1 Bab 1
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Negara Jepang adalah negara yang telah dikenal secara luas oleh seluruh dunia sebagai satu negara yang mengalami perkembangan yang maju pesat dalam bidang ekonomi dan teknologinya, Jepang juga dianggap sebagai salah satu kekuatan ekonomi di dunia. Jepang memiliki budaya pop yang terdiri atas Anime, Manga, J-pop, Dorama, dan Cosplay. Tetapi dari banyak budaya pop tersebutyang paling dikenal oleh orang di seluruh dunia adalah manga. Manga tersebut adalah komik khas jepang yang merupakan campuran seni dari barat. Manga-manga tersebut memiliki banyak alur cerita yang beraneka ragam serta menarik untuk dibaca.
Manga adalah salah satu bentuk karya sastra yang ada di Jepang. Manga ditulis dengan dua karakter kanji, yaitu man 漫 yang berarti “tanpa sengaja” dan kanji ga 画 yang artinya “gambar, foto, lukisan atau sketsa” (Nelson, 2005:20). Manga dapat didefinisikan sebagai gambar – gambar lucu dan karikatur, serta lebih spesifik lagi dikatakan sebagai komik strip atau komik (Frederic, 2002:697). Manga merupakan suatu bentuk karya yang menggabungkan gambar dan teks sehingga membentuk cerita.Orang yang menggambar manga disebut sebagai mangaka (漫画家). Selain itu ada juga yang disebut dengan doujinshi (同人誌). Doujinshi (同人誌) adalah sebutan manga yang dibuat oleh fans manga yang memiliki alur cerita atau akhir yang berbeda dengan manga aslinya. Doujinshi (同人誌) sendiri terkadang menjadi batu loncatan bagi seseorang untuk menjadi mangaka (漫画家).
2 Seni manga di Jepang dimulai pada abad ke-7 dan abab ke-8. Hal ini terbukti dari adanya gambar karikatur di langit-langit ruang utama kuil Buddha Horyuji pada abad ke-7 dan di kuil Toshodaiji pada abad ke-8 (Bowring, 1993:101).Salah manga kuno yang sangat terkenal adalah manga dalam bentuk lukisan gulung berupa gambar binatang yang diperkirakan sebagai asal usul manga, yaitu lukisan choujugiga, karya pendeta Toba pada abad ke-12 (Schodt, 1996:22). Manga muncul sejak abad ke-17 dalam bentuk ukiyo-e (cetakan ukiran kayu) sebagai salah satu bentuk kebudayaan populer. (Powers, 1989:XIV)
Pada abad ke-18 dan 19 buku-buku bergambar yang dapat memikat perhatian orang Jepang adalah Tobae (Toba diambil dari nama pendeta Buddha Toba yang menciptakan choujugiga, E artinya gambar, lukisan) dan kibyoushi (buku bersampul kuning). Kedua karya sastra ini sangat disukai masyarakat kota seperti Osaka dan Edo (sekarang Tokyo) serta merupakan buku komik pertama di dunia.Pada saat restorasi Meiji dan dibukanya Jepang bagi negara barat, hal ini menyebabkan terjadinya alkuturasi kebudayaan Jepang dan Barat yang secara tidak langsung memengaruhi seni grafis di Jepang. Wirgman (1835-1891) seniman yang berasal dari Inggris dan George Bigot (1860-1927) seniman dari Prancis, keduanya memperkenalkan gaya lukis Eropa ke Jepang. Mereka mengenalkan manga dengan balon-balon kata yang disusun untuk melukiskan sebuah cerita. (Schodt, 1996:30)
Pada tahun 1902, atas pengaruh maraknya komik strip Amerika, Kitazawa Rakuten (1876-1955) dan Okamoto Ippei (1886-1948) memperkenalkan komik strip ke Jepang. Pada tahun 1920-an salah satu komik strip untuk anak-anak Jepang dipublikasikan di
3 koran-koran dan jurnal serta mendapat pengaruh yang kuat dari komik strip yang diterbitkan dari koran di Amerika.
Menurut Havens dalam Kinsela (2000:23), pada tahun 1930-an menjadi masa berkembangnya kontrol pemerintah Jepang terhadap media dan sosial. Para intelektual, komikus, artis, penerbit, kartunis harus menyesuaikan karyanya dengan tujuan politik nasional. Dengan adanya kebijakan itu, para komikus merasa tersiksa, terpenjara, dan terbunuh ide-idenya (Lent,1987:227). Selain itu, pemerintah Jepang membubarkan perkumpulan Mangaka dan kartunis (Shin Manga Shudan) yang telah berdiri sejak tahun 1932 dan diganti menjadi Shin Nippon Manga Kyoukai dibawah kontrol pemerintah. Akan tetapi setelah Perang Dunia II namanya diganti kembali menjadi Nippon Mangaka Kyouka. Dengan masuknya ide Marxis ke Jepang pada tahun 1920-an, manga dijadikan sebagai alat kritikan terhadap ketidakadilan politik dan kesenjangan ekonomi, namun karena pada tahun 1930-an pemerintah Jepang menyensor dan mengontrol ketat semua hasil karya, maka banyak komikus yang bergerak di genre non politis seperti manga anak-anak.
Manga memiliki variasi tema sehingga anak-anak dan orang dewasa dapat membacanya sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Manga berdasarkan pembacanya dibagi menjadi lima jenis, yaitu: kodomo(anak-anak), josei(Wanita), seien(pria), shojo(remaja perempuan), dan shonen(remaja laki-laki). Selain variasi tema, manga pun memiliki berbagai macam bentuk, seperti bentuk komik strip, berbentuk majalah tankobon. Tankobon adalah manga berbentuk buku biasa yang ceritanya diambil dari majalah yang telah dikumpulkan. Biasanya Tankobon inilah bentuk manga yang banyak diterjemahkan kedalam bahasa negara lain.
4 Manga memiliki banyak unsur dan alur cerita yang menarik untuk dibaca oleh para penggemarnya, tetapi setiap manga pasti memiliki unsur-unsur percintaan yang sangat menarik untuk dibaca oleh semua orang. Unsur percintaan adalah unsur yang paling sering kita temui dalam manga.
Dalam unsur percintaan tersebut juga memiliki beragam jenis yang menarik, akan tetapi juga terdapat fenomena-fenomena yang dianggap tabu oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan kebudayaan dan adat istiadat negara pada umumnya seperti homoseksual, incest, fetishism. Tetapi jenis yang paling menarik adalah incest, dimana adanya hubungan seksual yang dilakukan oleh keluarga yang memilki ikatan kuat.
Salah satu Manga yang membawa tema Incest yaitu Boku wa Imouto ni Koi wo suru (僕は妹に恋をする),terdiri dari 10 judul yang telah diterjemahkan kedalam bahasa lain, pengarangnya adalah Kotomi Aoki. Manga ini menceritakan tentang kehidupan kakak adik kembar yang terlibat hubungan sedarah. Diterbitkan pertama kali tahun 2003 oleh Shojo Comic. Pada bulan mei tahun 2006 volume ke-7 dari manga tersebut terjual mencapai 2.500.000 kopi, lalu pada tahun 2005 versi anime dari adaptasi manga tersebut dibuat dalam bentuk dvd yang di produksi oleh shogakukan. Sedangkan live action movienya dirilis pada tahun 2007 yang di produksi oleh Toshiba Entertainment, shogakukan dengan pemain sebagai tokoh utamanya adalah Jun matsumoto sebagai Yori Yuuki dan Nana Eikura sebagai Iku Yuuki.
Tokoh utama dalam manga ini adalah Yori Yuuki dan Iku Yuuki yang merupakan saudara kembar, di ceritakan dalam manga ini bahwa Yori dan Iku memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda, Yori adalah seorang murid yang pintar dalam pelajaran, sedangka Iku adalah murid kurang pandai dalam bidang tersebut. Yori pun memiliki
5 teman baik yang bernama Haruka Yano yang satu sekolah dengan Yori maupun Iku, Yano ternyata memiliki perasaan suka terhadap Iku, dan Yano berusaha untuk menunjukkan perasaan tersebut. Tetapi karena Iku memiliki perasaan terhadap Yori, sehingga Iku pun menolak karena ia merasa tidak memiliki perasaan dengan Yano. Yori sebagai kakak melakukan tindakan yang tidak pantas kepada adiknya yaitu mencium dan melakukan hubungan seksual dengan Iku, hubungan ini termasuk penyimpangan seksual yang disebut incest.
Incest adalah relasi seksual yang terjalin oleh pasangan yangmemiliki ikatan kekeluargaan yang kuat, seperti misalnya ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau sesama saudara kandung. (Supardi, 2005:2)
Menurut Blume dalam Surilena, (2007:200) menyatakan bahwa incest adalah suatu tekanan perilaku seksual yang tidak sesuai, atau perbuatan dengan paksaan seksual oleh seorang atau lebih yang menggunakan kekuasaannya dalam hubungan emosional secara terus menerus dengan seorang anak.
Menurut Dr. Sawitri (2005:3), penyebab incest adalah ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan orang tua, anak, dan antarsaudara pisah kamar. Sedangkan hubungan incest antara Ayah dengan anak perempuannya dapat terjadi sehubungan dengan penyakit mental yang sangat serius pada pihak Ayah.
Di negara Jepang sendiri tidak ada hukum yang membahas tentang Incest, karena itu banyak manga–manga dan Dorama di Jepang yang mengangkat tema tentang incest. Karena itu penulis tertarik untuk mengangkat dampak dari psikologis pelaku incest yang terdapat dalam tokoh manga Boku wa imouto ni koi wo suru, yaitu Yori dan Iku.
6 Dengan ditelitinya dampak psikologis akibat dari incest ini, penulis mengharapkan dapat menemukan faktor-faktor penyebab hubungan sedarah (Incest) yang terkait dengan tokoh utama Yori Yuki dan Iku Yuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru.
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam penelitian ini saya ingin menganalisis dampak psikologi dari perkataan maupun tindakan yang merupakan faktor-faktor dan dampak dari hubungan sedarah yang terjadi antara kedua tokoh utama manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru karya Kotomi Aoki.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Ruang lingkup permasalahan dalam skripsi ini adalah menganalisis faktor penyebab dan dampak psikologi dari incest serta terdapatnya tindakan incest pada tokoh Yori dan Iku dalam Manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui pengaruh dan dampak psikologis dari hubungan sedarah yang dilakukan oleh kedua tokoh utama yaitu Yori Yuki dan Iku Yuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru.
Manfaat dari penelitian tersebut adalah agar pembaca dapat mengetahui pengaruh dan dampak psikologis dari hubungan sedarah dalam tindakan maupun perkataan yang dilakukan oleh kedua tokoh utama tersebut yaitu Yori Yuki dan Iku Yuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru.
7 1.5 Metode Penelitian
Dalam metode ini penulis akan menggunakan sistem metode kepustakaan menurut (Yayasan Obor, 2004:1) dalam mengumpulkan data-data dan konsep-konsep penelitian dari buku-buku yang didapat di SALC, Perpustakaan Japan Foundation, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan UNIKA Atmajaya. Penulis juga akan menggunakan sumber-sumber data dari Internet. Metode kepustakaan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu riset lapangan dan riset kepustakaan. Riset lapangan adalah penelusuran pustaka sebagai langkah awal untuk mempersiapkan kerangka penelitian atau proposal guna memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoritis atau mempertajam metodologi. Sedangkan riset kepustakaan adalah penelusuran pustaka yang membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Sedangkan dalam penulisan penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu menganalisis korpus data dengan teori dan konsep yang ada, penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena - fenomena yang ada,yang berlangsung pada saat ini atau pada masa yang sudah lampau. Sedangkan penelitian analitis yang penulis ambil untuk metode dalam skripsi ini adalah metode analisis isi atau dokumen yaitu ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen resmi, dokumen perundangan, dan kebijakan maupun hasil-hasil penelitian. (Syaodih, 2005 : 54 )
1.6 Sistematika Penulisan
8 Bab 1, pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian yang menuliskan alasan penulis memilih topik data dan sumber penelitian yang digunakan, rumusan permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian yang diharapkan.
Bab 2, landasan teori dimana dalam bagian ini akan disertakan landasan-landasan teori yang mendukung penelitian beserta analisis dari teori yang ada, antara lain pengertian Incest dan faktor-faktor penyebabnya serta dampak-dampak dari Incest tersebut.Dan penulis juga menggunakan teori penokohan untuk membantu penelitian dalam menganalisis faktor-faktor dan dampak dari hubungan sedarah (Incest) dari tokoh utama pada bab selanjutnya.
Bab 3, analisis data dimana dalam bagian ini akan dibahas analisis faktor-faktor dan dampak dari hubungan sedarah (Incest) yang terkandung dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru melalui teori penokohan terhadap tokoh utama Yori Yuki dan Iku Yuki. Dan pengaruh akibat tindakkannya berdasarkan landasan teori pada bab sebelumnya. Bab 4, simpulan dan saran di mana di dalam bab ini membahas hasil dari penelitian berdasarkan analitis teori dan data yang ada.Simpulan ini diharapkan dapat menjawab rumusan permasalahan seperti yang ada dalam bagian pendahuluan.Dalam bagian ini juga berisi harapan dan saran dari penulis terhadap pembaca yang berhubungan dengan penelitian.
Bab 5, ringkasan yang berisi rangkuman dari seluruh penelitian dari latar belakang, rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, beserta bahasan-bahasan analisis teori dan data serta hasil penelitian secara singkat, padat dan jelas.
