• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

Pada bab konsep perancangan ini akan dijelaskan tentang konsep-konsep yang dipilih untuk diimplementasikan pada proyek perancangan ini. Mulai dari konsep-konsep dasar, konsep gubahan dan konsep-konsep lainnya yang mungkin digunakan pada proyek perancangan ini.

5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar dari proyek perancangan Palasari Reading Park &

Book Store Centerini adalah dengan cara mengoptimalkan hubungan antara ruang luar (outdoor) dan ruang dalam (indoor).

Konsep tersebut mengacu pada tema yang dipilih yaitu “Connection”. Sehingga dengan mengaplikasikan konsep yang menghubungkan anatara ruang luar dan dalam dengan baik, diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan para pengunjung yang berbeda-beda dalam hal preferensi tempat yang nyaman untuk membaca, diskusi, maupun mengerjakan tugas-tugas.

Sebagaimana yang kita ketahui, setiap orang tentu memiliki karakter yang berbeda. Dimana ada beberapa orang yang lebih suka dan nyaman untuk membaca, belajar, mengerjakan tugas di area outdoor dengan nuansa alam yang asri, namun ada pula yang kebalikannya, ada sebagian yang lebih nyaman apabila mengerjakan semua itu di ruang tertutup (indoor).

Maka dari perbedaan preferensi tersebut, setiap area transisi antara ruang luar dan dalam tersebut akan sangat diperhatikan dan didesain dengan konsep senyaman mungkin. Karena berkemungkinan akan menjadi area yang sering digunakan untuk berinterkasi.

Diharapkan dengan konsep yang berbeda dengan perpustakaan biasa pada umunya masyarakat dapat lebih antusias dan gemar dalam

(2)

membaca. Sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat indonesia khusunya kota bandung itu sendiri.

Khususnya bagi anak usia dini yang belakangan ini lebih suka bermain gadget ketimbang belajar dan membaca buku. Dengan adanya Taman Baca Masyarakat ini, diharapkan anak-anak yang senang bermain bisa juga senang membaca dengan konsep taman ini. Bermain adalah dunia bagi anak-anak. Bagi anak-anak, bermain adalah sebuah keseriusan, karena apapun yang mereka lakukan pasti akan selalu diselingi dengan bermain. Hal ini tidak terkecuali pada saat belajar, istirahat, saat melakukan tugas atau pekerjaan, dan bermain itu sendiri mempunyai perbedaan yang sangat tipis bagi anak-anak (Dewiyanti, 2007).

Area outdoor yang didominasi area hijau ini bertujuan juga untuk menjadi sebuah taman kota mini di kota bandung. Hal ini juga merujuk pada Kegiatan pengembangan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kota bandung yang juga tidak terlepas dari kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan pemerintah kota bandung tentang rencana penataan ruang kota bandung yang tetuang pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kota (RTRWK), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) kota bandung, dan Rencana Raung Terbuka Hijau (RTH) Kota Bandung (Dewiyanti, 2007).

Sebagai area pusat perbelanjaan, toko buku palasari memiliki desain kawasan yang kurang menarik dan kurang terawat dan tertata. Faktor atribut pada pusat belanja dan motivasi dalam berbelanja terhadap shopping enjoyment semakin dirasa sebagai daya tarik utama para pengunjung itu rela untuk datang ke pusat perbelanjaan tersebut (Natalia, 2013).

Atribut pada pusat perbelanjaan mngenai beberapa hal seperti faktor kebersihan (higenis), desain interior dan eksterior, entertainment dan kenyamanan lokasi akan sangat berpengaruh pada alasan pengunjung ingin datang ke pusat perbelanjaan tersebut (Natalia,

(3)

5.2 Rencana Tapak

1. Konsep Gubahan Massa Taman Baca (Reading Park)

Terlihat dari konsep gubahan massa pada taman baca ini dimana konsep hubungan antara ruang luar dan dalam dapat dicapai dengan adanya area-area transisi. Dibuatnya coakan di area tengah massa juga diharapakan menjadi jalur masuknya sirkulasi udara dan cahaya pada bangunan. Dapat juga berfungsi sebagai void, sehingga pengunjung yang di bawah dapat melihat ke lantai di atasnya begitupun sebaliknya.

Bentukan awal dibuat dari bentuk persegi yang menyesuaikan dengan bentuk lahan yang ada.

Gambar 5.1 Bentukan awal reading park

Dibentuk coakan di area depan sebagai sikap untuk membuat area terbuka sebagai penyambut pengunjung yang datang.

(4)

Pada lantai 2, coakan pada tengah massa tetap dipertahankan untuk membuat sirkulasi udara dan cahaya tetap mudah masuk ke area tengah.

Gambar 5.3 Bentukan ketiga reading park

Pada area paling atas dibuat lebih kecil untuk membuat view dari bawah ke atas tetap dapat dan agar sinar matahari untuk area bawah tidak tertutup oleh lantai yang lebih tinggi.

Gambar 5.4 Bentukan akhir reading park

2. Konsep Gubahan Massa Pasar Buku (Book Store)

Gubahan massa pada pasar buku dibuat dengan dengan bentuk memanjang mengikuti bentukan site dan lurus mengikuti jalan palasari

(5)

Gubahan dari massa ini direncanakan untuk bangunan 2 lantai dengan konsep bangunan yang yang terpisah-pisah atau tersegmen. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran api dengan cepat apabila terjadi kebakaran. Karena kawasan ini sudah sering kali terjadi kebakaran. Maka untuk menghindari hal itu terulang kembali, maka dibuatlah konsep gubahan seperti tersebut.

Gambar 5.5 Bentuk awal book store

(6)

Gambar 5.7 Bentukan akhir book store

3. Konsep Pencapaian

Akses untuk mencapai lokasi site ini cukup mudah karena terdapat dua jalur opsi, yaitu dari arah utara dan selatan. Pada arah utara lokasi site dapat di capai melaui simpang jl. Lodaya - jl. Palasari, sedangkan pada arah selatan dapat dicapai melalui simpang jl.KH Ahmad Dahlan - jl. Palasari.

(7)

Jalur pedestrian atau trotoar pada area pusat perbelanjaan tentu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan pengunjung dalam berbelanja. Elemen-elemen pendukung sangat diperlukan untuk meningkatkan rasa kenyamanan, diantaranya elemen hardscape, elemen peneduh seperti vegtasi, kursi-kursi, tanaman hias dan elemen pendukung lainnya (Natalia, 2018).

4. Konsep Akses Sirkulasi Manusia

Gambar di bawah ini menunjukkan area-area yang dapat diakses sebagai jalur sirkulasi bagi para pengunjung. Terlihat pada area toko buku dengan konsep massa yang terpisah menjadi beberapa segmen. Hal ini bertujuan agar jalur evakuasi manusia saat terjadi bencana menjadi lebih mudah dan aman.

Gambar 5.9 Jalur Sirkulasi Manusia

Di bangunan utama taman baca, pada area tengahnya terdapat akses sirkulasi utama yang menghubungkan antara beberapa area lainnya. Seperti menghubungkan antara area foodcourt, perpustakaan, dan juga area parkir.

(8)

5. Konsep Denah Lantai 1 Reading Park (Tama Baca)

Pada area lantai 1 ini terdapat beberapa fungsi ruang. Area yang diberi warna biru pada gambar di bawah ini merupakan jalur sirkulasi manusia di area outdoor. Terlihat jalur sirkulasi yang berada di tengah ini dapat menjadi penghubung bagi ruang-ruang di sekitarnya.

(9)

Gambar 5.11 Area Penghubung Sirkulasi 1

Gambar 5.12 Area Penghubung Sirkulasi 2

Sementara area yang diberi warna hijau merupakan area foodcourt. Dihadirkannya foodcourt di proyek ini bertujuan untuk menarik datangnya pengunjung. Karena fenomena yang terjadi di masyarakat masa kini adalah mereka lebih senang datang ke tempat komersil dibandingkan ke tempat pendidikan seperti perpustakaan.

Untuk membuat area ini tetap hidup di waktu malam hari, maka disediakan pula ruang-ruang retail yang dapat disewakan. Area retail ini ditandai dengan wara biru tua.

(10)

Sedangkan warna merah pada gambar di atas merupakan area-area service seperti toilet, gudang dan lain-lain. Warna ungu muda sendiri merupakan area dari perpustakaannya.

Gambar 5.13 Area Baca Outdoor

6. Konsep Denah Lantai 2 Reading Park (Taman Baca)

Pada lantai 2 ini diisi dengan perpustakaan, musholla dan area outdoor. Layout dari perpustakaan juga dibuat lebih atraktif sehingga memberikan kesan yang berbeda dari perpustakaan pada umumnya. Konsep yang berbeda dengan perpustakaan pada umumnyua ini diharapkan dapat membuat pengunjung tak cepat bosan saat membaca dan belajar disini.

(11)

Gambar 5.14 Denah Lantai 2

Area yang diberi warna kuning adalah area baca lesehan yang sangat nyaman dan bisa digunakan untuk membaca maupun mengerjakan tugas atau bahkan hanya untuk berdiskusi biasa.

(12)

Pada lantai ini juga diletakkan area baca dengan tempat duduk yang berkonsep mengelilngi kolom bangunan yang ditandai dengan warna hijau pada gambar di atas. Selain bermanfaat untuk menambah estetika dengan menutup struktur bangunan, hal ini juga membuat penggunaan ruangan menjadi lebih efisien.

Gambar 5.16 Area Baca Lt. 2

Warna merah pada gambar di atas merupakan area service seperti toilet, musholla dan tempat wudhu. Pada lantai 2 juga terdapat void yang memungkinkan untuk dapat melihat ke lantai 1 dan lantai 3.

Sedangkan warna biru di atas menandakan area outdoor yang bisa digunakan untuk membaca, berdiskusi dan bermain juga. Sehingga para pengunjung dapat menikmati area baca baik indoor maupun outdoor.

7. Konsep Denah Lantai 3 Reading Park (Taman Baca)

Pada lantai terdapat beberapa fungsi ruang berbeda. Masih terdapat area perpustakaan di lantai ini, namun hanya kecil saja. Terdapat pula ruang-ruang lain seperti ruang service, ruang serba guna dan tetap terdapat area outdoor.

(13)

Gambar 5.17 Denah Lantai 3

Area hijau pada gambar di atas merupakan area komputer yang dapat diakses oleh para pengunjung untuk mencari referensi dan mencari informasi lainnya.

(14)

Warna merah pada gambar 5.17 menandakan area-area service seperti toilet dan ruang panel.

Area yang diberi tanda kuning pada gambar 5.17 merupakan ruang serba guna yang dapat digunakan untuk bedah buku atau kegiatan bersama lainnya.

Sedangkan area warna biru merupakan area outdoor juga yang bisa langsung terhubung dengan area outdoor lantai 2 dan area roof garden.

8. Konsep Basement

Gambar 5.19 Denah Basement

Basement ini dikhususkan untuk ruang-ruang service dan utilitas yang ditandai dengan warna merah pada gambar di atas. Namun terdapat juga tempat untuk parkir khusus karyawan yang ditandai dengan warna hijau untuk motor dan biru untuk mobil.

9. Konsep Roof Garden

Area roof top ini dimanfaatkan untuk dibuat roof garden dengan tujuan untuk dapat menarik pengunjung. Roof garden ini didesain seperti taman yang nyaman bagi para pengunjung.

(15)

Gambar 5.20 Denah Roof Garden

(16)

Gambar 5.22 Area roof garden 2

10. Konsep Penghawaan dan Pencahayaan

Gambar 5.23 Potongan A-A

(17)

Gambar 5.23 dan 5.24 di atas menggambarkan potongan dari bangunan reading park dan sistem penghawaan alaminya. Adanya bukaan-bukaan berupa jendela yang cukup besar di beberapa sisi bangunan berdampak pada sirkulasi udara yang lebih lancar. Sehingga pergantian antara udara segar dan kotor di dalam ruangan menjadi lebih baik.

Ditanamnya vegetasi di sisi-sisi site berfungsi sebagai buffer atau penghalang polusi dan kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan sekitar. Sehingga lingkungan site menjadi lebih tenang.

Pada bagian roof top dibuat roof garden selain bertujuan untuk membuat area outdoor yang menyenangkan dan menarik perhatian masyarakat, adanya roof garden ini juga dapat menahan panas matahari. Sehingga ruangan-ruangan di bawahnya menjadi lebih sejuk.

11. Konsep Detail Struktur Roof Garden

(18)

Gambar 5.26 Detail Roof Garden 2

Dua gambar di atas ini menunjukkan detail dari struktur atap sebagai penopang roof garden. Detail dari roof garden ini sendiri terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari struktur atap, waterproof membran, drainase, pasir dan tanah, hingga ke tumbuhan yang ditanam di atasnya.

Tanaman yang digunakanpun bukan tanaman atau pohon yang terlalu besar. Karena akar dari pohon tersebut akan dapat merusak struktur yang ada. Sehingga dipilihlah jenis tanaman yang berukuran kecil dan sedang sehinnga struktur atap dapat kuat untuk menopangnya.

Selain pohon ditanam juga beberapa tanaman hias seperti bunga dan lainnya untuk memberi keindahan di area roof garden ini.

(19)

12. Konsep Denah Book Store (Pasar Buku)

Gambar 5.28 Area Service Pasar Buku

Gambar di atas merupakan denah dari pasar buku palasari yang sudah diredesain. Warna merah menunjukkan area-area service seperti toilet bagi para pembeli dan pedagang di sana.

(20)

Gambar 5.29 diatas ini memperlihatkan jalur sirkulasi yang dapat digunakan oleh pengguna, baik itu pembeli, penjual maupun pengelola. Tersedia banyak jalur sirkulasi dengan lebar yang cukup luas guna menanggulangi dan mengevakuasi pengunjung apabila sedang terjadi bencana.

Gambar 5.30 Penempatan Ruang Pasar Buku

Gambar 5.30 di atas ini menunjukkan bentuk dari massa bangunan yang mempunyai beberapa segmen terpisah. Hal ini bertujuan agar saat terjadi kebakaran di satu toko, api tidak cepat menyebar ke toko-toko lainnya. Sehingga kerusakan dan kerugian para pedagangpun dapat diminimalisir.

(21)

Gambar potongan pasar buku di atas menunjukkan bentuk dari massa pasar tersebut. Terlihat massa dibagi menjadi beberapa segmen untuk membuat ruang sirkulasi menjadi lebih luas dan menghindari kerusakaan yang parah saat terjadi kebakaran.

14. Konsep Area Parkir

Area parkir ini adalah sebuah area parkir umum sebelumnya yang kurang terawat, sehingga perlu adanya perbaikan agar area parkir yang digunakan bisa lebih efisien, rapih dan mampu menampung lebih banyak kendaraan.

(22)

Gambar 5.32 Suasana Area parkir-sebelum

Area parkir umum ini terletak di bagian belakang site. Letaknya yang berada di belakang site ini memberi keuntungan tersendiri, sehingga tidak menutupi bangunan utama dan bangunan pasar buku palasari.

Dari gambar di atas terlihat suasana sebelum dilakukan redesain dan sesudah dilakukan redesain pada gambar di bawah ini. Area parkir menjadi lebih efisien, dapat menampung lebih banyak kendaraan dan lebih rapih.

(23)

Gambar 5.34 Area parkir motor - sesudah

15. Konsep Desain Eksterior

Pada area depan site di buat area outdoor berupa taman yang dapat digunakan untuk bersantai, berdiskusi, membaca atau juga digunakan oleh orang tua yang sedang menunggu anaknya bermain dan belajar.

Gambar 5.35 Area taman outdoor 2

Konsep pembagian massa pada toko buku menjadi beberapa segmen ini memungkinkan untuk membuat sirkulasi pembeli dan

(24)

penjual menjadi lebih baik. Adanya area koneksi berupa jalur sirkulasi yang luas dapat juga dimanfaatkan menjadi taman-taman mini yang juga bisa digunakan untuk duduk-duduk.

Gambar 5.36 Area Pasar Buku - Depan

(25)

Terdapat pula area koneksi antara taman baca dan pasar buku berupa jembatan penghubung. Hal ini juga mengacu pada tema yang dipilih yaitu “Connection”.

Gambar 5.38 Jembatan Penghubung tampak belakang

Gambar 5.39 Jembatan Penghubung tampak depan

Dari kedua gambar di atas bisa dilihat jembatan ini menjadi penghubung antara area taman baca dan area lantai 2 dari pasar buku. Area ini juga bisa digunakan untuk membaca sambil duduk-duduk di tangganya yang sengaja didesain dengan bentuk lebar.

(26)

Gambar 5.40 Area Drop Off

Gambar di atas ini memperlihatkan area drop off untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan umum. Terdapat juga halte untuk para pengunjung yang menunggu kendaraan umum.

Dengan banyaknya vegetasi di sekitar lokasi ini membuat suasana di site menjadi lebih sejuk dan panas radiasi matahari dapat diminimalisir.

Gambar

Gambar 5.3 Bentukan ketiga reading park
Gambar 5.7 Bentukan akhir book store
Gambar di bawah ini menunjukkan area-area yang dapat diakses sebagai jalur sirkulasi bagi para pengunjung
Gambar 5.11 Area Penghubung Sirkulasi 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ima telah akrab dengan Ayi dan Evi sejak awal perkuliahan, karena mengikuti Unit Kegiatan Kampus (UKM) yang sama. Begitu juga dengan Riri, hanya.. saja ia hampir tidak

Pada kegiatan belajar mengajar (siklus I) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw mendapatkan penilaian yang cukup

Kepercayaan tinggi akan suatu agen hayati apabila organisme hanya menyerang target gulma atau sedikit tanaman yang masih satu genus. • Agen hayati yang di lepaskan harusdi monitor

Bank adalah sebagai lembaga keuangaan yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

Pelatihan pengembangan media pembelajaran multimedia dengan pemanfaatan program Powerpoint yang akan dikembangkan dan diterapkan bagi para guru SMA ini

Oleh karenanya perlu menerapkan metode alternatif perbaikan osilasi sistem tenaga melalui sinyal masukan Unified Power Flow Controller (UPFC) sudut fasa booster berbasis

Kambang yang artinya bunga, sedangkan Reno artinya emas. Ada juga yang menyebut Reno dengan kata perhiasan yang indah-indah. Alasan ini lah yang membuat Kambang

Memiliki bandwidth yang besar: Semua intermediate node pada jalur yang aktif mengupdate routing table dan memaksimalkan penggunaan bandwidth, walaupun routing tabel