• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Penambahan Kapasitas Pelayanan Telkom Global 017 Di Call Center Telkom Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Penambahan Kapasitas Pelayanan Telkom Global 017 Di Call Center Telkom Surabaya."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Informasi yang dibutuhkan seorang pengambil keputusan harus tersedia

secara cepat, tepat dan akurat. Saat ini, perkembangan bisnis telekomunikasi

sebagai salah satu alat penyedia informasi sudah semakin tinggi. Salah satu

teknologi terbaru yang dikembangkan oleh PT Telkom adalah VOIP (Voice Over

Internet Protocol) yang dipergunakan dalam menunjang komunikasi

internasional. Untuk dapat melakukan percakapan ke luar negeri, pelanggan dapat

menggunakan layanan Call Center dengan mengakses jasa operator.

Untuk saat ini, peningkatan jumlah pelanggan di Call Center Surabaya

tidak seimbang dengan kapasitas pelayanan yang tersedia. Terjadinya Loss Call

menyebabkan service level menjadi turun. Oleh karena itu, perlu adanya suatu

analisis yang terstruktur mengenai penambahan operator dan perangkat secara

optimal, dengan melakukan suatu studi kelayakan yang mengkaji penambahan

kapasitas pelayanan.

Analisis kelayakan yang dilakukan memperhatikan empat aspek yaitu

analisis pasar, analisis teknik dengan menggunakan simulasi sistem, analisis

finansial dengan menggunakan metode analisis penggantian, dan analisis sosial.

Hasil analisis pasar menunjukkan bahwa pasar untuk produk Telkom

Global 017 menunjukkan peningkatan pelanggan dengan didukung oleh pola data

permintaan yang linier. Market share terbesar diperoleh dari segmen bisnis dan

segmen ritel.

Dari hasil analisis teknik menunjukkan bahwa tingkat pelayanan (service

level) terhadap pelanggan

92% dapat diperoleh dengan menambah dua

perangkat dan dua operator untuk kondisi pelayanan saat ini dan kondisi

pelayanan satu tahun mendatang.

Hasil analisis finansial menunjukkan umur ekonomis perangkat lama telah

terlampau, sehingga sebaiknya dilakukan penggantian perangkat. Alternatif yang

diberikan memiliki payback period yang lebih pendek dari satu tahun, nilai NPV

> 0 dan nilai IRR > MARR. Oleh karena itu, secara finansial alternatif yang

diusulkan layak untuk dipertimbangkan.

Hasil analisis sosial menunjukkan perubahan perangkat beserta teknologi

yang diusulkan memberi keuntungan lebih bagi masyarakat, yaitu selain

meningkatkan keakuratan informasi bagi masyarakat, perangkat baru juga

membantu memberikan informasi interface yang lebih baik.

Keempat aspek kelayakan yang dilakukan memberikan hasil yang positif

atau dalam artian layak untuk dilakukan. Peningkatan pangsa pasar untuk satu

tahun mendatang dapat diantisipasi dengan menerapkan strategi bersaing

community marketing. Strategi pelayanan yang meningkatkan service level hingga

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1

Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan teknologi informasi menciptakan ancaman sekaligus

peluang bagi suatu negara. Dalam abad ini, informasi merupakan senjata ampuh

yang paling dominan dalam memenangkan kompetisi. Tanpa adanya informasi

yang dibutuhkan, akan sangat sulit bagi seorang pengambil keputusan untuk

menentukan langkah apa yang akan diambilnya. Kelambatan dalam pengambilan

keputusan dapat menyebabkan hilangnya suatu kesempatan (opportunity lost).

Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan seseorang pengambil keputusan harus

tersedia secara cepat, tepat dan akurat.

Saat ini perkembangan bisnis telekomunikasi sebagai salah satu alat

penyedia informasi sudah semakin tinggi. Turut andilnya swasta dalam

menyediakan informasi merupakan kiat pemerintah dalam mempercepat

terwujudnya peningkatan densitas telekomunikasi serta mengatasi masalah dana

yang dibutuhkan. Peran swasta dalam pengelolaan telekomunikasi ini juga

didasarkan atas UU No.3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang intinya

membuka peluang bagi swasta nasional untuk turut andil dalam pengelolaan

telekomunikasi.

Meningkatnya jumlah pesaing dari waktu ke waktu membawa akibat iklim

persaingan bisnis telekomunikasi mulai bergeser ke tahap yang interupted dan

hingga saat ini sudah mencapai tahap yang complicated dimana pesaing sudah

kuat, perubahan lingkungan berlangsung secara continue, pelanggan memiliki

banyak pilihan karena informasi yang mudah didapat dan semakin transparan.

Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis dengan teknologi yang sangat

cepat berubah (turbulent). Oleh karena itu untuk dapat mempertahankan posisi

sebagai market leader, perlu diciptakan kiat – kiat inovatif dari perkembangan

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 2

teknologi saat ini. Salah satu teknologi terbaru yang dikembangkan adalah VOIP

(Voice Over Internet Protocol) yang dipergunakan PT Telkom dalam menunjang

komunikasi internasional. Layanan VOIP ini diberi nomor akses 017 yang

memiliki kemampuan dalam melayani percakapan telepon internasional via

internet sehingga koneksitas berkomunikasi lebih murah.

Produk TELKOM Global 017 yang baru ini, telah tersedia di seluruh

Indonesia, salah satunya di Divisi Regional V Jawa Timur. Divre V melaksanakan

pelayanan ini melalui Call Center yang merupakan unit yang mempunyai

wewenang dan tanggungjawab terhadap pengelolaan operasional, pemeliharaan

dan pengembangan fungsi – fungsi pelayanan kepada pelanggan melalui berbagai

media. Kemampuan dalam melayani pelanggan lebih ditonjolkan untuk

memperkenalkan produk TELKOM Global 017.

Untuk dapat melakukan percakapan ke luar negeri, pelanggan dapat

menggunakan layanan Call Center dengan mengakses jasa operator. Operator atau

Agent 100 ini melayani pelanggan Telkom Global 017 untuk melakukan

percakapan internasional mulai awal April 2003. Selama 8 bulan kedepan, Call

Center telah mendapatkan perolehan Call Over yang makin lama makin

meningkat. Ini mengindikasikan kenaikan permintaan terhadap produk Telkom

Global 017. Hal ini harus diikuti dengan peningkatan pelayanan dari Call Center

untuk mengantisipasi permintaan di masa yang akan datang. Untuk itu, maka

perlu dipikirkan penambahan kapasitas dalam mengantisipasi Call Over di masa

yang akan datang.

Atas dasar diperlukannya penambahan kapasitas untuk mengantisipasi

permintaan di masa yang akan datang, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Kelayakan Penambahan Kapasitas Pelayanan Telkom Global

017 di Call Center Telkom Surabaya”.

1. 2

Identifikasi Masalah

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 3

yang menggunakan jasa operator akan bertambah banyak seiring dengan baiknya

kualitas pelayanan yang disediakan. Untuk saat ini, peningkatan (Call Over)

dirasa tidak seimbang dengan kapasitas pelayanan. Loss Call yang terjadi akan

menyebabkan service level menjadi turun. Sevice level yang rendah dapat

disebabkan oleh penugasan yang kurang optimal dalam menempatkan jumlah

agent pada waktu tertentu serta jumlah perangkat yang kurang optimal dalam

mendukung pelayanan. Hal ini dapat berdampak buruk apabila dalam tahun–tahun

mendatang service level terus menurun dan tidak dapat ditanggulangi.

Oleh karena itu, penulis mengkaji jumlah agent yang diterapkan saat ini

serta jumlah perangkat yang dibutuhkan untuk mencapai service level sebesar

92% yang merupakan target perusahaan.

1. 3

Pembatasan dan Asumsi

Adapun pembatasan masalah yang ingin ditetapkan agar tidak

menyimpang dari scope penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.

Penelitian dilakukan di Call Center Telkom Surabaya pada operator 100.

2.

Dalam melakukan analisis kelayakan proyek ini digunakan 4 aspek analisis

yang meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek finansial dan aspek sosial.

3.

Tidak dilakukan perubahan jadwal shift kerja yang berlaku saat penelitian.

Adapun asumsi yang dipergunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1.

Pola permintaan di masa yang akan datang mengikuti pola permintaan masa

lalu.

2.

Kondisi ekonomi dan keuangan nasional dalam periode pengkajian tidak

mengalami perubahan dan gejolak yang berarti.

1. 4

Perumusan Masalah

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 4

1.

Apakah proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017 melalui

operator 100 di Call Center Surabaya layak menurut aspek pasar?

2.

Apakah proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017 melalui

operator 100 di Call Center Surabaya layak menurut aspek teknik?

3.

Apakah proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017 melalui

operator 100 di Call Center Surabaya layak menurut aspek finansial?

4.

Apakah proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017 melalui

operator 100 di Call Center Surabaya layak menurut aspek sosial?

1. 5

Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan melakukan penelitian ini sebagai tugas akhir

adalah sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom Global 017 melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut

aspek pasar.

2.

Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom Global 017 melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut

aspek teknik.

3.

Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom Global 017 melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut

aspek finansial.

4.

Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom Global 017 melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut

aspek sosial.

1. 6

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I

Pendahuluan

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 5

pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah

dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan terstruktur kemudian

tujuan penelitian dan terakhir sistematika penulisan.

BAB II

Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi deskripsi dari teori – teori yang berhubungan

langsung dengan materi tugas akhir ini, dimana teori – teori

tersebut digunakan sebagai landasan dalam menganalisis

dan memecahkan masalah yang sesungguhnya terjadi di

lapangan.

BAB III

Metodologi Penelitian

Bab ini berisi penjelasan mengenai prosedur penelitian

yang harus ditempuh peneliti dalam melakukan tugas akhir

ini.

BAB IV

Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dikumpulkan data – data yang

berkaitan dengan penelitian. Data yang dikumpulkan ada

yang bersifat pelengkap dan yang merupakan data inti yang

diperlukan dalam upaya memecahkan permasalahan yang

diteliti oleh penulis.

BAB V

Pengolahan data dan Analisis

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah sedemikian

rupa menggunakan metode yang tepat untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada, kemudian dilakukan analisis

pembahasan masalah secara mendalam.

BAB VI

Kesimpulan dan Saran

(7)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil kesimpulan penulisan tugas akhir ini disampaikan melalui beberapa

poin berikut :

1.

Analisis pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa segmen yang dipilih

adalah segmen bisnis dan segmen ritel. Hal ini dipilih karena pasar potensial

yang dipilih didukung dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan

peningkatan permintaan, sehingga revenue yang dapat diperoleh menjadi lebih

besar. Pola peramalan yang linier menunjukkan bahwa pasar akan terus ada.

Analisis pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa proyek penambahan

kapasitas pelayanan Telkom Global 017 layak untuk diinvestasikan.

Strategi bersaing community marketing yang diterapkan pada produk Telkom

Global 017 dengan tahapan :

1.

Penciptaan customer awareness melalui share of mind.

2.

Penciptaan customer identity melalui share of heart.

3.

Penciptaan relationship

4.

Penciptaan Community

5.

Penciptaan Advocancy

2.

Analisis teknik dilakukan untuk mengetahui apakah kapasitas pelayanan yang

dimiliki perusahaan ini mampu menghasilkan service level

92 sebagai target

perusahaan untuk kondisi saat ini dan kondisi mendatang. Dari hasil

perhitungan analisis teknik menggunakan model simulasi Dengan

menggunakan program simulasi ProModel, diperlukan penambahan agent

sebanyak 2 orang dan perangkat sebanyak 2 buah. Sehingga jumlah agent

menjadi 23 orang dari jumlah sebelumnya sebanyak 21 orang dan jumlah

perangkat menjadi 14 buah dari jumlah sebelumnya 12 buah.

(8)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 - 2

Alternatif penambahan yang dilakukan yaitu dengan menambah 2 work station

baru, kemudian mengganti 12 work station lama menjadi 14 work station baru

dan alternatif terakhir adalah meamsang 14 work station baru ditambah

hardware baru.

Proyek analisis penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017

dinyatakan layak secara teknik, karena alternatif kapasitas mampu memenuhi

service level yang diinginkan perusahaan sebesar

92% untuk kondisi saat ini

dan kondisi mendatang, kemudian perusahaan dapat dengan meudah

memperoleh agent dan perangkat.

3.

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga alternatif yang

diajukan dalam memenuhi permintaan di masa yang akan datang layak secara

finansial. Hasil kesimpulan ketiga metode penilaian invesatsi diatas

memberikan hasil positif untuk keseluruhan alternatif, yaitu Metode Payback

Period memberikan waktu pengembalian kurang dari 1 tahun, kemudian hasil

NPV > 0 dan nilai IRR > MARR yang telah ditetapkan sebelumnya.

Analisis penggantian (replacement) juga sudah memperhatikan nilai EUAC

minimum sebagai penentuan umur ekonomis perangkat. Hasil perhitungan

dari setiap metode penilaian investasi menerima 3 alternatif yang diberikan

kemudian tingkat resiko yang mungkin terjadi adalah rendah. Oleh karena itu,

secara finansial proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017

adalah layak.

4.

Analisis sosial yang dilakukan memberikan hasil yang positif dengan

diberlakukannya sistem baru. Sistem baru yang diterapkan telah mengadopsi

SISKA dan SISFO, dan oleh karenanya memberikan banyak keuntungan

kepada masyakarat.

5.

Alternatif penambahan kapasitas yang dipilih adalah alternatif ketiga yaitu

dengan menerapkan 14 perangkat baru ditambah hardware baru.

(9)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 - 3

6.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan memberikan

saran yang berguna bagi perusahaan, yaitu:

1.

Penulis menyarankan kepada pihak perusahaan untuk melakukan investasi

penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017. Secara pasar segmen

bisnis menujukkan permintaan SLI yang meningkat, sehingga peluang untuk

memperoleh tambahan market share sangat besar.

2.

Untuk memperoleh kondisi service level

92%, maka perusahaan harus

menambah 2 orang agent. Hal ini dilakukan dengan mengambil agent baru

dari koperasi karyawan PT Telkom. Untuk menambah perangkat baru

sebanyak 14 buah, Call Center dapat menghubungi distributor perangkat yang

biasa dipakai.

Adapun beberapa penelitian lanjutan yang dapat dilakukan, yaitu sebagai

berikut:

1.

Model simulasi yang digunakan tidak dapat menggambarkan perubahan agent

secara nyata, oleh karena itu dalam penelitian selanjutnya penulis

menyarankan agar implementasi simulasi pelayanan menggunakan ProModel

dapat dikembangkan menjadi tingkatan advanced pada pembangunan model

simulasi dengan memasukkan shift editor.

(10)

ANALISIS KELAYAKAN PENAMBAHAN KAPASITAS

PELAYANAN TELKOM GLOBAL 017

DI CALL CENTER SURABAYA

Riset Wijoyo 1, Kartika Suhada 2, Christina Wirawan 3

Abstrak

Informasi yang dibutuhkan seorang pengambil keputusan harus tersedia secara cepat, tepat dan akurat. Saat ini, perkembangan bisnis telekomunikasi sebagai salah satu alat penyedia informasi sudah semakin tinggi. Telkom Global 017 adalah jasa layanan SLI terbaru yang dikembangkan oleh PT Telkom menggunakan teknologi VOIP (Voice Over Internet Protocol) dengan jasa operator. Untuk saat ini, peningkatan jumlah pelanggan di Call Center Surabaya tidak seimbang dengan kapasitas pelayanan yang tersedia. Terjadinya Loss Call menyebabkan service level menjadi turun. Oleh karena itu, perlu adanya suatu analisis kelayakan yang mengkaji penambahan kapasitas pelayanan.

Analisis kelayakan yang dilakukan memperhatikan empat aspek yaitu analisis pasar, analisis teknik dengan menggunakan simulasi sistem, analisis finansial dengan menggunakan metode analisis penggantian, dan analisis sosial.

Hasil analisis pasar menunjukkan bahwa pasar untuk produk Telkom Global 017 menunjukkan peningkatan pelanggan dengan didukung oleh pola data permintaan yang linier. Hasil analisis teknik menunjukkan bahwa tingkat pelayanan (service level) terhadap pelanggan ≥ 92% dapat diperoleh dengan menambah dua perangkat dan dua operator untuk kondisi pelayanan saat ini dan kondisi pelayanan satu tahun mendatang. Hasil analisis finansial menunjukkan umur ekonomis perangkat lama telah terlampau, sehingga sebaiknya dilakukan penggantian perangkat. Alternatif yang diberikan memiliki payback period yang lebih pendek dari satu tahun, nilai NPV > 0 dan nilai IRR > MARR. Oleh karena itu, secara finansial alternatif yang diusulkan layak untuk dipertimbangkan. Hasil analisis sosial menunjukkan perubahan perangkat beserta teknologi yang diusulkan memberi keuntungan lebih bagi masyarakat, yaitu selain meningkatkan keakuratan informasi bagi masyarakat juga membantu memberikan informasi interface yang lebih baik.

Keempat aspek kelayakan memberikan hasil yang positif atau dalam artian layak untuk dilakukan. Perusahaan disarankan untuk melaksanakan proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017 di Call Center Surabaya.

Kata kunci :Analisis Kelayakan, Service Level

1

Riset Wijoyo adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha. Bandung

2

Kartika Suhada adalah dosen jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha. Bandung

3

(11)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Era globalisasi dan teknologi informasi menciptakan ancaman sekaligus peluang bagi suatu negara. Dalam abad ini, informasi merupakan senjata ampuh yang paling dominan dalam memenangkan kompetisi. Meningkatnya jumlah pesaing dari waktu ke waktu membawa akibat iklim persaingan bisnis telekomunikasi mulai bergeser ke tahap yang interupted dan hingga saat ini sudah mencapai tahap yang complicated. Saat ini perkembangan bisnis telekomunikasi sebagai salah satu alat penyedia informasi sudah semakin tinggi. Salah satu teknologi terbaru yang dikembangkan adalah VOIP (Voice Over Internet Protocol) yang dipergunakan PT Telkom dalam menunjang SLI (Sambungan Langsung Internasional) dengan jasa operator 100. Layanan VOIP ini diberi nomor akses 017 atau lebih dikenal dengan Telkom Global 017. Selama 8 bulan kedepan, Call Center telah mendapatkan perolehan Call Over yang makin lama makin meningkat. Ini mengindikasikan kenaikan permintaan terhadap produk Telkom Global 017. Hal ini harus diikuti dengan peningkatan pelayanan dari Call Center untuk mengantisipasi permintaan di masa yang akan datang. Untuk itu, maka perlu dipikirkan penambahan kapasitas dalam mengantisipasi Call Over di masa yang akan datang.

Atas dasar diperlukannya penambahan kapasitas untuk mengantisipasi permintaan di masa yang akan datang, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kelayakan Penambahan Kapasitas Pelayanan Telkom Global 017 di Call Center Telkom Surabaya”.

1.2 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang ingin ditetapkan agar tidak menyimpang dari scope penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Call Center Telkom Surabaya pada operator 100.

2. Dalam melakukan analisis kelayakan proyek ini digunakan 4 aspek analisis yang meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek finansial dan aspek sosial.

3. Tidak dilakukan perubahan jadwal shift kerjayang berlaku saat penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom Global 017melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut aspek pasar.

2. Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut aspek teknik.

3. Untuk mengetahui layak tidaknya proyek penambahan kapasitas pelayanan Telkom Global 017melalui operator 100 di Call Center Surabaya menurut aspek finansial.

(12)

2. Kajian Literatur

2.1 Analisis Kelayakan Proyek

Menurut Kamaluddin, analisis kelayakan proyek merupakan penilaian atas investasi yang dilakukan dalam mendirikan atau pengembangan usaha, dan besarnya pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut yang kemudian di bandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan. Adapun tujuan dari analisis kelayakan proyek ini adalah menghindari penanaman modal yang tidak menguntungkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kedalaman dari studi kelaykan proyek adalah besar kecilnya dana yang diinvestasikan, ketidakpastian usaha yang akan dilakukan dan kompleksitas variabel– variabel yang mempengaruhi proyek.

Pelaksanaan analisis kelayakan proyek ini harus memperhatikan aspek – aspek yang menyusunnya.Aspek kelayakan tersebut terdiri dari:

1. Aspek Pasar (Market Analysis) 2. Aspek Teknik (Technical Analysis) 3. Aspek Finansial (Financial Analysis) 4. Aspek Lingkungan / Sosial (Social Analysis) 5. Aspek Administrasi Manajemen

6. Aspek Yuridis 7. Aspek Sosio Politik

Gambar 1. Struktur Variabel Pola Berpikir Konsepsional Studi Kelayakan

2.1.1 Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan kegiatan untuk menentukan keseluruhan produk yang terjual (pasar potensial), proporsi pasar potensial yang diharapkan akan diraih (sales potensial) dan proporsi pasar potensial yang diraih atau disebut juga pangsa pasar

[Burhan Umar;2004]. Faktor utama yang relevan untuk dikaji alam aspek pasar eliputi analisis data permintaan dan penawaran produk, proye si permintaan dan

Pasar

Teknis

Adm. Manajemen

F

inansial

(13)

strategi marketing mix. Analisis pasar juga tidak terlepas dari product life cycle yang erupakan daur kehidupan suatu produk.

2.1.2 Aspek Tekni

Aspek tek n proses

pembangunan proyek but

selesai dibangun iketahui

rancangan awal . Analisis

teknik ini juga me lternatif

teknologi terhadap t l service dan lain

sebagainya.

an dan menganalisa berbagai tipe dan ukuran dari suatu sistem produksi rian. ProModel menyediakan kombinasi yang sempurna dari

t memiliki nilai m

Gambar 2. Diagram Product Life Cycle

k

nik merupakan suatu aspek yang berkenaan denga secara teknik dan pengoperasiannya setelah proyek terse

[Burhan Umar;2004]. Berdasarkan analisis ini pula dapat d penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya

miliki tujuan untuk mempertimbangkan macam – macam

P en g em ba ng a n P ro d uk P en g en al an P ert um bu ha n K ede w as aa n P en u ru na n a ingkat ekologi, infrastruktur, permintaan, capita

2.1.2.1 Simulasi

Simulasi adalah suatu cara, metode atau aplikasi yang dipergunakan untuk menirukan tingkat laku/sifat dari suatu sistem nyata dan simulasi (pada saat ini) biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer dan menggunakan aplikasi perangkat lunak tertentu [Bowden;2004].

ProModel (Production Modeler) adalah suatu perangkat lunak untuk simulasi yang berbasis pada windows, yang dapat dipergunakan untuk

ensimulasik m

maupun sistem ant

kemudahan menggunakan dan kelengkapan feature dalam membangun model sehingga mendekati model nyatanya, serta didukung dengan kemampuan animasi yang akan membuat simulasi terasa hidup.

Elemen permodelan dasar menggunakan ProModel: 1.Entities

Merupakan suatu komponen / objek yang akan dimasuki ke dalam sistem. Di dalam sistem, entities ini akan diproses dan jika telah selesai diproses maka entities akan meninggalkan sistem. Tidak tertutup kemungkinan terdapat entities yang tidak meninggalkan sistem.

2.Location

Merupakan suatu lokasi yang diperlukan untuk menerima kedatangan suatu entities, dan juga memproses suatu entities sehingga entities tersebu

(14)

Arrivals

Merupakan bagian dari pemodelan dengan ProModel yang menjadwalkan karakteristik kedatangan d

3.

ari masing – masing entities, seperti waktu antar n, jumlah kedatangan dan sebagainya.

4.

tities pada suatu lokasi tertentu, dan kemudian logic / proses perpindahan tities ke lokasi selanjutnya.

s

6.

ringan yang mendefinisikan area pergerakan dari resources. 7.

k memberikan suatu karakteristik unik pada objek kannnya.

8.

n distribusi empiris yang harus didefinisikan oleh para pemodel sistem empiris ini sangat banyak sekali dipergunakan, terutama jika emenuhi k distribusi sistem nyata.

2.

tuk menentukan apakah program simulasi yang dibuat telah ang diinginkan. Verifikasi juga memeriksa apakah translasi da

be 1.

lakukan secara kontinu atau langkah demi ngkah untuk memudahkan pendeteksian kesalahan yang mungkin terjadi.

3.Konsulta

so kah

untuk ditetapkan kedalam sistem yang liditas internal dan validitas eksternal.

am melakukan simulasi , ingin diketahui ukuran sampel g diperlukan. Jumlah replikasi dihitung dengan rumus: kedatanga

Processing

Merupakan bagian yang mendefinisikan logic / proses yang akan dialami oleh sebuah en

en 5.Resource

Merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproses entities di suatu lokasi tertentu.

Path Networks Suatu alur ja Attributes

Adalah sebuah “tag numeric” yang dibawa / dikenakan kepada entities ataupun lokation yang berfungsi untu

yang dikena User Distribution Merupaka

simulasi. Distribusi

tidak terdapat model – model distribusi yang telah tersedia yang bisa m karakteristi

1.2.1.1 Verifikasi Program Simulasi

Bertujuan un berjalan sesuai dengan y

ri model konseptual simulasi menjadi program komputer telah berjalan dengan nar. Teknik :

Writing and Debugging

Fasilitas compile dengan debug di la

2.Memeriksa output dengan Microsoft Excel si dengan ahli

4.Penggunaan asumsi

5.Uji coba program dengan replikasi

2.1.2.1.2 Validasi

Untuk memeriksa apakah solusi pada model dapat dijadikan sebagai lusi untuk sistem sebenarnya, sehingga validasi bertujuan untuk melihat apa model simulasi yang dibangun representatif

sebenarnya. Terdiri dari va

2.1.2.1.3 Replikasi

(15)

(

)

2 2

/

s

Z

'

n

=

α

e

diinginkan (e)

s = standar deviasi sampel e = error → hw (half-widh) dimana :

n’ = pendekatan jumlah replikasi yang akan memenuhi ukuran sampel untuk mempertemukan jumlah error yang

(

t

)

s

n

hw

=

.1.3 Aspek Finansial

Aspek finansial merupakan informasi untuk menentukan apakah proyek uang dibuat ini memenuhi kriteria investasi dan tentunya informasi ini juga dapat untuk menentukan penerimaan dari segi profitabilitas komersial [Burhan Umar;2004].

2.1.3.1 Cash Flow

dengan mempertimbangkan semua pemasukan tunai dan semua

an ntuk membedakan dengan biaya non-cash yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan asukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpu

emerlukan analisis ekonomi teknik yang sangat hati–hati agar dapat di oleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang

iensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.

Empat a

a dan pandangan pihak luar 2

/ , a

n− α

2

Cash Flow disusun

biaya tunai pada setiap periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang dimaksud adalah semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi. Pengertian ini diperluk u

aktiva perusahaan. Pem

lkan secara tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable).

2.1.3.2 Analisis Penggantian

Keputusan penggantian sangatnlah penting bagi bagi sebuah organisasi yang sedang beroperasi. Karena tekanan persaingan dunia terus berlanjut, maka jenis keputusan penggantian makin sering terjadi [Newman;1998]. Oleh karena itu, masalah penggantian m

per

selanjutnya dapat memperbaiki efis

lasan utama penyebab penggantian aset adalah sebagai berikut:

1.Kerusakan fisik 2.Keperluan Perubahan 3.Teknologi

Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian adalah sebagai berikut:

1.Pengenalan dan penerimaan kesalahan masa lalu 2.Biaya tertanam

(16)

Outsider viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang netral dalam menetapkan nilai pasar asebuah aset bekas secara wajar. Titik pandang ini mendorong analisis asa datang, sehingga menghindari mikirkan biaya masa lalu.

investasi aset lama adalah

4. 5.

n umur fisik. Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat a tahunan dan nilai pasar pertahun diketahui.

a ntuk tambahan satu tahun kegunaan) adalah lebih kecil

2.

pe be

.Metode Payback Period (PP)

iperlukan untuk menutup kembali pengel

asilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini payback period yang dapat diterima.

untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan m godaan untuk me

Ketika menggunakan Outsider viewpoint, total

opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh nilai pasarnya, ditambah biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik.

Pertimbangan pajak penghasilan Umur ekonomi aset baru

Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Umur ekonomi juga seringkali lebih pendek dibandingkan denga

dihitung jika investasi modal, biay 6.Umur ekonomi aset lama

Perbandingan aset baru dengan aset lama biasanya melibatkan umur yang berbeda. Biaya kerusakan aset lama diperlukan, umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil kemungkinannya adalah periode sampai terjadinya perbaikan berikutnya. Aset lama dapat dipertahankan lebih lama lagi sepanjang biay marjinalnya (total biaya u

dari EUAC minimum aset baru.

1.3.3 Metode-metode Penilaian Investasi

Ada beberapa buah metode yang umumnya dipergunakan sebagai rtimbangan untuk melakukan penilaian terhadap suatu investasi, yaitu sebagai rikut [Stanton;1992]:

1

Payback Period (PP) adalah suatu periode yang d

uaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan rasio antara initial cash investment dan cash inflow yang h

dibandingkan dengan maximum Rumus : tahun Bersih Masuk Kas Investasi Nilai Period

Payback = ×1

Kriteria Penilaian :

ack Period lebih pendek waktunya daripada makimum Payback Period -nya, usulan investasi dapat diterima.

2.Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang ih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan

3. R)

ga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila tingkat suku bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat Jika Payb

penerimaan kas bers datang.

Metode Internal Rate of Return (IR

(17)

keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, namun sebaliknya jika lebih kecil dari tingkat bunga relevan maka dikatakan merugikan.

2.1.3.4 Analisis Resiko

Setiap usulan investasi selalu memiliki resiko. Semakin tinggi resiko dari atu investasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diminta para milik modal yang menanamkan modalnya. Resiko investasi didefinisikan sebagai riabilitas return atau tingkat aktual dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. esiko ini muncul karena adanya perubahan – perubahan lingkungan usaha di masa su

pe va R depan.

3. Metodologi

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan ditunjukkan dalam Gambar 3 :

Start

Penelitian Pendahuluan

Pembatasan dan Asumsi

Perumusan Masalah

Menetapkan Tujuan Penelitian

A Pengumpulan

Data Studi Literatur

(18)

A

B Ya

Tidak Layak atau

tidak?

Analisis Aspek Teknik

Layak atau tidak?

Ya

Tidak

Pengembangan Alternatif

Analisis Aspek Finansial

Layak atau tidak?

Tidak

Ya

Pemilihan Alternatif Terbaik

Analisis Aspek Sosial

(19)

Gambar 3. Metodologi Penelitian

Tahapan dalam Penelitian Aspek Pasar

Layak atau tidak?

Tidak

Ya B

Kelayakan Usaha

Hentikan Penelitian

End

Kesimpulan & Saran

C

Peramalan dengan Metode Tertentu (QS Software)

Pilih Metode dengan MAD Terkecil

Mencari data segmentasi pasar dan permintaan total segmen pasar yang tersedia

Meramalkan permintaan total segmen pasar yang tersedia

Menetapkan pasar sasaran

Mengidentifikasi Pesaing

Menetapkan strategi bersaing

Hasil Peramalan 1 tahun Mendatang dengan M ode

(20)

Tahapan dalam Penelitian Analisis Teknik

Analisis Pengujian Statistik

• Uji Kenormalan Data dengan Software SPSS 10 (menggunakan grafik Q-Q)

• Uji Kesamaan Waktu Antar Kedatangan Antar Tanggal, Jam, dan Bulan (menggunakan Kruskal Wallis)

Analisis Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Laju Pelayanan

Analisis Model Simulasi

Tahapan dalam membuat model simulasi

Analisis Sistem Penentuan tujuan dan variabel

relevan

Penentuan Me Ma

tode Pemecahan salah

Pengembangan Model Pengumpulan Data

- Identifikasi Kebutuhan Data - Pengumpulan Data - Penyiapan Menjadi

Input Program Simulasi

- Formulasi Sub Model - Pembuatan Program

Simulasi

- Pengujian Model Simulasi

(21)

Model Simulasi

elaksanaan Simulasi Den

Kondisi Mendatang

P gan ProModel

Mulai

Menentukan informasi umum dari setting nama model, ukuran dan penentuan gambar

Menentukan Lokasi yaitu Receive Calls, Jalur Antrian,

Menentukan Entitas

yaitu Call.

Menentukan Arrivals

yaitu Call Over.

Membuat Logika Proses, yaitu : 1.Call ke receive calls

2.Call ke Agent

3.Call masuk ke sistempelayanan

Menjalankan

Si l i

Validasi Sistem Simulasi, yaitu dengan menggunakan metode

Pengaturan Eksperimen, yaitu memasukkan data kenaikan permintaan untuk

pengujian simulasi

terhadap service level yang

terjadi

Analisis Hasil Simulasi, yaitu bagaimana hasil

simulasi dengan dimasukkannya kenaikan

permintaan tersebut

A

A

STOP

Analisis Model Simulasi Saat

I ni

Analisis Usulan Peningkatan Service Level

ANALI SI S PROSES

ANALI SI S OUTPUT ANALI SI S I NPUT

Analisis Model SimulasiSaat Mendatang

(22)

Tahapan dalam Penelitian Analisis Finansial

Data

Data yang dikumpulkan harus akurat, relevan dan menunjang agar tercapai hasil penelitian yang optimal.

oSumber Pengumpulan Data

Data sebagai input dalam proses analisis kelayakan proyek penambahan kapasitas pelayanan ini bersumber dari :

1.Manajer Pelayanan Pelanggan Call Center 2.Manajer OPHAR

3.Supervisor Telkom Global 017 4.Manajer DOC

5.Asisten Manajer UCC 6.Dokumen Call Center 7.Surat Kabar

oCara Pengumpulan Data

Data–data yang diperlukan sebagai input proses analisi kelayakan proyek penambahan kapasitas pelayanan ini didapat dengan cara :

1. Wawancara dengan Manajer Pelayanan Pelanggan Call Center 2. Wawancara dengan Manajer OPHAR

3. Wawancara dengan Supervisor Telkom Global 017 4. Wawancara dengan Manajer DOC

5. Wawancara dengan Asisten Manajer UCC

6. Pengamatan langsung terhadap cara kerja operator 100

7. Survey terhadap dokumen Call Center yang diijinkan oleh perusahaan 8. Mencari kliping keberhasilan Telkom Global 017 via operator 100

9. Membaca berita di surat kabar yang berhubungan dengan sambungan langsung internasional

10. Mengikuti seminar pelayanan pelanggan dan produk.

Melakukan Analisis Perhitungan Alternatif I nvestasi Dengan Metode : • Payback Period (kriteria penerimaan max = 1 tahun)

• NPV (kriteria penerimaan : NPV > 0) • I RR (kriteria penerimaan : I RR > MARR)

Melakukan Analisis Penggantian Dengan Tujuan Memeriksa Apakah Perangkat Lama Telah Melewati

Umur Ekonomisnya

Melakukan Analisis Resiko

. Hasil Penelitian 4

(23)

oJenis Data Yang Dibutuhkan

a analisis kelayakan yang meliputi spek pasar, aspek teknik dan aspek finansial. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Data Aspek Pasar

Dalam penelitian ini, diperlukan data–dat a

Dalam melakukan analisis pasar, peneliti membutuhkan dua jenis data yaitu data primer (data yang didapatkan secara langsung dari hasil penelitian) dan data sekunder (data yang merupakan dokumentasi perusahaan). Yang termasuk kedalam data primer adalah sebagai berikut:

1.Sejarah berdirinya Telkom Global 017 melalui operator 100 dan pengalaman pihak manajemen. Data berasal dari wawancara dengan Supervisor Telkom Global 017.

2.Data definisi produk Telkom Global 017. Data berasal dari Supervisor Telkom Global 017.

3.Data permintaan Telkom Global 017 selama bulan April 2003 – April 2004. Data diperoleh dari Manajer Pelayanan Pelanggan Call Center.

Yang termasuk kedalam data sekunder adalah sebagai berikut: 1.Struktur organisasi.

2.Data permintaan International Call selama 1 tahun. elanggan PT Telkom

lobal 017 operator 100 terhadap Indosat operator 101 3.Data segmentasi p

4.Data akuisisi Telkom G dan 181.

b. Data Aspek Teknik

Data yang dibutuhkan dalam melakukan perhitungan aspek teknik adalah : 1.Data Call Over

2.Data Laju Pelayanan

ator 100 (pembagian shif

3.Data Rooster Oper t operator).

pervisor Telkom Global 017. Keseluruhan an simulasi antrian.

Keseluruhan data didapatkan dari Su n untuk perhitung data ini digunaka

l c. Data Aspek Finansia

Data yang dibutuhkan dalam melakukan perhitungan aspek finansial adalah : lternatif).

najer 1.Data biaya investasi (a

2.Data biaya pra operasional

o Rekruitment

a

3.D ta biaya operasional

o Gaji Operator

o Biaya Operasi Sambungan o Depresiasi

o Biaya Perawatan dan Reparasi

4. Nilai sisa (setiap alternatif)

(24)

4.2 engolahan dan Analisis Data

Analisis Aspek Pasar

SLI. Segmen pasar untuk produk Telkom Global 017 yait en Ritel dan segmen OLO (Other License Operator). Meto

deng terk

men tu tahun mendatang, kemudian

men yang i tahapa 1.P atau 2.P Pub

3.P enefit

4.P ar atau membuat mailing

li 5.P

ura ran Telkom Global 017 dalah sebagai berikut: .Produk

2.P

ini 3.P

4.P

Konsentrasi dalam membentuk community 5.P

6.P

gent yang berprestasi 7.Pr

el

Analisis sa a proyek penambahan kapasitas pelayanan

Telkom b stasikan. Alasan pertama adalah karena

pangsa pasar l yang dimasuki Telkom Global 017 via 100

linie

P

4.2.1 Pengolahan Data dan

Langkah pertama dalam melakukan analisis pasar adalah menentukan pasar potensial dengan menetapkan market share yang dapat diraih, kemudian melakukan peramalan permintaan total

u segmen Bisnis, segm

de peramalan yang peneliti gunakan adalah metode runtut waktu (time series) an software QS. Metode peramalan yang terpilih berdasarkan error (MAD) ecil adalah Eksponential Smoothing With Linier Trend. Setelah peneliti

getahui perkembangan pasar SLI untuk sa

entukan pesaing Telkom Global 017 adalah Indosat 101&181. Strategi bersaing ngin diterapkan oleh peneliti adalah strategi Community Marketing dengan n:

enciptaan Customer Awareness melalui Share Of Mind melalui Above The Line Below The Line Strategy

enciptaan Customer Identity melalui Share Of Hearth melalui Teleselling melalui lic Relation

enciptaan Relationship melalui Intangible Benefit atau Tangible B enciptaan Community dengan membuat suatu event bes

st

enciptaan Advocancy dengan memelihara Perilaku Pelanggan Telkom Global 017

n Pemasa Ba

1

– Melakukan differensiasi melalui pelayanan

– Memberikan value (membership club atau loyalty rewards) rice

– Pertahankan value saat lace

– Lebih banyak melakukan Teleselling romotion

– eop le

– Meningkatkan kualifikasi personal untuk agent yang akan direkrut hysical Evidence

– Pemberian reward kepada A oces

– Peningkatan Service Lev s

pa r diatas menunjukkan bahw Glo al 017 ini layak untuk diinve

segmen bisnis dan segmen rite

(25)

4.2.2 engolahan Data dan Analisis Aspek Teknik

jukkan bahwa masing-masing data waktu

e distribusi weibull dan

distribus

i).

te an keadaan nyata. Analisis input, proses dan output yang terjadi di

le ntuk kondisi saat ini dan masa mendatang adalah ≥ 92%. Untuk itu peneliti erusahaan.

Service Level Berdasarkan Waktu Kerja Saat Ini

P

Pengujian kenormalan menun

antar k datangan dan waktu antar pelayanan mengikuti

i normal. Setelah itu peneliti mendapatkan bahwa waktu antar kedatangan perbulan dan perjam tidak memiliki kesamaan, sedangkan waktu antar kedatangan pertanggal memiliki kesamaan; kemudian membuat model simulasi.

Berikut disampaikan validasi model berdasarkan kondisi nyata :

1.Distribusi Weibull yang digunakan sebagai jumlah kedatangan mengakomodasi keadaan nyata. Rata – rata jumlah kedatangan adalah sebesar 3371 sedangkan jumlah jumlah kedatangan berdasarkan model simulasi adalah sebesar 3379. Selisih antara hasil simulasi dengan kenyataan adalah 8, ini berarti model simulasi 99% mendekati kenyataan.

2.Kondisi terminating yang terjadi (24 jam) mampu diperagakan oleh model simulasi (saat in

3.Kondisi lost call pada kenyataan mampu diperagakan melalui simulasi.

Hasil validasi model menunjukkan bahwa model simulasi yang dibuat oleh peneliti lah sesuai deng

dimasukkan telah mampu menciptakan sinergi sistem. Service level yang

keadaan nyata adalah sebesar 89%, sedangkan perusahaan menginginkan service vel u

mencoba mengusulkan peningkatan service level mencapai kondisi yang diinginkan p

Tabel 1.

Waktu Jumlah Agent AVG Service Level

06.00 – 07.00 3 85.08%

07.00 – 07.30 6 86.39%

07.30 – 08.00 9 87%

08.00 – 12.30 12 88.80%

12.30 – 13.30 9 90.82%

13.30 – 14.00 11 91.4%

14.00 – 14.30 8 94.33%

14.30 – 21.00 7 94.46%

21.00 – 06.00 2 89.46%

Tabel diatas menunjukkan jumlah agent yang bekerja pada periode waktu kerja berdasarkan shift yang ditetapkan perusahaan. Terlihat service level antara pukul 06.00 sampai pukul 14.00 dibawah 92%. Untuk itu, peneliti melakukan perbaikan pada periode waktu ini dengan membuat model simulasi yang mampu

(26)

Tabel 2. Jumlah Agent Usulan Untuk Masing–masing Periode Waktu

Waktu Jumlah Agent Usulan Service Level Baru

06.00 – 07.00 4 93.63%

07.00 – 07.30 7 96.12%

07.30 – 08.00 11 96.79%

08.00 – 12.30 14 92.45%

12.30 – 13.30 10 94.23%

13.30 – 14.00 12 94.26%

Dari hasil usulan diatas, berikut disampaikan perbandingan penambahan jumlah agent dan perangkat sebelum dan sesudah usulan penambahan pada shift yang berlaku saat ini.

Tabel 3. Perbandingan Jumlah Agent Untuk Masing–masing Shift

Shift Jumlah Agent

Lama

Agent

Baru

Tambahan

06.00 – 12.30 3 4 1

07.00 – 13.30 3 3 0

07.30 – 14.00 3 4 1

08.00 – 14.30 3 3 0

13.30 – 20.00 5 5 0

14.30 – 21.00 2 2 0

21.00 – 06.00 2 2 0

Jumlah 21 23 2

Tabel 4 ngan Jumlah angkat Work St

Jumlah

Perangkat Lama

Juml

Perangka

.Perbandi Per ation

Shift ah

t Baru

06.00 – 07.00 3 4

07.00 – 07.30 6 7

(27)

Lanjutan Tabel 4.

(

08.00 – 12.30 12 14

Maksimum)

Butuh Tambahan

Perangkat Baru

sebanyak 2 buah

12.30 – 13.30 11 12

13.30 – 14.00 7 7

Untuk service leve 2%, dibutuhka g agent tambahan dan 2 perang tion. Usulan nambahan infr r ini akan berpengaruh

da rooster (jadwal shift) yang berlaku. Untuk itu, peneliti memberikan rooster

am – macam Alternatif Penambahan Kapasitas Pelayanan

Alternatif 3

mendapatkan l ≥ 9 n 2 oran

kat work sta pe astruktu

kepa

usulan sesuai dengan infrastruktur yang ditambahkan. Berikut disampaikan alternatif penambahan kapasitas untuk memenuhi service level yang ingin dicapai perusahaan.

Tabel 5. Mac

Keterangan Alternatif 1 Alternatif 2

1. Work

2. Ju tion

3. P ndukung

(s on) 4. H bah deng yang baru 2 2 Lama Seluruhn

diganti yang baru

14

14

Lama

uruhnya

diganti yang baru

14

14

Baru Station

mlah Work Sta

eralatan pe

esuai work stati

ardware

Tam an

ya Sel

an dari analisis teknis ini adalah proyek penamb asitas pel Global layak untuk di asikan karena t h memenuhi asp s antara in mampu mem hi permintaan pera lan di masa yang aka ngan yang diinginkan perusahaan, kemudian keters frastruktur g mudah oleh usahaan (dari seg perator dan

erangkat).

ial

etiga alternatif investasi frastruktur yang diberik ti dari segi an yang akan didapat pada masa kan datang. mperhitun ya-biaya yang berhubungan

dengan dengan pena ai nal yang terdiri dari gaji

op trik, biaya aya perawatan setiap alternatif kemudian investasi ya setiap alter if. Berikut akan di paikan hasil dari setiap metode pe i untuk keti alternatif dengan m gunakan MARR 20%.

Kesimpul ahan kap

ayanan Telkom 017 invest ela

ek – aspek tekni n datang de

la

service level

enu ma

ediaan in yan per i o

p

4.2.3 Pengolahan Data dan Analisis Aspek Finans

Analisis finansial akan mengkaji kelayakan k

in an peneli

Peneliti me

keuntung gkan bia yang a

mbahan kapasitas y tu biaya operasio erator, biaya lis

ng dibutuhkan

air, bi

nat sam

(28)

Tabel 6. Kesimpulan Metode Penilaian Investasi

Alternatif PP NPV IRR

1 4 hari 1,309,468,629 10500%

2 42 hari 1,164,375,432 1157%

3 55 hari 1,112,408,992 890%

Se sa menghi g alternatif kedu maka sebelumnya kita perlu elakukan analisis penggantian pada alternatif 1.

belum kita bi tun a,

m

Tabel 7. Spreadsheet Umur Ekonomi Aset Lama

Akhir

ahun Ke- Tahun

MV Akhir Tahun

Biaya Perawatan

Total EUAC

T

0 1996 Rp 600,000

1 1997 Rp 400,000 Rp 300,000 Rp 780,000

2 1998 Rp 360,000 Rp 450,000 Rp 740,226

3 1999 Rp 350,000 Rp 450,000 Rp 579,320

4 2000 Rp 330,000 Rp 500,000 Rp 524,185 Umur Ekonomis

5 2001 Rp 320,000 Rp 600,000 Rp 594,098

6 2002 Rp 280,000 Rp 850,000 Rp 630,302

7 2003 Rp 220,000 Rp1,100,000 Rp 675,611

8 2004 Rp 154,000 Rp1,500,000 Rp 732,282

khir tahun diambil berdasarkan nilai pasar yang berhasil didapat oleh peneliti dari external

0000 (0.4747) – 350000 (0.2747) + {(300000 (0.8333) + 450000 .6945) + 450000 (0.5787)} (0.4747)

3

n baik, dengan baik.

A

viewpoint yakni mulai dari tahun 1996 dan diestimasikan hingga tahun 2004. Berarti aset lama dihitung sejak tahun ke-sembilan pemakaiannya. Untuk perhitungan EUAC tahun ke-tiga yaitu :

EUAC3 = 600000 (A/P; 20%; 3) – 350000 (A/F; 20%; 3) + {(300000 (P/F; 20%; 3) +

450000 (P/F; 20%; 3) + 450000 (P/F; 20%; 3)} (A/P; 20%; 3) EUAC3 = 60

(0

EUAC = 579.320

Tahun ke-empat atau tahun 2000 telah dicapai umur ekonomis dari aset lama. Hal ini menunjukkan bahwa umur aset lama telah melebihi umur ekonomis aset, sehingga diperlukan penggantian aset lama dengan aset baru.

Dalam melakukan penambahan kapasitas, akan terdapat beberapa resiko yang mungkin terjadi. Resiko yang terjadi dalam proses pelayanan merupakan resiko rendah atau dalam artian dapat dilakukan pencegahan sebelumnya denga

(29)

Setelah mengalami pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa dari eseluruhan perhitungan analisis finansial yang dilakukan memberikan hasil layak acemett) juga sudah emperhatikan nilai EUAC minimum sebagai dasar dari analisis untuk menentukan um tian. Hasi hitungan dari etode m rikan hasil bahwa kriteria nerimaan set de dit p a an tingkat resiko

yang m gkin terjadi k fina ek penambahan

kapasit elayanan Te obal 01

atif yang adalah a, yaitu nggunakan jumlah work station sebanyak 14 buah de ent 23 orang dan

ardware baru untuk memperbesar sentral.

Keuntungan dari proyek penambahan kapasitas ini yaitu adanya penggunaan dah menanyakan gihan teleponnya, informasi terbaru dari PT Telkom, pemasangan fitur dan

p an. Masyarakat t diu dengan SISFO (Siste

yan n enany han SLJJ atau

tagi n dari n lain at pada kat lama, karen

mem ste ida

Seca al, a m elebihan

kepa asyarakat, sehingga o nambaha n

Tel Global k

5. esimp

Kese n a m hasi u

krit ang ntu u i adalah

men akan b pro l obal 017 di

Call Center Surabaya a

Untu p an harus

menambah 2 ag d n t u dari

operasi karyawan PT Telkom. Untuk menambah perangkat baru sebanyak 14 buah,

Simulation Using ProModel”, Mc Graw Hill,

layakan dan Evaluasi

ty Analysis”, John Wiley & Sons Inc,

4. Kotler, Phillip.; “Marketing Management : Analysis, Planning,

pektif Teknik Industri”, Andi k

untuk diinvestasikan kemudian analisis penggantian (repl m

ur penggan l per setiap m embe

pe un

iap meto rendah. Oleh

erima untuk setia arena itu, secara

lternatif d nsial proy as p lkom Gl 7 adalah layak.

Altern dipilih alternatif ketig ngan jumlah ag

me sebanyak h

4.2.4 Analisis Sosial

SISKA (Sistem Informasi Kastamer) dimana masyarakat dengan mu ta

emutus juga sanga

g igu

ntungkan adanya m

Informasi Operasi) dapat d akan untuk m i tidak terdap

akan tagi p g ha ang si omor mnya t

. Fitur – fitur in k mendukung.

eran a

ra sosi sistem baru y ng diterapkan emberikan banyak k da m

kom

secara s atakan layak.

sial proyek pe n kapasitas pelayana 017 di

K ulan

luruha spek analisis kan, pada ak

enunjukkan hirnya kesimp

l yang layak ses lan tugas akhir

ai in

dengan eria y dite

ahwa

yat yek penambahan kapasitas pe ayanan Telkom Gl dalah layak.

eroleh kondisi k mem

orang

service level ≥ 92%, maka perusaha ent. Hal ini ilakukan denga mengambil agen bar k

Call Center dapat menghubungi distributor perangkat yang biasa dipakai.

6. Daftar Pustaka

1. Bowden, Gosh, Harrell.; New York, 2004.

2. Burhan M.Umar, Nitisemito Alex S.; ”Wawasan Studi Ke Proyek”, Bumi Aksara, Jakarta, 2004.

3. Cliffon, David.; “Project Feasibili

Canada, 1977.

Implementation and Control 9th Edition, International Edition”, Prentice Hall, USA, 1997.

(30)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR ISTILAH ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah... 1

1.2

Identifikasi Masalah ... 2

1.3

Pembatasan dan Asumsi... 3

1.4

Perumusan Masalah ... 3

1.5

Tujuan Penelitian ... 4

1.6

Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 VOIP (Voice Over Internet Protocol) ... 1

2.2 Analisis Kelayakan Proyek ... 2

2.2.1 Aspek Kelayakan Usaha ... 4

2.2.2 Aspek

Pasar... 5

2.2.2.1 Analisis

Pasar ... 5

2.2.2.2 Analisis

Konsumen ... 7

2.2.2.3 Analisis

Pesaing ... 8

2.2.2.4 Bauran

Pemasaran... 8

2.2.2.5 Pengertian

Jasa ... 10

2.2.3 Aspek

Teknik ... 14

2.2.3.1 Sistem Antrian Multi Channel – Multi Phase ... 15

(31)

2.2.3.3 Skenario Pemodelan Sistem Simulasi Dengan

ProModel... 18

2.2.3.4 Verifikasi Program Simulasi ... 19

2.2.3.5 Validasi ... 19

2.2.3.6 Replikasi... 20

2.2.3.7 Metode Statistik NonParametrik ... 21

2.2.3.8 Uji

Kruskal

Wallis ... 22

2.2.3.9 Metode Pengujian Data ... 23

2.2.4 Aspek

Finansial... 23

2.2.4.1 Produktivitas dan Motif Keuntungan ... 23

2.2.4.2 Sifat – Sifat Biaya ... 24

2.2.4.3 Depresiasi... 25

2.2.4.4 Cash

Flow ... 27

2.2.4.5 Analisis

Penggantian... 27

2.2.4.6 Kriteria Penilaian Investasi ... 30

2.2.4.7 Konsep Nilai Waktu Atas Uang... 31

2.2.4.8 Bunga

Majemuk ... 32

2.2.4.9 Metode – metode Penilaian Investasi... 35

2.2.4.10 Analisis Resiko ... 38

2.2.4.11 Resiko Dalam Investasi... 38

2.2.5 Analisis

Sosial... 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 1-18

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Hasil Pengumpulan Data... 1

4.1.1 Struktur

Organisasi ... 1

4.1.2 Sejarah Telkom Global 017 ... 7

4.1.3 Sejarah Telkom Global 017 Melalaui Operator 100 ... 9

4.1.4 Data Aspek Pasar ... 12

4.1.4.1 Data Segmen Pasar Yang Akan Dimasuki... 12

4.1.4.2 Data

Permintaan ... 13

(32)

4.1.5.1 Data Akses dan Pelayanan ... 15

4.1.6 Data Aspek Finansial ... 20

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data dan Analisis Aspek Pasar... 1

5.1.1 Analisis Pasar Potensial ... 1

5.1.1.1 Analisis Proyeksi Pangsa Pasar Total ... 1

5.1.1.2 Analisis Pesaing Telkom Global 017... 7

5.1.1.3 Strategi

Bersaing ... 8

5.2 Pengolahan Data dan Analisis Teknik ... 14

5.2.1 Analisis Pengujian Statistik ... 15

5.2.1.1 Uji Kenormalan Data ... 15

5.2.1.2 Uji Kesamaan Waktu Antar Kedatangan ... 15

5.2.1.3 Analisis Distribusi Waktu Antar Kedatangan

dan Waktu Antar Pelayanan... 17

5.2.2 Analisis

Model

Simulasi ... 19

5.2.2.1 Analisis

Sistem... 19

5.2.2.2 Metode Pemecahan Masalah, Pengembangan

Model dan Pengumpulan Data ... 21

5.2.2.3 Pelaksanaan

Simulasi ... 22

5.2.2.4 Validasi Model Simulasi ... 24

5.2.3 Analisis Model Simulasi Saat Ini... 24

5.2.3.1 Analisis

Input ... 24

5.2.3.2 Analisis

Proses ... 24

5.2.3.3 Analisis

Output ... 25

5.2.4 Kondisi

Mendatang ... 26

5.2.5 Analisis Model Simulasi Saat Mendatang ... 26

5.2.5.1 Analisis

Input ... 26

5.2.5.2 Analisis

Proses ... 26

5.2.5.3 Analisis

Output ... 27

5.2.6 Analisis Usulan Peningkatan Service Level ... 27

(33)

5.2.6.2 Analisis

Proses ... 29

5.2.6.3 Analisis

Output ... 30

5.2.6.4 Analisis

Rooster Usulan... 34

5.3 Analisis

Pengembangan

Alternatif... 35

5.4 Pengolahan Data dan Analisis Finansial ... 36

5.4.1

Analisis Perhitungan Alternatif Investasi 1... 39

5.4.2 Analisis

Penggantian... 41

5.4.3

Analisis Perhitungan Alternatif Investasi 2... 43

5.4.4

Analisis Perhitungan Alternatif Investasi 3... 47

5.5 Pemilihan Alternatif Terbaik... 55

5.6 Analisis

Sosial... 56

5.7 Kelayakan

Usaha... 57

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 1

6.2 Saran... 3

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(34)

DAFTAR ISTILAH

ACD Call

: Sistem untuk mendistribusikan call yang masuk

sesuai status agent yang jaga

Agent

: Petugas yang melayani pelanggan

ASR

:

Average Service Level Rate

Call Center

: is the art of having the right number skilled people and

supporting resources in place at the right times to handle

an accurately forecasted workload, at service level and

with quality

Call Over

: Jumlah Call yang ditawarkan; Call yang datang persatuan

waktu; Jumlah Call yang datang

Call Presented

: Jumlah Call yang dapat dilayani

Community Marketing

: Strategi bersaing dalam pemasaran dengan membentuk

komunitas pelanggan

Differensiasi

: Tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti

untuk membedakan penawaran badan usaha dari

penawaran pesaing

DOC

:

Direct Operational Center

Interface

: Aplikasi yang mampu memberikan grafis (resolusi tinggi)

sehingga memudahkan dalam proses penseleksian

International Call

: Layanan Call ke mancanegara

Loss Call

: Jumlah Call yang tidak dapat dilayani; Call yang tidak

dapat masuk kedalam sistem pelayanan

Market Potential

: Batas yang didekati oleh permintaan pasar

(35)

Market Share

: Seberapa besar pasar yang dapat diserap dari market

potential yang ada

OLO

:

Other Licence Operator (Indosat-IM3, Excelcomindo)

Rooster

: Penjadwalan shift para agent dalam satuan waktu tertentu

Segmentasi

: Pembagian pasar yang heterogen kedalam kelompok-

kelompok yang lebih homogen

Service Level

: Rasio perbandingan jumlah panggilan masuk yang

ditawarkan dengan jumlah panggilan yang ditangani.

VOIP

:

Voice Over Internet Protocol (Komunikasi dengan

(36)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Blank, Leland.; “Statistical Procedures Of Engineering, Management

&Science”, Mc Graw Hill, New York, 1999.

2.

Bowden, Gosh, Harrell.; “Simulation Using ProModel”, Mc Graw Hill,

New York, 2004.

3.

Burhan M.Umar, Nitisemito Alex S.; ”Wawasan Studi Kelayakan dan

Evaluasi Proyek”, Bumi Aksara, Jakarta, 2004.

4.

Cliffon, David.; “Project Feasibility Analysis”, John Wiley & Sons Inc,

Canada, 1977.

5.

Kamaluddin; “Studi Kelayakan Bisnis” , DIOMA, Malang, 2004.

6.

Kotler, Phillip.; “Marketing Management : Analysis, Planning,

Implementation and Control 9

th

Edition, International Edition”, Prentice

Hall, USA, 1997.

7.

Newman, Donal G.; “Engineering Economy Analysis, 1

st

and 2

nd

edition”,

Prentice Hall, USA, 1998.

8.

Sofyan Assauri.; “Teknik dan Metoda Peramalan, Penerapannya dalam

Ekonomi & Dunia Usaha”, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 1984.

9.

Stanton, William J.; “Prinsip Pemasaran, Edisi 7, Jilid 1 & 2 diterjemahkan

oleh Drs. Yohane Lamarto, MBA, MSM.”, Erlangga, Jakarta, 1992.

10.

Taha. Hamdy; “Riset Operasi Suatu Pengantar, Jilid 2 Edisi Kelima.”,

Binarupa Aksara, Jakarta, 1997.

(37)

12.

Tim Penelitian dan Pengembangan.; “Pengolahan Data Statistik Dengan

SPSS 10”, Salemba Infotek, Jakarta, 2001.

13.

Simatupang, Togar; “Teori Sistem Suatu Perspektif Teknik Industri”, Andi

Offset, Yogyakarta, 1995.

Gambar

Gambar 1.  Struktur Variabel Pola Berpikir Konsepsional Studi Kelayakan
Tabel diatas menunjukkan jumlah agent 06.00 sampai pukul 14.00 dibawah 92%. Untuk itu, peneliti melakukan perbaikan pada periode waktu ini dengan membuat model simulasi yang mampu berdasarkan myang bekerja pada periode waktu kerja shift yang ditetapkan per
Tabel 4 Perbandingan Jumlah Per .JumlahShift

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, penulis melaksanakan penelitian dengan

Konstitucinis Teismas pabrėžė ir tai, kad „paisant iš Konstitucijos, inter alia jos 25 straipsnio, kylančios naci- onalinio visuomeninio transliuotojo misijos suponuojamo

a) Penyedia Jasa sebaiknya menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan pada berbagai

Personalizacija promotivnog sadržaja predstavlja još jednu važnu karakteristiku mobilnih marketinških komunikacija koja zajedno s interaktivnošću predstavlja budućnost

Hal ini berarti, untuk meningkatkan kinerja Guru SD Gugus 1 Sidoharjo Kabupaten Sragen sebaiknya memperhatikan faktor-faktor dalam meningkatkan Kompetensi kerja agar

sentuh pada lempung, (a) pondasi lentur, (b) pondasi kaku Bentuk penurunan dan distribusi tekanan pada bidang sentuh antara pondasi dan permukaan tanah seperti yang dijelaskan di

Pada langkah mundur, sisi bagian kiri piston akan menekan fluida keoutlet ( katup buang ), sedangkan pada sisi bagian kanan piston akan menghisap fluida darisisi inlet (

Penduduk Australia lainnya adalah migran atau keturunan migran yang tiba di Australia dari sekitar 200 negara sejak Inggris mendirikan pemukiman Eropa yang pertama di Sydney Cove