• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN JALAN TAMBANG DI HUTAN HARAPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN JALAN TAMBANG DI HUTAN HARAPAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN JALAN TAMBANG DI HUTAN HARAPAN

1. PENGANTAR

Hutan Harapan (konsesi Restorasi Ekosistem PT. REKI) memiliki keanekaragaman hayati (kehati) paling kaya, yakni 1.931 spesies, terdiri dari 1.311 flora dan 620 fauna. Dari 1.311 spesies flora, sebanyak 43 jenis adalah endemik Sumatera, 10 jenis dilindungi, 46 spesies masuk daftar merah IUCN (kritis sebanyak 22 jenis dan 24 jenis terancam punah).

Hutan Harapan juga menjadi habitat penting bagi 620 spesies fauna; di mana 105 jenis tergolong sebagai kelompok daftar merah IUCN karena terancam punah, kritis dan rentan. Di antaranya, harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), rangkong gading (Rhinoplax vigil), trenggiling (Manis javanica), dan tapir (Tapirus indicus). Species kunci di Hutan Harapan adalah harimau Sumatera (teridentifikasi 29 harimau dari hasil pantauan kamera trap), gajah Sumatera (8 individu), dan rangkong gading. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Konservasi Keragaman Hayati telah mengklasifikasikan lanskap Hutan Harapan sebagai salah satu kawasan hutan terakhir yang tersisa untuk harimau Sumatera dan gajah di Sumatra.

17 Oktober 2019, KLHK menerbitkan SK Menteri LHK No: SK.816/Menlhk/Setjen/ PLA.0/10/2019 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk Kegiatan Pembangunan Jalan Angkut Batubara atas nama PT Marga Bara Jaya seluas + 424,41 ( Empat Ratus Dua Puluh Empat dan Empat Puluh Satu Perseratus Hektar). Dari 424,21 ha, seluas 221 ha di antaranya melewati Hutan Harapan (panjang 35-38 KM dan lebar 60 M). Pembukaan jalan tambang ini diprediksi akan berdampak besar terhadap keutuhan Hutan Harapan, merusak biodiversitas yang ada dan akan menimbulkan berbagai dampak.

2. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI JALUR IPPKH PT MBJ DENGAN MENGGUNAKAN OPSI 2 2.1 Fauna

Hasil survei biodiversitas yang dilakukan oleh tim Hutan Harapan menunjukan dampak keterisolasian dari pembangunan jalan tambang yang direncanakan. Spesies yang teramati di lokasi dan di sekitar rencana pembangunan jalan tambang tergolong penting secara internasional dan termasuk jenis yang dilindungi di tingkat nasional.

Gajah Sumatera: Dari data kalung pelacak GPS collar menunjukan bahwa wilayah jelajah gajah memanfaatkan hampir keseluruhan kawasan lansekap Hutan Harapan, dan bahkan menjelajah keluar kawasan konsesi menyeberangi rencana jalan tambang (Gambar 1).

Harimau Sumatera*: Hasil pemantauan kamera trap menunjukkan temuan keberadaan harimau Sumatera di keseluruhan kawasan Hutan Harapan dan yang mendekati rencana jalan tambang rute 2 (IPPKH PT MBJ) (Gambar 1). Pemantauan melalui kamera trap dipusatkan pada kawasan inti Hutan Harapan di mana areal ini merupakan kawasan prioritas konservasi bagi manajemen, dan oleh karena itu kegiatan di luar kawasan Hutan Harapan bukanlah menjadi prioritas untuk dilakukan. Hutan Harapan juga mendukung program KSDAE untuk meningkatkan populasi dari 25 jenis yang terancam punah termasuk Harimau Sumatera.

(2)

2 Gambar 1. Pengamatan pergerakan tiga dari lima mamalia besar di Indonesia di dalam kawasan Hutan

Harapan dan lokasi rencana jalan tambang.

Spesies Lainnya: Masih banyak spesies langka lain yang dilindungi juga ditemukan dekat lokasi rencana jalan tambang. Hutan Harapan memiliki informasi data temuan tentang hal ini, beberapa contoh penting dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1: Satwa yang diamati di konsesi PT REKI bagian Sumatera Selatan tahun 2020

Spesies IUCN Status Dilindungi oleh hukum

negara Indonesia Gajah Sumatera/ Elephas maximus

sumatranus

Critically Endangered X Harimau Sumatera/Panthera tigris

sumatrae

Critically Endangered X Beruang Madu/ Helarctos

malayanus

Vulnerable X

Tapir/ Tapirus indicus Endangered X

Rangkong Gading/ Rhinoplax vigil Critically Endangered X

Agile gibbon/ Hylobates agilis Endangered X

(3)

3

2.2 Flora

Di sepanjang jalan rute opsi 2 IPPKH PT MBJ ditemukan banyak spesies flora dengan jenis pohon yang berstatus kritis dan terancam punah (lihat Tabel 2 dan Gambar 2).

Jika rute 2- IPPKH PT MBJ tetap dipilih sebagai rute pembukaan jalan tambang, maka jenis flora penting secara konservasi (sangat kritis dan kritis) akan terancam punah dan hilang, yang tentu memberikan dampak terhadap konservasi spesies flora langka.

Pembukaan jalan ini tidak sejalan dengan komitmen Indonesia dalam melindungi jenis-jenis spesies langka, kritis, terancam punah dan dilindungi oleh UU maupun IUCN.

Tabel 2: Jenis flora yang ditemukan berdasarkan daftar merah IUCN sepanjang rencana jalan tambang di Hutan Harapan tahun 2020

Nama Ilmiah Nama Family Status IUCN

Durio acutifolius Malvaceae Vulnerable

Aquilaria malaccensis Thymelaeaceae Critically Endangered

Syzygium laxiflorum Myrtaceae Critically Endangered

Dipterocarpus hasseltii

Dipterocarpaceae

Critically Endangered Shorea leprosula Dipterocarpaceae Near Threatened

Hopea mengerawan Dipterocarpaceae Critically Endangered

Intsia bijuga Fabaceae Vulnerable

Anisoptera costata

Dipterocarpaceae

Endangered

Gonystylus bancanus Thymelaeaceae Critically Endangered

Artocarpus anisophyllus Moraceae Vulnerable

(4)

4 Gambar 2: Pengamatan dan temuan jenis-jenis pohon langka dan terancam punah pada rencana jalan

tambang rute 2 (IPPKH PT MBJ) yang melewati Hutan Harapan di wilayah Sumatera Selatan

2.3. Kondisi Tutupan Hutan di Sepanjang Jalan Rute 2 ( IPPKH PT MBJ)

Selain melakukan identifikasi flora dan fauna, tim Hutan Harapan juga melakukan pemotretan udara dan foto kondisi hutan sepanjang Jalan rute -2 (IPPKH PT MBJ) di Hutan Harapan.

Kondisi tutupan hutan di rute opsi 2 pada wilayah kawasan konesi PT REKI Wilayah Selatan ±28 KM menunjukkan bahwa hutan dan tegakan hutan dalam kondisi baik, didominasi oleh Hutan Sekunder Lahan Kering, Hutan Sekunder Sedang ( Belukar tua), dan sebagian kecil Hutan Sekunder Sedang (belukar muda), lihat gambar 3.

Sedangkan untuk konsesi Wilayah Jambi sepanjang 9,9 KM relatif sudah terbuka dengan kondisi sebagian besar semak.

(5)

5 Gambar 3: Tampilan kondisi vegetasi cek lapangan dan foto udara pada areal rencana pembukaan jalan tambang -sepanjang rute 2 (IPPKH PT MBJ) di dalam Hutan Harapan wilayah Sumatera Selatan

3. KONDISI HUTAN DAN BIODIVERSITAS YANG AKAN HILANG DI BAWAH JALAN TAMBANG –RUTE 2  Sedikitnya 221 ha hutan alam akan hilang di sepanjang jalan tambang rute 2 IPPKH PT MBJ jika

areal tersebut dibuka dengan potensi kayu berdiamenter D-20 CM UP, volume kayu 152.879 M3.  Selain sepanjang jalan di rute 2, diprediksi kuat hutan yang berada di bawah (sisi Selatan) jalan rute 2 akan hilang karena tidak akan mampu dipertahankan. Total areal hutan dengan kondisi tutupan hutan yang sama seperti pada rute sepanjang rute 2 seluas 3.237 ha.

 Selain itu hutan yang tersisa akan mengalami resiko kerusakan hutan dengan efek tepi sampai minimal 500 m, dengan luas hutan yang akan terdampak dan rusak mencapai 5.016 ha.

(6)

6 Peta kehilangan hutan dan biodiversitas akibat dampak jalan tambang rute 2-IPPKH PT MBJ dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kehilangan hutan dan biodiversitas pada jalur tambang Rute 2

4. DAMPAK JALAN TAMBANG OPSI 2 TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI

Berikut dampak yang akan ditimbulkan dari pembukaan jalan tambang melewati kawasan Hutan Harapan: 1. Pemberian IPPKH akan menyebabkan fragmentasi lanskap dan habitat. Pengunaan lahan publik

untuk jalan angkut bahan bakar-batubara akan menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap warisan alam kita: mengubah lanskap secara dramatis, menyebabkan erosi, merusak habitat satwa liar, dan menyebabkan kerusakan sumber air minum.

2. Pembukaan jalan akan memberikan dampak terhadap fragmentasi habitat dan mengganggu pergerakan jelajah satwa, termasuk satwa-satwa yang dilindungi. Hal ini menjadi tekanan yang sangat signifikan bagi populasi satwa-satwa, terutama pada satwa yang telah tergolong terancam punah, baik secara langsung berupa kejadian kecelakaan di jalan maupun secara tidak langsung melalui berkurangnya kualitas habitat dan populasi satwa yang terfragmentasi.

(7)

7 3. Jalan tambang akan menutup akses pergerakan satwa liar termasuk yang dilindungi yang dapat mengakibatkan kepunahan seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), gajah asia (Elephas maximus), beruang madu (Malayan sun bear), ajag (Cuon alpinus), ungko (Hylobates agilis).

4. Menghentikan upaya pemulihan-nilai ekonomi hutan dalam beberapa dekade ke depan. Pembangunan jalan yang disertai kegiatan pembalakan juga mengakibatkan nilai ekonomi hutan produksi di kawasan tersebut menjadi nol. Kehilangan hutan dan biodiversitasnya yang ada di sepanjang jalur opsi 2 (IPPKH PT MBJ) secara langsung adalah seluas 221 ha, dan hutan yang berada di bawahnya seluas 3.027 ha. Lebih jauh, jika efek tepi sejauh 500 m, maka potensi kehilangan hutan alam dan biodiversitas di dalamnya mencapai 5.016 ha.

5. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen berkontribusi dalam INDC dengan pengurangan emisi sebanyak 29%. Penggunaan batubara sebagai bahan bakar fosil adalah salah satu upaya yang harus dikurangi dan digantikan substitusinya. Di lain pihak, upaya restorasi hutan juga diharapkan semakin banyak dilakukan untuk penyerapan emisi karbon. Pemberian IPPKH tidak hanya akan merusak dan memberikan dampak kepada keanekaragaman hayati tetapi juga menafikan komitmen pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon.

6. Dalam dokumen Bappenas (2019) Pembangunan Rendah Karbon: Perubahan Paradigma Menuju Perekonomian Hijau di Indonesia, ada beberapa target yang harus dicapai jika kebijakan rendah karbon dapat memberikan hasil sosial dan ekonomi yang lebih baik. Antara lain:

a. Penegakan penuh moratorium hutan, kelapa sawit, pertambangan dan lahan gambut, agar pada tahun 2045 Indonesia masih akan memiliki 41,1 juta ha hutan primer;

b. Mematuhi target komitmen terkait sumber daya air, perikanan, dan keanekaragaman hayati, sebagaimana dinyatakan dalam Target Aichi -Biodiversity, Protokol Nagoya (yang mengatur akses ke sumberdaya genetik dan pembagian manfaat secara adil dan merata) dan Konvensi Keanekaragaman Hayati, yang tercermin dalam Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2015–2020;

c. Meningkatkan target reforestasi menjadi lebih dari tiga kali lipat, mencapai lebih dari 1 juta hektar per tahun pada tahun 2024.

Gambar

Tabel 2: Jenis flora yang ditemukan berdasarkan daftar merah IUCN sepanjang rencana jalan                   tambang di Hutan Harapan tahun 2020
Gambar 4. Kehilangan hutan dan biodiversitas pada jalur tambang Rute 2

Referensi

Dokumen terkait

According Bitar (2003), a firm needs three generic dynamics capability to generate multiple capabilities or competences in turbulent environment, such as: absorptive capacity,

Karena pihak Amerika Serikat siap dengan alasan-alasannya, bahwa jika persetujuan tersebut dianggap mengikat, bukan dapat diartikan juga untuk

Tanggal Penyerahan SKD (DGT1) atau DGT2 Tahap Kedua 30 Oktober 2017.

Scmentara itu, para aNi epi' demiologi Indonesia dalam ka' jiamya tmtary kecetrderurgd epidemi HIV alan AIDS, qeperU tercantum dalam Strategi Na- sional Penanggulargan

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume II-5/W3, 2015 25th International CIPA Symposium 2015, 31 August – 04 September 2015,

Bersama ini kami informasikan kepada Bapak/Ibu peneliti dan pengabdi, bahwa kontrak penelitian dan pengabdian skim kemenristek dikti yang sudah ditanda tangani ketua LPPM, sudah bisa

Persentase Jumlah penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, jumlah pembinaan yang dilakukan kecamatan kepada desa dan kelurahan secara berkala dan jumlah

Pelaksanaan optimasi dilakukan berulang kali hingga mendapatkan hasil yang optimum pada prosedur praktikum pembuatan sistem koloid Fe(OH)3. Setelah diperoleh prosedur