• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.1 Tampilan Layar Monitor VTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 3.1 Tampilan Layar Monitor VTS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Vessel Traffic Service (VTS) Tanjung Priok adalah suatu pelayanan yang dilaksanakan oleh Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan jiwa dilaut, keamanan dan efisiensi dalam bernavigasi dan mencegah kerusakan lingkungan laut akibat terjadinya kecelakaan tubrukan kapal maupun kandas yang dapat menyebabkan pencemaran di wilayah perairan pelabuhan Tanjung Priok. Tanjung priok Vessel Traffic Service (VTS) dibangun pada tahun 2004 dan merupakan VTS pertama yang didirikan oleh Direktorat jenderal Perhubungan Laut.

NCA (National Competent Authority) menetapkan Tanjung Priok VTS sebagai penyelenggara Coastal dan Port VTS diwilayah Laut Teluk Jakarta dan berkomitmen untuk memberikan layanan yang handal, keamanan dan efisiensi navigasi, perlindungan lingkungan laut, daerah pantai yang berdekatan, tempat kerja dan instalasi lepas pantai dari efek samping yang mungkin timbul dari lalu lintas maritime.

(2)

3.1.1 visi misi VTS Tanjung Priok

Visi VTS tanjung priok meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi, serta untuk melindungi lingkungan laut dan/atau wilayah pantai disekitarnya, lokasi-lokasi kerja, dan Instalasi lepas pantai dari kemungkinan pengaruh buruk akibat lalu-lintas pelayaran, VTS juga berperan penting dalam keamanan pelayaran.

Misi VTS Tanjung Priok Mengupayakan langkah penegakan hukum, Memastikan keselamatan pelayaran diwilayah Laut Teluk Jakarta dengan target pencapaian 0,1 % kejadian kecelakaan akibat faktor external kapal dari jumlah yang berpartisipasi, Mengupayakan langkah pencegahan terjadinya pencemaran di laut yang disebabkan oleh kapal dengan target pencapaian “ Zero Pollution” dan Mengupayakan langkah pencegahan gangguan keamanan pelabuhan sesuai dengan tingkat pencapaian “ Zero Terrorist”.

3.1.2 Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing karyawan atas semua kegiatan kerja maupun komunikasinya dengan unit lain dalam lingkup perusahaan tersebut. Berikut struktur organisasi istrik Navigasi Tanjung priok :

(3)

Tugas dan Tanggung Jawab Posisi Terkait a. Koordinator VTS

Pimpinan otoritas mempunyai wewenang dalam mengatur kegiatan Tanjung Priok VTS, mengambil keputusan tingkat manajemen pada layanan termasuk mengatur operator dan teknisi, serta berhubungan dengan otoritas pemerintah daerah seperti kepolisian, otoritas pelabuhan, pelindo II, dan bertanggung jawab kepada kepala kantor distrik navigasi.

b. Operator VTS

Operator VTS berada dalam pengawasan koordinator VTS dan berperan penting pada pengoperasian VTS yaitu bertangung jawab menjaga lalu-lintas kapal sesuai dengan alur yang ada di pelabuhan, melaporkan seluruh kegiatan lalu-lintas kapal kepada koodinator, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kapal.

c. Teknisi VTS

Memastikan semua peralatan VTS beroperasi secara normal, melaksanakan pemeliharaan rutin dan siaga pada situasi darurat internal yang disebabkan oleh kerusakan atau masalah pada peralatan VTS.

3.2 Analisa Sistem Berjalan

Saat ini Tanjung Priok VTS mendapatkan tugas baru yaitu membuat nota Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Jasa Pelayanan Vessel Traffic Service (VTS) yang langsung di setorkan ke kas Negara, tetapi sistem pembuatan nota masih menggunakan kertas dan sistem pelaporan kapal dengan cara agen mendatangi sera langsung pelayanan VTS setelah nota didapatkan maka agent harus membayar jasa pelayanan ke bank, Setelah membayar agen harus mendatangi loket pembayaran untuk mendapatkan Kwitansi dan agent harus mendatangi tempat tertib layar untuk mendapatkan surat izin berlayar. Dengan adanya hal tersebut agen merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan karena sangat merepotkan untuk mengurus kelengkapan. Dengan adanya aplikasi ini, maka agen bisa langsung mengisi rencana kedatangan kapal dan bisa langsung mendapatkan nota yang bisa segera dibayarkan ke bank tampa harus mendatangi pelayana VTS.

(4)

3.2.1 Use Case Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Use Case Sistem Berjalan Pada tabel dibawah ini menerangkan Laporan Kedatangan Kapal

Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Berjalan Laporan Kedatangan Kapal Nama Use Case Laporan Kedatangan Kapal

Deskripsi singkat Agen memberikan rencana kedatangan kapal sebelum kapal bersandar

Aktor Agen

Pra Kondisi -

Tindakan utama Memberikan laporan kedatangan kapal Tindakan

alternatif

Jika agen tidak memberikan laporan kedatangan kapal maka kapal tidak bisa memasuki areal pelabuhan

Pasca kondisi Nota VTS yang telah dibuat bisa dibayarkan ke bank untuk disetorkan ke kas negara

(5)

Pada tabel dibawah ini menerangkan bagaimana pembuatan nota VTS Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Berjalan pembuatan nota VTS Nama Use Case Pembuatan nota VTS

Deskripsi singkat Mengisi data – data kapal yang ada didalam surat rencana kedatang kapal

Aktor Operator VTS

Pra Kondisi -

Tindakan utama mencetak nota VTS Tindakan alternatif -

Pasca kondisi Nota VTS yang telah dibuat diberikan kepada agen untuk segera dibayarkan ke kas negara

Pada tabel dibawah ini menerangkan bagaimana pembayaran nota VTS Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Berjalan pembuatan nota VTS Nama Use Case Pembayaran nota VTS

Deskripsi singkat Menerima pembayaran berdasarkan nota yang telah dibuat

Aktor bank

Pra Kondisi -

Tindakan utama Menyetorkan uang ke kas negara Tindakan alternatif -

Pasca kondisi Memberikan nota yang sudah dibayar untuk mendapatkan kwitansi yang berada diloket pembayaran

(6)

Pada tabel dibawah ini menerangkan bagaimana pembuatan kwitansi Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Berjalan pembuatan kwitansi Nama Use Case Pembuatan kwitansi

Deskripsi singkat Memberikan kwitansi tanda bayar kepada agen

Aktor Loket

Pra Kondisi -

Tindakan utama Memberikan kwitansi kepada agen Tindakan alternatif -

Pasca kondisi Memberikan kwitansi agar agen mendapatkan izin berlayar Pada tabel dibawah ini menerangkan bagaimana pembuatan keterangan izin berlayar

Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Berjalan pembuatan keterangan izin berlayar Nama Use Case Keterangan izin berlayar

Deskripsi singkat Memberikan surat izin berlayar Aktor Tertib layar

Pra Kondisi Surat izin berlayar sudah bisa dgunakan untuk kapal yang kembali melakukan perjalanan

Tindakan utama Memberikan surat izin berlayar

Tindakan alternatif Jika agen tidak membayar maka kapal tidak dapat melajutkan perjalanan

(7)

3.2.2 Diagram Konseptual Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Diagram Konseptual Sistem Berjalan Keterangan Diagram Konseptual Sistem Berjalan:

1. Agen melaporkan rencana kedatangan kapal kepada operator VTS 2. Operator VTS membuat.

3. Operator VTS memberikan nota nota untuk dibayarkan yang akan disetorkan langsung ke kas Negara.

4. Agen membayar nota ke bank.

5. Bank memberikan bukti pembayaran.

6. Agen mendatangi loket pembayaran untuk mendapatkan kwitansi. 7. Agen mendatangi tertib layar untuk mendapatkan surat izin berlayar. 8. Operator VTS membuat laporan bulanan.

9. Agen mendapatkan surat izin berlayar dan kapal bisa segera melanjutkan perjalaan kembali.

(8)

3.3 Analisa Sistem Usulan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka dilakukan analisa dan menghasilkan pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Laporan kedatangan kapal yang biasanya di serahkan ke agen petugas VTS, dengan adanya aplikasi ini agen bisa langsung mengisi rencana kedatangan kapal pada aplikasi.

2. Dengan adanya aplikasi ini agen bisa mendapatkan nota pelayanan VTS. 3. Aplikasi juga agen bisa membooking dermaga yang akan digunakan untuk

bongkar – muat kapal.

4. Laporan kegiatan kapal yang keluar dan masuk lebih mudah untuk dipantau Informasi diatas secara keseluruhan menjelaskan bahwa pada aplikasi usulan ini dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada agen yang mempersiapan rencana keberangkatan dan kedatangan kapal.

3.3.1 Use Case Diagram Usulan

Berikut use case diagram usulan dari aplikasi pelayanan VTS

Gambar 3.5 Use Case Sistem Usula 1. Use Case melakukan Login

Berikut merupakan tabel dari Use Case melakukan login. Tabel ini menjelaskan proses agen melakukan login untuk dapat memulai proses administrasi

(9)

Tabel 3.6 Skenario Use Case Login Nama Use Case Login

Aktor Agen

Deskripsi Agen masuk ke halaman utama aplikasi Pra Kondisi -

Tindakan 1. Sign up pada web 2. Mengisi data 3. Kirim

Pasca kondisi Agen dapat membayar nota langsung ke bank dan langsung menemui tertiblayar untuk mendapatkan surat izin berlayar 2. Use Case melakukan mengisi data kapal

Berikut merupakan tabel dari Use Case mengisi data kapal. Tabel ini menjelaskan proses agen mengisi data kapal.

Tabel 3.7 Skenario Use Case Login Nama Use Case mengisi data kapal

Aktor Agen

Deskripsi Agen mengisi data kapal seperti nama kapal,pelabuhan tujuan,pelabuhan asal, ETA dan ETD

Pra Kondisi -

Tindakan Kirim data

(10)

3. Use Case melakukan booking dermaga

Berikut merupakan tabel dari Use Case melakukan booking dermaga. Tabel ini menjelaskan proses agen booking dermaga.

Tabel 3.8 Skenario melakukan booking dermaga Nama Use Case Booking Dermaga

Aktor Agen

Deskripsi Agen booking dermaga yang akan digunakan bongkar - muat

Pra Kondisi Agen bisa memilih dermaga selama kapasitas dermaga masih mencukupi

Tindakan Kirim data

Pasca kondisi Mendapatkan konfirmasi dermaga yang akan di gunakan 4. Use Case melakukan pembuatan nota VTS

Berikut merupakan tabel dari Use Case pembuatan nota VTS. Tabel ini menjelaskan proses agen permohonan nota VTS

Tabel 3.9 Skenario Use Case pembuatan nota VTS Nama Use Case pembuatan nota VTS

Aktor Operator VTS/ pegawai

Deskripsi Perhitungan nota VTS sesuai dengan berat kotor kapal Pra Kondisi -

Tindakan Kirim data

(11)

5. Use Case melakukan monitoring dan evaluasi

Berikut merupakan tabel dari Use Case monitoring dan evaluasi. Tabel 3.10 Skenario Use Case monitoring dan evaluasi Nama Use Case monitoring dan evaluasi

Aktor Koord. VTS

Deskripsi Memantau seluruh kegiatan VTS dan Mengevaluasi jika terjadi kesalahan

Pra Kondisi -

Tindakan monitoring dan evaluasi

Pasca kondisi Mendapatkan rekapitulasi laporan nota dan dermaga yang ada di pelabuhan

3.3.2 Spesifikasi Sistem Usulan

Dalam sistem usulan terdapat spesifikasi sebagai berikut : 1. Input

Input (masukan) yang dibutuhkan sistem untuk dapat menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut : a. Master data : - Data kapal - Data dermaga - Data pegawai - Data agen b. Data transaksi

- Rencana kedatangan kapal - Booking dermaga

2. Output

Output (keluaran) merupakan hasil yang terjadi setelah kita menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut:

a) Data kapal yang masuk ke pelabuhan b) Perhitungan nota VTS

(12)

3. Proses

Proses merupakan tindaklajut dari input (masukan) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

a) Melakukan penyimpanan data b) Melakukan perubahan / update data

Ketika agen akan menggunakan aplikasi agen harus mendaftarkan nama perusahaan / nama agen yang akan menggunakan aplikasi dengan mendatangi pegawai VTS hal ini dilakukan agar hanya orang yang berkepentingan dengan VTS saja yang mendaftar untuk mengakses aplikasi VTS.

3.3.3 Activity Diagram Usulan

Berikut ini adalah aktivitas diagram usulan :

Gambar 3.6 Aktivity Diagram Log In

Gambar diatas menggambarkan diagram activity login pegawai dan agen pada aplikasi PNBP jasa Pelayanan VTS

(13)

Gambar 3.7 Aktivity Diagram Agen

Aktivitas Diagram diatas menggambarkan bagaimana agen mengisi data kelengkapan kapal, booking dermaga dan perhitungan nota vts

Gambar 3.8 Aktivity Diagram pegawai

Aktivitas Diagram diatas menggambarkan bagaimana pewagai menghitung nota vts nyang akan agen bayarkan ke bank yang telah di tunjuk oleh Otoritas

(14)

3.3.4 Diagram Sequence

Gambar 3.9 Diagram sequence Log In Agen

(15)

Gambar 3.9 Diagram Sequence Pegawai

3.3.5 Class Diagram Usulan

Class diagram sangat mirip dengan entitiy relationship diagram (ERD), class diagram menggambarkan sebuah kelas, yang mencakup atribut, perilaku, dan status, sementara ERD hanya mencakup atribut. Ruang lingkup class diagram sama seperti ERD yaitu keseluruhan sistem. Class diagram merupakan model statis yang mendukung static view pada pengembangan sistem. Class diagram menampilkan kelas-kelas dan relasi yang terdapat pada sebuah sistem dalam waktu ke waktu secara konstan.

(16)

3.3.6 Rancangan layar

Gambar 3.11 rancangan layar log in

Gambar 3.12 rancangan layar kedatangan dan keberangkatan kapal

Gambar

Gambar 3.1 Tampilan Layar Monitor VTS
Gambar 3.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.3 Use Case Sistem Berjalan  Pada tabel dibawah ini menerangkan Laporan Kedatangan Kapal
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Berjalan pembuatan keterangan izin berlayar  Nama Use Case  Keterangan izin berlayar
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Fasilitas umum yang ada di kawasan ini sangat kurang memadai. Jalur sirkulasi sangat sempit dengan bentuk undakan dan ram tidak memenuhi standar. Ruang terbuka

Grup Tanjidor Putra Mayang Sari (Cijantung) yang diangkat menjadi objek untuk buku ini, disajikan dengan media fotografi diharapkan mampu mengangkat kembali rasa

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Perlakuan Penicillium terhadap persentase post-emergence damping-off penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani pada tanaman terung Isolat

Mempelajari sistem transmisi pada fiber optik, analisa gelombang cahaya, penurunan signal, cacat signal transmisi,.. modulasi sinyal, sifat-sifat

Penambahan kapasitas sangat besar dengan biaya yang rendah dan cocok untuk masa yang akan datang.  Microwave “biasa” sangat sulit karena

Terutama nitrogen yang dapat membuat tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung banyak butir-butir hijau yang penting dalam proses fotosintesa Nitrogen juga

Partai politik yang mendapatkan kursi pada Pemilu 2009 sudah menerima dana bantuan melalui APBN (PP No 5/2009) yang besarnya tiap partai politik berbeda tergantung dari jumlah suara