• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDA BAGUS MADE ARTAMANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDA BAGUS MADE ARTAMANA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

ANALISIS PRIORITAS PADA PROGRAM

PEMELIHARAAN JEMBATAN DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(STUDI KASUS: PEMELIHARAAN JEMBATAN DI

SATKER PJN METROPOLITAN DENPASAR)

IDA BAGUS MADE ARTAMANA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(2)

i

TESIS

ANALISIS PRIORITAS PADA PROGRAM

PEMELIHARAAN JEMBATAN DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(STUDI KASUS: PEMELIHARAAN JEMBATAN DI

SATKER PJN METROPOLITAN DENPASAR)

IDA BAGUS MADE ARTAMANA NIM 1091561004

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(3)

ii

ANALISIS PRIORITAS PADA PROGRAM

PEMELIHARAAN JEMBATAN DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(STUDI KASUS: PEMELIHARAAN JEMBATAN DI

SATKER PJN METROPOLITAN DENPASAR)

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil

Program Pascasarjana Universitas Udayana

IDA BAGUS MADE ARTAMANA NIM 1091561004

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(4)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 23 JUNI 2016

Pembimbing I,

Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., PhD NIP. 19690805 199503 1 001

Pembimbing II,

D.M. Priyantha Wedagama, ST.,MT.,MSc.,PhD. NIP. 19700303 199702 1 005

Mengetahui : Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., PhD NIP. 19690805 199503 1 001

Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19590215 198510 2 001

(5)

iv

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis

Tesis ini telah diuji pada Tanggal 23 Juni 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : Nomor: 2900/UN.14.4/HK/2016, Tanggal 20 Mei 2016

Ketua : Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc, Ph.D Anggota :

1. D. M. Priyantha Wedagama, ST.,MT., MSc., PhD. 2. Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME, Ph.D 3. Dr. Ir. I Nyoman Budiartha RM., MSc. 4. Dr. Ir. I Wayan Suweda, MSP, MPhil

(6)

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

NAMA : IDA BAGUS MADE ARTAMANA

NIM : 1091561004

PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL KONSENTRASI TRANSPORTASI

JUDUL TESIS : ANALISIS PRIORITAS PADA PROGRAM

PEMELIHARAAN JEMBATAN DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS:

PEMELIHARAAN JEMBATAN DI SATKER PJN METROPOLITAN DENPASAR)

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 24 Juni 2016

(7)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas asung kertha

wara nugraha-Nya tesis ini yang berjudul “Analisis Prioritas Pada Program

Pemeliharaan Jembatan Dengan Metode Analythical Hierarchy Process (Studi Kasus: Pemeliharaan Jembatan Pada Satker PJN Metropolitan Denpasar” dapat diselesaikan. Terwujudnya hasil penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu disampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD selaku Rektor Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Bapak Putu Alit Suthanaya, ST, MEng.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing I dan Bapak D. M. Priyantha Wedagama, ST., MT., MSc., PhD. sebagai dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Terima kasih juga diucapkan kepada seluruh

staff administrasi dan rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Teknik

Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana, atas dukungannya. Terima kasih kepada Ayah dan mendiang Ibu yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dan kepada istri tercinta Ida Ayu Gde Kurnia Jayanti, ST.,M.,Si serta ananda tersayang Ida Bagus Erlangga Adityanatha yang dengan penuh perhatian dan pengorbanan memberikan penulis kesempatan berkonsentrasi untuk belajar menyelesaikan tulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna, oleh karena itu diharapkan masukan, baik itu kritik maupun saran sehingga dapat menyempurnakan tesis ini. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan asung kertha wara nugraha-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan tesis ini, dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.

Denpasar, 24 Juni 2016

(8)

vii

ANALISIS PRIORITAS PADA PROGRAM PEMELIHARAAN JEMBATAN DENGAN METODE ANALYTICAL HEIRARCHY PROCESS

(STUDI KASUS: PEMELIHARAAN JEMBATAN DI SATKER PJN METROPOLITAN DENPASAR)

ABSTRAK

Untuk menjaga dan mempertahankan kondisi jembatan agar tetap dalam kondisi fungsional, maka diperlukan pemeliharaan jembatan. Permasalahan serius di negara berkembang seperti Indonesia adalah keterbatasan dana dalam alokasi anggaran. Untuk mengatasi minimnya dana yang tersedia, maka diperlukan suatu prioritas dalam penyusunan program pemeliharaan jembatan agar dana yang tersedia dapat teralokasi secara efisien dan tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan struktur hirarki dan menentukan ukuran kuantitatif dari masing-masing kriteria dan subkriteria pada struktur hirarki untuk menyusun skala prioritas dengan mengambil studi kasus di Satker PJN Metropolitan Denpasar.

Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam penyusunan prioritasnya. Data sekunder dikompilasi dari instansi yang terkait antara lain BPJN VIII, Satker PJN Metropolitan Denpasar dan Satker P2JN Provinsi Bali. Berdasarkan data sekunder yang terkumpul dan hasil kajian pustaka termasuk buku-buku dan jurnal, disusun struktur hirarki. Kuesioner digunakan pada pengumpulan data primer untuk mendapatkan nilai perbandingan berpasangan antar kriteria dari struktur hirarki. Kuesioner disebarkan dengan teknik purposive sampling, dengan responden para pakar program pemeliharaan jembatan.

Struktur hirarki yang didapat dalam penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) level. Level-1 adalah tujuan, yaitu penentuan skala prioritas pemeliharaan jembatan, level-2 adalah kriteria dan level-3 merupakan subkriteria yang mempengaruhi kriteria pada level-2. Kriteria yang berpengaruh dalam penyusunan prioritas pemeliharaan jembatan antara lain: i). kriteria sistem jaringan (subkriterianya yaitu: kondisi jembatan (A1), fungsi jembatan (A2) dan material penyusun bangunan atas jembatan (A3)), ii). kriteria sistem kelembagaan (subkriterianya antara lain biaya pemeliharaan (B1), tertuang dalam renstra (B2) dan sejarah pemeliharaan jembatan (B3)), iii).kriteria sistem tata guna lahan (subkriterianya antara lain: menuju kawasan strategis transportasi (C1), menuju kawasan strategis pariwisata (C2) dan menuju kawasan strategis tempat suci/warisan budaya dan alam (C3)) serta iv).kriteria sistem pergerakan dengan sub kriteria LHR (D1) dan penyempitan jalan (D2).

Bobot pengaruh kuantitatif masing-masing subkriteria A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3, D1 and D2 masing-masing adalah sebagai berikut: 23.74%, 7.05%, 5.01%, 4.13%, 3.87%, 6.39%, 12.40%, 5.22%, 5.38%, 10.61% dan 16.19%. Dari bobot tersebut diperoleh formula perhitungan skor prioritas pemeliharaan jembatan dengan formulasi Y = 23,74A1 + 7,05A2 + 5,01A3 + 4,13B1 + 3,87B2 + 6,39B3 + 12,4C1 + 5,22C2 + 5,38C3 + 10,61D1 + 16,19D2. Dengan hasil 19 jembatan menempati skala prioritas sangat tinggi, 16 jembatan dengan skala prioritas tinggi, 19 jembatan dengan skala prioritas sedang, 15 jembatan dengan skala prioritas rendah dan 17 jembatan dengan skala prioritas sangat rendah.

(9)

viii

PRIORITY ANALYSIS ON BRIDGE MAINTENANCE PROGRAM USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD

(CASE STUDY: BRIDGE MAINTENANCE IN WORK UNIT FOR IMPLEMENTATION OF NATIONAL ROAD IN DENPASAR

METROPOLITAN) ABSTRACT

Bridge maintenance is required to keep the bridge functioned. A main problem faced in developing countries including Indonesia is the financial constraint in budget allocation. To overcome this, a priority analysis is required within bridge maintenance program to allocate funds efficiently and to achieve the program objective effectively. The study aims to analyse a hierarchical structure of the respective quantitative criteria and sub-criteria and to determine priority scales by using a case study in Work Unit for Implementation of National Road in Denpasar Metropolitan.

This study employs Analytical Hierarchy Process (AHP) method to analyse the program priority. Secondary data are collected from the relevant agencies such as BPJN VIII, Work Unit for Implementation of National Road in Denpasar Metropolitan and Work Unit of P2JN for Bali Province. These secondary data and several literatures including books and journals are subsequently considered to construct the hierarchical structure. Questionnaires are used to collect the primary data and to obtain a comparison value between the paired criteria of the hierarchical structure. Questionnaires are distributed by purposive sampling technique and used to interview the experts on bridge maintenance program.

A hierarchical structure drawn for this study consists of three (3) levels. Level-1 describes the goal i.e. the determination of bridge maintenance priority scales. Level-2 consists of the criteria while Level-3 comprises of sub-criteria which in return has an effect on those criteria at L:evel-2. The influential criteria in the preparation of bridge maintenance priority contain i). network system criteria consisting the sub-criteria of bridge conditions (A1), bridge function (A2) and material constituent building over bridges (A3)), ii). institutional criteria systems consisting sub-criteria of maintenance cost (B1), strategic planning (B2) and bridge maintenance history (B3)), iii). land use criteria comprising towards transportation strategic areas (C1), towards tourism strategic areas (C2) and towards sanctuaries/cultural heritage and nature strategic areas (C3)) and iv). system movement criteria taking in sub-criteria of average daily traffic (D1) and road narrowing (D2).

The quantitative weight on each sub-criteria of A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3, D1 and D2 are 23.74%, 7.05%, 5.01%, 4.13%, 3.87%, 6.39%, 12.40%, 5.22%, 5.38%, 10.61% and 16.19% respectively. Using these weights, the equation to determine the bridge maintenance priority is obtained as Y = 23,74A1 + 7,05A2 + 5,01A3 + 4,13B1 + 3,87B2 + 6,39B3 + 12,4C1 + 5,22C2 + 5,38C3 + 10,61D1 + 16,19D2. As the results, 19 bridges occupies the very high priority scale, 16 bridges with high priority scale, 19 bridges on a scale of being priority, 15 bridges with a scale of low priority and 17 bridges with very low priority scale.

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DALAM ... i PERSYARATAN GELAR ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Jalan dan Klasifikasinya ... 7

2.1.1 Klasifikasi jalan berdasarkan sistem jaringan... 7

2.1.2 Klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya ... 8

2.1.3 Klasifikasi jalan berdasarkan statusnya ... 8

2.2 Jembatan... 9

2.2.1 Pengertian jembatan ... 9

2.2.2 Klasifikasi jembatan ... 11

(11)

x

2.2.4 Pemeliharaan jembatan ... 16

2.2.5 Penilaian kondisi jembatan ... 17

2.2.6 Panjang dan lebar jembatan ... 19

2.3 Sistem Transportasi Makro ... 20

2.4 Kawasan Strategis Pariwisata, Transportasi, Budaya dan Alam di Provinsi Bali ... 24

2.4.1Kawasan strategis pariwisata nasional di Provinsi Bali... 24

2.4.2 Kawasan strategis transportasi nasional di Provinsi Bali .... 25

2.4.3 Kawasan strategis tempat suci, cagar budaya dan alam di Provinsi Bali ... 26

2.5 Analisis Multikriteria ... 29

2.5.1 Penentuan Skala Prioritas dengan analytical hierarchy process (AHP) ... 33

2.5.2 Nilai dan definisi pendapat kuantitatif... 37

2.5.3 Proses-proses dalam metode analytical hierarchy process.. 38

2.5.4 Matrik perbandingan berpasangan... 39

2.5.5 Perhitungan bobot elemen... 40

2.5.6 Perhitungan konsistensi dalam metode AHP... 41

2.5.7 Penggabungan pendapat responden ... 44

2.5.8 Model matematis penentuan skala prioritas ... 45

2.6 Populasi dan Sampel ... 46

2.6.1 Populasi ... 46

2.6.2 Sampel ... 48

2.6.3 Teknik sampling ... 51

2.6.4 Batasan sampel... 53

2.6.5 Kriteria sampel ... 53

2.6.7 Teknik pengumpulan data... 54

2.7 Kuesioner... 56

2.7.1Masalah-masalah mendasar dalam penyusunan kuesioner 57

(12)

xi

2.7.3 Jenis pertanyaan dalam kuesioner ... 59

2.7.4 Prosedur menyiapkan kuesioner... 61

2.7.5 Skala pengukuran kuesioner... 63

2.8 Penelitian Sebelumnya ... 64

2.8.1 Penelitian Tri Wiyono ... 64

2.8.2 Penelitian Anthony Ompusunggu ... 65

2.8.3 Penelitian I Kadek Sutika ... 66

2.8.4 Kajian terhadap penelitian sebelumnya ... 67

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN ... 70

3.1 Kerangka Berpikir ... 70

3.2 Konsep Penelitian ... 72

BAB IV METODE PENELITIAN... 75

4.1 Rancangan Penelitian... 75

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

4.2.1 Lokasi penelitian ... 77

4.2.2 Waktu penelitian ... 77

4.3 Penentuan Sumber Data ... 78

4.3.1 Sumber data ... 78

4.3.2 Populasi dan sampel ... 80

4.3.3 Teknik pengambilan sampel ... 82

4.4 Variabel Penelitian ... 83

4.4.1 Penentuan struktur hirarki ... 83

4.4.2 Struktur hirarki penelitian... 84

4.5 Instrumen Penelitian ... 88

4.6 Prosedur Penelitian ... 90

4.6.1 Teknik pengumpulan data primer ... 90

4.6.2 Teknik pengumpulan data sekunder... 93

4.6.2 Pemilihan Metode penelitian ... 94

(13)

xii

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 96

5.1 Pengumpulan Data Sekunder ... 96

5.1.1 Gambaran umum lokasi studi ... 96

5.1.2 Kondisi jembatan di lokasi studi ... 97

5.1.3 Fungsi jembatan di lokasi studi ... 99

5.1.4 Material penyusun bangunan atas jembatan di lokasi studi 101

5.1.5 Biaya pemeliharaan jembatan ... 102

5.1.6 Rencana strategis ... 103

5.1.7 Data sejarah jembatan ... 103

5.1.8 Data lalu lintas harian rata-rata ... 105

5.1.9 Data jembatan yang menjadi penyebab penyempitan jalan 105

5.2 Pengumpulan Data Primer ... 106

5.2.1 Pertanyaan analisis AHP pada Level-2 ... 107

5.2.2.Rekapitulasi jawaban responden pada Level-2 ... 108

5.2.3 Pertanyaan analisis AHP pada Level-3 ... 113

5.2.4 Rekapitulasi jawaban responden pada Level-3A ... 115

5.2.5 Rekapitulasi jawaban responden pada Level-3B ... 118

5.2.6 Rekapitulasi jawaban responden pada Level 3C ... 121

5.2.7 Rekapitulasi jawaban responden pada Level 3D ... 124

5.3 Ukuran Kuantitatif Masing-Masing Kriteria ... 125

5.3.1 Ukuran kuantitatif masing-masing kriteria pada level 2 ... 125

5.3.2 Ukuran kuantitatif masing-masing kriteria pada level 3A... 128

5.3.3 Ukuran kuantitatif masing-masing kriteria pada level 3B... 131

5.3.4 Ukuran kuantitatif masing-masing kriteria pada level 3C... 133

5.3.5 Ukuran kuantitatif masing-masing kriteria pada level 3D... 136

5.3.6 Rekapitulasi ukuran kuantitatif masing-masing kriteria ... 138

5.4 Perhitungan Skor Prioritas Pemeliharaan Jembatan ... 139

5.5 Pengelompokan Skala Prioritas ... 142

(14)

xiii

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 150

6.1 Simpulan ... 150

6.2 Saran ... 152

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Panjang dan Lebar Jembatan ... 19

Gambar 2.2 Sistem Transportasi Makro... 21

Gambar 2.3 Proses Pemilihan Alternatif dalam Analisis Multikriteria ... 30

Gambar 3.1 Model Struktur Hirarki ... 73

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ... 76

Gambar 4.2 Struktur Hirarki Penelitian ... 88

Gambar 5.1 Fungsi Jembatan pada Jalan Nasional di Lokasi Studi ... 100

Gambar 5.2 Material penyusun bangunan atas jembatan di Lokasi Studi .. 101

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kode Identifikasi Jembatan ... 12

Tabel 2.2 Sistem Penilaian Kondisi Elemen Jembatan ... 18

Tabel 2.3 Nilai dan Definisi Pendapat Kuantitatif dalam Skala Perbandingan Saaty... 38

Tabel 2.4 Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Elemen... 40

Tabel 2.5 Matrik Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan... 41

Tabel 2.6 Konsistensi Matrik... 42

Tabel 2.7 Nilai Random Indek ... 43

Tabel 2.8 Kriteria yang Digunakan pada Penelitian Sebelumnya ... 67

Tabel 4.1 Struktur Hirarki pada Penelitian Sebelumnya ... 87

Tabel 5.1 Sebaran Jembatan pada Jalan Nasional di Kota Metropolitan Denpasar ... 97

Tabel 5.2 Kondisi Jembatan pada Jalan Nasional di Kota Metropolitan Denpasar ... 98

Tabel 5.3 Matrik Perbandingan Berpasangan AHP Level-2 ... 112

Tabel 5.4 Matrik Perbandingan Berpasangan AHP Level-3A... 117

Tabel 5.5 Matrik Perbandingan Berpasangan AHP Level-3B... 120

Tabel 5.6 Matrik Perbandingan Berpasangan AHP Level-3C... 123

Tabel 5.7 Matrik Perbandingan Berpasangan AHP Level-3D... 125

Tabel 5.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Ukuran Kuantitatif ... 139

(17)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

PJN = Pelaksanaan Jalan Nasional AHP = Analytical Hierarchy Process BPJN = Balai Pelaksanaan Jalan Nasional

P2JN = Perencanaan dan Pelaksanaan Jalan Nasional Satker = Satuan Kerja

BMS = Bridge Management System

DOS = Disk Operating System

GTI = Gelegar Beton Bertulang Indonesia

PU = Pekerjaan Umum

KSPN = Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

UNESCO = United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

SK = Surat Keputusan

RMSD = Root Mean Square Deviation MAD = Median Absoolute Deviation LHR = Lalu-lintas Harian Rerata

DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

CR = Consistency Ratio

JAP = Jalan Arteri Primer JKP = Jalan Kolektor Primer PKN = Pusat Kegiatan Nasional PKW = Pusat Kegiatan Wilayah

PKSN = Pusat Kegiatan Strategis Nasional RKP = Rencana Kerja Pemerintah

RPJM = Rencana Program Jangka Menengah

PP = Peraturan Pemerintah

Sp = Simpang

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A.1 Peta Ruas Jalan Nasional Metropolitan Denpasar ... 157 Lampiran A.2 Peta Jembatan pada Ruas Jalan Nasional Metropolitan

Denpasar ... 158 Lampiran B.1 Data Responden Penelitian ... 159 Lampiran B.2 Kuesioner Penelitian ... 161 Lampiran C.1-1 Data Dasar Jembatan Di Jalan Nasional Kota

Metropolitan Denpasar ... 169 Lampiran C.1-2 Data Kondisi Jembatan Di Jalan Nasional Kota

Metropolitan Denpasar ... 174 Lampiran C.1-3 Data Fungsi Jembatan Di Jalan Nasional Kota

Metropolitan Denpasar ... 177 Lampiran C.1-4 Data Jenis Material Penyusun Bangunan Atas Jembatan 180 Lampiran C.1-5 Data Alokasi Biaya Pemeliharaan Jembatan TA.2015 … 183 Lampiran C.1-6 Data Jembatan Dalam Renstra Jembatan 2015 ……...…. 186 Lampiran C.1-7 Data Umur Jembatan Di Jalan Nasional Kota

Metropolitan Denpasar ... 189 Lampiran C-1.8 Data Konektivitas Jembatan Menuju Kawasan Strategis

Transportasi ………..………… 192

Lampiran C-1.9 Data Konektivitas Jembatan Menuju Kawasan Strategis

Pariwisata ……….……… 196

Lampiran C-1.10 Data Konektivitas Jembatan Menuju Kawasan Tempat

Suci/ Budaya/ Alam ….……… 199

Lampiran C.1-11 Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata …….…... 204 Lampiran C-1.12 Data Lebar Jembatan dan Lebar Jalur Lalu Lintas Jalan

Pendekatnya ………...….. 207

Lampiran C.2-1 Penilaian Berpasangan Kriteria AHP pada Level 2 ……. 210 Lampiran C.2-2 Penilaian Berpasangan Subkriteria AHP pada Level-3A 213 Lampiran C.2-3 Penilaian Berpasangan Subkriteria AHP pada Level-3B 215

(19)

xviii

Lampiran C.2-4 Penilaian Berpasangan Subkriteria AHP pada Level-3C . 217 Lampiran C.2-5 Penilaian Berpasangan Subkriteria AHP pada Level-3D 219 Lampiran D.1 Skor Skala Prioritas Pemeliharaan Jembatan Di Satker

PJN Metropolitan Denpasar ……... 221 Lampiran D.2 Susunan Prioritas Pemeliharaan Jembatan Di Satker PJN

Referensi

Dokumen terkait

Bertolak dari permasalahan ini maka penulis tertarik untuk menyusun sebuah sistem penentuan untuk menilai prioritas pemeliharaan jembatan melalui pendekatan Analitical

Untuk prioritas pembobotan struktur hirarki level 2 berdasarkan kriteria penerapan sistem ERP yang sesuai dengan Alisha Fancy Shop yaitu faktor sistem sebagai

cerita pendek. Peserta didik harus terus diberi motivasi agar dapat mengikuti setiap tahap kegiatan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan meng- ubah model

1) Dekomposisi : Pada tahapan ini, disusun sebuah model hirarki yang secara sederhana terdiri dari tiga tingkat hirarki, yaitu tujuan, kriteria, dan alternatif. Level

Hasil dari analisa struktur jembatan gantung ini adalah dalam perencanaan Jembatan Kutai Kartanegara didapat beberapa elemen struktur yang tidak mampu untuk menahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan hirarki untuk penentuan aspek produktivitas pada koperasi peternakan sapi perah tersusun atas tiga level hirarki, yaitu [1]

Penelitian ini mengambil judul Penentuan Skala Prioritas Risiko Pada Pembangunan Jembatan Afiat Desa Kanigoro Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang, dengan Tujuan

1) Dekomposisi: Pada tahapan ini, disusun sebuah model hirarki yang secara sederhana terdiri dari tiga tingkat hirarki, yaitu tujuan, kriteria, dan alternatif. Level alternatif