• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perlu untuk menyusun Rencana Kerja Tahun 2018 untuk mencapai sasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perlu untuk menyusun Rencana Kerja Tahun 2018 untuk mencapai sasaran"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Memasuki Tahun 2017 (tahun ke empat) dari periode Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta (2013-2018), Sekretariat Daerah dalam melaksanakan program pembangunan perlu untuk menyusun Rencana Kerja Tahun 2018 untuk mencapai sasaran pembangunan yang lebih optimal dan lebih baik dari pada tahun sebelumnya

Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, bahwa Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. Sedangkan kerangka regulasi dan kerangka anggaran dijelaskan secara berturut-turut sebagai berikut :

 Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk perundang-undangan untuk mencapai sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh.

 Kerangka anggaran adalah rencana kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang akan didanai APBD untuk mencapai tujuan pembangunan daerah.

Dalam Pasal 134, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dikatakan bahwa dokumen Renja SKPD memuat :

a. program dan kegiatan; b. lokasi kegiatan; c. indikator kinerja; d. kelompok sasaran; dan

(2)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 selanjutnya mengatur persiapan penyusunan Renja SKPD, penyusunan rancangan Renja SKPD, pelaksanaan forum SKPD, penetapan Renja SKPD berturut-turut dalam Pasal 137, Pasal 138, Pasal 139,Pasal 146, Pasal 150, Pasal 152, Pasal 154 yaitu sebagai berikut :

Pasal 137 mengatur sebagai berikut :

 Ayat (2) : Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun dengan tahapan sebagai berikut :

a. persiapan penyusunan Renja SKPD; b. penyusunan rancangan Renja SKPD; c. pelaksanaan forum SKPD; dan d. penetapan Renja SKPD.

 Pasal 138 mengatur sebagai berikut :

Persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 ayat (2) huruf a, meliputi :

a. penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun Renja SKPD;

b. orientasi mengenai Renja SKPD;

c. penyusunan agenda kerja tim penyusun Renja SKPD; dan

d. penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.  Pasal 139 mengatur sebagai berikut :

Rancangan Renja SKPD provinsi dan kabupaten/kota disusun: a. mengacu pada rancangan awal RKPD;

b. mengacu pada Renstra SKPD;

c. mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya; d. untuk memecahkan masalah yang dihadapi; dan

(3)

 Pasal 146 mengatur sebagai berikut :

Ayat (1) : Bappeda mengkoordinasikan pembahasan rancangan Renja RKPD kabupaten / kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 ayat (2), dalam forum SKPD kabupaten/kota.

Ayat (2) : Pembahasan rancangan Renja RKPD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup:

a. Penyelarasan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang kecamatan;

b. Penajaman indikator dan target kinerja program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota;

c. penyelarasan program dan kegiatan antar SKPD kabupaten/kota dalam rangka sinergi pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD kabupaten/kota; dan

d. penyesuaian pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu indikatif untuk masing-masing SKPD kabupaten/kota, sesuai dengan surat edaran kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (2).

 Pasal 150 mengatur sebagai berikut :

Ayat (1) : Berita acara kesepakatan hasil forum SKPD kabupaten / kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 ayat (5), dijadikan bahan penyempurnaan rancangan Renja SKPD kabupaten/kota.

Ayat (3) : Penyampaian rancangan Renja SKPD kabupaten / kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling lambat minggu pertama bulan Maret.

 Pasal 152 mengatur sebagai berikut :

Ayat (1) : Kepala SKPD kabupaten / kota menyempurnakan rancangan Renja SKPD kabupaten / kota dengan berpedoman pada RKPD kabupaten / kota yang telah ditetapkan.

(4)

Ayat (2) : Rancangan Renja SKPD kabupaten/kota yang telah disempurnakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada kepala Bappeda kabupaten/kota untuk diverifikasi.

Ayat (3) : Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memastikan rancangan Renja SKPD kabupaten / kota telah sesuai dengan RKPD kabupaten / kota.

Ayat (4) : Kepala Bappeda menyampaikan rancangan Renja SKPD kabupaten / kota yang telah sesuai dengan RKPD kabupaten / kota kepada Bupati / Walikota untuk memperoleh pengesahan.

 Pasal 154 mengatur sebagai berikut :

Ayat (1) : Rancangan Renja SKPD kabupaten / kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat (4), ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Keputusan Walikota.

Ayat (2) : Penetapan Keputusan Bupati / Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 2 (dua) minggu setelah RKPD kabupaten / kota ditetapkan.

Tetapi pada dasarnya semua aturan atau pedoman di atas mengandung muatan (substansi) yang sama, yaitu menegaskan bahwa penyusunan Rencana Kerja merupakan kewajiban lanjutan yang harus dilakukan oleh setiap instansi pemerintah atau organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengoperasionalisasikan Rencana Strategis (Renstra) yang telah disusun sebelumnya. Adapun tahapan atau langkah-langkah perencanaan dilaksanakan sebagaimana uraian diatas.

Renja yang diartikan secara normatif sebagai dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 (satu) tahun pada dasarnya berisi program dan rencana kegiatan organisasi yang disusun secara sistematis dan realistis dengan mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang ada pada saat Renja tersebut disusun, dengan titik berat utama adalah mengidentifikasi dan memandang realistis kemampuan sumberdaya yang ada, terutama dalam hal penganggaran.

Secara singkat dapat diuraikan bahwa :

1. Karena batang tubuh Renja SKPD memuat uraian program dan kegiatan yang didalamnya berisi kerangka pendanaan indikatif yang diorientasikan untuk mencapai indikator kinerja

(5)

tahunan sebagaimana yang diharapkan dalam Renstra SKPD. Dalam hal ini Renja berkedudukan sebagai gerbang terakhir dalam rangkaian perencanaan;

2. Penyusunan Renja SKPD harus dilakukan guna menjamin kesinambungan perencanaan dan kepastian implementasi konkrit rencana strategis yang telah ditetapkan sebelumnya;

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, proses penyusunan Renja Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta mengikuti alur sebagai berikut :

(6)

TABEL ADA

DI FILE

EXCEL

Gambar 1.1

Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2018

(7)

Secara umum, dari sudut pandang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyusunan Renja SKPD berkedudukan sebagai salah satu tahapan perencanaan yang harus dilakukan dan menjadi bagian yang terintegrasi kedalam siklus SAKIP. Mengenai hal itu secara sederhana dapat dilihat dan dipelajari dalam bagan berikut ini :

Dari sudut pandang antar waktu, pada saat penyusunan materi

LPJ

LAPKEU NERACA, LRA, LAK, CALK LAKIP PEMDA

KETERKAITAN SISTEM AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PPAS

RPJMD

K U A

RAPBD

APBD

R K P D

Perencanaan Stratejik Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja RKA DPA A K T U A L I S A S I

RENSTRA

SKPD

RENJA

SKPD

LAKIP SKPD TAPKIN Penetapan Kinerja Kesepakatan Keterangan :

KUA : Kebijakan Umum APBD (dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,

belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun)

PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (rancangan program prioritas dan patokan

batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

(8)

Awal RKPD, pada dasarnya mengikuti prinsip agregasi atau pendekatan bottom up planning dengan kata lain, materi awal yang ada dalam rancangan RKPD berasal atau dibangun dari materi awal Renja yang telah disusun oleh masing-masing SKPD yang ada. Sedangkan pada saat implementasi dan aktualisasi sampai kemudian menjadi DPA tiap kegiatan dilakukan dengan mengikuti prinsip deferensiasi/pendekatan top down karena secara normatif pengesahan dan penetapan Dokumen Renja dilakukan setelah ditetapkannya Dokumen RKPD.

Secara normatif, sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa pada dasarnya Renja SKPD dalam hal ini Renja Setda Kabupaten Purwakarta merupakan sebuah dokumen rencana yang penyusunannya berpedoman pada RKPD dan RENSTRA SKPD. Sedangkan bagian dari Dokumen Renja yang memberikan kejelasan bagaimana dan dengan cara apa tujuan besar itu ingin dicapai, adalah program yang berisi kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya kegiatan-kegiatan yang direncanakan tersebut dituangkan dalam form. RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran) dan sesuai siklus diatas, RKA sendiri merupakan draft konkrit rencana kegiatan yang akan dijadikan bahan untuk diasistensikan kepada tim asistensi kegiatan yang telah ditunjuk serta menjadi bahan utama dalam pembahasan penyelarasan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya, setelah melalui proses penyelarasan kemampuan keuangan daerah dan mendapat persetujuan dari DPRD RKA tiap-tiap kegiatan tersebut kemudian ditetapkan menjadi DPA Kegiatan yang dituangkan dalam Lampiran Peraturan Daerah (PERDA) APBD sebagai pedoman utama dalam penyelenggaraan pemerintahan.

1.2. Landasan Hukum

Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta, yang juga didasarkan kepada beberapa peraturan perundang-undangan antara lain sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran

(9)

Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893);

c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286); e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang- Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(10)

i. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

j. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 3 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2004 Nomor 3);

k. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Purwakarta.

Sedangkan rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Sekretariat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 154 Tahun 2016 Tentang Perincian Tugas dan Fungsi Seketariat Daerah dan Staf Ahli Bupati. Sementara itu dasar hukum dan pedoman penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2013 - 2018, adalah sebagai berikut :

a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah;

d. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(11)

h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 4 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Musrenbang Daerah;

j. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Purwakarta;

k. Peraturan Daerah Purwakarta Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Purwakarta (RPJMD) 2013 -2018.

l. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 44 A Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta (RKPD) Tahun 2018.

Adapun Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kedudukan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta, diatur dalam Pasal 4 Peraturan Bupati Nomor 148 tahun 2016tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati.

2. Tugas pokok

Tugas pokok Sekretaris Daerah diatur berdasarkan pasal 6 Peraturan Bupati Nomor 148 tahun 2016, Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.

3. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi : a. pengkoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;

(12)

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;

d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi Daerah; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta dituangkan dalam susunan organisasi yang mampu menjamin terlaksananya tugas pokok dan fungsi secara efektif dan efisien. Susunan Organisasi beserta uraian tata kerja yang komprehensif menggambarkan wewenang dan tanggung jawab setiap unsur organisasi, rentang kendali dan interaksi antara pimpinan dan bawahan, serta mekanisme koordinasi internal organisasi guna menjamin kesepahaman, kesatuan arah dan keterpaduan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta membentuk Struktur Organisasi sebagai berikut :

1. Sekretaris Daerah; 2. Staff Ahli;

3. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri atas :

a. Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah, terdiri atas : 1) Sub Bagian Tata Pemerintahan;

2) Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama; dan 3) Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kewilayahan.

b. Bagian Hukum, terdiri atas :

1) Sub Bagian Perundang-undangan; 2) Sub Bagian Bantuan Hukum; dan

3) Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi Hukum. c. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri atas :

1) Sub Bagian Keagamaan, Pendidikan, dan Kebudayaan;

2) Sub Bagian Kesehatan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana; dan 3) Sub Bagian Sosial, Pemberdayaan, Kepemudaan dan Olahraga.

(13)

4. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, terdiri atas : a. Bagian Perekonomian, terdiri atas :

1) Sub Bagian Pengembangan Ekonomi dan Investasi Daerah; 2) Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Alam Daerah; dan 3) Sub Bagian Sarana dan Prasarana Perekonomian.

b. Bagian Pembangunan, terdiri atas :

1) Sub Bagian Pembangunan Prasarana Wilayah;

2) Sub Bagian Lingkungan Hidup dan Perhubungan; dan 3) Sub Bagian Pengembangan Teknologi Informasi. c. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri atas :

1) Sub Bagian Pembinaan dan Kompetensi;

2) Sub Bagian Pelelangan dan Penyelesaian Sanggah; dan

3) Sub Bagian Pengelolaan Sistem Informasi Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

5. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Administrasi, terdiri atas :

a. Bagian Organisasi dan Tatalaksana, terdiri atas : 1) Sub Bagian Kelembagaan;

2) Sub Bagian Ketatalaksanaan; dan

3) Sub Bagian Kinerja dan Pengembangan Layanan Publik. b. Bagian Umum, terdiri atas :

1) Sub Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; dan

3) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. c. Bagian Penatausahaan Keuangan, terdiri atas :

1) Sub Bagian Anggaran;

2) Sub Bagian Perbendaharaan; dan 3) Sub Bagian Akunting.

(14)

1.3 Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Penyusunan RENJA Setda Kabupaten Purwakarta dimaksudkan untuk mewujudkan kegiatan Setda Kabupaten Purwakarta yang terstruktur secara komprehensif, terintegrasi, dan koordinatif. 2. Tujuan

Sedangkan tujuannya yaitu untuk menciptakan kinerja yang lebih baik dan sistematik dengan prinsip-prinsip demokratis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel yang berorientasi pada proses dan kualitas produk yang dihasilkan serta dijiwai semangat profesionalisme agar sasaran dan program kerja yang telah ditetapkan pada tahun 2017 dapat tercapai.

1.4 Sistematika Penulisan

Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 143 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, uraian pokok bahasan Renja Setda Kabupaten Purwakarta adalah sebagai berikut :

 Pendahuluan;

Pendahuluan berisi bahasan tentang gambaran umum penyusunan Renja SKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Rincian didalamnya mencakup :  Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja Setda Kabupaten Purwakarta, proses penyusunan Renja Setda Kabupaten Purwakarta, keterkaitan antara Renja Setda Kabupaten Purwakarta dengan dokumen RKPD Kabupaten Purwakarta, Renstra Setda Kabupaten Purwakarta, dengan Renja K/L dan Renja provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta, kewenangan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta, serta pedoman yang

(15)

dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.

 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja Setda Kabupaten Purwakarta.

 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Setda Kabupaten Purwakarta, serta susunan garis besar isi dokumen.

 Evaluasi pelaksanaan renja Setda Kabupaten Purwakarta tahun lalu dan pencapaian renstra Setda Kabupaten Purwakarta;

Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja Setda Kabupaten Purwakarta tahun lalu, dan realisasi Renstra Setda Kabupaten Purwakarta mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan Setda Kabupaten Purwakarta dan/atau realisasi APBD Setda Kabupaten Purwakarta

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:

1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan; 4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja

program/kegiatan;

5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPD; dan Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

 Tujuan, sasaran dan program kegiatan;

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Setda Kabupaten Purwakarta yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Setda Kabupaten Purwakarta.

(16)

Berisikan penjelasan mengenai :

a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan. Misal :

a. Pencapaian visi dan misi kepala daerah, b. Pencapaian MDGs,

c. Pengentasan kemiskinan, d. Pencapaian SPM,

e. Pendayagunaan potensi ekonomi daerah, f. Pengembangan daerah terisolir,

g. Dsb.

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi :  Jumlah program dan jumlah kegiatan.

 Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yang tersebar ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau kelompok masyarakat tertentu).

 Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

 Indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menggambarkan pencapaian renstra Setda Kabupaten Purwakarta;

Indikator kinerja dan kelompok sasaran yang selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci pada BAB III dokumen renja ini, didalamnya hanya membunyikan kembali uraian tentang penjabaran tentang visi dan misi Setda yang kemudian melahirkan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan sampai dengan program sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Setda Kabupaten Purwakarta. Adapun terkait perumusan kegiatan-kegiatan untuk masing-masing program merupakan pokok bahasan inti yang dirumuskan dalam Uraian Bab III tersebut. Rumusan kegiatan-kegitan yang direncanakan akan di implementasikan merupakan kegiatan yang diupayakan memuat subtansi dasar yang sama dengan apa yang dimaksudkan/diharapkan dalam setiap program yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra Setda 2013-2018.

(17)

 Dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan;

Secara normatif, sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, terjemahan konkrit dari sebuah program diharuskan memuat rincian pendanaan indikatif atau nominal kebutuhan biaya/anggaran yang diperlukan yang mampu mencirikan/ merepresentasikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan baik berupa output maupun outcome, sebagaimana panduan pengisian yang diberikan dalam uraian awal formulir RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran).

 Penutup.

Dalam penutup disampaikan mengenai :

a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.

Langkah yang diambil dalam hal terjadinya dua kemungkinan tersebut, akan diupayakan agar efisiensi anggaran yang dilakukan, tetap memperhatikan/mempertimbangkan aspek-aspek : arti penting/nilai kegiatan terkait strategis atau tidaknya, urgensi (mendesak untuk dilaksanakan atau tidak/skala prioritas waktu),dst, yang berkoordinasi dengan Tim KUAPPAS.

b. Kaidah-kaidah pelaksanaan; serta c. Rencana tindak lanjut.

Selanjutnya, Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 143 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sistematika Renja SKPD adalah sebagai berikut :

(18)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Sekretariat Daerah

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Setda

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN :

(19)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renja Sekretariat Daerah

Selanjutnya, berkenaan dengan gambaran tentang kondisi pendanaan pelayanan Sekretariat Daerah, sesuai dengan periode Renstra Sekretariat Daerah akan ditampilkan Tabel 2.1 sebagai berikut :

(20)

Tabel 2.1

Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta 2008 – 2013

TABEL: FILE

EXCEL

(21)

TABEL: FILE

EXCEL

(22)

Sementara itu, rasio realisasi anggaran terhadap anggaran yang telah ditetapkan, seperti yang terlihat pada Tabel 2.1 diatas, harus diakui masih sangat bervariasi.

Setelah ditelusuri dan dikaji secara seksama sampai kepada kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari program terkait ditemukan beberapa faktor penyebabnya, yaitu antara lain kelemahan dalam memahami tugas dan fungsi, kelemahan dalam menjalankan fungsi koordinasi dan konsultasi, serta kekurang cermatan dalam melakukan estimasi kebutuhan anggaran.

Sedangkan jumlah alokasi anggaran yang fluktuatif (ada beberapa program yang mengalami pertumbuhan dan ada juga yang mengalami penurunan), hal ini terjadi oleh karena impelementasi beberapa program ke dalam kegiatan tidak mempunyai pola yang sama; yaitu ada yang berlangsung secara terus menerus sepanjang periode Renstra, ada juga yang tidak terus menerus, ada beberapa kegiatan yang eskalasinya bertambah tinggi, dan ada juga beberapa kegiatan yang eskalasinya justru berkurang.

Sehubungan dengan kondisi yang pertama, maka pada periode Renstra 2013 – 2018, Sekretariat Daerah telah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut di atas.

2.2. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Setda

Berdasarkan pengalaman dalam mengimplementasikan tugas, fungsi, serta pelaksanaan kegiatan di periode awal pelaksanaan RENSTRA yakni tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017 yang sedang berjalan; serta dengan mengantisipasi berbagai perkembangan yang mungkin akan terjadi di masa depan, dapat ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah yaitu sebagai berikut:

a. kemampuan sumber daya aparatur yang relatif belum memadai;

b. penempatan SDM yang belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip ”the right man on the right place”;

c. belum tersedianya sistem penilaian kinerja aparatur yang lengkap/menyeluruh dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani;

(23)

d. belum diterapkannya sistem hukuman dan penghargaan (reward and punishment system) yang objektif dan memadai bagi para pegawai, sehingga menyebabkan masih adanya sikap mental dan perilaku negatif sebagian dari mereka;

e. ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang relatif belum memadai;

f. belum semua OPD mempunyai standar layanan (sistem ketatalaksanaan) yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan peraturan perundang-undangan;

g. belum tersusunnya sistem pemberian tunjangan tambahan penghasilan yang objektif dan proporsional;

h. dukungan dana yang relatif terbatas;

i. terdapatnya beberapa sistem informasi yang digunakan dalam mengelola bermacam-macam informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah dan akan menyulitkan dalam mengintegrasikan berbagai informasi tersebut ke dalam satu sistem informasi manajemen yang terpadu dan menyeluruh serta mampu memenuhi berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat;

j. sulitnya melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam melaksanakan tugas, fungsi, program, dan kegiatan ;

k. sistem dokumentasi dan pengarsipan program dan kegiatan yang belum baik.

 Dampaknya Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Kepala Daerah Atau Visi Misi RPJMD

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap capaian yang telah diraih diperoleh sedikit uraian sebagai berikut :

Secara substansi adanya realisasi yang tidak mencapai 100% dalam hal-hal tertentu, pada dasarnya tidak menyebabkan pencapaian visi daerah menjadi terpengaruh secara signifikan, hal ini mengingat tujuan-tujuan yang berkedudukan strategis, vital dan berdampak luas relatif sudah tercapai atau sudah terpenuhi, sesuai batasan kewenangan dan tanggungjawab Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu SKPD pelaksana.

(24)

Dengan kata lain, ketidakberhasilan tidak merupakan representasi ketidakberhasilan yang prinsipil dari kerangka besar Visi dan Misi Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2009-2019.

 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat Daerah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Bupati, dan hanya menjalankan fungsi auxiliarry; dalam arti tidak menyelenggarakan urusan tertentu yang akan terpengaruh atau terimplikasi oleh Renstra SKPD Provinsi, rencana tata ruang wilayah, serta kondisi lingkungan hidup. Oleh karena itu, dalam proses penyusunan Renja Sekretariat Daerah ini tidak akan dilakukan pengkajian atas dokumen-dokumen tersebut.

Selanjutnya, sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah, jenis layanan yang akan diselenggarakan dan dikembangkan oleh Sekretariat Daerah lebih dititikberatkan kepada jenis layanan yang bersifat pembinaan, supervisi, fasilitasi, koordinasi, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas organisasi perangkat daerah lain, selain memberikan layanan administratif kepada Bupati dan Wakil Bupati.

Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, perkiraan besaran kebutuhan layanan akan meliputi sekitar 29 (dua puluh sembilan) OPD, 17 (tujuh belas) Kecamatan, 9 (sembilan) Kelurahan, dan 183 Desa; dengan perkiraan anggaran untuk lima tahun (sesuai dengan periode Renstra yaitu 2013 – 2018) sebesar Rp 400,5 milyar, yang meliputi sekitar 36 program. Sedangkan arahan lokasi pengembangan layanan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta.

Agar layanan di atas dapat diselenggarakan dan dikembangkan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, Sekretariat Daerah juga telah melakukan pengkajian atas situasi dan kondisi yang ada, serta berbagai dinamika yang terjadi, baik di lingkungan internal maupun eksternal, untuk mengidentifikasikan tantangan dan peluang yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan dan pengembangan layanan di atas.

Melalui proses tersebut telah berhasil diidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah antara lain:

(25)

a. adanya kerancuan dalam beberapa peraturan perundangan yang menyangkut penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b. kualitas sumber daya aparatur secara relatif kurang memadai; c. situasi, kondisi ekonomi dan politik yang cenderung kurang stabil; d. krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;

e. persaingan antar daerah yang semakin ketat;

f. tuntutan masyarakat atas jenis dan kualitas layanan publik yang semakin meningkat;

g. semakin kuatnya tuntutan masyarakat akan terwujudnya pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);

h. sumber daya alam yang semakin menipis;

i. jumlah penduduk yang semakin bertambah, serta; j. globalisasi dan/atau liberalisasi ekonomi.

Sementara itu beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Sekretariat Daerah untuk menyelenggarakan dan mengembangkan layanannya, antara lain yaitu:

a. tersedianya berbagai peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan otonomi daerah

b. telah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah

c. dukungan berbagai unsur stakeholders dalam mewujudkan “clean government dan good governance”

d. pesatnya kemajuan teknologi, khususnya di bidang transportasi, informasi, dan telekomunikasi;

e. tersedianya berbagai referensi yang dapat mendukung peningkatan kemampuan (kompetensi) aparatur dan kinerja organisasi perangkat daerah.

(26)

 Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

Terkait dengan formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai rumusan tentang isu-isu strategis yang menjadi fokus utama perhatian dan berdiri sebagai isu-isu yang dinilai memiliki pengaruh strategis dalam perumusan Rencana Strategis Setda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018, sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Setda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 terdahulu. Adapun isu-isu strategis bagi Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta tersebut yakni :

1. Adanya rencana revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Adanya rencana revisi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

3. Adanya rencana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Adanya rencana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

5. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (LNRI Tahun 2008 Nomor 61, TLNRI Nomor 4846);

6. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (LNRI Tahun 2009 Nomor 112, TLNRI Nomor 5038);

7. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LNRI Tahun 2005 Nomor 165, TLNRI Nomor 4593;

8. Pemberlakuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

(27)

9. Pemberlakuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

10. Pemberlakuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/05/M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah;

11. Pemberlakuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

12. Belum dimplementasikannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

13. Belum dimplementasikannya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah;

Selanjutnya, dalam rangka menindaklanjuti rumusan isu-isu strategis tersebut, Setda KabupatenPurwakarta memandang perlu untuk memberikan perhatian lebih pada hal-hal yang berkenaan dengan perumusan program dan kegiatan prioritas tahun 2018 yang akan datang, yakni :

1. Dalam rangka mewujudkan OPD yang lebih sesuai dengan ketentuan, kebutuhan, tuntutan dan tantangan yang ada saat ini, sebagaimana yang diamanatkan oleh PP 18 Tahun 2016 dan ketentuan terkait lainnya, Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta pada Tahun Anggaran 2018 yang akan datang melalui Program Penataan OPD, Program Pemantapan OPD, Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah, dan Program Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Organisasi Perangkat Daerah, berupaya melakukan peningkatan kualitas tata kelola organisasi pemerintah daerah (OPD) yang lebih baik. Beberapa agenda dalam kerangka tersebut antara lain :

- Penyusunan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi dari OPD dan/atau unit kerja baru atau lama dst, yang lebih proporsional, normatif dan solutif.

(28)

- Monitoring dan Evaluasi Implementasi SPM (Standar Pelayanan Minimal).

Seiring dengan tuntutan normatif dan dinamika tuntutan ekpektasi masyarakat terhadap pemerintah daerah akan adanya pelayanan publik yang prima, hal ini perlu mendapat perhatian penelaahan yang lebih fokus, mengingat belum sepenuhnya terdapat keterkaitan yang jelas antara rumusan target kinerja pelayanan OPD dalam DokumenRenstra OPD dengan standar minimal yang telah ditetapkan pemerintah untuk OPD yang mengelola bidang urusan tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan dengan maksud agar Sekretariat Daerah memiliki informasi yang lengkap tentang kepastian dan kejelasan prioritas arah komitmen dan kebijakan OPD terhadap target capaian/kewajiban pokok sesungguhnya yang harus dilaksanakan dan dikedepankan.

Semangat inilah yang coba ditransfer agar dipahami dan dimiliki bersama-sama demi meningkatkan kepercayaan masyarakat (public trust).

- Program Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Organisasi Perangkat Daerah. 2.3. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dari sudut pandang antar waktu, pada saat penyusunan materi awal RKPD, pada dasarnya mengikuti prinsip agregasi atau pendekatan bottom up planning dengan kata lain, materi awal yang ada dalam rancangan RKPD berasal atau dibangun dari materi awal Renja yang telah disusun oleh masing-masing OPD yang ada. Sedangkan pada saat implementasi dan aktualisasi sampai kemudian menjadi DPA tiap kegiatan dilakukan dengan mengikuti prinsip deferensiasi/ pendekatan top down karena secara normatif pengesahan dan penetapan Dokumen Renja dilakukan setelah ditetapkannya Dokumen RKPD.

Selanjutnya, dalam rangka penyelarasan materi dalam batang tubuh RKPD Kabupaten Purwakarta dengan kebutuhan sebagaimana telah diajukan sebelumnya oleh Setda Kabupaten Purwakarta, kemudian dilakukan pengecekan terhadap hal-hal pokok yang termuat didalam RKPD Kabupaten Purwakarta agar diketahui perbedaan-perbedaan/perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan tidak terpantau/termonitor oleh Setda KabupatenPurwakarta. Pengecekan tersebut dilakukan dengan cara membandingkan program, kegiatan, indikator kinerja serta

(29)

anggaran. yang ada dalam dokumen RKPD dengan ajuan program, kegiatan, indikator kinerja serta anggaran sebagaimana telah diajukan atau diusulkan pada saat penyusunan materi RKPD.

Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tidak terdapat perubahan atau perbedaan yang dapat berpotensi menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.

Secara keseluruhan khusus untuk program misalnya, tidak terdapat perbedaan, sedangkan untuk kegiatan hanya mengalami perubahan besaran anggaran, hal ini antara lain karena besaran pagu rencana kegiatan-kegiatan prioritas tidak mengalami nilai penurunan yang relatif besar/drastic (fungsi koordinasi masih berjalan cukup baik).

2.4. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Sebagaimana uraian yang tertuang dalam pendahuluan batang tubuh Rencana Strategis Setda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018. Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta merupakan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah serta bertanggung jawab langsung kepada Bupati.

- Sebagai unsur staf, Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta memang tidak menyelenggarakan urusan tertentu sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Namun agar Sekretariat Daerah mempunyai pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan yang dimilikinya, maka Sekretariat Daerah juga diharuskan untuk menyusun dan menetapkan Renja sebagai dokumen perencanaan, selain untuk maksud tersebut di atas, juga untuk dijadikan sebagai tolok ukur penilaian kinerjanya.

- Selanjutnya, sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah, jenis layanan yang akan diselenggarakan dan dikembangkan oleh Sekretariat Daerah lebih dititikberatkan kepada jenis layanan yang bersifat pembinaan, supervisi, fasilitasi, koordinasi, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas organisasi perangkat daerah lain; selain memberikan layanan administratif kepada Bupati dan Wakil Bupati.

(30)

- Seperti yang telah dijelaskan di muka, Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Bupati, dan hanya menjalankan fungsi auxiliarry; dalam arti tidak menyelenggarakan urusan tertentu yang akan terpengaruh atau terimplikasi oleh Renstra SKPD Provinsi, rencana tata ruang wilayah, serta kondisi lingkungan hidup. Oleh karena itu, dalam proses penyusunan Renja Sekretariat Daerah ini tidak akan dilakukan pengkajian atas dokumen-dokumen tersebut. - Pola penjaringan ide dan gagasan serta usulan program dan kegiatan diperoleh berdasarkan

hasil diskusi, dan telaahan dari unsur-unsur dilingkungan internal Setda dengan berlandaskan pada batasan ruang lingkup Tupoksi Setda sebagaimana diatur dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya yakni Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta, Peraturan Bupati Nomor 148 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Perangkat Daerah danNomor 154 Tahun 2016 Tentang Perincian Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Bupati.

- Akomodasi usulan dilakukan secara selektif dan mengacu pada kaidah-kaidah baku penyusunan rencana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Sumber Daya yang ada. Secara umum, usulan-usulan kegiatan-kegiatan yang diajukan oleh para pemangku kepentingan relatif sudah terakomodir dalam program-program dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018 yang akan datang. Dengan kata lain tingkat relevansi substansi yang menjadi ekpektasi masyarakat yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan tadi kepada tim perumus Renja dengan rumusan renja sudah cukup kuat atau cukup selaras.

(31)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta

Rumusan tujuan dan sasaran Rencana Kerja Setda Kabupaten Purwakarta 2018 pada dasarnya masih sama dengan rumusan sasaran dan tujuan dalam Renstra Setda Tahun 2013-2018. Hal ini didasarkan pada pertimbangan antara lain :

1. Waktu pelaksanaan penyusunan Renja Setda 2018 yang berkaitan dengan penyusunan Renstra Setda 2013-2018 yang lalu menyebabkan basis data dan informasi yang dipakai sebagai bahan pertimbangan relatif sama;

2. Tidak ada perkembangan baru yang bernilai strategis sehingga tidak dipandang perlu untuk dilakukan perumusan tujuan dan sasaran Rencana Kerja yang baru untuk Tahun Anggaran 2018 yang akan datang.

Dengan demikian, tujuan dan sasaran Rencana Kerja yang baru untuk Tahun Anggaran 2018 yang akan datang, hanya akan mencuplik tujuan dan sasaran Renstra Setda 2013-2018 saja. Tujuan dan sasaran seperti dimaksudkan diatas, selanjutnya akan diuraikan bersama dengan rincian program dan kegiatan dari setiap misi sebagaimana yang akan diuraikan dan dijelaskan pada lampiran pembahasan subbab 3.3 selanjutnya.

3.2. Program dan Kegiatan

Sebagai OPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana telah djelaskan sebelumnya, maka segala upaya yang dilakukan oleh Setda Kabupaten Purwakarta tentu diarahkan untuk membangun kapasitas kelembagaan Setda itu sendiri, agar menjadi Sekretariat Daerah yang ideal sebagaimana yang amanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Sebagai langkah nyata yang dapat dilakukan Setda Kabupaten Purwakarta dalam rangka mewujudkan hal diatas, adalah dengan menuangkan amanat tersebut menjadi materi dasar pokok yang dimuat dalam batang Renstra Setda 2013 - 2018 sebagaimana telah disusun pada beberapa waktu yang lalu.

(32)

Maka dalam kaitan yang sama dengan maksud diatas, rumusan program yang telah ditetapkanpun tentunya sudah mempertimbangkan segala aspek yang sama seperti dalam Dokumen Renstra Setda 2013-2018.

Adapun penjelasan terperinci dan teknis mengenai program dan kegiatan selanjutnya akan disampaikan sebagai berikut :

 Program-program yang dijadikan dasar penyusunan kegiatan dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta seluruhnya berjumlah 15 program;

 Kegiatan-kegiatan yang ada di masing-masing program seluruhnya berjumlah 307 kegiatan.  Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang diperlukan akan diuraikan beserta dengan uraian

(33)

BAB IV PENUTUP

Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2018 bertujuan agar berbagai aktivitas lembaga Setda mempunyai target dan indikator kinerja yang objektif, sebagai bahan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja lembaga di akhir tahun anggaran.

Rencana Kerja (RENJA) tersebut harus dimplementasikan secara terpadu dan terkoordinasikan dengan baik di antara semua bagian yang terdapat di lingkungan Setda, dan juga di antara semua Organisasi Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, dalam rangka mengupayakan “Terwujudnya Sekretariat Daerah

Kabupaten Purwakarta yang Cerdas dan Unggul Menuju Purwakarta Berkarakter”.

Akhirnya, dengan telah disusunnya Rencana Kerja ini diharapkan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta dapat mencapai target kinerja yang diinginkan dan semoga Renja ini dapat dijadikan acuan kerja khususnya bagi seluruh pegawai Sekeretariat Daerah dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.

Purwakarta, 15 Juli 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA,

Drs. H. PADIL KARSOMA, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis kedelapan yaitu ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap biaya audit eksternal yang dibayarkan perusahaan yang terdaftar di index Kompas100.. Berdasarkan

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk Tugas Akhir 138..

TL : Peserta SKD yang tidak memenuhi nilai ambang batas sesuai Permenpan&RB Nomor 37 Tahun 2018, tidak memenuhi peringkat sesuai Permenpan&RB Nomor 61 Tahun 2018 serta

Mereka yang telah mengisi angket menyatakan kalau perkembangan gadget saat ini sangat baik, karena mereka dapat mendapat banyak informasi , dan

Jika video tidak dipaparkan pada skrin, ketik untuk membuka menu skrin laman utama, kemudian cari dan ketik video yang ingin anda mainkan.. 3 Untuk memaparkan atau

kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik. c) Pemecahan masalah (Problem solving) dapat membantu aktivitas

Perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah variabel dependen yang digunakan yaitu biaya keagenan yang diukur dengan Asset Turn Over (ATO)

Bagian ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan,