• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian

Dalam skripsi ini penulis ,mengadakan penelitian pada pusat referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman Kavling. 52 – 53 Gd. BEJ Jakarta, dan di kantor PT. Wahana Ottomitra Multiartha Finance.

2. Sejarah Singkat Perusahaan

Wahana Ottomitra Multiartha Finance (WOM) Finance berawal dari PT Jakarta Tokyo Leasing. Sebuah perusahaan pembiayaan yang didirikan pada tahun 1982 yang kemudian mengalami beberapa kali perubahan nama. Terakhir menjadi Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) sejak tahun 1997. WOM Finance telah memfokuskan diri pada bisnis pembiayaan konsumen khususnya untuk pembelian sepeda motor baru milik Honda. Seiiring dengan perkembangan peluang pasar yang ada, perusahaan kemudian juga menyediakan pembiayaan untuk pembelian sepeda motor bekas dan sepeda motor non Honda produksi jepang seperti Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Selain itu dalam tahun 2008 ini, perusahaan WOM Finance juga menyediakan pembiayaan sepeda motor

(2)

terbaru merk TVS dan Bajaj.

WOM Finance kemudian menjadi perusahaan go public melalui panawaran umum saham perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta yang sekarang disebut Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004. Pada tahun 2005, PT Bank International Indonesia, TBK (BII) dan konsorsiumnya, International Finance Corporation IFC dan DBS nominees Pte, LTd, menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67% saham perusahaan. Dengan total aktivitas sebesar Rp 4,8 Triliun dan jaringan 100 kantor pemasaran di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2006. WOM Finance menduduki peringkat tiga besar perusahaan pembiayaan sepeda motor di Indonesia. Bank Iternasional Indonesia yang sebagai mitra kerja utama WOM Finance, pada tahun 2008 telah menjadi pemilik WOM Finance sepenuhnya.

Sepeda motor memang tepat sebagai salah satu sarana transportasi, terlebih bagi masyarakat yang membutuhkan mobilitas tinggi dalam setiap aktifitasnya, selain cepat dan mudah melewati jalan yang sempit serta mudah persyaratan untuk memilikinya. Tingginya minat masyarakat untuk memiliki kendaraan roda dua ini mendorong para produsen berlomba untuk menghadirkan sepeda motor yang berkualitas. Para produsen menyambut dengan senang hati kehadiran perusahaan multifinance (pembiayaan) sebagai sarana pendukung bagi penjualan produk mereka, mengingat 80% dari penjualan motor secara kredit.

(3)

Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan sepeda motor terkemuka di tanah air PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance), sejak tahun 2000 telah sukses menjaring ribuan konsumen di berbagai daerah di Indonesia, melalui berbagai jenis pembiayaan yang memudahkan calon konsumen untuk memiliki sepeda motor impian. Dalam rangka melebarkan sayap ke kawasan Indonesia Timur yang dinilai sangat potensial, WOM Finance membuka kantor cabang baru di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa, 22 April 2008. Kantor cabang yang berlokasi di Jl. Syeh Yusuf Ruko Petak 26, Kendari. Sebelumnya pada pertengahan Maret 2008, WOM Finance telah meresmikan cabang Gorontalo.

Sementara itu, Simon Tan Kian Bing, Direktur Pemasaran WOM Finance, berkeyakinan WOM Finance akan mampu bersaing secara kompetitif dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang telah lebih dahulu hadir di kawasan Timur Indonesia khususnya di Kendari.

"Dengan mengusung motto PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat mudah, Aman & Terpercaya), kami optimistis mampu meraih pangsa pasar yang diinginkan dan mendapat tempat di hati masyarakat Kendari" ujar Simon.

Simon menambahkan untuk dapat menggaet konsumen di Kendari, WOM Finance juga akan menggelar berbagai program menarik. Langkah ini sebagai upaya untuk mencapai target yang diinginkan.

"Tahun 2008 ini, WOM Finance menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 5,5 triliun. Dengan dibukanya kantor cabang Kendari, tentunya akan

(4)

memberikan kontribusi bagi pencapaian target pembiayaan tersebut," tambah Simon.

Sekilas PT WOM Finance

Sejarah PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berawal tahun 1982 dari PT Jakarta Tokyo Leasing. Tahun 1997 perusahaan diakuisisi dari PT Fuji Semeru Leasing yang memfokuskan bisnisnya pada pembiayaan motor baru khususnya merek Honda. Keputusan membidik segmen pasar pembiayaan sepeda motor yang diyakini akan mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun ke depan ini ternyata terbukti tepat. Sesudah secara resmi menyandang nama PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) di tahun 2000, perusahaan terus mengalami pertumbuhan pesat dan menjanjikan.

Tahun 2001, perusahaan memasuki pasar motor bekas, disusul dengan langkah meyakinkan memasuki pasar modal dengan penerbitan Obligasi I WOM Finance senilai Rp 300 miliar dengan rating idA- (single A minus) Stable Outlook dari Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) pada tahun 2003, yang dilanjutkan dengan penerbitan Obligasi II tahun 2005 senilai Rp 500 miliar dengan rating idA- (single A minus) Stable Outlook.

Tahun 2004 WOM Finance memasuki babak baru menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk). Bersamaan dengan langkah tersebut berbagai kebijakan progresif dan kerjasama strategis sukses dilaksanakan, termasuk mencatat prestasi sebagai Perusahaan Multifinance Terbaik untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun dari majalah Investor dan

(5)

Perusahaan Multifinance Terbaik dari majalah Info Bank. Di tahun ini juga, manajemen WOM Finance mengambil langkah penting melalui aliansi dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII). Langkah ini pada akhirnya diharapkan mampu menjamin sumber pendanaan, sementara manajemen dapat berkonsentrasi penuh dalam pengembangan bisnisnya.

Pencapaian sukses tidak hanya berhenti sampai disitu. Saat ini untuk terus memperluas pasar yang berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan, WOM Finance juga telah memulai pembiayaan produk sepeda motor Jepang selain Honda. Langkah pembiayaan multi-brand (Honda, Yamaha & Suzuki) ini disambut pasar dengan antusias karena memberikan lebih banyak pilihan merek bagi pelanggan WOM Finance untuk mendapatkan sepeda motor yang diinginkannya.

Tahun 2006 menjadi momentum dimana ekspansi bisnis WOM Finance semakin berkembang. Setelah sukses menerbitkan Obligasi I & II pada tahun 2003 & 2005, di tahun 2006 WOM Finance kembali melakukan penerbitan Obligasi III senilai Rp 825 miliar dengan rating idA- (single A minus) Stable Outlook. Kinerja positif yang dihasilkan WOM Finance membuat munculnya kepercayaan dari beberapa institusi asing untuk melakukan kerjasama dengan WOM Finance.

Kinerja positif serta kepercayaan dari beberapa institusi asing, semakin mengukuhkan eksistensi WOM Finance di industri pembiayaan nasional, sekaligus mencatat beberapa prestasi di industri pembiayaan, diantaranya mempertahankan predikat sebagai Perusahaan Multifinance

(6)

Terbaik 2006 untuk kategori Aset Rp 1 triliun - Rp 2 triliun versi majalah Investor dan Perusahaan Multifinance Terbaik 2006 untuk kategori Multifinance Besar Aset Rp 1 triliun keatas versi majalah Info Bank.

Di tahun 2007, WOM Finance melakukan gebrakan dengan memunculkan tag-line korporasi terbaru, yaitu "Wujudkan Impian, Menyentuh Hati". Dengan tag-line ini WOM Finance memposisikan diri sebagai sebuah perusahaan pembiayaan yang fleksibel serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pelanggan, karena WOM Finance dengan setulus hati berkeinginan membantu mewujudkan mimpi pelanggan untuk memiliki sepeda motor, dengan memberikan pelayanan yang menyentuh hati. Hal ini juga dibarengi dengan suksesnya kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta Due Diligence Meeting & Public Expose Penerbitan Obligasi IV tahun 2007 senilai Rp 1 triliun. WOM Finance juga berhasil meraih pembiayaan sebesar Rp 4,5 triliun atau naik 15% dari pembiayaan tahun sebelumnya.

Setelah seluruh penataan baik secara manajemen dan prestasi yang diraih, tahun 2008 ditapaki WOM Finance dengan langkah mantap dan penuh optimisme. Saat ini operasional WOM Finance didukung oleh 103 kantor cabang dan perwakilan yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu juga, WOM membantu konsumennya untuk memperoleh fleksibilitas dan mobiltas dengan melayani kebutuhan pembiayaan sepeda motor bagi usaha skala kecil dan menengah serta

(7)

individu di seluruh Indonesia. Pengalaman, kerja keras serta dukungan tim manajemen dan staf yang handal melalui nilai-nilai perusahaan, yaitu AFFECTION (Appreciation - Family Feeling - Enthusiasm - Creativity - Trustworthy - Determination) dan budaya perusahaan, yaitu Learning, Sharing and Coaching, diyakini akan membawa WOM Finance menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen yang terbaik di Indonesia.

Adapun visi dan misi PT WOM Finance sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

VISI:

"menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia (to be of the best consumer financing company in Indonesia)"

MISI:

- mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya - membangun kepercayaan dunia perbankan

- pengembangan dan perluasan jaringan usaha terutama di daerah potensial

- mengoptimalkan kinerja perusahaan

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan tidak pernah terlepas dari struktur atau susunan organisasi. Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Dengan

(8)

adanya struktur organisasi dapat diketahui dengan jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian atau fungsi- fungsi dalam organisasi.

Dalam perusahaan Wahana Ottomitra Multiartha susunan stuktur organisasi sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan suatu dewan yang memimpin seluruh usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dengan kinerja usaha yang menguntungkan, kepuasan konsumen yang maksimal serta tingkat pencapaian kinerja usaha setiap tahap perkembangan.

2. Direktur Utama

Direksi mempunyai wewenang dan tanggung jawab langsung kepada dewan komisaris dengan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:

• Meminpin perusahaan dan mengambil keputusan strategis dalam kelangsungan hidup perusahaan

• Mengawasi dan meminta pertanggungjawaban kerja dari direktur - direktur yang ada dibawahnya.

• Menetapkan garis- garis kebijaksanaan perusahaan dan meninjau ulang kembali kebijakan tersebut secara berkala.

3. Direktur operasional

Direktur bagian operasional membawahi dua bagian yaitu bagian Akuntansi dan bagian Finance. Adapun wewenang dan

(9)

tanggungjawabnya meliputi:

1. Kepala bagian keuangan atau finance:

• mengatur semua keuangan perusahaan yang berhubungan dengan proses pemberian kredit.

• membuat tagihan kepada konsumen untuk piutang yang telah jatuh tempo

2. Kepala bagian akunting

• mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan dan pengelolaan transaksi

• mengendalikan kegiatan pemeriksaan dokumen, menganalisa laporan keuangan, pengalokasian biaya, kas dan bank.

4. Direktur Marketing

Wewenang dan tanggung jawabnya meliputi:

• Membuat perencanaan target penjualan tiap periode

• Merencanakan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan dari penjualan dan promosi.

• Membuat laporan pertanggung jawaban kepada Direktur Utama. 5. Direktur Manajemen Resiko

Manajemen Resiko dalam PT WOM Finance merupakan bagian yang berfungsi sebagai bagian kredit. Wewenang dan tanggung jawabnya meliputi:

• menganalisa permohonan kredit konsumen

(10)

• memberikan persetujuan atas permohonan kredit konsumen 6. Direktur Penagihan

Wewenang dan tanggung jawabnya meliputi:

• merencanakan dan mengkoordinasi atas seluruh kegiatan penagihan piutang dari konsumen

• membuat kebijakan- kebijakan dalam penagihan piutang dari konsumen

• membuat laporan pertanggung jawaban kepada direktur utama • melakukan analisis dan penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan masalah penagihan. 7. Branch Manager

Wewenang dan tanggung jawabnya meliputi:

• Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawas an terhadap operasional perusahaan yang dibantu oleh manaier dan kepala bagian tiap ftingsi.

• Bertanggung jawab penuh terhadap berlangsungnya kegiatan cabang perusahaan.

• Membuat laporan pertanggung jawaban kepada kantor pusat mengenai kondisi cabang perusahaan.

(11)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan adalah:

1. Library research (penelitian kepustakaan)

Dengan metode ini, mencari aspek-aspek teoritis dengan cara membaca literatur, mencari data-data yang mendukung dan ada kaitannya, serta melalui website internet.

2. Field Research

Metode yang langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas untuk mempermudah pengumpulan data, diperlukan suatu teknik dengan jelas dan teruai dengan baik, dengan jalan melakukan:

a. Observasi

Sebagai usaha untuk mencari dan mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan

b. Wawancara

Untuk mempermudah dalam mendapatkan sejumlah data yang cukup relevan penulis melakukan wawancara

c. Dokumentasi

Merupakan pencatatan dan penyalinan dokumen yang menggambarkan secara lengkap, menjelaskan dan menguraikan prosedur yang akan diteliti

(12)

C. Metode Analisa Data

Didalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Analisa ini didasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas

Referensi

Dokumen terkait

(3) Kerjasama dengan Pihak Ketiga tidak boleh mengakibatkan BUMDES mengalami kerugian dan atau menghilangkan fungsi BUMDES sebagai satu-satunya badan usaha didesa, yang

isolasi ini dirancang untuk mencegah, atau paling tidak mengurangi, transmisi panas melalui dinding untuk tetap di dalam lingkungan tertentu pada suhu yang berbeda dari luar..

Faktor terkuat kedua adalah persepsi kerentanan/ keseriusan penyakit yang diderita anak dengan nilai OR 60,971, artinya bahwa ibu yang memiliki persepsi tinggi tentang

Laporan Keuangan Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah SubTropika yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

Kemudian pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran pemerintah tetap diperlukan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya, peningkatan pendidikan,

Berdasarkan pembahasan teori dan hasil analisa, diskusi dan hasil interprestasi serta beberapa data dari lapangan, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Metode tersebut sebelumnya telah baik dalam pengenalan kualitas kedelai.Berbeda dengan hasil penelitian pada kedelai, hasil akurasi rata-rata sebesar 60% menunjukkan

Tingginya konsentrasi arsen di titik pertama karena titik pertama sangat dekat dengan pegunungan api, dan kecilnya konsentrasi arsen di titik terakhir yakni di