• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 OBYEK PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

45

OBYEK PENELITIAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Okezone.com

Okezone.com merupakan portal berita online dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri. Okezone.com resmi diluncurkan (Commercial Launch) sebagai portal berita pada 1 Maret 2007 dan merupakan cikal bakal bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah perusahaan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Namun pada tanggal 1 Mei 2012, Okezone.com resmi berada di bawah bendera PT. Linktone Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Media Nusantara Citra yang bergerak di bidang content provider. Alasan Okezone dipindahkan di bawah bendera PT Linkotone Indonesia, karena PT MNC ingin mengabungkan seluruh perusahaan yang berada di bidang digital, mobile web, dan mobile application menjadi satu.

Okezone.com memiliki beragam konten dari berita umum, politik, peristiwa, internasional, ekonomi, lifestyle, selebriti, sports, bola, auto, teknologi, dan lainnya. Okezone juga merupakan salah satu portal berita pertama yang memberikan inovasi konten video dan

(2)

mobile (handphone). Para pembacanya adalah professional, karyawan kantor, pengusaha, politisi, pelajar, dan ibu rumah tangga. Berita Okezone diupdate selama 24 jam dan mendapatkan kunjungan lebih dari 100 juta pageviews setiap bulannya (Sumber: Google Analitics di akses pada April 2013).

Sampai dengan bulan April 2013, Okezone.com mendapatkan peringkat ke 20 dari Top 100 website terpopuler di Indonesia (sumber: Alexa.com di akses pada April 2013), peringkat ini terus naik yang disebabkan semakin banyak pengunjung situs yang mengakses Okezone.com setiap harinya. Konten berita Okezone.com sendiri ditulis secara tajam, singkat, padat, dan dinamis sebagai respon terhadap tuntutan masyarakat yang semakin efisien dalam membaca berita. Selain itu konsep portal berita online juga semakin menjadi pilihan masyarakat karena sifatnya yang up-to-date dan melaporkan kejadian peristiwa secara instant pada saat itu juga sehingga masyarakat tidak perlu menunggu sampai esok harinya untuk membaca berita yang terjadi. (Sumber: www.management.okezone.com)

4.1.2 Visi dan Misi Okezone.com

Visi Okezone.com:

“Menjadi portal berita nomor satu dan menjadi referensi publik” Misi Okezone.com:

Menjadi portal berita yang cepat dan terpercaya.

(3)

4.1.3 Logo Okezone.com

Gambar 4.1 Logo Okezone.com

Logo Okezone.com pada dasarnya sedikit banyak mengadaptasi logo dari holding companynya yakni PT. Media Nusantara Citra Tbk. Konsep dari logo Okezone.com mengambil bentuk satelit. Bentuk satelit sendiri digambarkan melalui susunan ke empat kotak berwarna tersebut. Satelit dianggap sebagai alat yang selalu bekerja selama 24jam mencari dan mengirimkan informasi, begitu pula Okezone.com. Dan bisa kita lihat, posisi dari keempat kotak tersebut agak miring, sehingga membentuk sebuah dimensi. Dimensi ini menggambarkan bahwa Okezone.com dalam mengulas suatu berita atau informasi selalu dalam tidak dangkal. Keempat warna pada ikon di atas pun memiliki artinya masing-masing, Merah: mewakilkan lifestyle atau gaya hidup; Hijau: berarti Okezone.com dalam perjalanannya selalu bertumbuh dan berkembang; Kuning: mewakilkan bahwa Okezone.com selalu memberi pencerahan, wawasan, dan informasi; dan Biru: melambangkan teknologi. Tagline “News & Entertainment” berarti bahwa selain berfokus menyajikan berita-berita terkini, Okezone.com juga menyajikan informasi yang bersifat menghibur dan ringan.

(4)

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Okezone.com dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Okezone.com Divisi Marketing Communication (sumber: Data internal HR Okezone.com)

4.1.5 Job Description

1. Head of Promotion

Tugas dari seorang Head of Promotion adalah mencari tahu promosi apa yang sedang dilakukan oleh competitor. Lalu kemudian merancang strategi berdasarkan pada hasil analisa tentang promosi yang dilakukan kompetitor. Setelah membuat strategi, kemudian Head of Promotion akan membuat program-program guna menjalankan strategi ini. Tidak cukup sampai disana, proses ini semakin dikerucutkan lagi dengan membuat

(5)

tactical planning. Dan juga seorang Head of Promotion di Okezone.com bertugas untuk melayani subdivisinya.

2. ATL & BTL Section Head

Tugas dari seorang Section Head ATL & BTL adalah membuat dan merencanakan konsep-konsep event untuk Okezone.com, seperti event CSR yang sedang berjalan “1000 Buku untuk Anak Bangsa” dan juga program yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan nanti yaitu “I Love Ramadhan”. Selain itu juga bertanggungjawab untuk urusan Event Partnership dengan berbagai event yang diselenggarakan di luar sana, mulai dari event kampus, konser music, pameran, seminar dan lain-lain. Section Head divis ATL & BTL bertugas untuk menegosiasikan benefit apa yang bisa diberikan dan diperoleh melalui event yang akan bekerja sama dengan Okezone. Dan kerja sama event yang masuk di Okezone.com semuanya bersifat full barter jika dalam konteks event partnership/media partner.

3. Digital Promotion, Advertorial, Media Monitoring & Analysis

Section Head

Tugas dari seorang Section Head Digital Promotion, Advertorial, Media Monitoring & Analysis adalah mengontrol semua social media yang dimiliki oleh Okezone.com (Facebook dan Twitter). Selain itu, juga bertugas untuk memonitoring traffic dari website Okezone.com. Dan juga merencanakan promo menggunakan Google Ad.Sense dan SEO (Search Engine Optimization).

(6)

4. Public Relations Section Head

Tugas dari seorang PR Section Head adalah untuk menjembatani Okezone.com dalam menjalin hubungan dengan perusahan-perusahaan dan media-media. PR juga bertugas membuat press release setiap ada event yang diadakan oleh Okezone.com. Juga bertugas untuk membuat perencanaan kegiatan CSR, seperti kegiatan CSR yang sedang berjalan sekarang yaitu “1000 Buku untuk Anak Bangsa”. Dan bertugas untuk menyebarluaskan kegiatan yang diadakan oleh Okezone.com kepada seluruh media, terutama media yang berada di bawah holding company (MNC Media).

5. Media Planning, Monitoring & Copywriter Section Head

Tugas dari Section Head Media Planning, Monitoring & Copywriter adalah membuat perencanaan media yang akan di ajak bekerja sama dengan Okezone.com. Divisi ini sering berkoordinasi langsung dengan PR dalam merencanakan media-media apa saja yang akan digandeng untuk suatu event yang diadakan oleh Okezone.com. Dan juga bertugas untuk menjadi copywriter dari Okezone, maksudnya adalah ketika Okezone ingin mengadakan suatu event atau tag line untuk momen tertentu, divisi inilah yang akan membuat rangkaian kata-katanya.

(7)

4.1.6 Alur Kerja Antar Sub-Unit

Alur kerja antar sub unit di dalam divisi Promosi, tidak bisa terlepas antara satu dengan yang lain. Masing-masing divisi memang sudah memiliki tugasnya masing-masing, namun untuk mensukseskan sebuah kegiatan seluruh sub unit harus saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. Contohnya dalam kegiatan CSR “1000 Buku untuk Anak Bangsa”. Konsep dan perencanaan eventnya dibuat oleh divisi ATL/BTL dengan bekerja sama dengan PR. Setelah konsepnya sudah matang, konsep event CSR ini kemudian akan di presentasikan di depan Head of Promotion. Head of Promotion kemudian akan memberikan masukan dan saran untuk event ini. Kemudian setelah melakukan revisi beberapa kali sampai konsep event ini benar-benar sudah matang. Kemudian akan dikoordinasikan dengan divisi Media Planner & Copywriter untuk merencanakan kira-kira media atau perusahaan apa saja yang bisa mendukung untuk event ini. Selain itu juga akan dibuatkan tag line dan penjelasan singkat tentang event ini oleh Copywriter. Setelah selesai merencanakan media-media mana saja yang perlu di dekati, kemudian tibalah tugas Digital Promotion untuk mempublikasikan event ini diseluruh media digital yang dimiliki oleh Okezone.com (Facebook dan Twitter). Dan peran seorang Head of Promotion adalah memantau dengan menggunakan sudut pandang helikopter proses kegiatan CSR ini tentu dengan memberikan masukan dan saran.

(8)

4.2 Penyajian Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif seperti yang sudah dijelaskan oleh Ardianto (2011: 178-179) bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti yang menjadi instrument kuncinya. Peneliti menyajikan data-data sebagai sumber penelitian berupa hasil observasi lapangan (field observation) dan hasil dari wawancara mendalam (depth interview) dengan beberapa informan internal perusahaan Okezone.com yang terlibat langsung dalam kegiatan media relations. Untuk yang pertama disajikan adalah data berupa hasil wawancara

4.2.1 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan studi dan mengetahui ide-ide, informasi atau pemikiran para informan berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti sehingga dapat mencapai kejelasan dan pengetahuan bagi peniliti. Wawancara dilakukan dengan narasumber atau informan dengan jumlah yang sedikit namun dapat berinteraksi tanya jawab secara mendalam. Berdasarkan waktu dan kesempatan yang telah diberikan, penliti melakukan wawancara mendalam (depth interview) secara tatap muka atau bertemu langsung dengan beberapa informan internal Okezone.com, dimana pada saat itu peneliti juga sedang melakukan kegiatan kerja praktek. Dalam pelaksanaannya, wawancara lebih bebas dan tidak terstruktur dengan tujuan menemukan solusi atau jawaban atas permasalahan yang lebih terbuka. Para informan dapat memberikan pendapatnya. Ketika wawancara dilakukan, peneliti menggunakan

(9)

pedoman wawancara, mendengarkan jawaban para informan secara teliti kemudian mencatat apa yang telah ditemukan oleh informan. Beberapa informan internal yang terkait adalah mereka yang memiliki peran besar dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan media relations.

4.2.1.1 Public Relations Section Head Okezone.com

Peneliti melakukan wawancara dengan Public Relations Section Head Okezone.com, “AR” yang berperan penting dalam kegiatan media relations. Saudara AR berperan penting karena kegiatan media relations sebagian besar merupakan merupakan campur tangan AR. Awalnya secara berkala pada masa kerja praktek, peneliti mewawancarai informan untuk mengetahui ide-ide dan pengetahuan dari informan sebagai seorang Public Relations Section Head yang berhubungan dengan kegiatan media relations dalam upayanya untuk membentuk citra positif Okezone.com. Wawancaranya sendiri dilakukan pada hari Senin, 20 Mei 2012 di ruang meeting kantor Okezone.com. Pada saat itu, informan memang telah menyediakan waktunya yang cukup untuk diwawancarai. Inti pertanyaan dari peneliti kepada informan adalah strategi dan kegiatan apa saja yang dilakaukan oleh seorang Public Relations Section Head dalam menjalin hubungan baik dengan medi-media (media relations) di internal MNC. Kemudian peneliti juga menanyakan apa upaya yang dilakukan oleh Public Relations Okezone.com dalam menjaga hubungan baiknya dengan media-media internal MNC, serta bagaimana strateginya menghadapi hambatan-hambatan yang muncul dalam proses media relations yang dilakukan dalam upaya pembentukan citra Okezone.com.

(10)

Saudara AR sendiri menjabat sebagai Public Relations Okezone.com terhitung sejak awal tahun 2013, tepatnya pada bulan Januari. AR merupakan Public Relations pertama di Okezone.com. Karena sebelumnya Okezone.com tidak mempunyai divisi Public Relations. Jadi memang, Public Relations di Okezone.com memang masih sangat baru. Oleh karena itu, peneliti juga bertanya tentang rencana-rencana yang akan dilakukan oleh AR dalam mengembangkan kegiatan media relations ini.

4.2.1.2 Media Planner Assistant Okezone.com

Peneliti melakukan wawancara dengan Media Planner Assistant Okezone.com, “MW” yang mengambil peran dalam kegiatan media relations. Dalam kegiatan media relations MW berperan sebagai pembuat perencanaan program kerjasama dengan media-media internal MNC. MW dan AR berkoordinasi langsung dalam kegiatan media relations ini. Jadi, MW yang menyiapkan program dan bentuk kerjasamanya, kemudia AR yang nanti akan berkomunikasi langsung dan bernegosiasi dengan media yang diajak untuk bekerja sama. MW sendiri sudah menjabat sebagai Media Planner Assistant kurang lebih selama satu tahun delapan bulan. Wawancaranya sendiri dilakukan keesokan hari setelah peneliti mewawancarai saudara AR, yaitu pada hari Selasa, 21 Mei 2013. Inti pertanyaan yang ditanyakan peneliti kepada saudari MW kurang lebih sama dengan apa yang peneliti tanyakan kepada saudari AR.

(11)

4.2.2 Hasil Observasi

Selanjutnya peneliti menyajikan data dari hasil observasi atau pengamatan peneliti. Pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti yaitu melalui kegiata kerja praktek di Okezone.com selama tiga bulan. Peneliti berkesempatan melakukan kerja praktek pada divisi Marketing Communication dimana di dalamnya juga terdapat divisi Public Relations dan Media Planner. Observasi lapangan atau pengamatan kegiatan media relations ini dilakukan peneliti melalui pengumpulan data-data resmi mengenai kegiatan media relations ini dan juga mengamati proses kerja yang dilakukan oleh Public Relations dan Media Planner dalam kegiatan media relations.

4.2.3 Penyajian Data Sekunder

Berbeda dari data primer yang diperoleh peneliti melalui hasil wawancara dan observasi lapangan, pada penyajian data sekunder ini adalah data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peniliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Beberapa data atau dokumen resmi yang dikumpulkan oleh peneliti antara lain Surat Perjanjian Kerjasama, daftar kegiatan atau activity, dan proposal penawaran kerjasama.

Dokumen atau data-data resmi yang telah didapat peneliti tersebut sangat membantu dalam menyajikan data penelitian. Hal ini dapat mendukung peneliti bahwa penliti mempunyai data yang akurat dan terjamin kebenarannya. Proses pengumpulan data tersebut tentunya sudah mendapat izin dari pihak-pihak yang bersangkutan yaitu bagian

(12)

Marketing Communication. Selain itu, peneliti juga memperoleh data-data yang bersifat teoritis yaitu peneliti memperoleh informasi dari buku-buku yang dimiliki oleh peneliti dan buku-buku dari perpustakaan Universita Bina Nusantara, serta rekomendasi buku dari beberapa dosen.

Peneliti juga memanfaatkan teknologi yang saat ini semakin cepat dan maju yang memudahkan peneliti untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam proses penyusunan karya tulis ini. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan situs resmi perpustakaan online dan situs resmi Okezone.com yaitu www.okezone.com.

4.3 Pengolahan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengelola data yang terkumpul melalui pengolahan data hasil wawanccara dengan pihak internal perusahaan. Dalam proses pengelolaan data dari hasil wawancara dengan pihak internal Okezone.com, peneliti memilih teknik analisis model Strauss dan Corbin (Ardianto, 2011: 223-225). Menurut Strauss dan Corbin, analisis data kualitatif teridir dari tiga jenis pengodean (coding) yang utama yaitu, pengodean terbuka (open coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selektif (selective coding). Berikut peneliti menjelaskan tahapan pengodean (coding) sebagai tahapan dalam menganalisis hasil wawancara mendalam pada penelitian.

1. Pengodean terbuka atau open coding, merupakan analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan atau pengategorian fenomena

(13)

melalui pengujian data secara teliti. Selama open coding, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah sesuai dengan pengkategorian masing-masing, lalu kemudian diuji secara cermat, dibandingkan persamaan dan perbedaannya. Berdasarkan proses ini asumsi seseorang atau orang lain tentang fenomena yang dipertanyakan atau dijielajahi kemudia nmengarah pada penemuan-penemuan baru. Pada open coding, yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah meyusun transkrip verbatuim secara detail dari hasil wawancara mendalam yang diletakan pada kolom tabel sebelah kanan. Kemudia pada kolom tabel sebelah kiri merupaka field notes atau catatan lapangan sebagai keterangan informan saat wawancara berlangsung.

2. Pengodean berporos atau axial coding, adalah tahap pengodean dimana data diletakkan kembali ke belakang, bersama-sama dalam cara-cara baru dengan membuat hubungan antara sebuah kategori dengan subkategorinya. Pada tahap ini, hubungan beberapa kategori utama membentuk suatu rumusan teoritis yang lebih luas, juga mengembangkan apa yang mungking menjadi salah satu dari kategori utama. Pengodean ini adalah kekhususan yang mungkin menjadi salah satu dari kategori utama, Pengodean ini adalah kekhususan sebuah kategori (fenomena) dalam istilah dari kondisi-kondisi yang memberikan tambahan padanya berupa konteks mewakili set spesifik yang berhubungan dengan suatu fenomena dan strategi-strategi tindakan/interaksional, konsekuensi-konsekuensi dari strategi ini. Pada tahap axial coding ini, peneliti membagi kategori dari keseluruhan pertanyaan menjadi enam konsep. Dari enam konsep tersebut telah mewakili enam kode yang

(14)

masing-masing bersumber pada jawaban masing-masing-masing-masing informan. Bentuk tabel pada axial coding penelitian ini memliki lima kolom, yang pertama adalah kolom konsep atau kategori, kedua adalah kolom kode dari konsep tersebut. Kemudian pada kolom selanjutnya yaitu kolom ketiga dan keempat merupakan kolom masing-masing jawaban informan yang telah dipecah berdasarkan konsep. Dan kolom yang terakhir, kolom kelima berisi tentang pendapat praktisi PR yang diwawancarai oleh peneliti untuk keperluan keabsahan data.

3. Tahap terakhir dari pengodean disebut pengodean selektif atau selective coding. Setelah pengumpulan dan analisis data, selanjutnya peneliti mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk sebuah kategori dasar. Dalam bagian ini, ada beberapa petunjuk untuk membuat lompatan akhir antara menciptakan suatu daftar konsep dan menghasilkan suatu teori. Hal ini tidak jauh berbeda dari pengodean berporos atau axial coding, tetapi hanya melakukan suatu level analisis abstrak yang lebih tinggi. Pada taha ini melibatkan alur cerita atau story line untuk menghubungkan kategori-kategori tambahan disekitar kategori inti dengan menggunakan paradigm. Kemudia menghubungkan kategori-kategiru pada level dimensional dan menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data. Dalam menganalisis pada tahap pengodean selektif atau selective coding, peneiliti membagi dua kolom pada tabel dengan membuat inti pertanyaan berdasarkan konsep kemudian memilih serta mengutip jawaban informan yang paling sesuai dengan konsep peneliti.

(15)

Peneliti telah melakukan tiga tahap pengodean tersebut sesuai dengan model Strauss dan Corbin dimana hasil pengolahan dari pengodean tersebut terdapat pada bagian lampiran bagian akhir dari bab skripsi ini.

4.4 Validasi Data

Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Sesuai dengan pengertian triangulasi sumber yakni berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2011: 331).

Dalam penelitian ini peneliti juga mewawancara seorang praktisi Public Relations yaitu Bapak Taufan Teguh Akbari, M.Si. Beliau merupakan salah satu dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) The London School of Public Relations Jakarta. Peneliti memilih Bapak TTA sebagai narasumber untuk membuktikan keabsahan data hasil wawancara peneliti dengan Public Relations dan Media Planner Okezone.com karena jam terbang beliau dalam dunia ilmu komunikasi yang sudah cukup. Terbukti dengan menjadi founder dari OptimisME serta menjadi dosen selama lebih dari 2 tahun di STIKOM tempat beliau mengajar.

(16)

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Kegiatan Media Relations

Hubungan yang baik dengan media merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena media dapat membantu perusahaan untuk kegiatan publikasi atau publisitas. Hubungan dengan media merupakan bagian dari komunikasi eksternal organisasi yang dilakukan oleh Public Relations. Dalam penelitian ini peneliti fokus pada kegiatan media relations antara Okezone.com dengan media-media yang ada di internal MNC.

Menurut Frank Jefkins (dalam Darmastuti, 2012: 42), definisi media relations adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimun atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Berkaitan dengan pendapat tersebut, berikut penuturan Public Relations Section Head mengenai kegiatan media relations:

“Public Relations di Okezone.com bertugas untuk

memblasting kegiatan atau activity yang sedang dilakukan oleh Okezone ke media-media internal MNC. Caranya dengan mengirimkan press release kepada media-media tersebut.” (AR)

Sesuai dengan penuturan informan diatas, media relations juga merupakan salah satu tugas penting seorang Public Relations. Media relations menempati posisi penting dalam pekerjaan seorang PR karena media massa menjadi gatekeeper dan mengontrol informasi yang mengalir ke masyarakat dalam suatu sistem sosial

(17)

(Darmastuti, 2012: 40). Pentingnya media relations dalam suatu perusahaan juga disetujui oleh praktisi Public Relations Bapak TTA. Berikut pernyataannya:

”Hubungan dengan media atau media relations itu memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Karena media adalah pembentuk opini publik.” (TTA)

Dari pernyataan Bapak TTA di atas, bisa kita lihat seberapa pentingnya menjaga dan membina hubungan media relations. Sejauh ini kegiatan media relations yang sudah dilakukan oleh Public Relations Okezone.com dengan media-media internal MNC adalah selalu mengirimkan press release tentang kegiatan, activity, atau pun produk baru yang dikeluarkan oleh Okezone.com. Selain itu, kegiatan media relations yang dilakukan Okezone.com yang meruapakan perusahaan portal berita online adalah dengan cara menjalin kerjasama jangka panjang dengan media-media yang ada di MNC. Kerjasama tersebut berbentuk saling mendukung event yang diadakan oleh media-media di MNC. Berikut penuturan Public Relations Okezone.com mengenai kerjasama yang dilakukan dengan media-media di internal MNC:

“Kita biasa mengadakan kerjasama program sampai enam bulan. Program kerja samanya ini bersifat barter value.” (AR)

Jika kita melihat penuturan dari Public Relations Okezone.com di atas bisa kita lihat bahwa ada bentuk kegiatan media relations yang agak berbeda dengan kegiatan media relations yang biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak di

(18)

bidang media massa. Cara menjalin hubungan media relations antar perusahaan media adalah dengan cara saling mensupport kegiatan atau activity yang diadakan media yang satu dengan media yang lain. Dan tentu sudah tidak asing lagi pasti di telinga kita kalau perusahaan media terkenal dengan karakter low costnya. Sehingga bentuk kerja sama yang dilakukan bersifat barter value. Barter value disini berarti pertukaran nilai promo yang seimbang antara media yang satu dengan media yang lain. Jadi misalnya seperti kerjasama yang dilakukan oleh Okezone.com dengan Koran Sindo. Koran Sindo akan memberikan spot pemasangan iklan untuk Okezone.com di hariannya dan dari pihak Okezone.com akan memberikan spot pemasangan webbanner di website Okezone.com. Selain itu bentuk kerjasamanya juga berupa saling memberi peliputan antara media yang satu dengan media yang lainnya.

Dalam hal ini, Okezone.com sangat diuntungkan dengan berada di bawah payung MNC Group, dimana sangat banyak terdapat perusahaan-perusahaan media yang bergerak di hampir semua jenis media massa. Dan disinilah seorang Public Relations Okezone.com harus mampu menjaga hubungannya dengan kesemua media-media yang ada di MNC. Cara Okezone.com menjaga hubungan baiknya dengan media-media di MNC akan dijelaskan pada poin berikutnya.

(19)

4.5.2 Mengelola Relasi dengan Media-MediaInternal MNC dalam Kegiatan Media Relations

Membina hubungan baik dengan media-media bukanlah merupakan hal yang sederhana. Perlu perhatian khusus dari seorang Public Relations Okezone.com dalam menyusun strategi pendekatan kepada media-media, khususnya media yang berada di bawah payung MNC Group. Berikut pengutaraan strategi mengelola relasi dengan media-media di MNC Group dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh Public Relations Okezone.com:

”Sebenarnya, strateginya harus mencari tahu terlebih dahulu siapa keyperson di masing-masing media. Kita harus mencari tahu siapa orang yang benar-benar menghandle media relations ini. Dari tahu keyperson, berikutnya kita harus maintain hubungannya. Maintainnya ini dengan cara menjalin kerja sama program dalam jangka waktu lama. Terus mengadakan sharing session, saling tukar pikiran. Biasanya sebulan sekali ketemuan. Atau biasa juga dari MNC sendiri yang mengadakan, jadi ada perwakilan dari masing-masing unit saling share lagi mau buat program apa.” (AR)

Dari penuturan AR diatas selaku Public Relations dari Okezone.com, dapat kita lihat bahwa memang untuk menjalin dan menjaga hubungan media relations tidaklah semudah membalik telapak tangan. Awalnya kita harus cermat dalam mencari siapa orang yang menjadi keypersonnya yang menangani perihal media relations, kemudian setelah mengetahui keypersonnya, hubungannya selalu dijaga dengan mengadakan sharing session sebulan sekali. Media Planner Okezone.com yakni saudari MW, juga menuturkan hal yang sama. Penuturannya seperti berikut:

(20)

“Cara menjaga komunikasi yang terjalin dalam hubungan media relations, bisa dilakukan dalam komunikasi yang formal dan informal. Kalau komunikasi yang formal, itu biasa kita via email atau kita ajak meeting. Sedangkan kalau yang informalnya itu kita menjaga relationshipnya. Seperti menanyakan kabar, ajak meeting tapi yang tidak formal, seperti lunch meeting misalnya. Jadi komunikasi yang terjalin tidak kaku, bisa lebih santai. Kalau saya sendiri lebih sering menerapkan yang informal. Tapi tergantung juga, biasanya diawali dengan komunikasi yang formal dulu.” (MW)

Berdasarkan penuturan diatas, cara menjaga hubungan media relations yang sudah terjalin tidak harus dengan cara yang formal, bisa juga dengan cara yang informal. Sesuai dengan bentuk kegiatan media relations menurut Soemirat dan Ardianto (2003), salah satu bentuk kegiatan media relations yaitu, press luncheon. Yaitu merupakan kegiatan dimana pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa/wartawan/reporter. Cara menjaga hubungan media relations dengan cara yang informal diakui lebih efektif oleh Bapak TTA. Berikut pernyataan beliau:

”Cara menjaga hubungan baik dengan media tidak melulu harus dengan cara yang formal. Sekarang begini, ketika kita bisa mendekati seseorang dengan pendekatan personal itu lebih efektif dibanding cara pendekatan yang formal. Karena meskipun hanya dengan mengucapkan halo, apa kabar, selamat pagi, hanya dengan cara yang mudah seperti itu sudah sangat berarti untuk mengingatkan kembali seseorang tentang hubungan yang terjalin. Hal itu sangat efektif untuk menjaga tali komunikasi yang sudah terjalin antara media yang satu dengan media yang lainnya.” (TTA)

Hal yang dituturkan oleh Bapak TTA juga sesuai dengan salah satu prinsip yang dikemukakan oleh Jefkins (dalam Ardianto, 2011: 181) mengenai prinsip yang perlu diketahui seorang Public Relations dalam menjalin hubungan media relations yang baik yaitu dengan membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara

(21)

apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing.

Jadi, dalam proses menjaga hubungan media relations seorang Public Relations harus benar-benar memperhatikan jalinan komunikasi baik formal maupun yang informal. Komunikasi yang formal biasanya dilakukan ketika baru awal pertemuan. Namun untuk menjaga dan membina terbukti dari beberapa penuturan narasumber diatas bahwa komunikasi informal lebih efektif untuk melakukan pendekatan secara personal. Dimana ketika kita sudah dekat secara personal ke seseorang maka kita akan terbantu dalam kegiatan media relations maupun kegiatan lainnya. Namun untuk menjalin hubungan yang baik dengan media-media internal MNC bukan berarti selalu mulus, yang namanya hambatan tetap selalu ada. Hambatan yang sering kali ditemui dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh Okezone.com dituturkan oleh Media Planner Okezone.com sebagai berikut:

“Karena bentuk kerjasam media relations dengan media-media MNC bentuknya berupa barter value, hambatan paling utamanya adalah menunggu keputusan dari atasan atau manager masing-masing pihak. Ketika kita sudah bernegosiasi tentang kerjasama yang akan dilakukan, hasil dari negosiasi ini akan dirundingkan lagi dengan tim internal masing-masing media. Selain itu hambatannya juga masalah waktu. Jadi kalau kita lagi mau set meeting, cukup sulit untuk menemukan waktu yang pas. Yang pada akhirnya akan menghambat aliran komunikasi antar media.” (MW)

Dari penuturan MW diatas, bisa kita lihat bahwa keputusan dari tim manajerial media yang sedang menjalin kerjasama dengan Okezone.com sering kali tidak sesuai dengan harapan. Maka itu,

(22)

jikalau saja Public Relations atau Media Planner Okezone.com memiliki kedekatan secara personal dengan keyperson dari media tersebut yang menangani media relations, mungkin dia akan bisa membantu untuk meyakinkan internal medianya untuk menyetujui hasil negosiasi dan perundingan yang sudah dilakukan terkait kerjasama media partner yang akan dilakukan. Bapak TTA juga menuturkan bahwa:

“Ketika hubungan sudah terjaga dengan baik, apa pun urusannya akan jadi jauh lebih mudah karena ada kedekatan personal dan emosional. Kita minta tolong, minta koordinasi, minta apa pun yang sifatnya pekerjaan akan menjadi lebih mudah dilakukan. Kedekatan yang terjalin dengan orang yang bersangkutan bisa membantu kita untuk meyakinkan pihak internal masing-masing ketika sedang menegosiasikan bentuk kerjasama yang dilakukan, seperti barter value misalnya.” (TTA)

Jadi bisa dilihat betapa besar kedekatan secara interpersonal dapat mempengaruhi kesuksesan suatu program kerjasama media relations yang dilakukan antara Okezone.com dengan media-media internal MNC. Okezone.com bisa terbantu apabila Public Relationsnya memiliki kedekatan personal dengan masing-masing keyperson dari masing-masing media. Maka dari itu peran komunikasi interpersonal antara Public Relations Okezone.com dengan media-media internal MNC perlu diperhatikan kualitasnya.

4.5.3 Pembentukan Citra Melalui Kegiatan Media Relations

Hubungan dengan media atau media relations mempunyai andil besar dalam pembentukan citra suatu perusahaan. Seperti penuturan dari Pak TTA berikut ini:

(23)

“Hubungan dengan media atau media relations itu memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan citra. Saya mengatakan demikian, karena media adalah pembentuk opini publik. Apabila framing yang dibentuk oleh media negatif, maka tone di masyarakat akan negatif. Sebaliknya apabila framing yang dibentuk oleh media positif maka hal itu akan merubah persepsi masyarakat menjadi positif.” (TTA)

Dari penuturan Bapak TTA di atas, kita bisa melihat betapa besar pengaruh yang diberikan oleh media terhadap perusahaan. Maka dari itu kita harus benar-benar mampu menjaga hubungan baik kita dengan media. Caranya yaitu dengan melakukan pendekatan ke media-media yang ada. Dalam hal ini Public Relations Okezone.com harus mampu melakukan pendekatan ke media-media, terutama media yang berada di internal MNC agar pemberitaan mereka tentang Okezone.com bersifat positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan saudari AR:

“Kita harus mendekatkan diri ke media-media, terutama media di internal MNC dengan cara mensupport kegiatan mereka.” (AR)

Selain mendekatkan diri ke eksternal perusahaan, kita tidak boleh sampai lupa memperhatikan dan menjaga apa yang ada di internal perusahaan. Hal ini lah yang menjadi perhatian saudari MW, berikut penuturannya:

“Kita harus sering berkoordinasi dengan divisi-divisi lain. Misalnya dengan tim redaksi. Jadi kita tau tim redaksi lagi membutuhkan apa. Jadi aku dalam membuat plan kerjasama medua bisa berdasarkan kebutuhan dari tim redaksi. Karena sebenarnya inti dari pembentukan citra itu adalah sinergi antara divisi yang satu dengan divisi yang lain. Ketika dalamnya sudah kuat, maka akan terpancarkan citra yang bagus keluar.” (MW)

(24)

Jadi sebenarnya kegiatan media relations ini dalam upaya pembentukan citra tidak melulu tentang komunikasi keluar perusahaan, Public Relations Okezone.com jangan sampai lupa untuk menjaga dan meningkatkan apa yang ada di dalam Okezone.com itu sendiri. Karena ketika yang didalamnya sudah kuat, maka untuk berhubungan dengan media-media di luar sana pun menjadi lebih mudah. Maka dari itu peran seorang Public Relations menjadi sangat penting, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Bapak TTA:

“Peran media relations di suatu perusahaan menjadi sangat pentingm karena sebagai mediator untuk membentuk citra atau image dari suatu perusahaan apapun bentuknya. Jadi kalau kita tidak menjaga hubungan baik dengan suatu media itu dampaknya sangat luas, apalagi di lingkungan media itu sendiri. Karena kalau mau dilihat, sebenarnya orang-orang yang bergerak di bidang media, itu lagi itu lagi. Karena lingkungan media itu sangat sempit menurut saya. Jadi ketika ada satu tone negatif di suatu media, menyebarnya akan sangat cepat, efek dominonya sangat besar.” (TTA)

Dari penuturan diatas, bisa terlihat bagaimana besar peran media relations dalam memberikan pengaruh pembentukan citra. Seorang Public Relations tidak boleh sama sekali memandang remeh salah satu media, karena ketika kita sudah di cap jelek oleh suatu media, kemungkinan media lain terpengaruh oleh cap jelek tersebut sangatlah besar. Jadi seorang Public Relations harus mampu untuk menjaga hubungan baiknya dengan semua media, khususnya dalam penelitian ini Public Relations Okezone.com harus selalu bisa menjaga hubungan baiknya dengan media-media di internal MNC Group.

Gambar

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Okezone.com Divisi Marketing  Communication (sumber: Data internal HR Okezone.com)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari observasi diketahui hal-hal yang tidak ergonomis, maka dilakukan perancangan peralatan untuk mendapatkan kesesuaian antara dimensi tubuh operator dengan

Ampel Surabaya.. Bapak Drs.Syaifuddin, M.Pd.I sebagai ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ali Mudlofir, M,Ag selaku dosen

Setelah gen yang dianginkan didapatkan maka dipilih beberapa gen minimal tiga macam sekuens berbeda yang akan digunakan sebagai kandidat desain primer, dengan syarat

Mata kuliah ini membahas tentang Kebijakan Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia baik pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas pelayanan

.ratikum yan' dilakukan %ada tan''al 0 Maret 01B adalah %en'ukuran intensitas %eneran'an den'an  Lux Meter * .ratikum ini dilakukan untuk  men'etahui intensitas %eneran'an

Pada Tabel 3 (Model 2) juga dapat dilihat bahwa nilai R square terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,886 yang artinya persentase pengaruh variabel iklim organisasi,

Mengecek hasil laboratorium yang dimaksud dalam rekam medis, menghubungi kepala bagian laboratorium, lalu menjawab dengan email.Sistem informasi manajemen rumah sakit tidak

Hasil pengumpulan data bahwa perencanaan program dibuat dari bawah ke atas ( buttom up ) yaitu puskesmas membuat rencana berdasarkan evaluasi program tahun sebelumnya