• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4 

UJICOBA DAN ANALISIS 

 

Bab ini membahas tentang prosedur ujicoba, hasil-hasil ujicoba, dan analisis hasil ujicoba alat stimulasi OpenMCS dan program sinyal terapi µStimS. Pembahasan ujicoba dan analisis meliputi lima sub bab yaitu ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS, ujicoba sistem proteksi, ujicoba pre klinis sebagai pendukung, diskusi analisis, dan potensi pengembangan lebih lanjut. Langkah-langkah ujicoba secara keseluruhan diilustrasikan pada gambar 4.1.

 

Gambar 4. 1 Diagram blok ujicoba OpenMCS dan µStimS

 

4.1 UJICOBA KINERJA RANGKAIAN OpenMCS 

Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS adalah suatu langkah ujicoba yang membandingkan data sinyal yang dijalankan oleh software µStimS dengan

(2)

parameter sinyal keluaran OpenMCS. Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS terdiri dari:

1. Uji bentuk sinyal 2. Uji amplitudo 3. Uji frekuensi 4. Uji lebar pulsa

Pada ujicoba ini dilakukan pengambilan data sinyal keluaran OpenMCS pada berbagai kondisi penyetelan sinyal dan pada pemberian beban hambatan yang berbeda. Ujicoba kinerja rangkaian OpenMCS dilakukan menggunakan beban berupa resistor 4,7 kΩ, 10 kΩ, 15 kΩ, 20 kΩ, dan 27 kΩ pada amplitudo 100 µA, 250 µA, 500 µA, 750 µA, dan 1000 µA dengan frekuensi 1 Hz, 10 Hz, 50 Hz, 100 Hz, 125 Hz, 250 Hz dan 500 Hz, serta dengan lebar pulsa 5 ms, 10 ms, 50 ms, 100 ms, 250 ms, 500 ms dan 1000 ms.

4.1.1 UJICOBA DAN ANALISIS BENTUK SINYAL 

Ujicoba bentuk sinyal dilakukan dengan mengamati bentuk sinyal yang dihasilkan pada osiloskop. Terdapat dua metode yang digunakan pada ujicoba bentuk sinyal, yaitu :

a. Ujicoba bentuk sinyal menggunakan resistor

b. Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh

4.1.1.1 Ujicoba bentuk sinyal menggunakan resistor 

Ujicoba bentuk sinyal stimulasi arus mikro dengan menggunakan resistor dimaksudkan untuk mengamati bentuk sinyal asli yang dikeluarkan oleh OpenMCS. Hasil ujicoba kelima bentuk sinyal itu ditunjukkan pada gambar 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6 untuk sinyal pulsa persegi 1, persegi 2, persegi 3, ramp 1,

(3)

 

Gambar 4. 2 Tampilan realisasi sinyal persegi 1

 

 

Gambar 4. 3 Tampilan realisasi sinyal persegi 2

 

 

Gambar 4. 4 Tampilan realisasi sinyal persegi 3

(4)

 

Gambar 4. 5 Tampilan realisasi sinyal ramp 1

 

 

Gambar 4. 6 Tampilan realisasi sinyal ramp 2

Dari data pengamatan terhadap bentuk sinyal OpenMCS, terlihat bahwa sinyal stimulasi arus mikro yang dibangkitkan mempunyai bentuk yang sesuai dengan perancangan. Namun demikian, masih terdapat derau berupa tegangan riak yang berkisar 50 mV. Dari hasil pengamatan, peneliti menyimpulkan bahwa tegangan riak ini berasal dari rangkaian DC/DC konverter yang melipatkan tegangan dari 12 volt ke 42 volt sebelum masuk sebagai catu caya rangkaian OpenMCS. Tegangan ini sudah diminimalisasi dengan penambahan regulator sehingga besarnya menjadi sekitar 50 mV. Dengan keberadaan tegangan riak tersebut, bentuk sinyal stimulasi arus mikro masih terlihat baik. Tegangan riak sebesar 50 mV tersebut masih berada dalam rentang toleransi 1% karena tegangan sinyal yang dihasilkan berada dalam orde volt.

(5)

4.1.1.2 Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh 

Ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tubuh dalam mempengaruhi bentuk sinyal stimulasi pada saat terapi berlangsung. Ujicoba ini tidak menganalisis efektivitas OpenMCS sebagai alat stimulasi arus mikro dalam memberikan stimulasi karena setiap bentuk sinyal elektroterapi akan selalu mengalami perubahan ketika dipasang ke tubuh. Hasil ujicoba bentuk sinyal pada saat elektroda dipasang ke tubuh ditunjukkan pada gambar 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, dan 4.11 untuk sinyal pulsa persegi 1, persegi 2, persegi 3, ramp 1, dan ramp 2 secara berturut-turut.

 

Gambar 4. 7 Tampilan bentuk sinyal persegi 1 saat elektroda dipasang ke tubuh

 

(6)

 

Gambar 4. 9 Tampilan bentuk sinyal persegi 3 saat elektroda dipasang ke tubuh

 

Gambar 4. 10 Tampilan bentuk sinyal ramp 1 saat elektroda dipasang ke tubuh

 

(7)

4.1.2 UJICOBA DAN ANALISIS AMPLITUDO SINYAL 

Amplitudo sinyal menyatakan besar kuat arus listrik maksimum pada pulsa stimulasi arus mikro. Ujicoba amplitudo sinyal bertujuan untuk menguji kebenaran kuat arus listrik yang dibangkitkan oleh OpenMCS dibanding dengan hasil pengukuran menggunakan osiloskop.

Tabel 4. 1 Data uji amplitudo sinyal OpenMCS

No.  Idata  (µA)  Nilai RB  (kΩ)  Vo (V)  Io (µA)  kesalahan  1  101  4,7  0,478  0,485  0,480  102,340  1,33%  2  101  10  1,027  1,027  1,030  102,800  1,78%  3  101  15  1,520  1,520  1,518  101,289  0,29%  4  101  20  2,027  2,025  2,027  101,317  0,31%  5  101  27  2,726  2,730  2,730  101,062  0,06%  6  250  4,7  1,182  1,177  1,176  250,709  0,28%  7  250  10  2,520  2,522  2,519  252,033  0,81%  8  250  15  3,750  3,751  3,760  250,244  0,10%  9  250  20  5,004  5,000  5,009  250,217  0,09%  10  250  27  6,757  6,757  6,750  250,173  0,07%  11  501  4,7  2,347  2,368  2,356  501,489  0,10%  12  501  10  5,037  5,044  5,041  504,067  0,61%  13  501  15  7,518  7,524  7,520  501,378  0,08%  14  501  20  10,020  10,020  10,030  501,167  0,03%  15  501  27  13,530  13,530  13,530  501,111  0,02%  16  751  4,7  3,569  3,502  3,521  751,206  0,03%  17  751  10  7,540  7,520  7,520  752,667  0,22%  18  751  15  11,270  11,260  11,260  750,889  0,01%  19  751  20  15,020  15,020  15,020  751,000  0,00%  20  751  27  20,270  20,280  20,280  750,988  0,00%  21  999  4,7  4,740  4,720  4,710  1004,965  0,60%  22  999  10  10,050  10,100  10,050  1006,667  0,77%  23  999  15  14,980  14,980  14,980  998,667  0,03%  24  999  20  19,980  19,980  19,980  999,000  0,00%  25  999  27  26,970  26,970  26,970  998,889  0,01% 

(8)

Uji amplitudo dilakukan sebanyak tiga kali dengan mengukur nilai tegangan keluaran pada beberapa nilai resistansi uji. Selanjutnya rata-rata tegangan keluaran dibagi dengan nilai resistansi uji yang berkaitan untuk mendapatkan nilai arus keluaran. Hasil perhitungan nilai arus listrik keluaran ini kemudian diperbandingkan dengan data arus listrik yang ada pada program µStimS.

Dari hasil ujicoba amplitudo sinyal seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1, amplitudo sinyal keluaran yang dihasilkan oleh OpenMCS mempunyai nilai yang hampir tepat sama dengan data amplitudo yang tertera pada tampilan LCD OpenMCS. Perhitungan nilai kesalahan yang diperoleh menghasilkan nilai rata-rata kesalahan kurang dari 1%. Kesalahan terbesar terdapat pada saat OpenMCS mengeluarkan sinyal dengan amplitudo 101 µA dengan beban resistansi 4,7 kΩ dan 10 kΩ, yaitu sebesar 1,33% dan 1,78%.

Analisis dari ujicoba amplitudo sinyal OpenMCS ini terdapat pada besarnya kesalahan yang terjadi pada saat arus listrik diatur sebesar 101 µA. Jika dibandingkan antara tingkat kesalahan alat OpenMCS pada saat mengeluarkan arus listrik 101 µA dan pada saat yang lainnya, dapat secara langsung diamati bahwa tingkat kesalahan OpenMCSpada saat mengeluarkan arus listrik 101 µA lebih besar daripada pada saat mengeluarkan arus listrik dengan nilai yang lebih besar. Dari pengamatan menggunakan osiloskop, fenomena ini ternyata terjadi akibat adanya tegangan riak yang rata-rata sebesar 50 mV yang cukup berpengaruh pada sinyal tegangan rendah. Tegangan riak yang rata-rata sebesar 50 mV ini mampu mempengaruhi hasil perhitungan otomatis yang terdapat pada osiloskop pada saat tegangan sinyal keluaran berkisar antara 1 V. Selain tegangan riak, faktor lain yang turut mempengaruhi besarnya kesalahan adalah nilai resistor 10 kΩ yang digunakan tidaklah tepat sesuai nilai yang tertera. Resistor 10 kΩ yang digunakan pada kenyataannya mempunyai nilai 9,98 kΩ sehingga hasil pengukuran pada saat menggunakan resistor 10 kΩ menghasilkan kesalahan yang paling besar pada semua rentang arus listrik yang ditampilkan di LCD OpenMCS. Analisis ini didasarkan dari hasil pengolahan data yang menunjukkan

(9)

adanya pola hasil pengukuran yang hampir sama pada setiap rentang amplitudo. Grafik hasil pengukuran amplitudo ini ditunjukkan pada gambar 4.12.

 

Gambar 4. 12 Grafik hasil pengukuran amplitudo pada setiap nilai amplitudo

  100.000 101.000 102.000 103.000 4.7 10 15 20 27

Arus listrik 101 µA

249.000 250.000 251.000 252.000 253.000 4.7 10 15 20 27

Arus listrik 250 µA

498.000 500.000 502.000 504.000 506.000 4.7 10 15 20 27

Arus listrik 501 µA

750.000 751.000 752.000 753.000 4.7 10 15 20 27

Arus listrik 751 µA

990.000 995.000 1000.000 1005.000 1010.000 4.7 10 15 20 27

Arus listrik 999 µA

(10)

4.1.3 UJICOBA DAN ANALISIS FREKUENSI SINYAL 

Data ujicoba yang ketiga adalah uji frekuensi sinyal OpenMCSyang ditunjukkan pada tabel 4.2. Dari data ujicoba frekuensi, terlihat bahwa frekuensi sinyal yang dikeluarkan relatif sama dengan frekuensi yang diatur pada program. Tingkat kesalahan rata-rata yang terjadi selama ujicoba adalah 0,83% dengan kesalahan maksimum 5%. Kesalahan maksimum ini terjadi pada saat ujicoba jenis sinyal ramp dengan frekuensi program 10 Hz. Semakin tinggi frekuensi, tingkat kesalahan yang terjadi cenderung semakin kecil. Selisih kesalahan ini diakibatkan oleh adanya pembulatan pada perhitungan mikrokontroler alat, dimana perhitungan ini hanya mampu mengolah bilangan jenis integer positif.

Tabel 4. 2a Data uji frekuensi sinyal OpenMCS No. 

Uji  Jenis sinyal  fdata (Hz) f (Hz) 

kesalahan  1  Persegi 1  1  1  0,00%  2     10  10  0,00%  3     50  49,5  1,00%  4     100  98,7  1,30%  5     125  124  0,80%  6     250  248,5  0,60%  7     500  498,5  0,30%  8  Persegi 2  1  1  0,00%  9     10  9,8  2,00%  10     50  49,5  1,00%  11     100  99  1,00%  12     125  125  0,00%  13     250  249  0,40%  14     500  500  0,00%  15  Persegi 3  1  1  0,00%  16     10  10,2  2,00%  17     50  51,3  2,60%  18     100  100  0,00%  19     125  125  0,00%  20     250  250,8  0,32%  21     500  501,5  0,30%   

(11)

Tabel 4.2b Data uji frekuensi sinyal OpenMCS (lanjutan)  No. Uji  Jenis  sinyal  fdata  (Hz)  f (Hz)  kesalahan  22  Ramp 1  1  1  0,00%  23     10  9,5  5,00%  24     50  48,9  2,20%  25     100  99  1,00%  26     125  125  0,00%  27     250  249,5  0,20%  28     500  500  0,00%  29  Ramp 2  1  1  0,00%  30     10  9,5  5,00%  31     50  49,6  0,80%  32     100  99,5  0,50%  33     125  124,5  0,40%  34     250  249,7  0,12%  35     500  499,6  0,08%   

Ditinjau dari ketepatan frekuensi sinyal hasil ujicoba ini, OpenMCS sudah layak untuk diterapkan pada aplikasi sinyal pengobatan karena batasan frekuensi pada pengobatan mempunyai rentang yang sangat lebar. Namun untuk kesempurnaan alat, algoritma perhitungan frekuensi masih perlu diperbaiki agar didapat frekuensi sinyal yang semakin akurat.

4.1.4 UJICOBA DAN ANALISIS LEBAR PULSA SINYAL 

Ujicoba lebar pulsa membandingkan nilai lebar pulsa yang tertera pada tampilan LCD alat OpenMCS dari perhitungan pada algoritma µStimS dengan lebar pulsa yang dikeluarkan oleh alat OpenMCS yang diukur menggunakan osiloskop. Data hasil ujicoba pengukuran lebar pulsa ini ditunjukkan pada tabel 4.3.

(12)

Tabel 4. 3 Data uji lebar pulsa sinyal OpenMCS No. 

Uji  Jenis sinyal  Tdata (ms)  T (ms) 

1  Persegi 1  5  5  2     10  10  3     50  50  4     100  100  5     250  250  6     500  500  7     1000  1000  8  Persegi 2  5  5  9     10  10  10     50  50  11     100  100  12     250  250  13     500  500  14     1000  1000  15  Persegi 3  5  5  16     10  10  17     50  50  18     100  100  19     250  250  20     500  500  21     1000  1000  22  Ramp 1  20  20  23     50  50  24     100  100  25     250  250  26     500  500  27     750  750  28     1000  1000  29  Ramp 2  20  20  30     50  50  31     100  100  32     250  250  33     500  500  34     750  750  35     1000  1000   

(13)

Dari hasil ujicoba lebar pulsa sinyal OpenMCS, ketepatan sinyal keluaran mempunyai nilai yang sangat mendekati nilai data lebar pulsa yang diatur oleh program. Meskipun hasil pengukuran menunjukkan nilai yang tepat sama, peneliti tetap memastikan bahwa sinyal yang dikeluarkan oleh OpenMCS mempunyai tingkat kesalahan yang besarnya mendekati 0%. Hasil pengukuran yang tepat sama dengan data sinyal pada tampilan LCD ini dikarenakan oleh keterbatasan alat ukur yang digunakan. Sebagai contoh, untuk pengamatan pada layar osiloskop, peneliti sulit sekali membedakan sinyal dengan lebar pulsa 500 ms dengan 506 ms.

Sebenarnya kemungkinan kesalahan penerjemahan sinyal ke dalam bentuk angka masih terbuka tetapi dengan nilai kesalahan yang pasti dibawah 1%. Sedangkan pada sinyal dengan nilai lebar pulsa kecil, data hasil pengukuran menunjukkan nilai yang sebenarnya. Dengan demikian, analisis dari uji lebar pulsa sinyal OpenMCS ini dapat disimpulkan memenuhi persyaratan aplikasi elektroterapi dengan nilai kesalahan mendekati 0%.

 

4.2 UJICOBA SISTEM PROTEKSI 

Ujicoba sistem proteksi terdiri dari ujicoba kinerja perangkat keras dan perangkat lunak. Ujicoba ini meliputi:

1. Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih (hardware) 2. Uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih (software) 3. Uji proteksi terhadap arus listrik rata-rata berlebih (software)

4.2.1 UJI PROTEKSI TERHADAP ARUS LISTRIK BERLEBIH 

Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih bertujuan untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh OpenMCS dalam membangkitkan sinyal arus listrik. Ujicoba ini berbeda dengan ujicoba amplitudo sinyal dan tidak terkait dengan

(14)

terhadap arus listrik berlebih menguji aktivasi sistem proteksi atas arus listrik berlebih yang terdapat pada sistem pengaman OpenMCS. Ujicoba ini berfungsi untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan internal pada OpenMCS sehingga alat tidak akan membangkitkan tegangan lebih dari 30,7 volt. Dengan demikian sistem proteksi akan melindungi pasien dari bahaya arus listrik yang lebih dari 1000 µA. Selain itu, ujicoba sistem proteksi ini juga berfungsi sebagai uji alat OpenMCS dalam mendeteksi ketepatan pemasangan elektroda sebelum OpenMCS membangkitkan pulsa stimulasi. Data ujicoba proteksi terhadap arus listrik berlebih ditunjukkan pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Uji proteksi terhadap arus listrik berlebih

No.  Idata (µA)

Nilai RB  (kΩ)  Vo (V)  Kesalahan  1  100  310  31,000  0,98%  2  200  154  30,800  0,33%  3  300  103  30,900  0,65%  4  400  77,5  31,000  0,98%  5  500  61,7  30,850  0,49%  6  600  51  30,600  0,33%  7  700  43,6  30,520  0,59%  8  800  38,5  30,800  0,33%  9  900  34,2  30,780  0,26%  10  1000  31  31,000  0,98%   

Data uji proteksi terhadap arus berlebih dilakukan dengan menguji nilai hambatan beban maksimum yang diperbolehkan untuk setiap tingkat arus listrik. Dengan ujicoba proteksi terhadap arus listrik berlebih, pasien akan terlindungi dari bahaya kelebihan arus listrik yang diterimanya pada saat terapi berlangsung. Dari data tabel 4.4 diperoleh data bahwa pada setiap kenaikan nilai arus listrik, nilai hambatan beban yang diperbolehkan semakin kecil. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya tegangan batas maksimum Op-Amp OPA2544 yang diatur mempunyai nilai maksimum 30,7 volt. Data pengukuran pada tabel 4.4 menunjukkan hasil pengukuran respon sistem proteksi arus listrik berlebih pada

(15)

nilai hambatan tertentu. Semakin besar nilai kesalahan yang terjadi menunjukkan respon yang kurang baik dari sistem proteksi arus listrik berlebih. Dari tabel 4.4, diperoleh data bahwa tingkat kesalahan sistem proteksi arus listrik berlebih pada OpenMCS mempunyai nilai rata-rata 0,59% dengan kesalahan maksimum 0,98%. Tingkat kesalahan ini masih berada dalam rentang toleransi untuk aplikasi pengobatan.

4.2.2 UJI PROTEKSI TERHADAP MUATAN LISTRIK BERLEBIH 

Ujicoba kedua dari sistem proteksi  OpenMCS adalah uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih. Sesuai dengan persyaratan elektroterapi arus mikro, nilai muatan listrik yang diberikan kepada pasien tidak boleh melebihi 187 µC tiap pulsanya.[10] Untuk itu tiap kali sebelum pulsa dibangkitkan program µStimS selalu melakukan perhitungan atas nilai muatan listrik yang akan diberikan kepada pasien. Data hasil uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih ditunjukkan pada tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Uji proteksi terhadap muatan listrik berlebih

No.  I (µA)  Lebar Pulsa  (ms)  Muatan  (µC)  Kesalahan  1  199  941  187,259  0,14%  2  250  748  187,000  0,00%  3  301  624  187,824  0,44%  4  399  473  188,727  0,92%  5  501  377  188,877  1,00%  6  599  317  189,883  1,54%  7  701  269  188,569  0,84%  8  799  235  187,765  0,41%  9  901  209  188,309  0,70%  10  999  189  188,811  0,97%   

Dari tabel 4.5 didapat data bahwa perhitungan proteksi terhadap muatan listrik berlebih mempunyai rata-rata tingkat kesalahan 0,70% dengan kesalahan

Gambar

Gambar 4. 8 Tampilan bentuk sinyal persegi 2 saat elektroda dipasang ke tubuh
Gambar 4. 9 Tampilan bentuk sinyal persegi 3 saat elektroda dipasang ke tubuh
Tabel 4. 1 Data uji amplitudo sinyal OpenMCS
Grafik hasil pengukuran amplitudo ini ditunjukkan pada gambar 4.12.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan aktivitas siswa kelas XI SMAN 2 Sungai Ambawang pada materi laju reaksi antara yang

meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama dikarenakan jika karyawan telah mencapai kesejahteraan maka akan berdampak pada pekerjaan yang

Mengkaji bersama Landasan pengembangan, kerangka sistematik; profil kurikulum, bahan belajar, dan kultur kelas civic education atau citizenship education, diberbagai kawasan di

Afdal bagi orang yang melakukan qurban menyembelih qurbannya dan sama-sama turut hadir menyaksikannya. 46 Walau bagaimanapun dia boleh mewakilkan kepada orang

Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan rumah sakit yang sangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko, rumah sakit harus

terhadap keberlangsungan usaha pertanian. Dengan luas lahan pertanian yang masih dimilikinya pemilik lahan berusaha di bidang pertanian, tetapi ada juga yang berkeinginan

Pada penelitian yang berjudul Analisis Gangguan Kalsium pada Besi dengan Pengompleks 1,10-Fenantrolin Secara Spektrofotometer UV-Vis memiliki tiga tahapan utama,

difungsikan untuk pengasihan maka huruf huruf yang digunakan juga huruf huruf yang memang berfungsi untuk pengasihan seperti huruf api dan angin, ketika huruf api dan angin