i
MINAT PELAKU UMKM UNTUK MENYUSUN LAPORAN
KEUANGAN: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
(Studi pada UMKM di Wilayah Bandungan)
Oleh :
ARRINDI SILFIANA GRAFITI NIM : 232008224
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2014
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 - Indonesia Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : ARRINDI SILFIANA GRAFITI N I M : 232008224
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,
Judul : MINAT PELAKU UMKM UNTUK MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi pada UMKM di Wilayah Bandungan)
Pembimbing : Prof. Supramono, SE., MBA., DBA
Tanggal di uji : 29 Januari 2014
adalah benar-benar hasil karya saya.
Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangakaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, Januari 2014 Yang memberi pernyataan,
1 PENDAHULUAN
Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak pihak. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada saat krisis Tahun 1997 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan tetap berdiri bahkan semakin berkembang.
Namun pada umumnya UMKM tidak memiliki catatan laporan keuangan yang baik. Meskipun pelaku UMKM memiliki pencatatan laporan keuangan yang sederhana tetapi pelaku UMKM tidak dapat menunjukkan arus kas yang terjadi pada transaksi saat mereka menerima atau mengeluarkan kas. Sebagai patokan selama usaha mereka masih bisa berjalan dan masih mendapat kelebihan dana pada saat itulah UMKM mengakui adanya laba. Padahal jika UMKM menerapkan pencatatan laporan keuangan dengan baik, UMKM dapat mengetahui arus kas yang terjadi pada usahanya. Sehingga dapat mengetahui asset atau perkembangan modal yang menyebabkan pengelolaan akan menjadi lebih baik. Maka perlu adanya penerapan pencatatan laporan keuangan yang lebih baik dan teratur. Penerapan pencatatan laporan keuangan sangat diperlukan karena UMKM yang menghasilkan laba yang besar, tidak menjadi jaminan mendapatkan pinjaman dari Bank dikarenakan sulitnya investor yang bersedia untuk meminjamkan atau menanamkan modalnya pada UMKM. Alasan yang mendasar adalah UMKM tersebut tidak dapat menunjukkan bukti operasional dan keuntungan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan selain untuk menarik investor, memang merupakan tahap awal dari penerapan akuntansi yang akan menghasilkan informasi dan mempunyai peranan penting, baik untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, maupun untuk pengambilan keputusan keuangan. (http://www.suaramedia.com, 19 Januari 2012).
Wahyudi (2009) mengemukakan bahwa informasi akuntansi merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen untuk membantu menghadapi persaingan bisnis. Informasi akuntansi menghasilkan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk perencanaan, pengendalian, pembuatan keputusan dan evaluasi kinerja. Informasi
2
akuntansi memungkinkan manajemen untuk mengimplementasikan strategi dan melakukan aktivitas operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Dengan adanya penyusunan laporan keuangan dapat memudahkan UMKM untuk mengembangkan usaha. Laporan keuangan juga mempermudah memperoleh pinjaman dana untuk mengembangkan usahanya. Penerapan Business Technology dalam aktivitas perusahaan maupun dalam penyusunan laporan keuangan berdampak terhadap peningkatan produktivitas perusahaan serta mempermudah dalam mengembangkan usaha (Nitisastro, 2009).
Laporan keuangan menjadi salah satu komponen yang mutlak harus dimiliki oleh UMKM jika mereka ingin mengembangkan usaha dengan mengajukan modal kepada para kreditur yang dalam hal ini adalah pihak perbankan (Setyawan, dalam Sariningtyas dan Diah, 2011). Apabila UMKM dapat menunjukkan laporan keuangan yang mereka miliki maka UMKM akan lebih diperhatikan dan lebih mudah mendapatkan sumber pendanaan untuk mengembangkan usahanya. Laporan keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan hanya didasarkan pada laba semata (Ma’rifatul, 2012).
UMKM tidak lepas adanya berbagai kendala yang dihadapi yang mana salah satunya disebabkan karena rendahnya minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Lauracita (2012) bahwa banyak UMKM tidak memiliki laporan keuangan yang memadai. Winarni (2009) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa masih banyak UMKM yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan terhadap pelaku UMKM di wilayah Bandungan, ada yang mengungkapkan bahwa mereka kurang tertarik untuk membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usahanya. Pelaku UMKM lainnya yang mengungkapkan bahwa ia belum berkeinginan untuk membuat laporan keuangan dalam waktu dekat ini. Namun demikian ada juga yang mengungkapkan bahwa mereka tertarik untuk membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usahanya.
3
Sesungguhnya penyusunan laporan keuangan diperlukan UMKM bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan (Winarni, 2009). Akan tetapi yang terjadi adalah rendahnya minat UMKM dalam menyusun laporan keuangan (Indah, 2010). Oleh sebab itu diperlukan kajian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang yang mempengaruhi minat UMKM untuk menyusun laporan keuangan.
Penerapan laporan keuangan dipengaruhi oleh minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Minat diasumsikan mampu menangkap faktor-faktor motivasional yang mempunyai suatu dampak pada suatu perilaku. Faktor - faktor yang mempengaruhi minat adalah indikasi tentang seberapa keras pelaku UMKM mau mencoba, atau seberapa banyak usaha direncanakan supaya dapat melakukan perilakunya (Jogiyanto, 2007). Munculnya minat beperilaku ditentukan oleh tiga faktor penentu, yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian (Ajzen, 1991). Tumbuhnya minat pelaku UMKM dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, diantaranya adalah Status ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal. Menurut Muhib dan Saleh (dalam Utami (2011), faktor- faktor yang yang dapat menimbulkan minat terhadap sesuatu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan dan yang berasal dari luar individu.
The Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan salah satu model psikologi
sosial yang paling sering digunakan untuk meramalkan perilaku. Salah satu riset atas
The Theory of Planned Behavior (TPB) adalah yang dilakukan oleh Dharmmesta (1998)
yang menyebutkan bahwa minat itu sendiri dipengaruhi oleh sikap, norma sujektif, dan kontrol perilaku. Minat berperilaku (behavioral intention) mengukur kekuatan tujuan untuk melakukan tindakan tertentu (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam Tsung-Lu et al., 2010). Perlu diperhatikan bahwa minat dan perilaku adalah dua hal yang sangat berbeda. Minat (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku. Jadi minat belum merupakan perilaku yang telah diwujudkan. Sedangkan perilaku (behavior) adalah tindakan nyata yang dilakukan (Jogiyanto, 2007).
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris mengapa pelaku UMKM enggan menyusun laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM
4
untuk menyusun laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah sikap berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan?, 2) Apakah norma subjektif berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan?, 3) Apakah kontrol perilaku berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan?.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Theory
of planned behavior guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pelaku
UMKM untuk menyusun laporan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dalam bidang akuntansi, terutama dalam menyusun laporan keuangan untuk umkm dalam mengembangkan usahanya.
TINJAUAN LITERATUR Laporan Keuangan
Menurut Copeland (dalam Sawir, 2001), “Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu”. Menurut Kieso, (2007:2) laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
Teori Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Behavior atau TPB)
Teori perilaku rencanaan (theory of planned behavior atau TPB) merupakan pengembangann lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (TRA). The theory of
planned behavior (TPB) memiliki kelebihan dari teori pendahulunya Theory of reasoned action (TRA) yaitu kemampuan teori perilaku rencanaan dalam menganalisis
5
suatu situasi di saat individu-individu tidak memiliki kontrol sendiri terhadap sumber-sumber daya yang mereka perlukan, pengetahuan, dan kesempatan yang mereka peroleh, teori ini mampu menganalisis kondisi ini dibanding teori tindakan beralasan. Inti dari The theory of planned behavior (TPB) adalah minat individu untuk melakukan perilaku tertentu. Dalam konteks pengadopsian sistem informasi, model teori tindakan beralasan ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan teori ini diungkapkan Jogiyanto (2007) yaitu hanya dimaksudkan untuk menjelaskan perilaku-perilaku yang akan dikerjakan secara sukarela, tidak untuk perilaku-perilaku yang diwajibkan.
Teori ini dikembangkan oleh Ajzen (1985) dengan menambahkan sebuah konstruk yaitu persepsi control keperilakuan (perceived behavioral control) yang dipersepsikan akan mempengaruhi minat dan perilaku. Konstruk ini ditambahkan di TPB untuk mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh sekurang-kurangnya dan keterbatasan – keterbatasan dari kekurangan sumber daya yang digunakan untuk melakukan perilaku (Chau dan Hu, 2002 dalam Jogiyanto, 2007).
Gambar 1. The Theory of Planned Behavior Sumber : Ajzen (1991)
Model Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa perilaku yang dilakukan oleh individu timbul karena adanya minat untuk berperilaku. Minat berperilaku ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu: (1) behavioral beliefs, yaitu keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas hasil yang diterima (beliefs strength dan
outcome evaluation), (2) normatif beliefs, yaitu keyakinan tentang harapan normatif dari
orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut (normative beliefs dan Attitude Toward the Behavior Behavior Subjective Norm Intention Perceived Behavioral Control
6
motivation to comply), dan (3) control beliefs, yaitu keyakinan tentang hal-hal yang
mendukung atau menghambat perilaku yang akan ditampilkan (control beliefs).
Hambatan yang mungkin timbul pada saat berperilaku dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan. Secara berurutan, behavioral beliefs menghasilkan sikap terhadap perilaku positif atau negatif (attitude), control beliefs menghasilkan perilaku yang ditampilkan (perceived behavioral control) ,normative beliefs menghasilkan norma subyektif (subjective norm) (Ajzen, 1991).
Sikap (attitude)
Sikap terhadap perilaku didefinisikan oleh Davis et al. (1989) sebagai perasaan positif atau negatif seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Sikap didefinisikan sebagai tingkat evaluasi diri saat seseorang merasa menguntungkan atau tidak menguntungkan saat penilaian terhadap perilaku yang dimaksud (Ajzen,1991). Selanjutnya menurut George (2004) bahwa persepsi sikap mempunyai pengaruh positif terhadap minat diadopsinya.
Norma subjektif (subjective norm)
Norma subjektif adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif merupakan fungsi dari harapan yang dipersepsikan individu dimana satu atau lebih orang di sekitarnya (misalnya, saudara, teman sejawat) menyetujui perilaku tertentu dan memotivasi individu tersebut untuk mematuhi mereka (Ajzen, 1991).
Kontrol Perilaku (behavioral control)
Persepsi kontrol keperilakuan (perceived behavioral control) didefinisikan oleh Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan yang dipersepsikan untuk melakukan perilaku. TPB mengasumsikan bahwa persepsi kontrol keperilakuan mempunyai implikasi motivasional terhadap minat berperilaku. Orang yang tidak percaya bahwa mereka memiliki sumber daya atau kesempatan untuk melakukan perilaku, tentu tidak akan membentuk minat yang kuat untuk melakukan perilaku (Jogiyanto, 2007).
7 Minat
Minat untuk menggunakan laporan keuangan merupakan indikator yang layak untuk mengukur penggunaan sistem dimasa datang (Jackson et al., 1997). Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995).
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Sikap terhadap Minat UMKM menyusun Laporan Keuangan
Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap dengan minat penggunaan sistem informasi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Davis et al. (1989), Sandberg and Wahlberg (2000), Kartika (2009), Ozer dan Yilmaz (2008). Namun penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor and Todd (1995) yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan minat penggunaan sistem informasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menguji pengaruh sikap (attitude) terhadap minat (intention) penggunaan laporan keuangan di UMKM Bandungan. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesa sebagai berikut:
H1 : Sikap (attitude) berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM untuk menyusun Laporan keuangan.
Pengaruh Norma Subyektif terhadap minat UMKM menyusun laporan keuangan Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara norma subyektif dengan minat penggunaan sistem informasi berbasis teknologi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Davis et al. (1989), Taylor and Todd (1995), Sandberg and Wahlberg (2000), Zahra (2009), dan Ozer dan Yilmaz (2008). Dari beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh norma subyektif (subjective norms) terhadap minat (intention) UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Dalam penelitian ini dirumukan hipotesa sebagai berikut :
H2 : Norma subyektif (subjective norms) berpengaruh terhadap minat (intention) UMKM untuk menyusun laporan keuangan.
8 H1
H3
Pengaruh Kontrol Perilaku terhadap minat UMKM menyusun laporan keuangan Hasil penelitian Manzari (2008) menunjukkan bahwa kontrol perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat digunakannya sistem e-ticketing. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian George (2004) yang meneliti tentang hubungan antara theory of planned behaviour (TPB) dan pembelian melalui internet.
Hasil penelitian Karami (2006) mengenai penemuan kontrol perilaku yang dirasakan menjadi hal penting lainnya dalam mempengaruhi persepsi minat pengguna membeli tiket online. Hal ini tidak sependapat dengan hasil penelitian Denbashi (2007) yang menyebutkan kontrol perilaku (kondisi Self-efficacy dan fasilitator) belum berdampak signifikan terhadap minat dalam menggunakan e-tiket . Penelitian Arini (2010) menunjukkan bahwa kontrol perilaku perepsian berpengaruh positif terhadap minat penggunaan sistem e-ticketing. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesa sebagai berikut :
H3: Kontrol perilaku (Behavioral Control) berpengaruh terhadap minat untuk menyusun laporan keuangan.
Model Penelitian
Berdasarkan persoalan penelitian, tujuan penelitian dan landasan teoritis di atas maka dapat dibuat suatu model penelitian seperti tampak pada gambar 2. berikut ini
Gambar 2. Model Penelitian
Minat Sikap Norma Subyektif Kontrol Perilaku H2
9 METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (Supramono dan Sugiarto, 1993). Dalam penelitian ini, tidak diketahui jumlah populasi pelaku UMKM di wilayah Bandungan. Mengingat jumlah populasi tidak diketahui jumlahnya maka dalam pengambilan sampel didasarkan pada kemudahan dalam mendapatkan anggota sampel dan tentunya anggota sampel tersebut bersedia menjadi responden, atau dengan kata lain pengambilan sampel menggunakan teknik convinience sampling (Supramono dan Haryanto, 2003). Setelah melakukan penyebaran ke beberapa UMKM selama 2 minggu untuk mengumpulkan kuesioner, yaitu dari tanggal 28 Juli – 10 Agustus. Di dapatkan sampel sebanyak 60 orang pelaku UMKM di wilayah Bandungan.
Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Supramono dan Sugiarto (1993) data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya. Data primer dalam penelitian ini berupa data tentang penilaian responden tentang sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan minat menyusun laporan keuangan. Sumber data primer berasal dari 60 orang responden yang terpilih sebagai sampel penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuesioner. Adapun kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang terstruktur (structured questionnaire) artinya jawaban pertanyaan yang diajukan sudah disediakan.
Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan. Variabel-variabel tersebut dapat diukur pada aras pengukuran ordinal karena setiap indikator empirik dinyatakan dalam bentuk pernyataan dengan kategori jawaban serta diberi skor menurut skala likert (Ghozali. 2005). Untuk memudahkan dalam
10
menganalisis data, maka variabel yang digunakan diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 poin yaitu dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). Skala likert adalah teknik pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam risert pemasaran (Simamora, 2004). Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan persetujuan maupun ketidaksetujuan responden terhadap masing-masing pernyataan yang ada dalam serangkaian pernyataan mengenai objek stimulasi.
Berikut ini adalah indikator empirik (IE) untuk masing-masing variabel, sebagai berikut :
Tabel 1. Pengukuran Variabel
Variable Definisi Indikator Empirik
Sikap (X1) Sikap merupakan kecenderungan tingkah laku individu yang merupakan evaluasi positif maupun negatif trhadap orang, obyek, peristiwa dan ide-ide tertentu, dalam berbagai situasi sikap mengontrol perilaku individu karena sikap berkaitan erat dengan perilaku (Walgito (1991).
1. Laporan keuangan memiliki peranan penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan 2. Laporan keuangan dapat
membantu pengembangan usaha 3. Laporan keuangan merupakan
salah satu alat yang digunakan manajemen untuk menghadapi persaingan bisnis
4. Membuat laporan keuangan bukanlah pekerjaan yang membuang-buang waktu
Norma Subjektif (X2)
Persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991)
1. Pengusaha lain sudah menggunakan laporan keuangan 2. Pengusaha lain menyarankan
menggunakan laporan keuangan untuk mengembangkan usaha 3. Mitra binaan untuk UMKM
menyarankan membuat laporan keuangan untuk membantu mendapatkan tambahan modal Kontrol
Perilaku (X3)
Sebagai kemudahan atau kesulitan yang dipersepsikan untuk melakukan perilaku / menggunakan laporan keuangan (Ajzen, 1991)
1. Dapat mencari karyawan yang dapat membantu membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha
2. Mampu menyewa tenaga ahli untuk membantu membuat laporan keuangan
3. Tidak akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan 4. Tidak akan kesulitan dalam
memahami laporan keuangan Minat (Y) Minat diartikan sebagai kehendak,
keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997).
1. Tertarik membuat laporan keuangan untuk perkembangan usaha
2. Memilih membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha
3. Berkeinginan membuat laporan keuangan dalam waktu dekat ini
11 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel penelitian. Pengujian validitas butir menggunakan teknik corrected item-total correlation. Angka pada kolom corrected
item-total correlation menunjukkan nilai r hasil. Dasar pengambilan keputusannya
adalah (Ghozali, 2005) Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan nilai cronbach Alpha dimana dasar pengambilan keputusannya adalah bahwa variabel dikatakan reliabel jika
cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).
Selanjutnya dilakukan penilaian rata-rata skor untuk masing-masing variabel penelitian. Untuk dapat melakukan penilaian maka perlu dihitung rentang (range), dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Supramono dan Sugiarto, 1993):
Range = (nilai terbesar – nilai terkecil) / jumlah kelas = (5 – 1) / 5 = 0,80
Penilaian rata-rata skor untuk masing-masing variabel penelitian diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2. Penilaian Rata-rata Skor Variabel Penelitian
Rata-rata Kategori 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju
Setuju Sangat Setuju
Tahap analisis selanjutnya adalah melakukan analisis regresi berganda, dimulai dengan melakukan uji asumsi klasik regresi linear berganda yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Setelah memenuhi syarat uji asumsi klasik regresi linear berganda, baru dapat dilakukan pengujian terhadap hasil
12
analisis regresi berganda. Adapun bentuk persamaan garis regresi yang digunakan dengan metode Least Square, yaitu :
Y = 0 + 1X1+ 2X2 + 3X3 + e Dimana :
Y = Minat menyusun laporan keuangan
X1.. .X3 = Sikap, Norma Subyektif, Kontrol Perilaku
0 = konstanta (intersep)
1.. 7 = koefisien regresi dari X1... X3 e = kesalahan pengganggu (error)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup usia, jenis kelamin, lama usaha, omset per bulan, jumlah karyawan dan latar belakang pendidikan terakhir. Adapun karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada table 3 berikut ini.
Table 3. Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Jumlah %
Usia < 20 0 0
21-40 18 30.0
> 40 42 70.0
Total 60 100.0
Jenis kelamin Laki-laki 42 70.0
Perempuan 18 30.0
Total 60 100.0
Lama usaha ≤ 5 tahun 4 6.7
6 - 10 tahun 19 31.7 > 10 tahun 32 61.7 Total 60 100.0 Omset per bulan ≤ 25.000.000 43 71.7 25.000.000 - 50.000.000 13 21.7 > 50.000.000 4 6.7 Total 60 100.0 Jumlah karyawan 5-10 orang 49 81.7 11-20 orang 11 18.3 21-30 orang 0 0 Total 60 100.0 Pendidikan SD 0 0
13
Karakteristik Kategori Jumlah %
terakhir SMP 0 0
SMA 19 31.7
Perguruan Tinggi 41 68.3
Total 60 100.0
Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa umur responden yang terbanyak adalah pada kelompok umur > 40 tahun yaitu sebanyak 42 orang atau 70%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas responden berusia dewasa. Selain itu lebih banyak laki-laki yaitu sebanyak 42 orang (70%) dibanding perempuan yang hanya 18 orang (30%). Sehubungan dengan lama usaha, sebagian besar responden lebih dari 10 tahun dalam melakukan usaha yaitu sebanyak 37 orang (61.7%), ini menunjukkan bahwa mayoritas responden telah lama menjalankan usahanya. Terkait dengan omset usaha per bulan, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki omset per bulan masih di bawah Rp. 25.000.000 yaitu sebanyak 43 orang (71.7%). Dalam hal kepemilikan jumlah karyawan, diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai karyawan antara 5-10 orang berjumlah 49 orang (81.7%). Berkaitan dengan tingkat pendidikan terakhir, tampak bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok responden yang pendidikannya dari perguruan tinggi yaitu sebanyak 41 orang (68.3%) dan yang berpendidikan SMA sebanyak 19 responden (31.7%). Ini berarti tingkat pendidikan responden sudah tergolong dalam pendidikan menengah ke atas.
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat empat variabel penelitian yaitu variabel sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan minat pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan. Berikut dijabarkan statistik deskriptif masing-masing variabel tersebut.
Deskripsi Variabel Sikap
Variabel sikap pada penelitian ini diukur melalui 4 buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap variabel sikap dapat dijelaskan pada tabel 4 berikut.
14
Tabel 4. Statistik Deskriptif Sikap
Variabel Indikator Frekuensi Jawaban Responden Total skor Rata-rata SD 1 2 3 4 5
Sikap Laporan keuangan memiliki perana penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan
1 6 29 20 4 200 3.33 0.82
Laporan keuangan dapat membantu pengembangan usaha
0 8 26 22 4 202 3.37 0.80
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen untuk menghadapi persaingan bisnis 0 8 20 25 7 211 3.52 0.87 Membuat laporan keuangan bukanlah pekerjaan yang membuang-buang waktu 1 5 24 22 8 211 3.52 0.89 Rata-rata Sikap 3.43
Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan tabel 4 di atas, tampak bahwa untuk indikator sikap yang pertama diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.33 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Cukup Setuju bahwa laporan keuangan memiliki perana penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan. Nilai standar deviasi sebesar 0.82 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator sikap yang pertama tersebut. Untuk indikator sikap yang kedua diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.37 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Cukup Setuju bahwa laporan keuangan dapat membantu pengembangan usaha. Nilai standar deviasi sebesar 0.80 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator sikap yang kedua tersebut.
Indikator sikap yang ketiga mempunyai nilai rata-rata skor sebesar 3.52 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya beranggapan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan
15
manajemen untuk menghadapi persaingan bisnis. Nilai standar deviasi sebesar 0.87 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator sikap yang ketiga tersebut. Untuk indikator sikap yang keempat diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.52 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa membuat laporan keuangan bukanlah pekerjaan yang membuang-buang waktu. Nilai standar deviasi sebesar 0.89 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator sikap yang keempat tersebut.
Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata skor variabel sikap sebesar 3.43. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata sikap responden akan laporan keuangan adalah berada pada kategori Setuju.
Deskripsi Variabel Norma Subyektif
Variabel Norma Subyekif pada penelitian ini diukur melalui 3 buah indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel norma subjektif dapat dijelaskan pada Tabel 5.
Tabel 5. Statistik Deskriptif Norma Subyektif
Variabel Indikator Frekuensi Jumlah Responden Total skor Rata-rata SD 1 2 3 4 5 Norma Subjektif Pengusaha lain sudah menggunakan laporan keuangan 1 6 29 20 4 200 3.33 0.82 Pengusaha lain menyarankan menggunakan laporan keuangan untuk mengembangkan usaha 0 8 25 18 9 208 3.47 0.91
Mitra binaan untuk UMKM menyarankan membuat laporan keuangan untuk membantu mendapatkan tambahan modal 0 8 20 23 9 213 3.55 0.91
Rata-rata Norma Subyektif 3.45 Sumber: Data primer yang diolah (2014)
16
Berdasarkan tabel 5 di atas, tampak bahwa untuk indikator norma subyektif yang pertama diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.33 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Cukup Setuju bahwa pengusaha lain sudah menggunakan laporan keuangan. Nilai standar deviasi sebesar 0.82 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator norma subyektif yang pertama tersebut. Untuk indikator norma subyektif yang kedua diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.47 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa pengusaha lain menyarankan menggunakan laporan keuangan untuk mengembangkan usaha. Nilai standar deviasi sebesar 0.91 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator norma subyektif yang kedua tersebut. Untuk indikator norma subyektif yang ketiga diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.55 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa mitra binaan untuk UMKM menyarankan membuat laporan keuangan untuk membantu mendapatkan tambahan modal. Nilai standar deviasi sebesar 0.91 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator norma subyektif yang ketiga tersebut.
Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata skor variabel norma subyektif sebesar 3.45. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden pelaku UMKM mempunyai norma subyektif pada kategori Setuju.
Deskripsi Variabel Kontrol Perilaku
Variabel kontrol perilaku pada penelitian ini diukur melalui 4 buah indikator. hasil tanggapan terhadap kontrol perilaku dapat dijelaskan pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Statistik Deskriptif Kontrol Perilaku
Variabel Indikator Frekuensi Jawaban Responden Total skor Rata-rata SD 1 2 3 4 5 Kontrol Perilaku Dapat mencari karyawan yang dapat membantu membuat laporan keuangan untuk mendukung
17 Variabel Indikator Frekuensi Jawaban Responden Total skor Rata-rata SD 1 2 3 4 5 perkembangan usaha Mampu menyewa tenaga ahli untuk membantu membuat laporan keuangan
0 7 27 17 9 208 3.47 0.89
Tidak akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan
0 8 21 20 11 214 3.57 0.94
Tidak akan kesulitan dalam memahami laporan keuangan
1 5 24 22 8 211 3.52 0.89
Rata-rata Kontrol Perilaku 3.49 Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan tabel 6 di atas, tampak bahwa untuk indikator kontrol perilaku yang pertama diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.40 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Cukup Setuju bahwa dirinya dapat mencari karyawan yang bisa membantu membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha. Nilai standar deviasi sebesar 0.81 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator kontrol perilaku yang pertama tersebut. Untuk indikator kontrol perilaku yang kedua diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.47 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya mampu menyewa tenaga ahli untuk membantu membuat laporan keuangan. Nilai standar deviasi sebesar 0.89 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator kontrol perilaku yang kedua tersebut.
Indikator kontrol perilaku yang ketiga mempunyai nilai rata-rata skor sebesar 3.57 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya tidak akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan. Nilai standar deviasi sebesar 0.94 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator kontrol perilaku yang ketiga tersebut. Untuk indikator kontrol perilaku yang keempat diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.52 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya beranggapan tidak akan kesulitan dalam memahami laporan keuangan. Nilai standar deviasi sebesar 0.89 menunjukkan bahwa
18
terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator kontrol perilaku yang keempat tersebut.
Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata skor variabel kontrol perilaku sebesar 3.45. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden pelaku UMKM mempunyai kontrol perilaku berada pada kategori Setuju.
Deskripsi Variabel Minat
Variabel minat pada penelitian ini diukur melalui 3 buah indikator. Hasil tanggapan terhadap minat dapat dijelaskan pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Statistik Deskriptif Minat
Variabel Indikator Frekuensi Jawaban Responden Total skor Rata-rata SD 1 2 3 4 5
Minat Tertarik membuat laporan keuangan untuk perkembangan usaha 0 5 27 23 5 208 3.47 0.77 Memilih membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha 0 5 20 26 9 219 3.65 0.84 Berkeinginan membuat laporan keuangan dalam waktu dekat ini
0 6 21 22 11 218 3.63 0.90
Rata-rata Minat 3.58
Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Berdasarkan tabel 7 di atas, tampak bahwa untuk indikator minat yang pertama diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.47 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya tertarik membuat laporan keuangan untuk perkembangan usaha. Nilai standar deviasi sebesar 0.77 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator minat yang pertama tersebut. Untuk indikator minat yang kedua diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.65 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya memilih membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha. Nilai standar deviasi sebesar
19
0.84 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator minat yang kedua tersebut. Untuk indikator minat yang ketiga diperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3.63 yang menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang Setuju bahwa dirinya berkeinginan membuat laporan keuangan dalam waktu dekat ini. Nilai standar deviasi sebesar 0.90 menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang kecil dari nilai skor tertinggi dengan nilai skor terendah dari jawaban responden atas indikator minat yang ketiga tersebut.
Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata skor variabel minat sebesar 3.58. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden pelaku UMKM Setuju bahwa mereka mempunyai minat yang tinggi atas penyusunan laporan keuangan.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Indikator Empirik Validitas (Corrected item – Total Correlation) Reliabilitas (Cronbach’s Alpha) Sikap S1 0.573 0.818 S2 0.717 S3 0.648 S4 0.625 Norma Subyektif NS1 0.591 0.726 NS2 0.493 NS3 0.565 Kontrol Perilaku KP1 0.521 0.784 KP2 0.603 KP3 0.658 KP4 0.581 Minat M1 0.461 0.678 M2 0.399 M3 0.634
20
Semua indikator empirik masing-masing variabel mempunyai nilai r hit positif dan r hit > r0,05 (0,214) sehingga indikator empirik yang diujikan tersebut dinyatakan valid. Demikian halnya dengan uji reliabilitasnya, menunjukkan nilai Cronbach alpha masing-masing variabel > 0,60 sehingga indikator-indikator empirik dari setiap variabel tersebut dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda Uji Normalitas
Penggunaan analisis regresi berganda harus memenuhi salah satu syarat yaitu bahwa dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual harus memiliki distribusi normal. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 9. berikut ini.
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig (2-tailed)
0,828 0,499 Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Tabel 9. di atas menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,828 mempunyai nilai signifikan sebesar 0,499 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data residualnya adalah normal.
Uji Multikolinearitas
Identifikasi multikolinearitas diantara variabel bebas (independent variable) dapat diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF dari hasil output regresi. Adapun hasil uji multikolinear disajikan pada Tabel 10. berikut ini.
Tabel 10. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Sikap 0.215 4.650
Norma Subyektif 0.215 4.647
Kontrol Perilaku 0,179 5.574
21
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa berdasar pada nilai tolerance tampak bahwa semua nilai tolerance untuk masing-masing variabel bebas (independent variable) > 0,10 maka tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya. Berdasar pada nilai VIF tampak bahwa semua nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas (independent
variable) < 10 maka tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya.
Uji Heterokedastisitas
Identifikasi heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini menggunakan uji glejser. Adapun hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 11. berikut ini.
Tabel 11. Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel t hitung Sig
Sikap 1.782 0.080
Norma Subyektif -1.364 0.178
Kontrol Perilaku -0,875 0.385
Sumber: Data primer yang diolah (2014)
Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji glejser, koefisien parameter untuk masing-masing variabel bebasnya tidak ada yang signifikan (angka sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan, maka dilakukan uji parsial (Uji t) yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 12. berikut.
Tabel 12.Hasil Uji t dengan Minat Pelaku UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan sebagi Variabel Dependen
Variabel Koef B t hitung Sig
Sikap 0.169 2.069 0.043
Norma Subyektif 0.220 2.103 0.040
Kontrol Perilaku 0.348 3.948 0.000
22
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 2.069 dengan angka signifikan 0.043 < 0.05 sehingga H1 yang menyatakan bahwa sikap (attitude) berpengaruh terhadap minat (intention) pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dapat diterima.
Norma subyektif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 2.103 dengan angka signifikan 0.040 < 0.05 sehingga H2 yang menyatakan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap minat (intention) pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dapat diterima.
Kontrol perilaku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung 3.948 dengan angka signifikan 0.000 < 0.05 sehingga H3 yang menyatakan bahwa control perilaku berpengaruh terhadap minat (intention) pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dapat diterima.
Pembahasan
Pengaruh Sikap terhadap Minat Pelaku UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis membuktikan adanya pengaruh sikap terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Arah koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa semakin baik sikap maka semakin tinggi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Dari hasil analisis deskriptif memang terlihat bahwa rata-rata responden pelaku UMKM mempunyai sikap dalam kategori setuju akan pentingnya laporan keuangan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pendapat dari responden seperti misalnya mereka memandang bahwa laporan keuangan memiliki peran penting agar dapat diperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan. Sikap yang baik juga ditunjukkan dengan pendapat responden bahwa informasi dalam laporan keuangan dapat membantu pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Adanya sikap yang baik tersebut yang mempengaruhi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
Temuan penelitian ini mendukung sejumlah penelitian sebelumnya yang mengkaitkan antara sikap terhadap minat. Seperti misalnya temuan George (2004)
23
menunjukkan bahwa persepsi sikap mempunyai pengaruh positif terhadap minat diadopsinya sistem e-ticketing. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Abadi dan Gharibpoor (2012) bahwa sikap berpengaruh terhadap minat pengguna untuk menggunakan e-service.
Pengaruh Norma Subyektif terhadap Minat Pelaku UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis membuktikan adanya pengaruh norma subyektif terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Arah koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa semakin baik norma subyektif maka semakin tinggi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Dari hasil analisis deskriptif memang terlihat bahwa rata-rata responden pelaku UMKM mempunyai norma subyektif pada kategori setuju. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pendapat dari responden yang menyatakan bahwa mitra binaan untuk UMKM menyarankan mereka membuat laporan keuangan untuk membantu mendapatkan tambahan modal. Demikian halnya adanya saran dari rekan-rekan pengusaha lainnya agar responden mau menggunakan laporan keuangan untuk pengembangan usaha. Adanya norma subyektif berupa pandangan-pandangan ataupun saran dari orang lain yang dinilai baik tersebut pada akhirnya mempengaruhi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
Temuan penelitian ini mendukung sejumlah penelitian sebelumnya yang mengkaitkan antara norma subyektif terhadap minat. Seperti misalnya temuan Denbashi (2007) menyebutkan bahwa norma subjektif berpengaruh sebagai efek sosial yang memiliki dampak signifikan terhadap minat untuk menggunakan e-tiketing. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Manzari (2008) menunjukkan adanya hubungan positif antara norma subjektif (subjective norm) terhadap minat menggunakan sistem reservasi online.
Pengaruh Kontrol Perilaku terhadap Minat Pelaku UMKM dalam Menyusun Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis membuktikan adanya pengaruh kontrol perilaku terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Arah koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa semakin baik kontrol perilaku maka semakin
24
tinggi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Dari hasil analisis deskriptif memang terlihat bahwa rata-rata responden pelaku UMKM mempunyai kontrol perilaku pada kategori setuju. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pendapat dari responden yang menyatakan bahwa tidak akan banyak kesulitan dalam membuat serta memahami laporan keuangan. Responden juga menyatakan bahwa mereka dapat mempekerjakan karyawan yang bisa membantu mereka untuk membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usahanya. Dengan demikian, adanya kontrol perilaku yang dinilai baik tersebut pada akhirnya mempengaruhi minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
Temuan penelitian ini mendukung sejumlah penelitian sebelumnya yang mengkaitkan antara norma subyektif terhadap minat. Seperti misalnya temuan Arini (2010) bahwa kontrol perilaku perepsian berpengaruh positif terhadap minat penggunaan sistem e-ticketing, dan penelitian Karami (2006) yang menyatakan bahwa kontrol perilaku yang dirasakan menjadi hal penting lainnya dalam mempengaruhi persepsi minat pengguna membeli tiket online.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
2. Norma subyektif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
3. Kontrol perilaku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
Implikasi Terapan
Implikasi terapan dari penelitian ini berkaitan dengan sarana yang diberikan atas dasar hasil penelitian yang telah dilakukan. Untuk itu bebarapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaku UMKM diharapkan agar melakukan penyusunan laporan keuangan, karena dengan adanya penyusunan laporan keuangan maka kegiatan-kegiatan
25
yang dilakukan-pun akan ada data-data atau laporannya secara detail. Hal ini akan membuat kemudahan sebuah UMKM untuk beroperasi secara baik dan efisien, serta UMKM tersebut pun akan dapat menganalisis kekurangan-kekurangan untuk menjadi sebuah lebih baik lagi kedepannya.
2. Pihak pemerintah dalam hal ini melalui dinas koperasi dan UMKM setempat perlu melakukan pelatihan mengenai tata cara penyusunan laporan keuangan sehingga pelaku UMKM menjadi tahu bagaimana menyusun laporan keuangan tersebut. Hal ini tentunya akan dapat mendorong minat pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
Keterbatasan dan Agenda Penelitian
Penelitian ini tentu memiliki keterbatasan. Adapun sejumlah keterbatasan itu diantaranya adalah:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel, yaitu sikap, norma subjetif dan kontrol perilaku. Tentunya masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi minat pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan. Untuk itu maka agenda penelitian mendatang disarankan agar peneliti dapat menambah variabel lain yang dianggap dapat mempengaruh minat dalam membuat laporan keuangan seperti: persepsi kegunaan (perceived
usefulness),keyakinan diri (self efficacy), skala usaha, atau variabel lainnya. 2. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari satu wilayah saja yaitu pelaku
UMKM yang berada di Bandungan. Tentu saja temuan penelitian ini belum bersifat general untuk keseluruhan pelaku UMKM di Indonesia. Untuk itu maka agenda penelitian mendatang disarankan agar peneliti dapat memperluas wilayah penelitian, atau melakukan studi perbandingan antar dua wilayah misalnya.
3. Indikator empirik kedua dari variabel minat yakni “memilih membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha” sesungguhnya tidak tepat untuk mengukur minat, karena indikator empirik tersebut sudah menunjukkan perilaku (behavior). Perilaku itu sendiri tidak akan muncul bilamana sesorang sudah tidak memiliki minat. Untuk itu maka agenda penelitian mendatang disarankan agar peneliti tidak memasukkan indikator empirik tersebut yang tidak tepat untuk mengukur minat.
26
4. Tidak tersedia data yang akurat tentang jumlah pelaku UMKM di daerah Bandungan sehingga akan berdampak pada penentuan jumlah sampel. Untuk itu maka agenda penelitian mendatang disarankan agar peneliti dapat memiliki data populasi pelaku UMKM yang jelas di daerah yang diteliti sehingga akan memudahkan didalam penentuan besarnya jumlah sampel penelitian.
27
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Hossein Rezaei Dolat, & Gharibpoor, Mahshid., 2012. Consumers' Attitudes
and Intensions towards Reuse from E-Services by Using TPB Model. Journal
of Basic and Applied Scientific Research Vol 2 No 4.
Ajzen, I. 1985. Attitudes, Personality & Behavior, Dorsey Press, Chicago.
Ajzen, I., 1991. The Theory Of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decision Processes, Vol. 50 No. 2.
Arini, Annisa Cahyaning., 2010. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian, Persepsi Resiko, dan Pengalaman Terhadap Niat untuk Bertransaksi Secara Online. Skripsi FE Universitas Brawijaya, Malang. Davis, FD., Bagozzi, RP., and Warshaw, PR. 1989. User Acceptance of Computer-
Technology: A Comparison of Two Theoritical Models. Management Science
Vol 35 No 8.
Dehbashi, Shima., 2007. Factors Affecting on Iranian Customes Acceptance Towards E-Ticketing Provided by Airlines. Thesis
Dharmmesta, Basu Swasta. 1998. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku Konsumen. Kelola No.18/VII/1998
George, Joey F., 2004. The Theory of Planned Behavior and Internet Purchasing. Internet Research, Vol 14 No 3.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hurlock, E.B., 1995. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Per 1 Oktober, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.
Jackson, Cynthia M, Simeon Chow, Robert A Leitch., 1997. Toward an Understanding
of The Behavioral Intention to Use an Information System. Decision
Sciences; Spring; Vol 28 No 2.
Jogiyanto HM, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan, C.V Andi Offset, Yogyakarta Kamisa, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Kartika, Surabaya.
Karami, Mitra., 2006. Factor Influencing Adopting Online Ticketing. Lulea University of Technology.
28
Kieso, Weygandt Warfield., 2007. Akuntansi Intermediate, Erlangga, Jakarta.
Manzari, Mohzen., 2008. Intention to Use Internet Reservation Systems by Iranian
Airline Passenger. Master Thesis
Nitisastro, Wijaya Kusuma, 2009. Penggunaan Business Technology Dalam Penyediaan Laporan Keuangan Perusahaan dan Dampak terhadap Perkembangan Usaha Studi Pada Usaha Mikro Kecil dan menengah Di Salatiga. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.
Sariningtyas, Pratiwi dan Tituk Diah., 2011. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik pada Usaha Kecil dan Menengah. JAKI Vol 1 No 1.
Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono., 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Jakarta
Supramono dan Haryanto, J.O., 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. FE UKSW Salatiga.
Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta
Taylor and Todd, P.A., 1995. Understanding Information Technology Usage : A Test
of Competing Models, Information Sistems Research. No.6
Winarni, Sri., 2009. Menerapkan Penggunaan Laporan Keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah. ILMIAH Vol 1 No 2.
29 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan penyusunan kertas kerja yang menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi (S1), saya mohon kesediaan responden untuk menjawab beberapa pertanyaan pada kuesioner ini, sesuai dengan pendapat anda yang sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan sebagai dasar penyusunan kertas kerja yang berjudul Minat Pelaku UMKM untuk Menyusun Laporan Keuangan : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR studi pada UMKM di Wilayah Bandungan.
. Saya informasikan bahwa tidak ada jawaban benar atau salah dalam mengisi kuesioner ini, maka isilah kuesioner ini sesuai dengan jawaban yang menurut saudara/i paling sesuai dengan diri Bpk/Ibu. Atas partisipasi dan kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya menghaturkan terima kasih.
Hormat saya
Arrindi Silfiana Grafiti DATA RESPODEN
Berikanlah tanda centang (√ ) untuk alternative jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Jenis kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
2. Jenis Usaha :
3. Lama Usaha berdiri :
4. Jumlah Karyawan :
30
6. Pendidikan Terakhir :
7. Bentuk – bentuk laporan keuangan :
8. Menyusun Laporan Keuangan : □ Ya □ Tidak 9. Mengapa tidak membuat laoran keuangan?
______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________
Atribut Penelitian
Berilah tanda centang (√ ) pada alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat. Keterangan Jawaban:
1 2 3 4 5
1 = STS : Sangat Tidak Setuju 2 = TS : Tidak Setuju 3 = R : Ragu-ragu
4 = S : Setuju
5 = SS : Sangat Setuju
Pernyataan untuk mengukur Sikap terhadap Minat menyusun Laporan Keuangan
PERNYATAAN Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
STS TS R S SS
1. Menurut saya laporan keuangan memiliki peranan penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai suatu perusahaan
2. Menurut saya laporan keuangan dapat membantu pengembangan usaha
3. Menurut saya laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen untuk menghadapi persaingan bisnis
4. Menurut saya membuat laporan keuangan bukanlah pekerjaan yang membuang-buang waktu
31
Pernyataan untuk mengukur variabel Norma Subjektif
PERNYATAAN Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
STS TS CS S SS
1. Banyak pengusaha lain yang sudah membuat laporan keuangan
2. Pengusaha lain menyarankan membuat laporan keuangan untuk mengembangkan usaha
3. Mitra binaan untuk UMKM menyarankan membuat laporan keuangan untuk membantu memudahkan mendapatkan tambahan modal
Pernyataan untuk mengukur variabel Kontrol Perilaku
PERNYATAAN Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
STS TS CS S SS
1. Saya dapat mencari karyawan yang dapat membantu membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha
2. Saya mampu menyewa tenaga ahli untuk membantu membuat laporan keuangan
3. Saya tidak akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan
4. Saya tidak akan kesulitan dalam memahami laporan keuangan
Pernyataan untuk mengukur variabel Minat
PERNYATAAN Skala Pengukuran
1 2 3 4 5
STS TS CS S SS
1. Saya tertarik membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha
2. Saya memilih membuat laporan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha
3. Saya berkeinginan membuat laporan keuangan dalam waktu dekat ini
32 Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian
No Usia JK Lama Usaha Penghasilan Jml Karyawan Pendidikan 1 35 LK 5 1 1 4 2 47 LK 3 1 1 4 3 39 LK 27 2 2 3 4 34 LK 10 1 1 4 5 35 LK 9 1 1 4 6 45 LK 10 1 1 3 7 43 LK 10 1 1 4 8 45 LK 8 1 1 4 9 53 PR 26 1 2 4 10 43 LK 24 2 2 3 11 34 LK 20 1 1 3 12 26 LK 13 1 1 4 13 23 PR 18 1 1 4 14 27 LK 21 2 1 4 15 34 LK 20 2 2 4 16 45 PR 10 2 2 4 17 46 LK 8 2 1 3 18 43 PR 9 3 1 4 19 46 LK 5 2 2 4 20 48 LK 20 2 1 4 21 40 LK 23 1 1 3 22 38 LK 25 3 1 3 23 36 PR 25 1 1 4 24 47 LK 27 3 2 4 25 50 LK 9 1 1 4 26 56 PR 5 1 1 4 27 47 LK 20 3 2 3 28 58 LK 21 1 1 3 29 59 PR 16 1 1 3 30 60 PR 18 1 1 3 31 47 PR 20 1 1 3 32 45 LK 15 1 2 4 33 37 LK 12 2 1 4 34 35 PR 12 1 1 4
33 No Usia JK Lama Usaha Penghasilan Jml Karyawan Pendidikan 35 46 LK 14 1 2 4 36 48 PR 20 2 1 3 37 49 PR 6 1 1 4 38 58 LK 9 1 1 4 39 40 LK 6 1 1 4 40 43 LK 9 1 1 4 41 45 LK 12 1 1 4 42 55 PR 15 1 1 4 43 56 PR 15 1 1 4 44 29 LK 17 1 1 4 45 36 LK 20 2 2 4 46 36 LK 21 2 1 4 47 45 PR 23 2 1 4 48 56 LK 10 1 1 3 49 55 PR 14 1 1 3 50 57 LK 12 1 1 3 51 57 LK 12 1 1 3 52 54 LK 12 1 1 4 53 48 LK 10 1 1 4 54 49 LK 13 1 1 4 55 54 PR 20 1 1 3 56 60 PR 9 1 1 4 57 54 LK 8 1 1 3 58 63 LK 8 1 1 4 59 57 LK 9 1 1 4 60 56 LK 12 1 1 4 Penghasilan 1 ≤ 25.000.000 2 25.000.000 - 50.000.000 3 ≥ 50.000.000 Jumlah Karyawan 1 5-10 orang 2 11-20 orang 3 21-30 orang Pendidikan 1 SD 2 SMP 3 SMA
34 4 PERGURUAN TINGI
Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian (Lanjutan)
No sikap Jml
norma
subjektif Jml kontrol prilaku Jml minat Jml 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 3 2 2 3 10 3 2 2 7 3 2 2 3 10 3 2 2 7 2 4 3 2 2 11 4 5 2 11 4 3 2 2 11 4 3 2 9 3 3 4 4 4 15 4 3 4 11 4 4 5 5 18 4 4 5 13 4 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 5 5 5 5 5 20 4 4 4 12 5 4 5 3 17 5 4 5 14 6 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 7 4 4 4 4 16 3 4 4 11 4 4 4 4 16 4 4 4 12 8 1 2 2 1 6 1 2 2 5 2 2 2 1 7 2 2 2 6 9 4 2 4 2 12 4 2 4 10 4 2 4 2 12 4 2 4 10 10 4 4 5 5 18 3 4 4 11 5 4 5 4 18 5 4 5 14 11 3 3 3 4 13 3 3 3 9 3 3 3 4 13 3 3 3 9 12 3 4 4 3 14 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15 13 4 3 4 5 16 4 4 5 13 4 5 5 5 19 4 5 5 14 14 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 15 15 3 3 4 3 13 3 3 4 10 3 3 4 3 13 3 3 4 10 16 3 3 4 3 13 3 3 4 10 3 3 4 3 13 3 3 4 10 17 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 18 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 19 3 3 4 4 14 2 2 4 8 2 5 4 2 13 2 5 4 11 20 5 3 5 3 16 5 3 5 13 5 3 5 3 16 5 3 5 13 21 2 3 4 3 12 2 3 4 9 2 3 4 3 12 4 3 4 11 22 2 3 2 3 10 2 3 2 7 2 3 2 3 10 2 3 2 7 23 2 4 3 4 13 2 4 3 9 2 5 3 4 14 2 5 3 10 24 4 4 3 4 15 4 4 3 11 4 4 3 4 15 3 4 3 10 25 3 3 4 3 13 3 3 4 10 3 3 4 3 13 3 3 4 10 26 3 3 3 3 12 3 2 2 7 3 2 2 2 9 3 4 3 10 27 2 2 2 4 10 2 2 2 6 2 3 2 4 11 3 3 2 8 28 3 4 4 3 14 3 4 4 11 3 4 4 3 14 3 4 4 11 29 4 3 3 5 15 4 3 3 10 4 3 3 5 15 4 3 3 10 30 3 4 4 4 15 3 4 4 11 3 4 4 4 15 3 4 4 11 31 4 3 4 4 15 4 3 4 11 4 5 4 4 17 4 5 4 13 32 3 4 3 4 14 3 5 3 11 3 4 3 4 14 3 4 3 10 33 4 3 3 4 14 4 3 3 10 4 5 3 4 16 4 5 3 12 34 3 5 5 5 18 3 5 5 13 3 5 5 5 18 3 5 5 13 35 4 3 5 3 15 4 3 5 12 4 3 5 3 15 4 3 5 12 36 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 37 3 2 2 2 9 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 38 3 3 3 4 13 3 3 5 11 3 3 3 4 13 4 4 3 11 39 4 3 3 3 13 4 3 3 10 4 3 3 3 13 4 3 3 10 40 2 2 4 2 10 3 3 3 9 3 2 4 4 13 3 2 4 9 41 4 4 3 3 14 4 5 3 12 4 4 3 3 14 4 4 3 11 42 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 2 3 3 11 3 4 3 10
35 No sikap Jml
norma
subjektif Jml kontrol prilaku Jml minat Jml 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 43 3 2 3 3 11 3 2 3 8 3 3 3 3 12 3 3 3 9 44 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 3 4 3 14 4 3 4 11 45 3 4 3 4 14 3 5 3 11 3 4 3 4 14 3 4 3 10 46 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 47 3 4 4 4 15 3 4 4 11 3 3 4 4 14 3 3 4 10 48 3 4 3 5 15 3 4 3 10 3 4 3 5 15 3 4 3 10 49 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 3 12 4 4 3 11 50 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 51 5 5 5 5 20 5 5 5 15 4 5 5 5 19 4 5 5 14 52 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 53 4 4 4 4 16 4 5 4 13 4 3 5 4 16 4 4 5 13 54 3 4 4 4 15 3 4 4 11 3 4 4 4 15 3 4 4 11 55 2 3 2 3 10 2 3 2 7 3 3 3 3 12 3 3 3 9 56 3 4 4 4 15 3 4 4 11 3 3 3 4 13 3 4 4 11 57 3 2 2 3 10 3 2 2 7 3 2 2 3 10 3 2 2 7 58 3 3 3 3 12 3 3 3 9 2 3 2 3 10 2 4 4 10 59 3 3 3 2 11 3 3 3 9 3 3 3 2 11 3 4 3 10 60 4 3 4 3 14 4 3 4 11 4 3 4 3 14 4 4 4 12
36
Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian
Reliability – Sikap Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .818 4 Item Statistics Mean Std. Deviation N S1 3.3333 .81650 60 S2 3.3667 .80183 60 S3 3.5167 .87317 60 S4 3.5167 .89237 60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted S1 10.4000 4.719 .573 .800 S2 10.3667 4.372 .717 .736 S3 10.2167 4.308 .648 .767
37 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted S1 10.4000 4.719 .573 .800 S2 10.3667 4.372 .717 .736 S3 10.2167 4.308 .648 .767 S4 10.2167 4.308 .625 .779
Reliability – Norma Subjektif Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .726 3 Item Statistics Mean Std. Deviation N NS1 3.3333 .81650 60 NS2 3.4667 .91070 60 NS3 3.5500 .90993 60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted