• Tidak ada hasil yang ditemukan

CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

CPA Indonesia REVIEW:

AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

PENGANTAR

AKUNTANSI TRANSAKSI

SYARIAH

(2)

Akuntansi Syariah…?

Akuntansi

adalah suatu sistem informasi

yang mengidenfikasi, mencatat, serta

mengkomunikasikan

transaksi

ekonomi

yang terjadi pada suatu organisasi

kepada pihak yang berkepentingan

Akuntansi Syariah  Transaksi Berdasarkan

Prinsip Syariah

(3)

Transaksi Syariah

Transaksi yang dilakukan berdasarkan

prinsip syariah

Syariah  ketentuan hukum islam yang

mengatur aktivitas umat manusia yang

berisi perintah dan larangan yang

menyangkut hubungan vertikal maupun

horisontal

(4)

Menurut UU no 21 Tahun 2008

Prinsip Syariah adalah prinsip hukum

Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan

oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa di

bidang syariah (UU 21/2008)

(5)

Asas Transaksi Syariah

1. persaudaraan (ukhuwah)  interaksi

sosial

2. keadilan (‘adalah)  menempatkan

segala sesuatu pada tempatnya

3. kemaslahatan (maslahah) 

kebaikan dunia akhirat

4. keseimbangan (tawazun) imbang

material dan spiritual

5. universalisme (syumuliyah) 

(6)

Prinsip Transaksi Syariah

Merupakan manifestasi dari Asas keadilan adalah bebas dari:

1. riba

/bunga dalam segala bentuk dan jenis

2. kezhaliman

, baik terhadap kepada diri sendiri, orang lain atau lingkungan

3. judi

atau bersikap spekulatif (maysir) dan tidak berhubungan dengan produktivitas

4. unsur ketidakjelasan

(gharar)

, manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad

5. haram/segala unsur yang dilarang tegas dalam Al

Quran dan Assunnah, baik dalam barang/jasa ataupun aktivitas operasional terkait

(7)

Karakteristik Transaksi Syariah

hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan

saling ridha;

prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayyib);

uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan

pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;

tidak mengandung unsur riba; kezhaliman;

maysir; gharar

tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time

value of money);

• dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar

tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa penawaran

(ihtikar);dan

tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap

(8)

Perkembangan akuntansi syariah

Sebelum Tahun 2002 PSAK 31  sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah AAOIFI - Bahrain 2002 - 2007 PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah Setelah 2007

PSAK 101

s/d

PSAK 110

(9)

Oktober 2011

(10)

Mengapa PSAK 59 Di revisi…?

Hanya untuk Perbankan Syariah yang

beroperasi di Indonesia.

Hal-hal umum yang tidak diatur mengacu

pada PSAK dan atau prinsip akuntansi yang

berlaku umum sepanjang tidak

(11)

Penyempurnaan PSAK 59

PSAK SYARIAH PERBAIKAN

PSAK 101

(Penyajian LKS)

Pemberian Contoh Lap. Keu Bank Syariah dan Lap Keu Asuransi Syariah

PSAK 102

(Murabahah)

3 (tiga) pengakuan keuntungan margin murabahah

PSAK 104 (Istishna’) Ketentuan pembayaran tangguh PSAK 105

(Mudharabah)

1. Pengakuan keuntungan tangguh penyerahan Aset Mudharabah

2. Tidak diperkenankan pengakuan proyeksi pendapatan

PSAK 106

(Musyarakah)

1. Pengakuan keuntungan tangguh penyerahan Aset Musyarakah

2. Dibuatkan catatan terpisah

(12)

Akuntansi Konvensional vs Syariah

Bank Konvensional Bank Syariah

Droping Kredit: Db. PYD/KYD Kr. Rekening Nasabah Murabahah Db. Piutang Murbh Mudharabah Db. Investasi Mudh Ijarah Db. Aset. Ijarah

(13)

Komparasi PSAK vs PSAK Syariah

(14)

Pengguna Laporan Keuangan Syariah

• Investor

• Pemberi dana Qardh

Pemilik dana syirkah temporer

• Pemilik dana titipan

Pembayar dan penerima ZIS

Pengawas syariah

• Karyawan • Mitra usaha • Pelanggan • Pemerintah • Masyarakat

(15)

Asumsi Dasar

Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:

▫ Ada pembatasan kelangsungan usaha ▫ Ingin melikuidasi perusahaan; atau

▫ Mengurangi secara material skala usahanya

Dasar Akrual (Accrual Basis)

▫ Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian

▫ Penghitungan pendapatan untuk

tujuan pembagian hasil usaha

menggunakan dasar kas

(16)

Posisi Keuangan

Aset

Sumberdaya yang dikuasasi akibat peristiwa masa lalu yang diharapkan memberi manfaat masa depan

Kewajiban

Utang masa kini akibat peristiwa masa lalu yang mengakibatkan arus kas keluar

Dana Syirkah Temporer

Dana yang diterima sebagai investasi jangka tertentu dari pihak lain, dimana entitas berhak mengelola

dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan

Ekuitas

(17)

Dana Syirkah Temporer (DST)

Bukan Kewajiban

Entitas tidak wajib mengembalikan dalam

jumlah dana awal (Kondisi Normal)

Bukan Ekuitas

Mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik

dana tidak mempunyai hak kepemilikan

(18)

Kinerja

Umumnya menggunakan penghasilan bersih

(laba) sebagai dasar ukuran kinerja.

Unsur penghasilan bersih:

Penghasilan (Income)  kenaikan manfaat

ekonomi selama 1 periode akuntansi

 pendapatan (revenues) dan  keuntungan (gains)

Beban (expenses)  penurunan manfaat

ekonomi selama 1 periode akuntansi

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil  bagian

(19)

Pembagian Ledger

Akun Riil (Laporan Posisi Keuangan)

▫ Aktiva

▫ Kewajiban

Dana Syirkah Temporer => Tidak dapat

dikelompokkan sebagai kewajiban atau equity

▫ Equity

Akun Nominal (Laba Rugi)

▫ Pendapatan Usaha Utama

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil => Tidak

dikelompokkan sebagai beban atau pendapatan

▫ Pendapatan Operasi Lainnya ▫ Beban

(20)

Karekteristik yang Berbeda

Tidak sama dengan karakteristik Akun dalam Akuntansi Umum

Tidak dikategorikan kewajiban atau Equity

▫ Dana Syirkah Temporer

Tidak dikelompokkan beban atau pendapatan

▫ Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Sebagai pengurang pendapatan (bukan beban)

▫ Potongan Pelunasan Murabahah ▫ Beban Penyusutan Aktiva Ijarah ▫ Beban Pemeliharaan Aktiva Ijarah

(21)

Pengakuan

Pos pos dalam laporan keuangan harus diakui jika:

• Adanya kemungkinan manfaat ekonomis yang

mengalir dari atau ke entitas syariah (Probabilitas manfaat ekonomi masa depan)

• Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang

dapat diukur secara andal. (Keandalan pengukuran)

(22)

Pengukuran

Nilai Sekarang (Present Value)

Pengukuran berdasarkan KDPPLKS antara lain:

1.

Biaya Historis 

dicatat sejumlah

penerimaan/pengeluaran wajar atau yang dibayarkan untuk mendapatkan/melunasi aset/kewajiban

2.

Biaya Kini 

dinilai sejumlah kas/setara kas yang

dibayarkan jika aset/kewajiban didapat/diselesaikan saat ini.

3.

Biaya Realisasi 

dinyatakan dalam jumlah kas/setara kas sebesar pelepasan normal

Saat ini yang lazim digunakan adalah biaya historis

(23)

Ruang Lingkup

• Diterapkan dalam penyajian LK entitas syariah.

Entitas syariah adalah entitas yang melaksanakan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah yang

dituangkan dalam anggaran dasarnya.

• PSAK ini bukan pengaturan penyajian LK sesuai

permintaan khusus, ex: pemerintah, bank sentral

▫ PSAK ini paling cocok untuk entitas berorientasi profit.

▫ Entitas nirlaba, sektor publik, koperasi dan reksadana membutuhkan penyesuaian.

(24)

Komponen Lengkap Laporan Keuangan

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Kebajikan

(25)

Komponen Laporan Keuangan

Jika entitas adalah Lembaga Keuangan..?

Harus menyajikan komponen laporan keuangan tambahan yang menjelaskan karakteristik utama entitas tersebut.

Jika entitas belum melaksanakan fungsi sosial secara penuh..?

Tetap harus menyajikan komponen laporan keuangan poin 5 dan 6

(26)

Unsur Laporan Keuangan Syariah

• Komponen Kegiatan Komersial

▫ Laporan posisi keuangan (A=K+DST+E) ▫ Laporan Laba/Rugi

▫ Laporan Arus Kas

▫ Laporan Perubahan Ekuitas

• Komponen Kegiatan Sosial

▫ Lap. Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

▫ Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

• Catatan atas Laporan Keuangan

• Komponen Laporan Keuangan Lainya

Laporan lain terkait tanggung jawab khusus entitas syariah

(27)

Neraca Bank Islam (on balance sheet) Kewajiban •Tabungan wadiah •Giro wadiah Kontrak -Jual beli •Murabahah •Salam •Istishna •Ijarah => ujroh Kontrak - Bagi hasil •Mudharabah •Musyarakah Fixed Assets Earning Asse ts

Dana Syirkah Temporer

•Tabungan mudharabah •Deposito mudharabah

Equity

 Prinsip wadiah

 Dana dijamin (wajib) dikembalikan semua (100%)  Prinsip Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted  Kerugian => ditanggung shahibul maal

 Tidak ada jaminan dana dikembalikan 100%

Equity of share holder

Assets Liability & Equity

PIUTANG

(28)

AKTIVA Kas

Penempatan pada Bank Indonesia

Giro pada Bank lain

Penempatan pada Bank Lain

Effek-effek

Piutang (murabahah, salam, istishna)

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Musyarakah

Persediaan (aktiva untk dijual kembali)

Aktiva yang diperoleh untuk Ijarah

Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian

Penyertaan

Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan

Aktiva lainnya

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera

Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan Wadiah)

Kewajiban Lain (hutang salam & hut. Istishna)

Kewajiban kepada Bank Lain

Pembiayaan yang diterima

Keuntungan yg sudah diumumkan belum dibagi

Hutang Zakat

Hutang Pajak

Hutang Lainnnya

INVESTASI TIDAK TERIKAT

ITT Bukan Bank (Tab & Deposito Mudharabah)

ITT Bank ( Tabungan & Deposito Mudharabah)

EKUITAS Modal disetor

Tambahan modal disetor

Saldo laba (rugi)

(29)

Laporan Laba Rugi

Pendapatan operasi utama

“Hak pihak ketiga atas bagi hasil Investasi Tidak Terikat ”

bagian keuntungan / kerugian yang diberikan kepada

pemilik dana atas hasil investasi selama periode laporan.

tidak dapat diperlakukan sebagai biaya atau

pendapatan.

Beban-beban

(-/-)

(-/-)

Pendapatan Mudharib (atas pengelolaan dana)

(=/=)

Pendapatan operasi Lainnya

(30)
(31)

Laporan Laba Rugi

Perbankan syariah Perbankan Konvensional

Pendapatan operasi utama

Pendapatan dari jual beli (murabahah, salam, ijarah)

Pendapatan dari sewa

Pendapatan dari Bagi Hasil (mudharabah, musyarakah)

Pendapatan operasi utama lainnya

Hak pihak ketiga atas bagi hasil ITT

Pendapatan Operasi Lainnya Beban Operasi Lainnya

Pendapatan Non Operasi Beban Non Operasi

Zakat Pajak

Pendapatan bunga Pendapatan komisi

Beban provisi dan komisi

Keuntungan atau kerugian penjualan efek Keuntungan atau kerugian investasi efek Keuntungan atau kerugian Tx valas

Pendapatan deviden

Pendapatan operasional lainnya

Beban penysh kerugian kredit & Akt Pr lain

Beban Administrasi umum Beban operasional Lainnya

(32)

HUBUNGAN NERACA & LABA RUGI (ACCRUAL BASIS) LAPORAN L/R NERACA Pendapatan Beban-beban AKTIVA PRODUKTIF INVESTASI TIDAK TERIKAT Equity Laba/rugi

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil ITT

Tabel Distribusi Pendapatan Revenue Sharing Pembayar an Bagi Hasil (-/-) (-/-) (=/=)

Pendapatan opr lain

(+/+)

Cash Basis (aliran kas masuk) Accrual Basis (baru pengakuan) REK. ADMINISTRATIF Pendapatan Yadit Non Performing Performing AK P er fo rming Pendapatan Mudharib (=/=) Bagi Hasil Mar gin AK No n P er efor ming

(33)

33

Laporan Arus Kas => disajikan sesuai PSAK 2: Laporan arus kas

dan PSAK 31 : Akuntansi Perbankan

Laporan Perubahan Ekuitas => disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian

Laporan Keuangan

Laporannya bagaimana ?

(34)
(35)

LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL

(36)
(37)
(38)

Catatan Atas Laporan Keuangan

a) Informasi dasar

a) Penyusunan laporan keuangan b) Kebijakan akuntansi yang dipilih c) Transaksi penting

b) Informasi yang diwajibkan PSAK naun tidak

disajikan dalam LK

c) Informasi tambahan yang diperlukan dalam

(39)

CONTOH

LAPORAN KEUANGAN

BANK SYARIAH

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

CONTOH FORMAT

LAPORAN KEUANGAN

ASURANSI SYARIAH

(46)

Laporan Keuangan Entitas Asuransi

Syariah

1) Neraca

2) Lap. Surplus defisit Underwriting Dana Tabarru’

3) Lap. Perubahan Dana Tabarru’

4) Lap. Laba/Rugi

5) Lap. Perubahan Ekuitas

6) Lap. Arus Kas

7) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

8) Lap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

(47)

Ilustrasi: Neraca

Kas xxx Penyisihan Kontribusi yg blm menjadi hak xxx Piutang Kontribusi xxx Utang Klaim xxx Piutang Reasuransi xxx Klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan

Pembiayaan …….

Mudharabah xxx Jumlah Kewajiban xxx

Musyarakah xxx

…….. xxx Dana Syirkah Temporer xxx

……. xxx Dana Tabarru xxx

Jumlah Dana Peserta xxx

Modal disetor xxx

…… xxx

Jumlah Ekuitas xxx

Jumlah Aset xxx Jumlah Kewajiba, Dana Peserta dan Ekuitas xxx Ekuitas

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Per 31 Desember 20x3

Aset Kewajiban

(48)

Ilustrasi :

Lap. Surplus Defisit Underwriting DT Pendapatan Asuransi Kontribusi Bruto xxx Ujrah Pengelola (xxx)

Bagian atas resiko (xxx) Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)

Jumlah Pendapatan Asuransi xxx

Beban Asuransi

Pembayaran Klaim xxx

Klaim yang ditanggung pihak lain (xxx) Klaim yang masih harus dibayar xxx Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung pihak lain (xxx)

Penysihan Teknis xxx

Jumlah Beban Asuransi xxx

Surplus (Defisit) Neto Asuransi xxx Pendapatan Investasi

Total Pendapatan xxx

-/- Beban pengelolaan protofolio investasi xxx

Pendapatan Investasi Neto xxx

Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru' XXX PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I"

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru' Periode 1 Januari s/d 31 Desember 20x3

(49)

Ilustrasi: Lap. Perubahan DT

Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual) xxx

Distribusi ke peserta (xxx)

Distribusi ke pengelola (xxx)

Surplus yang tersedia untuk dana tabarru' xxx

Saldo Awal xxx

Saldo akhir xxx

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Perubahan Dana Tabarru'

(50)

Ilustrasi:

Laporan

Laba/Rugi

Pendapatan

Pendapatan pengelolaan asuransi (ujrah) xxx Pendapatan pembagian surplus underwriting xxx Pendapatan investasi xxx

Jumlah Pendapatan xxx

Beban

Beban Komisi xxx

Ujrah Dibayar xxx

Beban Umum Administrasi xxx

Beban Pemasaran xxx

Jumlah Beban xxx

Laba Usaha xxx

Pendapatan (Beban) Non usaha Neto

Laba Sebelum Pajak xxx

Beban Pajak

Laba (Rugi) Neto xxx

PT ASURANSI SYARIAH " KATANYA SYAR'I" Laporan Laba (Rugi)

(51)

AKAD AKUNTANSI

TRANSAKSI SYARIAH

(52)

Definisi - MURABAHAH

”menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba “(MUI,2000)

Jual beli dengan menyebutkan harga perolehan, dan tambahan keuntungan yang disepakati.

Antonio (2001), Karim (2010), Nurhayati & Wasilah (2008) IAI (2009), dan Zaid (2009)

(53)

Skema Murabahah

1.Pesan

2.Beli

3.Kirim

4.Akad

(54)

DEFINISI – AKAD SALAM

Dari kata “As salaf” : pendahuluan karena

pemesan barang menyerahkan uangnya

di muka.

jual beli barang

dengan cara

pemesanan

dan

pembayaran

harga

lebih dahulu

dengan

syarat-syarat tertentu

(Fatwa DSN 05/2000)

(55)

Skema Akad Salam (Produk Pertanian)

55

1. Akad

2.Kirim pada waktu Yang telah disepakati

(56)

Skema Akad Salam Paralel

1. Akad (1) 4.Kirim sesuai akad TUNAI 2. Akad (2) 3.Kirim sesuai akad TUNAI

(57)

DEFINISI – ISTISHNA’

Akad jual beli dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang

dengan kriteria dan persyaratan yang

disepakati antara penjual dengan

pemesan

(58)

Skema Akad Istishna’

1. Akad 3.Penyerahan sesuai kesepakatan OPSIONAL & TIDAK TUNAI 4.Pelunasan 2.Dikerjakan Sendiri PERUSAHAAN

(59)

Skema Akad Istishna’ Paralel

1. Akad 5.Penyerahan / penagihan OPSIONAL & TIDAK TUNAI 6.Pelunasan 3.Dikerjakan Sendiri KONTRAKTOR 2. Akad 4.Penyerahan / Penagihan OPSIONAL & TIDAK TUNAI 7.Pelunasan

(60)

DEFINISI - MUDHARABAH

60

 Secara harfiah mudharabah berasal dari kata

dharb di muka bumi yang artinya melakukan

perjalanan yang umumnya untuk berniaga dan berperang

disebut juga sebagai al qiraadh, karena diambil dari kata muqaaradhah yang artinya penyamaan dan penyeimbangan

 akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana. (PSAK 105,par 4)

(61)

SKEMA MUDHARABAH

TENAGA/ USAHA Usaha % NISBAH x UNTUNG % NISBAH x UNTUNG 100 % KERUGIAN

(62)

Definisi MUSYARAKAH

akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana

masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan

kesepakatan sedangkan risiko

berdasarkan porsi kontribusi dana.

(63)

SKEMA MUSYARAKAH

Usaha % NISBAH x UNTUNG % PORSI MODAL x KERUGIAN

MITRA PASIF MITRA AKTIF

% PORSI MODAL x KERUGIAN % NISBAH x UNTUNG Kewajiban Melakukan Pembukuan

(64)

DEFINISI

Bahasa:

“al Ajru” = al ‘Iwadhu

(kompensasi)

Terminologi: akad pemindahan hak

guna (manfaat) atas suatu barang atau

jasa, dalam waktu tertentu dengan

pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri.

(DSN MUI 09/2000 &

PSAK 107 par 4)

(65)

Ijarah Fee: Ijarah Pemeliharaan Emas

(Fatwa DSN No 25 & 26 Tahun 2002)

Gadai Simpan + Pelihara

IJARAH

Qardh

Safe Deposit Box (SDB)

(66)

Ijarah Aset : Aset Berwujud – Jual Ijarah

Kombinasi akad penjualan yang

dilanjutkan dengan sewa menyewa

66

(67)

Ijarah Aset : Aset Berwujud – Jual Ijarah

1. JUAL

2.

3. IJARAH

TRANSAKSI

Kecuali : Pengalihan Utang dari Konvensional ke Bank Syariah

(68)

Ijarah Aset : Aset Berwujud

Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (Fatwa DSN MUI No 27/2002)

perjanjian sewa-menyewa

yang

disertai dengan

opsi pemindahan

hak milik

atas benda yang disewa,

kepada penyewa,

setelah selesai

masa sewa

Pemindahan : (1) Hibah (2) Jual-Beli

Opsi (wa’ad) : Disepakati diawal dan

tidak mengikat

(69)

IJARAH MUNTAHIYAH BIT TAMLIK

dilakukan

jika seluruh pembayaran

sewa telah diselesaikan

dan dengan

membuat akad terpisah secara:

Hibah

Penjualan sebelum masa akad berakhir

Penjualan setelah masa akad berakhir

(70)

Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT)

70 3. Akad PEMINDAHAN KEPEMILIKAN 1. Hibah 2. Penjualan 1. IJARAH 2. UJRAH

(71)

Ijarah Aset : Aset Tak Berwujud – Ijarah Lanjut

1. Pesan Kebutuhan 3.Ijarah (2) Sewa 3 Tahun 2. Ijarah (1) DI SEWAKAN 3 TAHUN PEMBAYARAN DIMUKA Sewa 3 Tahun: Pembayaran / Tahun

(72)

72

Islamic Finance & Accounting Studies (IFAS)

Jurusan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya

Gedung F (Pascasarjana) FEB UB Lt.6 JL. MT. Haryono 165 Malang, 65145

ifas@ub.ac.id

ifas UB

@ifas_ub

Gambar

Tabel  Distribusi  Pendapatan  Revenue  Sharing  Pembayar an Bagi  Hasil  (-/-)  (-/-)  (=/=)

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang dilakukan oleh Hoigard, Tofteland, dan Ommundsen (2006), dengan judul “The Effect of Team Cohesion on Social Loafing in Relay Teams”. Berdasarkan uraian

Latar Belakang : Pada Warung Nasi Bakar Wirosaban terdapat satu menu sayur yaitu tumis kangkung. Dari 8 pelanggan terdapat 25% warna kurang menarik dan 12,5% warna tidak

In this chapter we focused on the simple, straightforward meshes. Three.js also provides ways to create complex geometries. In the following chapter you'll learn how to

Lebih dari itu, mengingat bagian terbesar dari Hukum Lingkungan adalah Hukum Adminis- trasi, maka perlu diketahui bahwa penyelesaian sengketa lingkungan dapat pula berupa

INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK TAHUN 2009-2015” untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

Artinya terdapat hubungan positif antara tingkat partisipasi anggota kelompok tani dengan efektivitas Gapoktan pada Program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampaun pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya pada subjek berkemampuan rendah dengan menggunakan

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil kesaksian atau rekaman peristiwa atau data yang berasal dari fakta yang tercatat