• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu MTM-2 dan MTM-3? MTM-2 dan MTM-3. Keuntungan pemakaian MTM-2 & MTM-3 dibandingkan MTM-1. Siapa yang layak menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Apa itu MTM-2 dan MTM-3? MTM-2 dan MTM-3. Keuntungan pemakaian MTM-2 & MTM-3 dibandingkan MTM-1. Siapa yang layak menggunakan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MTM-2 dan MTM-3

Disusun oleh : Wawan Yudiantyo

Apa itu MTM-2 dan MTM-3 ?

MTM-2 dan MTM-3 adalah metoda pengukuran

waktu baku cara tak langsung melalui data waktu

gerakan, yang dibuat berdasarkan metoda MTM-1.

Tujuannya

ialah

untuk

mempercepat

dan

mempermudah

penentuan

waktu

baku

dibandingkan dengan MTM-1.

Latar belakang :

– Kecenderungan gerakan yang dilakukan pada berbagai pekerjaan mempunyai urutan yang umum dan sama. – ada beberapa jenis elemen gerakan dasar yang selalu

dipakai pada kebanyakan jenis pekerjaan. Wawan Yudiantyo

Apa yang menjadi dasar pembuatan

MTM-2 dan MTM-3 ?

Pengelompokan beberapa elemen gerakan

dasar menjadi beberapa group gerakan.

Pengelompokan jarak pergerakan dengan

range yang lebih besar.

Pengelompokan beban pergerakan dengan

range yang lebih besar.

Wawan Yudiantyo

Keuntungan pemakaian MTM-2

& MTM-3 dibandingkan MTM-1

Pengidentifikasian lebih cepat.

Work-sheet lebih sedikit.

Wawan Yudiantyo

Kerugian pemakaian MTM-2 dan

MTM-3 dibandingkan MTM-1

Tingkat ketelitian lebih rendah dan tingkat keakuratan

lebih rendah. Sehingga tidak disarankan untuk mengidentifikasikan waktu baku suatu pekerjaan yang mempunyai siklus pengulangan yang tinggi.

Adanya resiko :

– Mengindentifikasikan gerakan yang sebenarnya tidak ada.

– Tidak mengidentifikasikan gerakan yang sebenarnya ada.

Secara langsung kurang dapat menggambarkan urutan gerakan yang sebenarnya. Sehingga tidak disarankan untuk mengidentifikasikan urutan elemen gerakan dasar dalam suatu pekerjaan.

Siapa yang layak menggunakan

MTM-2 dan MTM-3 ?

Seseorang

yang

mengetahui

proses

pengerjaan suatu pekerjaan dengan baik dan

cermat.

Seseorang yang telah memahami dengan

benar MTM-1.

(2)

MTM-2

Methods Time Measurement 2

Wawan Yudiantyo

GET ( G )

Bentuk umum :

( R + G + RL )

Bentuk

khusus,

dibagi

menjadi

3

kasus,

berdasarkan kriteria pemegangan :

– GA  Tidak ada gerakan pemegangan

• R + G5 + RL2atau R saja

– GB  Ada satu gerakan pemegangan sederhana

• RABCE+ G1234+ RL1

– GC  Lebih dari satu gerakan pemegangan & kompleks

• RCDE+ G1B/G4 + RL1atau ditambah G2

Wawan Yudiantyo

GET WEIGHT ( GW )

Bila pada gerakan tersebut ada beban, ditambahkan GW, setelah GA/GB/GC.

Bila pada suatu gerakan diperlukan effort yang tinggi, maka tambahkan GW setelah gerakan tersebut.

ENW = Effective Net Weight = beban.

– Beban = berat beban + beban gesekan. – Beban gesekan = berat beban x koef.gesekan. – Bila dalam gerakan dipakai dua tangan, maka ½ ENW. – Max ENW pria = 50 lbs.

– Max ENW wanita = 35 lbs.

Syarat diberikannya GW, bila ENW 2.5 lbs.

Penambahan 1 TMU tiap 2 lbs.

Contoh : GW4  2.5  ENW  4  2 TMU Wawan Yudiantyo

PUT ( P )

Bentuk umum :

( M + P )

Bentuk

khusus,

dibagi

menjadi

3

kasus,

berdasarkan kriteria gerakan pengkoreksian :

– PA Tidak adan gerakan pengkoreksian.

• MAB+ PS/SS

– PB Ada satu gerakan pengkoreksian.

• MABC+ PE

– PC Lebih dari satu gerakan pengkoreksian.

• MBC+ PSS/NS

Wawan Yudiantyo

PUT WEIGHT ( PW )

Bila pada gerakan tersebut ada beban, ditambahkan PW, setelah PA/PB/PC.

ENW = Effective Net Weight = beban.

– Beban = berat beban + beban gesekan. – Beban gesekan = berat beban x koef.gesekan. – Bila dalam gerakan dipakai dua tangan, maka ½ ENW. – Max ENW pria = 50 lbs.

– Max ENW wanita = 35 lbs.

Syarat diberikannya PW, bila ENW 2.5 lbs.

Penambahan 1 TMU tiap 10 lbs.

Contoh : PW20  2.5  ENW  20  2 TMU Wawan Yudiantyo

Apply Pressure ( A )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1,

yaitu

AP

.

Penekanan bisa dilakukan oleh tangan atau

anggota badan lain.

Bisa diikuti oleh

P

dan/atau

G2

.

(3)

Regrasp ( R )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1,

yaitu elemen gerakan

G2

.

Wawan Yudiantyo

Eye Action ( E )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1,

yaitu elemen gerakan :

– EF

atau

– ET

.

Untuk

ET

, jarak tidak diperhitungkan.

Wawan Yudiantyo

Foot Motion ( F )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1,

yaitu elemen gerakan :

– FM

atau

– FMP

atau

– LM  12”

.

Tidak untuk menggerakan tubuh.

Wawan Yudiantyo

STEP ( S )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1, yaitu

elemen gerakan :

– LM 12”atau – W_Patau – W_POatau – SSatau – TB.

Tidak dapat memperhitungkan gerakan berjalan

dengan satuan jarak, tetapi jumlah langkah.

Wawan Yudiantyo

Bend & Arise ( B )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1, yaitu

elemen gerakan :

– B + ABatau

– S + ASatau

– KOK + AKOKatau

– SIT + STDatau

– KBK + AKBK= 2B.

Gerakan ini adalah gerakan yang berpasangan.

Tidak

untuk

mengidentifikasi

gerakan

yang

tunggal, seperti bila hanya membungkuk saja

tanpa disertai dengan berdiri tegak kembali.

Crank ( C )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1, yaitu elemen gerakanC.

Untuk gerakan T, pada MTM-2 ini tidak diidentifikasi secara khusus. Karena gerakan T pada suatu pekerjaan cenderung mempunyai pengulangan yang tinggi, sehingga tidak cocok untuk dipakai MTM-2.

Bila terdapat gerakanT, pada MTM-2 dapat dikategorikan menjadi gerakan P.

Ketentuan :

– 1C = ½ putaran  sudut putar  1 ½ putaran. – 2C = 1 ½ putaran  sudut putar  2 ½ putaran, dst. – 5 Ccontinue= 1 GW + 5 C + 5 PW

(4)

Tabel MTM-2

RANGE CODE GA GB GC PA PB PC Up to 2 " - 2 3 7 14 3 10 21 Over 2 " - 6 " - 6 6 10 19 6 15 26 Over 6 " - 12 " - 12 9 14 23 11 19 30 Over 12 " - 18 " - 18 13 18 27 15 24 36 Over 18 " - 32 17 23 32 20 30 41 GW 1 - per 2 lb PW 1 - per 10 lb MTM A R E C S F B Association 14 6 7 15 18 9 61 Wawan Yudiantyo

MTM-3

Methods Time Measurement 3

Wawan Yudiantyo

Karakteristik

AP / EF / ET / G2 dalam MTM-1 tidak

diperhitungkan dalam MTM-3.

Tidak untuk menentukan suatu pekerjaan

yang menggunakan mata dengan frekuensi

yang tinggi.

Wawan Yudiantyo

Handle ( H )

Bentuk :

R + G + M + P + RL

– R + G + M + P + RL

atau

– R + G + M + P

atau

– R + G + M + RL

atau

– R + G + M

atau

– G + AP

pertama

• bila ada AP lagi, maka tambahkan TA6 untuk yang kedua dan selanjutnya.

Tidak harus ada

Wawan Yudiantyo

Transport ( T )

Merupakan gerakan selanjutnya dari H.

Dipakai biasanya bila ada

G

yang rumit.

Bentuk :

M + P/C + RL

– M + P + RL

atau

– M + C + RL

atau

– M + P

atau

– M + C

Tidak harus ada

Wawan Yudiantyo

Ketentuan Umum

H dan T yang pertama jaraknya diperhitungkan

tidak lebih dari 1”.

– bila lebih dari 1 “, maka tambahkan T lagi sesuai jarak yang sebenararnya dikurangi 1”.

Jarak yang diperhitungkan adalah jarak

M

.

Secara umum H dan T dibagi

menjadi 2

didasarkan gerakan pengkoreksiannya selama

M

,

yaitu :

– Kasus A  HA atau TA, berarti tidak ada gerakan pengkoreksian selamaM.

– Kasus B  HB atau TB, berarti ada gerakan pengkoreksian selamaM, tentunya setelah adaP. Wawan Yudiantyo

(5)

Ketentuan tambahan khusus

Gerakan

menempa/memukul,

dalam

MTM-3

dikategorikan sebagai TA32.

Gerakan melempar  H

Bila ada gerakan

AP

:

– AP( 1 kali ) sudah termasuk H/T yang sebelumnya. – AP( > 1 kali ), misalnya n kali  xTA6

• Dimana : x = n-1

Bila ada gerakan

C

:

– R + G + C= H

– R + G + 3C= H + 2T

– R + G + 3 IC= 3H Wawan Yudiantyo

Ketentuan tambahan khusus

Bila ada gerakan

D

:

– Bila tidak ada beban  H

– Bila ada beban  H + TA6 / TA32

• Bergantung dari Height of record.

– Tidak ada gerakan pengkoreksian, tapi ada

variasi gerakan lain  HA3

Menerima objek dari tangan lain  T

Wawan Yudiantyo

STEP ( SF )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1, yaitu

elemen gerakan :

– Watau – FMatau – FMPatau – LMatau – SSatau – TB

1 SF  1 kali kaki bergerak atau melangkah.

Wawan Yudiantyo

BEND & ARISE ( B )

Pengertiannya sama seperti pada MTM-1, yaitu

elemen gerakan :

– B + ABatau

– S + ASatau

– KOK + AKOKatau

– SIT + STDatau

– KBK + AKBK= 2B.

Gerakan ini adalah gerakan yang berpasangan.

Tidak

untuk

mengidentifikasi

gerakan

yang

tunggal, seperti bila hanya duduk saja tanpa

disertai dengan berdiri.

Wawan Yudiantyo

Tabel MTM-3

RANGE CODE HA HB TA TB Up to 6 " - 6 18 34 7 21 Over 6 " - 32 34 48 16 29 SF 18 B 61

Terima kasih

Semoga

bermanfaat

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat secara lebih detil profil masing-masing negara, G-20 sesungguhnya dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu: negara maju anggota G-7/G-8 (Amerika,

Jadi, berdasarkan jabaran terminologi pengertian di atas, maka “Pusat Transportasi Belawan” dapat diartikan sebagai suatu tempat atau daerah yang berfungsi untuk mewadahi

Kerugian yang di derita oleh konsumen timbul akibat menggunakan jasa pengiriman barang yang bermasalah, yang semula konsu- men mengharapkan barang yang dikirimnya

Persentase jumlah item obat indikator yang tersedia di puskesmas Persentase IFK yang melaksanakan pengelolaan obat sesuai standar. Persentase

Planned output merupakan output kerja yang akan diproduksi oleh pusat- pusat kerja pada periode waktu tertentu, di mana untuk mengurangi antrian perlu merencanakan output lebih

a. Upaya pendekatan dengan para pemilik tanah agar besedia menerima nilai ganti rugi sesuai dengan hasil Appraisal. Dilakukan pendekatan Intensif dan Persuasif dengan

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode work sampling dan 6S melalui pengukuran waktu baku untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi saat melakukan aktivitas

c) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan