• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan

Zocha Graha Kriya di Garut merupakan sebuah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang kerajinan, seni, dan pariwisata yang terbentuk dari beberapa pengrajin, seniman, petani, dan penggiat pariwisata di Garut. KUB ini dibentuk oleh Bapak Franz Limiart dan Ibu Joanna pada tanggal 9 September 1999. Pada waktu itu Bapak Franz Limiart melihat adanya peluang sumber daya yang dapat diolahdan dikembangkan di Garut. Sumber daya yang dimaksud adalah tumbuhan akar wangi yang hanya tumbuh di tiga negara yaitu Haiti, Brazil, dan Indonesia. Di Indonesia juga hanya terdapat di Kabupaten Garut yang tersebar di lima kecamatan yaitu Samarang, Tarogong, Pasir wangi, Cilawu, dan Leles.

Melihat dari khas akar wangi yang hanya tumbuh di Kabupaten Garut, Bapak Franz Limiart mengumpulkan beberapa kelompok usaha yang terkait yaitu kelompok petani akar wangi, kelompok tenun, kelompok jahit, kelompok bordir, kelompok pengrajin batok, kelompok pengrajin bambu, kelompok pengrajin hiasan kupu-kupu dari bulu itik, dan kelompok pengrajin box. Kedelapan kelompok usaha tersebut diberikan bimbingan oleh Bapak Franz Limiart agar mampu mengolah dan menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas. Setelah mampu menggabungkan beberapa kelompok usaha tersebut, Bapak Franz Limiart membuat KUB Zocha. Logo KUB Zocha bisa dilihat pada gambar 1.1

GAMBAR 1.1 Logo KUB Zocha Garut

(2)

2

Produk-produk akar wangi yang dihasilkan antara lain adalah taplak meja, tas, lampion, tudung saji, tutup kulkas, boneka, sarung bantal, hingga sekat ruangan. Menurut Ibu Joanna, seluruh produk yang dihasilkan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fashionable, fungsional, dan dekoratif. Selain memanfaatkan hasil olahan dari akar wangi, KUB Zocha juga mengembangkan beberapa potensi yang ada di Kabupaten Garut seperti batok kelapa, bambu cendani, serta bulu itik.

Seiring dengan berjalannya usaha, keberadaan KUB Zocha kemudian diperkuat dengan diterbitkannya beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh dinas terkait seperti :

1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) : No. 530/0124/PM/IZ/VI/2008.B 2. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) : No. 101355214548

3. ITU (Izin Tempat Usaha) : No. 503/605-ITU/PPTSP/201

Setelah menjalankan usaha selama lima belas tahun, KUB Zocha telah membuat berbagai kerajinan dari bahan akar wangi dan telah menjual produk tersebut sampai ke luar negeri dan telah mendapatkan beberapa penghargaan KUB berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional. (Sumber : Wawancara Premilinary Research)

1.1.2 Visi dan Misi KUB Zocha

KUB Zocha Graha Kriya belum memiliki pernyataan visi dan misi secara tertulis, namun KUB Zocha Graha Kriya memiliki impian yang jelas sebagai tujuan utama didirikannya Zocha. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan kepada pihak pendiri/ pemilik, visi dan misi pendirian KUB Zocha Graha Kriya adalah:

a.VISI

Menjadi pusat bisnis kerajinan Garut yang dapat memberi nilai tambah bagi kota Garut, serta memperkenalkan karya kerajinan khas Garut kepada wisatawan yang datang ke kota Garut.

(3)

3 b.Misi

Misi dari KUB Zocha dapat dijabarkan seperti berikut: 1.Meningkatkan kerja sama dengan UKM-UKM di Garut 2.Menggali potensi seni masyarakat Garut

3. Memperkenalkan Garut melalui pameran-pameran kerajinan

1.2 Latar belakang penelitian

Sektor industri kerajinan sangat berkembang di Jawa Barat. Akan tetapi, produk-produk tersebut belum mampu dikenal secara luas bahkan belum dikenal di wilayah industri tempat produksi produk tersebut. Namaun pada kenyataannya pertumbuhan sektor industri kerajinan sangat signifikan.

Salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan keunggulan sektor industri kerajinannya adalah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kabupaten Garut yang sejak lama dikenal dengan kerajinan kulit juga memiliki sumber daya khas lain yang dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang unik yaitu akar wangi. Akar wangi (Vetiveria Zizanioides) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam famili Graminae (rumput-rumputan). Manfaat dasar dari akar ini adalah minyak akar sebagai katalis wangi untuk parfum (Pemkab 2010). Salah satu usaha kerajinan di Jawa Barat yang mengolah akar wangi adalah Kelompok Usaha Bersama Zocha.

Namun, Kelompok usaha bersama Zocha memanfaatkan akar wangi dengan cara yang berbeda. Zocha bekerja sama dengan beberapa usaha kecil menengah (UKM) yang mengolah akar vetiver. Dimana sebelumnya ukm tersebut mengalami kesulitan dalam pengembangan komoditas akar wangi, belum mempunyai kerja sama dengan pemasok dan distributor, kesulitan dalam permodalan, dan penguasaan teknologi yang terbatas yang menghasilkan kualitas rendah.

Setelah didirikannya Zocha, pertanian akar wangi semakin berkembang dikarenakan Zocha telah memperkaya nilai dan mendorong pertanian akar wangi di Garut. Dalam menjalankan usahanya, Zocha tidak hanya memberikan nilai pada akar wangi itu sendiri, tetapi pada ukm yang telah bekerja sama dengan Zocha agar mampu mengembangkan bisnisnya.

(4)

4

Berdasarkan keinginan oleh pemilik Zocha sendiri, Zocha ingin mengembangkan produk kerajinan yang tidak hanya mampu memberi suatu nilai yang dapat dinikmati indera, tetapi juga mampu memberikan prestise tersendiri bagi para konsumen yang memilikinya. Dalam menentukan strategi pengembangan usahanya, Zocha membutuhkan analisis value co-creation yang dibagi menjadi tiga poin yaitu model the DART yang diteliti oleh penulis, Co-opetition yang diteliti oleh Ayu Ardhillah Yuliartha, dan business model canvas yang diteliti oleh Maria Atikah Prihastuti.

Value co-creation adalah bentuk kreativitas kolaboratif, yang diprakarsai oleh perusahaan dan pelanggan untuk memungkinkan inovasi, bukan sekedar untuk memuaskan pelanggan mereka (Prahalad:2004). Dengan value co-creation zocha mampu melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan pelanggan. Proses value co-creation sendiri mampu diciptakan melalui proses blok kunci bangunan co-creation. Peneliti ingin mengetahui bentuk value co-creation pada Zocha dengan model the DART (Dialogue, Access, Risk Assesment, Transparency) sebagai strategi dalam inovasi dan pengembangan produk.

1.3 Perumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk value co-creation pada KUB Zocha menggunakan model the DART?

b. Bagaimana evaluasi value co-creation pada KUB Zocha menggunakan model the DART?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat guna menjawab permasalahan dan fenomena yang akan timbul. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bentuk value co-creation pada KUB Zocha. b. Untuk mengetahui hasil evaluasi value co-creation pada KUB Zocha

(5)

5 1.5 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat menghasilkan kegunaan dan manfaat, baik dari sisi kegunaan teoritis ataupun kegunaan praktis.

1. Bagi Teoritis

a. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi bidang keilmuan bidang manajemen strategi dan diharapkan temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pengkajian sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti. c. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Bagi Praktis

a. Penulis mengharapkan hasil akhir dari penelitian ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi perusahaan yang berkaitan, dalam hal ini bermanfaat bagi KUB Zocha untuk dapat mengembangkan nilai perusahaan.

b. Penulis mampu memberikan sumbangan kajian analisis bagi perusahaan industri kerajinan tangan sejenis.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai obyek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan.

(6)

6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak lain.

Referensi

Dokumen terkait

Sesudah mengalami asimilasi progresif total, bunyi-bunyi yang sama tersebut kembali mengalami perubahan bunyi, zeroisasi sinkope, pada salah satu bunyi dari dua

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar