“Analisis Kualitas Pada Produksi
Botol “RC Cola 800 ml” di PT. IGLAS
(Persero)” dengan menggunakan Peta
Kendali Demerit
Nur Lailiyah Wakhidah
1308 030 030
Dosen Pembimbing:
Drs. Haryono Ms. Msc.
#
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era globalisasi
Peningkatan persaingan
pasar
PT IGLAS (persero)
meningkatkan mutu
produknya
Dilakukannya
pengendalian kualitas
#
Permasalahan
1. Bagaimana analisis pengendalian kualitas
pada produksi botol RC Cola 800 ml di
PT.IGLAS (Persero)?
2. Bagaimana kapabilitas pada produksi botol di
PT.IGLAS (Persero) dalam menghasilkan
#
Tujuan
1. Mengetahui apakah produksi botol RC Cola 800
ml di PT.IGLAS (Persero) terkendali secara
statistik.
2.Mengetahui kapabilitas pada produksi botol RC
Cola 850 ml di PT. IGLAS (Persero) dalam
menghasilkan botol RC Cola 850 ml yang
berkualitas.
#
Manfaat
1. Memberikan informasi kepada pihak PT. IGLAS
(Persero) agar dapat menjaga dan meningkatkan
kualitas produksi botol RC Cola 800 ml jika terjadi
ketidaksesuaian.
2. Bahan masukan untuk pengambilan kebijakan
dalam membuat target kualitas botol RC Cola 850
ml.
3. Dapat meminimalkan adanya cacat produksi,
khususnya pada proses produksi botol RC Cola
800 ml.
#
5
Batasan Masalah
Penelitian
hanya dilakukan pada produksi
botol RC Cola 850 ml.
Untuk data yang digunakan adalah data
pengamatan pada tanggal 12 juni 2010
sampai 24 Juli 2010.
#
LANDASAN TEORI
6
Peta Kendali u demerit
Kapabilitas Proses
Diagram Pareto
Diagram Ishikawa
#
Peta Kendali u demerit
Suatu peta kendali yang mendekati kenyataan kecacatan dalam suatu produk dengan cara memberikan bobot pada tipe-tipe yang terjadi
Salah satu pola cacat atau kerusakan adalah sebagai berikut: Kelas A – Kritis : Suatu kecacatan yang akan menghasilkan
kondisi tidak aman ketika digunakan. Kelas B – Mayor : Suatu kecacatan yang menyebabkan
kegagalan dalam menggunakan dalam menggunakan produk.
Kelas C – Minor : Suatu kecacatan yang tidak mempengaruhi kegunaan dari produk.
#
Rumus :
Dimana : wi = bobot cacat berdasarkan kelasnya
ci = jumlah cacat dalam tiap kelas
Misalkan gunakan satu sampel dengan n unit pemeriksaan. Maka banyak kerusakan per unit adalah
Dengan D : banyak keseluruhan dalam semua n unit pemeriksaan
U : kombinasi linier variabel random poisson
Garis tengah peta
menunjukkan banyak cacat kelas A, kelas B, dan kelas C rata-rata per unit u
u
BKA
=
+
3
σ
ˆ
3 3 2 2 1 1c
w
c
w
c
w
D
=
+
+
i i i n D U = u u u BKB = −3σˆ 3 3 2 2 1 1u
w
u
w
u
w
u
=
+
+
i i n u w u w u w12 1 22 2 32 3 ˆ = + + σ 3 2 1,
u
,
u
u
#
Kapabilitas Proses
Menurut Montgomery (1995) kapabilitas proses
menggambarkan suatu performence atau penampilan proses dalam menghasilkan produk, proses dikatakan kapabel jika: 1. Proses terkendali
Terkendali jika semua titik berada dalam batas kendali atas maupun bawah dan menyebar secara random (acak)
2. Memenuhi spesifikasi
Jika nilai pengamatan dekat dengan nilai target 3. Presisi dan akurasi tinggi
Presisi adalah tingkat kedekatan antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain, sedangkan akurasi adalah
#
Menurut Bothe. R Davis (1997) kemampuan proses untuk peta kendali u adalah sebagai berikut:
P(X= jumlah cacat per unit) =
Jika pada distribusi poisson cacat sama dengan nol atau tidak terdapat cacat maka:
dengan x = 0, 1, 2,.. dimana:
= parameter distribusi poisson
Jika P(x=0) adalah persentase produk yang tidak cacat maka untuk presentase produk cacat:
Apabila ditransformasikan pada distribusi normal maka perhitungan kemampuan proses adalah sebagai berikut:
Jika nilai > 1 maka proses dapat dikatakan kapabel.
( )
! ' ' x e u x −u(
)
( )
' ' ' 1 1 ! 0 0 0 ' u u u e e e u x P − − − = = = = ' u( )
3 ˆ ' % Z P pPK =(
)
u e x p p' =1− = 0 =1− − % ˆPK p#
Diagram Pareto
Diagram pareto adalah suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan rangking tertinggi hingga terendah Manfaat dari diagram Pareto adalah
1. Menyusun permasalahan menurut bobotnya.
2. Memberikan informasi untuk menyelesaikan suatu masalah. 3. Membandingkan efektifitas suatu proses sebelum dan sesudah dilakukan suatu tindakan perbaikan.
Prinsip diagram ini adalah 80/20 artinya sekitar 80% terjadinya suatu masalah disebabkan oleh sebagian kecil masalah saja, sedangkan yang 20% sisanya disebabkan banyak masalah.
#
Diagram Ishikawa
Grafik yang menggambarkan hubungan antara masalah dengan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya
Alat untuk menelusuri terjadinya masalah sehingga mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.
Penyebab terjadinya masalah dirumuskan 4M + 1L yaitu Manusia, Material, Metode, Mesin dan Lingkungan.
cacat
Lingkungan material manusia
#
Proses Produksi
Pengemasan Produk Sortir dan Pengawasan Mutu
Annealing
Pembentukan botol (forming) Peleburan bahan
#
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu berupa data pengamatan kecacatan pada produksi botol RC Cola 850 ml tanggal 12 juni 2010 sampai 24 Juli 2010, data tersebut diperoleh dari bagian Quality Control di PT. IGLAS (Persero) Gresik.
#
B. Identifikasi Variabel
Kelas Cacat Penjelasan
A
Sticky Plunger(X1) Kelebihan gelas yang tajam pada lubang bore
Bird Swing(X2) Sebentuk gelas yang melintang didalam botol
Over Press(X3) Kelebihan gelas tajam yang menonjol keatas pada lubang finish
B Crack Under Ring(X4) Retak dibawah ring/kepala botol
Chocked neck(X5) Lubang ring atau leher yang menyempit bagian dalam
C
Loading mark(X6) Noda kerut-kerut horisontal dan vertikal pada permukaan gelas
Cold mold(X7) Pembentukan distribution yang secara visual menggelembung
karena mould dingin
Crizzle(X8) Noda kerut yang tidak teratur pada permukaan botol
Jenis cacat untuk kelas A memiliki pembobot sebesar 92,99% Jenis cacat untuk kelas B memiliki pembobot sebesar 6,07% Jenis cacat untuk kelas C memiliki pembobot sebesar 0,94%
#
C. Struktur Data
Sub
Grup Unit
Jenis Cacat Jumlah
Cacat (Di) Jumlah Cacat per unit A B C X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 1 768 C11 C21 C31 C41 C51 C61 C71 C81 D1 D1/768 2 768 C12 C22 C32 C42 C52 C62 C72 C82 D2 D2/768 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 43 768 C1,43 C2,43 C3,43 C4,43 C5,43 C6,43 C7,43 C8,43 D43 D43/768 ) (u
#
Cara pengambilan sampling di PT. IGLAS (Persero)
yaitu dengan mengambil sampel botol tiap jam
pada 16 mesin dan setiap mesin menghasilkan dua
cetakan botol. Jadi untuk tiap jam diambil 32
sampel botol dan tiap hari (24 jam) diambil 768
sampel botol.
#
Langkah – Langkah Analisis
Diagram Ishikawa Diagram Pareto Kapabilitas Proses Peta Kendali Demerit
Rata2 banyak cacat setiap kelas Statistika deskriptif
#
Analisis dan Pembahasan
#
Peta Kendali Demerit
Out of control pada titik pengamatan ke- 1, 4, 7, 8, 15, 23, dan ke-42 BKA= 1,2699 BKB= 0,3655
#
Out of control pada titik pengamatan ke- 20 dan ke-40
BKA= 1,1482 BKB= 0,4118 Peta Kendali Demerit
Setelah pengamatan ke- 1, 7, 8, 15, 23 dan 42 dihilangkan
#
Peta Kendali Demerit
Setelah pengamatan ke- 20 dan 40 dihilangkan
Out of control pada titik pengamatan ke- 25
BKA= 1,0742 BKB= 0,4457
#
Peta Kendali Demerit
Setelah pengamatan ke- 25 dihilangkan Terkendali BKA= 1,0654 BKB= 0,4346 = 0,75 u
u
#
Analisa Kemampuan Proses
( ) (
)
023
,
0
3
07
,
0
3
527
,
0
3
ˆ
%=
Z
p
′
=
Z
=
=
p
PKMasih tidak kapabel (tingkat kemampuan proses
padaproduksi botol RC Cola 800 ml rendah) < 1
p
ˆ
PK% < 1527
,
0
1
1
ˆ
75 , 0=
−
=
−
=
′
− −e
e
p
u#
Diagram Pareto
Jumlah 2859 2537 411 388 314 Percent 43,9 39,0 6,3 6,0 4,8 Cum % 43,9 82,9 89,2 95,2 100,0 Jenis cacat Cr Und Ring Loading mark Cold Mold Crizzle Other
7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 100 80 60 40 20 0 Ju m la h Pe rc en t
#
ring Under Crack Methods Material Machines Personnel cetakan botol memposisikan Kurang bisa prosedur Kurang mengetahui memenuhi clearence Set up mesin tidak homogenGob-botol temperatur tidak
shape
Tidak sesuai dengan gop
Diagram Ishikawa
#
Diagram Ishikawa
Pada Jenis Cacat Loading Mark
Mark Loading Methods Material Machines Personnel cetakan botol memposisikan Kurang bisa prosedur Kurang mengetahui tidak diposisikan Pendinginan angin peralatan delivery perlahan pada Gob turunnya atau kecil
Diameter gob terlalu besar homogen
Gob-botol temperatur tidak
shape
#
1. Peta kendali Demerit pada data kecacatan botol RC Cola 800 ml pada mulanya berada dalam keadaan tidak terkendali karena terdapat
pengamatan yang berada di luar batas kendali. Setelah dilakukan
penghilangan data pengamatan tersebut, didapati peta kendali Demerit yang telah terkendali. Batas kendali atas dari peta kendali Demerit
tersebut adalah 1,0654 dan batas kendali bawahnya adalah 0,434578. Selain itu, didapati pula bahwa nilai tengah data adalah 2,28.
2. Setelah data kecacatan bot0l RC Cola 800 ml telah terkendali baik maka dapat dilakukan analisis kapabilitas proses. Berdasarkan perhitungan, didapati nilai nilai < 1. maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi botol RC Cola 800 ml di PT IGLAS (Persero) masih tidak kapabel (tingkat kemampuan proses pada produksi botol RC Cola 800 ml rendah).
#
• Karyawan diharapkan lebih mengetahui prosedur dariperusahaan dengan mengadakaka pelatihan untuk para karyawan.
• Perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat memperkecil jumlah produk cacat, proses selalu dalam keadaan terkendali.
• Perlu mempertimbangkan dalam melakukan pengontrolan dengan statistik khususnya peta kendali Demerit sebagai pembanding pengontrolan kualitas yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan.