• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG RUJUKAN REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG RUJUKAN REGIONAL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN PELAYANAN

KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG

RUJUKAN REGIONAL

Sidang Diskusi Komisi IV

Makassar, 9 – 12 Maret 2015

Pimpinan Sidang :

(2)

Penataan Sistem rujukan dengan regionalisasi sistem rujukan

yang terstruktur dan berjenjang

AKSES PELAYANAN YANG BELUM MERATA

RUJUKAN PASIEN BELUM EFEKTIF DAN EFISIEN

PENUMPUKAN PASIEN DI RS TERTENTU

(3)

Regionalisasi Sistem Rujukan adalah

penataan

sistem

rujukan

dengan

membagi wilayah provinsi kedalam

beberapa

regional,

dimana

setiap

regional mempunyai satu rumah sakit

yang mengampu beberapa rumah sakit

dari kabupaten/kota sekitarnya

=> RS RUJUKAN REGIONAL

(4)

RS Rujukan Regional 4 Rujukan Regional 1 Rujukan Regional 2 Rujukan Regional 3 Puskesmas Klinik Dokter Praktek Mandiri NASIONAL 14 RS PROVINSI 20 RS KAB/KOTA

PRIORITAS PADA SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN RUJUKAN

(REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN)

RS Kab/Kota RS Rujukan Nasional RS Rujukan Provinsi

(5)

5

(6)

RS Rujukan Regional

(110 RS Rujukan Regional)

RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) RS KELAS A 3 RS RS KELAS B 48 RS RS KELAS C 52 RS RS KELAS D 7 RS

(7)

007%

017%

076%

RS RUJUKAN di WILAYAH TIMUR

RS Rujukan Nasional RS Rujukan Provinsi RS Rujukan Regional

Sumber Data : BUK Rujukan

RS Rujukan di Regional Timur Jumlah RS

RS Rujukan Nasional 3 RS Rujukan Provinsi 7

RS Rujukan Regional

32

Total 42

32 RS

7 RS 3 RS Total RS Rujukan di Regional Timur = 42

(8)

DAFTAR RS RUJUKAN di WILAYAH TIMUR

No. Provinsi

1 RSU Noongan 2 RSU Liun Kendage

3 RSUD Maria Walanda Maramis 4 RSUD Kota Kotamobagu

5 RSU Luwuk

6 RSUD Morowali 7 RSU Mokopido Toli-Toli 8 RSU Anuntaloko Parigi 9 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 10 RSU Tenriawaru Bone 11 RSU Labuang Baji 12 RSUD Daya

13 RSU Andi Makkasau Pare2 14 RSU Palopo

15 RSU Kolaka 16 RSU Bau Bau 17 RSUD Tani dan Nelayan 18 RSU Dr M Mohammad Dunda 6 Sulawesi Barat 4 RSUD Provinsi Sulawesi Barat 19 RSUD Polewali

20 RSU Karel Sadsuitubun 21 RSU Namlea 22 RSU Masohi 23 RSU Daerah Tobelo 24 RSU Kota Tidore Kepulauan 25 RSUD Labuha

9 Papua Barat 7 RSU Sorong 26 RSU Manokwari

27 RSU Merauke 28 RSU Nabire 29 RSU Wamena

30 RSU Biak

31 RSUD Kab. Mimika 32 RSU Abepura

2 Sulawesi Tengah 1 RSU Undata Palu

4

3 Sulawesi Selatan 2 RSU Dr W Sudirohusodo UP

RSU Prof Dr H Aloei Saboe RSU Propinsi Kendari 2 Sulawesi Tenggara Maluku 7 5 Gorontalo 3 6 RSU Ternate

RSU Dr M Haulussy Ambon 5 Sulawesi Utara 1 RSU Jayapura 3 Papua 10 8 Maluku Utara RS Rujukan Regional RS Rujukan Provinsi RS Rujukan Nasional

RSU Prof.Dr. R.D Kandou Manado 1

(9)

SIDANG KOMISI IV

RAKERKESNAS 2015

POKOK BAHASAN

RSUD mengetahui :

1.kriteria atau standar RS Rujukan Regional

2.Hak dan kewajiban sebagai konsekuensi RS

Rujukan Regional

OUTPUT

Langkah-langkah yang harus dilakukan RSUD dalam

upaya memenuhi standar RS Rujukan Regional

(10)

SIDANG KOMISI IV

RAKERKESNAS 2015

POINTERS DISKUSI

1. Langkah-langkah dalam Pemenuhan Standar

Kelas RS sesuai Permenkes No. 56/2014

(Minimal Naik Kelas B)

2. Langkah-langkah dalam Peningkatan Mutu

Pelayanan di RS

(11)
(12)

NO MASALAH/ISSUE SOLUSI RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

A SUMBER DAYA MANUSIA

1 SDM Jalur Tubel Tidak kembali ke Daerah Asal Penugasan (yg memberi rekomendasi & membiayai) Perlu aturan yang sangat ketat bagi dokter yang tidak kembali 1. Mempersiapkan Insentif dan Fasilitas, mekanisme

remunerasi, dan

pembagian wewenang yg adil

2. Membuat perjanjian dg calon peserta tubel menggunakan akta notaris dimana peserta tubel hrs mengabdi di daerah asal penugasan minimal 2n+1 3. Memberikan rekomendasi sesuai dg kebutuhan spesialisasi RS Membuat perjanjian dg calon peserta tubel menggunakan akta notaris dimana peserta tubel hrs mengabdi di daerah asal minimal 2n+1 1. Melakukan koordinasi dengan KKI untuk pemberian sanksi seperti tidak menerbitkan STR 2. Membuat kerjasama dg Fak. Kedokteran & Kolegium bhw penerimaan ppds diprioritaskan kpd mrk yg mempunyai perjanjian utk kembali ke daerah asal penugasan stlh selesai pddkn

(13)

NO MASALAH/ISSUE SOLUSI RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

A SUMBER DAYA MANUSIA

2 Dokter ahli tidak selalu berada di tempat Pemberlakukan PP 53 secara ketat ttg Disiplin PNS 1.Pembinaan disiplin PNS kpd semua dokter yg bertugas di RS Rujukan Regional 2.Membatasi penerbitan SIP Membuat suatu regulasi yg membatasi dokter ahli berpraktek lintas kabupaten Koordinasi dgn KKI, OP & perhimpunan ttg pembatasan

praktek dokter lintas kabupaten

3 Dokter spesialis langka yang masih kurang Diberikan dispensasi dlm btk surat penugasan utk berpraktek lebih 3 RS Berkoordinasi dg IDI Cabang utk dpt memberi rekomendasi berpraktek lebih dr 3 RS Memberikan surat Penugasan Khusus kpd dokter spesialis tertentu yg masih kurang 1. Berkoodinasi dg KKI & AIPKI utk meningkatkan kapasitas & produksi dokter spesialis yg msh langka 2. Membuka center pendidikan utk prodi spesialisasi yg msh langka

(14)

NO MASALAH/ISSU

E SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

A SUMBER DAYA MANUSIA

4 Distribusi dokter spesialis yang tidak merata 1. Distribusi melibatkan dinas kesehatan, dan lintas kementerian di pusat 2. Pemberlakuan Wajib Kerja Dokter spesialis (WKS) minimal 3 tahun 1. Inventarisasi

kondisi saat ini dan usulan kebutuhan dokter sesuai PMK 56 ttg 2014, ttg kriteria RS Kelas B 2. Memprioritaskan rumah sakit rujukan regional untuk mendapat dokter WKS spesialis 3. Kebijakan Pembatasan Penempatan SDM di RS yang jumlahnya sudah cukup 1. Inventarisasi kondisi saat ini dan usulan kebutuhan dokter 2. Memprioritaskan

rumah sakit rujukan regional untuk mendapat dokter WKS spesialis 3. Kebijakan Pembatasan Penempatan SDM di RS yang jumlahnya sudah cukup &

pembatasan praktek lintas kabupaten

1. Berkordinasi dengan Men-PAN, OP & IDI untuk melibatkan pemerintah daerah dlm penempatan dokter spesialis 2. Menyusun regulasi mengenai Pemberlakukan WKS untuk dokter spesialis 3. Membuat regulasi ttg pembatasan jmlh dokter ahli di dlm 1 wilayah stlh dilakukan analisa kebutuhan dokter ahli

(15)

NO MASALAH/ISSUE SOLUSI RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

A SUMBER DAYA MANUSIA

5 Pengembangan Sistem Informasi tidak berjalan optimal karena SDM tidak tersedia Bantuan Rekruitmen dan peningkatan kemampuan SDM yang ada Rekruitmen SDM dan Bantuan Peningkatan Kapasitas SDM bagi yang telah memiliki SDM

Rekruitmen SDM dan Bantuan Peningkatan Kapasitas SDM bagi yang telah memiliki SDM 1.Memberi pelatihan untuk peningkatan kapasitas 2.Penataan sistem informasi scr nasional

(16)

N O

MASALAH/

ISSUE SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

B SARANA DAN PRASARANA

1 RS Rujukan regional kelas C tidak bisa

mengusulkan yang sesuai kelas B Kebijakan khusus utk RS rujukan regional agar dapat dibukakan menu sesuai RS Kelas B Mengalokasikan 10% APBD utk anggaran kesehatan yg diprioritaskan bagi pemenuhan sarana-prasarana RS 1.Mengalokasikan 10% APBD utk anggaran kesehatan yg diprioritaskan bagi pemenuhan sarana-prasarana RS 2.Merekomendasikan RS rujukan regional yg masih kelas C yang memenuhi syarat SDM & bangunan &

prasarana utk mjd kls B Kebijakan khusus utk RS rujukan regional agar dapat dibukakan menu TP sesuai RS Kelas B, dg syarat tersedia SDM & Bangunan & prasarana 2 Belum adanya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Membentuk SPGDT lintas RS Rujukan Regional & kbptn/kota & provinsi Menyiapkan sistem, sarana & prasarana (termasuk tenaga) utk melaksanakan SPGDT Membentuk system SPGDT tingkat propinsi dg melibatkan semua RS rujukan regional &

provinsi Membuat regulasi yg mewajibkan semua daerah melaksanakan SPGDT

(17)

N

O MASALAH/ISSUE SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

B SARANA DAN PRASARANA

3 Belum ada sistem informasi (SIMRS) antar rumah sakit

Membuat sistem untuk

menghubungkan antar rumah sakit rujukan regional (Integrasi Data Rekam Medik) Membuat anggaran utk sistem & infrastruktur SIMRS bagi RS Rujukan Regional Membuat anggaran utk sistem & infrastruktur SIMRS bagi RS Rujukan Regional dan RS Rujukan Propinsi 1. Menyusun regulasi Sistem Informasi antar RS Rujukan Regional 2. Membuat sistem informasi yang menghubungkan antara RS 3. Memberi bimbingan teknis 4 Perizinan IPAL yang

terlalu lama Percepatan proses perizinan pengolahan Limbah Memberikan supervisi & bimbingan kpd setiap RS bekerjasama dg BLHD Memberikan supervisi & bimbingan kpd setiap RS bekerjasama dg BLHD berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk proses

(18)

NO MASALAH/

ISSUE SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

C AKREDITASI

1 RS Rujukan regional belum ada yang terakreditasi Percepatan proses akreditasi dengan dukungan teknis Advokasi mengenai akreditasi 1.Advokasi mengenai akreditasi 2.Membuat tim pembimbing tingkat propinsi bersama dg RS yg sdh terakreditasi Menyusun mekanisme percepatan proses akreditasi, dg prioritas RS Rujukan Regional 2 Biaya Akreditasi tinggi Ada bantuan dana dari pusat untuk akreditasi 1.Mengadakan anggaran untuk

proses akreditasi bagi RS Rujukan Regional 2.Menyiapkan SDM untuk menjadi surveyor dg mengikuti pelatihan dr KARS Mengadakan anggaran untuk proses akreditasi bagi RS Rujukan Regional 1.Memberi Dana Dekon dari pusat untuk persiapan akreditasi 2.Melakukan pengendalian tarif akreditasi KARS

(19)

N

O MASALAH/ISSUE SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

D PENGAMPUAN

1 Sisters Hospital (RS Pengampu) utk RS Rujukan Regional yg belum optimal Pusat mengatur program sisters hospital antara RS rujukan Nasional/Provinsi dengan RS Rujukan Regional atau antar RS Rujukan Regional Melakukan pemetaan RS utk dilakukan program sisters hospital 1.Melakukan pemetaan RS utk dilakukan program sister hospital 2.Melakukan evaluasi setiap tahun 1.Membuat regulasi beserta petunjuk teknis mengenai program sisters hospital antara RS rujukan Nasional dengan RS rujukan regional atau antar RS tersier

2.Melakukan evaluasi bersama DK Prov thdp perkembangan & status RS Rujukan Regional dlm wkt 5 thn

(20)

N

O MASALAH/ISSUE SOLUSI

RENCANA AKSI 2015

KAB/KOTA PROPINSI PUSAT

D PENGAMPUAN

2 Remunerasi yang tidak seragam Regulasi berupa Permenkes yg dpt mengatur ttg Remunerasi RS di daerah Membuat sistem remunerasi RS Daerah yg berpedoman pd regulasi Permenkes Membuat sistem remunerasi RSUD yg berpedoman pd regulasi Permenkes Membuat suatu regulasi ttg system remunerasi di RSUD

(21)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Untuk menjamin ketersediaan pupuk sebagaimana dimaksud ayat (1) perlu dilakukan fleksibelitas penyaluran yang dilaksanakan melalui koordinasi dengan Dinas

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran inquiry ( yang masih dibimbing oleh guru)

Gayatri, & Mustanda (2014) dalam penelitiannya berjudul pengaruh struktur modal, keputusan investasi dan kebijakan dividen juga menyatakan bahwa Hasil

Merupakan tool Denial of Service yang dapat dugunakan untuk menyerang Ms.. Windows pada port 139

Kutipan kalimat di atas merupakan contoh gaya bahasa eponim karena pada kalimat di atas terdapat kata-kata yang digunakan pengarang untuk mengganti panggilan orang dengan

Menurut Hasibuan (2000: 10) ; Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

Adapun yang dimaksud hasil pembelajaran psikomotorik meteri PAI dalam penelitian ini adalah suatu daya yang tumbuh dari hasil belajar psikomotor yang diperoleh

Hasil dari wawancara dengan informan internal dapat disimpulkan bahwa Yatim Mandiri Solo sudah menerapkan manajemen penghimpunan berdasarkan zakat core principle.. Penerapan