• Tidak ada hasil yang ditemukan

By : Jan van Rees, World Bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By : Jan van Rees, World Bank"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Mengapa TIK sangat penting bagi perkembangan

Papua?

Pendidikan (Schools: 3169 Papua, 1275 Papua Barat)

Perlu informasi, materi edukasi, buku on-line, belajar

jarak jauh, laporan, komunikasi, dll

Universitas

Perlu informasi, Pelaporan dan Materi kuliah/Referensi

Kesehatan

Perlu informasi dan akses ke aplikasi online, laporan, dll

Pengiriman barang ke Papua dan ekspor

Container dari Jakarta ke Rotterdam lebih murah dari

container Jakarta ke Jayapura. Kenapa?

Badan-badan Pemerintah

Perlu TIK di setiap SKPD untuk meningkatkan layanan

dan koordinasi

Swasta

Perlu TIK untuk pengembangan usaha

Masyarkat

(3)

Supply meningkat; tidak cukup cepat!

Sekitar 50% dari populasi masyarakat telah

mendapatkan akses layanan dasar telekomunikasi

Selular: sekitar 1,5 juta pelanggan

Jangkauan jaringan selular di seluruh kabupaten / kota

(kecuali beberapa Kabupaten baru). Banyak permintaan untuk perluasan cakupan

Fixed Line: 76.000, 36% di daerah Jayapura. Kemungkinan

tidak akan meningkat.

Tapi akses untuk internet masih sangat terbatas

Speedy (versi Papua) di 8 kota (Jayapura, Timika,

Manokwari, Sorong, Merauke, Biak, Serui, Nabire)

3G di 5 kota. GPRS/EDGE jika ada signal selular

Menggunkan VSAT pada Instansi Pemerintah dan swasta,

bisnis dan warnet

Kualitas bermasalah

Kualitas panggilan suara seringkali jelek karena kompresi

dan satelite delay

Kecepatan internet sering sangat lambat karena

(4)

Keterbatasan Dalam Penyediaan (1)

Kurangnya transmisi telekomunikasi dengan kecepatan

tinggi dan berkapasitas tinggi atau "backbone" yang

menghubungkan antar kota

Ketergantungan pada jaringan transmisi satelit yang

memiliki kapasitas terbatas

Kapasitas Internet se kota Jayapura lebih kecil

dibandingkan dengan kapasitas satu apartemen di Singapura atau Hong Kong

Satelite solusi “darurat”, cocok untuk kapasitas yang

terbatas ke lokasi yang terisolir. Tetapi kurang cocok untuk masa yang memerlukan broadband.

Sangat mahal untuk layanan broadband

Kualitas rendah: latency tinggi, sering mati karena hujan

Biaya tinggi untuk menyambung desa-desa kecil di

daerah terpencil, akses sulit untuk daerah membangun

menara, tinggi biaya pemeliharaan

Masalah dengan Tanah Adat

Di pegununan biasa biaya minimal dua kali lipat karena

(5)

Keterbatasan Dalam Penyediaan (2)

Konfigurasi konektifitas yang tidak efesien:

Untuk berkomunikasi atau bertukar data

didalam kota atau dalam satu pulau harus

melalui jakarta atau pulau lain yang

menyebabkan waktu dan biaya menjadi lambat

dan tidak efisien.

Contoh:

www.papua.go.id

lebih cepat diakses dari

Jakarta, atau dari luar negeri, dan sangat bila akses

dari Jayapura karena dua kali lewat VSAT (Satelit)

Banyak e-mail account di Pemda yang menggunakan

yahoo.com, gmail.com dll. Sehingga data/informasi

selalu lewat VSAT ke Jakarta terlebih dahulu, atau

luar negeri, untuk e-mail ke kantor sebelah dalam

satu gedung.

Sangat kurang konektifitas di dalam dan keluar

Papua

(6)

Solusi? (1)

Koneksi Papua ke luar:

Satellite backbone dengan Fiber Optic menyediakan

kapasitas yang besar dengan biaya yang lebih murah

Koneksi antar kota di dalam Papua

Koneksi Satellite/VSAT harus lewat Jakarta

Menggunakan Fiber Optic yang dipasang sepanjang ada jalan . Kalau belum ada jalan bisa menggunakan

microwave untuk sementara

Perluasan jaringan seluler ke pusat-pusat populasi

yang lebih kecil yang belum terdapat signal

Menggunakan menara bersama

IP basestation dengan IP VSAT atau IP microwave

Alat terbaru menggukan konsumsi listrik yang rendah,

solar panel memungkinkan dan efisien

Merealokasikan kapasitas satelit saat ini yang

(7)

Solusi? (2)

Koneksi di dalam kota

Koneksi Satellite/VSAT harus lewat Jakarta Koneksi

Fiber Optic secara lokal.

Wireless links diupgrade ke Fiber Optic lokal

Lokal peering untuk teknologi yang memungkinkan

(fixed broadband)

TIK di Pemerintahan

Aplikasi yang sudah ada di pusat /Nasional harus juga

digunakan di Papua.

Lokal Government network antara semua kantor

menggunakan fiber optic

Sebelum ada Palapa Ring East server, harus lokal tetapi

setelah mendapatkan konektifitas yang baik, bisa dioptimalkan menjadi datacenter dan menggunakan “cloud” computing

(8)
(9)

Main Palapa Ring East backbone

Manado-Halmahera-Sorong-Ambon-Kendari-Makassar: US $ 123 juta (Rp 1.1 T)Sorong-Manokwari-Biak-Sarmi-Jayapura: US $ 60 juta (Rp 540 M)Sorong-FakFak-Kaimana-Timika-Merauke:US $ 85 juta (Rp 765 M)

(10)

Penambahan backbone ke Kabupaten

Fiber optic:

Sub-marine/Bawah Laut

Kalau sudah ada jalan, pilihan terbaik karena kapasitas

yang sangat besar (mulai 10.000 Mb/s). Penambahan kapasitas sangat besar dengan biaya yang rendah dan cocok untuk masa yang akan datang.

Microwave:

Kalau belum ada jalan.

Microwave “biasa” sangat sulit karena perlu banyak

menara yang sangat tinggi yang tempatkan di tengah-tengah hutan

Microwave “mountain-top/diatas Puncak gunung”, tanpa

menara yang tinggi dan jarak setiap hop/peralatan bisa sangat jauh (> 100 km). Setiap lokasi untuk pemasangan memerlukan transportasi helikopter, tenaga surya, tetapi hanya terbatas pada perkajaan sipil.

Solusi secara teknis bisa pada saat ini tetapi kapasitasnya

jauh lebih besar dari satellite namun jauh lebih kecil dari FO. Kapasitasnya adalah 100’s Mb/s dan kedepan tetap harus dikembangkan dengan menggunakan FO.

(11)
(12)
(13)

Examples: Papua (1)

(14)

Examples: Papua (2)

(15)

Examples: Papua (3)

(16)

Access networks

Kalau sudah ada backbone dengan kapasitas sangat

besar dan harga “sesuai”, akses network bisa

dipasang oleh operator telekomunikasi.

Contoh:

Mobile broadband: 3G Wireless broadbandFixed broadband:

Saluran tembaga, ADSL seperti Speedy (sampai 20 Mb/s)Saluran Fiber Optic bisa 100 Mb/s – 1000 Mb/s

Beberapa operator bisa menyediakan layanan dalam

rangka kompetisi

(17)

Project Kabupaten Estimated Cost (US $)

Palapa Ring East to reach Papua: Manado -Halmahera - Sorong - Ambon - Kendari - Makassar

123 million

Palapa Ring East : Papua 145 million Sorong (Kota and Kabupaten)

Manokwari Biak Numfor Sarmi

Jayapura (Kota and Kabupaten) Fak-Fak

Kaimana Mimika Merauke

Route Teminabuan-Bintuni 12.5 million Sorong Selatan

Teluk Bintuni

Extension Manokwari-Nabire

Nabire 14.4 million Teluk Wondama 3.6 million

Merauke - Oksibil route 5 million

Note: assuming completion of the road Boven Digoel Pengunungan Bintang

Jayapura-Highlands-Nabire route 8.5 million

Note: assuming a road Paniai Jayawijaya Tolikara Puncak Jaya

Jayapura-Highlands-Nabire/Timika route Trans-Highlands Microwave option 5.5 million

Note: assuming no roads

Route Biak-Serui Kepulauan Yapen 2.5 million Extension of Metro Ethernet Jayapura Keerom 1 million

Microwave link + mobile extension from Sorong Raja Ampat 0.65 million

Microwave link + mobile extension from Biak Supiori 0.35 million

Microwave link + mobile extension from Serui Waropen 0.35 million

Microwave link + mobile extension Wamena-Yahukimo-Oksibil 1.3 million

Continued satellite dependency

Asmat Mappi

"New" Kabupaten outside Trans-Highland route

(18)
(19)

Government network. Kenapa?

Semua kantor Pemerintah harus terhubung

dengan kapasitas yang tinggi (Gigabit Ethernet)

Network harus aman dan terpisah dari jaringan

Internet publik

Menyediakan akses ke semua sistem TIK

Pemerintah

Konsolidasi server dan TIK pada pusat data

yang secara kemanan baik dan berada pada

daerah geografis yang aman dan bukannya

menggunakan banyak server yang berada

diberbagai tempat

Pemerintah mempunyai sinergi untuk terhubung

ke Internet lokal (national Internet exchange)

dan IP Transit (tersambung ke international

public Internet)

(20)
(21)
(22)

Contoh: Topologi awal serat rute sepanjang kantor

Pemerintah di Manokwari

Kira-kira 30 km fiber optic dari Landing station – University -Kominfo – Telkom –

Governor Office – Rumah Sakit – Polres - Airport – Kabupaten office/DPRD -New Office – dan kantor lain-lain

(23)
(24)

Langkah-langkah yang dapat dilakukan

Mendorong koneksi dari luar (Internet) melalui

proyek Palapa Ring untuk segera terkoneksi dengan

Papua dengan memilih dan menyediakan lahan untuk

Landing Station ( koneksi kabel/FO bawah laut).

Membangun jaringan (konektifitas) dalam Pulau

menggunakan kabel (FO) untuk daerah-daerah yang

dapat terjangkau oleh jalan dan menggunakan

microwave link untuk daerah-daerah yang tidak

terjangkau oleh jalan atau terpencil

Memperluas jaringan selular dengan teknologi

selular baru dan menara bersama

Membangun jaringan (konektifitas) dalam kota yang

menghubungkan semua instansi/SKPD dengan

menggunakan kabel (FO)

Penggunaan TIK dan eGovernment untuk

meningkatkan pembangunan di Papua

(25)

Manfaat yang dapat diperoleh

Akses ke Internet untuk masyarakat, sekolah,

Universitas, puskesmas, dll menjadi jauh lebih cepat

dan lebih murah. Banyak layanan yang sekarang belum

bisa dinikmati menjadi mungkin

Telekomunikasi bisa lebih terjangkau ke semua tempat

Pertukaran Informasi dalam kota dan dalam pulau dapat

dilakukan dengan leluasa dan murah

Penggunaan aplikasi online yang memerlukan kecepatan

dan kapasitas besar dapat dilakukan dan dapat meningkatkan pelayanan serta penyelenggaraan pemerintahan

Pengiriman data yang besar (bahkan multimedia) dapat

dilakukan dengan cepat didalam kota dan dalam provinsi

Dapat melakukan Video Converence (VC) dengan baik

tanpa biaya yang tinggi dengan kecepatan yang tinggi, sehingga dapat melakukan rapat koordinasi tanpa harus berkumpul di satu tempat

(26)
(27)

Examples: Papua Barat (1)

Referensi

Dokumen terkait

Nabi Ya’qub adalah seorang ayah yang patut dijadikan teladan, dimana beliau mendidik anak- anaknya dengan pendidikan yang baik, memberikan nasihat kepada mereka dan

Adapun program untuk pengembangan bawang putih di Desa Bonto Lojong Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng yang mengembangkan bibit varietas lumbu hijau berasal dua instansi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

Betul sekali, di kegiatan ASJ#6 ini kami mendapatkan kehormatan untuk bekerja sama dengan kakak-kakak dari komunitas Tangan Di Atas. Seminar entrepreneurship diisi oleh Kak

Gratifikasi, Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol.. Penanganan korupsi dengan bentuk sifat dan tindakan yang luar biasa tentunya tidak dapat terwujud tanpa adanya aturan hukum

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Setelah Anda paham tentang bagaimana membedakan antara merencanakan SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan SDM dalam implementasi bisnis rutin, selanjutnya

PERANAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |