e-learning merupakan penyampian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on line.
e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Karakteristik e-learning, antara lain adalah :
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di computer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
TEKNOLOGI PENDUKUNG
Teknologi Pendukung E-Learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya
menggunakan komputer;
computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Technology based learning Technology based web-learning
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.
Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e -mail, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.
Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu:
e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.
e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning.
e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa system seperti; (1) paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut. (2) virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. (3) paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.
Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya.
Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Untuk meningkatkan daya tarik belajar, Onno W. Purbo menambahkan perlunya menggunakan teori games. Teori ini dikemukakan setelah diadakan sebuah pengamatan terhadap perilaku para penggemar games komputer yang berkembang sangat pesat. Bermain games komputer sangatlah mengasyikan. Para pemain akan dibuat hanyut dengan karakter yang dimainkannya lewat komputer tersebut. Bahkan mampu duduk berjam-jam dan memainkan permainan tersebut dengan senang hati. Pengembangan Model
Pendapat Haughey (1998) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course”.
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
Model web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Dengan mengambil contoh SMART School di Malaysia, setiap introduksi suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan internet, maka ada empat hal yang perlu disiapkan, yaitu:
Melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik di mana pengetahuan, ketrampilan dan nilai (values) diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat competency based curriculum.
Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer.
Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer, online assessment system).
Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio, dll yang memadai. Materi pembelajaran yang disimpan di komputer dapat diaksesdengan mudah baik oleh guru maupun siswa.
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain:
Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional
Internet menurut Onno W. Purbo (1998) paling tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:
Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
Peserta didik dapat dengan mudah belajar pada para ahli di bidang yang diminatinya. Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain :
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar dan mengajar.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Pendapat Budi Rahardjo (2002) tentang kelemahan internet sebagai media pendidikan yaitu infrastruktur internet masih terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan budaya baca kita masih lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model pembelajaran melalui internet.
Faktor Yang Dipertimbangkan Sebelum Memanfaatkan E-Learning
Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau memerlukan elearning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan (Soekartawi, 1995), yang komponen penilaiannya adalah:
Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible). Misalnya apakah jaringan Internet bisa dipasang, apakah infrastruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer, tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia
Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically profitable); misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah retrun on investment (ROI)-nya lebih besar dari satu.
Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat (socially acceptable).
2. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah, 2001):
Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.
Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status pekerjaan, dsbnya.
Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dsb-nya.
State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.
3. Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning bisa dilakukan dengan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia, karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan rancangan instruksional yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan dievaluasi secara kontinue.
4. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format tertentu misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini seringkali ditemukan berbagai hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri (Jatmiko, 1997).
5. Evaluasi
Sebelum program dimulai, lebih baik dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:
Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain.
Masalah ketersediaan software.
Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada. Masalah skill and knowledge.
SISTEM E-LEARNING UMB
Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi lulusan. Strategi pembelajaran telah mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu di antaranya adalah e-Learning. E-Learning telah menjadi suatu kebutuhan bagi sivitas akademika, mengingat baik dosen, mahasiswa maupun institusi pendidikan telah memanfaatkan teknologi komputer dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
E-Learning (Electronic Learning), proses pembelajaran dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. Perangkat elektronik yang dimaksud dalam hal ini adalah perangkat elektronik yang ada kaitannya dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta multimedia (CD ROM, Video Tape, Televisi, dan Radio).
Universitas Mercu Buana, sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang Unggul Mutu dan Bermanfaat, memiliki peluang dan kemampuan untuk mengimplementasikan e-Learning yang mampu menembus batas institusi maupun negara. Melalui kebijakan tingkat universitas Universitas Mercu Buana telah menyelenggarakan program pembelajaran berbasis e-Learning dengan pelaksanaan yang masih bervariasi dengan pertemuan tatap muka dan disebut dengan istilah MAL (Multi Access Learning).
E-Learning merupakan salah satu sarana pembelajaran berbasis web yang telah disediakan oleh Universitas Mercu Buana terpadu dengan sistem informasi akademik lainnya dalam server di Unit POSI (unit PelayananOperasionalSistemInformasi).
Web dan database E-Learning UMB dikelola oleh Pusat Pengembangan Solusi Sistem Informasi (PPSSI), sedang Pusat Bahan Ajar eLearning dan MKCU (PBAeL dan MKCU) bertanggungjawab atas penggunaannya bagi dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran di seluruh Program Studi di UMB. Salah satu tugas PBAeL dan MKCU adalah melakukan sosialisasi tentang elearning serta mendorong seluruh dosen UMB untuk menggunakan sarana ini dalam proses pembelajaran melalui kegiatan pelatihan dan pelayanan konsultasi/keluhan.
1. Sistem Pembelajaran E-learning
Sistem kuliah dilakukan dengan pertemuan di ruang kelas (tatap muka) sebanyak 4 kali, dan tidak terbatas ruang dan waktu melalui internet sebanyak 10 kali pertemuan, 1
kali Ujian Tengah Semester (UTS) dan 1 kali Ujian Akhir Semester (UAS). Adapun detail dari sistem pembelajaran eLearning di UMB adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan Tatap Muka (4 kali pertemuan)
b. E-learning Proses/Pertemuan Online (10 kali pertemuan)
Rincian dari pertemuan tatap muka dan pertemuan online adalah sebagai berikut:
2 Situs eLearning Universitas Mercu Buana
Alamat situs eLearning Universitas Mercu BuanaKelas Karyawan dibedakan berdasarkan Fakultas dari masing-masing peserta e-learning, sebagai berikut:
Workshop / Pelatihan http://latihan.elearning.mercubuana.ac.id
F.Desain dan Seni Kreatif http://fdsk.elearning.mercubuana.ac.id
F.Teknik http://ft.elearning.mercubuana.ac.id
F.Ilmu Komputer http://fasilkom.elearning.mercubuana.ac.id
F.Ekonomi dan Bisnis http://feb.elearning.mercubuana.ac.id
F.Ilmu Komunikasi http://fikom.elearning.mercubuana.ac.id
F.Psikologi http://fpsi.elearning.mercubuana.ac.id
Mata Kuliah Ciri Universitas http://mkcu.elearning.mercubuana.ac.id
Loginlah ke sistem elearning dengan user dan password yang diberikan.
Silahkan ketikkan pada form login: Username: NIM anda
Password: sama dgn web sso.mercubuana.ac.id
Tampilan Situs setelah anda berhasil login, dipojok kanan atas terdapat nama dan nim dari pengguna.
3. Pengaturan Profil Mahasiswa
Untuk memulai mengubah penganturan profil, arahkan kursor ke icon avatar yang terdapat diPojok kanan atas samping nama mahasiswa.
Pada Menu ini terdapat pengaturan Profil, Grade,Massage, Preference, dan Logout.Plilih Menu Profil, makan akan tampil dibawah ini:
Pilih edit profile, untuk melakukan pengaturan profil.
Lakukan Pengaturan yang diinginkan General, User Picture, Additional name, Interest dan Optional, Kemudian klik “update Profile”.Isi data-data profil anda dengan data yang sebenarnya. Penambahan user picture diharuskan agar mahasiswa dan dosen saling mengetahui Profile masing-masing.
4. Pengenalan Situs E-learning
Keterangan Halaman Depan Website e-learning:
Fasilitas forum berita dan pengumuman dan forum Pertanyaan dan Saran. Digunakan untuk mahasiswa,admin dan dosen berkomunikasi seputar jalannya perkuliahan e-learning.
Kolom ini digunakan sebagai petunjuk arah dari menu-menu yang terdapat diwebsite e-learning
Menginformasikan peserta perkuliahan yang sedang aktif dan mengakses website elearning.
Pilihan kategori berdasarkan Fakultas
Fasilitas Menu Pribadi mahasiswa, berisi (ubah profil,ubah Password, Messaging/Pesan,dan Blog)
Fasilitas Ymesseger yang dapat digunakan mahasiswa untuk berkomunikasi dengan pihak administrator e-learning
Kalender yang berisi keterangan kegiatan pada Bulan Berjalan
Menginformasikan jadwal kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan maupun yang akan datang.
-file Download
Fasilitas untuk mengunduh file-file berupa panduan,kalender dan informasi lainnya.
5. Pendaftaran Mata Kuliah
eLearning Pada sesi ini langkah selanjutnya adalahmendaftarkan diri anda menjadi peserta mata kuliah yang diinginkan dengan cara memilih mata kuliah tersebut.
Langkah pendaftaran yaitu:
Arahkan kursor ke Blok Course
Pilih kategori Workshop eLearning Mahasiswa Pilih Mata Kuliah.
Untuk Mata kuliah yang mempunyai tanda kunci, artinya mata kuliah tersebut wajib menggunakan kata kunci/password untuk masuk kedalam kelasnya.
Kata kunci matakuliah biasanya diberikan oleh dosen pengampu pada saat tatap muka pertemuan pertama dikelas.
6. Kelas Virtual E-learning
Halaman Kelas terdiri dari berbagai Menu yang tersusun di dalam 3 bagian/blok.
berkaitan dengan layanan mahasiswa
mata kuliah yang tersusun pada bagan mingguan
asiswa serta informasi yang diberikan oleh dosen /administrator.
Weekly Outline Mata Kuliah
Pada bagan weekly outline bersisi aktifitas -aktifitas perkuliahan baik itu pertemuan tatap muka maupun pertemuan online yang disusun berdasarkan bagan mingguannya (rentang waktu Senin s.d Minggu).
Untuk pertemuan tatatp muka pada weekly outline hanya terdiri dari materi bahan ajar pada minggu tersebut. Untuk pertemuan online aktifitas yang dapat atau harus anda lakukan terdiri dari:
7. Materi Bahan Ajar
Pada tiap minggunya mahasiswa dapat mendownload modul atau bahan materi pelajaran yang telah disediakan dosen pengampu mata kuliah (bisa berupa MS.Word, Power point,pdf, video ataupun sumber berupa link URL.
8. Forum / Diskusi Online
Untuk menjembatani antara mahasiswa dengan mahasiswa atau antara mahasiswa dengan dosen pengampu, sistem elearning juga menyediakan menu forum yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung pada waktu yang berbeda.
Selain itu, forum merupakan salah satu unsur yang dilihat sebagai kehadiran mahasiswa pada minggu Online.
Jadi, forum merupakan syarat wajib aktifitas yang harus diikuti oleh mahasiswa selain kuis/tugas.
Aktivitas forum, biasanya berisi sebuah contoh kasus atau pertanyaan dari dosen yang memerlukan pendapat dari mahasiswa.
Terdapat dua bentuk forum 1. Forum Diskusi Standar
Forum ini memungkinkan mahasiswa membuat topic diskusi baru selain topik diskusi yang diberikan oleh dosen.
2. Forum Diskusi Sederhana
Forum ini biasanya digunakan oleh dosen pengampu sebagai format diskusi yang sederhana. Bentuknya seperti forum pada jejaring sosial.
Pada forum ini semua tanggapan mahasiswa ditampilkan sehingga mahasiswa dapat menanggapi dan melengkapi hasil tanggapan mahasiswa yang lainnya.
9. Kuis Online
Kuis merupakan aktivitas ujian evaluasi yang ada pada tiap minggunya pada minggu online. Bentuk kuis bervariasi tergantung dari dosen pengampunya, biasanya kuis berbentuk essay, pilihan ganda (multiple choice), Benar/Salah (T/F), isian singkat, ataupun menjodohkan.
10. Penugasan Online
Penugasan ini memiliki fungsi yang sama seperti kuis sebagai ujian evaluasi setiap minggu online. Perbedaannya dengan kuis, penugasan ini digunakan untuk soal-soal yang memiliki jawaban panjang yang harus dikerjakan dalam bentuk file dan diupload ke dalam system elearning. Untuk aktivitas yang berbentuk penugasan, langkah pertama
yang harus dikerjakan adalah meng-klik tugas yang terdapat dihalaman kolom mingguan.
11. Pengenalan Fasilitas eLearning Lainnya
Menu navigasi ini terdapat dibagian kiri dari kelas virtual elearning berfungsi untuk memudahkan mahasiswa menuju menu yang terdapat disitus elearning.
Jika terjadi kesalahan salah pilih kelas elearning, mahasiswa dapat menghapusnya atau keluar dari mata kuliah tersebut dengan cara meng Klik menu “Hapus Pendaftaran kursus (Unenrol me from)” yang terdapat pada menu setting. Pilih “Continue” untuk melanjutkan proses dan keluar dari kelas atau pilih “cancel” untuk membatalkan.
Pada system elearning, seluruh aktivitas yang menggunakan sistem penilaian (kuis, tugas ataupun forum) dapat dilihat hasilnya pada fasillitas „Grade/Nilai‟.
YMesseger Fasilitas admin support ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam operasional perkuliahan elearning.
Daftar Pustaka
Antonius Aditya Hartanto dan Onno W. Purbo, E-Learning berbasis PHP dan MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.
Asep Saepudin, Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.