• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN ORISINALITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN ORISINALITAS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.5 Sistematika Penulisan... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 12

2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 12

2.1.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja... 13

2.1.3 Pengertian Karakteristik Individu ... 16

2.1.4 Pengertian Karakteristik Pekerjaan ... 18

2.1.5 Pengertian Karakteristik Situasi Pekerjaan ... 20

2.2 Hipotesis Penelitian ... 21

2.3 Model Konseptual penelitian ... 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 26

3.2 Lokasi Atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 27

3.3 Obyek Penelitian ... 27

3.4 Identifikasi Variabel ... 27

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.6 Jenis Dan Sumber Data ... 32

3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya ... 32

3.6.2 Jenis Data Menurut Sumber ... 32

3.7 Populasi, Responden, Dan Metode Penentuan Sampel ... 33

3.7.1 Populasi ... 33

3.7.2 Responden ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

(2)

3.10.1 Uji Validitas ... 35

3.10.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.11 Teknik Analisis Data ... 36

3.11.1 Analisis Deskriftif ... 36

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 36

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali ... 42

4.2 Struktur Organisasi... 45

4.3 Karakteristik Responden ... 47

4.4 Uji Instrumen ... 51

4.4.1 Uji Validitas ... 51

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 52

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

4.5.1 Deskriptif Data ... 53

4.5.2 Analisis Deskriptif ... 54

4.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 59

4.5.4 Menguji Ketepatan Model Regresi (F-tes) ... 61

4.5.5 Uji asumsi klasik ... 62

4.5.6 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial (T-test) ... 63

4.5.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.5.8 Keterbatasan Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69 DAFTAR RUJUKAN

(3)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Jumlah karyawan Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali ... 33

4.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 48

4.2 Distribusi Responden Menurut Umur ... 49

4.3 Distribusi Responden Menurut Pendidikan ... 50

4.4 Rangkuman Hasil Uji Validitas ... 51

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 52

4.6 Kriteria dan Kategori Penilaian Jawaban kuisioner ... 53

4.7 Hasil Penilaian Responden atas Variabel Kepuasan Kerja ... 54

4.8 Hasil Penilaian Responden atas Variabel Karakteristik Individu 55

4.9 Hasil Penilaian Responden atas Variabel Karakteristik Pekerjaan 56 4.10 Hasil Penilaian Responden atas Variabel Karakteristik Situasi Kerja ... 58

4.11 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 59

4.12 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov... 61

4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 62

(4)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Model Penelitian ... 25 4.1 Struktur OrganisasiAgung Bali pasar Oleh-Oleh khas Bali……. 45

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1 Kuisioner

2 Tabulasi Data Penelitian 3 Validitas

4 Reliabilitas

5 Diskriptif dan Frekuensi

6 Regression

7 Uji F

(6)

Judul : Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali – Tanah Lot

Nama : I Gusti Ayu Komang Mahayanti NIM : 1115251081

Abstrak

Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Perusahaan dalam menjalankan operasionalnya sedapat mungkin meningkatkan rasa puas karyawan. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Penelitian ini dilakukan di Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali-Tanah Lot, Kediri, Tabanan yang bergerak dibidang usaha penjualan oleh-oleh khas Bali dengan menggunakan metode sensus (total sampling) dalam menentukan sampel sebanyak 48 responden, Sumber data dalam penelitian diperoleh secara langsung dari karyawan di Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali – Tanah Lot melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali-Tanah Lot.

Hal ini berarti perusahaan harus lebih memberikan perhatian kepada karyawan baik dari segi kemampuan karyawan, menerima masukan dari karyawan serta pemimpin perusahaan dan karyawan secara bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif sehingga pekerjaan dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Pihak manajemen harus memperhatikan umpan balik dalam pekerjaan karyawan dengan memperhatikan keinginan serta menerima masukan mengenai hasil kinerjanya sehingga terciptanya rasa puas karyawan dalam bekerja. Pemimpin sebaiknya memperhatikan setiap kemampuan karyawan dalam memberikan pekerjaan, dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan kepada karyawan. Pimpinan perusahaan harus membina hubungan karyawan dengan karyawan agar tercipta suasana yang kondusif sehingga pekerjaan dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kata kunci : kepuasan kerja, karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia yang andal adalah sebuah hal yang penting. Sumber daya manusia adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan, karena kegiatan operasional sebuah perusahaann tentunya tidak terlepas dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah harta atau aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh organisasi atau perusahaan, karena keberhasilan organisasi ditentukan oleh unsur manusia (Ardana dkk, 2012:3).

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih marak terjadi. Hal tersebut merupakan akibat dari ketidakpuasan dalam berbagai faktor seperti ketidaksesuaian dalam pemberian kompensasi, upah, tunjangan, rewads dan ketidaksesuaian prosedur-prosedur kerja dengan kebijaksanaan perusahaan (Irawan, 2012). Adapun salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana meningkatkan kualitas kepuasan kerja dengan sumber daya yang ada, terutama sumber daya manusia yang merupakan aset paling berharga bagi perusahaan.

Karyawan sebagai sumber daya manusia haruslah memiliki kualitas yang baik. Kualitas sumber daya manusia tersebut dapat ditunjukkan oleh pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan karyawan dalam menciptakan kualitas kerja yang profesional dalam membangun sebuah teamwork dalam organisasi (Krietner,

(8)

2005:125). Maka, perusahaan mengharapkan setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi, sebab dengan adanya kepuasan kerja akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Perasaan itu dapat berupa kepuasan dan ketidakpuasan As'ad (1995:108) (dalam Tohardi, 2002:441). Menurut Robbins dan Judge (2008:107) kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristik. Arief (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh karakterisitik Individu, karakteristik Pekerjaan, sehingga kepuasan kerja karyawan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Menurut George dan Jones (2002) kepuasan kerja sebagai perasaan yang dimiliki oleh karyawan tentang kondisi tempat kerja mereka saat ini. Rasa kepuasan kerja sangat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya di perusahaan (Khahan, 2013). Salah satu penelitian yang sudah cukup banyak dilakukan, namun tetap penting bagi sebuah perusahaan adalah penelitian mengenai kepuasan kerja karyawan. Rendahnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu gejala yang dapat merusak kondisi dalam suatu perusahaan (Michael and Viswanath, 2010). Secara umum, rendahnya kepuasan kerja karyawan ini biasanya terlihat dari berbagai aspek, Mohammad (2013) mengartikan karyawan yang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja biasanya memunculkan prilaku hilangnya gairah kerja (burnout), yang diartikan oleh (Reva et al., 2004) sebagai usaha karyawan untuk meminimalisasikan hubungan atau

(9)

kontak mereka dengan pekerjaan. Bentuk hilangnya gairah kerja sebagai berikut: menggunakan waktu kerja untuk kepentingan pribadi, memanjangkan waktu istirahat, datang terlambat, absenteeism, dan pensiun dini. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diuraikan secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebagai berikut.

Dalam dunia kerja, unsur yang paling dibutuhkan adalah pembentukkan karakteristik individu karena pembentukkan karakteristik merupakan pikiran yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya (karyawan) merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya (Emin, 2007).

Karakteristik individu adalah setiap orang mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja ditempat yang sama. Karakteristik individu meliputi kemampuan, nilai, sikap, dan minat (Arief, 2009). Menurut Robbins (2012:21) Individu yang merencanakan dan organisasi yang mengarahkan, karakteristik individu yang tercermin dari keterampilan, usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, keturunan, lingkungan sosial, pengalaman, dan nilai.

Irawan (2012) menjelaskan dalam penelitiannya, karakteristik individu adalah minat, dimana sikap yang membuat seseorang puas akan obyek atau ide-ide tertentu. Minat memiliki dampak positif dalam pencapaian kepuasan kerja.

(10)

Oleh karena itu, karakteristik individu harus mendapatkan perhatian serius dari perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan pengembangan karir sehingga menciptakan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan (Emin, 2007).

Selain dari itu, variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah karakteristik pekerjaan yang merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab, berbagai macam tugas, dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri menurut Winarno (2005). Luthans (2006:118) menjelaskan karakteristik pekerjaan seperti memberi kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan keterampilannya, kebebasan, dan umpan balik membuat karyawan lebih menyukai pekerjaannya dan tidak menimbulkan kebosanan. Karakteristik pekerjaan merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab, macam tugas dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Dimana pekerjaan yang secara intrinsik memberikan kepuasan dan lebih memotivasi bagi kebanyakan orang daripada pekerjaan yang tidak memuaskan menurut Stoner (dalam Arief, 2009). Marek and Jakub (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa permasalahan karakteristik pekerjaan akan membawa ke arah ketidakpuasan kerja yang akhirnya akan membawa ke arah peningkatan kesalahan dalam bekerja.

Anja et al, (2008) mendefinisikan ketidakpuasan kerja karyawan sebagai kelelahan psikologis. Kelelahan psikologis ini mempunyai ciri-ciri antara lain : hilangnya minat terhadap pekerjaan, menurunnya semangat kerja, adanya ketidakpuasaan dalam bekerja dan keinginan untuk mencapai tujuan berkurang. Gonul and Gokce (2014) menambahkan ketidakpuasan kerja ditimbulkan oleh

(11)

pekerjaan yang berulang-ulang dan senada sehingga mengakibatkan minat karyawan dan energi berkerja menurun. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ketidak seriusan karyawan dalam bekerja merupakan manifestasi dari permasalahan karakteristik pekerjaan yang menyebabkan produktivitas kerja menurun, adanya ketidakpuasan kerja, kurang motivasi, hilangnya gairah kerja (burnout) (Kettenbohrer et al, 2015). Dimas dan Hermin (2014) menyebutkan bahwa model karakteristik pekerjaan (job characteristics models) merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjan(job enrichment).

Variabel lain yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan adalah situasi pekerjaan. Situasi pekerjaan mulai diperkenalkan saat banyak perusahaan mempekerjakan karyawan kontrak dan terjadinya perubahan dalam organisasi akibat pengurangan karyawan, restrukturisasi dan merger (Indi, 2010). Proses interaksi mengenai timbulnya kepuasan kerja karyawan, menjelaskan bahwa perbandingan kesesuaian antara persepsi terhadap situasi-situasi kerja yang seharusnya, salah satu persepsi karyawan terhadap situasi kerja adalah rekan kerja, keadaan lingkungan dan pemberian jaminan kerja (Johanim, 2009). Bagi sebagian besar individu situasi kerja lebih penting daripada upah atau kesempatan untuk maju. Karakteristik situasi kerja memberikan dampak positif bagi terciptanya kepuasan kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya (Arief, 2009). Karakteristik situasi kerja merupakan variabel yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Karakteristik situasi kerja sebagai faktor yang ada dalam lingkungan kerja seseorang sebagai karyawan. Karakteristik situasi

(12)

kerja diklasifikan menjadi dua yaitu: lingkungan kerja langsung (immediate work environment) dan tindakan organisasi (organizational actions) menurut Stoner (1999:431). Lingkungan kerja langsung dibagi menjadi dua komponen, yaitu: rekan kerja (peers) dan pimpinan. Tindakan organisasi (organizational actions) dibagi menjadi dua komponen, yaitu: reward practices dan budaya organisasi, menurut Stoner (1999:431).

Ketiga karakteristik ini memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, dimana kepuasan kerja merupakan variabel sikap (attitude), yang berkaitan dengan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya (Widyaningrum, 2010). Kepuasan kerja seseorang ditentukan oleh perbedaan antara semua yang diharapkan dengan semua yang dirasakan dari pekerjaan yang diterimanya secara aktual (Pareke dan Suryana, 2009).

Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, merupakan toko oleh-oleh termurah dan terbesar yang terletak dikawasan obyek Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang merupakan obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik yang terkenal dengan obyek pura ditengah laut, serta keindahan alamnya yang mempesona. Berdasarkan brosur yang dimiliki perusahaan dapat diketahui, Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali merupakan toko Oleh-oleh-Oleh-oleh yang menjual berbagai jenis camilan khas Bali, kerajinan tangan, bedcover, pernak-pernik, tas kreasi, silver, seni pahat, anyaman khas Bali, dan masih banyak produk-produk hasil daripada pengerajin Bali.

(13)

Perkembangan perusahaan Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali, tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, seiring dengan usaha pencapaian tujuan perusahaan terjadi beberapa masalah yang dihadapi oleh Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali yaitu masih terjadi masalah pada proses penerimaan karyawan di Agung Bali Oleh-oleh Khas Bali yang cenderung tidak selektif terhadap calon karyawan yang akan ditempatkan, hal ini dilihat dari latar belakang pendidikan karyawan yang tidak sesuai dengan penempatan kerja yang diberikan oleh perusahaan sehingga dampaknya pada kemampuan, keterampilan dan minat karyawan untuk kemajuan perusahaan kurang. Serta masih tingginya perbedaan dalam menyelesaikan pekerjaan, serta kurangnya umpan balik dari karyawan mengindikasikan bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan atas pekerjaan tidak sesuai dengan keinginan karyawan.

Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan dalam menciptakan kepuasan kerja. Melalui teori kepuasan kerja yang mendasari penelitian ini adalah two factor theory yang dikemukakan oleh Herzberg (1999). Teori ini menyimpulkan ketidakpuasan kerja dan kepuasan kerja muncul dari dua variabel hygiene yang didalamnya termasuk gaji, insentif, kondisi kerja dan kebijakan organisasi, variabel penyebab kepuasan kerja karyawan diantaranya motivasi intrinsik, prestasi, pengetahuan, tanggung jawab, kondisi lingkungan, situasi pekerjaan dan semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan imbalan prestasi kerja (Indi, 2010).

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan pokok masalah penelitiannya sebagai berikut.

1) Bagaimana pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot?

2) Bagaimana pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot?

3) Bagaimana pengaruh karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot.

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.

1) Untuk menguji pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot.

2) Untuk menguji pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawa pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot.

3) Untuk menguji pengaruh karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot.

(15)

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan manfaat bagi suatu perusahaan yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, baik secara praktis dan secara teoritis.

1) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pertimbangan bagi pihak Agung Bali Oleh-Oleh Khas Bali - Tanah Lot dalam merumuskan kebijakan yang akan diambil terutama yang berkaitan dengan karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 2) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, terutama tentang karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut.

(16)

Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi kepuasan kerja, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi kerja, hipotesis penelitian dan model konseptual penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV Pembahasan

Bab ini membahas gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

p = 0.007 (p < 0,05). Koefisien korelasi tersebut mengindikasikan adanya hubungan variabel kesesakan dengan variabel konsentrasi belajar. Tingkat signifikansi sebesar p <

Dengan demikian multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)

Untuk hasil uji kesesuaian antara hasil pengukuran tingkat risiko pencemaran dengan inspeksi sanitasi dan hasil pemeriksaan bakteriologi pada air kolam renang, menghasilkan

Keberadaan Majelis Taklim Mutiara Lampu Toae bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman mengenai agamanya secara memadai yang ditunjukkan

Sipil Kabupaten Pelalawan dapat diukur me- lalui indikator sebagai berikut : 1). Kemam- puan pegawai, kemampuan pegawai dalam menggunakan alat bantu dalam proses pela-

Syamsul Arifin, Kepala SMP Al Falah Ketintang Surabaya, wawancara pribadi, Surabaya, 14 Mei 2012.. bukunya Administrasi Pendidikan bahwa kepala sekolah di Sekolah Menengah

Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh bahwa kecepatan memiliki hubungan dengan keterampilan lompat jauh gaya menggantung diperoleh nilai korelasi rx1y= 0.76

Abstrak: Idiom adalah kumpulan dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan atau ungkapan yang tidak bisa difahami secara harfiyah karena mempunyai makna yang