• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah subyek 26 orang siswa. Proses

pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebagai berikut :

4.1.1 Observasi Awal

Sebelum peneliti melakukan tindakan dalam meningkatkan kemampuan

kosakata bahasa Inggris siswa melalui model pembelajaran make a match pada

siswa kelas II SDN No.87 Kota tengah Kota Gorontalo, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi awal guna mencari tahu sejauh mana kemampuan siswa

dalam pembelajaran bahasa Inggris dan hasil yang dicapai siswa dalam

pembelajaran bahasa Inggris. Hasilnya adalah sebagai berikut :

No Nama Siswa Kriteria Penilaian Perolehan

Nilai Pengucapan Tes

3 2 1 3 2 1

1 Abd. Rahman Hadi √ √ 66

2 Ahmad Ismail √ √ 50

3 Vebyan Putra Bungsu √ √ 83

4 Moh.Aldi Hulawa √ √ 83

5 Moh. Yakob Ibrahim √ √ 33

6 Muamar Aqil Inayatullah √ √ 83

7 Rahmat Nur Dama √ √ 66

8 Ramdan Botutihe √ √ 50

9 Rifki Al-Fadeta R. Alim √ √ 50

10 Russel Afkal Kafka √ √ 83

(2)

12 Zakir Husna √ √ 33

13 Amira Adelia Fitrah √ √ 66

14 Andi Salsabila Sabania √ √ 50

15 Andi Soraya √ √ 50

16 Arzania Idrus Basalama √ √ 50

17 Ebrianti Nune √ √ 66

18 Isra Oktaviani Machmud √ √ 66

19 Nabila J Tangahu √ √ 66 20 Nurain Tahir √ √ 50 21 Nurhaliza Usman √ √ 66 22 Novita Labaco √ √ 33 23 Ririn Tuna √ √ 50 24 Sarmilawati Abdullah √ √ 50

25 Sri Murinda Bakari √ √ 83

26 Fadiah N. Maku √ √ 83

Skor Rata-rata 59,96

Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor

rata-rata pada pejalaran bahasa Inggris dikelas II SDN No.87 Kota Tengah Kota

Gorontalo masih dikatakan rendah yaitu 59,96% maka peneliti melakukan tindak

lanjut dengan melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan model

pembelajaran make a match.

4.1.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran silkus I dimaksudkan untuk mengatasi

masalah yang ditemukan pada observasi awal dimana hasil belajar siswa pada

mata pelajaran bahasa Inggris sangat rendah karena kurangnya penguasaan

kosakata bahasa Inggris oleh siswa. Dengan menggunakan model make a match

(3)

meningkat namun belum mencapai hasil maksimal yang telah ditargetkan oleh

peneliti.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, terlebih

dahulu peneliti menyusun rencana pembelajaran, adapun hal-hal yang dilakukan

dalam tahap perencanaan adalah :

a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Menyusun Skenario Pembelajaran

c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran

d. Menyiapkan media (bintang yang dibuat dari kertas) dengan berbagai

macam warna

e. Menyiapkan kartu make a macth (kosakata bahasa Iggris dan bahasa

Indonesia)

f. Menyiapkan format penilaian siswa

g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I ini diawali dengan pemberian motivasi

kepada siswa agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik

mungkin. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian dilanjutkan dengan do’a sebelum belajar. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dan ditanyai kabar satu per satu, hal ini dimaksudkan agar tercipta keakraban

antara guru dan siswa sehingga siswa dapat merasa nyaman dan tidak bosan

(4)

guru terlebih dahulu memberikan umpan atau stimulus berupa pertanyaan yang

menyangkut dengan materi yang akan dibahas (apersepsi), setelah siswa merespon

dan menjawab dengan benar pertanyaan dari guru, guru memberikan penguatan

kepada siswa. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai bersama oleh guru dan siswa.

Masuk pada kegiatan inti, guru menanyakan warna-warna apa aja yang

siswa tahu, setelah siswa menjawab dengan menggunakan bahasa Indonesia, guru

menuliskan jawaban dipapan tulis. Kemudian guru mengambil media yang telah

disiapkan sebelumnya dan menanyakan warna dari media yang diperlihatkan

guru. Siswa yang dapat menjawab disuruh untuk mengacungkan tangan,

kemudian siswa tersebut diminta untuk menyebutkan warna benda yang dipegang

oleh guru dengan kosakata bahasa Inggris. Anak yang menjawab benar diberi

penguatan dengan cara memberikan tepuk tangan. Masuk pada model

pembelajaran, agar kegiatan siswa melalui model pembelajaran make a match

dapat efektif, guru membagi siswa dalam tiga kelompok besar. Setiap kelompok

maju bergantian. Kelompok pertama maju dengan pasangannya masih-masing,

kemudian guru menjelaskan cara bermain dari make a match kepada siswa. Guru

siap dengan kartu soal dan kartu jawaban yang telah disediakan sebelumnya,

kemudian guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak. Kemudian

guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencari pasangan dari kartu-kartu

yang telah dibagikan oleh guru sebelumnya. Kartu soal merupakan kosakata

bahasa Inggris dan kartu jawaban merupakan kosakata bahasa Indonesia, Siswa

(5)

tercepat mendapat nilai yang paling tinggi. Setelah kelompok pertama selesai

dilanjutkan oleh kelompok kedua dan ketiga.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran,

siswa merangkum materi dan guru memberikan evaluasi pada siswa untuk

mengetahui hasil pembelajaran yang dicapai. dilanjutkan dengan memberi

motivasi dan penguatan kepada siswa kemudian memberikan penghargaan kepada

kelompok yang paling cepat mencari pasangan.

4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Adapun data hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan

Siklus I adalah sebagai berikut :

No Nama Kriteria Penilaian Skor

Mencari Pasangan Pengucapan Tes 0-1’ 1-2’ 1-3’ > 4 kata 4 kata <4 kata 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. Abd. Rahman Hadi √ √ √ 67

2 Ahmad Ismail √ √ √ 67

3 Vebyan Putra Bungsu √ √ √ 100

4 Moh.Aldi Hulawa √ √ √ 89

5 Moh. Yakob Ibrahim √ √ √ 44

(6)

7 Rahmat Nur Dama √ √ √ 78

8 Ramdan Botutihe √ √ √ 67

9 Rifki Al-Fadeta R. Alim √ √ √ 67

10 Russel Afkal Kafka √ √ √ 89

11 Wahyudin Karim √ √ √ 67

12 Zakir Husna √ √ √ 33

13 Amira Adelia Fitrah √ √ √ 89

14 Andi Salsabila Sabania √ √ √ 67

15 Andi Soraya √ √ √ 78

16 Arzania Idrus Basalama √ √ √ 56

17 Ebrianti Nune √ √ √ 67

18 Isra Oktaviani Machmud √ √ √ 89

19 Nabila J Tangahu √ √ √ 67 20 Nurain Tahir √ √ √ 67 21 Nurhaliza Usman √ √ √ 78 22 Novita Labaco √ √ √ 56 23 Ririn Tuna √ √ √ 67 24 Sarmilawati Abdullah √ √ √ 67

25 Sri Murinda Bakari √ √ √ 89

26 Fadiah N. Maku √ √ √ 89

Jumlah/ Persentase 1894/73%

(7)

a. Dari 26 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau atau 57,69% yang

mendapat nilai kurang dari 70

b. Dari 26 orang siswa terdapat 11 atau 42,31% orang siswa yang mendapat

nilai lebih dari 70

Berikut data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan

tindakan siklus I dalam pembelajaran dengan menggunakan model make a match :

Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran

No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian

A B C D

1. Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran √

2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran √

3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru √

4. Mengemukakan masalah √

5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru √

6. Bekerjasama dalam kelompok √

7. Bisa mencari pasangan yang tepat dalam waktu yang dibatasi

(8)

8. Mengajukan pertanyaan √

9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru √

10. Dapat menarik kesimpulan √

JUMLAH

PERSENTASE 0 40 50 10

Kegiatan Siswa Persentase

Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 0 0,00 Baik 4 40 Cukup 5 50 Kurang 1 10 Total 100

(9)

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa

pada tindakan siklus I adalah, dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa,

terdpat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10

aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 4 aspek atau 40% yang

memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa,

terdapat 5 aspek atau 50% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek

yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 1 aspek yang memperoleh kulifikasi

(10)

Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

No Aspek Yang Diamati

Kriteria Penilaian A B C D A. 1. 2. 3. 4. Persiapan Rumusan Indikator Penjabaran materi

Alat dan bahan

Langkah-langkah pembelajaran √ √ √ √ B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kegiatan Inti

Kesiapan ruang dan bahan ajar

Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar

Menyampaikan tujuan pembeljaran Melaksanakan pembeljaran sesuai dengan tujuan

Melaksanakan pembelajaran sesuai tingkat pemahaman siswa

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan

Menunjukkan partisipasi aktif siswa

Menumbuhkan antusias siswa dalam belajar

Bimbingan terhadap siswa

Menggunakan bahasa secara lancar dan jelas

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(11)

C.

1.

2. 3.

Kegiatan Penutup

Melaksanakan refleksi pembelajaran

Menyusung rangkuman yang melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut

√ √

(12)

Kegiatan Guru Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 1 5,26 Baik 9 47,37 Cukup 8 42,11 Kurang 1 5,26 Total 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa

pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses

pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26 yang memperoleh kualifikasi sangat

baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 9 atau 47%

yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses

pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11 yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 19

aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26% yang

memperoleh kualifikasi kurang.

4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi

Setelah mengadakan siklus I peneliti mengadakan refleksi terhadap proses

(13)

ditujukan untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa meningkat melalui

model pembelajaran make a match.

Dari refleksi yang dilakukan pada pembelajaran ini, dapat disimpulkan

bahwa tindakan siklus I mengalami peningkatan namun belum mencapai kriteria

keberhasilan sebab hanya memperoleh 42,31% yang mendpat ilai 70 keatas.

Masih ada beberapa factor yang menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa

belum terlaksana dengan baik. Adapun factor-faktor yang dimaksud adalah :

a. Siswa masih ribut saat pembelajaran berlangsung karena belum

termotivasi untuk mengikuti pejalaran dengn serius

b. Siswa kurang memberikan pertanyaan terhadap kesulitan yang dihadapi

dalam proses pembelajaran

c. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran make a match dalam

proses pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal.

d. Kurang menggunakan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka pelaksanaan tindakan siklus I

dinyatakan belum berhasil. Oleh karenanya penelitian dilanjutkan pada siklus II.

4.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I

dengan harapan pada tindakan siklus II akan tercapai hasil optimal yang

ditargetkan oleh peneliti dan pada tindakan siklus II juga diharapkan guru mampu

memecahkan masalah yang terdapat pada saat tindakan siklus I.

(14)

Pada siklus II dilakukan perencanaan yang hampir sama dengan siklus I

dengan perbedaan media yang disiapkan. Adapun tahapan perencanaan yang

disipkan adalah:

a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Menyusun Skenario Pembelajaran

c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran

d. Menyiapkan media (gambar) berbagai macam hewan

e. Menyiapkan kartu make a macth (kosakata bahasa Iggris dan bahasa

Indonesia)

f. Menyiapkan format penilaian siswa

g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Seperti halnya siklus I, kegiatan awal pada tindakan siklus II juga diawali

dengan salam, doa, pemberian motivasi dan penguatan, apersepsi dan

penyampaian tujuan pembelajaran pada siswa.

Masuk pada kegiatan inti, guru sedikit menjelaskan tentang materi

ANIMALS, kemudian siswa diminta untuk memasang media (gambar hewan)

yang telah disediakan oleh guru kemudian siswa diminta untuk menyebutkan

nama hewan tersebut dengan menggunakan kosakata bahasa Inggris. Siswa yang

dapat menjawab dengan benar akan diberi tepuk tangan oleh teman lainnya.

Setelah semua mendapat giliran, guru melanjutkan kegiatan dengan model

pembelajaran make a match. Agar pembelajaran lebih efektif, siswa dibagi

(15)

untuk melakukan kegiatan mencari pasangan. Kelompok yang paling cepat

mendapat pasangan akan diberikan penguatan dan penghargaan berupa tepuk

tangan dari teman-teman sekelas.

Setelah semua kelompok selesai, guru memberikan kesimpulan dari materi

yang diajarkan, siswa diminta untuk merangkum materi kemudian guru

memberikan tindak lanjut dengan pemberian evaluasi pada siswa guna

mengetahui berhasil tidaknya tindakan siklus II yang telah dilaksanakan.

4.1.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Berikut adalah tabel nilai (skor) hasil capaian siswa pada pelaksanaan

tindakan siklus II :

No Nama Kriteria Penilaian Skor

Mencari Pasangan Mengucapkan Tes 0-1’ 1-2’ 2-3’ >4 kata 4 kata < 4 kata 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1. Abd. Rahman Hadi √ √ √ 89

2 Ahmad Ismail √ √ √ 67

3 Vebyan Putra Bungsu √ √ √ 100

4 Moh.Aldi Hulawa √ √ √ 89

5 Moh. Yakob Ibrahim √ √ √ 67

6 Muamar Aqil Inayatullah √ √ √ 100

7 Rahmat Nur Dama √ √ √ 89

8 Ramdan Botutihe √ √ √ 89

(16)

10 Russel Afkal Kafka √ √ √ 100

11 Wahyudin Karim √ √ √ 67

12 Zakir Husna √ √ √ 56

13 Amira Adelia Fitrah √ √ √ 100

14 Andi Salsabila Sabania √ √ √ 89

15 Andi Soraya √ √ √ 78

16 Arzania Idrus Basalama √ √ √ 67

17 Ebrianti Nune √ √ √ 78

18 Isra Oktaviani Machmud √ √ √ 100

19 Nabila J Tangahu √ √ √ 78 20 Nurain Tahir √ √ √ 78 21 Nurhaliza Usman √ √ √ 89 22 Novita Labaco √ √ √ 67 23 Ririn Tuna √ √ √ 89 24 Sarmilawati Abdullah √ √ √ 89

25 Sri Murinda Bakari √ √ √ 100

26 Fadiah N. Maku √ √ √ 100

Jumlah/Persentase 2193/84%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa :

a. Dari 26 orang siswa terdapat 6 orang siswa atau 23,07% yang mendapat

nilai kurang dari 70

b. Dari 26 orang siswa terdapat 20 orang siswa atau 76,92% yang mendapat

(17)

Adapun data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan

tindakan siklus II dalam pembelajaran dengan menggunakan model make a match

adalah sebagai berikut :

Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran

No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian

A B C D

1. Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran √ 2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran √ 3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru √

4. Mengemukakan masalah √

5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru √

6. Bekerjasama dalam kelompok √

7. Bisa mencari pasangan yang tepat dalam waktu yang dibatasi

8. Mengajukan pertanyaan √

9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru √

10. Dapat menarik kesimpulan √

JUMLAH

(18)

Kegiatan Siswa Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 7 70 Baik 3 30 Cukup 0 0,00 Kurang 0 0,00 Total 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa

pada tindakan siklus I adalah dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa,

terdapat 70 aspek atau 70% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10

aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 3 aspek atau 30% yang

memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa,

terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek

yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh

(19)

Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

No Aspek Yang Diamati

Kriteria Penilaian A B C D A. 1. 2. 3. 4. Persiapan Rumusan Indikator Penjabaran materi Alat dan bahan

Langkah-langkah pembelajaran √ √ √ √ B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kegiatan Inti

Kesiapan ruang dan bahan ajar

Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar Menyampaikan tujuan pembeljaran

Melaksanakan pembeljaran sesuai dengan tujuan Melaksanakan pembelajaran sesuai tingkat pemahaman siswa

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan

Menunjukkan partisipasi aktif siswa

Menumbuhkan antusias siswa dalam belajar Bimbingan terhadap siswa

Menggunakan bahasa secara lancar dan jelas

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ C. 1. 2. 3. Kegiatan Penutup

Melaksanakan refleksi pembelajaran

Menyusung rangkuman yang melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut √

√ √

(20)

Kegiatan Guru Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 11 57,89 Baik 8 42,11 Cukup 0 0,00 Kurang 0 0,00 Total 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa

pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses

pembelajaran, terdapat 11 aspek atau 57,89% yang memperoleh kualifikasi

sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8

atau 42,11% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam

proses pembelajaran, terdapat 0 atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup.

Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 aspek atau

0,00% yang memperoleh kualifikasi kurang.

Dari pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data bahwa dari 26 orang

siswa yang dikenai tindakan memperoleh peningkatan. Bila pada siklus I hanya 11

orang siswa atau 42,31% yang berhasil memperoleh nilai 70 ke atas, maka pada

(21)

memperoleh nilai lebih dari 70 dan 6 orang atau 23,07% yang belum menguasai

kosakata bahasa Inggris sebab masih tetap memperoleh nilai 70 kebawah.

4.1.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti kembali

mengadakan refleksi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitan ini. Dari

hasil refleksi yang dilakukan diketahui bahwa factor-faktor yang menyebabkan

tidak tercapainya hasil yang diinginkan pada siklus I telah di atasi yaitu :

a. Siswa tidak lagi ribut saat pembelajaran berlangsung

b. Peneliti sudah mampu menguasai model pembelajaran make a match

sehingga dapat mengunakannya secara optimal dalam proses

pembelajaran.

Dari hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II ini disimpulkan bahwa

tindakan siklus II telah berhasil karena sudah terlaksana dengan baik dan nilai

yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.

4.2 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap

siklus terdiri dari satu kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan

melaksanakan proses pembelajaran dengan bantuan guru mitra yang bertindak

sebagai pengamat baik kepada guru maupun kepada siswa dengan bantuan lembar

(22)

Selama proses pembelajaran berlangsung, tidak jarang guru mendapat

kesulitan diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengerjakan

tugas pelajaran bahasa Inggris yang diberikan oleh guru karena kurangnya

pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa, hal inilah yang

diperoleh oleh peneliti saat observasi awal. Adapun hasil yang diperoleh saat

observasi awal adalah dari 26 orang siswa yang diobservasi, hanya 6 orang atau

23,08% yang memperoleh nilai 70 ke atas . Hal ini terjadi karena ada beberapa

kekurangan yang ditemukan oleh peneliti pada saat observasi awal. Dari hasil

analisis pada observasi awal ini membuktikan bahwa masih rendahnya hasil

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Inggris disebabkan kurangnya penguasaan

kosakata bahasa Inggris oleh siswa, oleh karenanya peneli melanjutkan penelitian

pada tindakan siklus I.

Setelah menyelesaikan tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan

anak dalam penguasaan bahasa Inggris meningkat akan tetapi belum mencapai

indicator dan target yang telah ditetapkan. Adapun data yang diperoleh pada

siklus I adalah dari 26 siswa yang dikenai tindakan, 11 orang siswa atau 42,31%

memperoleh nilai 70 ke atas, yang artinya mengalami peningkatan dari observasi

awal meskipun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Belum

berhasilnya capaian yang ditargetkan peneliti terjadi karena pada pelaksanaan

siklus I siswa belum sepenuhnya memperhatikan guru dan lebih banyak bermain,

selain itu guru atau peneliti juga belum menggunakan model pembelajaran make a

(23)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I

menggunakan model pembelajaran make a match mempengaruhi peningkatan

kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, meskipun belum

mncapai target yang telah ditetapkan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, factor yang menjadi penyebab belum

berhasilnya tindakan siklus I yaitu siswa yang masih ribut dan belum optimalnya

guru dalam menggunakan model pembelajaran, maka diputuskan untuk

melakukan tindakan siklus selanjutnya dengan berbagai perbaikan atas

kekurangan yang telah terjadi pada siklus sebelumnya.

Siklus II dilaksanakan 2 minggu setelah pelaksanaan siklus I. pada

pelaksanaan siklus II siswa terlihat lebih antusias dengan pelajaran yang diberikan

dan tidak ribut lagi. Gurupun telah menguasai model pembelajaran sehingga

model pembelajaran dapat diterapkan seraca optimal.

Hasil yang diperoleh dari siklus II pun akhirnya mencapai target yang

telah ditetapkan. Siswa dan guru sama-sama mengalami peningkatan. Data yang

diperoleh dari tindakan siklus II adalah dari 26 orang yang dikenai tindakan

mengalami peningkatan dan 11 orang siswa atau 42,31% yang memperoleh nilai

70 keatas pada siklus I, maka di siklus II meningkat menjadi 20 orang atau

76,92% yang memperoleh nilai 70 ke atas. Dengan demikian pelaksanaan

tindakan pada siklus II dinyatakan lebih baik jika di bandingkan dengan

pelaksanaan tindakan siklus I. mengingat indicator kinerja capaian yang

ditetapkan pada penelitian yaitu minimal 70% dari siswa sudah menguasai

(24)

telah mencapai target indicator yang telah ditetapkan yaitu 76,92%. Dari hasil

tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran make a match

dapat meningkatkan peguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas II SDN

No.87 Kota Tegah kota Gorontalo.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran make a match , kemampuan

siswa dalam menguasai kosakata bahasa Inggris meningkat. Dan dengan

memperhatikan hasil yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan siklus II ini maka

hipotesis pada penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan diterima sebab hasil

yang dicapai oleh siswa setelah diadakan evaluasi dan analisis mencapai kriteria

Referensi

Dokumen terkait

Buku Selayang Pandang Bidang Kesehatan Kabupaten Probolinggo tahun 2013 ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi singkat tentang pencapaian hasil-hasil pelaksanaan dan

Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dan pengaruh stres, depresi, kecemasan yang signifikan terhadap penurunan saliva, yaitu semakin

Puji syukur dan rasa hormat serta terima kasih terdalam penulis dipersembahkan kepada kedua orang tua, Toto Widiyanto dan Sri Budiani yang senantiasa selalu memberikan

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang

Sistem penginformasi ada-tidaknya obyek (manusia) dalam ruangan tertutup ini dibuat dan diuji secara bertahap/bertingkat, dimulai dari rangkaian catudaya, rangkaian

Tinggi Hilal yang ditampilkan pada kedua gambar di atas dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik dengan ANAVA tentang pengaruh kosentrasi garam terhadap daya kecambah, diperoleh data yang menunjukan bahwa

Berdasarkan analisis dengan algoritma EM dengan menggunakan bantuan software Weka 3.8, diketahui bahwa bahwa tahap iterasi yang dilakukan dengan 2 kelompok adalah