59
KONSEP DESAIN
4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci
1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat.
2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi. 3. Belum banyak animasi video musik lokal yang diproduksi.
4.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan
Bagaimana merancang strategi komunikasi visual dengan mengadaptasi sebuah syair lagu ke dalam bentuk audio visual berupa film animasi pendek, yang mendukung pesan maupun suasana yang disampaikan, sebagai alternatif maupun pendukung dalam menikmati musik. 4.1.3 Target Audience 4.1.3.1 Target Primer 1. Demografi : • Perempuan, • Berusia 17-30 tahun,
• Status ekonomi sosial B sampai dengan A,
2. Psikografi
• Gemar menonton film animasi,
• Pernah memiliki pasangan,
• Menyukai cerita cinta, atau romantis,
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mau belajar,
• Memiliki kedewasaan dalam cara berpikir.
3. Geografi
• Berada di kota-kota besar Indonesia atau sekitarnya.
4.1.3.2 Target Sekunder 1. Demografi :
• Laki laki dan Perempuan,
• Remaja hingga Dewasa, Anak-anak dengan bimbingan
orang tua
• Status ekonomi sosial C sampai dengan A,
2. Psikografi
• Gemar menonton film Animasi,
• Menyukai cerita cinta, atau romantis,
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mau belajar. 3. Geografi
• Berada di kota-kota besar Indonesia atau sekitarnya.
4.1.4 Premise
Dalam mengambil premis penulis terinspirasi lewat dua baris pertama di bait pertama lirik lagu "Sepatu" karya Tulus:
Kita adalah sepasang sepatu Selalu bersama 'tak bisa bersatu
Dari lirik tersebut penulis menghasilkan premis: "Sepasang kekasih yang tidak dapat bersatu karena batasan yang mereka miliki".
4.1.5 Penetapan Judul dan Durasi
Penulis memilih judul "Sepasang Sepatu" yang dilatarbelakangi dari tokoh utama dalam film animasi pendek ini. Sekaligus memberi pengaruh bagi penonton untuk mengetahui apa yang terjadi dibalik sepasang sepatu ini.
4.1.6 Ringkasan Cerita
Rian dan Rani adalah sepasang sepatu milik Anita, tiap-tiap hari mereka menemani keseharian Anita dalam beraktifitas, mereka berlari, menuruni tangga, berjemur diatas rerumputan menikmati hangatnya sinar matahari, namun tanpa disadari keterbatasan diri dalam wujud sepatu membuat mereka sulit bersatu walaupun mereka adalah sepasang sepatu, peristiwa datang silih berganti memisahkan mereka berdua. Hingga sampai dimana saatnya Rian harus mengambil sikap untuk memecahkan masalah batinnya.
4.1.7 Treatment
1. Rerumputan bergoyang diterpa angin dibawah sinar matahari yang hangat, perlahan-lahan muncul tulisan "Sepasang Sepatu." 2. Establish shot sebuah bangunan tua, menandakan lokasi
peristiwa.
3. Tampak sepasang payung bergoyang diterpa angin di samping
4. Sepasang sepatu sneakers merah menutuni tangga.
5. Tampak sapasang sepatu, Rian dan Rani saling bercengkrama. 6. Mereka berjalan menemani Anita sang pemilik sepasang sepatu
tersebut di jalanan kota.
7. Mereka melewati sebuah bangunan dengan beberapa boneka
kayu di etalase.
8. Tampak Rian melirik Rani
9. Rani kemudian membalas lirikan Rian dengan senyuman.
10. Diwaktu lain mereka berlari direrumputan.
11. Tiba-tiba Anita menghentikan langkahnya, dan mengatur napasnya.
12. Tampak Rani kelelahan untuk berlari lebih lanjut, sementara Rian merasa iba melihatnya.
13. Establish shot sebuah jendela bergoyang terkena terpaan angin saat hari hujan.
14. Terlihat Rian dan Rani bergantung di jemuran bersama jemuran lain, saat hari hujan. Rani tampak kedinginan, Namun Rian tidak dapat melakukan apa-apa.
15. Rian dan Rani di waktu lain sedang berjemur direrumputan, mereka tampak bergembira.
16. Tiba-tiba sebuah bola datang dan memisahkan mereka berdua. 17. Rani terlempar ke arah berlawanan dengan bola yang memantul
mengenainya. Ia tampak bersedih hati.
18. Rian yang kaget melihat kejadian itu hanya bisa melihat Rani yang terlempar jauh darinya. Ia merasa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya.
19. Diwaktu lain sebuah establish shot,dimana sepasang bunga diatas meja tampak segar, kemudian sebuah tangan datang menghampirinya dan mengambil salah satu dari bunga tersebut, tiba-tiba bunga yang tertinggal tersebut menjadi layu.
20. Tampak sebuah rak tempat dimana sepatu-sepatu nyaman untuk berdiam
21. Namun sayangnya Rian dan Rani terhalang oleh sepatu yang ditaruh sembangangan diantara mereka.
22. Rian yang kembali mengeluh, tiba-tiba menyadari, bahwa ia dapat melakukan sesuatu untuk mengubahnya.
23. Diwaktu lain tampak Rian berusaha menemukan Rani yang terlempar akibat pantulan bola bersama Anita.
24. Diwaktu lain pula Rian memanggil temannya sang payung untuk meneduhkan mereka berdua saat hari hujan.
25. Tampak sang payung terbang keatas mereka berdua dan menyangkutkan diri diantara tali jemuran.
26. Di lain waktu, sebuah tangan datang menghampiri Rian dan Rani di lemari tempat mereka berada, ia mengambil sepatu yang menghalangi mereka berdua, tampak Rian dan Rani bahagia dapat kembali bersama.
27. Sebuah garpu dan sendok mengintar dibalik vas bunga diatas meja mereka memperhatikan Rian dan Rani yang terbaring di rak sepatu, mereka terlihat bahagia melihat mereka kembali bersatu.
28. Dari kejauhan tampak suasana ruangan yang nyaman, dimana berbaring Rian dan Rani berdampingan didalam rak sepatu.
4.1.8 Skenario FADE IN
EXT. JALANAN KOTA – SIANG HARI
Seberkas sinar matahari masuk melalui sela-sela
rumput dan bunga, menyambut hangatnya sinar
matahari.
Tampak sebuah kota dengan struktur gaya eropa, berbeda di tempat lainnya kota ini memiliki bangunan yang menjulang tinggi.
Dipinggir jalanan kota tampak sepasang payung yang di taruh berdampingan, mungkin hari itu akan hujan. Tak lama tampak sepasang kaki melewatinya, kedua
payung tersebut bergerak terterpa angin yang
menghebusnya.
Sepasang kaki tersebut memiliki sepatu sneakers berwarna merah, itu adalah Rian dan Rani, mereka berjalan menuruni tangga bergaintian.
Sang sepatu kanan Rian memalingkan muka ke arah pasang sepatu sebelahnya, Rani, dan Rani membalasnya dengan senyuman. Rian menunduk sambil tersenyum malu.
EXT. TAMAN – SIANG HARI
Rian dan Rani tampak berlari-lari melewati
rerumputan, tak lama Anita menghentikkan langkahnya dan mulai mengatur napasnya,
Rian kemudian memalingkan pandangannya kesebalah kirinya, wajahnya berubah sedih saat melihat Rani terlalu lelah untuk berlari.
EXT. HALAMAN RUMAH – SORE
Tak lama hujan mulai turun, angin berhembus
menggerakkan dedaunan dan pintu jendela.
Tak jauh di sana tampak Rian dan Rani kehujanan bersama dengan jemuran lain, sepertinya Anita lupa mengambil jemurannya lagi.
Rani tampak kedinginan terkena hujan dan angin yang menerpanya, melihat hal itu Rian hanya bisa berdiam diri, ia menyadari dirinya hanya sebuah sepatu yang digerakkan manusia.
EXT. TAMAN – SIANG HARI
Rian dan Rani sedang asik bercengkrama diatas rerumputan dibawah sinar matahari, mereka terlihat menikmati harinya.
Tiba-tiba sebuah bola datang kearahnya dan memantul
pada Rani, alhasil Rani pun terlempar kearah
beralawanan dengan bola tersebut.
Rian yang melihat kejadian tesebut mengeluh karena ia tidak bisa melakukan apa-apa, ia hanya bisa memandang Rani dari kejauhan.
EXT. RUMAH – PAGI HARI
Tampak sepasang bunga yang serasi tertanam dipot dekat jendela, tiba-tiba sesosok tangan datang menagmbil satu dari bunga tersebut, tak lama bunga yang tertinggal menjadi layu.
Didekatnya terdapat rak sepatu yang nyaman tempat dimana Rian dan Rani beristirahat bersama
Namun sayangnya kala itu mereka terpisahkan oleh sepatu lain yang ditaruh sembarangan diantara mereka Rian dan Rani tampak bersedih hati melihat kejadian itu.
Tiba-tiba muncul dalam benaknya untuk bertindak, ia
menyadari ia tidak bisa berdiam diri melihat
kejadian yang silih berganti menimpanya, ia
menyadari ia harus bertindak dalam keterbatasannya.
EXT. TAMAN – SIANG
Diwaktu lain Tampak Rian berhasil menemukan Rani dengan bantuan Anita, ia kemudian segera mengambil sepatunya yang terlempar, tampak senyum di wajah Rian saat melihatnya.
EXT. HALAMAN – SORE
Rian berusaha memanggil temannya sang payung untuk menolongnya dari hujan yang menerpa mereka, tak lama sebuah payung datang menghampiri mereka, payung
tersebut menyangkutkan diri di jemuran diatas
mereka.
Tampak senyuman diantara Rian dan Rani melihat diri mereka tidak kehujanan lagi.
EXT. RUMAH – PAGI
Saat Rani dan Rian bersedih karena sepatu yang
menghalangi mereka, tiba-tiba sebuah tangan
menghampiri mereka dan mengambil sepatu yang berada diantara mereka, mereka tampak bahagia melihat hal tersebut, dan mereka dapat kembali bersama.
Tak jauh dari sana sebuah garpu dan sendok
memperhatikan mereka dibalik vas bunga diatas meja, mereka ikut senang, melihat mereka dapat kembali bersama.
4.2 Strategi Desain
Dalam pengerjaannya, penulis melakukan studi tentang market study, existing study, trends and feasibility study, berikut ini workbook yang penulis kerjakan:
Gambar 4.1 Market Study
Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr, ssl&ei=5EDfU7WtMcuiugSP3oCQCA
Gambar 4.2 Existing Study - Competitor Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,
Gambar 4.3 Trends and Feasibility Study
4.2.1 Visual Style
Dalam studi bentuk ini penulis menganalisa bentuk karakter maupun elemen pendukung yang digunakan dalam film animasi yang menggunakan objek personifikasi sebagai tokohnya, seperti, Disney: Cars, karakter marshmallow dari cloudy with a chance of meatballs 2, dan lainnya.
Karakter Cars dan Plane memiliki kesamaan bentuk, bagaimana mereka mengolah benda mati, menjadi hidup dengan elemen-elemen seperti mata dan mulut, sehingga mereka memiliki analogi karakter manusia.
Dalam mengkarakterkan benda mati, Cars dan Plane menggunakan bagian-bagian dari objek itu sendiri untuk membentuk wajah karakter, seperti mata pada bagian kaca, dan mulut di bagian bemper.
Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr, ssl&ei=5EDfU7WtMcuiugSP3oCQCA
Tujuan dari pengalogian objek mati menjadi karakter manusia ini, tidak lain untuk menceritakan kisah dari sudut pandang yang berbeda, bagaimana bila seandainya sebuah mobil dapat memiliki pikiran, dan bebas bergerak sesuka hatinya.
/
Gambar 4.4 Visual Style
Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr, ssl&ei=5EDfU7WtMcuiugSP3oCQCA
Gambar 4.5 Studi Warna
Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr, ssl&ei=5EDfU7WtMcuiugSP3oCQCA
Warna merupakan unsur fundamental bagi segala aspek desain, warna dapat mempengaruhi mood seseorang, melalui warna kita dapat mengenal sebuah produk, melalui warna kita dapat menyampaikan informasi.
Dalam animasi, pemilihan warna mempengaruhi suasana yang akan di komunikasikan kepada penonton. dalam film UP, warna yang banyak digunakan cenderung warna warm, untuk menunjukkan kesan memorable, energy, dan excitement.
Sebagai bahan studi art direction, penulis menggunakan film Toy Story sebagai bahan analisa. Dalam film ini, penulis mengambil studi perbadingan sudurt pandang mainan Andy terhadap Andy itu sendiri. Bagaimana menjelaskan perbedaan sudut pandang yang dilihat Mainan Andy, dengan sudut Pandang Andy itu sendiri.
Dalam Toy Story komposisi gambar banyak menggunakan golden rule, dan bokeh, untuk memusatkan fokus penonton pada
Gambar 4.6 Studi Art Direction Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,
karakter. Perbedaan tektur antara plastik dan kain juga terasa tanpa harus menyentuhnya. Hal ini menambah sisi artistik film yang turut membangun mood cerita.
4.2.2 Motion Style
Pendekatan motion style dalam film animasi pendek ini dengan menerapkan ke dua belas prinsip animasi yang terangkum dalam buku The Illusion of Life: Disney Animation, karya Frank Thomas dan Ollie Johnston. Anita yang memiliki sifat lincah dan aktif bergerak, sementara Rian dan Rani memiliki gerak layaknya seorang manusia, seperti dalam Disney: Car.
4.2.3 Karakter dan Environment 4.2.3.1 Rian
• Nama karakter : Rian.
• Sifat : Optimis, Hangat, Ekspresif, Egois.
• Hobby : Berlari.
• Ras : Sepatu Keds.
• Kepribadian : Koleris-Sanguin (Dominan-Intim).
• Warna mata : Hitam.
• Warna Sepatu : Merah.
• Kelebihan : Berkemauan keras, dan berani menghadapi
Masalah.
4.2.3.2 Rani
• Nama karakter : Rani.
• Sifat : Idealis, Tekun, Pemalu, Keras Kepala.
• Hobby : Berjemur di bawah sinar matahari.
• Ras : Sepatu Keds.
• Kepribadian : Plegmatis-Melankolis (Stabil-Cermat).
• Warna mata : Hitam.
• Warna Sepatu : Merah.
• Kelebihan : Memiliki rasa humor yang tinggi.
• Kekurangan : Tidak pandai berkata-kata, cendrung
Memendam Emosi.
4.2.3.3 Environment
Gambar 4.7 Suasana kota tua Sumber: Pribadi
Sementara untuk environment, penulis akan menggabungkan beberapa mattepainting dan modelling, dengan gaya arsitektur Eropa. Sebagai referensi penulis menggunakan Kota Tua Jakarta.taman, dan halaman rumah.
Gambar 4.8 Referensi Environment
4.3 Pipeline Produksi 4.3.1 Pre Production
Dalam tahap pra produksi, semua elemen seperti naskah cerita, desain karakter, storyboard, hingga referensi pendukung berupa dokumentasi atau lainnya dikerjakan. Hingga semua elemen tersebut selesai, maka tahap produksi dapat dikerjakan.
Sumber: https://www.google.co.id/?gws_rd=cr, ssl&ei=5EDfU7WtMcuiugSP3oCQCA
4.3.2 Production
Dalam tahap produksi, semua elemen yang sudah disiapkan dalam pra produksi mulai dieksekusi dengan teknik yang sudah disepakati, seperti modelling, texturing, rigging, animating, hingga tahap lighting dan rendering.
4.3.3 Post Production
Dalam tahap pasca produksi, dilakukan proses compositing dan editing, pemberian efek suara seperti: soundtrack dan backsound untuk mendukung cerita. Hingga proses final render.