• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 103

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR

REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nurul Huda

FIP IKIP Veteran Semarang

Email : nurulhd@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan dan perbedaan dalam bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Populasi adalah mahasiswa putra program studi PJKR reguler dan nonreguler semester ganjil tahun 2007/2008 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang memilih mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw sebanyak 149 orang Mahasiswa PJKR reguler sebanyak 58 orang dan PJKR nonreguler 91 orang. Teknik pengambilan sampel secara sensus, Metode penelitian dengan metode survey, teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes keterampilan bermain sepaktakraw buatan M. Husni Thamrin (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 149 orang testee, 3 orang (2,01%) berkategori ”Baik Sekali”, 18 orang (12,08%) berkategori ”Baik”, 76 orang (50,01%) berkategori ”Sedang”, 51 orang (34,23%) berkategori ”Kurang”, dan 1 orang (0,67%) berkategori ”Sangat Kurang”. Kalau dilihat dari masing- masing program studi, untuk prodi PJKR reguler yang berjumlah 58 orang, 3 orang (5,17%) berkategori ”Baik Sekali”, 11 orang (18,97%) berkategori ”Baik”, 25 orang (43,10%) berkategori ”Sedang”, 19 orang (32,76%) berkategori ”Kurang”, yang berkategori ”Sangat Kurang” tidak ada. Program studi PJKR nonreguler berjumlah 91 orang, yang berkategori ”Baik Sekali” tidak ada, 7 orang (7,70%) berkategori ”Baik”, 51 orang (56,04%) berkategori ”Sedang”, 32 orang (35,16%) berkategori ”Kurang”, dan hanya 1 orang (1,1%) berkategori ”Sangat Kurang”. Mahasiswa PJKR reguler memiliki tingkat keterampilan lebih baik bila dibandingkan dengan non reguler dikarenakan memiliki kategori ”Baik” persentasenya lebih besar dan kategori ”Kurang” persentasenya lebih kecil.

Kata Kunci : Sepaktakraw, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Mahasiswa PJKR

I. PENDAHULUAN

Permainan sepaktakraw telah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak abad XV terutama dimainkan pada acara-acara untuk memperingati hari-hari tertentu ataupun mengisi waktu senggang sebagai rekreasi khususnya di daerah Makassar (Sulawesi Selatan), Sumatera Barat (Minangkabau), Kandangan (Kalimantan), pada waktu itu bernama sepakraga. Walaupun permainan tersebut hanya bersifat demonstrasi namun kegembiraan dan semangatnya tidak kurang jika dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan olahraga lain yang ada pada saat ini.(Ratinus Darwis, 1992: 1-6).

Permainan dengan menggunakan bola rotan ini, sangatlah unik karena merupakan perpaduan dari 3 cabang olahraga yaitu bulutangkis, bola voli, dan

(2)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 104

sepakbola. Disamping itu sepaktakraw merupakan olahraga yang relatif murah dengan menggunakan fasilitas yang sederhana seperti bola rotan, net, dan lapangan.(Ratinus Darwis, 1992:1-6).

Pengenalan pertama permainan sepaktakraw di Indonesia setelah adanya kunjungan muhibah tim sepaktakraw dari negara Malasyia dan Singapore ke Jakarta, Bandung, dan Medan pada bulan September 1970 dan dilanjutkan pada bulan April 1971. Di Indonesia mereka mengadakan serangkaian pertandingan eksibisi diberbagai daerah dalam upaya memperkenalkan permainan ini. Setelah itu, pemerintah melalui Dirjen Olahraga dan Pemuda di Bogor pada tanggal 29 September 1971 menginstruksikan ke seluruh jajarannya agar permainan sepaktakraw segera dikembangkan di daerah-daerah termasuk dilingkungan sekolah di seluruh tanah air.

Sebagai realisasi dari keinginan pemerintah agar sepaktakraw dapat berkembang di kalangan masyarakat dan di lingkungan pendidikan maka dimasukkan dalam kurikulum sejak tahun 1975 hingga sekarang diberbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum dan perguruan tinggi khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan. Hal ini dilakukan agar sepaktakraw tidak terdesak oleh cabang olahraga permainan lain yang banyak bermunculan akhir-akhir ini.

Di perguruan tinggi khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta memiliki 3 (tiga) jurusan salah satunya adalah Pendidikan Olahraga (POR). Jurusan lainnya Pendidikan Kepelatihan (PKL), dan Pendidikan Kesehatan Rekreasi (PKR). Jurusan Pendidikan Olahraga (POR) memiliki program studi PJKR reguler dan nonreguler yang akan menjadi guru Penjas di SLTP dan SLTA dan program studi PGSD yang nantinya memiliki kompetensi mengajar pendidikan jasmani di sekolah dasar, sedangkan jurusan PKL program studinya adalah PKO yang arahnya menjadi pelatih, dan jurusan PKR program studinya adalah IKORA yang akan memiliki kemampuan akademik bidang olahraga kesehatan dengan keahlian: kebugaran jasmani, therapi fisik, dan aktifitas jasmani adaptif.

II.LANDASAN TEORI

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang tersebut. Pada intinya bahwa suatu keterampilan itu baru dapat dikuasai atau diperoleh apabila dipelajari atau dilatihkan dengan persyaratan tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan

(3)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 105

pembelajaran atau latihan keterampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang memadai. Pada hakekatnya seluruh tugas dalam kehidupan manusia sehari-hari senantiasa melibatkan berbagai keterampilan. Keterampilan itu baru dapat diperoleh apabila dilaksanakan melalui proses pembelajaran atau pelatihan (Amung Ma’mun dan Yudha, 2000:57-59).

Menurut Schmid (1991) yang dikutip oleh Amung Ma’mun dan Yudha (2000: 68) ”keterampilan digolongkan menjadi dua, yaitu (1) keterampilan yang cenderung ke gerak, dan (2) keterampilan yang mengarah ke kognitif. Dalam keterampilan gerak, penentu utama dari keberhasilannya adalah kualitas dari gerakannya itu sendiri tanpa memperhatikan persepsi serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keterampilan yang dipilih,

Menurut Amung Ma’mun dan Yudha (2000: 70) pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi tiga hal, yaitu (1) faktor proses belajar mengajar, (2) faktor pribadi, dan (3) faktor situsional (lingkungan). Faktor proses belajar (learning proses). Dalam pembelajaran gerak proses yang harus diciptakan adalah dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan oleh teori belajar yang diyakini kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya.

Keterampilan dasar secara umum terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) keterampilan lokomotor, (2) keterampilan non lokomotor, dan (3) keterampilan manipulatif (Sudrajat Prawirasaputra, 2000: 19). Bila disimak dan diperhatikan lebih dalam lagi permainan sepaktakraw ini ternyata mengandung nilai-nilai persaingan dalam memperagakan keunggulan atau kemahiran dalam memainkan bola yang dibuat dari anyaman rotan tersebut. Betapa tidak sebab pemain memperagakan kebolehannya dalam bermain bolatakraw dengan menampilkan keterampilan yang mempesona bahkan sesekali pemain dapat memperagakan teknik-teknik akrobatik yang membuat penonton terkagum-kagum (Sudrajat Prawirasaputra, 2000: 2).

b. Keterampilan Bermain Sepaktakraw

Bermain sepaktakraw harus mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dasar bermain sepaktakraw (Charsian Anwar, 1999: 4). Menurut Muhamad Suhud (1989: 47) untuk melatih teknik dan taktik permainan sepaktakraw harus berpedoman pada gerakan-gerakan yang mudah ke yang sukar, dari yang dikuasai ke yang belum dikuasai. Dalam usaha menguasai dan meningkatkan penguasaan teknik keterampilan bermain sepaktakraw yang dimiliki, maka latihan harus dilakukan secara sistematis, teratur dan metodis (Muhamad Suhud, 1989: 47). Menurut Ratinus Darwis (1992: 15) berpendapat bahwa

(4)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 106

untuk bermain sepaktakraw yang baik haruslah seseorang mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik.

Menurut Ratinus Darwis (1992: 20) bahwa teknik dasar bermain sepaktakraw adalah: (1) sepakan; (2) memainkan bola dengan kepala, mendada, memaha, membahu, sedangkan teknik khusus meliputi: sepakmula, menerima sepakmula, mengumpan, smash, dan block. Menurut Charsian Anwar (1999: 4) teknik dasar permainan sepaktakraw meliputi: (1) sepakan, macam sepakan: sepaksila, sepakkura, sepakcungkil, sepaktapak, sepakbadek; (2) sepakmula (servis); (3) block (menahan); (4) heading(menyundul bola); (5) memaha; (6) mendada; dan (7) smesh, macam

smesh: smesh gulung, smesh kedeng, smesh gunting, smesh lurus, dan smesh

telapak kaki. Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 24) teknik dasar bermain sepaktakraw yaitu: (1) sepaksila, (2) sepakkuda, (3) sepakbadek, (4) sepakcungkil, (5)

heading, (6) memaha, (7) mendada, (8) menapak, (9) sepakmula, (10) smash, dan

(11) bloking.

Oleh karena itu, penelitian dalam unsur-unsur keterampilan yang akan diteliti adalah :

1. Sepakmula

Merupakan keterampilan melakukan sepakan awal (servis) dalam bermain, sepakmula dilakukan oleh tekong pada lingkaran sepakmula setelah apit melambungkan bola. Rangkaian gerakan sepakmula terdiri dari: (a) posisi sikap tubuh sebelum menyentuh bola: (1) sikap siap dan (2) sikap saat bola dilambungkan oleh pelambung, (b) saat gerakan mengayun, (c) saat perkenaan bola dengan ujung kaki ayun, (d) saat kaki mengayun, upayakan kaki tumpu tetap lurus, (e) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka arah dan arus bola dapat diatur, seperti bola pelintir, keras, dan tajam atau lainnya (MENPORA, 1996: 14-15). Menurut Muhamad Suhud (1989: 20) servis itu suatu teknik penyajian bola pertama dalam permainan sepaktakraw. Penguasaan teknik servis sangat penting mengingat dengan servis suatu regu dapat menghasilkan nilai atau angka, dapat memimpin pertandingan sesuai dengan tipe dari yang dikehendaki regu yang servis, merupakan serangan pertama terhadap lawan regu. Gerakan dalam servis meliputi: (a) sikap permulaan servis, (b) sikap saat perkenaan bola.

Menurut Ratinus Darwis (1992: 62) teknik sepakmula meliputi: (1) berdiri di tempat (lingkaran) servis, satu kaki di dalam lingkaran dan satu lagi di luar lingkaran, (2) tangan kiri (jika tekong menyepak dengan kaki kanan) menunjukkan jalannya bola yang akan dilambungkan oleh apit sesuai dengan permintaan tekong, (3) sebaiknya bola ditendang ketika ketinggiannya kurang lebih setinggi lutut, (4)

(5)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 107

setelah bola disepak, badan digerakkan mengikuti lanjutan gerak kaki sepak untuk menjaga keseimbangan.

2. Sepaksila

Sepaksila merupakan keterampilan sepakan dengan menggunakan kaki bagian dalam melambungkan bola ke arah seperti yang diinginkan oleh pelaku. Keterampilan sepaksila terdiri dari rangkain komponen gerakan sebagai berikut: (1) sikap dasar tubuh sebelum melakukan gerakan, (2) gerakan mengangkat kaki sepak ke arah datangnya bola, (3) kedua tangan tetap berada pada posisi semula, (4) gerakan saat menyepak, (5) saat bola disepak kaki yang menjadi tumpuan tubuh didorong dengan mengeper ke atas, (6) saat kaki sepak kembali ke posisi sikap tubuh (MENPORA, 1996:10).

Menurut Muhamad Suhud (1989:13) cara melakukan sepaksila: (1) kaki sepak tempatkan pada posisi melipat, (2) perkenaan bola berada di antara kedua paha setinggi lutut, (3) kaki tumpu agak ditekuk, (4) badan agak membungkuk, (5) bola disepak di bawah mata kaki, (6) pergelangan kaki dibakukan (di fizer).

Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 24) teknik dasar sepaksila dilakukan dengan cara: (1) pemain menimang bola menggunakan kaki bagian dalam, (2) timangan dipertinggi, sepakan diperkuat, (3) mahir/terampil jika bisa menggunakan kaki kanan dan kiri, (4) bila kaki kiri bergeser menunjukkan bahwa pemain belum stabil, (5) bila pemain dapat melakukan sepaksila dengan pantulan pendek sampai berhenti dan memantulkannya lagi, maka sepaksila pemain cukup mantap.

3. Sepakkuda (sepakkura)

Sepakkuda adalah sepakan atau menyepak dengan menggunakan punggung kaki, sepakkuda digunakan untuk memainkan bola yang datangnya rendah dan kencang, menyelamatkan dan mempertahankan dari serangan lawan, memainkan bola dan menguasai bola dalam usaha mennyelamatkan bola (Ratinus Darwis, 1992: 22).

Menurut Muhamad Suhud (1989: 14) cara melakukan sepakkuda yang baik adalah tungkai menyepak dengan punggung kaki lurus, perkenaan bola dengan punggung kaki pada bagian yang lebarnya (mendekati jari kaki), sendi utama yang bergerak yaitu pinggul, konsentrasi pada bola. Rangkaian keterampilan teknik sepakkuda sama halnya dengan teknik sepaksila, kecuali dengan perkenaan bola. Pada sepakkuda sepakan dilakukan dengan punggung kaki.

(6)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 108 4. Heading

Heading adalah memainkan bola dengan kepala. Bola dipukul dengan bagian kepala, misalnya dengan dahi, samping kanan kepala, samping kiri kepala, dan bagian belakang kepala (Ratinus Darwis, 1992: 37). Cara melakukan teknik

heading: (1) hadapkan dahi pada bola, (2) arahkan kepala pada sasaran yang

dituju, (3) perkenaan bola dengan dahi, leher harus keras, (4) gerakan kaki badan dan kepala harus pada koordinasi yang sesuai, (5) sebaiknya posisi kaki salah satu harus berada di depan (Muhmad Suhud, 1989: 17).

5. Smash

Teknik melakukan smash antara lain: (1) pusatkan perhatian pada bola, (2) jangan ragu ambillah keputusan smash dengan tepat, (3) tentukan arah smash, (4) melompat dengan ketinggian yang cukup agar smashnya sempurna, (5) memukul bola dilakukan saat lompatan tertinggi, (6) waktu smash net jangan sampai tersentuh, (7) mata di arahkan ke bola (Ratinus Drawis, 1992: 70).

Teknik dasar melakukan smash menurut Muhamad Suhud (1989: 22-23) adalah (1) bola di atas net, (2) sepakan punggung kaki sambil menggulung badan, (3) saat bagian tubuh (kaki, kepala) mengenai bola harus dihentakkan, (4) bola harus dikejar, (5) timingnya harus tepat, (6) gerakan tubuh harus cepat, (7) gerakan kaki, kepala sebagai alat smash harus sesuai dengan arah dan tujuan smash, (8) lihat keadaan bola (tinggi, rendah, dan jalannya bola), (9) atur posisi tubuh, yang harus melakukan smash, (10) sesudah menginjak tanah lagi, pemain harus segera pindah keposisinya yang baru di lapangan.

Tabel 1. Skore Skala Keterampilan Bermain Sepaktakraw Skor T Semula X1 Sesila X2 Sekuda X3 Heading X4 Smash X5 Skor T 96 95 94 93 92 91 90 89 88 87 86 85 84 83 82 81 80 79 - - - - - - - - - - - - - 47 - - 42 - - - - - - - - 100 - - 95 - - 90 89 - 86 85 - - - - - - 155 - - - - - 140 - 135 132 130 128,127 - 155 - - - - - - - - - 100 98 97,96 95 - 92 90 51 - - - - - - 46 - - - - 43 - - - - - 96 95 94 93 92 91 90 89 88 87 86 85 84 83 82 81 80 79

(7)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 109 78 77 76 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 41 40 - 39 38 - 37 - 36 35 - 34 33 - 32 31 83 82 80 79 77 76 75,74 73 71 70 69,68 67 66,65 64 63,62 61 60,59 - - 120 118 116 114,113 - 110,109 107,106 105,104 103,102,101 100,99 98,97 96,95,94 93,92 91,90 88,87 - 87,86 85 83 82,81 80 79,78 77 76,75 73 72 71,70 69 68,67 66,65 64 63,62 39 - - - 36 - 35 34 - 33 32 - 31 30 - 29 28 78 77 76 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 Skor T Semula X1 Sesila X2 Sekuda X3 Heading X4 Smash X5 Skor T 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 - 30 - 29 28 - 30 - 29 28 - 27 26 - 25 - 24 23 - 22 21 - 20 19 - 18 - 17 16 - 15 14 - 13 12 - 11 - 10 58 57,56 55 54 53,52 51 50,49 48 47,46 45 44,43 42 41,40 39 38,37 36 35,34 33 32,31 30 29,28 27 26 25,24 23 22,21 20 19,18 17 16,15 - 12 11 10 9 8 - - - 86,85 84,83,82 81,80 79,78 77,76 74,73 72,71,70 69,68 67,66 65,64,63 62,61 60,59 58,57,56 55,54 53,52 51,50,49 48,47 46 43,42 41,40 39,38,37 36,35 33,32 31,30 29,28 27,26,25 24,23 22 20,19 17,16 15,14 13 10 7 - - - - 61,60 59 58,57 56 55,54 53,52 51 50,49 48 47,46 45,44 43 42,41 40,39 38 37,36 35 34,33 32,31 30 29,28 27 26,25 24,23 22 21,20 19,18 17 16,15 14 13,12 11,10 - - - - - - - - 27 26 - 25 24 - 23 - 22 21 - 20 19 - 18 17 - 16 15 - 14 13 - 12 11 - 10 9 - 8 7 - 6 5 - 4 3 - 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23

(8)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 110 Keterangan:

Semula (X1) = Sepakmula, Sesila (X2) = Sepaksila, Sekuda (X3) = Sepakkuda, Heading (X4) = Heading, Smash (X5) = Smash

Masing-masing angka dari setiap item dijumlahkan kemudian dikonsultasikan dengan tabel norma penilaian keterampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2 (M. Husni Thamrin, 2008:13):

Tabel 2. Norma Penilaian Keterampilan Bermain Sepaktakraw

KATEGORI KODE SKOR BAKU

Baik Sekali Baik Sedang Kurang Sangat Kurang A B C D E 329 ke atas 272 s.d. 328 229 s.d. 271 172 s.d. 228 171 ke bawah

Persentase terhadap masing-masing norma penilaian dengan rumus:

………...(1.1)

Keterangan: f : Frekuensi N: Jumlah testee

Untuk mengetahui perbedaan tingkat keterampilan bermain sepaktakraw antara mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler dianalisis menggunakan uji T dengan rumus:

1

1

2 2 2 1 2 1 2 1

N

SD

N

SD

X

X

test

t

...(1.2) Keterangan : 1

X

= Mean pada distribusi sampel 1

2

X

= Mean pada distribusi sampel 2

2 1

SD

= Nilai varian ada distribusi sampel 1

2 2

SD

= Nilai varian pada distribusi sampel 2 N1 = Jumlah individu pada sampel 1

N2 = Jumlah individu sampel 2

(9)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 111

Analisis ini akan dilakukan dengan SPS menggunakan bantuan komputer program SPS Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih tahun 2005.

III. PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data Penelitian

Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dilakukan dengan cara melalui tes keterampilan bermain sepaktakraw. Data hasil tes keterampilan bermain sepaktakraw ini terdiri atas: (1) sepakmula, (2) sepaksila, (3)sepakkuda, (4) heading, dan (5) smash. Pelaksaaan dari setiap item tes, para mahasiswa melakukannya sebanyak 3 kali dan yang dicatat adalah angka terbaik yang diperoleh mahasiswa dari 3 kali kesempatan yang diberikan.

Angka terbaik yang diperoleh mahasiswa dari masing-masing item tes tersebut kemudian satu persatu dikonversikan dengan cara menggunakan tabulasi silang berdasarkan skor skala tabel 2 buatan M. Husni Thamrin (2008; 11-12), kemudian langkah berikutnya dikonversikan dengan norma penilaian tabel 3 buatan M. Husni Thamrin (2008:13) untuk menentukan kategori. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dari tingkat keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta seperti pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Hasil Tes Keterampilan Bermain Sepaktakraw Mahasiswa PJKR Reguler dan Non Reguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Beserta Skore Skala dan Kategori

Sbj Semula Sesila Sekuda Heading Smash

Jml Ktg HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 25 20 25 19 24 40 26 12 17 26 21 16 24 28 23 30 30 26 48 40 48 39 46 72 50 28 35 46 50 42 34 46 53 45 56 56 34 47 20 30 20 29 46 20 35 37 35 23 29 56 58 22 80 26 45 53 35 42 35 41 53 35 20 47 45 37 41 60 61 36 76 39 90 75 33 76 22 42 77 38 72 56 55 60 7 51 89 62 60 45 63 56 39 57 34 43 57 41 55 49 48 50 28 46 62 51 50 44 82 57 19 63 18 42 32 28 32 30 37 21 24 38 68 30 60 43 74 59 35 62 35 49 43 41 43 42 46 36 38 47 65 42 61 50 24 24 15 35 10 35 22 18 18 20 16 14 11 17 23 15 20 13 56 56 42 72 34 72 52 46 46 49 43 40 36 45 54 42 49 39 286 264 199 272 184 277 255 191 199 233 232 205 177 244 295 216 292 228 B C D B D B C D D C C D D C B D B C

(10)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 112 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 19 24 20 26 18 20 15 31 25 24 26 25 22 25 29 27 50 39 40 50 37 40 32 58 48 46 50 48 43 48 54 51 42 45 32 35 22 33 36 20 50 63 51 70 44 25 25 65 50 52 43 45 36 44 46 35 55 64 56 69 51 38 38 66 82 65 41 84 68 79 81 22 59 57 78 130 91 67 66 96 60 52 42 60 54 58 59 34 50 49 58 80 63 53 53 65 39 25 35 50 37 45 55 31 37 45 48 83 55 45 45 97 48 39 45 54 46 51 57 43 46 51 53 75 57 51 51 83 19 17 13 15 8 14 20 32 25 26 24 30 24 25 26 27 48 45 39 42 31 40 49 68 57 59 56 65 56 57 59 60 256 227 209 251 204 233 243 238 256 269 273 337 270 247 255 325 C D D C D C C C C C B A B C C A Sbj Semula Sesila Sekuda Heading Smash Jml Ktg

HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 27 27 34 26 28 25 36 37 26 24 22 10 30 27 26 37 38 24 25 28 15 22 23 23 17 12 27 25 34 24 21 25 23 18 23 26 27 18 25 30 33 51 51 62 50 53 48 65 67 50 46 43 24 56 51 50 67 69 46 48 53 32 43 45 45 35 28 51 48 62 46 42 48 45 37 45 50 51 37 48 56 61 35 46 50 40 48 40 52 33 15 20 30 25 41 47 35 40 63 34 35 40 26 30 53 10 27 41 43 20 35 50 23 18 50 31 33 38 45 33 40 32 59 45 53 55 49 54 49 57 44 32 35 42 38 49 53 45 49 64 45 45 49 39 42 57 28 40 49 51 35 45 55 37 34 55 43 44 47 52 44 49 43 62 86 101 46 66 105 70 102 67 15 50 45 51 80 76 71 51 110 77 65 95 47 38 113 35 40 110 69 50 70 90 39 19 72 35 52 63 50 70 60 45 109 61 68 44 53 69 55 68 53 31 46 44 46 59 57 55 46 71 57 52 65 45 41 73 40 42 71 54 46 55 63 41 33 55 40 47 52 46 55 50 44 71 42 63 20 43 100 50 78 43 19 35 31 39 36 65 38 58 65 21 55 34 46 38 51 44 23 30 42 45 30 45 33 30 42 35 36 46 25 53 40 39 92 49 62 36 50 85 54 72 50 35 45 43 48 46 64 47 59 64 11 57 44 52 47 55 51 38 42 49 51 42 51 44 42 49 45 46 52 39 56 48 48 80 26 10 24 31 23 12 11 25 20 15 18 25 20 21 23 20 31 22 24 17 16 22 18 20 14 16 15 25 17 17 18 18 22 12 10 20 20 14 25 18 22 59 34 56 66 54 37 36 57 49 42 46 57 49 51 54 49 66 52 56 45 43 52 46 49 40 43 42 57 45 45 46 46 52 37 34 49 49 40 57 46 52 265 268 253 268 315 243 298 271 197 214 218 213 259 276 251 270 334 211 258 256 211 225 276 213 195 233 247 237 249 260 210 203 256 202 216 250 237 232 252 237 326 C C C C B C B C D D D D C B D C A D C C D D B D D C C C C C D D C D D C C C C C

(11)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 113 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 27 17 32 25 24 30 20 30 24 30 20 18 17 5 35 59 48 46 56 40 56 46 56 40 37 35 40 40 49 41 43 23 35 40 45 35 40 30 26 49 49 55 49 51 37 45 49 52 45 49 42 39 65 35 90 70 53 72 35 80 80 65 60 53 46 52 40 63 55 47 55 40 59 59 52 50 47 44 33 45 52 45 50 38 23 50 50 40 49 50 23 44 51 56 51 54 47 38 54 54 48 54 54 38 30 18 21 22 18 26 18 20 18 21 20 19 20 65 46 51 52 46 59 46 49 46 51 49 48 49 261 221 284 255 244 254 209 267 257 252 242 228 205 B C D B C C C D C C C C D Sbj Semula Sesila Sekuda Heading Smash Jml Ktg

HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 28 20 25 32 31 39 26 14 19 31 31 24 20 22 20 17 28 32 23 30 22 28 17 23 20 29 18 18 47 23 41 19 35 22 19 27 15 34 24 25 24 23 22 21 53 40 48 59 58 70 50 31 39 58 58 46 40 43 40 35 53 59 45 56 43 53 35 45 40 54 37 37 83 45 73 39 64 43 39 51 32 62 46 48 46 45 43 42 35 54 31 24 40 42 26 30 29 44 37 29 50 41 20 27 32 30 36 19 40 28 35 40 41 35 18 25 20 40 25 37 15 28 18 20 10 25 45 40 20 20 24 35 45 58 43 38 49 50 39 42 41 51 47 41 55 49 35 40 43 42 46 34 49 41 45 49 49 45 34 38 35 49 38 47 32 41 34 35 28 38 52 49 35 35 38 45 54 99 41 70 48 75 42 40 76 65 64 39 45 59 42 30 47 40 50 34 37 29 35 42 35 49 43 30 45 35 30 70 37 59 24 20 17 35 65 100 35 31 60 49 48 67 42 55 45 57 43 42 57 52 52 41 44 50 43 38 45 42 46 40 41 37 40 43 40 46 43 38 44 40 38 55 41 50 35 33 32 40 52 67 40 38 50 46 37 50 55 59 52 53 50 58 53 25 30 21 48 25 54 25 23 55 35 28 23 16 34 32 35 40 46 30 20 30 31 30 40 56 32 28 30 38 45 80 26 30 28 20 46 54 57 60 56 56 54 59 56 39 42 36 53 39 57 39 38 57 45 41 38 33 44 43 45 48 52 42 36 42 43 42 48 58 43 41 42 47 51 73 39 42 41 36 19 21 21 26 20 21 19 17 22 25 20 15 19 21 18 20 23 25 10 24 28 23 25 26 28 23 24 25 25 20 27 34 25 28 30 16 13 35 25 17 25 35 23 17 48 51 51 59 49 51 48 45 52 57 49 42 48 51 46 49 54 57 34 56 62 54 57 59 62 54 56 57 57 49 60 71 57 62 65 43 39 72 57 45 57 72 54 45 240 270 241 271 257 284 234 219 245 257 248 206 240 232 221 201 233 257 216 227 233 218 221 239 236 247 222 212 255 225 252 254 242 254 216 203 173 259 258 282 217 232 226 214 C C C C C B C D C C C D C C D D C C D D C D D C C C D D C D C C C C D D E C C B D C D D

(12)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 114

Keterangan: Subjek = mahasiswa, Semula = sepakmula, Sesila = Sepaksila, Sekuda = sepakkuda, Heading = heading, Smash = smash, HT = hasil terbaik dari 3 kali kesempatan, Skor = nilai.

Gambar 1. Hasil Tes Ketrampilan Bermain Sepaktakraw B. Interpretasi Data Penelitian

Adapun ringkasan data tes keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta disajikan seperti pada tabel 4 dan 5 berikut ini:

133 134 135 136 137 138 139 139 140 141 29 30 24 15 27 22 23 16 28 19 54 56 46 32 51 43 43 34 53 39 27 74 18 40 25 24 24 40 51 43 40 72 34 49 38 38 49 49 56 51 50 72 55 45 30 35 30 73 129 31 46 55 48 44 38 40 43 56 80 38 61 70 44 65 27 25 27 56 76 63 61 67 51 64 40 39 33 56 70 62 23 35 20 28 17 12 35 15 22 16 54 72 49 62 45 37 34 42 52 43 255 322 228 251 212 197 165 239 311 233 C B D D D D D C B C Sbj Semula Sesila Sekuda Heading Smash Jml Ktg

HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor HT Skor 142 143 144 145 146 147 148 149 21 26 35 22 24 32 22 29 42 50 64 43 46 59 43 59 40 26 23 23 20 40 22 18 49 39 37 37 35 49 36 34 51 60 62 34 30 50 35 65 46 50 51 40 38 46 40 52 55 51 41 38 40 71 18 22 57 55 49 47 48 67 35 37 15 20 20 23 18 33 21 29 42 49 49 54 46 69 51 63 236 243 250 221 213 290 205 240 C C C D D B D C

(13)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 115 Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Kategori Hasil Tes Keterampilan Bermain

Sepaktakraw Mahasiswa PJKR Reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Univerrsitas Negeri Yogyakarta

Kategori f f % Baik Sekali 3 2,01% Baik 18 12,08% Sedang 76 51,01% Kurang 51 34,23% Sangat Kurang 1 0,67% Jumlah 149 100%

Gambar 2. Hasil Uji Tes Ketrampilan Pada tabel 4 menunjukkan bahwa dari 149 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang mengikuti tes keterampilan bermain sepaktakraw, terdapat 3 orang atau 2,01% yang mendapat kategori ”Baik Sekali”, 18 orang atau 12,08% berkategori ”Baik”, 76 orang atau 51,01% berkategori ”Sedang”, 51 orang atau 34,23% berkategori ”Kurang”, dan sebanyak 1 orang atau 0,67% berkategori ”Sangat Kurang”.

Tabel 5. Ringkasan Distribusi Frekuensi dan Kategori Hasil Tes Keterampilan Bermain Sepaktakraw Mahasiswa PJKR Reguler dan Nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Gambar 3. Grafik hasil distribusi frekuensi Prodi Jumlah

Baik

Sekali Baik Sedang Kurang

Sangat Kurang f % f % f % f % f % PJKR reguler 58 3 5,17 11 18,97 25 43,10 19 32,76 0 0 PJKR nonreguler 91 0 0 7 7,70 51 56,04 32 35,16 1 1,1

(14)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 116

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari masing-masing prodi secara berturut-turut dapat disajikan sebagai berikut:

1. Untuk prodi PJKR reguler yang diikuti oleh mahasiswa semester V, VII, dan IX berjumlah 58 orang, hanya 3 orang atau 5,17% berkategori ”Baik Sekali”, 11 orang atau 18,97% berkategori ”Baik”, 25 orang atau 43,10% berkategori ”Sedang”, 19 orang atau 32,76% berkategori ”Kurang”, sedangkan yang berkategori ”Sangat Kurang” tidak ada.

2. Prodi PJKR nonreguler yang diikuti oleh mahasiswa semester V, VII, dan IX berjumlah 91 orang, yang berkategori ”Baik Sekali” tidak ada, 7 orang atau 7,70% berkategori ”Baik”, 51 orang atau 56,04% berkategori ”Sedang”, 32 orang atau 35,16% berkategori ”Kurang”, dan hanya 1 orang atau 1,1% berkategori ”Sangat Kurang”.

3. Prodi PJKR reguler lebih baik bila dibandingkan dengan prodi PJKR nonreguler. Tabel 6. Ringkasan Perhitungan Hasil Uji T

Item Tes Rerata

PJKR Reguler PJKR Nonreguler t P Semula 47,983 47,637 0,210 0,828 Sesila 46,672 44,044 1,780 0,073 Sekuda 52,793 47,407 3,322 0,002 Heading 50,759 48,604 1,215 0,224 Smash 50,155 51,418 -0,853 0,600

Gambar 4. Grafik Ringkasan hasil Uji T

Dari 5 item tes keterampilan bermain sepaktakraw yang terdiri dari sepakmula, sepaksila, sepakkuda, heading, dan smash tampak bahwa rerata dari PJKR reguler semula 47,983, sesila 46,672, sekuda 52,793, heading 50,759, dan smash 50,155, sedangkan PJKR nonreguler rerata dari semula 47,637, sesila 44,044, sekuda 47,407, heading 48,604, dan smash 51,418 dengan t dari semula 0,210, sesila 1,780, sekuda

(15)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 117

3,322, heading 1,215, dan smash -0,853 dan P dari semula 0,828, sesila 0,073, sekuda 0,002, heading 0,224, dan smash 0,600.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data serta dalam batas-batas penelitian ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan:

1. Tingkat keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler dan nonreguler Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sebagian besar berkategori ”Sedang”.

2. Tingkat keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa PJKR reguler lebih baik bila dibandingkan dengan nonreguler.

B. Saran-Saran

Berdasarkan pembahasan, simpulan dan hasil penelitian, maka di kemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Mahasiswa yang ingin mendalami dan meningkatkan kemampuan dalam bermain sepaktakraw, maka mahasiswa tidak mengandalkan kuliah semata tetapi harus berlatih sendiri diluar jam kuliah sepaktakraw, misal mengikuti UKM sepaktakraw. 2. Lembaga harus memiliki pelatih sepaktakraw yang berkualitas untuk melatih

mahasiswa yang berprestasi dalam sepaktakraw.

DAFTAR PUSTAKA

Amung Ma’mun dan Yudha. (2000). Perkembangan Gerak Dan Belajar Gerak Jakarta: Depdikbud.

Charsian Anwar. (1999). Mari Bermain Sepaktakraw. Jakarta: PB. Persetasi. Muhamad Suhud. (1989). Sepaktakraw. Jakarta: PB. Persetasi.

____________________. (1996). Sepaktakraw Buku Acuan Untuk Ekstrakurikuler di

Sekolah Dasar. Jakarta: Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Proyek Pembinaan

Olahraga.

M. Husni Thamrin. (1998). Identifikasi Kesulitan Pelaksanaan Pengajaran

Sepaktakraw Di SLTP Negeri Kotamadya Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat

Penelitian IKIP Yogyakarta.

M. Husni Thamrin (2007). Motivasi Mahasiswa FIK UNY Mengikuti Mata Kuliah

(16)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 118

H. M. Husni Thamrin. (2008). Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Bermain

Sepaktakraw Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.

Ngatman. (2002). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY.

Pangestu Subagyo.(1992). Statistik Deskriptif Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Ratinus Darwis. (1992). Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Tabel 1. Skore Skala Keterampilan Bermain Sepaktakraw
Tabel 2. Norma Penilaian Keterampilan  Bermain Sepaktakraw
Tabel  3.  Hasil  Tes  Keterampilan  Bermain  Sepaktakraw  Mahasiswa  PJKR  Reguler  dan  Non  Reguler  Fakultas  Ilmu  Keolahragaan  Universitas  Negeri Yogyakarta Beserta Skore Skala dan Kategori
Gambar 1. Hasil Tes Ketrampilan Bermain Sepaktakraw   B. Interpretasi Data Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Indikator Ketercapaian : Mahasiswa mampu membuat iringan dan mampu mengiri lagu sesuai jenis lagu dengan harmonisasi yang bagus.. Materi Pokok/Penggalan Materi: Progresi pada

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah Adat Melayu (Tahap 2/ Lanjutan), maka

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Faktor Risiko Hipertensi Pada Penduduk Daerah Pantai (Analisis Data Sekunder Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi Pengadaan Jasa Konsultansi Paket Pekerjaan Pengawasan Teknik Peningkatan Jalan Mungguk-Angkanyar,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai arus kas operasi, memperoleh gambaran mengenai pertumbuhan laba di Bank BUMN dan untuk

[r]

[r]

[r]