Pendidikan Agama Islam X-Semester 2
A. Al Qur’an surah Ali-Imran 3: 159 (tentang musyawarah) dan Asy-Syura 42: 38 tentang (anjuran bermusyawarah
- Kata musyawarah berasal dari akar kata syawara, secara bahasa arinya mengeluarkan madu dari sarang lebah. Sedangkan menurut isilah arinya berunding antara sesorang dengan orang lain, antara satu golongan dengan golongan lain, mengenai satu masalah atau beberapa masalah, dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama.
- Prinsip-prinsip musyawarah berdasarkan surat Ali-Imran: Melandasi musyawarah dengan hai yang bersih
Dalam musyawarah hendaknya bersikap dan berperilaku baik
Peserta musyawarah hendaknya berlapang dada, memberikan maaf apabila terdapat perbedaan pendapat
Hasil musyawarah yang telah disepakai hendaknya dilaksanakan dengan bertawakal kepada Allah s.w.t
- Isi kandungan surat Asy-Syura menjelaskan sifat-sifat orang beriman yang memasuki surga: Senaniasa melaksanakan perintah Allah s.w.t dan meninggalkan larangannya
(hukumnya fardu ‘ain)
Disiplin dalam melaksankan solat Selalu bermusyawarah
Menakahkan sebagian rezeki karunia Allah s.w.t, untuk hal-hal yang diridhai-Nya (infaq i sabi lillah)
- Ayat-ayat Al-Qur’an yang isi kandungannya mewajibkan untuk bertakwa, antara lain: Q.S. Al-Baqarah 2: 197, An-Nisa’ 4: 1, Q.S Al-Mujadilah 58: 9
B. Iman kepada malaikat
- Malaikat berasal dari kata malak dan merupakan akar kata a’lak atau a’luuka yang berari risalah/menyampaikan pesan
- Iman kepada malaikat arinya percaya bahwa malaikat adalah makhluk gaib, yang asal kejadiannya dari nur. (hukum percaya kepada malaikat fardu ‘ain)
- Tanda-tanda beriman kepada malaikat: Sikap mental:
a. Mempercayai dan meyakini dalam hai bahwa malaikat adalahmakhluk gaib yang lebih dulu diciptakan daripada manusia.
b. Mempercayai dan meyakini dalam hai bahwa malaikat bersifat gaib idak dapat dilihat manusia biasa
c. Mempercayai dan meyakini dalam hai bahwa tugas malaikat itu bermacam-macam d. Mempercayai dan menyadari bahwa orang-orang beriman dan beramal soleh
kedudukannya lebih inggi dari malaikat Sikap lahir (ucapan dan pebuatan):
a. Pernyataan lisan bahwa ia percaya kepada malaikat
b. Melakukan perbuatan yang mencerminkan ia beriman kepada malaikat - Malaikat yang berhubungan dengan alam dunia (umat manusia):
Malaikat jibril : Ruhul amin (ruh yang terpercaya), Ruhul Qudus (ruh yang suci), Namus (bertugas menyampaikan wahyu). Tugas : menyampaikan wahyu kepada para nabi atau rasul
Malaikat mikail : bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk Malaikat izrail :bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup Malaikat israil : bertugas meniup sangkakala pada hari Kiamat Malaikat raqib : bertugas mencatat amal baik
Malaikat aid : bertugas mencatat amal buruk
Malaikat munkar : bertugas memberikan pertanyaan di alam kubur Malaikat nakir : bertugas memberikan pertanyaan di alam kubur Malaikat malik/zabaniyah : bertugas menjaga neraka
Malaikat ridwan : bertugas menjaga surga - Contoh-contoh perilaku beriman kepada masyarakat
Selalu berkata yang baik-baik, jika idak bisa lebih baik diam Perilakunya termasuk akhlak mulia dan mendatangkan manfaat
Saling membantu dan saling menguatkan dalam hal posiif sesama orang beriman Memuliakan malaikat dan merasa malu jika berbuat dosa
- Penerapan iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku Gemar melaksanakan solat berjamaah
Gmar berperilaku dermawan Gemar berperilaku menuntut ilmu
Gemar membaca Al-Qur’an (termasuk ibadah qauliyah yaitu ibadah yan berupa ucapan)
- Fungsi iman kepada malaikat :
Sebagai pendorong kaum muslimin untuk beriman kepada malaikat karena Allah Sebagai pendorong kaum muslimin untuk selalu beribadah
Sebagai pendorong manusia agar selalu opimis karena ada malaikat yang selalu mendorong dan mengawasi
- Hikmah beriman kepada malaikat:
Menambah keyakinan kepada kebesaran Allah Lebih bersyukur kepada Allah
Berhai-hai dalam menjalani hidup agar idak terjerumus dalam dosa Berusaha selalu berbuat baik senaniasa ingat kepada Allah
- Perbedaan malaikat dan manusia
Faktor pembeda Malaikat Manusia
Asal kejadian Nur (cahaya) Tanah
Sifat-sifat a. Selalu taat kepada Allah b. Tidak mempunyai hawa
nafsu
c. Tidak beranak dan diperanakan d. Makhluk gaib
e. Tidak mempunyai jenis kelamin
a. Kadang taat kadang idak (iman naik turun)
b. Mempunyai hawa nafsu c. Beranak dan
diperanakan d. Makhluk nyata e. Mempunyai jenis
C. Berperilaku Terpuji
- Adab berpakaian dan berhias Fungsi berpakaian
a. Menutupi aurat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang idak boleh dilihat oleh orang lain. Aurat laki-laki : antara pusat dan lutut. Aurat perempuan : seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
b. Memperindah jasmani manusia Tata krama berhias diri :
a. Memotong kuku, memendekkan kumis, meyisir rambut, merapikan jenggot
b. Anjuran untuk berharum-haruman dengan wewangian yang menyenangkan hai dan melegakan dada
c. Larangan mencukur botak sebagian kepala
d. Larangan mengubah apa yang telah diciptakan Allah, misal; mengeriing rambut, memakai cemara (menyambung rambut), mencukur alis mata, membuat tahi lalat palsu, dan larangan bertato
e. Laki-laki dilarang berhias diri seperi wanita begitu pula sebaliknya - Adab dalam perjalanan
Pejalan kaki hendaknya;
a. Berjalan di sebelah kiri jalan dan di trotoar
b. Menyeberang di jembatan penyeberangan atau zebra cross
c. Menjaga sopan santun dan idak melakukan indakan yang mengganggu keteriban umum
Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya;
a. Memerhaikan dan menaai rambu-rambu lalu lintas b. Melengkapi kelengkapan kendaraan (SIM, STNK, helm) c. Tidak membuang sampah sembarangan
d. Mengemudi dalam batas kecepatan yang sesuai dengan keadaan jalan raya Tata krama bagi penumpang kendaraan umum;
a. Bermanis muka dan bertutur kata baik b. Saling menghormai
c. Saling tolong-menolong
d. Tidak melakukan perbuatan yang mengganggu penumpang lain (merokok, bersuara terlalu keras)
- Adab bertamu dan menerima tamu
a. Bertamu ialah berkunjung ke tempat kediaman orang lain. Tata krama dalam bertamu:
Mempunyai maksud baik
Menggunakan pakaian yang menutup aurat, sopan Memerhaikan keadaan orang yang ditamui Bersikap dan bertutur kata yang sopan
Jika menginap, usakan idak lebih dari iga hari b. Menerima tamu
Cara-cara menghormai tamu:
Berpakaian sopan dan menutup aurat Bersikap dan berperilaku baik
Hendaknya menjamu tamu dengan minuman/makanan D. Perilaku Tercela
- Hasud (dengki)
Iri hai arinya merasa ingin menguasai sesuatu yang dimiliki orang lain karena dirinya belum memiliki dan idak mau keinggalan.
Iri hai yang dibolehkan Islam:
Iri hai kepada orang yang dianugrahi harta yang banyak dan kemudian harta itu digunakan untuk hal-hal yang diridhai Allah.
Iri hai kepada oran yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah kemudian imu itu diamalakan serta diajarkan kepada orang lain.
Hasud/dengki arinya rasa atau sikap idak senang terhadap kerhamatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkan atau mencelakakan orang lain tersebut. Kerugian dari sikap Hasud :
Dapat merusak iman orang yang hasud
Merusak hubungan persaudaraan dan menghapus segala kebaikan yang pernah dilaksanakan
Menimbulkan kerugian/bencana baik pendengki maupun yang didengki Merusak mental pendengki itu sendiri
- Riya’ (pamer)
Riya’ ialah memperlihatkan suatu ibadah dan amal soleh kepada orang lain bukan karena Allah, tetapi karena sesuatu selain Allah.
Sum’ah (ingin didengar) ialah memperdengarkan ucapan ibadah dan amal soleh kepada orang lain dengan maksud seperi riya’.
- Aniaya (berasal dari bahasa Sansekerta, arinya perbuatan bengis, penyiksaa/zalim)
Aniaya ialah suatu indakan yang idak manusiawi yang bertentangan dengan hak asasi manusia.
Macam-macam sifat aniaya:
Aniaya kepada Allah, misal: idak melaksanakan perintah Allah, mendekai larangan-Nya Aniaya kepada manusia, misal: gibah (mengumpat), namimah (mengadu domba),
itnah, mencuri, merampok, dll.
Aniaya terhadap binatang, misal: menjadikan binatang sebagai sasaran laihan menembak/memanah, menelantarkan binatang peliharaan, menyembelih hewan dengan senjata tumpul.
Aniaya terhadap diri sendiri, misal: minum-minuman keras, menggunakan obat terlarang, bunuh diri, menyiksa diri, mebiarkan diri sendiri dalam kemiskinan dan kebodohan.
Keburukan yang dialami oleh penganiaya: Dibenci masyarakat
Hidupnya idak akan tenang (takut) Mencemarkan nama baik diri dan keluarga
Jika idak bertobat sungguh-sungguh akan dicampakkan dalam api neraka Keburukan yang dialami orang yang dianiaya: