• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Jenis Pelarut Pada Sifat Optiko Morfologi Permukaand An Koefisienw Avegaidleo Ssd Ari Pandu Gelombang Planar Polimer Terkonjugasi Meh-ppv.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Jenis Pelarut Pada Sifat Optiko Morfologi Permukaand An Koefisienw Avegaidleo Ssd Ari Pandu Gelombang Planar Polimer Terkonjugasi Meh-ppv."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL FISIKA DAN APLIKASINY^ VOLUME 4. NoMoR I JANUARI 2OO8

Efek Jenis Pelarut pada Sifat Optiko

Morfologi

Permukaan dan Koefisien Wavegaide

Loss dari Pandu

Gelombang Planar Polimer Terkonjugasi MEH-PPV

Ayi Bahtiar,* Yeni Kurniawati, Fitrilawati, Yayah Yuliah, dan I Made Joni

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Padjadjaran Bandung Kampus Jatinangor; Sumedang 45363

Intisari

Dalam tulisan ini dilaporkan studi efek jenis pelarut pada sifat optik, morfologi permukaan dan koefisien waveguide loss as- dari pandu gelombang planar polimer MEII-PPV. Pandu gelombang planar dibuat dengan teknik spin-coating dari larutan polimer dengan pelarut toluen, kloroform dan THF. Itasil studi menunjukkan bahwa sifat optik dan morfologi permukaan film MEH-PPV dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan Film dengan pelarut toluen dan kloroform mempunyai morfologi permukaan yang homogen, akibatnya nilai ae- lebih kecil dari I dB/cm. Sedangkan pelarut filF membentuk tekstur di permukaan film MEH-PPV karena agregasi rantai polimer, sehingga nilai ae- menjadi besar.

KArA KUNcr: pandu gelombang plmar, MEH-PPV, aggregat, koefisien waveguide loss

I. PENDAHULUAN

Pandu gelombang planar dari polimer merupakan bagian yang sangat penting dalam perkembangan teknologi fotonik seperti vnf;.tk integrated optics [l, 2], laser [3], LED [4], sel surya [5] dan divais optik nonlinier [6, 7). Pandu gelom-bang planar sangat cocok dikemgelom-bangkan un[tk integrated op-dcs (IO), karena mudah difabrikasi dan dapat diintegrasikan dengan komponen optik yang lain. Untuk aplikasi pandu gelombang planar, terdapat persyaratan film tipis yang san-gat berkaitan dengan kualitas optik. Kualitas film tipis yang dinyatakan dengan optical /oss [8] akan menentukan kinerja dari piranti yang dibual Film tipis untuk pandu gelombang planar harus transpaftm, mempunyai indeks bias dan kete-balan yang homogen, mempunyai permukaan yang halus serta memiliki koefisien wovegtide loss an- < I dB/cm. Men-dapatkan film tipis yang berkualitas baik merupakan kendala utama unhrk aplikasi, sehingga banyak upaya yang dilakukan berkaitan dengan hal tersebut [9-l l].

Salah satu metoda pembuatan film tipis polimer yang banyak dipakai adalah spin-coating [8]. Pada metoda tersebut terdapat beberapa parameter yang dapat dikonhol antara lain jenis pelarut, konsentrasi larutan, temperatur dan kecepatan serta waktu rotasi. Ketebalan, kerataan atau morfologi per-mukaan filrn yang dihasilkan ditentukan oleh pemilihan pa-rameter tersebut. Walaupun spin-coating sangat umum di-gunakarL namun prcses spin-coating masih belum dipahami secara terinci karena sangat kompleks. Dalam eksperimen, seringkali digunakan hubungan empiris antara parameter-parameter sp in-coatingvntuk memperoleh sifat-sifat film tipis yang dihasilkan. Namun, hal itu hanya terbatas pada

sis-* E - M A I L : bahtiar. ayi@gmail . com

@ Jurusan Fisika FMIPA ITS

tem polimer-pelarut tertentu, dimana informasi yang

berka-itan dengan polimer dan interaksi antara polimer dan pelarut

masih terbatas.

Polirner terkonjugasi poli(p-fenilenvinilen) (PPV) dan

hrrunannya mcrupakan polimer yang banyak dikaji karena

memiliki sifat semikonduktor, luminisensi dan optik

non-linier [3-5, 71. Khususny4

poli[2-metoksi-S-(Z'-etilheksiloksi)-1,4- fenilenvinilenl (MEH-PPV) sering

digunakan sebagai

model material untuk memperoleh

pema-haman dasar dari fotofisik polimer terkonjugasi [12, l3l.

Polimer MEH-PPV mudah larut dalam pelarut organik

biasa dan dapat dibuat dalam bentuk film dengan teknik

spin-coating.

Dalam studi ini, dilakukan fabrikasi pandu gelombang

pla-nar dari polimcr terkonjugasi

MEH-PPV denga.,

teknik

spiz-coating dari larutan dengan tiga jenis pelarut yang berbed4

yaitu toluen, kloroform dan tehahidrofurane

(THF). Ketiga

jenis larutan ini rnerupakan

pelarut yang umum digunakan

sebagai

pelarut MEH-PPV dalam pembuatan

film tipis untuk

berbagai

aplikasi piranti-piranti

optoelektronik.

Tujuan studi

ini adalah untuk mengkaji pengaruh

jenis pelarut terhadap

ab-sorbansi,

morfologi permukaan

dan koefisien

waveguide

loss

dari pandu

gelombang

planarpolimerMEH-ppV.

Dalam studi

ini, ditunjukkan bahwa jenis pelarut menentukan

sifat-sifat

optik, nrorfologi permukaan

dan koefisien waveguide loss

pandu gelombang

planar

MEH-PPV yang dihasilkan.

II. DASAR TEORI

Pandu gelombang planar merupakan shuktur dasar dari in-tegrated optics (lO), yang berfungsi sebagai optoboard tempal dibangunnya komponen-komponen optik yang lain, seperti switches, optical modulato4 coupler. Pandu gelombang pla-nar terdiri dari film tipis (indeks bias n2) yang terletak di

(2)

u d a r a ,

n 1

film

tipis,

n,

J . F I S . D A N A P L . , V o L ' 4 ' N o ' 1 , J a N u a n t 2 0 0 8 AYI BAHTIAR,

dA,

-J

o J

t l-\-cH=cH

I

tlt/

, n

r

CF{.O

Gambar 2: Stnrktur kimia polimer MEI{-PPV

Polimer dilarutkan didalam pelarut kloroform (J I" Bakcr toluen (JT. Baker) dan TIIF (Merck GmbH) mastng-masrt dengan konsentrasi 0,3olo' Konsentrasi ini dipilih agar fil yang dibuat mempunyai ketebalan minimum dari pant ielombang planar MEFI-PPV (500 nm)' Larutan diaduk sat iai t"-puf'Uening dan homogen' kemudian,larutan dibu hm tip" atau pandu gelombang dengan tekar*' spin-coatii (home made). tli mana kecepatan putalan diatur oleh 1 gangan listrik. Film tiprs yang dihasilkan kemudian disimp Iiautu.n vakum oven selama 2 jam dengan temperatur 50' untuk mcnghi langJ<an sisa-sisa pelarut'

Absorbansi larutan dan fitm tipis MEH-PPV diukur deng spektroskopi UV-Vis double beam spectrcmeter \Shimadz di Departemen Kimia ITB. Morfologi permukaanfilrn diul' dengan Scanning Electron Microscope (SEM) di Depar *"tit knik Mesin lTR. Ukuran sampel film yang digunak adalah l,2xl,2 cm2 dengan perbesaran hingga 2500 kali'

Purgukuran koefisien waveguide loss as- dari pan gelomlang planar MEH-PPV dilakukan dengan teknik pris foplea di

-Laboratorium

Fisika Material UNPAD (&o *ia4. Set-up prisma kopler ditunjukkan peda Gambar 3' ( haya Laser dengan panjang gelombang 1064 nm difokusl dengan lensa L1 (f = 20 cm) ke dalam prisma (P) yang impltkan ke dalam pandu gelombang planar' Dengan r ngatur sudut cahaya datang, maka cahaya akan terkopel dilam pandu gelombang planar. Cahaya yang terhambur o p.rrnuk*n pandu gelombang difokuskan dengan lensa if : SO cm) dan dicitrakan ke diode arrary silikon yang mudian ditampilkan dalam komputer'

lntensitas cahaya yang terhambur I(x) kemudian diukur bagai fungsi dari jarak perambatan cahaya (x) dan koefit waveguide /oss dihitung dengan persamaan :

as-fttBfcml

: + bsQ@))

dengan x adalah :u*r. p"*niuatan cahaya dalam pa

gelombang

dan I(x) adalah

intensitas

cahaya

sepanjang

r

perambatan-x.

IV. TIASIL DAN DISKUSI

Spektra UV-Vis larutan MEH-PPV ketigajenis pelarut ; berbeda ditunjukkan dalam Gambar 4- Tampak bahwa ki jenis larutan memiliki spektrum absorpsi yang sama, di r Gambar' 1: Pandu gelombang planar yang tcrdiri dari udar4 filrn tipis

dan substrat

tara substrat (ri3) tlan udara (n1), seperti yang ditunjukkan Jalam Gambar 1. Agar cahaya dapat merambat di dalam pandu gelombang tersebut, maka selain persyaratan n2 ) ," , ,ijuga terdapat persyaratan ketebalan minimum'

Salah iatu parameter krusial yang menentukan apakah su-atu material dapat digrurakan untuk aplikasi pandu gelom-iung pf*u. atau tidak adalah koefisien waveguide loss (ag')' Ada"t'iga mekanisme utama yang mempengaruhi nilai os"" V"iil, if i absorpsi cahaya oleh vibrasi molekul-molekul

i**t

b-H, o-u dan C:o di dalam film, (2)' hamburan

Vuitg *utiU"*an oleh ketidaksempurnaan

film, variasi

ke-iipituo, impuritas, cacat di dalam pandu gelombang'

dan

iij. rt""tu*i" permukaan

oleh ketidakrataan

permukaan

film'

irrt"t*ir*"

pertama dan kedua sangat

bergantung

pada jenis

dan teknik pembuatan

material. Sedangkan

mekanisme

ketiga

U"tgu"t*g pada teknik pembuatan

pandu gelombang

planar'

r"iigi*-["*gian

akibat hamburan permukaan dinyatakan

seUagai

koefisien

waveguide

loss,

an- ll4]:

A 2 { c o s 3

P - \ |

1

I

Qs--; \#;'-)l*i;tl

t"

A : + @ ' 1 , + o 1 r ) ' t '

( 2 )

dengan

) adalah

panjang gelornbang,cahay2,

d adalah

ketc-Uati panOu

gelombinglnfn tipis;, g,' adalah

sudut datang

cahayi. Besaran o2s dan op adalah variasi ketidakrataan

p.#*"""

fihn tipis pada batas

film-substrat

dan film-udara'

i{onttuotu p dan q aclalah konstanta-konstanta

yang berla5

tan dengan

perbedaan

indeks

bias udara,

indeks

bias film tipis

Aan inaits'Oias substrat

[15]. Dari Pers'l dan Pers'2'

tam-pak bahwa untuk meminimalisasi

koef,sien wavegaide

loss'

Lera-taan dan mot{ologi permukaan film harus dibuat

ho-*og"" sehingga

nilai orz menjadi minimum' Hal ini dapat

dilakukan dengan

m"ogoptimaiisasi

parameter-parameter

fa-brikasi filrn tip-is [16]- bisamping itu, hasil studi terbaru

me-."":"tf.". bairwa

nilai ao- dipengaruhi

oleh orientasi

rantai

raniai polimer atau aggegat dalam

filrn tipis [17]'

Iil. METODOLOG1PENELITIAN

Material polimer terkonjugasi yang digunakan adalah

MEH-PPV yang dibeli dai Sigma Aldrich dengan

berat

rnoiekul V,,-: +O.OOO-

70'000 g/mol' Struktur kimia

(3)

J . F I s . D A N A P L . , V o L . V O L . 4 , N o . I , J A N U A R I 2 O O { t

Gambar 3: Susunan eksperimcn untuk pengukuran u,aveguide loss coeficient dari pandu gelombang planar.

AYr BAHIIAR, d/.f.

5 0 0

r. [nm]

Gambar 5: Spektra tl!'-Vis lilnr tipis MIrlI-PPV densan p€larut klo-roform. toluen. dan f IiF

Cambar 6; Foto SlrM pcrmukaan film lipis MEtl-irpv yangdi spin-coating dari larutan konsentrasi 0,3 7n dcngan pelarut (a). klorolorm, (b). toluen, dan (c). TIIF

gregat adalah bertunrpuknya clektron-elektron yang tcrde-lokalisasi di keadaan dasar (ground states) dan keadaan terek-sitasi (excited stutes), sehingga eicktron- terdelokalisasi tidak hanya meliputi kronrofor (rantai polimer) tunggal, melainkan meliputi seluruh segmen rantai polimer yang membentuk ag-gregat. Akibatnya panjang polinrer tcrkonjugasi menjadi lebih bcsar, sehingga ),,,.., bcrgeser ke panjang gelornbang yang lebih besar.

Nilai .\,,,,.,, yang besar dalam filnr MEH-PPV yang dibuat dari larutan'fHF, menunjukkan bahwa ag$egat lebih banyak terbentuk dibandingkan dalam film yang dibuat dengan pelarut toluen dan klorofirrm. 'Ierbentuknya aggregat dalarn film dari pelarut'l'HF akan lebih tampak dalam foro SEM per-mukaan film. Hasil foto SEM perper-mukaan film tipis MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut toluen, kloroform dan'fHF diperlihatkan pada Garnbar 6. 'larnpak bahwa jenis pelarut mempengaruhi morlirlogi perrnukaan lihn.

Filrn tipis yang <|i-spin-codting dari larutan MEH-PPV

de-1 0 6 a! [ f r , "

o "

-1 . 0

0 8

I 0 6 a

I 0.,

L.' 0 2 0 . 0

3 0 0 5 0 0

r [nm]

Gamtrar4: Spektra tJV-Vis lamtan polimer ME[{-PPV dalam pelarut kloroform. toluen. dan TI{F

spektrum terdiri dari superposisi dari absorpsi yang tidak ho-mogen dari panjang konjugasi yang berbeda. Hal ini be-rarti rantai polimer membentuk konfbrmasi yang sama untuk ketiga juris polimer. Dari pengamatan larutan yang homogen dan transparan, secara kuantitatif dapat dikatakan bahwa rantai polirner membentuk konformasi yang terbuka. Diper-lirkan pengukuran dengan tekaik Dynamic Light Scattering (DLS) untuk mengetahuijenis konformasi rantai polimer se-cara kualitatif dengan menghitung jarijari hidrodinamik dari rantai polimer dalam larutan.

Gambar 5 menunjukkan spekha UV-Vis film tipis MEH-PPV yang di spin-coating dari ketiga jenis larutan yang berbeda Tampak jelas bahwa ketiga jenis pelarut meng-hasilkan respon optik yang berbeda. Pelarut kloroform dan toluen menghasilkan panjang gelombang maksimum ()r,,*) yang sama yaitu pada 5l I nm, sedangkan A,,," film dari pelarut THF bergeser pada panjang gelombang yang lebih panjang (532 nm). Pergeseran nilai .\,,,," kearah panjang gelombang yang lebih besar dari laru-tan ke film, menunjukkan bahwa orientasi rantai polimer di dalam film berbeda dengan didalam larutan. Rantai-rantai polimer di dalam film akan bertumpuk akibat dari proses spin-coating, sehingga membentuk aggregat.

(4)

(a) Fl|fi tr IEi+-F Iv tlbn ltstltnr C ' E & a i l

l t - t E E l r n ca- E,E lllttt

J. FIs, DAN API-., VOL. 4, NO. I, JANUARI 2OO8 AYI BAHTIAR, dft.

t !

x [cml

(a)

400

1 . 0

x [cml

(b)

0 . 4

x fsri

(c)

Gambar 7: Hasil pengukuran waveguide /oss pandu gelombang planar MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut kloroform, toluen dan THF pada panjang gelombang 1064 nm.

('

(n rc

'ii tuu 0)

a

(s

(r-l ((t E (r)

c

.9 rm

c

'|.3

((t v, E

a . ^ ^ - r u u

(u

c

ngan pelarut kloroform dan toluen memiliki morfologi

per-mukaan yang homogen, sedangkan

untuk pelarut TIIF

me-nunjukkan tekstur yang berbentuk pulau-pulau, akibat

ter-bentuknya

agregat. Hasil SEM ini memperkuat

hasil

spek-tra UV-Vis filrn tipis, dimana agregat terbentuk dalam film

yang dibuat dari larutan MEH-PPV dengan

pelarut TIIF (max

yang lebih besar').

Perbedaan

morfologi permukaan

film tipis

MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut yang berbeda akan

membawa

pengaruh

yang cukup signifikan terhadap

koefisien

waveguide /oss. Gambar 7 menunjukkan hasil pengukuran

waveguide

/oss dari pandu gelombang

planar MEH-PPV yang

dibuat dengan

pelarut yang berbeda.

Tampak bahwa ketiga jenis pelarut yaitu kloroform, toluen

dan THF menghasilkan rilai an,, yang berbeda. Perbedaan

nilai ini berkaitan erat dengan morfologi permukaan filrn

yang berbeda. Film tipis yang dibuat dengan

pelamt toluen

dan kloroform menunjukkan

nrlal as- < I dB/cm, akibat dari

morfologi permukaan

yang homogen, sehingga

hamburan

cahaya dapat diminimalisasi. Sebaliknya,

nilai au- pandu

gelornbang planar MEH-PPV yang dibuat dari pelarut THF

sebesar

23 dB/cm diakibatkan oleh terbentuknya

aggegat di

perrnukaan

film, sehingga

cahaya

di dalam pandu gelombang

banyak yang terhambur. Pemilihan jenis pelarut menentukan

sifat optik dan morfologi permukaan filrn tipis serta nilai

koefisien waveguide

/oss pandu gelombang

planar MEH-PPV.

v. sntPlt-.{\

Jenis pelarut mempengaruhi

sifat opti\ morfologi

per-mukaan fiLn tipis dan koefisien v'ovquide /oss dari pandu

gelombang

planar MEH-PPV. Pelamt kloroform dan toluen

menghasilkan morfologi permukaan yang homogen dan

ds- < I dB/cnL sshingga cocok untuk aplikaqi pandu

gelombang

planar. Sebaliloya, pelarut TIIF mengakibatkan

pembentukan

aggrcgat di dalam fikn, sehingga cahaya akan

banyak terharnbur

sepanjang

arah perambatannya.

Akibabnyq

film ini tidak cocok unnrk aplikasi pandu gelombang

planar.

Ucapan Terlma Kacih

Peneliti mengucapkan

terima kasih kepada Direktorat

Jen-deral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

yang telah membiaya penelitian Hibah Benaing XIV ini

sesuai dengan Surat Perintah Pelaksanaan

Pekerjaan

Nomor:

03 I /SP2FVPP/DP2M/III120O7

tanggal 29 MLarct

2007

.

(b) F[!ftrEtt4rrasirrlt:rdttsr l ' t r ! 1 | i l

\= lue+nm 1,= 0.6 anttm

(5)

J. Frs. DAN ApL., VoL. !'oL. 4, No. l, JANUART 2009

[] T.A. Skotheim, R.L. Elsenbaumer, andJ.R. Reynoldt,Handbook of Conducting Polymers (Nanr York Marccl Dekker, 1998). [2] S.J. Lalama, J.E. Sohn, and K.D. Singer, Integrated Optical

Cir-cuit Engineering II SPIE 578, 168, (1985).

[3] M. D. McGehee and A.J. Heeger, Adv. Marer. 12, 1655 (2000). [4] R. H. Friend, R. W. Gymer, A. B. Hobnes, J. H. Burroughes,

R. N. Marks, C. Taliani, D. D. C. Bradley, D. A Dos Santos, J. L. Bredas, M. Loegdlund, and W. R. Salane,ck, Nature 397, l2l

(reee).

[5] C.J. Brabec, N.S. Sariciftci, andJ.C. Hummelen, Adv. Mater. 12,

r6s5

(200r).

[6] G.L Stegeman and WE. Tomrellas, phil. Trans. R. Soc, Lond. A 3s4,745 (t996).

[7] M. A. Badeq G. Marowsky, A. Bahtiar, K. Koynov, C. Bubeck, H. Tillmann, and H.-H. Hrhold, S. pereira" J. Opt. Soc. Am. B t9,2250 Q002).

[8] WR. Holland, n Polymers for Lighnoave and Intqrated Optics, edited by L.A. Homak (New york: Marcel Dekker, 1992\

[9] M. Allegrini, A. Arena, M. Labardi, G. Martino, R. Girlanda, C. Pace, S. Patane, G. Saitt4 and S. Savasta, Appl. Surf. Sci. 142,

603

(leee).

[0] L. L. Spanglea J.M. Torkelson, and J.S. Royal, polym. Eng. Sci. 30, 644 (1990)

Ull R. A. PethriclL and K. E. Rankin, J, Mater. Sci-Mater. El. 10. l4l (1999).

[2] J. C. Scotl J. FL Kaufman, P. J. Brock, R. Dipierro, J. Salen. and J. A. Gottia, J. Appl. Phys. 19,2745 (1996)

U3l B. Schwartz, Annu. Rev. Phys. Chem. 54, l4l (2003) ll4l P. K. Tien, Appl. Opr. 10, 2395 (t97t)

[5] P. Yeh, Optical Waves in Lryered Media (John Wiley & Sons Inc., 1988)

[6] F. Fitrilawati, M.O. Tjia, l. Ziegler, and C. Bubeck, proc. SptE 3896,697 (1999)

[7] K. Koynov, A. Bahtiar, T. Ahn, H.-H. Hrhold and C. Bubeck. Macromol. 39, 8692 (2006)

Ayr BaHrnn, dt&.

Gambar

Gambar' 1: Pandu gelombang planar yang tcrdiri dari udar4 filrn tipisdan substrat
Gambar 3: Susunan eksperimcn untuk pengukuran u,aveguide losscoeficient dari pandu gelombang planar.
Gambar 7: Hasil pengukuran waveguide /oss pandu gelombang planar MEH-PPV yang dibuat dengan pelarut kloroform, toluen dan THF padapanjang gelombang 1064 nm.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat dari penelitian tersebut adalah agar pembaca dapat mengetahui pengaruh dan dampak psikologis dari hubungan sedarah dalam tindakan maupun perkataan yang dilakukan oleh

Mem!uat kesimpulan tahapan pem!uatan produk multimedia interakti$ !er!asis halaman Men'kom$nikasikan 6asil pem!uatan produk multimedia interakti$ !er!asis halaman T$'as

Pengaruh gaya kepemimpinan ini yang dilakukan pimpinan KPP Pratama Bogor terlihat pada adanya saling kepercayaan antara para pegawai dalam pelaksanaan tugas yang

- Tenaga Kerja Asing yang telah bekerja di Korea tiga tahun lebih dan pulang ke negara asal dalam masa izin tinggal secara sukarela dapat kembali ke Korea melalui

l Tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan ini memiliki tempat istimewa karena proses mediasi menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari proses berperkara di

Dari penelitian ini terdapat hubungan antara soft skills dengan kepemimpinan kepala sekolah positif, dengan memiliki soft skills yang baik dapat mempengaruhi kepala

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model