• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN

INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG

BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

HIDAYATUS SAIDAH

NIM. 160212059

Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2020/2021

(2)

ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG

BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Sebagai Beban Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Teknologi Informasi

Oleh

HIDAYATUS SAIDAH NIM. 160212059

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Disetujui oleh:

Pembimbing I,

Khairan AR, M.Kom. Nip.198607042014031001

Pembimbing II,

Ridwan, S.ST., M.T. Nip.198402242019031004

(3)

iii

ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG

BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

SKRIPSI

Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus serta diterima sebagai salah satu Beban Studi Program Serjana (S1)

dalam Ilmu Pendidikan Teknologi informasi

Pada hari dan tanggal Jum’at 29 Januari 2021 16 Jumadil Akhir 1442 Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi

Ketua,

Khairan AR, M.Kom. Nip.198607042014031001 Skretaris, Nurul Fajri, S.Pd Nip.- Penguji I, Ridwan, S.ST., M.T. Nip.198402242019031004 Penguji II,

Hendri Ahmadian, M.I.M Nip.198301042014031002

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hidayatus Saidah Nim : 160212059

Prodi : Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan;

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain;

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli pemilik karya;

4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data;

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Banda Aceh, 29 Desember 2020 Yang menyatakan,

(5)

v ABSTRAK

Nama : Hidayatus Saidah Nim : 160212059

Fakultas / Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Teknologi Informasi Judul : Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif

Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model

Tanggal Sidang : 29 Januari 2021 Tebal Skripsi : 85 Halaman

Pembimbing I : Khairan AR, M.Kom Pembimbing II : Ridwan, S.ST.,M.T

Kata Kunci : Pembelajaran Interaktif, Penggunaan Aplikasi, Uji Hipotesis, Technology Acceptance Model (TAM), PLS-SEM

Kemajuan teknologi smartphone memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan terutama pada media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Paya Laba, masih ada siswa yang kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi, mulai dari kemampuan mengoperasikan, peralatan, kebiasaan, manfaat dan yang lainnya. Untuk mengukur tingkat penerimaan penggunaan penerapan aplikasi pembelajaran interaktif terhadap kemampuan membaca, menulis dan berhitung di SDN Paya Laba dapat dilakukan dengan metode teoritis yang dapat menggambarkan tingkat penerimaan teknologi yaitu Technology Acceptance Model (TAM). penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran interaktif membaca, menulis, berhitung berbasis aplikasi android terhadap penggunaan aplikasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna. Pengujian dilakukan dengan mengukur pengaruh antar variabel pada model TAM yaitu Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude towarrds Using Technology, Behavioral Intention to Use, Actual Technology Use. Data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisikan oleh para responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-SEM) menggunakan aplikasi smartPLS. Tahapan analisis data dimulai dari perancangan model struktural, perancangan model pengukuran, evaluasi model pengukuran, evaluasi model struktural, dan uji hipotesis. Dari hasil penelitian berdasarkan tujuh hipotesis yang diajukan, terdapat enam hipotesis dinyatakan diterima dan satu hipotesis dinyatakan ditolak.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

ِميِحهرلٱ حۡمَٰنِهرلٱ ِ هللَّٱ بِسۡمِ

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap isinya, Shalawat beserta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa pola pikir manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kesempatan dan kesehatan pada penulis sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model” ini dapat diselesaikan.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas utama studi untuk menadapatkan gelar serjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda aceh. Dalam usaha dan penyusunan skripsi ini, terdapat banyak sekali tantangan dan kesulitan yang dihadapi, baik dalam teknik penulisan bahan, perancangan sistem aplikasi dan sumber lainya yang berkaitan. Walaupun demikian, penulis tiodak berputus asa dalam penyelesaian tanggung jawab ini, dan juga dengan adanya dukungan dari beberapa pihak, dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, pihak-pihak tersebut antara lain:

(7)

vii

1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh yaitu Bapak Dr. H. Muslim Razali, M.Ag, Bapak dan Ibu Wakil Dekan, Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry, serta karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry yang telah membantu penulis untuk mengadakan penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Yusran, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi dan bapak Dr. Hazrullah, S.Pd.I., M.Pd selaku sekretaris prodi yang telah memberikan ilmu serta bimbingannya kepada penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry serta para staf Prodi Pendidikan Teknologi Informasi yang membantu dalam proses administrasi.

3. Bapak Khairan AR, M.Kom. selaku pembimbing I dan bapak Ridwan, S.ST.,M.T. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran serta tenaganya dalam membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Bustami, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Paya Laba dan seluruh dewan guru khususnya guru kelas satu sampai kelas tiga yang sudah banyak membantu dan telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian yang diperlukan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

(8)

viii

5. Seluruh karyawan/karyawati perpustakaan wilayah, perpustakaan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang telah membantu penulis menemukan rujukan-rujukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Orang tua, serta keluarga besar yang telah banyak memberikan do’a, serta motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Pendidikan Teknologi Informasi leting 2016 yang telah bekerjasama dan belajar bersama-sama dalam menempuh pendidikan.

Dengan segala upaya yang telah dilakukan dalam menyelesaikan skripsi ini saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk memyempurnakannya. Semoga Allah SWT meridai penulisan ini dan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Banda Aceh, 29 Desember 2020 Penulis,

Hidayatus Saidah

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN SIDANG ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian... 6

BAB IILANDASAN TEORI ... 7

A. Calistung... 7 1. Membaca... 7 2. Menulis ... 8 3. Berhitung ... 9 B. Android ... 12 1. Sejarah Android... 12 2. Struktur Android ... 13

C. Technology Acceptance Model (TAM) ... 15

1. Variabel Dalam TAM (Technology Acceptance Model) ... 17

2. Perkembangan Technology Acceptance Model (TAM) ... 18

3. Kelebihan dan Kelemahan TAM (Technology Acceptance Model) .. 20

D. Penelitian Yang Relevan ... 21

(10)

x

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Rancangan Penelitian ... 30

1. Jenis Penelitian ... 30

2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 31

1. Populasi Penelitian ... 31

2. Sampel Penelitian ... 32

C. Teknik Pengumpulan Data... 33

1. Wawancara (Interview) ... 33

2. Kuesioner (Angket) ... 34

D. Instrumen Pengumpulan Data... 35

1. Uji Validitas... 36

2. Uji Reliabilitas ... 36

E. Metode Analisis Data... 38

1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)... 38

2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model) ... 38

3. Evaluasi Model ... 38

4. Pengujian Hipotesis... 41

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN... 42

A. Hasil Penelitian.... 42

1. Deskripsi Umum ... 42

2. Identitas Responden ... 42

B. Analisis Data ... 44

1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)... 44

2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model) ... 45

3. Evaluasi Model ... 47

4. Pengujian Hipotesis... 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

1. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel PU ... 58

2. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel ATU ... 59

3. Pengaruh variabel PU terhadap variabel ATU ... 59

4. Pengaruh variabel PU terhadap variabel BIUS ... 60

(11)

xi

6. Pengaruh variabel ATU terhadap variabel BIUS ... 60

7. Pengaruh variabel BIUS terhadap variabel AU ... 61

BAB VPENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ... Error!

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hipotesis penelitian. ... 4

Tabel 2. Penelitian yang relevan. ... 21

Tabel 3. Rancangan Jadwal Penelitian. ... 31

Tabel 4. Jumlah Populasi penelitian ... 32

Tabel 5. Skala Likert. ... 35

Tabel 6. Kisi-kisi instrumen penelitian ... 36

Tabel 7. Parameter uji validitas dalam model pengukuran PLS... 39

Tabel 8. Jumlah Responden ... 43

Tabel 9. Identitas responden ... 43

Tabel 10. Keterangan indikator model pengukuran (outer model)... 45

Tabel 11. Hasil pengujian outer loading ... 47

Tabel 12. Outer loading yang bernilai Valid ... 48

Tabel 13. Nilai validitas diskriminan (cross loading) ... 49

Tabel 14. Hasil uji kriteria fornell larcker ... 51

Tabel 15. Hasil uji composite reliability ... 52

Tabel 16. Nilai R square... 52

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Android ... 14

Gambar 2. Technology acceptance model (TAM) ... 16

Gambar 3. TAM) spesifik penggunaan teknologi ... 17

Gambar 4. Kemajuan dari teknologi technology acceptance model (TAM) . 18 Gambar 5. Technology acceptance model (TAM) yang dimodifikasi. ... 19

Gambar 6. Kerangka Berpikir. ... 29

Gambar 7.Perancangan model struktural (inner model) ... 44

Gambar 8. Perancangan model pengukuran (outer model) ... 45

Gambar 9. Nilai R square ... 54

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Pembimbing ... 68

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian ... 69

Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian ... 70

Lampiran 4. Lembar Uji Ahli Madia ... 71

Lampiran 5. Lembar uji Ahli Materi ... 72

Lampiran 6. Angket Respoden ... 73

Lampiran 7. Foto Kegiatan Penelitian ... 77

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Membaca, menulis, menghitung ialah kemampuan penting serta mendasar pada sains, dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung seorang anak bisa memperoleh informasi dan pengetahuan pada kehidupan sehari-hari [1]. Perkembangan keterampilan menulis, membaca serta berhitung adalah teknik untuk memperoleh sebuah wawasan baru. Sebagaimana firman Allah SWT pada Rasulullah SAW dalam Surah al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang di awali dengan perintah membaca, yang berbunyi:

ِب

ۡ

أَرۡقٱ

َقَلَخ يِ

لَّٱ َكِ بَر ِمۡسٱ

ه

١

ٍق

َلَع ۡنِم َنَٰ َسنِ ۡلۡٱ َقَلَخ

٢

ُمَرۡك

َ ۡ

لۡٱ َكُّبَرَو

ۡ

أَرۡقٱ

٣

ِمَلَق

ۡلٱِب َمهلَع يِ هلَّٱ

٤

ۡمَلۡعَي ۡمَل اَم َنَٰ َسنِ

لۡٱ َمهلَع

ۡ

٥

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. bacalah, dan Tuhan- mulah yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”(Q.S.Al-alaq : 96 : 1-5) [2].

Dunia pendidikan sekarang ini sedang menghadapi berbagai tantangan, sehingga kita diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi di dunia global. Pada masa ini transformasi

(16)

dalam berbagai aspek kehidupan yang berlangsung dengan cepat, terutama pada dunia pendidikan, transformasi ini dipengaruhi oleh kemajuan Teknologi Informasi (TI) yang mengharuskan tersedia dan tercapainya pelayanan pendidikan yang dapat memberikan kesempatan belajar dimana dan kapan saja sesuai dengan kondisi dan kebutuhan [3].

Smartphone merupakan suatu perkembangan teknologi yang sering digunakan sekarang, kemajuan ini juga memberikan berbagai kemudahan bagi manusia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan smartphone tidak lagi hanya sebatas sarana komunikasi telefon seluler, dengan adanya fitur-fitur yang mendukung yang disediakan oleh smartphone berbasis android hingga memungkinkan untuk bertukar informasi dengan perangkat lain melalui jaringan internet serta melalui komunikasi nirkabel (bluetooth dan inframerah) [4].

Kemajuan ini juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam melengkapi kekurangan media pembelajaran di sekolah dan institusi pendidikan lainnya, seperti dengan membuat aplikasi pembelajaran interaktif yang menarik yang digunakan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan supaya proses pembelajaran tidak monoton, membosankan, serta tidak terkesan kurang menarik. Maka dari itu, media pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran sangat penting digunakan untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih bervariasi [5].

Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran interaktif telah digunakan di SD Negeri Paya Laba. Media interaktif yang digunakan lebih

(17)

dominan pada video yang ditampilkan guru menggunakan proyektor. Penerapan media pembelajaran interaktif ini masih tergolong baru yang bukan berarti tidak terdapat hambatan. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti di SD Negeri Paya Laba terletak di Kabupaten Aceh Selatan Kecamatan Kluet Timur Desa Paya Laba, masih ada yang merasa kesulitan untuk menggunakan media pembelajaran interaktif ada beranekaragam alasan mulai dari kemampuan mengoperasikan, peralatan, kebiasaan, manfaat dan yang lainnya.

Maka untuk mengukur tingkat penerimaan penggunaan terhadap penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung di Sekolah Dasar Negeri Paya Laba dapat diukur dengan metode teoritis yang mampu mendeskripsikan tingkat penerimaan teknologi yaitu technology acceptance model (TAM). Dengan menggunakan TAM, bisa disimpulkan bahwa reaksi serta pendapat individu tentang teknologi dapat mempengaruhi sikap mereka dalam menerima penggunaan teknologi [6].

Peneliti menggunakan aplikasi calistung sebagai objek karena aplikasi calistung merupakan sebuah aplikasi pembelajaran interaktif berbasis android yang dikembangkan oleh peneliti yang diharapkan dapat membantu dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian masalah tersebut, peneliti berharap dapat melakukan kegiatan penelitian ilmiah berupa skripsi dengan judul “Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif Membaca, Menulis,

Berhitung Berbasis Android Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model”.

(18)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana menganalisis implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis, berhitung berbasis android terhadap penggunaan aplikasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis, berhitung berbasis android terhadap penggunaan aplikasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan awal untuk masalah penelitian, yang masih perlu diuji kebenarannya [7]. Dalam model TAM Jika variabel dari uji hipotesis saling mempengaruhi, maka hipotesis dapat diterima. Sedangkan apabila variabel dari uji hipotesis tidak saling mempengaruhi, maka hipotesis tidak dapat diterima. Aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android ini dapat diterima jika pengguna aplikasi ingin menggunakan aplikasi tersebut dan memberikan kepuasan penggunaan. Berdasarkan teori dan gambaran kerangka berpikir penelitian maka hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 1. Hipotesispenelitian.

No Hipotesis

H.1 Kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use)

(19)

Usefulness) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

H.2 Kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use)

berpengaruh signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towarrds Using Technology) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

H.3 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan

terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towarrds Using Technology) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

H.4 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan

terhadap minat perilaku menggunkan teknologi (Behavioral Intention to Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

H.5 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual Technology Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

H.6 Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towarrds Using

Technology) berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku menggunakan teknologi (Behavioral Intention to Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan

(20)

berhitung.

H.7. Minat perilaku menggunakan teknologi (Behavioral Intention to Use) berpengaruh signifikan terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual Technology Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti serta sekolah tampat penelitian ini dilaksanakan yakni :

1. Untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung. 2. Menjadi masukan untuk pendidikan Sekolah Dasar dalam menambah

dan memenuhi serta menjembatani kebutuhan siswa pada pendidikan sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran.

(21)

7 BAB II LANDASAN TEORI

A. Calistung

Membaca, menulis, berhitung (CALISTUNG) adalah salah satu kemampuan terpenting dan mendasar dalam sains, dengan sains atau ilmu pengetahuan membaca, menulis dan berhitung seorang anak bisa memperoleh informasi dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari [1]. Melalui membaca anak dapat memahami huruf, kata dan kalimat. Melalui tulisan anak dapat mengungkapkan ide dan bahasa melalui tulisan. Pada saat yang sama, melalui berhitung anak dapat memahami konsep hitung dari setiap benda [8].

1. Membaca..

Membaca adalah mengidentifikasi informasi dari teks, baik dalam bentuk turtulis, gambar atau diagram atau gabungan dari semua bentuk. Sedangkan menurut Soedarso membaca adalah aktivitas kompleks yang membutuhkan banyak tindakan individu mencakup orang-orang yang harus menggunakan pemahaman, delusi, observasi, dan mengingat [9].

Membaca adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai semua orang. Kemampuan ini juga tidak dapat dipisahkdan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Olah karena itu, kemampuan membaca adalah kemampuan dasar yang berpengaruh penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca juga menjadi sarana untuk memperoleh informasi dari bahasa tulis. Kemampuan atau keterampilan ini disebut keterampilan bahasa penerimaan [10]. Perkembangan membaca pada anak juga memiliki beberapa

(22)

tahapn sesuai dengan berkembangnya usia anak, tingkatan kemajuan membaca menurut Cochrane ialah :

a. Tahap fantasi. Anak pada tahap ini mulai beranganggapan bahwa buku merupakan suatu yang penting.

b. Tahap pembentukan konsep diri. Anak pada tahap ini melihat dirinya sebagai seorang pembaca dan mulai berpartisipasi dalam aktivitas membaca, berpura-pura membaca untuk memberi arti pada gambar.

c. Tahap membaca gambar. Anak pada tahap ini sudah mengerti gambar yang terlihat dan mampu menjumpai kata-kata yang disebut gambar

d. Tahap pengenalan bacaan. Anak pada tahap ini mulai menggunakan tiga sistem isyarat yaitu graphoponic, semantic, dan syntactic secara bersama-sama

e. Tahap membaca lancar. Anak pada tahap ini bisa membaca beragam jenis buku yang berbeda secara bebas [11].

2. Menulis

Menulis merupakan membuat sesuatu baik itu berupa coretan-coretan, garis, huruf dan lain sebaginya.[12]. Menulis merupakan proses mendeskripsikan bahasa agar pembaca bisa memahami dan mengerti informasi yang disampaikan penulis. Menulis merupakan proses mengungkapkan pikiran, pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang mengenai pikiran dan perasaan terhadap objek tertentu yang dituangkan

(23)

dalam bahasa tulis yang ditulis dengan cara tertentu sehingga pembaca dapat dengan mudah dan jelas memahaminya [13].

Menurut Rusyana menulis adalah salah satu penggunaan bentuk bahasa yang pengungkapannya dilakukan secara tertulis untuk menghasilkan suatu ide. Sedangkan menurut Alwasilah menulis adalah kegiatan berbahasa yang produktif. Proses memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa dimulai dengan pembentukan pikiran melalui aturan-aturan semantik dan kemudian didata dengan aturan sitaksis sehingga menjadi kelompok kata atau kalimat, kemudian digelarkan dalam tatanan sistem tulisan [14].

Ada beberapa tahapan pertumbuhan kemampuan menulis pada kanak-kanak, yaitu : [10]

a. Tahap membuat goresan atau cortan (scrible stage), b. Tahap pengulangan secara linear (linear repetitive stage), c. Tahap menulis secara acak atau random (random letter stage), d. Tahap berlatih huruf (menyebutkan huruf huruf),

e. Tahap menulis nama (latter name writting or phonetic writting), f. Tahap menyalin kata kata yang ada di lingkungan,

g. Tahap menemukan ejaan, h. Tahap ejaan sesuai ucapan.

3. Berhitung

Berhitung adalah landasan dari berbagai ilmu yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Berhitung adalah kegiatan melakukan, mengerjakan, menghitung seperti menambah, mengurangi dan memanipulasi bagian serta simbol matematika [15]. Menurut Murjayanti, berhitung adalah

(24)

aspek matematika menyangkut tentang pengurangan, penjumlahan, pembagian serta perkalian, yang digunakan agar dapat mengetahui seberapa besar jumlah suatu benda[16].

Pembelajaran berhitung adalah suatu bagian penting bagi anak, maka dari itu kegitan berhitung dilaksanakan dengan beragam aktivitas dengan memakai media agar lebih menarik atau dengan menggunakan permainan yang bisa menarik perhatian anak dalam berhitung [17]. Keterampilan berhitung suatu aspek penting yang harus dikuasai anak meskipun anak masih berusia dini, dikarenakan dalam proses kehidupan manusia sehari-hari baik itu anak-anak maupun orang dewasa tidak pernah terlepas dari hitungan-hitungan [18]. Berikut ini adalah beberapa tujuan berhitung untuk anak yaitu :

a. Tujuan umum

Adapun tujuan umum belajar berhitug pada anak usia dini adalah supaya anak mampu memahami dan mengeri dasar-dasar berhitung.

b. Tujuan khusus

1) Agar anak dapat berfikir logis

2) Agar anak dapat menyesuaikan diri dalam hidup bermasyarakat

3) Agar anak memiliki ketelitian, konsentrasi serta fokus yang tinggi

(25)

4) Agar anak memiliki pemahaman konsep waktu dan ruang dan dapat memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dilingkunganya.

5) Agar anak memiliki imajinasi dan kreativitas tinggi dalam menghadapi sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba [19].

Proses belajar berhitung pada anak terdiri dari beberapa tahapan. Adapun tahap-tahap yang diambil untuk menunjang pembelajaran berhitung pada anak adalah :[20]

a. Tahap konsep

Pada sesi ini kanak-kanak mulai melaksanakan beberapa aktivitas berhitung berbagai objek yang dapat dihitung serta dilihat dari lingkungan sekitarnya. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan semenarik mungkin agar kanak-kanak tertarik dan mengerti. b. Tahap transisi

Tahap ini adalah fase peralihan antara objek aktual menuju fase pengenalan bentuk fase ini adalah saat anak mulai memahami bentuk bilangan dan total benda berdasarkan bentuk tersebut. c. Tahap lambang

Pada fase ini, kanak-kanak diberikan peluang untuk mencatat sendiri tanpa dipaksa, yaitu berupa simbol bilangan dengan tujuan memperkenalkan aktivitas berhitung (matematika).

(26)

B. Android

Android ialah operating system berbasis Linux yang digunakan untuk perangkat mobile seperti komputer tablet (PDA) serta smartphone [21]. Android adalah operating system berbasis linux yang dikembangkan untuk perangkat bergerak (mobile device) yang terdiri atas middleware, operating system dan aplikasi-aplikasi lainya [22]. Android merupakan operating system untuk ponsel, yang menyajikan platform terbuka untuk para programmer agar dapat mengembangkan aplikasi sendiri suapaydapat digunakan oleh berbagai perangkat seluler [23]. Oprating system Android pada awalnya dikembangkan oleh Android.Inc hingga tahun 2005 perusahaan ini kemudian dibeli oleh Google.

1. Sejarah Android

Sejarah android berawal pada Oktober 2003 oleh empat orang ahli IT yang medirikan Android.Inc di California, AS yaitu Rich minner, Andi rubin, Chris white dan Nick sears yang bertujuan untuk menciptakan perangkat seluler yang lebih sensitif serta memahami pemiliknya [18]. Semenjak tahun 2005 Android diambil alih oleh Google dari Android.Inc sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi mobile. Setelah Android.Inc menjadi grup Google para pendiri android berali dari Android.Inc ke Google. Pada masa itu operating system android hanya dikembangkan untuk kebetuhan internal Google serta belum berlensensi open source [19].

Dalam mengembangkan Android, didirikanlah Open Handset Alliance (OHA). OHA merupakan sebuah group konsorsium yang beranggotakan lebih dari 34 perusahaan di bidang telekomunikasi, perangkat

(27)

lunak dan perangkat kerasa. Adapun beberapa perusahaan tersebut yaitu Sony, Dell, Intel, Texas Instruments, LG Electronics dan Google. Yang dirancang untuk mengembangkan standar open source untuk perangkat seluler [24].

Android pertama kali dirilis pada 5 November 2007, dengan standar open source. Dengan cara ini, siapa pun, baik itu perorangan, organisasi, perusahaan perangkat seluler atau telekomunikasi, dapat berkontribusi pada pengembangan OS Android. Google merilis android dalam bentuk open source, yang bertujuan untuk dijadikan sebagai strategi pemasaran produk berbasis android serta untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan layanan Google. Android juga dimanfaatkan sebagai media baru untuk iklan yang bisa meningkatkan penghasilan Google, juga digunakan untuk mengembangan sistem operasi serta aplikasi android.[25].

2. Struktur Android

Pada umumnya, struktur Android terdiri atas beberapa susunan perangkat lunak, yakni susunan applications, applications frameworks, libraries, runtime android dan linux kernel. Di bawah ini adalah deskripsi sruktur android: [22]

(28)

Gambar 1. Struktur Android a. Applications

Merupakan layer yang berhubungan dengan aplikasi. Pada perangkat linak android aplikasi yang dihasilkan berada pada tingkatan yang paling tinggi, termasuk aplikasi android default utama seperti telepon, pembaca email, program SMS, kontak, browser dan kalender.

b. Applications Frameworks

Dibawah aplikasi terdapat sejumlah software pendukung, meliputi layanan Activity, View, sumber daya, pemberitahuan (notifikasi), dan lain-lain.

c. Libraries

Android menyediakan sejumlah library dasar seperti library grafis 2D dan 3D, multimedia playback, browser engine, percetakan font, database, dan lain-lain. Aplikasi yang memanfaatkan library fungsi ini melalui lapisan applications frameworks.

(29)

d. Runtime Android

Setiap aplikasi dijalankan dalam proses terpisah dengan Dalvik Virtual Mechine yang terpisah sehingga terisolasi satu sama lain. Aplikasi masih dapat berkomunikasi dengan aplikasi lain melalui mekanisme yang disajikan oleh framework aplikasi. Dalvik VM bergantung pada lapisan kernel Linux untuk multithreading serta manajemen memori tingkat rendah.

e. Karnel Linux

Kernel Linux bertugas untuk menyajikan layanan dasar, seperti manajemen sumber daya memori, manajemen file, manajemen proses, keamanan dan perangkat keras.

C. Technology Acceptance Model (TAM)

Technology acceptance model (TAM) adalah sebuah teori mengenai penggunaan teknologi informasi, teori ini memiliki pengaruh serta biasanya digunakan untuk memaparkan penerimaan individu untuk pemanfaatan sistem teknologi informasi [26]. TAM ialah model penerimaan teknologi yang berpengaruh serta sering digunakan dalam studi di bidang teknologi informasi [27].

Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan pertama kali oleh Davis di tahun 1989. Davis mengembangkan technology acceptance model (TAM) berdasarkan Model Reasonable Action Theory (.TRA.) yang

dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen. Dengan menambahkan dua variabel utama kedalam model TRA yakni kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) serta variabel kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use). TAM

(30)

beralasan bahwa penerimaan individu pada sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konsrtuk tersebut [26].

Kegunaan persepsian memiliki pengaruh terhadap minat perilaku. Pengguna teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi apabila merasa sistem teknologi bermanfaat digunakan. Kemudahan penggunaan persepsian juga mempengarui kegunaan persepsian namun tidak sebaliknya. Pengguna sistem akan menggunakan sistem apabila sistem bermanfaat baik sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan [26].

Adapun model dari Technology Acceptance Model (TAM.) sebagai

berikut :

Gambar 2. Technology acceptance model (TAM)

Karena Technology Acceptance Model (TAM) ditujukan untuk penggunaan teknologi, oleh sebab itu perilaku (behavior) di Technology Acceptance Model (TAM.) ditujukan sebagai perilaku penggunaan teknologi.

Oleh karena itu Technology Acceptance Model (TAM.) juga banyak dituliskan

(31)

.Gambar 3. TAM spesifik penggunaan teknologi

1. Variabel Dalam TAM (Technology Acceptance Model)

TAM (Technology acceptance model) pertama yang belum dikembangkan terdapat lima variabel utama, yaitu [26]:

a. Kegunaan Persepsian (Perceived usefulness). Kegunaan persepsian (perceived usefulness) adalah keyakinan dalam cara mengambil keputusan. Dengan cara ini, jika seseorang menganggap sistem informasi berguna, sehingga ia akan menggunakannya. Sebaliknya, apabila seseorang menganggap sistem informasi tidak berguna, maka ia tidak menggunakannya.

b. Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived ease of use). Kemudahan penggunaan persepsian (percaived ease of use) adalah kepercayaan dalam mengambil keputusan, apabila individu menganggap suatu sistem informasi mudah digunakan, maka ia akan menggunakannya, namun apabila individu merasa sistem informasi informasi tersebut tidak mudah digunakan maka ia tidak akan menggunakannya.

(32)

c. Sikap terhadap Penggunaan Teknologi (attitude toward using technology). Didefinisikan sebagai penilaian terhadap minat individu dalam penggunaan teknologi.

d. Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (behavioral intention to use). Adalah keinginan untuk terus menggunakan teknologi.

e. Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (actual technology use). Didefinisikan sebagai reaksi perasaan keseluruhan dari seseorang yang menggunakan yang menggunakan suatu teknologi.

2. Perkembangan Technology Acceptance Model (TAM)

Perkembangan Technology. Acceptance. Model. (TAM) hingga

dengan tahun 2003 oleh Lee et al. Diklasifikasikan dalam 4 (empat) perkembangan, yakni pengenalan model, validasi model, ekstensi model dan elaborasi model seperti pada Gambar 4 [26].

(33)

a. Pengenalan model

Di era ini banyak peneliti yang mencoba mencari tau hal apa saja yang akan mempengaruhi keyakinan dan sikap pengguna tentang penggunaan sistem informasi. Di era ketika model ini diperkenalkan banyak peneliti yang mencoba membandingkan TAM dengan TRA dan TBP.

b. Validasi model

Selama periode 1990 sampai 1995 banyak peneliti mencoba menguji validitas, konsistensi serta reliabilitas instrumen TAM. Banyak peneliti setuju bahwa tidak ada metode pengukuran yang dapat membentuk suatu struktur dengan benar.

c. Ekstensimodel

Selain menguji validitas model TAM, beberapa penelitian juga mencoba mengembangkan (memperluas) model TAM dengan menambahkan beberapa variabel eksternal, yang dapat lebih lanjut menjelaskan kegunaan dan kemudahan penggunaan persepsian. Modifikasi model TAM dengan menambahkan beberapa variabel eksternal, seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 5. Technology acceptance model (TAM) yang dimodifikasi.

(34)

Variabel eksternal yang digunakan dapat diklasifikasikan menjadi, misalnya variabel individu, organisasi, budaya, dan karakteristik tugas.

d. Elaborasi model

Penelitian technology acceptance model (TAM) pada 2000-an mencoba mengembangkan model TAM sebagai model yang lebih lengkap, dengan mengembangkan hasil penelitian sebelumnya ditemukan banyak variabel eksternal yang mempengarui variabel kegunaan persepsian, kemudahan penggunaan persepsian, minat pengguna dan penggunaan sistem teknologi informasi.

3. Kelebihan dan Kelemahan TAM (Technology Acceptance Model) Model TAM memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut merupakan kelebihan dari model TAM [26]:

a. TAM adalah model perilaku yang membantu memberi jawaban mengapa banyak sistem teknologi informasi yang tidak dapat diimplementasikan dikarenakan penggunanya tidak berkeinginan untuk menggunakan teknologi tersebut.

b. TAM dibangun di atas landasan teoritis yang kuat.

c. Berdasarkan pernelitian terdahulu disimpulkan TAM adalah model yang baik.

d. TAM adalah model yang valid namun sederhana.

Selain beberapa kelebihan diatas TAM (Technology acceptance model) juga memiliki juga kelemahan sebagai berikut [26]:

(35)

a. TAM hanya memberikan informasi umum mengenai minat serta perilaku pengguna suatu sistem dalam menerima sistem teknologi informasi.

b. Perilaku pengguna sistem tekonologi informasi di TAM tidak di kontrol dengan behavioral control yang membatasi minat perilaku pengguna.

c. Riset TAM biasanya hanya pada sistem informasi.

d. Beberapa penelitian TAM memanfaatkan mahasiswa sebagai subjek.

e. Riset TAM biasanya hanya menggunakan sati disiplin, seperti satu organisasi tertentu.

f. Riset ini pada umumnya merupakan riset cross-sectional yang melibatkan waktu satu periode namun dengan banyak sampel individu.

g. Riset TAM biasanya hanya menggunakan satu tugas.

h. Secara umum metode riset TAM tidak dapat menjelaskan secara mendalam hubungan variabel dalam model.

i. Terlepas dari perbedaan budaya

D. Penelitian Yang Relevan

Tabel 2. Penelitian yang relevan.

No Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

1 Perceived usefulness, percaivet ease of use,

Variabel penelitian : perceived usefulness,

Perceived usefulness dipengaruhi secara

(36)

and user acceptance of information technology (Davis 1998) [26]

percaived ease of use dan penggunaan sistem

langsung oleh penggunaan secara langsung saat ini sebesar 0,63 dan mendatang sebesar 0,85. Percaived ease of use juga memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan saat ini sebesar 0,45 dan mendatang sebesar 0,59. Selain itu

dijelaskan pula bahwa perceived usefulness memiliki korelasi yang lebih besar pada penggunaan

dibandingkan dengan perceived ease of use

2 Penerapan Model Technology Acceptance Model (TAM) untuk Variabel penelitian : Behavioral Intention, Attitude, Perceived Use, Perceived Ease

Penelitian ini

menghasilkan sebuah produk. Berupa media pembelajaran interaktif

(37)

Pemahaman Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif (Agusdi Syafrizal, Ernawati dan B.Yudi Dwiandiyanta, 2015) [27]. of Use

Teknik analisis data :

Research And

Development (R&D).

SPSS

3 Analisis penerapan aplikasi berbasis mobile pada Nom-nom cafe malang menggunakan technology

acceptance model (TAM) (Nanda Dwi Raharjo, Aryo Pinandito dan Djoko Pramono, 2018) [28]. Variabel penelitian : External Variable, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using, Behavioral Intention to Use, Actual System Usage

Teknik analisis data :

Analisis regresi linear berganda

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini terdapat suatu hipotesis

dinyatakan ditolak, dan peningkatan penjualan pada Nom-Nom Cafe yang berarti dengan penerapan aplikasi berbasis mobile mampu meningkatkan

penjualan pada Nom-Nom Cafe 4 Analisis Penerapan Aplikasi Sistem Variabel penelitian : Perceived usefulness, Kesimpulan dari penelitian ini adalah

(38)

Akuntansi Persediaan Menggunakan

Technology Acceptance Model (TAM) Pada Distrik Navigasi Kelas III Pontianak (Slamet Sugiarto dan Rusmanto Lianto, 2011) [29]. Perceived Ease of Use, Attitude Towards Behavior, Behavioral Intention to Use, Actual Technology Use and Demographic Factors.

Teknik analisis data :

Confirmatory factors analysis (CFA) EMOS 7 SPSS17.0 penerapan Sistem Inventarisasi Akuntansi pada Distrik Navigasi Divisi III Pontianak saat ini dapat diterima dengan baik oleh pegawai yang

menerapkannya, baik secara individu maupun kelompok. 5 Analisis penerimaan pengguna akhir terhadap penerapan sistem e-learning dengan menggunakan pendekatan Technology. Acceptance. Model. (TA.M) di SMA N 1 Variabel penelitian : Persepsi. kemudahan., persepsi. kegunaan., sikap. penggunaan., penerimaan. sistem. e-learning.

Teknik analisis data :

Partial Least Square

Hasil dari penelitian ini : penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku penerimaan pengguna menggunakan sistem e-learning di SMA N 1 wonosari. TAM pada penelitian ini digunakan

(39)

Wonosari (Bonita Destiana, 2012) [6].

(PLS) untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

penerimaan pengguna terhadap implementasi sistem e-learning, yang melakukan analisis data dengan metode PLS. Yang memperlihatkan dari hasil pengujian terdapat satu hipotesis yang ditolak. 6 Penerapan technology acceptance model (TAM ) dalam pengujian model penerimaan sistem informasi keuangan daerah (Fran Sayekti dan Pulasna Putarta, 2016) [30]. Variabel penelitian : Perceived. usefulness., perceived. ease. of. use., penerimaan. SIPKD.

Teknik analisis data :

Korelasi spearman, Cronbach alpha, Regresi berganda

Hasil dari penelitian ini adalah persepsi

kemudahan penggunaan (PEU) serta persepsi kemanfaatan (POU) secara simultan memiliki pengaruh terhadap penerimaan SIPKD.

(40)

Faktor tingkat Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi Akuntansi Berbasis Android menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Studi Kasus Pengguna Aplikasi Akuntansi UKM – Keuangan) (Ni Wayan Radha Maharseni, 2018) [31]. Perceived Usefulness, Attitude, Perceived Ease Of Use ada, Behavioral Intention,

Behavioral.

Teknik analisis data :

Smart PLS 3 pendekatan Partial Least Square (PLS). membuktikan bahwa setiap hipotesis diterima secara signifikan. Pengguna beranggapan bahwa Penggunaan aplikasi akuntansi keuangan UKM sangat baik.

8 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan E-Learning Moodle Oleh Guru Smk Negeri 2 Yogyakarta Variabel penelitian : E-learning Self-efficacy, Kerumitan, Keterbatasan waktu, Kegunaan, Kemudahan penggunaan, Intensi, Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor e-learning self-efficacy, kerumitan serta keterbatasan waktu merupakan faktor eksternal yang

(41)

Dengan Pendekatan Technology

Acceptance Model (TAM) (Saras Mareta Ratri, 2016) [32].

Penggunaan teknologi sesungguhnya.

Teknik analisis data :

Teknik analisis jalur SPSS

mempengaruhi

penggunaan e-learning PINTER berbasis Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta melalui variabel perantara dalam kerangka Technology Acceptance Model (TAM). 9 Analisis Technology Acceptance Model (TAM) terhadap penggunaan layanan Internet Banking studi di bank rakyat indonesia syariah cabang Surakarta (Aulia hanifa, 2017) [33]. Variabel peneitian : Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using, Actual Usage.

Teknik analisis data :

Regresi linier berganda, Path analisis, SPSS 20.0 dan Microsoft excel 2007.

Berdasarkan pengujian dan hasil analisis serta pembahasan hasil analisis data (pembuktian hipotesis) menunjukkan bahwa semua variabel memiliki pengaruh yang positif.

(42)

10 Analisis Faktor-Faktor Penerimaan Penggunaan Quiooerschool.com Dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Dan Theory Of Planned Behavior (TPB) Di SMA Negeri 7 Yogyakarta (Lisa Noor Ardhiani, 2015) [34].

Variabel penelitian :

perceived ease of use, perceived usefulness, attitude towards using technology, subjective norm, perceived behavior control, behavioral intention to use.

Teknik analisis data :

PLS

Hasil dari penelitian ini memperlihatkan dari hasil pengujian terdapat tiga hipotesis yang ditolak

E. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan model TAM sebagai kerangka bepikir teori di lingkungan yang menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka penelitian yang mendeskripsikan hubungan antar variabel yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :

(43)

Gambar 6. Kerangka Berpikir.

Rancangan kerangka berpikir ini menunjukan terdapat pengaruh sejumlah faktor dari Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU.),

Attitude towards Using Technology (ATU.), Behavioral Intention to Use (BIUS)

terhadap Actual Technology Use (AU) baik secara tidak langsung (H1., H2., H3.,

(44)

30 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan penelitian eksplanatif, yakni jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan mengenai sebab suatu peristiwa. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan sebab akibat antara variabel yang berbeda namun memiliki keterkaitan [28]. Metode penelitian yang digunakan ialah survei. Metode survei merupakan suatu penelitian yang memperoleh sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data primer [29].

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. yaitu penelitian yang menggunakan paradigma post-positivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (misalnya mempertimbangkan kausalitas, penyederhanaan variabel, hipotesis, dan masalah tertentu), menggunakan strategi penelitian yang membutuhkan data statistik [30].

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) [26]. Untuk mendeskripsikan tingkat penerimaan pengguna terhadap implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android.

(45)

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SDN Paya Laba yang bertempat di Kabupaten Aceh Selatan Kecamatan Kluet Timur Desa Paya Laba pada guru dan wali murid. Dengan pembagian jadwal penelitian berikut ini:

Tabel 3. Rancangan Jadwal Penelitian.

No Kegiatan Bulan

Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan 1 Pengajuan judul 2 Studi literatur 3 Penyusunan proposal 4 Seminar proposal 5 Revisi proposal 6 Validitas aplikasi 7 Implementasi aplikasi 8 Pengumpulan data 9 Analisis data 10 Penyusunan draf skripsi 11 Sidang skripsi 12 Revisi skripsi 13 Pelaporan dan publikasi

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi ialah keseluruhan dari objek dalam sebuah penelitian [31]. Sekelompok objek atau sekelompok kriteria yang digunakan oleh peneliti [32]. Adapun populasi pada penelitian ini ialah guru atau pendidik dan wali murid kelas satu sampai kelas tiga dengan jumlah 78 orang. Jumlah populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(46)

Tabel 4. Jumlah Populasi penelitian

No Populasi Jumlah

1 Guru 17 orang

2 Wali murid kelas 1 21 orang 3 Wali murid kelas 2 23 orang 4 Wali murid kelas 3 17 orang Jumlah total populasi 78 orang

2. Sampel Penelitian

Sampel ialah bagian jumlah serta karakteristik dari populasi. Jika populasinya besar, dan tidak memungkin peneliti mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut, dikarena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, sehingga peneliti dapat menggunakan sampel yang diperoleh dari populasi tersebut [33]. Sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang akan diteliti, serta dianggap mampu mewakili seluruh populasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik tertentu [29].

Berdasarkan jumlah populasi diatas, maka diambil sampel sebagai responden menggunakan rumus slovin, yaitu : [34]

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Sampel.

(47)

e = Batas toleransi kesalahan (5%)

1 = Konstanta.

Jika batas toleransi yang diinginkan adalah 5% dan populasi (N) = 78 maka jumlah sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

𝑛 = 78 1 + (78 ∗ (0.052)) 𝑛 = 78 1 + (78 ∗ (0.0025)) 𝑛 = 78 1,195= 65,2719 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 65

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh sampel penelitian yaitu 65 orang yang terdiri dari guru dan wali murid kelas satu sampai tiga Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Dalam pengambilan sampel Penelitian ini digunakan teknik probability sampling untuk mendapatkan responden melalui sampel yang diambil secara acak (random sampling) [33].

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dipakai untuk mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya. Wawancara ini dipergunakan untuk mendapatkan wawasan secara mendalam dari responden

(48)

dan biasanya metode ini digunakan dengan jumlah responden yang lebih sedikit [35]. Metode ini juga dapat digunakan oleh peneliti apabila peneliti ingin melakukan penelitian awal untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti serta ingin mengetahui informasi yang lebih mendalam dari narasumber dengan jumlah yang lebih kecil [36].

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data ini untuk mendapatkan data yang relevan. Interview ini peneliti gunakan sebagai metode pengumpulan data penelitian awal untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti.

2. Kuesioner (Angket)

Angket atau kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang dibagikan pada responden guna memperoleh informasi yang diperlukan [31]. Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait dengan sikap,kepercayaan, perasaan, persepsi, pemikiran, nilai, kepribadian, serta perilaku dari responden [36].

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan membagikan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan terkait implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung, secara langsung kepada responden yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang baik serta akurat, sehingga informasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

(49)

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data [29]. Pada penelitian ini peneliti memakai alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan skala likert. Skala Likert ialah suatu metode yang mengharuskan responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan serta ketidaksetujuan untuk setiap pertanyaan [37]. Pertanyaan-pertanyaan dalam koesioner dirancang dengan menggunakan skala 1-5 yang mewakili pendapat dari responden.

Tabel 5. Skala Likert.

No Jawaban Notasi Skor

1 Sangat Setuju SS 5

2 Setuju S 4

3 Ragu-Ragu RG 3

4 Tidak Setuju TS 2

5 Sangat Tidak Setuju STS 1

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur penerimaan penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung pada guru dan wali murid Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ialah kuesioner tertutup, setiap pertanyaan memiliki lima jawaban yang berbeda. Angket atau kuesioner pada setiap variabel diukur dengan menggunakan beberapa item pernyataan.

Agar memperoleh data yang tepat dan akurat pada penelitian ini, kuiesioner dibagikan pada responden harus dapat dengan benar mengukur apa

(50)

yang diinginkan oleh peneliti. Oleh karena itu perlu adanya uji reliabilitas dan uji validitas terhadap pertanyaan kuesioner.

1. Uji Validitas

Suatu alat pengumpulan data dikatakan valid apabila alat ukur tersebut bisa mengukur apa yang dibutuhkan secara tepat serta akurat [29]. Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen penelitian mengenai isi dan makna sebenarnya yang diukur [38].

2. UjiReliabilitas

Reliabilitas adalah derajat akurasi yang ditunjukan oleh alat ukur. Uji reliabilitas bertujuan untuk membuktikan bahwa suatu alat ukur bisa di percaya untuk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data [39]. Jika suatu alat ukur penelitian bisa digunakan secara berulang untuk mengukur suatu objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama maka dapat diartikan alat ukur tersebut dapat dipercaya [29].

Tabel 6. Kisi-kisi instrumen penelitian

No Variabel. Indikator. Jumlah. pernyataan 1 PU (adaptasi dari Davis 1989 dalam jogiyanto 2007)

1. Pekerjaan lebih cepat selesai 2. Meningkatkan Produktivitas 3. Meningkatkan Efektivitas 4. Mempermudah Pekerjaan 5. Berguna

(51)

6. Pekerjaan sulit tanpa menggunakan aplikasi 2 PEOU (adaptasi dari Davis 1989 dalam jogiyanto 2007)

1. Mudah untuk dipelajari 2. Dapat dikendalikan 3. Jelas dipahami 4. Fleksibel

5. Terampil dalam penggunaan 6. Mudah untuk digunakan

6

3 ATU (adaptasi dari Aulia 2017)

1. Sikap penerimaan terhadap aplikasi, 2. Pengalaman menyenangkan menggunakan aplikasi 4 4 BIUS (adaptasi dari Taylor & Todd 1995 dalam Lisa 2015)

1. Keinginan menggunakan aplikasi, 2. Keinginan mengerjakan pekerjaan

menggunkaan aplikasi,

3. Keinginan menggunakan aplikasi secara sering. 3 5 AU (adaptasi dari Wibowo 2006 dalam Saras 2016) 1. Penggunaan sesungguhnya 2. Frekuensi penggunaan 3. Kepuasaan penggunaan 5

(52)

E. Metode Analisis Data

Analisis data yang dipakai pada penelitian ini ialah metode analisis statistik dengan menggunakan perangkat lunak smartPLS yang di jalankan dengan menggunakan komputer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-SEM), PLS-SEM merupakan alternatif lain dari Structural Equation Modeling (SEM) berbasis kovarian (CBSEM) [40]. Adapun tahapan analisis data pada penelitian ini ialah :

1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)

Model struktural (inner model) mendeskripsikan hubungan antara variabel laten yang dibangun berdasarkan substansi teori [41]. Perancangan model sruktural (inner model) hubungan antar variabel laten dirancang berdasarkan hipotesis penelitian atau rumusan masalah.

2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran menujukan spesifikasi hubungan antara blok indikator atau paramater yang diestimasi variabel latenya [41]. Perancangan model pengukuran (outer model) menetukan sifat indikator dari setiap variabel laten berdasarkan definisi operasional variabel. Sifat indikator dari setiap variabel laten dalam penelitian ini ialah bersifat reflektif.

3. Evaluasi Model

a. Evaluasi Model Pengukuran (Outer model) 1. Validitas Konvergen

(53)

Uji validitas konvergen pada PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan faktor loding (kolerasi antar indikator dengan variabel latennya) semua indikator yang mengukur variabel tersebut. nilai yang digunakan untuk validitas konvergen ialah loading factor >0,7, communality > 0,5 dan Avarage Variance Extracted (AVE) >0,5 [41].

2. Validitas Diskriminan

Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan variabelnya, apabila suatu indikator memiliki kolerasi yang lebih tinggi terhadap variabel latennya sendiri maka dapat simpulkan model memiliki validitas diskriminan yang baik. Validitas diskriminan suatu model juga dapat dinilai dengan melakukan perbandingkan antara nilai AVE setiap variabel laten dengan R2 dari setiap variabel laten lainnya, model dikatakan memiliki validitas diskriminan yang baik apabila nilai AVE untuk setiap variabel laten lebih tinggi dari nilai R2 dari setiap variabel laten lainnya [41].

Tabel 7. Parameter uji validitas dalam model pengukuran PLS. Uji validitas Parameter Rule of thumbs

Convergen

Loading factor Lebih dari 0,7 Avarage Variance

Extracted (EVE)

lebih dari 0,5

(54)

Discriminant

Akar EVE dan kolerasi variabel laten Akar EVE > kolerasi variabel laten Cross loading Lebih dari 0,7 dalam satu variabel 3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada PLS bisa dilakukan dengan dua cara yaitu composite reliability dan cronbach alpha. Pada penelitian ini untuk uji reliabilitas menggunakan nilai composite reliability dari suatu variabel karena dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsestensi internal suatu variabel. Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability harus lebih besar dari 0,7 [41].

b. Evalusi Model Struktural (Inner Model)

Pengukuran model struktural dalam penelitian ini di uji melalui nilai R square (𝑅2) yang berfungsi untuk melihat pengaruh suatu variabel laten dengan indikatornya terhadap variabel laten lain dengan indikatornya. Nilai R2 sebesar 0,67 dikatagorikan sebagai subtansial, nilai R2 dikatagorikan sebagai moderate, nilai R2 sebesar 0,19

dikatagorikan sebagai lemah [40]. Semakin tinggi nilai R-square (𝑅2) berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan [41].

(55)

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara mengenai rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarakan dari landasan teori dan masih harus di uji kebenarannya [35]. Dalam melakukan pengujian hipotesis pada PLS-SEM dapat dilakukan dengan menggunakan nilai t dan P value melalui proses bootstrapping. Jika menggunakan nilai t maka nilai t hitung harus dibandingkan dengan nilai t tabel. Sementara jika menggunakan p value maka nilai p value dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 5% (0,05) pada pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan nilai t.

(56)

42 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian. 1. Deskripsi Umum

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini digunakan untuk menjelaskan secara umum tentang distribusi data yang didapatkan dari lapangan. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 61 orang wali murid dan 4 orang guru Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Penelitian lapangan dimulai dari tanggal ini dari 24 November hingga 04 Desember 2020.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang diberikan kepada guru dan wali murid yang telah menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung sebagai media pembelajaran. Penelitian ini fokus pada analisis implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android melalui penggunaan teori Technology Acceptance Model (TAM) di Sekolah Dasar Negeri Paya Laba.

2. IdentitasResponden

Berdasarkan hasil kuesioner yang diisikan oleh responden, peneliti memperoleh data tentang jumlah responden dan identitasnya, sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut :

(57)

Tabel 8. Jumlah Responden

Wali murid / Guru Jumlah Persentase Wali murid kelas 1 22 33% Wali murid kelas 2 23 35% Wali murid kelas 3 16 22%

Guru 4 10%

Jumlah total 65 100%

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa jumlah responden yang memanfaatkan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung yang memberikan kepuasan terhadap penggunaan aplikasi adalah 65 orang yang terdiri dari 22 orang (33%) wali murid kelas satu, 23 orang (35%) wali murid kelas dua, 16 orang (22%) wali murid kelas tiga dan 4 orang (10%) guru Sekolah Dasar Negeri Paya Laba.

Tabel 9. Identitas responden

Jenis kelamain Jumlah Persentase

Pria 3 9,7 %

Wanita 62 90,3%

Jumlah total 65 100

Dari perspektif perbedaan jenis kelamin, jumlah total responden wanita lebih banyak dari responden pria. Berdasarkan Tabel 10 dapat dijelaskan bahwa responden pria sebanyak 3 orang (9,7%), dan responden wanita sebanyak 62 orang (90,3%). Dengan demikian bisa disimpulkan

(58)

bahwa terdapat 65 responden dalam penelitian ini dengan responden wanita lebih banyak dibandingkan dengan responden pria.

B. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan software SmartPLS 3.2.7, dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-SEM). PLS-SEM digunakan untuk membantu peneliti memahami tujuan prediksi implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung. Berikut adalah hasil dari analisis yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu :

1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)

Perancangan model struktural (inner model) hubungan antar variabel laten dirancang berdasarkan rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Berikut perancangan model struktural dengan menggunakan aplikasi SmartPLS :

(59)

2. PerancanganModelPengukuran(OuterModel)

Perancangan model pengukuran (outer-model) menentukan sifat masing-masing indikator dari variabel laten. Dari perancangan model (Gambar 8) diketahui sifat dari semua indikator variabel laten dalam penelitian ini adalah bersifat reflektif, maka arah panah pada model pengukuran (outer model) dari variabel laten menuju indikator.

Perancangan model pengukuran (outer model) menggunakan aplikasi SmarPLS sebagai berikut :

Gambar 8. Perancangan modelpengukuran(outermodel)

Adapun penjelasan indikator pada model pengukuran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 10. Keterangan indikator model pengukuran (outer model) No Nama Variabel Simbol Indikator

(60)

(Perceived usefulness) selesai PU2. 2. Meningkatkan Produktivitas PU3. 3. Meningkatkan Efektivitas PU4. 4. Mempermudah Pekerjaan PU5. 5. Berguna PU 6.

6. Pekerjaan sulit tanpa menggunakan aplikasi

2

Kemudahan

Penggunaan Persepsian (Perceived ease of use)

PEOU1. 1. Mudah untuk dipelajari

PEOU2. 2. Dapat dikendalikan

PEOU3. 3. Jelas dipahami

PEOU4. 4. Fleksibel

PEOU5.

5. Terampil dalam penggunaan

PEOU6. 6. Mudah untuk digunakan

3

Sikap terhadap

Penggunaan Teknologi (attitude towards using technology)

ATU1. 1. Sikap penerimaan terhadap

aplikasi, ATU2.

ATU3. 2. Pengalaman menyenangkan

menggunakan aplikasi ATU4. 4 Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (behavioral intention to use) BIUS1. 1. Keinginan menggunakan aplikasi, BIUS2. 2. Keinginan mengerjakan pekerjaan menggunakaan aplikasi,

(61)

BIUS3.

3. Keinginan menggunakan aplikasi secara sering.

5 Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (actual technology use) AU1 1. Penggunaan sesungguhnya AU2 AU3 2. Frekuensi penggunaan AU4 AU5 3. Kepuasaan penggunaan Sumber : penelitian terdahulu

3. Evaluasi Model

a. Evaluasi Model Pengukuran (Outer model) 1) Validitas Konvergen

Validitas konvergen ialah nilai faktor loding pada variabel laten terhadap semua indikatornya (korelasi antar indikator dengan variabel latennya) yang dianalisis menggunakan aplikasi SmartPLS. Ukuran validitas konvergen dikatakan tinggi apabila berkorelasi >0,7 [41]. Mengenai hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel11.Hasilpengujianouterloading

Variabel Indikator Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Attitude towards using technology ATU 1 0,856 0,857 0,857 0,857 ATU 2 0,828 0,828 0,828 0,827 ATU 3 0,926 0,926 0,926 0,926 ATU 4 0,838 0,838 0,838 0,838 Actual technology use AU 1 0,118 - - - AU 2 0,898 0,889 0,889 0,889 AU 3 0,820 0,812 0,812 0,812 AU 4 0,892 0,907 0,907 0,907

Gambar

Tabel 1. Hipotesis penelitian .
Gambar 1. Struktur Android  a.  Applications
Gambar 2. Technology acceptance model (TAM)
Gambar 4. Kemajuan dari teknologi technology acceptance model (TAM)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setiap tipe suara yang dihasilkan lumba- lumba bervariasi yaitu siulan (0,8-24 kHz), lengkingan (2-2,8 kHz) biasanya suara ini keluar ketika lumba-lumba sedang

Pada bagian DETAIL isi lengkap data produk yang diimpor mulai dari HS Code, Uraian Barang, Tabel Uji Tuntas Halaman 1 (Jenis Kayu/Spesies Kayu dll.) dan Tabel Uji Tuntas Halaman

Hipotesis 3 (Perceived Usefulness (PU)  Attitude towarrds Using Technology (ATU)) Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh PU terhadap ATU memiliki nilai T hitung

Hasil analisis senyawa baku pembanding lutein dan ekstrak lutein dari bunga kenikir kuning dan jingga dengan spektrofotometer inframerah fourier transform

Di industri seksual komersial, yang mengesankan dari posisi anak-anak perempuan yang dilacurkan adalah bahwa selain sebagai bagian dari masyarakat marginal yang

Reaksi positif fermentasi karbohidrat menghasilkan asam dan mengubah media menjadi kuning (Tabel 2).. Tetesi dengan larutan saline 0,85% dan emulsikan. Letakkan 1 tetes

1) Algoritma K-Nearest Neighbor bila diterapkan pada klasifikasi Database List View Source january 2019 memberikan hasil akurasi yang lebih baik jika dibandingkan

Teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah Dalam penelitian tindakan kelas ini data yang hendak dikumpulkan antara lain: (1) Lembar observasi guru data ini